Bab Ii Revisi
Bab Ii Revisi
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Profil Organisasi
1. Deskripsi Unit Kerja (UPTD Puskesmas Ulak Rengas)
1.1. Keadaan Geografi
Kecamatan Abung Tinggi merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten
Lampung Utara yang letaknya berada disebelah paling barat. Kecamatan Abung
Tinggi dilalui oleh jalur trans Sumatra lintas tengah /barat, dengan jarak dari
ibukota kabupaten Lampung utara 45 Km atau waktu tempuh lebih kurang 1 jam
dan jarak dari ibukota Propinsi Lampung 150 Km dengan waktu tempuh lebih
kurang 4 jam.
Puskesmas Ulak Rengas dibangun pada tahun 2000, dan mulai beroperasi
pada tahun 2001, dengan luas wilayah 19,341 km2 yang terdiri dari 8 desa,
dengan jarak tempuh dari desa ke puskesmas 0-3,5 km. Wilayah kerja merupakan
daerah perbukitan dengan curah hujan Tinggi tiap tahunnya. Tiap desa dapat
dijangkau dengan kendaraan roda 2 atau atau roda 4, jalan beraspal tetapi masih
banyak dusun jalannya rusak sehingga agak sulit dijangkau dengan kendaraan
bermotor, dusun tersebut terletak di perbukitan, waktu tempuh dari puskesmas ke
dusun tersebut ± 1 jam dengan berjalan kaki. Mata pencaharian penduduk
sebagian besar bertani dan dagang. Jarak tempuh dari Puskesmas ke Kabupaten ±
60 menit. Kondisi fisik Puskesmas Ulak Rengas saat ini sangat baik dimana pada
tahun 2017 dilaksanakan perehapan bangunan puskesmas.
Batasan wilayah kerja puskesmas Ulak Rengas Yaitu :
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bukit Kemuning
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Raja
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Baradatu
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Abung Barat
8
Gambar 2.1 UPTD Puskesmas Ulak Rengas Kecamatan Abung Tinggi
Jumlah desa yang termasuk wilayah kerja Puskesmas Ulak Rengas adalah 8
(Delapan) desa yaitu Ulak Rengas, Sidokayo, Sekipi, Muara Dua, Suka Marga,
Pulau Panggung, Kebun Dalam dan Suka maju. Yang sebagian besar aktifitas
penduduknya merupakan petani sawah atau berkebun.
Luas gedung puskesmas induk sebesar 110 m2 pada lahan seluas 300 m 2..
Keterbatasan ruangan yang terdapat pada gedung Puskesmas Ulak Rengas
menyebabkan beberapa kegiatan pelayanan masih belum dapat dilakukan secara
optimal.
Gambar 2.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Ulak Rengas
Kecamatan Abung Tinggi
9
Secara geografis Puskesmas Ulak Rengas mempunyai letak lokasi yang
cukup strategis yaitu mayoritas dekat dengan rumah penduduk mudah di jangkau
hanya saja ada sedikit jalan yang masih berbatu dan belum diaspal.
1.2. Demografi
Wilayah kerja Puskesmas Ulak Rengas dibagi menjadi 8 desa. Jumlah
penduduk menurut proyeksi penduduk Indonesia 2021-2025 sebanyak 17.068
jiwa terdiri dari 8.638 laki-laki dan 8.4300 perempuan dengan jumlah kepala
keluarga 4358. Adapun persebaran penduduk perdesa dapat dilihat dalam tabel
berikut ini.
Tabel.2.1 Tabel Penduduk Kecamatan Abung Tinggi
Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2022
No Nama Desa Jumlah Penduduk
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Sido Kayo 1.890 1.844 3.734
2 Sekipi 713 696 1.409
3 Muara Dua 414 404 818
4 Ulak Rengas 1.183 1.155 2.338
5 Pulau Panggung 1.204 1.175 2.379
6 Kebun Dalam 799 780 1.579
7 Sukamaju 421 411 832
8 Sukamarga 2.014 1.965 3.979
Total 8.638 8430 17.068
Sumber : Bagian administrasi UPTD Puskesmas Ulak Rengas, 2023
Dari grafik penduduk Kecamatan Abung Tinggi diatas ini, Desa Suka
Marga mempunyai populasi penduduk terbanyak dengan jenis kelamin laki-laki
sebanyak 2.014 jiwa dan perempuan sebanyak 1965 jiwa.
1.3. Pendidikan
Sebagian bersar penduduk Kecamatan Abung Tinggi berpendidikan
menengah yaitu jumlah penduduk yang memeiliki ijazah SLTP+SLTA 52 % dan
tamat SD 38 % dan sisanya tidak tamat SD dan Tamat Diploma serta S1/S2.
10
1.4. Perekonomian
Sebagian besar penduduk di kecamatan Abung Tinggi mempunyai mata
pencarian sebagai petani perkebunan (70%) yaitu berkebun kopi, lada, karet, dan
kelapa sawit dan sisa nya sebagai pedagang, pegawai negeri, dan buruh.
1.5. Jaminan Kesehatan
Distribusi penduduk di wilayah kerja puskesmas Ulak Rengas dengan
jaminan kesehatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.2 Distribusi Penduduk dengan Jaminan Kesehatan
Wilayah Puskesmas Ulak Rengas tahun 2022
Jenis Jaminan
No Jumlah Persentase
Kesehatan
2022 2022
1 BPJS (PBI) 10.039 59%
2 BPJS (Non PBI) 666 4%
3 Belum Terjamin 6.315 37 %
Sumber : Bagian administrasi UPTD Puskesmas Ulak Rengas, 2023
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 6315 ( 37% ) penduduk
di wilayah kerja puskesmas Ulak Rengas belum mempunyai jaminan kesehatan.
Sebagian masyarakat sudah menyadari bahwa penting nya mereka memiliki
asuransi kesehatan berupa Badan Jaminan Kesehatan Nasional ( BPJS ), serta
masyarakat yang tidak mampu sudah merata untuk memdapatkan kartu kesehatan
Jamskesmas yang sekarang berubah menjadi Kartu Indonesia Sehat ( KIS )
11
2. Struktur Organisasi
2.2. Struktur Organisasi
12
3. Visi, Misi, Tata Nilai, dan Motto Organisasi
a. Visi UPTD Puskesmas Ulak Rengas
Terwujudnya masyarakat sehat mandiri dikecamatan abung tinggi
b. Misi UPTD Puskesmas Ulak Rengas
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima
2. Mendorong kemandirian masyarakat dalam hidup bersih dan sehat
3. Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan
4. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan
c. Tata Nilai-Nilai
RAPI : Melayani masyarakat harus rapi baik berpakaian, cara kerja,
maupun pencatatan dan pelaporan
EMPATI : Melaksanakan tugas harus memiliki jiwa empati dan iklas kepada
masyarakat yang dilayani
NYAMAN : Memberikan kenyamanan kepada masyarakat dalam pelayanan
kesahatan dengan Senyum, Sapa, Sopan dan Santun
GIAT : Giat dalam bekerja dan amanah dalam melaksanakan tugas
AMAN : Memberikan pelayanan kesehatan yang aman sesuai dengan
pedoman dan standar pelayanan yang ditetapkan
SIGAP : Sigap dalam memecahkan masalah dan cepat tanggap melayani
masyarakat
d. Motto
“Kerja Semangat Masyarakat Sehat”
13
oleh puskesmas kepada masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, pencatatan, dan pelaporan yang dituangkan dalam suatu sistem.
Dalam pasal 4 puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya,
yaitu dengan mengitergrasikan program yang dilaksanakannya dengan pendekatan
keluarga. Yang merupakan salah satu cara puskesmas mengintegrasikan program
untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Pasal 5 dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 4
ayat (1), Puskesmas memiliki fungsi :
a. Penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
b. Penyelenggara UKP (Upaya Kesehatan Perseorangan) tingkat pertama di
wilayah kerjanya.
Pasal 6 dalam melaksanakan fungsi penyelenggara UKM tingkat pertama di
wilayah kerjanya sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 hurup a, Puskesmas
berwenang untuk :
a. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisi masalah
kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
d. Menggerakan masyarakat untuk mengidentfikasi dan meyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerja sama
dengan pimpinan wilayah dan sector lain terkai
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
f. melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber
daya manusia Puskesmas
g. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan
14
h. memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis,
psikologis, sosial, budaya, dan spiritual
i. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan Pelayanan Kesehatan
j. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat kepada
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan sistem kewaspadaan
dini, dan respon penanggulangan penyakit
k. melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga; dan
l. melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat
pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya, melalui pengoordinasian
sumber daya kesehatan di wilayah Puskesmas.
Pasal 7 Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat
pertama di wilayah kerjanya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 huruf b, Puskesmas berwenang untuk :
a. menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan, bermutu, dan holistic yang mengintegrasikan faktor
biologis, psikologi, sosial, dan budaya dengan membina hubungan dokter –
pasien yang erat dan setara;
b. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;
c. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu,
berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat;
d. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan kesehatan,
keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja;
e. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerja sama inter dan antar profesi;
f. melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
g. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan
15
h. melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber
daya manusia Puskesmas;
i. melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan; dan
j. melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
16
organisasi Puskesmas dalam urusan pemerintah daerah di bidang kesehatan
berdasarkan peraturan-peraturan tentang disiplin pegawai agar tercipta
situasi kerja yang kondusif.
8. Menyajikan dan melaporkan akuntabilitas hasil kinerja dan hasil penilaian
kinerja, sebagai suatu pertanggungjawaban kepala puskesmas dalam
pelaksanaan urusan Dinas Kesehatan sesuai petunjuk pelaksanaan pekerjaan
agar tecapai tingkat kinerja yang diharapkan.
9. Melaksanakan tugas lain dalam rangka mendukung penyelenggaraan urusan
di bidang kesehatan sesuai dengan situasi yang terjadi agar tercipta situasi
yang kondusif di bidang kesehatan.
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan
sesuai dengan perintah yang diberikan baik secara lisan maupun tulisan
untuk menciptakan situasi yang kondusif di bidang kesehatan
17
12. Mengesahkan berita acara penerimaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan BMHP;
13. Melakukan verifikasi berita acara pengembalian barang Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan BMHP yang tidak sesuai persyaratan/ spesifikasi;
14. Mengesahkan berita acara pengembalian barang Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan BMHP yang tidak sesuai persyaratan/ spesifikasi;
15. Melakukan stock opname;
16. Mengkaji permintaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP;
17. Melaksanakan pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
BMHP;
18. Memverifikasi daftar usulan penghapusan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan BMHP, yang tidak memenuhi syarat;
19. Menyusun usulan penghapusan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
BMHP;
20. Melakukan telaah resep;
21. Melakukan pemeriksaan dan penyerahan obat disertai pemberian informasi;
22. Melakukan rekonsiliasi obat;
23. Melakukan konseling penggunaan obat;
24. Melakukan konseling obat pada pasien dengan penyakit kronis;
25. Melakukan konseling penggunaan obat khusus anti retro viral, hepatitis, dan
tuberkulosis;
26. Melakukan penelusuran dan pengkajian catatan medik;
27. Melakukan analisis, menyimpulkan, dan memberikan rekomendasi hasil
pemantauan terapi obat;
28. Mengidentifikasi kejadian efek samping Sediaan Farmasi;
29. Melakukan pemantauan kondisi pasien;
30. Melakukan preparasi sediaan intravena;
31. Melakukan preparasi sediaan radiofarmaka;
32. Melakukan validasi/verifikasi terhadap mesin heat sealers;
33. Mengidentifikasi skala prioritas teknologi kesehatan yang akan dianalisis;
34. Melaksanakan pelayanan swamedikasi;
18
35. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang dilaksanakan di tempat tinggal
pasien (pelayanan residensial); dan
36. Melaksanakan pelayanan kefarmasian untuk pasien di luar Fasyankes
19
i. Akuntabilitas
j. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan
k. Ketepatan waktu
l. Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan
b. Akuntabel
Akuntabilitas dalam konteks ASN adalah kewajiban untuk mempertanggung
jawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan,
Lembaga Pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan Zonke, 2017).
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab dari Amanah yang dipercayakan kepadanya.
Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN
BerAKHLAK adalah:
- Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi.
- Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
- Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas
tinggi
Hal-hal penting yang perlu dilakukan dalam membangun lingkungan kerja
yang akuntabel: 1) kepemimpinan, 2) transparansi, 3) integritas, 4) tanggung
jawab (rensponsibilitas), 5) keadilan, 6) kepercayaan, 7) keseimbangan, 8)
kejelasan, dan 9) konsistensi.
c. Kompeten
Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan
perilaku kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar
Kompetensi ASN, kompetensi meliputi: 1) Kompetensi Teknis adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang diamati, diukur dan
dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan; 2)
20
Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola
unit organisasi; dan 3) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan
terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal
agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral,
emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang jabatan untuk
memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan jabatan. Manajemen ASN
adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:
Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah ;
a. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
b. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
c. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
e. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
f. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
g. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
21
d. Harmonis
Keberagaman bangsa Indonesia selain memberikan banyak manfaat juga
menjadi sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan kebhinekaan tersebut
mudah menimbulkan perbedaan pendapat, mudah tumbuhnya perasaan
kedaerahan yang amat sempit yang sewaktu-waktu bias mejadi ledakan yang akan
mengancam integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa.
Membangun budaya harmonis tempat kerja adalah hal yang sangat penting
dalam suatu organisasi. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga akan
berdampak bagi berbagai bentuk organisasi. Identifikasi potensi disharmonis dan
analisis strategi dalam mewujudkan suasana harmonis harus dapat diterapkan
dalam kehidupan ASN di lingkungan bekerja dan bermasyarakat.
Beberapa peran PNS dalam kehidupan berbangsa dan menciptakan budaya
harmoni dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya adalah sebagai berikut:
a. Posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan adil
b. PNS harus bias mengayomi kepentingan kelompok minoritas
c. PNS harus memiliki sikap toleran atas perbedaan untuk menunjang sikap
netral dan adil
d. PNS harus memiliki sikap suka menolong
e. PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya
e. Loyal
Sikap loyal seorang PNS dapat tercermin dari komitmennya dalam
melaksanakan sumpah/janji yang diucapkannya ketika diangkat menjadi PNS
sebagaimana ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pemerintah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil. Hanya PNS yang memiliki loyalitas yang tinggilah yang
dapat menegakkan ketentuan-ketentuan kedisiplinan ini dengan baik.
Kemampuan ASN dalam melaksanakan ketiga fungsi ASN merupakan
perwujudan dari implementasi nilai-nilai loyal dalam konteks individu maupun
sebagai bagian dari Organisasi Pemerintah. Kemampuan ASN dalam memahami
dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila menunjukkan kemampuan ASN tersebut
22
dalam mewujudkan nilai loyal dalam kehidupannya sebagai ASN yang
merupakan bagian dari anggota masyarakat. Selain itu, menjaga nama baik
sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara serta menjaga rahasia jabatan dan
negara juga menunjukkan kemampuan ASN tersebut dalam mewujudkan nilai
loyal.
f. Adaptif
Adaptif merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi
dan individu di dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk
hidup, untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Kemampuan
beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang ditumbuh
kembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Di dalamnya dibedakan
mengenai bagaimana individu dalam organisasi dapat berpikir kritis versus
berpikir kreatif. Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk
memastikan keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Penerapan budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di
antaranya tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku bertanggung jawab,
unsur kepemimpinan, dan lainnya.
g. Kolaboratif
Kolaborasi adalah suatu proses berpikir dimana pihak yang terlibat
memandang aspek-aspek perbedaan dari suatu masalah serta menemukan solusi
dari perbedaan tersebut dan keterbatasan pandangan mereka terhadap apa yang
dapat dilakukan. Collaborative governance merupakan sebuah proses yang
melibatkan norma bersama dan interaksi yang saling menguntungkan antar aktor
governance.
Proses dalam menjalin kolaborasi yaitu trust building (membangun
kepercayaan dengan stakeholder mitra kolaborasi, face to face dialogue
(melakukan negosisasi yang baik dan bersungguh-sungguh), komitmen terhadap
proses, pemahaman bersama berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama
terkait permasalahan, serta mengidentifikasi nilai bersama.
23
C. Kedudukan dan Peran ASN
Kedudukan dan peraan PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) diatur dalam UU Nomer 5 Tahun 2014 Aparatur Sipil Negara (ASN).
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu dan
diangkat sebagai pegaai ASN Secara Tetap. Profesi ASN Berlandaskan Pada
Prinsip Nilai Dasar, Kode Etik Dan Kode Prilaku, Komitmen, Integritas moral,
dan tanggung jawab pada pelayanan publik, kualifikasi akademik, jaminan
perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas, dan profesionalitas.
Adapun, prinsip nilai dasar yang ditetapkan oleh ASN Mencakup berbagi
hal, seperti memegang teguh ideologi Pancasila, setia, dan mempertahankan UUD
1945 serta pemerintahan yang sah, mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia,
hingga menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak dalam NKRI
sebagai unsur aparatur negara yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. PNS melaksanakan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintahan.
D. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kebijakan Manajemen ASN di Indonesia
menggunakan sistem merit yaitu sistem yang diterapkan berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil, wajar, tanpa membedakan latar
24
belakang: baik secara politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin,
status pernikahan, umur, ataupun kondisi kecacatan.
E. SMART ASN
Smart ASN merupakan pegawai dengan kompetensi, kinerja, serta
profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan bersikap responsif
terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi. Lima kompetensi yang
harus dimiliki oleh SMART ASN 2024 :
1. ASN Menguasai IT (Information Technology)
2. ASN Menguasai Bahasa Asing
3. ASN Memiliki Sifat dan Sikap Hospitality (Keramahan)
4. ASN Memiliki Kemampuan Networking
5. ASN Memiliki Jiwa Entepreneurship
25
F. Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Ulak Rengas
Isu yang Diangkat : Belum Menerapkan Pemberian Etiket Pelabelan Pada Obat
Gagasan pemecahan isu : ‘PENERAPAN ETIKET LABEL GUNA PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI UPTD
PUSKESMAS ULAK RENGAS’’
Tabel 2.1. Matriks Rancangan Aktualisasi
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan dengan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Terhadap Visi Nilai-nilai
Nilai Dasar ASN
Misi Organisasi Organisasi
1. Membangun a. Berkonsultasi a. Notulen/foto Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini Penguatan
komitmen dengan pimpinan kegiatan Saat membangun komitmen berkontribusi nilai
kegiatan untuk b. Lembar bersama pimpinan, saya terhadap Visi organisasi
bersama menyampaikan persetujuan akan merespon masukan Puskesmas yaitu :
pimpinan rancangan melaksanaka dari pimpinan untuk Terwujudnya Sigap
dan tenaga kegiatan yang n aktualisasi menghasilkan kualitas yang masyarakat
kesehatan akan dilaksanakan kebutuhan masyarakat sehat mandiri
yang terkait b. Menyampaikan dikecamatan
rencana kegiatan Akuntabel abung tinggi
pada tenaga Saat membangun
kesehatan terkait komitmen bersama Serta
c. Membuat pimpinan, saya akan berkontribusi
kesepakatan konsisten terhadap pada misi ke 3
dengan tenaga komitmen. yaitu
kesehatan terkait Meningkatkan
profesionalisme
26
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan dengan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Terhadap Visi Nilai-nilai
Nilai Dasar ASN
Misi Organisasi Organisasi
Kompeten tenaga
Saat membangun kesehatan
komitmen bersama
pimpinan, saya akan
melaksanakan kegiatan
dengan kinerja terbaik
sebagai Apoteker
Harmonis
Saat membangun
komitmen bersama
pimpinan, saya akan
menghargai masukan
dari pimpinan dan tenaga
kesehatan lain
Loyal
Saat membangun
komitmen bersama
pimpinan, saya akan
berdedikasi dalam
melaksanakan tugas yang
akan saya lakukan
27
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan dengan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Terhadap Visi Nilai-nilai
Nilai Dasar ASN
Misi Organisasi Organisasi
Adatif
Saat membangun
komitmen bersama
pimpinan, saya akan
sigap dalam
melaksanakan arahan
dari pimpinan.
Kolaboratif
Saat membangun komitmen
bersama pimpinan,saya akan
bekerja sama dengan
pimpinan mentor dan
pembimbing, secara
bersinergis untuk
mencapai hasil yang
lebih baik.
2 Persiapan a. Mempelajari SOP a. Tersedianya Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini Penguatan
pembuatan SOP tentang Saya akan mempelajari berkontribusi nilai
etiket label b. Membuat etiket obat prosedur dengan baik agar terhadap organisasi
pada obat format etiket dapat responsive terhadap Visi Puskesmas yaitu :
label baru kebutuhan pasien Terwujudnya Aman
b. Tersedianya
format etiket masyarakat
Akuntabel sehat mandiri
label baru
Saya akan mempelajari dikecamatan
28
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan dengan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Terhadap Visi Nilai-nilai
Nilai Dasar ASN
Misi Organisasi Organisasi
c. Peletakan prosedur dari referensi abung tinggi
etiket label yang dapat dipercaya
pada obat Serta
Kompeten berkontribusi
Dalam mempelajari pada misi ke 1
d. Dokumentasi yaitu
prosedur dengan baik
kegiatan (video Menyelenggarak
agar dapat
dan foto) an pelayanan
melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik kesehatan yang
prima
Harmonis
Saya akan menerima
masukan dari rekan
sejawat terkait materi yang
akan saya pelajari
Loyal
Dalam berdedikasi dalam
mempelajari prosedur yang
benar
Adaptif
Saya akan proaktif saat
mempelajari prosedur
29
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan dengan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Terhadap Visi Nilai-nilai
Nilai Dasar ASN
Misi Organisasi Organisasi
Kolaboratif
Saat mempelajari
prosedur, saya akan
bekerjasama dengan
rekan sejawat jika
terdapat hal-hal yang
saya kurang pahami
3 Melakukan a. Menyiapkan a. Materi sudah di Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini Penguatan
sosialisasi materi yang akan print Saya akan bertutur kata berkontribusi nilai
pengelolaan disampaikan b. Undangan ramah dalam terhadap organisasi
obat kepada b. Mengundang staf, c. Absen mensosialisasikan Visi Puskesmas yaitu :
tenaga dokter, bidan, d. Dokumentasi prosedur Terwujudnya Sigap
kesehatan perawat kegiatan (Foto masyarakat
terkait c. Daftar Hadir dan video) Akuntabel sehat mandiri
d. Melakukan Saya akan bertanggung dikecamatan
demonstrasi jawab terhadap materi abung tinggi
Penerapan yang akan saya sampaikan
e. Berdiskusi dalam sosialisasi prosedur
pada tenaga kesehatan Serta
terkait berkontribusi
pada misi ke 3
Kompeten yaitu
Saya akan membantu Meningkatkan
tenaga kesehatan terkait profesionalisme
untuk dapat memahami tenaga
30
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan dengan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Terhadap Visi Nilai-nilai
Nilai Dasar ASN
Misi Organisasi Organisasi
prosedur dengan baik kesehatan
Harmonis
Saya melakukan sosialisasi
untuk membangun
pelayanan yang kondusif
Loyal
Saya akan berdedikasi
dalam kegiatan sosialisasi
Adaptif
Saya akan bersikap
proaktif saat melakukan
sosialisasi
Kolaboratif
Saya melakukan sosialisasi
untuk menyinergiskan
pemahaman terkait prosedur
4 Pelayanan a.Melakukan a. 5 resep dalam Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini Penguatan
resep penerimaan resep 3 hari Saya akan melakukan berkontribusi nilai
pemeriksaan resep terhadap organisasi
dengan baik untuk Visi Puskesmas yaitu :
mencapai kepuasan Terwujudnya Empati
31
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan dengan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Terhadap Visi Nilai-nilai
Nilai Dasar ASN
Misi Organisasi Organisasi
b. Melakukan b. Data resep obat pasien masyarakat
pemeriksaan / telaah sehat mandiri
resep c. Dokumentasi Akuntabel dikecamatan
kegiatan (foto dan Saya akan konsisten dalam abung tinggi
video) pemeriksaan resep
Kompeten
Dalam pemeriksaan Serta
resep saya akan berkontribusi
memberikan keahlian pada misi ke 4
terbaik di bidang saya yaitu
Menggerakan
Harmonis pembangunan
Saya akan melakukan berwawasan
pemeriksaan resep pada kesehatan
seluruh pasien tanpa
membedakan status
Loyal
Saya akan menjaga
identitas pasien dari hasil
pemeriksaan
Adaptif
Saya akan bertindak
32
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan dengan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Terhadap Visi Nilai-nilai
Nilai Dasar ASN
Misi Organisasi Organisasi
proaktif dalam
pemeriksaan resep
Kolaboratif
Saya akan memberikan
kesempatan pada sejawat
saya untuk memberikan
masukan pada pemeriksaan
resep
5 Penggunaa a. Menyiapkan data a. Jumlah resep Berorientasi Pelayanan berkontribusi Penguatan
n etiket berupa resep yang yang sudah Saya akan mengevaluasi terhadap nilai
label pada sudah di periksa/ ditelaah hasil etiket label dengan Visi Puskesmas organisasi
obat telaah baik demi kepuasan pasien Terwujudnya yaitu :
masyarakat Aman
sehat mandiri
b. Penerapan etiket b. Jumlah obat Akuntabel dikecamatan
label pada obat yang sudah diberi Saya akan mengevaluasi abung tinggi
etiket label hasil etiket label dengan
c. Pemberian obat transparan Serta
kepada pasien c.Dokumentasi berkontribusi
beserta pemberian (foto dan video) Kompeten pada misi ke 1
informasi obat Saya akan mengevaluasi yaitu
hasil etiket label dengan Menyelenggarak
keahlian terbaik saya an pelayanan
kesehatan yang
33
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan dengan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Terhadap Visi Nilai-nilai
Nilai Dasar ASN
Misi Organisasi Organisasi
Harmonis prima
Saya akan menghargai
masukan dari sejawat saya
terkait evaluasi hasil etiket
label
Loyal
Saya akan berdedikasi
dalam mengevaluasi etiket
label
Adaptatif
Saya akan memberikan
kesempatan pada pimpinan
(mentor) untuk
berkontribusi pada
penentuan hasil evaluasi
etiket label
Kolaboratif
Saya akan berkolaborasi
dengan sejawat dan
pimpinan saya untuk
mengevaluasi hasil etiket
label
34
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan dengan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Terhadap Visi Nilai-nilai
Nilai Dasar ASN
Misi Organisasi Organisasi
6 Evaluasi a. Mengumpulkan - Laporan Berorientasi Pelayanan berkontribusi Penguatan
Kegiatan hasil atau data Evaluasi Saya akan menyusun terhadap nilai
pelaksanaan - Dokumentasi laporan yang berkualitas Visi Puskesmas organisasi
kegiatan Kegiatan (Foto Terwujudnya yaitu : Rapi
b. Mengolah data dan Video) Akuntabel masyarakat
pelaksanaan Saya akan menyusun sehat mandiri
kegiatan laporan dengan jujur, dikecamatan
c. Melakukan cermat, disiplin, dan abung tinggi
konsultasi penuh tanggung jawab
kepada mentor
dan Kompeten
pembimbing Saya akan menyusun Serta
dalam hal laporan berdasarkan berkontribusi
pelaporan hasil keahlian terbaik saya pada misi ke 1
kegiatan selaku Apoteker yaitu
Menyelenggarak
Harmonis an pelayanan
Saya akan menerima kesehatan yang
masukan dan pendapat prima
pimpinan maupun rekan
sejawat saya dalam
menyusun laporan
Loyal
Saya akan menjaga nama
35
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan dengan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Terhadap Visi Nilai-nilai
Nilai Dasar ASN
Misi Organisasi Organisasi
baik instansi dan
pimpinan saya dalam
menyusun laporan
aktualisasi
Adaptif
Saya akan menyusun
laporan yang inovatif
Kolaboratif
Saya akan menyusun
laporan dengan
membangun kerjasama
yang sinergis antara saya,
pimpinan, dan coach.
36
G. Jadwal Rancangan Pelaksanaan Aktualisasi
Nama : apt. Pirda Mayasari, S. Si
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Ulak Rengas
Waktu : 30 Hari
37
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, 2021 a, Adaptif: Modul Pelatihan Dasar
CPNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, 2021b, Akuntabel: Modul Pelatihan
Dasar CPNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, 2021c, Berorientasi Pelayanan: Modul
Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, 2021d, Harmonis, Modul Pelatihan
Dasar CPNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, 2021 e, Kolaboratif: Modul Pelatihan
Dasar CPNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, 2021f, Kompeten: Modul Pelatihan
Dasar CPNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, 2021g, Loyal: Modul Pelatihan Dasar
CPNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, 2021h, Smart ASN: Modul Pelatihan
Dasar CPNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Menkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta : Departemen
Kesehatan.
Menkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Jakarta: Departemen
Kesehatan.
Menkes RI. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Departemen Kesehatan.
38