Anda di halaman 1dari 4

Site iconKomsoskam

ORANG YANG MENINGGAL MENDENGAR? (Kisah Lazarus )

komsoskam.com komsoskam.com

4 years ago

Facebook

WhatsApp

Line

Copy Link

Telegram

Share

KATEKSE | BINA IMAN // oleh RP IVO MANULLANG OFMCap


Apa dasar biblis untuk mengatakan bahwa orang yang meninggal dapat mendengar?

Semua manusia akan mati. Dan bedasarkan Alkitab dan iman Katolik, semua manusia yang mati
akan dibangkitkan. Orang-orang yang di dalam kubur mendengarkan suara Allah sebagaimana
dilukiskan dalam Injil Yohanes 5:24-29.

Dalam ayat 24 dikatakan, “Aku [Yesus] berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa


mendengar perkataanKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang
kekal dan tidak turut dihukum sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam kehidupan.”
Ayat ini berbicara tentang mendengarkan perkataan Yesus oleh orang-orang yang masih hidup.
Barangsiapa mendengarkan perkataan Yesus dan percaya kepada Allah Bapa yang mengutus
Yesus, ia mempunyai hidup yang kekal.

Dalam Yohanes 5 ayat 25 ditulis, “Aku berkata kepadamu; ‘Sesungguhnya saatnya akan tiba dan
sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengarkan suara anak Allah, dan mereka yang
mendengarnya, akan hidup.” Ayat ini berbicara tentang mendengarkan perkataan Yesus oleh
orang-orang yang sudah mati. Ternyata orang mati dapat mendengar. Salah satu contoh dalam
Alkitab di mana orang mati mendengar adalah pembangkitan Lazarus yang dikisahkan dalam
Yohanes 11.

Dalam ayat 26 dikatakan, “Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diriNya sendiri,
demikian juga diberikanNya Anak mempunyai hidup dalam diriNya sendiri.” Allah adalah
sumber kehidupan dan Allah memiliki kuasa untuk memulihkan kehidupan orang-orang yang
telah meninggal. Itu berarti, tanpa Allah kita tidak dapat hidup. Yesus Kristus memiliki kuasa
untuk mengembalikan kehidupan orang-orang yang telah meninggal.

Dalam ayat 28 dan 29 ditulis, “Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba,
bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah
berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat
jahat akan bangkit untuk dihukum.” Kembali dikatakan di sini bahwa semua orang yang di
dalam kuburan akan mendengar suara Allah. Orang-orang mati akan dibangkitkan. Yang berbuat
baik bangkit untuk kehidupan kekal, sedangkan orang-orang jahat bangkit untuk siksa kekal.
Baca juga CATHOLIC CENTER KAM: Pusat Pastoral Katolik di Jantung kota Medan

Ketika Martha keberatan untuk membuka makam dengan berkata, “Tuhan, ia sudah berbau sebab
sudah empat hari ia mati”, ia mau menandaskan bahwa situasi sekarang adalah situasi tanpa
harapan. Apakah ini sebabnya mengapa Yesus menunda kedatanganNya ke pemakaman yakni
membiarkan situasi menjadi “tidak mungkin” untuk kemudian bertindak atasnya? Menurut
pandangan tradisional Yahudi menghidupkan kembali orang yang sudah empat hari mati dan
mulai membusuk adalah situasi tanpa harapan.

Lazarus sudah empat hari berbaring di dalam kubur. Namun demikian, Yesus tetap
memerintahkan agar batu diangkat dari kubur. Sesudah batu diangkat dari kubur, Yesus
menengadah ke atas dan berkata, “Bapa, Aku mengucap syukur kepadaMu, karena Engkau telah
mendengarkan Aku. Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena
orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya supaya mereka percaya
bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Sesudah itu, Yesus berseru dengan suara keras,
“Lazarus, marilah keluar”. Lazarus serta-merta keluar dari kubur. Orang meninggal ternyata
dapat mendengar. Inilah salah satu alasan mengapa orang yang telah meninggal diandungi dan
pada saat diandungi perkataan-perkataan yang baik dikatakan. Inilah juga salah satu alasan
mengapa orang berziarah ke makam. Jadi, hendaknya jangan berkata sembarangan di dekat
orang yang meninggal dan di kuburan.

Orang banyak yang menyaksikan peristiwa itu pada saat itu dan kita di masa kita sekarang tidak
mengetahui apa yang terjadi di dalam kubur. Yang kita tahu adalah bahwa perintah Yesus
selekasnya dituruti oleh Lazarus dengan keluar dari dalam kubur. Orang mati itu (Lazarus)
datang ke luar walaupun kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya
tertutup dengan kain peluh. Ayat biblis ini dengan jelas mengatakan bahwa Lazarus yang sudah
berbau di dalam kubur masih dapat mendengar, bahkan melakukan sesuatu untuk membantu
dirinya sendiri. Lazarus keluar dari dalam kubur untuk mendengar perkataan Yesus yang
berbunyi, “Lazarus, marilah keluar”. Itu berarti Lazarus mendengar dengan pasti bahwa Yesus
memerintahannya keluar dari kubur. Kita tidak tahu bagaimana Lazarus dapat mendengar. Yang
kita tahu adaah bahwaa Lazarus segera melakukan perintah Yesus yang didengarnya.

Baca juga Kreatif Mengelola Pekarangan Rumah Tangga

Lazarus yang meninggal tidak masuk sendiri ke dalam makan, tapi dimasukkan oleh orang lain,
kerabatnya. Tetapi sekarang, Lazarus keluar sendiri dari makam, karena ia telah dihidupkan
kembali oleh Yesus. Tugas kita adalah memakamkan orang meninggal. Tugas Yesus adalah
membangkitkan dan menghidupkannya kembali.

Sering umat Katolik bertanya, “Pastor, ada orang Katolik meninggal, tapi ia selama hidupnya
tidak pernah ke gereja, tidak pernah ke lingkungan, tidak memenuhi kewajibannya. Nah, apakah
orang semacam itu dikebumikan?” Orang mati dimakamkan karena sudah meninggal. Jika saja
orang meninggal dapat memakamkan dirinya sendiri, kita tidak perlu memakamkannya. Tetapi
kita tahu, makam orang mati pun harus kita gali atau sediakan.

Facebook Comments

Categories: KATEKESE

Tags: Bangkitnya Lazarus, Keuskupan Agung Medan, RP Ivo Manullang OFMCap

Leave a Comment

Komsoskam

Back to top

Exit mobile version

Anda mungkin juga menyukai