Anda di halaman 1dari 20
81 ayat (5) dan Pasal 82 ayat (3) Pemerintah Nomor. 43 Tahun 2014 Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang 6 Tahun . 2014 tentang _ Desa, tintah Nomor 47. Tahun 2015. tentang bahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor ‘abun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan ‘Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang ‘berdasarkan pertimbangan sebagaimana Ksud dalam huruf a; perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Penetapan Besaran Penghasilan Tetap, Tunjangan dan Penerimaan Lainnya Yang Sah Kepada Perbekel dan Perangkat Desa, serta Tunjangan Badan iwaratan Desa; | | iki binavanioesaao cps | Undang-Undang Nomor 69 Tahun’ 1958 tentang Pembenttikan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); . Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); . Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakthir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang © Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa {Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717); | | | 10. di. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 fentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja’ Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 5014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 ‘Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian’ Kepala: Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 4); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 5); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 6); Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Perbekel (Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2015 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 2); Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tabtin 2016 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 7); scunsibevitiiaianicuteea icant MEMUTUSKAN Menetapkan: + PERATURAN BUPATI TENTANG PENETAPAN BESARAN PENGHASILAN TETAP, TUNJANGAN DAN PENERIMAAN LAINNYA YANG SAH KEPADA PERBEKEL DAN PERANGKAT DESA, SERTA TUNJANGAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA, BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan; 1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama - lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyerakat. Alokasi Dana Desa, selanjutnya disingkat ADD, adaiah dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus Pendapatan Asli Desa, yang selanjutnya disingkat PADesa adalah pendapatan yang berasal dari kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan skala lokal Desa. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan Perbekel dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. Perbekel adalah pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah. NG 7. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa adalah Kepala Desa atau sebutan nama lain yang karena jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan desa, 8. Pelaksana Telenis Pengelolaan Keuangan Desa yang selanjutnya disingkat PTPKD adalah unsur perangkat desa yang membantu Kepala Desa untuk melaksanakan pengelolaan keuangan desa. 9. Jumlah Desa adalah jumlah Desa yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. 10. Anggaran Pendapatan. dan Belanja Desa, yang selanjutnya disebut APB Desa, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa. 11, Rekening Kas Unium Daerah, yang selanjutnya disingkat RKUD, adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Bupati untuk menampung seluruh: penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan. 12, Rekening Kas Desa, yang selanjutnya disingkat RKD, adalah rekening tempat menyimpan uang Pemerintahan Desa. yang menampung seluruh penerimaan Desa dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran Desa pada Bank yang ditetapkan 13, Sisa Lebih Perhitungan Anggaran, yang selanjutnya disingkat SiLPA, adalah selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran sclama satu periode anggaran. 14, Badan Usaha Milik Desa, sélanjutnya disebut BUM Desa,. adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesaf-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa. 15, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, yang selanjutnya disingkat RPJM Desa, adalah Rencana kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam),tahun. 16. Rencana Kerja Pemerintah Desa, yang selanjutnya disingkat RKP Desa adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. 17. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis. nee 18. Peraturan Desa adalah peraturan yang ditetapkan oleh Perbekel setelah dibehas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa. 19. Peraturan Perbekel adalah peraturan yang ditetapkan oleh Perbekel sebagai aturan pelaksana atas Peraturan Desa. 20. Keputusan Perbekel adalah penetapan yang bersifat konkrit, individual, dan final. 21, Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatuberupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa. 22. Pendapatan Asli Desa yang selanjutnya disingkat PAD, adalah dana pendapatan yang bersumber dari hasil lelang/sewa Tanah Kas Desa dan penerimaan lain yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, 23. Penghasilan Tetap yang selanjutnya disebut SILTAP adalah penghasilan yang diberikan kepada Perbekel dan Perangkat Desa setiap bulan secara terus menerus dianggarkan dalam APBDes yang bersumber dari ADD. 24, Tunjangan. Perbekel dan Perangkat Desa adalah tambahan penghasilan selain penghasilan tetap yang diberikan kepada Perbekel dan Perangkat Desa karena melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dianggarkan dalam APBDes. BABII MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah memberikan pedoman bagi Desa untuk memberikan SILTAP, tunjangan dan penerimaan lainnya yang sah kepada Perbekel dan Perangkat Desa serta Tunjangan BPD dari APB Desa agar Perbekel dan Perangkat Desa memperoleh Penghasilan yang layak. | | Pasal 3 Tujuan ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah memberikan kepastian hukum dalam memberikan SILTAP, tunjangan dan penerimaan lainnya yang sah kepada Perbekel dan Perangkat Desa serta ‘Tunjangan BPD dari APB Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah sebagai berikut : a, memberikan penghasilan yang layak; b: meningkatkan kesejahteraan Perbekel, Perangkat Desa dan BPD; c. meningkatkan kinerja Perbekel, Perangkat Desa dan BPD; dan d. meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. BAB Ill PENGHASILAN TETAP PERBEKEL DAN PERANGKAT DESA. Pasal 4 (1) Perbekel dan Perangkat Desa diberi SILTAP dan Tunjangan sesuai dengan kemampuan keuangan Desa. (2), Pengalokasian SILTAP dan Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan. dengan mempertimbangkan efisiensi, jumlah perangkat, dan kompleksitas tugas pemerintahan. (3) SILTAP dan Tunjangan sebagaimana dimakeud pada ayat (1) dianggarkan setiap tahun dalam APBDesa, Pasal 5 (1) SILTAP Perbekel dan Perangkat Desa dianggarkan dalam APBDesa yang bersumber dari ADD. (2) Pengalokasian SILTAP Perbekel dan Perangkat Desa yang bersumber dari ADD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan ketentuan penghitungan sebagai berikut : a. ADD yang berjumlah kurang dari Rp.500,000,000,- (lima ratus juta rupiah) digunakan paling banyak 60% (enam puluh: per seratus); b. ADD yang berjumlah Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp.700.000.000,- (tujuh ratus juta .rupiah) digunakan antara Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak 50% (lima puluh per seratus); ane’ ies c. ADD yang berjumlah lebih dari Rp.700.000.000 (tujuh ratus juta rupiah) sampai dengan Rp.900.000.000,- (Sembilan ratus juta rupiah) digunakan antara Rp.350.000.000,- (tiga ratus lima puluh ‘ juta rupiah) sampai dengan paling banyak 40% (empat puluh per i seratus); dan. | @. ADD yang berjumlah lebih dari Rp.900.000.000,- (Sembilan ratus | juta rupiah) digunakan antara Rp. 360.000.000,- (tiga ratus enam i puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak 30% (tiga puluh per seratus). | (3) SILTAP diberikan kepada : i a. perbekel; b. sekretaris Desa Non Pegawai Negeri Sipil paling sedikit 70 % (tujuh puluh perseratus) dan paling banyak 80% (delapan puluh perseratus) dari SILTAP Perbekel per bulan; dan c. perangkat Desa selain Sekretaris Desa paling sedikit 50% (lima puluh per seratus) dan paling banyak 60% (enam puluh per seratus) dari SILTAP Perbekel per bulan. (4) Besaran SILTAP Perbekel dan Perangkat Desa. sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah sebagai berilut : a, Perbekel sebanyak-banyaknya Rp. 2,500,000, (dua juta lima ratus ribu rupiah); b. Sekretaris Desa Non Pegawai. Negeri Sipil sebanyak-banyaknya Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah); c. Kepala Seksi sebanyak-banyaknya Rp.1.400.000,- (satu juta empat ratus ribu rupiah); 4. Kepala Urusan sebanyak-banyalnya Rp.1.400.000,- (satu juta empat ratus ribu rupiah); dan e. Kelian Banjar Dinas sebanyak-banyaknya Rp.1.350.000,- (satu juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah); (5) SILTAP sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dianggarkan dalam belanja Desa yang ditetapkan dalam APB Desa pada ketentuan belanja paling banyak 30% (tiga puluh per seratus) dari jumlah anggaran belanja Desa. BAB IV TUNJANGAN PERBEKEL DAN PERANGKAT DESA Pasal 6 (1) Selain menerima penghasilan tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Perbekel dan Perangkat Desa diberikan tunjangan, dan penerimaan lain yang sah bersumber dari APBDesa. | | | (2) Jenis tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : a, tunjangan jabatan; b, tunjangan beban kerja; ¢. tunjangan jaminan kesehatan; d. tunjangan jaminan sosial ketenagakerjaan; dan ¢, tunjangan akhir masa jabatan. Pasal 7 (1) Tunjangan jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf a ‘diberikan sesuai dengan jabatan berdasarkan struktur organisasi Pemerintahan Desa. (2) Tunjangan jabatan sebagaimana dimakeud pada ayat (1) dianggarkan dalam APB Dese berdasarkan azas kepatutan den kewajaran sesuai dengan kemampuan keuangan Desa. (3) Besaran tunjangan jabatan setiap bulan disesuaikan dan diberikan dengan besaran sebagai berilut : a. Perbekel dapat diberikan tunjangan jabatan sebanyak-banyaknya Rp. 2,500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah); b. Sckretaris Desa dapat diberikan Tunjangan Jabatan sebanyak- banyaknya Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah); c. Kepala Seksi dapat diberikan tunjangan jabatan- sebanyak- banyaknya Rp. 1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu rupiah); d. Kepala urusan dapat diberikan tunjangan jabatan sebanyak- banyaknya Rp. 1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu rupiah); dan. e. Kelian Banjar Dinas dapat diberikan tunjangan jabatan sebanyak-banyaknya Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), (4) Tunjangan Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarkan dalam belanja Desa yang ditetapkan dalam APBDesa pada ketentuan belanja paling banyak 30% (tiga puluh per seratus) dari jumilah anggaran belanja Desa yang dapat bersumber dari pendapatan Desa berupa ADD, Bagian Hasil Pajak dan Retribusi, serta PADesa. (1) Tunjangan beban kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf b yang disesuaikan dan diberikan berdasarkan beban tanggung jawab masing-masing jabatan dalam struktur organisasi Pemerintahan Desa serta tanggung jawab kegiatan yang menjadi beban kerja dalam pelaksanaan tugasnya. -10- } } | } (2) Tunjangan beban kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarkan dalam APB Desa berdasarkan azas kepatutan dan kewajaran sesuai dengan kemampuan keuangan Desa. (3) Besaran tunjangan beban kerja setiap bulan disesuaikan dan diberikan dengan besaran sebagai berikut : a. Perbekel dapat diberikan sebanyak-banyaknya Rp. 1.000.000, (satu juta rupiah); b.Sekretaris Desa dapat —_diberikan Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah); - Kepala Seksi dapat diberikan sebanyak-banyaknya Rp. 600.000,- {enam ratus ribu rupiah); d.Kepala Urusan dapat _—_diberikan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah); e. Kelian Banjar Dinas dapat diberikan Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah); dan | Kepala Urusan Keuangan dan/atau Bendahara Desa dapat diberikan sebanyak-banyaknya Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah). sebanyak-banyaknya sebanyak-banyaknya | | | | | | | sebanyak-banyaknya (4) Tunjangan beban kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) | dianggarkan dalam belanja Desa yang ditetapkan dalam APBDesa pada ketentuan belanja paling banyak 30% (tiga puluth per seratus} dari jumlah anggaran belanja Desa yang anggarannya dapat bersumber dari pendapatan Desa berupa ADD, Bagian Hasil Pajak | dan Retribusi, serta PADesa. | es Pasal 9 (1) Tunjangan jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf c diberikan untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi Perbekel dan Perangkat Desa, (2) Tunjangan jaminan kesehatan dapat disesuaikan dan diberikan kepada Perbekel dan Perangkat Desa beserta istri/suami dari Perbekel dan Perangkat Desa yang tidak berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil dan sebanyak-banyaknya'2 (dua) orang anak. | (@) Besaran tunjangan jamirion keschatan sebagaimana dimakeud pada j ayat (1) mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. zie (4) Pemberian tunjangan jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarkan dalam belanja Desa yang ditetapkan dalam APBDesa pada ketentuan belanja paling banyak 30% (tiga puluh per seratus) dari jumlah anggaran belanja Desa dan/atau dapat dianggarkan pada belanja dalam kegiatan di bidang penyelenggaraan pemerintahan desa pada ketentuan belanja paling sedikit 70% (tujuh puluh per seratus) dari jumlah anggaran belanja Desa yang anggdrannya dapat bersumber dari pendapatan’ Desa berupa ADD, Bagian Hasil Pajak dan Retribusi, serta PADesa. (5) Besaran pemberian tunjangan ‘-minan kesehatan ditetapkan dengan Keputusan Perbekel. Pasal 10 (1) Tanjangan jaminan sosial ketenagakerjaan sebagaimana dimakeud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf d diberikan untuk memberikan jaminan keselamatan kerja bagi Perbekel dan Perangkat Desa. (2) Tunjangan jaminan sosial ketenagakerjaan hanya dapat diberikan kepada Perbekel dan Perangkat Desa yang tidak berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. (3) Tunjangan jaminan ‘sosial ketenagakerjaan scbagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarkan dalam belanja Desa yang ditetapkan dalam APBDesa pada ketentuan belanja paling banyak 30% (tiga puluh per seratus) dari jumlah anggaran belanja Desa dan/atau dapat dianggarkan pada belanja dalam kegiatan di bidang penyelenggaraan pemerintahan desa pada ketentuan belanja paling sedikit 70% (tujuh puluh per seratus) dari jumlah anggaran belanja Desa yang anggarannya dapat bersumber dari pendapatan Desa berupa ADD, Bagian Hasil Pajak dan Retribusi, serta PADesa. Besaran pemberian tunjangan jaminan. sosial ketenagakerjaan ditetapkan dengan Keputusan Perbekel. Pasal 11 (1) Tunjangan akhir masa jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf ¢ diberikan kepada Perbekel yang beralchir masa jabatannya dan tidak mencalonkan diri kembali serta Perangkat Desa yang berakhir masa tugasnya berdasarkan keputusan pengangkatan. (2) Pemberian tunjangan alchir masa jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan hanya sekali disaat setelah berakhir masa tugas jabatan Perbekel dan Perangkat Desa. aaa (3) Besaran tunjangan akhir masa jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dan diberikan dengan Ketentuan sebagai berikut : a. Perbekel dapat diberikan sebanyak-banyaknya. Rp, 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) di kali jumlah tahun masa tugas; b. Sekretaris Desa non Pegawai Negeri Sipil : 1. dengan masa tugas dibawah atau Sampai dengan 20 (dua puluh) tahun dapat diberikan sebanyak-banyaknya’ Rp. 500,000,- (lima ratus ribu rupiah) di kali masa tugas; 2.dengan masa tugas diatas 20 (dua puluh) tahun dapat diberikan sebanyak-banyaknya Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah); c. Kepala Seksi, Kepala urusan, dan Kelian Banjar Dinas : i.dengan masa tugas dibawah atau sampai dengan 20 (dua pulth) tahun dapat diberikan sebanyak-banyalnya Rp, 450.000,- (empat ratus lima puluh ribu rupiah) di kali masa tugas; 2.dengan masa tugas lebih dari 20 (dua puluh) tahun dapat diberikan sebanyak-banyaknya Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah); (4) Tunjangan akhir masa jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarkan dalam belanja Desa yang ditetapkan dalam APBDesa pada ketentuan belanja paling banyak 30% (tiga puluh per seratus) dari jumlah anggaran belanja Desa yang anggarannya dapat bersumber dari pendapatan Desa berupa ADD, Bagian Hasil Pajak dan Retribusi, serta PADesa, dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan desa. Pasal 12 Fenerimaan lain yang sah scbagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) dapat berupa : @. penghasilan tambahan bagi Perbekel dan Perangkat Desa; dan b. honorarium. 4 ‘ @) (2) (3). (3) (4) ia Pasal 13 Penghasilan Tambahan bagi Perbekel dan Perangkat Desa sebagaimania dimakeud dalam Pasal 12 huruf a diberikan’ untuk membantu Perbekel dan perangkat Desa dalam pemenuhan kebutuhan biaya pendidikan anak dan pemenuhan kebutuhan biaya hari raya/Keperluan lainnya yang disesuaikan dan diberikan paling banyak 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun anggeran. Besaran penghasilan tambahan. bagi Perbekel dan Perangkat Desa setiap kalinya dapat diberikan sebanyak-banyaknya sebesar SILTAP. Pelaksanaan pemberian penghasilan tambahan bagi Perbekel dan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a ditetapkan dengan Keputusan Bupati, Pasal 14 Honorarfum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf b dapat berupa honorarium PTPKD, honorarium Tim Pelaksana/ Pengelola Kegiatan, honorarium Panitia pemeriksa/penerima hasil pekerjaan, honorarium narasumber/pelatih dan uang saku. Honorarium PTPKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dan diberikan setiap bulan dalam 1 (satu) tahun anggaran. Besaran honorarium PTPKD yakni sebagai beriku: a. penanggu: wab : paling banyak Rp. 500. 000,- (lima ratus ribu rupiah) per bulan; " b. koordinator ‘paling banyak Rp. 400,000,- (empat ratus ribu rupiah) per bulan; ¢: pelaksana kegiatan : paling banyak Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) per bulan; dan d. bendahara : paling banyak Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) per bulan Honorartum PTPKD sebagsimana dimaksud pada ayat (1) dimasukkan dalam belanja operasionial pémerintah Desa pada ketentuan belanja 30 % (tiga puluh persen) yang anggarannya dapat bersumber dari pendapatan Desa berupa ADD, Bagian Hasil Pajak Gan Retribusi, serta PADesa, dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan desa. Besaran pemberian dan penetapan honorarium PIPKD ditetapkan dengan Keputusan Perbel gel (2) (4) -14- Pasal 15 Honorarium ‘Tim pelaksana/pengelola kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) disesuaikan dan diberikan berdasarkan umur kegiatan yang tertuang dalam belanja 70% (tujuh puluh persen) APBDesa dan jumlahnya yang diperkenankan diterima oleh perangkat Desa paling banyak 12 (dua belas) kali dalam 1 (satu) tahun anggaran. Besaran Honorarium tim pelaksana/pengelola kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yakni sebagai berilcut ! a. Ketua sebanyak-banyaknya Rp.'200,000,- (dua ratus,ribu rupiah) per bulan; b.Sekretaris sebanyak-banyaknya Rp. 175.000,- puluh lima ribu rupiah) per bulan; dan c. Anggota sebanyak-banyaknya Rp. 150,000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) per bulan. (seratus tajuh Besaran pemberian dan peretapan honorarium tim’ pelaksana kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Perbekel. Pasal 16 Honorarium panitia pemeriksa/penerima hasil __pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ‘Pasal 14 ayat (1) disesuaikan dan diberikan berdasarkan waktu pemeriksaan dan serah terima hasil pekerjaan yang tertuang dalam belanja 70% (tujuh puluh persen) APBDesa. Besaran Honorarium panitia pemeriksa/penerima hasil pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yakni sebagai berikut : a. Ketua sebanyak-banyaknya Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah] per bulan; b. Sekretaris sebanyak-banyaknya Rp. 225.000,- (dua ratus dua puluh lima ribu rupiah) per bulan; dan ¢. Anggota sebanyak-bahyaknya Rp. 200.000,- (dua ratus. ribu rupiah) per bulan. Besaran pemberian dan penetapan honoraritim panitia pemerilssa/penerima hasil pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Perbekel, ia Pasal 17 (1) Honorarium narasumber/pelatih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) ditetapkan dengan besaran sebagai berikut : a. honorarium Nerasumber/pelatih dari Kabupaten ; 1. Pejabat Eselon II dan Eselon Ill atau PNS Golongan IV sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) per jam pelajaran; 2. Pejabat Eselon IV atau PNS Golongan III sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) per jam pelajaran; dan 3. PNS Golongan Il sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah), b. honorarium Narasumber/Pelatih dari Pemerintah provinsi atau Pusat : 1. PNS Golongan IV sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per jam pelajaran; 2. PNS Golongan III sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) per jam pelajaran; dan 3. PNS Golongan II sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah); dan ¢. honorarium narasumber/pelatin dari, Non PNS atau masyarakat Desa yang memiliki keahlian sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) per jam pelajaran. (2) Pemberian honorarium kepada narasumber/pelatih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b dan huruf c ditetapkan dengan keputusan Perbekel. Pasal 18 (1) Uang saku sebagaithana dimaksud dalam Pasal 14. ayat (1) disesuaikan dan diberikan kepada yang ditunjuk sebagai peserta kegiatan pelatihan, kursus, penataran, bimbingan teknis, sosialisasi, masyarakat peserta musyawarah Desa, dan sejenisnya serta sebagai peserta lomba atau pertunjukan seni budaya mewakili desa yang pembiayaannya bersumber dari APB Desa. (2) Besaran uang saku yang diberikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dan diberikan berdasarkan lamanya hari pelaksanaan kegiatan yakni dengan ketentuan sebagai berikut : a. tempat pelaksanaan di luar Kabupaten Karangasem diberikan sebanyak-banyaknya Rp. 60.000,- (enam puluh ribu rupiah) per hari; b. tempat pelaksanaan di dalam wilayah Kabupaten Karangasem di luar wilayah Desa diberikan sebanyak-banyaknya Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) per hari; dan ¢. tempat pelaksanaan di dalam wilayah Desa sebanyak Rp. 40.000,- (empat puluh ribu rupiah) per hari. Bets (3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan hurufb dapat pula diberikan biaya perjalanan dinas sesuai ketentuan perjalanan dinas. BABIV TUNJANGAN BPD Pasal 19 (2) BPD dalam menjalankan ‘tugasnya diberikan tunjangan yang dianggarkan setiap tahunnya dalam APBDesa. (2) Besaran tunjangan BPD scbagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kemampuan keuangan di desa. (3) Besaran tunjangan BPD setiap bulan disesuaikan dan’ diberikan dengan ketentuan sebagai berikut : , Ketua dapat diberikan tunjangan sebanyak-banyaknya sampai Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah); b. Wakil ketua dapat diberikan tunjangan sebanyak-banyaknya sampai Rp. 950.000,- (sembilan ratus lima puluh ribu rupiah); ¢. Sekretaris dapat diberikan tunjangan sebanyak-banyaknya sampai Rp. 900.000,- (sembilan ratus ribu rupiah); dan ¢. Anggota dapat diberikan tunjangan sebanyak-banyaknya sampai Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah). (4) Tunjangan. BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimasukkan Gelam APB Desa pada ketentuan belanja 30 % (tiga puluh persen) dan disesuaikan dengan ‘kemampuan keuahgan desa. (5) Besaran pemberian dan penetapan tunjangan kepada BPD ditetapkan dengan Keputusan Perbekel. in BAB V PERBEKEL DAN PERANGKAT DESA YANG DIBERHENTIKAN SEMENTARA DAN MELAKSANAKAN CUTI Pasal 20. (1) Perbekel dan Perangkat Desa yang diberhentikan sementara dari Jabatannya tidak diberikan SILTAP dan tunijangan sampai dengan adanya pemulihan. kembali jabatannya dari Pejabat yang berwenang bagi Perbekel dan Perangkat Desa. fy (2) Kepala Desa dan Perangkat Desa yang berstatus Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan sementara dari jabatannya, sebagai Perbekel dan Perangkat Desa tidak diberikan tunjangan serta dalam pemenuhan SILTAPnya mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada Pegawai Negeri Sipil. Pasal 21 Perbekel dan Perangkat Desa yang melaksanakan cuti lebih dari 1 (satu) bulan diberikan SILTAP sebesar 50% (lima puluh persen) tanpa tunjangan ataupun tambahan penghasilan lainnya. BAB VI PERBEKEL DAN PERANGKAT DESA. YANG BERASAL DARI PEGAWAI NEGERI SIPIL ai e (1) Pegawai Negeri Sipil yang terpilih’ menjadi Perbekel dibebaskan sementara waktu dari jabatan organik sclama menjadi Perbekel tanpa kehilangan status dan haknya sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pasal 22 (2) Pegawai Negeri Sipil yang terpilih menjadi Perbekel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dinaikkan pangkatnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, (3) Pegawai Negeri Sipil yang terpilin menjadi Perbekel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak diperkenankan mengambil SILTAP yang dianggarkan oleh Desa. (4) Pegawai Negeri Sipil yang terpilih menjadi Perbekel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diperkenankan mengambil tunjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf e dan penerimaan lainnya yang sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf b yang bersumber dari APBDesa tanpa mengambil Tambahan Penghasilan Kinerja Pegawai berdasarkan Beban Kerja yang melekat pada statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil yang bersumber dari APBD. (5) Pegawai Negeri Sipil yang menjabat sebagai Penjabat Perbekel dibebaskan sementara waktu dari jabatan organik selama ‘menjadi Penjabat Perbekel dan diberikan, tunjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf a, dan huruf b, serta penerimaan lainnya yang sah sebageimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf b yang bersumber dari APBDesa tanpa mengambil Tambahan Penghasilan Kinerja Pegawai berdasarkan Beban Kerja yang melekat pada: statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil yang bersumber dari APBD. Pasal 23 (1) Pegawai Negeri Sipil yang telah diengkat dengan keputusan Perbekel sebagai Perangkat Desa dibebaskan sementara waktu dari jabatan organik selama menjadi Perangkat Desa tanpa kehilangan status dan haknya sebagai Pegawai Negeri Sipil. (2) Pegawai Negeri Sipil yang menjadi Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dinaikkan pangkatnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Pegawai Negeri Sipil yang menjadi Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak diperkenankan mengambil SILTAP yang dianggarkan oleh Desa. (4) Pegawai Negeri Sipil yang menjadi Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diperkenankan mengambil tunjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf e dan penerimaan lainnya yang sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf-b yang bersumber dari APBDesa tanpa mengambil Tambahan Penghasilan Kinerja Pegawai berdasarkan Beban Kerja yang melekat pada statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil yang bersumber dari APBD. = bs =19)< | BAB VIL KETENTUAN PENUTUP Pasal 24 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku : a.Peraturan Bupati. Karangasern Nomor, 8 Tahun 2015 tentang Pemberian Honorarium dan Uang Saku Kepada Petugas Pelaksana Yang Bekerja Pada Kegiatan di Lingkungan Pemerintah Desa (Berita Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2015 Nomor 8); b.Peraturan Bupati Karangasem Nomor 76 Tahun 2015 tentang Penghasilan Tetap dan Tunjangan kepada Perbekel dan Perangkat Desa serta Tunjangan Badan Permusyawaratan Desa di Kabupaten Karangasem (Berita Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2015 Nomor 77); c. Peraturan’. Bupati Karangasem Nomor 51 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 76 Tahun 2015 tentang Penghasilan Tetap dan Tunjangan kepada Perbekel dan Perangkat Desa serta Tiinjangan Badan Permusyawaratan Desa di Kabupaten Karangasem (Berita Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2017 Nomor 51); dan .Keputusan. Bupati Karangasem 'Nomor 709/HK/2015 tentang Penetapan Besaran Penghasilan tetap Perbekel dan Perangkat Desa di Kabupaten Karangasem, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. *, =20- Pasal 25 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan Penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Karangasem, Ditetapkan di Amlapura da.tanggal 7 Desember 2017 aN Diundangkan di Amlapura. pagacts 7 Desember 2017 age

Anda mungkin juga menyukai