Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BERCAK MONGOL
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Askeb Neonatus, Bayi, Anak & Balita
Lianita P.O, SST, M.Keb

Disusun oleh:
Aimel Thabita Syafila
(21015927)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


AKADEMI KEBIDANAN AIFA HUSADA MADURA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bercak Mongol” sebagai
salah satu tugas mata kuliah Askeb Neonatus, Bayi, Anak & Balita pada program studi DIII
Akademi Kebidanan Aifa Husada Madura
Dalam hal ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, karena itu
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Hj. Sringhatin, Amd.Keb, S.Pd, MM selaku direktur di Akademi Kebidanan Aifa


Husada Madura
2. Lianita P.O, SST, M.Keb selaku dosen pengajar mata kuliah Askeb Neonatus, Bayi,
Anak & Balita
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal baik yang
telah diberikan dan semoga makalah ini berguna bagi semua pihak yang memanfaatkannya

Pamekasan, 13 Februari 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal
merupakan periode yang paling kritis. Maka dari itu diperlukan pemantauan pada bayi
baru lahir. Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi
normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang
memerlukan perhatian keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas
kesehatan.
Dengan pemantauan neonatal dan bayi, kita dapat segera mengetahui masalah-
masalah yang terjadi pada bayi sedini mungkin. Contoh masalah pada bayi yang
sering kita temui yaitu bercak Mongol, Hemangioma, muntah dan gumoh. Jika salah
satu dari masalah tersebut tidak segera diatasi maka bisa menyebabkan masalah atau
komplikasi lainnya. Namun, tak semua masalah tersebut harus mendapat penanganan
khusus karena bisa membuat dampak negative pada pertumbuhan dan perkembangan
bayi. Ada masalah yang seharusnya dibiarkan saja karena masalah tersebut bisa
menghilang dengan sendirinya.
Oleh karena ibu dalam makalah ini akan membahas Bercak Mongol serta
penanganan yang sesuai agar tidak menimbulkan dampak lainnya. Diharapkan
makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang masalah pada bayi.
Tanda lahir atau naevus adalah tanda berwarna yang ditemukan pada kulit
bayi yang baru lahir. Tanda ini bisa terjadi dalam berbagai warna seperti biru, biru-
abu-abu, cokelat, cokelat, hitam, pink, putih, merah dan ungu. Defenisi medis
menyebutkan bahwa tanda lahir merupakan kelainan kulit pada anak baru lahir
(neonatus) dimana satu atau lebih komponen normal kulit dijumpai dalam jumlah
berlebih per unit area ; dapat berupa pembuluh darah, pembuluh limfa, sel pigmen,
folikel rambut, kelenjar keringat, epidermis, kolagen, elastin atau komponen kulit
lainnya.
Disamping itu, istilah nevus yang sering disamakan dengan tahi lalat juga
sering digolongkan sebagai tanda lahir. Kata yang berasal dari kata Latin ‘naevus’
memang berarti tanda dari ibu. Kasusnya sangat sering dijumpai dan sangat umum,
bahkan sebuah survei menyebutkan angka insidensnya mencapai 99% pada neonatus.
Mereka membagi tanda lahir ini atas pembagian yang berbeda-beda, namun
berdasarkan jenisnya ada banyak yang sering dijumpai, antara lain yang disebut
Mongolian spots yang sering dijumpai pada bayi Asia dan kulit hitam, salmon patch,
port-wine stain, strawberry marks, nevus sebaseus, bercak café au lait dll.
Penyebab tanda lahir belum terbukti oleh ilmu pengetahuan. Banyak ahli
berpendapat bahwa tanda lahir diwarisi dari orang tua atau anggota keluarga lainnya.
Alasan lain yang diberikan adalah karena pertumbuhan pembuluh darah yang
berlebihan. Tetapi ada juga tentang cerita rakyat dan mitos yang terkait dengan tanda
lahir tetapi tidak satupun dari mereka telah terbukti untuk menjelaskan penyebab
tanda lahir. Beberapa mitos yang tanda lahir disebabkan ketika wanita hamil melihat
sesuatu yang aneh atau dia mengalami banyak ketakutan. Terjadinya tanda lahir lebih
banyak terjadi pada wanita dibandingkan pada laki-laki.
Secara lebih besar, penggolongan lain menggolongkannya dalam tanda lahir
sel pigmen dimana pigmen lebih berperan, tanda lahir epidermal, tanda lahir jaringan
ikat, saluran limfa serta tanda lahir vaskuler. Prognosisnya sendiri juga bermacam-
macam, ada yang menetap secara permanen, ada yang bisa menghilang spontan atau
malah ada yang berhubungan dengan kelainan organ atau sistem tubuh. Karena itu tak
semua tanda lahir pada hakikatnya harus dibiarkan saja, melainkan harus mendapat
penatalaksanaan yang benar berdasarkan jenisnya serta berdasarkan pertimbangan
estetis, fungsional serta psikologis.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bercak mongol dapat terjadi ?
2.  Bagaimana penatalaksaan bercak mongol?
C.  Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Bercak Mongol
2.  Untuk mengetahui apa saja penyebab Bercak Mongol
3. Untuk mengetahui  tanda dan gejala dari Bercak Mongol
4. Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi dari Bercak Mongol
5. Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan Bercak Mongol
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Ada beberapa pengertian dari bercak Mongol, diantaranya yaitu :
a) Bercak Mongol adalah bercak berwarna biru yang biasanya terlihat di bagian atau
daerah sacral, walaupun kadang terlihat di bagian tubuh yang lain. Bercak mongol
biasanya terjadi pada anak-anak yang dilahirkan oleh orang tua Asia dan Afrika,
kadang-kadang terjadi pada anak-anak dengan orangtua mediterania.
(Vivian,dewi.2010:112)
b) Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang terlihat di daerah lumbo sacral
pada bayi yang memiliki pigmentasi kulit (kulit berwarna), warnanya seperti
memar. Bercak mongol adalah lesi-lesi muskular berwarna abu-abu atau biru
dengan batas tepi bervariasi, paling sering pada daerah prasakral, tapi dapat juga
ditemukan di daerah posterior paha, tungkai, punggung, dan bahu. (Simkin, Peny
dkk, 2013 : 265)
c) Bintik Mongolia, daerah pigmentasi biru-kehitaman, dapat terlihat pada semua
permukaan tubuh, termasuk pada ekstremitas. Bercak ini lebih sering terlihat di
punggung dan bokong. Daerah pigmentasi ini terlihat pada bayi-bayi yang berasal
dari Mediterania, Amerika Latin, Asia, Afrika, atau beberapa wilayah lain di dunia.
Bercak-bercak ini lebih sering terlihat pada individu berkulit lebih gelap tanpa
memperhatikan kebangsaannya. Bercak ini secara bertahap akan lenyap dengan
sendirinya dalam hitungan bulan atau tahun ( Persis Mary Hilton,2001: 283)
d) Bercak mongol adalah bercak datar normal berwarna hijau kebiruan atau abu
kebiruan yang ditemukan pada 90% bayi Amerika, Asia, Hispanik dan Afrika
Amerika dan 10%nya terjadi pada bayi Kaukasia, khususnya keturunan
Mediterania. Paling sering pada daerah punggung, bokong, tapi dapat pula
ditemukan pada bagian tubuh lain. Memiliki bermacam ukuran dan bentuk, tidak
memiliki hubungan dengan penyakit tertentu. Kebanyakan akan memudar pada
usia 2 atau 3 tahun, walaupun bekasnya akan bertahan sampai dewasa. (Simkin,
Peny dkk, 2013 : 186)
Kelainan ini berupa bercak dengan kebiruan, kehitaman, atau kecoklatan yang
lebar, Difus, terhadap di daerah bokong atau lumbosakral yang dapat menghilang
setelah beberapa bulan atau sekitar satu tahun.

             Menurut Saitoh (1989) bayi premature dan menyimpulkan bahwa


menimbulnya Bercak Mongol rata-rata pada umur-umur kehamilan 38 minggu. Mula-mula
terbatas di fosa koksigea lalu menjalar ke regro lumbo sacral. Lesi ini biasanya berisi
sel melanosit yang terletak di lapisan dermis sebelah dalam atau di sekitar Folikel
rambut. Kadang-kadang terbesar simetris, dapat juga unilateral. Tempat predileksi
yang lain adalah di daerah orbita dan daerah zigo matikus (nevus ota), yaitu yang
mengenai daerah seclera atau fundus mata, atau di daerah delto-trapezius (nevus ito).
B. Etiologi
Bercak mongol adalah bawaan sejak lahir, warna khas dari bercak mongol
ditimbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis yang
terhambat selama proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis. Lebih dari 80%
bayi berkulit hitam, orang timur dan India timur memiliki lesi ini. Sementara angka
kejadian pada bayi yang kulit putih kurang dari 10%. Lesi-lesi yang tersebar luas,
terutama pada tempat-tempat yang tidak biasa cenderung tidak menghilang
(Brown,Robin Dkk.2005:679)
Hampir 90% bayi dengan kulit berwarna atau kulit Asia (timur) lahir dengan
bercak ini, namun pada bayi kaum Asia hanya 5%. Lesi ini biasanya berisi sel
melanosit yang terletak di lapisan dermis sebelah dalam atau di sekitar folikel rambut
yang terkadang tersebar simetris, tetapi dapat juga unilateral. Bercak ini hanya merupakan
lesi jinak dan tidak berhubungan dengan kelainan-kelainan sistemik.
Bercak ini akan hilang dengan sendirinya pada tahun pertama dan kedua
kehidupannya. Bidan harus dapat memberikan konseling pada orang tua bahwa
bercak mongol tersebut wajar dan akan hilang sendiri tanpa pengobatan, sehingga orang tua
tidak perlu khawatir terhadap keadaan bayinya. (Vivian,dewi.2010:177)
        Bercak Mongolian sering ditemukan pada daerah punggung dan
pantat/pangkal paha bagian atas bayi-bayi kulit hitam (80-90%), bayi asia /oriental
(75%) dan bayi kulit putih (10%). Meskipun namanya bercak Mongolian, namun tidak
ada korealsi secara antropologis. Bercak ini sebagian besar cenderung menghilang dan
tertutup oleh pigmentasi normal dalam usia 1 tahun pertama, sebagian dalam usia 3-5 tahun.
(Vivian,dewi.2010:179)
        Pigmen melanin yang terdapat pada bercak ini terletak didalam melanosit yang
berbentuk fusifrm,dopa positif dan dijumpai pada dermis bagian tengah
middermi). Bercak mongol ini kebannyakan timbul beragam pada daerah presakral,
tetapi dapat ditemukan pada paha  bagian posterior, tungkai, punggung, dan bahu.
Jadi penyebab tersering terjadinya bercak mongol adalah:
a) Kemunculan tanda lahir disebabkan oleh adanya hal-hal tertentu yang terjadi
dalam proses jalan lahir, misalnya trauma lahir atau terjadi pembuluh darah
yang melebar.
b) Adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis yang terhambat
selama proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis
c) Keturunan genetik
d) Banyak terjadi pada ibu yang memiliki kulit gelap (memiliki pigmentasi kulit)
(Brown,Robin Dkk.2005:676)

C. Patofisiologi
Bercak mongol rata-rata muncul pada umur kehamilan 38 minggu. Bercak
Mongolian sering ditemukan pada daerah punggung dan pantat/pangkal paha bagian
atas bayi-bayi kulit hitam (80-90%),bayi asia /oriental (75%) dan bayi kulit putih
(10%).meskipun namanya bercak Mongolian ,namun tidak ada korealsi secara
antropologis.bercak ini sebagian besar cenderung menghilang dan tertutup oleh
pigmentasi normal dalam usia 1 tahun pertama,sebagian dalam usia 3-5 tahun.
Pigmen melanin yang terdapat pada bercak ini terletak didalam melanosit yang
berbentuk fusifrm,dopa positif dan dijumpai pada dermis bagian tengah middermi).
Bercak mongol ini kebannyakan timbul beragam pada daerah presakral,tetapi dapat
ditemukan pada paha  bagian posterior,tungkai,punggung,dan bahu.
(Jhonson,Ruth dkk. 2005 : 286)
D. Gejala Klinis
Tanda lahir ini biasanya berwarna cokelat tua, abu-abu batu, atau biru
kehitaman. Terkadang bintik mongol ini terlihat seperti memar. Biasanya timbul pada
bagian punggung bawah dan bokong tetapi sering juga ditemukan pada kaki,
punggung, pinggang, dan pundak. Bercak mongol juga memiliki ukuran yang bervariasi,
dari sebesar peniti sampai berdiameter enam inchi.
Tanda dan gejala:
a) bercak kebiru-biruan, kehitaman atau kecoklatan yang lebar
b) biasanya timbul didaerah bokong, tempat timbul lainnya yaitu pada daerah
pipi dan mata.
c) bercak ini timbul pada kehamilan 38 minggu.   
d) bercak ini akan menghilang setelah beberapa bulan  atau sekitar satu tahun.
(Vivian,dewi.2010:186)
Seorang anak bisa memiliki satu atau beberapa bercak mongol. Biasanya
bercak  mongol ini terlihat sebagai :
a) Luka seperti pewarnaan
b) Daerah pigmentasi dengan tekstur kulit yang normal
c) Area datar dengan bentuk yang tidak teratur
d) Area tersering di daerah belakang (lumbal sacral) karena banyak nya sel
melanosit yang tertangkap pada bagian belakang yang menyebabkan bercak
pada bayi yang sering dikenal dengan bercak mongol
e) Bercak yang biasanya akan hilang dalam hitungan bulan atau satu tahun
f) Tidak ada komplikasi yang ditimbulkan
(Vivian,dewi.2010:198)
Perbedaan umum antara Bercak mongol dan tanda kulit yang lain
Bercak Mongol Tanda Kulit yang lain
1. Dilihat dari warnanya 1. Dilihat dari warnanya
Bercak mongol memiliki warna kebiru-biruan Tanda kulit lain (Nevus pigmentosus) adalah
berwarna coklat kehitaman
2. Dilihat dari daerah pigmentasi 2. Dilihat dari daerah pigmentasi
Daerah pigmentasi memiliki tekstur kulit Daerah pigmentasi memiliki tekstur yang
yang normal. mengalami perubahan permukaan. Tidak
normal karena dapat mengalami penebalan
namun tidak terlalu berarti (Nevus pigmentosus)
3. Dilihat dari areanya 3. Dilihat dari areanya
Dari areanya tersering di daerah belakang Dari areanya sering pada telapak tangan, telapak
(lumbal sacral) karena banyak nya sel kaki dan genitalia (junction nevi)
melanosit yang tertangkap pada bagian Terdapat pada wajah (compound nevi)
belakang yang menyebabkan bercak pada Terdapat di leher dan kepala (Intradermal demi)
bayi yang sering dikenal dengan bercak
mongol.
4. Dilihat dari nyeri
4. Dilihat dari nyeri Bisa menyebabkan nyeri dan tanda-tanda
Tidak menyebabkan nyeri inflamasi (nevus pigmentosus yang bisa
menjadi berbahaya )
5. Biasanya menetap (nevus ota dan nevus
5. Biasanya akan menghilang  ito)
dalam hitungan bulan atau tahun.
6. Tidak ada komplikasi yang ditimbulkan. 6. Dapat menyebabkan degenerasi maligna,
nevus pigmentosus pada usia 35 tahun.
Tranformasi maligna ditandai dengan adanya:
-          Pembesaran
-          Perubahan warna
-          Terjadinya penebalan yang berlebihan
-          Adanya nyeri
-          Adanya tanda-tanda inflamasi
7. Dihasilkan dari sel melanosit 7. Dihasilkan dari sel nevus

(Simkin, Peny dkk, 2013 : 169)


E. Penatalaksanaan
Bercak mongol biasanya menghilang dalam beberapa tahun pertama, atau
pada 1-4 tahun pertama sehingga tidak memerlukan perlindungan khusus. Namun, bercak
mongol multiple yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat biasa, cenderung
tidak akan hilang, tapi dapat menetap sampai dewasa. (Wong,donna L dkk,2009:467)
Sumber lain menyatakan bahwa bercak mongol ini mulai pudar pada usia dua
tahun pertama dan menghilang antara usia 7-13 tahun. Kadang-kadang juga
menghilang setelah dewasa. Sebagian kecil, sekitar 5% anak yang lahir dengan bercak
mongol masih memiliki bercak mongol hingga mereka dewasa. Bercak mongol ini
biasanya tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan khusus.
Nervus Ota (Daerah zigomaticus) dan Nervus Ito (daerah sclera atau fundus
mata atau daerah delto trapezius) biasanya menetap, tidak perlu diberikan pengobatan.
Namun, bila penderita telah dewasa, pengobatan dapat dilakukan dengan alasan
estetik. Akhir-akhir ini dianjurkan pengobatan dengan menggunakan sinar laser.
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan dalam hal ini adalah dengan
memberikan konseling pada orang tua bayi. Bidan menjelaskan mengenai apa yang
dimaksud dengan bintik mongol, menjelaskan bahwa bintik mongol ini akan
menghilang dalam hitungan bulan atau tahun dan tidak berbahaya serta tidak
memerlukan penanganan khusus sehingga orang tua bayi tidak merasa cemas.
Asuhan yang diberikan oleh bidan diantarnya :
a) Melakukan deteksi dini pada pemeriksaan fisik BBL
b) menjelaskan kepada orang tua bayi mengenai bercak mongol.
c) Bidan menjelaskan bahwa bercak mongol biasanya akan menghilang setelah
beberapa pekan atau pada 1-4 tahun pertama sehingga tidak memerlukan
penanganan khusus dan tidak akan berbahaya serta tidak memerlukan pengobatan
hanya cukup dilakukan tindakan konservatif.
d) Bidan memberikan informasi kepada keluarga untuk mengurangi
kekhawatiran/kecemasan dan berikan dukungan moral
e) Namun, bila penderita telah dewasa, pengobatan dapat dilakukan dengan alasan
estetik. Akhir-akhir ini dianjurkan pengobatan dengan menggunakan sinar laser.
(Yeyeh Ai.2010:144)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bercak mongol adalah bercak berwarna  biru yang terlihat di daerah lumbo
sacral  pada     bayi yang memiliki pigmentasi kulit warna seperti memar. Bercak
mongol merupakan bawaan sejak lahir, warna khas dari bercak mongol ditimbulkan
oleh adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis yang terhambat selama
proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis. Kemunculan tanda lahir disebabkan
juga oleh adanya hal-hal tertentu yang terjadi dalam proses jalan lahir,misalnya
trauma lahir atau terjadi pembuluh darah yang melebar.Tanda lahir ini biasanya
berwarna coklat tua, abu-abu batu, atau biru kehitaman. Terkadang bintik mongol ini
terlihat seperti memar.Bercak mongol biasanya menghilang dalam beberapa tahun
pertama, atau pada 1-4 tahun pertama sehingga tidak memerlukan perlindungan
khusus. Namun, bercak mongol multiple yang tersebar luas, terutama pada tempat-
tempat biasa, cenderung tidak akan hilang, tapi dapat menetap sampai dewasa.

B. Saran
a) Dalam mempelajari hal yang lazim yang terjadi pada neonatus, seorang calon
bidan diharapkan mengetahui  bercak mongol yang biasanya terjadi pada di
sekitar lingkungan bidan.
b) Kepada pembaca, jika menggunakan makalah ini sebagai acuan dalam
pembuatan makalah atau karya tulis yang berkaitan dengan judul makalah ini,
diharapkan kekurangan yang ada pada makalah ini dapat diperbaharui dengan
lebih baik. 
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Vivian Nanny Lia, S.ST. 2015. Asuhan Neonatus bayi dan Balita. Jakarta: Salemba
Medika
Yeyeh Ai, S.Si.T. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : CV. Trans Info
Medika
Jhonson, Ruth dkk.2015. Buku Ajar Praktik Kebidanan. . Jakarta: EGC
Brown, Robin Graham dkk.2005. Dermatologi Edisi 8.. Jakarta: Erlangga
Carpenitto, linda juall.2009 .diagnosis keperawatan : aplikasi pada praktik keperawatan
klinis ed 9. Jakarta : egc
Simkin, Peny dkk. 2013. Panduan lengkap Kehamilan, Melahirkan dan Bayi. Jakarta: EGC
Wong, donna L dkk.2019.  Buku ajar keperawatan pediatric vol 1. Jakarta : EGC
Jhonson, Joyce Young dkk.2015.  Prosedur Perawatan di Rumah.. Jakarta:  EGC
Oman, Kathleen S dkk. 2018.Panduan Belajar Keperawatan Emergensi. Jakarta: EGC
Hull, David dkk.2008, Dasar-dasar Pediatri Edisi 3. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai