Anda di halaman 1dari 3

KHUTBAH IDUL ADHA

BELAJAR MENDIDIK ANAK DARI NABI IBRAHIM. AS


Oleh : Jamaludin Malik, S.Pd (Penyuluh Agama Islam KUA Muaradua)

Hadirin jama`ah Idul Adha yang dirahmati Allah SWT, hari ini diberbagai belahan penjuru dunia umat Islam
dengan suka cita beramai-ramai mendatangi masjid-masjid, atau lapangan-lapangan untuk bersama-sama
melaksanakan Sholat Hari Raya Idul Adha 1441 H, meski hari raya tahun ini tidak dilengkapi dengan
pelaksanaan Ibadah Haji dikarenakan kondisi dunia yang masih dalam status siaga terhadap penyebaran
covid-19, namun hal itu tidak menjadikan kita terlalu berduka, bersedih apalagi berputus asa, karena bagi
kita orang yang beriman entah diuji dengan kesenangan atau diuji dengan musibah semuanya sama-sama
baik, hal itu berdasarkan dari hadist Rasulullah SAW :

“Apabila ia mendapatkan kebahagiaan lalu ia bersyukur maka itu baik baginya, dan apabila ia ditimpa
musibah lalu bersabar maka itupun baik baginya” (H.R. Muslim)

Allahuakbar 3x Walillahilhamd.

Hadirin jama`ah sholat Idul Adha yang dimuliakan Allah SWT, Hari Raya Idul Adha, tidak pernah bisa
terlepas dari kisah keluarga manusia mulia dan manusia-manusia pilihan yang benar-benar layak untuk kita
jadikan contoh dalam keluarga kita, itulah keluarga Nabi Ibrahim.as, salah satu contoh yang bisa kita ambil
adalah kesuksesan Nabi Ibrahim mendidik putra nya Nabi Ismail. As, kesuksesan Nabi Ibrahim ini tentu
dilatar belakangi dari bagaimana ia mendidik serta memimpin keluarganya sehingga menjadi keluarga yang
betul-betul mendapatkan berkah dari Allah SWT, dan diantara apa yang dilakukan Nabi Ibrahim tersebut
adalah :

1. Memilih Pasangan Hidup seorang wanita yang Sholehah.


Jama`ah sholat Idul Adha yang berbahagia, kita harus sadar betul jika ketika kita memilih seorang
istri hakikatnya bukan hanya sebagai pendamping hidup semata tetapi lebih dari itu seorang istri
adalah orang yang kelak akan mengandung anak-anak kita, disana didalam kandungan itu selama 9
bulan lebih anak-anak kita berproses mulai dari segumpal darah hingga menjadi sempurna, maka
tempat dimana ia diproses haruslah tempat terbaik, yang tentunya dimiliki oleh wanita-wanita yang
mulia, bahkan setelah anak-anak kita terlahir dari ibunyalah ia akan disusui, semua berproses
sampai pada masa pendidikan, maka istri sholehah menjadi penentu pertama bagaimana nanti
anak kita setelah ia terlahir.

2. Berdoa agar dikaruniai anak yang sholeh


Nabi Ibrahim.As, senantiasa berdoa kepada Allah SWT, hal ini termaktum didalam Alqur`an :

“Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang sholeh)”
(Q.S. Asshafat : 100)
Maka anak yang sholeh, bukan hanya sekedar dicita-citakan saja tetapi anak yang sholeh harus
diminta langsung kepada Allah SWT, dan saat-saat terdekat manusia itu dengan Tuhannya adalah
ketika ia melaksanakan sholat 5 waktu, maka jika kita ingin mempunyai anak yang sholeh/sholehah
jangan pernah lupa meminta kepada Allah SWT, dan permintaan terbaik adalah ketika kita sedang
melakukan sujud disetiap sholat kita.

3. Menjadi Tauladan dalam rumah tangganya


Nabi Ibrahim As, benar-benar mengajarkan tentang ketauladanan yang baik kepada keluarganya
hal ini telah Allah SWT sampaikan dalam Al Qur`an
“Qod kaanat lakum uswatun hasanatun fii Ibrahiima walladziina ma`ahu”
“telah ada contoh yang baik bagimu pada diri Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya”
(Q.S. Al Mumtahanah : 4)
Maka tugas terbaik orang tua kepada anaknya adalah dengan memberikan ketauladanan, sekarang
ini kita saksikan dimana-mana, betapa banyaknya orang tua yang sudah tak lagi patut dijadikan
contoh bagi anak-anaknya, mereka tak malu ketika harus berjudi, bermaksiat kepada Allah didepan
anak dan istri-istrinya, maka jangan salahkan anak-anak itu kelak, ketika ia tumbuh dengan segala
kenakalannya, narkoba, pergaulan bebas, mencuri dan lainnya yang disebabkan karena kelalaian
orang tua memberikan mereka pelajaran dan tauladan yang baik.

Allahuakbar3x walillahilhamd.
4. Memilihkan lingkungan yang baik bagi keluarganya
Lingkungan tempat dimana anak-anak kita tinggal dan dibesarkan tentu menjadi salah satu penentu
kelak, apakah anak kita akan menjadi anak-yang sholeh, ataukan sebaliknya, hal ini jua yang
dilakukan oleh Nabi Ibrahim. As, sebagaimana tercantum dalam Alqur`an :

“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian dari keturunanku di lembah yang
tidak mempunyai tanaman didekat rumah-Mu, ya Tuhanku yang demikian itu agar mereka sholat,
maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari
buah-buahan mudah-mudahan mereka bersyukur” (Q.S. Ibrahim : 37)

Dari ayat diatas, dapat kita ketahui bahwa Nabi Ibrahim memilihkan tempat tinggal bagi putranya
Ismail disebuah tempat yang dekat dengan Baitullah, tempat itu sekarang bernama mekkah yang
didalamnya terdapat Kakbah, sebagai bukti peninggalan Nabi Ibrahim.As, maka tempat terbaik bagi
sebuah keluarga adalah tempat dimana disana terdapat masjid-masjid yang darinya terdengar
baca-an-baca-an ayat-ayat suci Alqur`an, darinya terdengar panggilan azan yang akan
menggetarkan hati dan menambah keimanan bagi manusia yang didalam hatinya ada benih-benih
keimanan, karena iman inilah yang akan menggerakkan kaki menuju kemasjid, jika iman ini mati
walaupun rumah bersebelahan dengan masjid maka tak akan mampu menggerakan kaki untuk
melangkah memenuhi seruan azan.
Allahuakbar 3x walillahilhamd.

Hadirin, jama`ah sholat Idul Adha yang di muliakan Allah, demikian beberapa hal penting yang
dapat disampaikan dalam khutbah kali ini, semoga dapat menambah ilmu bagi kita sebagai orang
tua dalam mendidik anak-anak kita, agar kelak anak kita menjadi anak yang sholeh sebagaimana
Ismail. As. Aamiin.

KHUTBAH KE DUA

Anda mungkin juga menyukai