Tanda Dan Gejala Penyakit Hepatologi
Tanda Dan Gejala Penyakit Hepatologi
Hepatitis A
malaise, kelelahan, anoreksia, muntah, rasa tidak nyaman di perut, dan diare.
Manifestasi khasnya adalah peningkatan transaminase dan ikterus dengan urin gelap
atau berwarna seperti teh dan terkadang feses berwarna pucat atau seperti tanah liat.
Banyak penderita yang asimptomatik atau hanya gastroenteritis ringan. Hingga 1/4
orang dewasa dan lebih dari 2/3 anak dengan hepatitis A asimptomatik. Infeksi pada
anak berusia dibawah 5 tahun umumnya tidak memberikan gejala yang jelas dan hanya
10% yang akan memberikan tanda-tanda ikterus (mukosa kelopak mata dan langit-
langit pada mulut). Pada anak yang lebih tua dan dewasa, gejala yang muncul biasanya
lebih berat dan ikterus terjadi pada lebih dari 70% penderita. Hepatitis A dapat sembuh
ikterus, hospitalisasi, dan komplikasi lain lebih sering terjadi pada dewasa. Sebagian
besar akan membaik dalam 2 bulan, pada 10-15% penderita akan relaps dalam 6 bulan
pertama.
tanpa ikterus sampai yang sangat berat yaitu hepatitis fulminant yang dapat
menimbulkan kematian hanya dalam beberapa hari. Gejala hepatitis A terbagi dalam 4
tahap yaitu fase inkubasi, fase prodromal (pra ikterik), fase ikterus, dan fase konvalesen
(penyembuhan).
1. Fase Inkubasi. Merupakan waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejala
atau ikterus. Fase ini berbeda-beda lamanya untuk tiap virus hepatitis. Panjang
fase ini tergantung pada dosis inokulum yang ditularkan dan jalur penularan,
makin besar dosis inokulum, makin pendek fase inkubasi ini. Pada hepatitis A
fase inkubasi dapat berlangsung selama 14-50 hari, dengan rata-rata 28-30 hari.
pertama dan timbulnya gejala ikterus. Awitannya dapat singkat atau insidious
ditandai dengan malaise umum, nyeri otot, nyeri sendi, mudah lelah, gejala
saluran napas atas dan anorexia. Mual muntah dan anoreksia berhubungan
dengan perubahan penghidu dan rasa kecap. Demam derajat rendah umumnya
terjadi pada hepatitis A, nyeri abdomen biasanya ringan dan menetap di kuadran
kanan atas atau epigastrium, kadang diperberat dengan aktivitas akan tetapi
mengalami gejala seperti flu ringan, berupa anoreksia, mual, muntah, rasa lelah,
terkena apendisitis
3. Fase Ikterus. Ikterus muncul setelah 5-10 hari, tetapi dapat juga muncul
bersamaan dengan munculnya gejala. Pada banyak kasus fase ini tidak
tetapi justru akan terjadi perbaikan klinis yang nyata. Pada fase ini, muncul urin
berwarna pucat. Ikterus terjadi pada 70-85% penderita hepatitis A akut dewasa,
kurang sering pada anak, dan jarang pada bayi. Umumnya disertai rasa gatal
(pruritus) yang derajatnya meningkat sesuai usia. Nyeri abdomen terjadi pada
40% penderita. Artralgia dan ruam kulit lebih jarang terjadi. Ruam lebih sering
keluhan lain, tetapi hepatomegali dan abnormalitas fungsi hati tetap ada. Muncul
perasaan sudah lebih sehat dan kembalinya nafsu makan. Keadaan akut
biasanya akan membaik dalam 2-3 minggu. Pada hepatitis A perbaikan klinis
dan laboratorium lengkap terjadi dalam 9 minggu. Pada 5-10% kasus perjalanan
klinisnya mungkin lebih sulit ditangani, hanya <1% yang menjadi fulminant.
Diagnosis
a) Anamnesis
b) Pemeriksaan Fisik
akut, seperti sklera ikterik, nyeri tekan abdomen kanan atas dan
(foeter hepaticum).
lunak.
tes fungsi hati, tes serologi dan Ultrasonografi (USG) dan Biopsi
hati.
Hepatitis B
menyadari bahwa dia telah terinfeksi. Meski demikian, gejala tetap dapat muncul
setelah 1-5 bulan sejak pertama kali terpapar virus. Gejala yang dapat muncul adalah
demam, sakit kepala, mual, muntah, lemas, serta penyakit kuning. Manisfestasi kinis
infeksi Virus Hepatitis B pada pasien hepatitis akut cenderung ringan. Kondisis
asimtomatis ini terbukti dari tingginya angka pengidap tanpa adanya riwayat hepatitis
akut. Apabila menimbulkan gejala hepatitis, gejalanya menyerupai hepatitis virus yang
lain tetapi dengan intensitas yang lebih berat. Gejala hepatitis akut terbagi menjadi 4
tahap yaitu :
1. Fase Inkubasi Merupakan waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejalan
atau icterus. Fase inkubasi Hepatitis B berkisar antara 15-18 hari dengan rata-
malaise umum, myalgia, artalgia, mudah lelah, gejala saluran napas atas dan
anoreksia. Diare atau konstipasi dapat terjadi. Nyeri abdomen biasanya ringan
dan menetap di kuadran kanan atas atau epigastrum, kadang diperberat dengn
3. Fase icterus yaitu Ikterus muncul setelah 5-10 hari, tetapi dapat juga muncul
bersamaan dengan munculnya gejala. Banyak kasus pada fase icterus tidak
keluhan lain, tetapi hepatomegaly dan abnormalitas fungsi hati tetap ada. Muncul
perasaan sudah lebih sehat dan kembalinya nafsu makan. Sekitar 5-10% kasus
fulminant.
Diagnosis
menimbulkan gejala hingga timbul komplikasi. Oleh karena itu, penyakit ini umumnya
terdeteksi terkena hepatitis B, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti tes
darah, USG perut, hingga pengambilan sampel jaringan hati (biopsi hati). Pemeriksaan
ini bertujuan untuk menilai apakah hepatitis B yang dialami penderita bersifat akut atau
kronis, serta memeriksa tingkat kerusakan dan fungsi organ hati penderita. Diagnosis
Anamnesis umumnya tanpa keluhan, perlu digali riwayit transmisi seperti pernah
transfuse, seks bebas, riwayat sakit kuning sebelumnya. Pemeriksaan fisik didapatkan
abdomen dan Biopsi hepar. Pemeriksaan laboratorium pada VHB terdiri dari
Hepatitis C
Gejala klinis
Sama seperti virus hepatitis yang lain, HCV dapat menyebabkan suatu penyakit
hepatitis akut yang kemungkinannya, sulit dibedakan dengan hepatitis virus akut lain.
Akan tetapi gejala-gejalanya hanya dilaporkan terjadi pada 15% kasus sehingga,
pemeriksaan HCV RNA yang biasanya terdeteksi lebih awal sebelum munculnya
yang muncul tidak spesifik, sehingga sulit dibedakan secara klinis dari hepatitis viral
akut lainnya. Gejala akut yang dapat muncul antara lain demam, malaise, fatigue,
penurunan nafsu makan, mual, muntah, nyeri abdomen kuadran kanan atas, warna
urine gelap, warna feses pucat, nyeri sendi, dan ikterus. Sedangkan pada Hepatitis C
Kronik juga cenderung asimtomatik, atau dapat menunjukkan gejala namun nonspesifik.
Gejala dapat berupa fatigue atau malaise, nyeri abdomen kuadran kanan atas hilang
timbul, nyeri sendi, dan penurunan kualitas hidup. Pasien hepatitis C kronik yang telah
yang juga muncul pada penyakit hati dekompensata lain, seperti inversi pola tidur dan
gatal.
Masa inkubasi hepatitis C umumnya sekitar 6-8 minggu (berkisar antara 226
minggu) pada beberapa pasien yang menunjukkan gejala malaise dan jaundice dialami
oleh sekitar 20-40% pasien. Peningkatan kadar enzim hati (SGPT > 5-15 kali rentang
normal) terjadi pada hampir semua pasien. Selama masa inkubasi ini, Infeksi HCV
sangat jarang terdiagnosis pada saat infeksi fase akut. Manifestasi klinis bisa saja
muncul dalam waktu 7-8 minggu (dengan kisaran 2-26 minggu) setelah terpapar
dengan HCV, namun sebagian besar penderita umumnya tidak menunjukkan gejala
atau kalaupun ada hanya menunjukkan gejala yang ringan. Pada kasus-kasus infeksi
akut HCV yang ditemukan, gejala-gejala yang dialami biasanya jaundice, malaise, dan
nausea. Infeksi berkembang menjadi kronik pada sebagian besar penderita dan infeksi
Diagnosis
Anamnesis
Saat anamnesis, perlu ditanyakan keluhan serta identitas dan latar belakang pasien
Pemeriksaan Fisik
Pada pasien hepatitis C dengan penyakit hati dekompensata dapat ditemukan tanda
Kepala: sklera ikterik, hilangnya massa otot temporal, pembesaran kelenjar parotid,
sianosis
uji serologi untuk memeriksa antibody dan pemeriksaan molekuler untuk partikel virus.
Uji serologi yang berdasarkan pada deteksi antibody telah membantu mengurangi
biasanya hasil pemeriksaan serologi akan tetap positif. Namun demikian, kadar
antibody antiHCV nya akan menurun secara gradual sejalan dengan waktu pada
Kolesistitis
Manifestasi Klinis
Gejala utama kolesistitis adalah munculnya rasa sakit parah di perut bagian
kanan atas yang bertahan selama beberapa jam. Rasa sakit ini cenderung muncul
setelah mengonsumsi makanan berlemak. Rasa nyeri perut yang muncul bisa
menjalar hingga ke punggung atau tulang belikat kanan atau bahu kanan.
- Sakit perut yang terasa menusuk dan bertambah parah saat menarik napas
panjang
- Demam
- Benjolan di perut
- Diagnosis
perut kuadran kanan atas. Pada awalnya, pasien dapat merasakan nyeri
kolik yang hilang timbul, kemudian nyeri menetap di kuadran kanan atas
2) Pemeriksaan fisik.
Murphy sign positif. Tanda khas ini ditemukan dengan cara menekan perut
3) Pemeriksaan penunjang
hati
Disini, USG dapat kita lakukan untuk memperlihatkan besar, bentuk dan
Kolelitiasis
Kondisi penyakit batu empedu atau kolelitiasis yang ringan jarang menimbulkan
gejala. Penderitanya mulai dapat merasakan gejala jika saluran empedu tersumbat
akibat pengendapan batu empedu. Gejala utama batu empedu adalah nyeri secara
mendadak di bagian kanan atas atau tengah perut. Sakit perut juga dapat disertai
dengan gejala lain, seperti mual, muntah, hilang nafsu makan, urine berwarna
gelap, sakit maag, diare, demam, menggigil, mata dan kulit berwarna kuning, atau sakit
Anmnesis
yang mungkin timbul adalah dyspepsia yang kadang disertai intoleran terhadap
keluhan utama berupa nyeri di daerah epigastrium atau nyeri/kolik pada perut kanan
atas atau perikondrium yang mungkin berlangsung lebih dari 15 menit, dan kadang
beberapa jam. Timbulnya nyeri kebanyakan perlahan-lahan tetapi pada 30% kasus
timbul tiba-tiba. Kadang pasien dengan mata dan tubuh menjadi kuning, badan
gatal-gatal, kencing berwarna seperti teh, tinja berwarna seperti dempul dan
penyebaran nyeri pada punggung bagian tengah, scapula, atau kepuncak bahu,
disertai mual dan muntah. Lebih kurang seperempat penderita melaporkan bahwa
nyeri berkurang setelah menggunakan antasida. Kalau terjadi kolelitiasis, keluhan
Pemeriksaan Fisik
Pasien dengan stadium litogenik atau batu asimptomatik tidak memiliki kelainan
dalam pemeriksaan fisik. Selama serangan kolik bilier, terutama pada saat
kolelitiasis akut, pasien akan mengalami nyeri palpasi/nyeri tekan dengan punktum
tanda Murphy sign positif apabila nyeri tekan bertambah sewaktu penderita menarik
nafas panjang karena kandung empedu yang meradang tersentuh ujung jari tangan
pemeriksa dan pasien berhenti menarik nafas. Mengkaji tentang keadaan abdomen
dan kantung empedu. Biasanya pada penyakit ini kantung empedu dapat terlihat
dan teraba oleh tangan karena terjadi pembengkakan pada kandung empedu.
Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
b) Kolesterol
c) Alkali fosfatase
- Bilirubinuria
- Tinja akolis
3. Kolesistografi total
4. Pemeriksaan khusus:
- PTC (Kolangiorgrafi perkutan transhepatic)
Neoplasma hepar
a. Manifestasi Klinis1, 4
yang dapat muncul seperti nyeri perut pada bagian kanan atas, rasa
cepat kenyang, diare dan gejala lainnya. Setiap penyakit hari dengan
b. Diagnosis1,4
washout pada fase vena porta atau fase delayed pada pemeriksaan CT
Gagal hepar
a. Manifestasi Klinis1,2
kesadaran, asterixis)
● Mual, muntah
● Anoreksia
b. Diagnosis1-3
spesifik. Pada beberapa pasien akan datang dengan gejala mual, muntah,
lesu, perubahan kulit menjadi kuning, penurunan nafsu makan dan nyeri
regenerasi secara spesifik untuk gagal hati, namun tidak semua kasus
● Untuk membedakan antara gagal hati dan penyakit hati kronis jika
Pankreatitis akut
Gejala utama yang dikeluhkan pasien adalah nyeri hebat pada abdomen atas
yang timbulnya akut, bersifat persisten biasanya di daerah mid epigastrium dan dapat
menjalar ke punggung. Kadang nyeri dapat terjadi di abdomen kanan atas, bersifat
difus atau dapat juga menjalar ke sisi kiri bergantung kepada daerah pankreas yang
mengalami peradangan, mual dan muntah, gelisah, agitasi, dan lebih nyaman jika
Diagnosis
Anamnesis
kesehatan dengan keluhan berupa nyeri perut tiba-tiba. Nyeri dirasakan sangat sakit
kemudian dirasakan semakin konstan. Nyeri menjalar melalui perut ke dada atau
punggung tengah. Nyeri memberat setelah makan atau minum seperti makanan
berlemak. Membaik saat posisi duduk . Keluhan lainnya seperti mual dan muntah
memberat saat posisi terlentang. Sering juga merasa perut penuh, distensi, feses
berwarna pucat, penurunan pengeluaran urin, dan mengalami cegukan. Selain itu bisa
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada pasien dengan akut pankreatitis dapat normal atau
tipikal mengalami nyeri tekan pada saat palpasi, kemungkinan adanya tanda iritasi
peritoneal, distensi, atau keras. Suara usus menurun, ikterik bisa juga terjadi. Pada
keadaan yang berat dapat terjadi gangguan kesadaran. Dua tanda fisik ditemukan
berhubungan dengan pankreatitis yaitu Cullen sign (ekimosis dan edema pada jaringan
subkutan sekitar umbilikal) dan Grey Turner Sign (ekimosis di badan). Tanda ini
menunjukkan adanya pankreatitis akut berat dengan tingkat mortalitas yang tinggi.
Pemeriksaan Penunjang
empedu
● Amilase serum : Amilase akan meningkat setelah 6-12 jam onset hingga 3-5 hari,
● Serum lipase : Meningkatnya kadar serum lipase lebih spesiflk untuk pankreatitis
Pemeriksaan Radiologi
Pada pankreatitis akut dapat ditemukan gambaran ileus dari segmen usus halus
Rontgen toraks
USG abdomen
CT Scan
Karsinoma pankreas
c. Manifestasi Klinis1,3
Gejala awal dari kanker pankreas biasanya tidak spesifik, dan
tengah atau punggung bawah. Selain itu gejala lain berupa ikterus
d. Diagnosis1,3
amilase, lipase, tumor marker kanker pankreas berupa CA-19, dan CEA.
lain
diafragma, adrenal
Abses hepar
Manifestasi Klinis
menggigil, keringat malam, malaise, mual atau muntah, nyeri bahu kanan (karena iritasi
diafragma), nyeri kuadran kanan atas, batuk, dyspnea, anoreksia, atau yang tidak dapat
dijelaskan baru-baru ini. penurunan berat badan. Demam hadir dalam 90% dan nyeri
perut sekitar 50-75%. Urin gelap hadir seperti bentuk hepatitis lainnya.
yang membesar dan ikterus. Meskipun triad Charcot (nyeri kuadran kanan atas,
penyakit kuning, dan demam) adalah tanda kolangitis, dokter perlu mempertimbangkan
abses hati sebagai diagnosis banding. Untuk pemeriksaan fisik didapatkan hasil :
Inspeksi : pada beberapa pasien ditemukan abses yang telah menembus kulit
Palpasi : Ludwig sign (+), nyeri tekan pada kuadran atas abdomen, nyeri tekan
regio epigastrium bila abses di lobus kiri, hati-hati efusi pericardium, nyeri tekan
menjalar ke lumbal kanan abses di postoinferior lobus kanan hati, nyeri pada
bahu sebelah kanan, hepatomegali terasa sebesar 3 jari sampai 6 jari dibawah
Auskultasi : friction rub bila ruptur abses ke pericardium, bising usus menghilang
Pemeriksaan Penunjang
untuk cedera hepatoselular (AST, ALT biasanya meningkat pada setengah kasus), tes
fungsi sintetik hati (Prealbumin dan INR), alkaline phosphatase (meningkat sekitar
90%), protein C-reaktif, tingkat sedimentasi, dan kultur darah untuk menyingkirkan
bakteriemia. Jika abses amuba dicurigai (penduduk atau pelancong dari Asia Tenggara,
Afrika), tes tinja atau serologi untuk Entamoeba histolytica harus dilakukan.
Perlemakan hepar
e. Manifestasi Klinis2
menjadi gejala tersering dari perlemakan hati. Selain itu, rasa nyeri tajam
atau tumpul pada regio abdomen bagian atas juga dapat menjadi salah
satu gejala dari perlemakan hati. Gejala lain seperti sering merasa haus,
f. Diagnosis
tidak spesifik seperti rasa tidak nyaman pada perut kanan atas, perlu
ditarik riwayat konsumsi alkohol, riwayat penyakit terdahulu, riwayat
suplemen. Selain itu, perlu ditanyakan diet dari pasien, kemudian aktivitas
fisik yang dilakukan, penambahan berat badan >18 kg dalam 2-3 tahun
tanda-tanda vital pada pasien dan pemeriksaan indeks massa tubuh untuk
abdomen untuk melihat adanya nyeri tekan pada kuadran kanan atas dari
Sirosis hepatis
Manifestasi Klinis3
Sirosis pada awalnya tidak menimbulkan gejala. Tetapi ketika kerusakan hati makin
parah, penderita akan mengalami lemas, mual, muntah, dan penurunan nafsu makan.
Kulit dan bagian putih mata menguning, Muntah darah dan Perut membesar.
Hati memiliki banyak peran penting pada tubuh, yang paling utama adalah
memproduksi zat-zat yang diperlukan tubuh seperti protein untuk pembekuan darah
dan membuang zat-zat beracun yang dapat berbahaya bagi tubuh, seperti obat-obatan.
parut bertambah. Berikut ini adalah beberapa gejala seseorang mengidap sirosis,
antara lain:
● Mudah berdarah.
● Mudah memar.
● Kulit gatal.
● Mual.
dampaknya.
biasanya hadir dengan berbagai tanda dan gejala yang timbul dari
a. Diagnosis 3
Pemeriksaan penunjang harus mencakup pemeriksaan darah
lengkap, fungsi hati, INR, fungsi ginjal, panel metabolik, serologi hepatitis
sirosis, yaitu asites, HCC, dan trombosis vena hepatik atau portal .Biopsi
regenerasi secara spesifik untuk sirosis hati, namun tidak semua kasus
■ Untuk membedakan antara gagal hati dan penyakit hati kronis jika
khusus