Klmpok 2 - Manajemen Perubahan
Klmpok 2 - Manajemen Perubahan
Dosen Pengampu :
Dr. Ni Putu Cempaka Dharmadewi Atmaja, SE., MM
Dibuat Oleh :
KELOMPOK 2
Nama Anggota Kelompok :
1. Ni Luh Gek Novianti Ulandari ( 04 / 2002612010400 )
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkatrahmat dan karunia-Nya
kami kelompok 2 dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Resistensi” dengan
tepat waktu. Ada pun makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Perubahan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pelajaran
mengenai manajemen perubahan yang mana mudah - mudahan bermanfaat bagi para
pembaca maupun penulis. Kami kelompok 2 sebagai penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ibu, Dr. Ni Putu Cempaka Dharmadewi Atmaja.SE.,MM. selaku dosen pengampu
Mata Kuliah Manajemen Perubahan yang telah memberikan bimbingannya. Ucapan terima
kasih juga tak lupa saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini. Kami kelompok 2 menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, saran dan kritikan yang membangun penulis harapkan demi tercapainya
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Pengertian Resistensi........................................................................................................3
2.2 Bahaya Resistensi Perubahan organisasi..........................................................................3
2.3 Alasan Resistensi Perubahan Organisasi..........................................................................5
2.4 Tingkatan Resistensi.........................................................................................................6
2.5 Mengatasi Resistensi Perubahan......................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................10
PENUTUP...............................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Perubahan merupakan sesuatu hal yang pasti terjadi dan akan terjadi. Maka manusia
perlu senantiasa berubah sesuai dengan tuntutan perubahan itu sendiri. Perubahan tersebut
dapat berupa perubahan perilaku, perubahan sistem dan penilaian, perubahan dalam
metode dan cara-cara bekerja, perubahan dalam peralatan yang digunakan, perubahan
dalam cara berfikir, perubahan dalam hal bersikap dan lainnya.Usaha perubahan tidak
selalu berlangsung dengan mulus, sebagian besar akan mengalami resistensi baik dari
di masa yang lalu. Untuk itu diperlukan strategi untuk mengatasi adanya resistensi
satu aspek yang paling kritis untuk manajemen yang efektif. Lingkungan organisasi selalu
bergerak, berarti tidak hanya perubahan menjadi semakin sering, tetapi sifat perubahan
menjadi semakin kompleks dan sering lebih ekstensif. Maka respon yang dilakukan akan
bervariasi tergantung situasi. Perubahan perlu di kenal, dipahami, dikelola, dan bahkan
diciptakan untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan yang diharapkan, baik oleh
menerima dan menjalankan perubahan. Oleh karena itu, untuk mengetahui pengertian dari
resistensi, teori mengatasi resistensi dalam perubahan, tingkatan dalam resistensi, bahaya
resistensi yang tidak dapat diatasi, strategi dan teknik resistensi dan alasan resistensi kami
1
1.2 Rumusan Masalah
berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Resistensi
Resistensi (resistance) berasal dari kata resist & ance yang berarti sebuah sikap untuk
berperilaku bertahan, berusaha melawan, menentang atau upaya oposisi, padaumumnya sikap
ini tidak berdasarkan atau merujuk pada paham yang jelas. Resistensiterhadap perubahan
adalah perilaku karyawan yang ditandai dengan munculnya reaksiemosi negatif terhadap
perubahan, enggan melakukan suatu perubahan, memilikifokus jangka pendek ketika bekerja,
perilaku karyawan dalam menolak atau mengacaukan asumsi, wacana, dan kekuatan
sebagai perilaku karyawan yang dimaksudkan untuk menghindari perubahan dan atau
terhadap perubahan merupakan sikap negatif terhadap perubahan yang terdiri dari komponen
afektif, behavioral, dan kognitif yang mencakup reaksi negatif, perlawanan, atau kekuatan
bagi sebuah organisasi. Hal ini bisa terjadi apabila penolakan atas perubahan tidak cepat
ditangani atau tidak dapat dikelola dengan baik. Penolakan atas perubahanibarat sebuah virus
yang akan menyerang tubuh manusia. Jika virus ini tidak segeraditangani maka dapat
3
Demikian juga dalam konteks kehidupan sebuah organisasi. Apabila penolakan akan
perubahan tidak ditangani maka cepat atau lambat kinerja para anggota organisasi baik
sebagai individu maupun kelompok akan menurun. Jika terus dibiarkan makatugas dan
tanggung jawab anggota organisasi tsb akan tidak dikerjakan dengan baik,dampak
Menurut Nasution (2010) dan Wibowo (2011) jika penolakan akan perubahan tidak dikelola
Menular dalam arti bahwa apabila ketakutan akan perubahan menjadi bahan
halangi dan memperlambat jalanya proses perubahan. Untuk konteks sekolah, maka
berjalan sebagaimana mestinya. Setiap orang akan mulai bekerja sendiri-sendiri dan
enggan bekerja sama dengan orang lain. Hal ini tentu saja tidak mendatangkan
4
2.3 Alasan Resistensi Perubahan Organisasi
Robert kreitner dan Angelo Kinick, menyebutkan 9 alasan untuk terjadinya Resistensi, yaitu ;
Change ). Kecendungan ini sangat bersifat pribadi dan berakar mendalam. Hal ini
2. Terkejut dan takut atas sesuatu yang tidak diketahui (Surprise and Fear of the known).
Hal ini terjadi jika perubahan inovatif dan radikal diperkenalkan tanpa pemberitahuan,
5. Hilangnya Status atau Keamanan Kerja ( Loss of Status or Job Security ). Perubahan
6. Tekanan Kawan Sekerja ( Peer Preesure ). Seseorang yang tidak secara langsung
untuk menolak adanya perubahan. Oleh karena itu, rencana perubahan perlu
5
disampaikan alasannya kepada semua tingkatan sumber daya, agar lebih memahami
ditunjuk kembali, akan terjadi gangguan dalam dinamika kultural dan hubungan di
antara kelompok.
9. Kurangnya Kebijaksanaan atau Waktu Tidak tepat ( lack of tact or poor timing ).
Resistensi perubahan dapat terjadi karena perubahan disampaikan dengan cara yang
tidak bijaksana, tidak sensitif atau dilakukan pada waktu yang tidak tepat. Kesalahan
terhadap perubahan.
2. Indifference: Sikap tidak acuh ditunjukkan oleh sikap apatis, hilangnya minat dan
semangat untuk melakukan pekerjaan, dalam hal ini dia bekerja hanya pada saat
diperintah saja dan bersikap tidak perduli atas keinginan untuk dilakukan perubahan
oleh manajemen.
apa apa.
6
4. Active Resistance : Dilakukan dengan cara melakukan pekerjaan lebih lambat,
disampaikan oleh para ahli. Palmer, Dundford & Akin (2009) berpendapat
bahwa hal yang perlu dilakukan adalah melakukan sosialisasi tentang manfaat
yang akan diambil serta memastikan bahwa adanya perubahan tidak akan mengganggu
untuk turut berpartisipasi dalam perubahan agar mereka bisa menyesuaikan diri
dengan perubahan tersebut (Wibowo, 2009). Sementara Greenberg & Baron (2003)
resistensi, yaitu ;
3) mendidik pekerja
7) memperhitungkan situasi
7
Pendapat lain disampaikan oleh Hussey (2000) dalam Wibowo (2016) yang
mencatat bahwa terdapat 3 (tiga) hal yang harus dipersiapkan untuk mengurangi
(training). Sementara Potts & La Marsh (2004) menyatakan bahwa hal-hal yang harus
Langkah ini penting terutama jika anggota organisasi minim informasi atas perubahan
dan pimpinan memerlukan bantuan dari pihak-pihak yang resisten terhadap perubahan.
dan implementasi perubahan. Melalui cara ini para inisiator dapat mendengarkan orang-
orang yang terlibat dalam perubahan dan menggunakan saran mereka dalam
proses perubahan. ( Ketiga ) fasilitasi dan dukungan (facilitation and support). Upaya ini
istirahat kepada karyawan setelah masa sulit, atau hanya mendengarkan dan memberikan
menawarkan insentif kepada penentang aktif atau potensial, misalnya menaikkan gaji atau
8
merubah aturan kerja. Kesepakatan yang di negosiasikan dapat menjadi cara yang relatif
yaitu upaya untuk memengaruhi orang lain. Manipulasi, dalam konteks ini biasanya
melibatkan penggunaan informasi yang sangat selektif dan dilakukan secara secara
kooptasi bukan bentuk partisipasi karena tidak menginginkan saran melainkan hanya
dukungan. Kelemahan bentuk ini adalah kooptasi menjadi cara yang murah dan mudah
untuk mendapatkan dukungan, namun jika pihak yang dikooptasi merasa ditipu
untuk tidak melawan, tidak sedang diperlakukan sama, atau dibohongi, mereka
mungkin merespons dengan sangat negatif. Selain itu pemimpin organisasi juga bisa
and implicit coercion) yaitu memaksa orang untuk menerima perubahan dengan dengan
memindahkan karawan. Proses ini cukup berisiko karena mau tidak mau orang
sangat membenci perubahan yang dipaksakan, namun tetap harus dilakukan karena
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya, kehidupan organisasi/ sekolah diliputi oleh perubahan. Perubahan
menjadi sebuah kebutuhan agar organisasi/ sekolah tetap eksis. Akan tetapi setiap
10
DAFTAR PUSTAKA
https://journal.uny.ac.id/index.php/natapraja/article/view/24599
https://unikastpaulus.ac.id/jurnal/index.php/jipd/article/download/259/183/
https://id.scribd.com/document/456772985/Change-Management-Resistensi-dari-Perubahan-
docx
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/6404/4795
11