Anda di halaman 1dari 16

BAGIAN RADIOLOGI LAPORAN KASUS

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER SEPTEMBER 2023

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

EFUSI PLEURA SINISTRA

OLEH:
Gadis Mutmainnah Helmi
111 2022 2056

PEMBIMBING:
dr. Suciati Damopilii, Sp.Rad (K)., M. Kes

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

BAGIAN RADIOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas


limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Kasus ini dengan judul “EFUSI PLEURA SINISTRA” sebagai salah satu syarat
dalam menyelesaikan kepaniteraan klinik di Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia.

Keberhasilan penyusunan laporan kasus ini adalah berkat bimbingan,


arahan, serta bantuan dari berbagai pihak yang telah diterima penulis sehingga
segala tantangan dan rintangan yang dihadapi selama penyusunan referat ini
dapat terselesaikan dengan baik. Serta tak lupa penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tulisan ini.
Semoga amal budi baik dari semua pihak mendapatkan pahala dan rahmat yang
melimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Sebagai manusia biasa penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan


referat ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan demi penyempurnan referat
ini. Akhirnya penulis berharap sehingga dapat memberikan manfaat bagi
pembaca.

Aamiin ya robbal alamin

Makassar, September 2023

Penulis

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa :

Nama : Gadis Mutmainnah Helmi

NIM : 111 2022 2056

Judul : Efusi Pleura Sinistra

Telah menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul ”Efusi Pleura Sinistra”


dan telah disetujui serta telah dibacakan dihadapan dokter pendidik klinik dalam
rangka kepaniteraan klinik pada bagian Radiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia.

Makassar, 19 September 2023

Menyetujui,

Dokter Pendidik Klinik, Penulis,

dr. Suciati Damopilii, Sp.Rad (K)., M. Kes Gadis Mutmainnah Helmi

1
BAB I

PENDAHULUAN

Efusi pleura adalah penimbunan cairan didalam rongga pleura akibat

transudasi atau eksudasi yang berlebihan dari permukaan pleura. Efusi

pleura bukan merupakan suatu penyakit, akan tetapi merupakan tanda

suatu penyakit. Akibat adanya carian yang cukup banyak dalam rongga

pleura, maka kapasitas paru akan berkurang dan di samping itu juga

menyebabkan pendorongan organ- organ mediastinum, termasuk jantung.

Hal ini mengakibatkan insufisiensi pernafasan dan juga dapat

mengakibatkan gangguan pada jantung dan sirkulasi darah.

Di negara-negara barat, efusi pleura terutama disebabkan oleh gagal

jantung kongestif, sirosis hati, keganasan, dan pneumonia bakteri,

sementara di negara-negara yang sedang berkembang. seperti Indonesia,

lazim diakibatkan oleh infeksi tuberkulosis. Efusi pleura merupakan salah

satu komplikasi yang biasa ditemukan pada penderita keganasan dan

terutama disebabkan oleh kanker paru dan kanker payudara. Efusi pleura

merupakan manifestasi klinik yang dapat dijumpai pada sekitar 50-60%

penderita keganasan pleura primer atau metastatik. Sementara 5% kasus

mesotelioma (keganasan pleura primer) dapat disertai efusi pleura dan

sekitar 50% penderita kanker payudara akhirnya akan mengalami efusi

pleura. " Diperlukan penatalaksanaan yang baik dalam menanggulangi

efusi pleura ini, yaitu pengeluaran cairan dengan segera serta pengobatan

terhadap penyebabnya sehingga hasilnya akan memuaskan.1,2

2
BAB II

LAPORAN KASUS

Identitas Pasien

Nama : Tn. TH

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 64 Tahun

No. RM : 098960

Tanggal Pemeriksaan : 10 September 2023

Pemeriksaan Radiologi

Foto Thorax PA

3
Hasil Pemriksaan

- Tampak Perselubungan homogen pada hemathorax kiri yang

menutupi batas kiri jantung, sinis kiri dan diafragma kiri

- COR : sulit dinilai, kesan shift ke kanan

- Sinus kanan dan diafragma kanan baik

- Soft tissue massa pada cervical kiri

Kesan Pemeriksaan

- Efusi Pleura Sinistra

- Soft Tissue Massa Cervical Sinistra

USG Thorax

Hasil Pemeriksaan

- Tampak cairan bebas pada rongga pleura sinistra estimasi sekitar

900-1000cc

- Terpasang marker dengan anjuran insersi kedalaman 3,2 cm – 4 cm

dari permukaan

Kesan : Efusi Pleura Sinistra.

4
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 DEFINISI

Efusi pleura merupakan suatu keadaan dimana terdapat

penumpukan cairan dari dalam kavum pleura parietalis dan pleura

viseralis dapat berupa cairan transudate atau cairan eksudat yang

diseabkan oleh meningkatnya produksi atau berkurangnya absorpsi

cairan pleura. Rongga pleura normalnya berisi kurang lebih 5ml cairan

yang dihasilkan oleh kapiler pleura parietal. Dalam keadaan normal

cairan yang di dalam rongga pleura berfungsi sebagai pelumas

permukaan pleura perietalis dan pleura viseralis yang saling bergerak

karena pernafasan. Cairan pleura komposisinya sama dengan cairan

plasma, kecuali pada cairan pleura memiliki kadar protein lebih rendah

yaitu < 1,5 gr/dI. 1,2

3.2 ETIOLOGI

Terjadinya efusi pleura dapat disebabkan melalui 3 mekanisme:

1. Peningkatan pembentukan cairan pleura.

2. Penurunan absorbsi cairan pleura.

3. Terjadi peningkatan pembentukan maupun penurunan absorbs cairan

pleura. 3

5
3.3 EPIDEMIOLOGI

Efusi pleura adalah penyakit yang paling umum di antara semua

penyakit pleura dan menyerang 1,5 juta pasien per tahun di Amerika

Serikat. Sementara pada populasi umum secara internasional

diperkirakan setiap 1 juta orang, 3000 orang terdiagnosis efusi pleura.

Di negara - negara barat, efusi pleura terutama disebabkan oleh gagal

jantung kongestif, sirosis hati, keganasan, dan pneumonia bakteri. Di

negara sedang berkembang seperti Indonesia, lazim diakbatkan oleh

infeksi tuberkulosis. Di Indonesia kasus efusi pleura mencapai 2,7 %

dari penyakit infeksi saluran napas lainnya. Berbagai macam penyakit

dapat muncul dengan efusi pleura seperti penyakit yang terutama

melibatkan paru-paru seperti pneumonia, paparan abses, terutama

penyakit sistemik seperti lupus, rheumatoid arthritis, atau mungkin

manifestasi penyakit pleura yang terutama mempengaruhi organ lain

seperti gagal jantung kongestif, pankreatitis, atau penyakit lokal pada

pleura seperti infeksi pleura dan mesothelioma. 4,5

3.4 PATIFISIOLOGI

Pada orang dewasa normal yang sehat, rongga pleura memiliki

sedikit cairan, yang berfungsi sebagai pelumas kedua permukaan

pleura. Jumlah cairan pleura sekitar 0,1 ml/kg hingga 0,3 ml/kg dan terus

ditukar. Cairan pleura berasal dari pembuluh darah permukaan pleura

parietal dan diserap kembali oleh sistem limfatik di permukaan

6
diafragma dan mediastinum yang bergantung pada pleura parietal.

Tekanan hidrostatik dari pembuluh darah sistemik yang mensuplai

pleura parietal diperkirakan mendorong cairan interstisial ke dalam

rongga pleura dan karenanya memiliki kandungan protein yang lebih

rendah dibandingkan serum. Akumulasi kelebihan cairan dapat terjadi

jika terjadi produksi berlebihan atau penurunan penyerapan, atau

keduanya membebani mekanisme homeostatis normal. Jika efusi pleura

terutama disebabkan oleh peningkatan tekanan hidrostatik, biasanya

bersifat transudative. Bila terjadi peningkatan tekanan kapiler di jaringan

paru, maka cairan dari darah akan masuk ke jaringan interstitial paru

yang selanjutnya akan menembus pleura visceralis dan masuk ke

rongga pleura. Bila produksi cairan pleura oleh pleura visceralis ini tidak

dapat diimbangi oleh absorbsi cairan pleura oleh pleura parietalis, maka

terjadi penumpukan cairan pleura di rongga pleura, sehingga terjadilah

efusi pleura. Pada keadaan normal absorbsi cairan pleura oleh pleura

parietalis dapat meningkat sampai hampir 30 kali.3,5

3.5 DIAGNOSIS

1. Manifestasi Klinis

2. Pemeriksaan Fisik

3. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada efusi pleura

adalah :

1) Radiografi dada

7
Merupakan studi pencitraan pertama yang dilakukan

ketika mengevaluasi efusi pleura. Foto posteroanterior

umumnya akan menunjukkan adanya efusi pleura ketika ada

sekitar 200 ml cairan pleura, dan foto lateral akan

terinterpretasi abnormal ketika terdapat sekitar 50 ml cairan

pleura.

8
2) Thorax ultrasonography (TUS)

Dapat mendeteksi adanya penumpukan cairan pleura.

Ultrasonografi dapat mendeteksi keadaan sebagai berikut:

a) Menentukan adanya cairanpleura,

b) Identifikasi lokasi yang tepat untuk Tindakan

thoracentesis

c) Identifikasi lokasi cairan pleura,

d) Perbedaan cairan pleura dan penebalan dinding pleura,

e) Semi kuantitatif jumlah cairanpleura,

f) Penilaian apakah ada pleurodesis,

g) Mengevaluasi trauma dada yang menunjukkan adanya

hemothorax dan pneumothorax.

9
3) Biopsy pleura

Dapat menunjukkan 50-70% diagnosis kasus

pleuritistuberkolosis dan tumor pleura. Biopsi ini berguna

untuk mengambil spesimen jaringan pleura melalui biopsi

jalur perkutaneus. Komplikasi biopsi adalah pneumothoraks,

hemothoraks, penyebaran infeksi dan tumor dinding dada.

4) Analisa cairan pleura

Untuk diagnostik cairan pleura perlu dilakukan

pemeriksaan:

a) Warna cairan

- Haemorragic pleural efusion, biasanya pada klien

dengan adanya keganasan paru atau akibat infark paru

terutama disebabkan oleh tuberkolosis.

- Yellow exudates pleural efusion, terutama terjadi

pada keadaan gagal jantung kongestif, sindrom

nefrotik, hipoalbuminemia, dan perikarditis konstriktif.

- Clear transudate pleural efusion, sering terjadi pada

klien dengan keganasan ekstrapulmoner.

b) Biokimia untuk membedakan transudate dan eksudat

c) Sitologi, pemeriksaan sitologi bila ditemukan patologis atau

dominasi sel tertentu untuk melihat adanya keganasan.

d) Bakteriologi Biasanya cairan pleura steril, tapi kadang-

kadang dapat mengandung mikroorganisme, apalagi bila

10
cairannya purulen. Efusi yang purulen dapat mengandung

kuman- kuman yang aerob ataupun anaerob. Jenis kuman

yang sering ditemukan adalah Pneumococcus, E.coli,

clebsiella, Pseudomonas, Enterobacter.

5) Ct Scan thorax

Berperan penting dalam mendeteksi ketidaknormalan

konfigurasi trakea serta cabang utama bronkus, menentukan lesi

pada pleura dan secara umum mengungkapkan sifat serta derajat

kelainan bayangan yang terdapat pada paru dan jaringan toraks

lainnya. 6,7,8

11
3.6 PENATALAKSANAAN

Dapat dilakukan sebagai berikut :

- Punksi pleura (torakosentesis) dan biopsi pleura

- Torakoskopi (atas indikasi)

- Bila cairan sedikit, dapat konservatif (pada kasus infeksi)

- Pemasangan water seal drainage/ indwelling cathether/ pigtail pada

kasus efusi pleura massif

- Pleurodesis. 3,6

3.7 KOMPLIKASI

Karena penyakit: Empiema, penekanan paru dan mediastinum

Schwarte (penebalan pleura) Karena tindakan punksi (torakosentesis):

Pneumotoraks, perdarahan. 3,6

3.8 PROGNOSIS

Tergantung etiologic yang mendasari dan respon terapi. 3,6

12
3.9 PERSPEKTIF ISLAM

(Q.S Yunus ayat 57)

Hai manusia, Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-

Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan

petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Price, Sylvia A. dan Lorraine M. Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis


Proses-Proses Penyakit. Vol 2. Ed. 6. Jakarta EGC.

2. Halim H. Penyakit-penyakit pleura, dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit


dalam,

Jilid IL, edisi ke-3, Gaya Baru Jakarta. 927-38

3. Soeroso, L., Syafiuddin, T., et al. 2017. Buku Ajar Respirasi.


Departemen

Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara

4. Viananda, A.D. 2020. Efusi Pleura. Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Ponogoro.

5. Krishna R, Antoine MH, Rudrappa M. Pleural Effusion. 2023 Mar 18. In:

Lousiana State University. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing;

2023 Jan–. PMID: 28846252.

6. Jany B, Welte T. Pleural Effusion in Adults-Etiology, Diagnosis, and

Treatment. Dtsch Arztebl Int. 2019 May 24;116(21):377-386. doi:

10.3238/arztebl.2019.0377. PMID: 31315808; PMCID: PMC6647819.

7. Jones J, Baba Y, El-Feky M, et al. Pleural effusion. Reference,

Radiopaedia.org (Accessed on 25 Aug 2023) https://doi.org/10.53347/rID-

8. Pranita, N. P. N. (2020) ‘Diagnosis dan Tatalaksana Terbaru Penyakit

Pleura’, 2,p. 10. Available at:


https://wellness.journalpress.id/wellness/article/download/21010/p.

14

Anda mungkin juga menyukai