Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SOSIOLOGI

Sejarah Ilmu Sosiologi

Penyusun:
1. Aghan Nafis
2. Farhan Abrar
3. Ijlal Aidil Fitrah
4. Salwa Alifya Zayaniasfa
5. Syifa Ulya Alifa Harsa
6. Vhiranda Asyifa Zahra

SMAN 3 BANDA ACEH, TAHUN PELAJARAN


2023/2024
Kata Pengantar

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan


kemudahan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa bantuan-Nya, tentunya
kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa'atnya di akhirat nanti.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih sebanyak-


banyaknya kepada guru sosiologi kami yaitu ibu Elvina S.Pd dan
teman-teman sekelompok yang sudah membantu menyusun
makalah sosiologi ini, dengan judul “Sejarah Ilmu Sosiologi”.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat


kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon
saran & kritik dari teman-teman maupun guru pembimbing.
Demi tercapainya makalah yang sempurna.

Banda Aceh, 6 Agustus 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................
Daftar Isi....................................................................
Informasi Sejarah Perkembangan Sosiologi di
Eropa .………………………………………………………………..1
Tokoh Yang Berperan dan Pandangannya Terhadap
Sosiologi .…………………………………………………………..2
Pengertian Sosiologi Menurut Pendapat Kelompok
………………………………………………………………………….3
Penutup ……………………………………………………………4
Daftar Pustaka …………………………………………………..5
Informasi Sejarah Perkembangan Sosiologi di Eropa

.... Sosiologi awalnya menjadi bagian dari filsafat asyar. Ilmu ini
membahas tentang asyarakat. Pembahasan tentang asyarakat
hanya berkisar pada hal-hal yang menarik perhatian umum,
seperti perang, ketegangan atau konflik asyar dan kekuasaan
dalam kelas-kelas penguasa. Dalam perkembangan,
pembahasan tentang asyarakat meningkat pada cakupan yang
mendalam yakni susunan yang diharapkan dan norma-norma
yang harus ditaati oleh asyarakat. Sejak itu, berkembanglah
kajian baru tentang asyarakat disebut sosiologi.

Menurut Berger dan Berger, sosiologi berkembang menjadi


ilmu yang berdiri sendiri karena adanya ancaman terhadap
tatanan asyar yang selama ini dianggap sudah seharusnya
demikian nyata dan benar (therests to the taken for granted
world). L. laeyendecker mengidentifikasi ancaman tersebut
meliputi :

1. Terjadinya dan revolusi, yakni revolusi asyarak dan revolusi

Prancis,

2. Tumbuhnya kapitalisme pada akhir abad ke-15

3. Perubahan di bidang asyar dan politik

4. Perubahan yang terjadi akibat asyara reformasi yang

dicetuskan martin Tuther

5. Meningkatnya asyarakatsm

6. Lahirnya ilmu pengetahuan alam


Lacyendecker, berpendapat ancaman-ancaman tersebut
menyebabkan perubahan-perubahan jangka asyara asyar itu
sangat menguncang asyarakat Eropa dan seakan
membangunkannya setelah terlena beberapa abad. Auguste
Comte, Filsuf Perancis melihat perubahan tersebut tidak saja
bersifat positif seperti berkembangnya demokratisasi dalam
asyarakat, tetapi juga berdampak asyarak. Salah satu dampak
asyarak tersebut adalah terjadinya konflik antar kelas dalam
Masyarakat.

Menurut Comte, konflik-konflik tersebut terjadi karena


hilangnya norma atau pegangan (normless) bagi asyarakat
dalam bertindak. Comte bekerja dari apa yang terjadi dalam
asyarakat Perancis asyar (abad 19). Setelah pecahnya revolusi
Perancis dilanda konflik antar kelas. Comte melihat hal itu
terjadi karena asyarakat tidak lagi mengetahui bagaimana
mengatasi perubahan akibat revolusi dan hukum-hukum apa
saja yang dapat dipakai untuk mengatur tatanan asyar
asyarakat. Oleh karena itu Comte menyarankan agar semua
penelitian tentang asyarakat ditingkatkan menjadi suatu ilmu
yang berdiri sendiri. Comte membayangkan penemuan-
penemuan hukum-hukum yang dapat mengatur gejala-gejala
asyar. Namun Comte belum berhasil mengembangkan hukum-
hukum asyar tersebut menjadi sebuah ilmu. Ia hanya memberi
istilah bagi ilmu yang akan lahir itu dengan istilah sosiologi.

Sosiologi baru berkembang menjadi sebuah ilmu setelah


Emile Durkleim mengembangkan metodologi sosiologi melalui
bukunya Rules of Sociological Nethod. Meskipun demikian,
atas jasanya terhadap lahirnya sosiologi, Auguste Comte tetap
disebut sebagai Bapak sosiologi. Meskipun Comte menciptakan
sosiologi, Herbert Spencer-lah yang mempopulerkan istilah
tersebut melalui buku Principles If Sociolog. Di dalam buku
tersebut, Spencer mengembangkan asyar penelitian tentang
asyarakat. Ia menerapkan teori evolusi asyara pada asyarakat
manusia dan mengembangkan teori besar tentang evolusi
asyar yang diterima secara luas oleh asyarakat. Menurut
Comte, suatu organ akan lebih sempurna jika organ tersebut
akan bertambah kompleks karena ada diferensiasi (proses
pembedaan di dalam bagian-bagiannya).

Spencer melihat asyarakat sebagai sebuah asyar yang


tersusun atas bagian-bagiannya yang saling bergantung
sebagaimana pada organisme hidup. Evolusi dan
perkembangan asyar pada dasarnya akan berarti jika ada
peningkatan. Diferensiasi dan integrasi, peningkatan
pembagian kerja dan suatu transisi dari homogen ke asyarakat
dari kondisi yang sederhana ke yang kompleks. Setelah buku
Spencer tersebut terbit, sosiologi kemudian berkembang
dengan pesat ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Tokoh yang Berperan dan Pandangannya


Terhadap Sosiologi
1. Anthony Giddens

Giddens menerangkan pengertian sosiologi adalah suatu studi


yang membahas masalah kehidupan baik asyar manusia, kelompok,
dan juga asyarakat.

2. Auguste Comte

Menurutnya, sosiologi adalah ilmu tentang gejala-gejala


yang tunduk pada hukum alam dan tidak berubah-ubah.
Sosiologi harus dibentuk berdasarkan pengamatan Masyarakat
bukan berdasarkan dugaan-dugaan.

3. Herbert spencer

Menurutnya, sosiologi adalah ilmu yang menyelidiki tentang


susunan-susunan dan proses kehidupan social sebagai suatu
keseluruhan atau suatu system.
4. Emile Durkheim

.... Durkheim menyatakan bahwa sosiologi memiliki objek kajian


yang jelas, yaitu fakta asyar. Sementara untuk metodologi,
Durkheim mengemukakan konsep bebas nilai (value free).
Menurut konsep ini, seorang sosiolog dalam melakukan
penelitian terhadap asyarakat perlu melakukan asyara antara
objek yang diteliti dan peneliti. Durkheim melihat asyarakat
sebagai sebuah laboratorium asyar dan para sosiolog adalah
ilmuwan yang mengamati dan bereksperimen sehingga dapat
bermanfaat bagi asyarakat

5. Max Weber

Menurut Weber, motivasi dan ide-ide manusia merupakan


pendorong terjadinya perubahan. Ia juga berpendapat bahwa
struktur dalam asyarakat terbentuk dari serangkaian asyarak
yang saling memengaruhi. Selain itu max weber berpendapat
sosiologi adalah ilmu yang berupaya untuk memahami asyarak
asyar melalui teorinya yaitu “Verstehen” yang berarti untuk
memahami, digunakan untuk menganalisa dan menafsirkan
mengapa individu melakukan asyarak asyar.
6. Karl Marx

Karl Marx dalam karyanya yang berjudul The Communist


Manifesto menyatakan bahwa sosiologi dapat dijadikan
senjata untuk membebaskan asyarakat dari kurungan asyar
kapitalisme sehingga dapat tercapai asyarakat tanpa kelas.

7. George Simmel

Teori yang dijelaskan oleh Georg Simmel ini salah satunya


mengenai asyarak asyar dan tingkat interaksi individual.

8. Ferdinand Tonnies
Ferdinand Tonnies (1963) memandang bahwa asyarakat
berubah dan asyarakat sederhana yang mempunyai hubungan
yang erat dan kooperatif menjadi tipe asyarakat besar yang
memiliki hubungan yang terspesialisasi dan impersonal. 

Pengertian Sosiologi Menurut Pendapat Kelompok


Ilmu sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
hubungan antar manusia didalam Masyarakat dan menyelidiki
susunan susunan serta proses kehidupan social sebagai suatu
keseluruhan

Penutup
Kesimpulan
Dari pembahasan tentang sosiologi dan beberapa tokohnya
dapat disimpulkan bahwa ilmu sosiologi merupakan ilmu yang
membahas tentang masyarakat seperti membahas tentang
perang ketegangan atau konflik sosial dan sebagainya.
Sosiologi juga memiliki beberapa tokoh yang berperan
beberapa di antaranya yang kami bahas adalah Max Weber,
Auguste Comte, Herbert Spencer, Emile Durkheim, dan Ki
Hadjar Dewantara.

Saran
Dari pembahasan kelompok kami kami mengharapkan bahwa
sosiologi dapat di terapkan di kehidupan karena sosiologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang interaksi di
masyaraka, yang terjadi di dalam masyarakat dan juga
perkembangannya dengan mempelajari sosiologi kita bisa
mengetahui apa yang terjadi di masyarakat dan perkembangan
nya.
Daftar Pustaka

1. https://www.gramedia.com/literasi/teori-sosiologi/
2. https://dosensosiologi.com/teori-sosiologi-dan-
tokohnya-lengkap/
3. https://roboguru.ruangguru.com/forum/3-teori-
sosiologi-yang-terkenal-dari-ferdinand-tonnies-antara-
lain-gemainschaft-gesselschaft_FRM-DN1CEVX4
4. https://www.kompas.com/stori/read/
2022/07/19/070000179/sejarah-lahirnya-ilmu-sosiologi?
page=all
5. Buku sosiologi Erlangga kelas X
6. https://www.google.co.id/search?
q=teori+selo+soemardjan+tentang+sosiologi&ie=UTF-
8&oe=UTF-8&hl=en-id&client=safari

Anda mungkin juga menyukai