Anda di halaman 1dari 16

1

TEORI KEPERAWATAN OREM

Oleh kelompok 3:
1. Rizkia Ulfa
2. Rahmadani Ladia
3. Reysha Humaira
4. Ardio Shaqrony
5. Eni listianti
6. Riska Belasari
7. Nadia ulfa

Dosen Pembimbing :
Ns. Angga Satria Pratama, M.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ABULYATAMA

2022/2023
2

DAFTAR ISI

BAB I.............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. Latar belakang.....................................................................................................................4
A. Rumusan Masalah...............................................................................................................7
B. Tujuan Umum.....................................................................................................................7
C. Tujuan Khusus....................................................................................................................7
BAB II............................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.............................................................................................................................8
A. Definisi Keperawatan Menurut Para Ahli...........................................................................8
B. TEORI KEPERAWATAN OREM...................................................................................10
C. Keyakinan Dan Nilai Nilai Keperawatan Orem................................................................14
D. Tujuan Keperawatan Orem...............................................................................................15
BAB III.........................................................................................................................................16
PENUTUP....................................................................................................................................16
A. Kesimpulan.......................................................................................................................16
B. Saran.................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................17
3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Family support merupakan salah satu cara untuk menjaga hidup tetap
sehat dan khususnya pada penderita diabetes militus. Manfaatfamily support
bagi penderita diabetes militus membuat penderita lebih termotivasi dalam
menjalani kehidupan sehari-harinya, menghadapi suatu masalah, lebih
optimis dan percaya diri dalam melakukan kegiatan sehari-hari karena
adanya perhatian dari anggota keluarganya. Menurut Taylor (dalam Sharma,
2010), seorang yang mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman-
temannya lebih berani untuk mengatasi stress yang dialami.

Family support dapat menciptakan suatu komunikasi yang lebih baik


antara satu sama lain, saling membantu dalam memecahkan masalah dan
berbagi cerita antara satu sama lain. Menurut Boyles (2008), Seseorang merasa
bahagia dikarenakan adanya familiy support dibandingkan dengan pendapatan
yang didapatkan tiap tahunnya, karena dengan adanya family support dapat
membuat kualitas hubungan keluarga menjadi lebih baik.

Self care merupakan salah satu teori keperawatan yang


dikemukakan oleh Dorothea Orem. Tujuan dalam aplikasi teori ini adalah
perawat berupaya untuk meningkatkan kemandirian klien sehingga klien
dapat berfungsi secara optimal. Menurut Orem, asuhan keperawatan di
lakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mempelajari kemampuan
untuk merawat diri sendiri sehingga dapat membatu individu memenuhi
kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan (Aligood &
Tomey, 2006)
4

Dukungan keluarga juga diyakini merupakan faktor penting yang


dapat memfasilitasi seseorang untuk melakukan self care diabetes dalam
penatalaksanaan penyakit kronik. Hasil analisis terhadap 29 orang pasien
penyakit kronik (termasuk didalamnya kasus diabetes), diketetahui bahwa
terdapat hubungan yang erat antara dukungan keluarga dan perilaku self care
diabetes (Bai et al, 2009). Wang et al (2003) mencatat bahwa dukungan
keluarga mempunyai hubungan yang signifikan terhadap perilaku self care
diabetes. Klien yang tidak mendapat dukungan keluarga secara adekuat tidak
mempunyai motivasi yang tinggi untuk melakukan self care dan memiliki
keterbatasan kemampuan untuk merawat dirinya sendiri. Kreig et al (2002)
menjelaskan bahwa dukungan keluarga merupakan faktor yang berhubungan
dengan self care diabetes dan dukungan keluarga merupakan utama bagi klien
diabetes untuk melakukan self care.
Self care diabetes adalah tindakan yang dilakukan perorangan
untuk mengontrol diabetes yang meliputi tindakan pengobatan dan
pencegahan komplikasi (Sigurdardottir, 2005). Self care diabetes merupakan
kemampuan seseorang dalam melakukan self care dan penampilan tindakan
self care diabetes untuk meningkatkan pengaturan gula darah (Sousa &
Zauszniewski, 2005)
Self care diabetes di lakukan dengan tujuan untuk mencapai
pengontrolan gula darah secara optimal dan mencegah timbulnya komplikasi.
Self care diabetes yang efektif dapat menurunkan penderita diabetes
terhadap resiko penyakit jantung koroner, selain itu self care dibetes dapat
mengurangi dampak mortalisasi dan morbiditas akibat diabetes (Wattana et
al, 2007).
Diabetes Melitus akan mengakibatkan timbulnya komplikasi akut
dan kronis apabila tidak ditangani dengan baik (Syafei, 2006). Menurut Smeltzer
dan Bare (2002),
Terdapat tiga komplikasi akut pada diabetes yang penting dan
berhubungan dengan gangguan keseimbangan kadar glukosa darah jangka
pendek. Ketiga komplikasi tersebut adalah: hipoglikemia, ketoasidosis diabetic
dan sindrom HHNK (hiperosmolar nonketotik) atau HONK (hiperosmoler
nonketotik). Komplikasi jangka panjang diabetes dapat menyerang semua
sistem organ dalam tubuh. Kategori komplikasi kronis diabetes yang lazim
5

digunakan adalah, penyakit makrovaskuler, Penyakit mikrovaskuler, dan


neuropati. Komplikasi yang bersifat akut maupun kronis dapat menyebabkan
gangguan kualitas hidup dari penderita diabetes melitus dan penurunan kualitas
diabetes melitus akibat komplikasi yang menahun. Sehingga kualitas hidup
penderita diabetes melitus Terapi dan perawatan diabetes melitus
memerlukan waktu yang panjang tentunya menimbulkan kebosanan dan
kejenuhan pada pasien diabetes melitus. Oleh sebab itu selain memperhatikan
masalah fisik maka perlu juga diperhatikan faktor psikologis pasien dalam
penyelesaian masalah diabetes melitus. Keikutsertaan anggota keluarga dalam
memandu pengobatan, diet, latihan jasmani, dan pengisian waktu luang yang
positif bagi kesehatan keluarga merupakan bentuk peran aktif bagi
keberhasilan penatalaksanaan diabetes melitus. Pembinaan terhadap anggota
keluarga lainnya untuk bekerja sama menyelesaikan masalah diabetes melitus
dalam keluarganya, hanya dapat dilakukan bila sudah terjalin hubungan yang
erat antara tenaga kesehatan dengan pihak pasien dan keluarganya (Rifki,
2009).
Sudiharto (2007) menyatakan, keluarga merupakan unit pelayanan
kesehatan yang terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan komunitas.
Apabila tercipta keluarga yang sehat, maka akan tercipta komunitas yang
sehat pula. Masalah kesehatan yang dialami oleh salah satu anggota keluarga,
mengakibatkan berpengaruh terhadap sistem keluarga tersebut.
keluarga secara tidak langsung turut mempengaruhi komunitas, bahkan
komunitas yang lebih luas (global). Oleh karena itu keluarga menjadi salah
satu bagian terpenting dalam mencapai suatu keberhasilan Berdasarkan
fenomena atau kondisi tersebut.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada 28 lansia di
posyandu larasati, didapatkan 12 orang tidak pernah melakukan perawatan
kaki dan sebagian keluarga mereka jarang memberikan dukungan dalam
perawatan diri pasien DM. Berdasarkan latar belakang diatas dimana peneliti
tertarik untuk melakuakan penelitian tentang “Hubungan antara family support
terhadap self care pada penderita diabetes militus
6

A. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka rumusan masalah penelitian ini, yaitu:
“Apakah ada hubungan family support dengan selft care pada penderita diabetes
militus ?”

B. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tentang

hubungan family support terhadap selft care pada penderita diabetes militus.

C. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk :

1. Mengidentifikasi dukungan keluarga (family support) dalam merawat penderita

diabetes militus.

2. Mengidentifikasi self care pada penderita diabetes militus.

3. Mengetahui hubungan familiy support dengan self care status diabetes militus
7

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Keperawatan Menurut Para Ahli


1. Menurut Florence Nightingale ( 1860)
Keperawatan adalah ilmu kesehatan daan menguraikan
keperawatan yang mengarah pada peningkatan serta pengelolaan
lingkungan fisik maupun alam untuk menyembuhkan pasien.
Mengembangkan teori keperawatan yang menekankan pada faktor
lingkungan, karena mempunyai keyakinan bahwa lingkungan
mempengaruhi keadaan kesehatan. Upaya utama perawat untuk menjaga
kesehatan melalui pengelolaan lingkungan yang meliputi udara yang
bersih, air bersih, pembuangan limbah, kebersihan serta sinar matahari.
2. Menurut Dorothy E. Johnson (1968)
Keperawatan adalah suatu pendekatan system perilaku, dimana
individu yang selalu mencapai keseimbangan dan stabilitas dalam
lingkungan internal maupun eksternal, system ini dikenal dengan
behavioral system theory ( teori system perilaku).
Menurut potter and perry ( 1999) focus dari model jhonson 1968
adalah bagaimana klien dapat beradaptasi terhadap kondisi penyakitnya
dan bagaimana stress actual atau potensial dapat mempengaruhi
kemampuan beradaptasi.

3. Menurut Martha Roger ( 1970)


Keperawatan adalah ilmu humasisti atau humanisti atau
humanitarian yang menggambarkan bahwa manusia dalam strategi utuh
8

dan perkembangan hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip-


prinsip dasar ilmu pengetahuan praktis.
4. Menurut Dorothea Orem (1971)
Keperawatan adalah pelayanan terhadap manusia yang berpusat
pada kebutuhan untuk mengurus diri, bagaimana mengaturnya secara terus
menerus dami menunjang kehidupan dan kesehatan sembuh dari
kecelakaan atau penyakit serta menanggulangi berbagai akibatnya.
5. Menurut Myra E Levine ( 1973)
Keperawatan adalah suatu yang menggambarkan klien sebagai
makhluk hidup terintegrasi, saling berinteraksi dan beradaptasi dengan
lingkungannya.
6. Menurut lokakarya keperawatan nasional ( 1983)
Merupakan bentuk layanan kesehatan professional yang termasuk
bagian dari integral dari layanan kesehatan berbasis ilmu, kiat
keperawatan dan berbentuk bi0-psisko-sosio-spiritual komprehensif untuk
ditunjukan kepada individu, kelompok, keluarga dan masyarakat secara
umur bagi sehat atau sakit dengan mencakup seluruh proses kehidupan
manusia.
7. Keperawatan menurut Organisasi INC (2002)
Keperawatan adalah hal yang mencakup perawatan otonom dan
kolaboratif individu untuk segala usia, kelompok, keluarga dan komunitas,
sehat atau sakit dan dalam semua pengaturan. Termasuk di dalamnya
pencegahan penyakit, promosi kesehatan, perawatan orang sakit, orang
cacat dan konsisi kritis. Advokasi, menajemen pasien, system kesehatan
dan pendidikan juga menjadi kunci utama dalam keperawatan.
8. Keperawatan menurut organisasi ANA
Keperawatan adalah perlindungan, promosi, optimalisasi kesehatan
dan kemampuan untuk mencegah penyakit, cidera, pengentasan penderita
9

melalui diagnosis dan proses perawatan serta advokasi perawatan


kesehatan untuk individu, keluarga, komunitas dan populasi.
Pemerintah Indonesia telah membuat undang undang keperawatan
sebgai dasar hukum bagi tenaga perawat sehingga mereka mampu bekerja
secara maksimal.
a. Menurut UU Keperawatan no 38 2014
Keperawatan adalah pemberian asuhan kepada individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat.
Perawat mengembangkan rencana asuhan keperawatan, bekerja sama
dengan dokter, terapis, pasien dan keluarga pasien dan tim lainnya
untuk focus pada proses perawatan penyakit dan meningkatkan
kualitas hidup.
b. Menurut Permenkes RI no 26 2019
Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit
maupun sehat.

B. TEORI KEPERAWATAN OREM


1. Pengertian Keperawatan Orem
Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem adalah suatu
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh individu sendiri untuk
memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, keselamatan dan
kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit.
(Orem’s, 1980).
Pada dasarnya diyakini bahwa semua manuasia itu mempunyai
kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan
kebutuhan diri sendiri, kecuali bila tidak mampu.
2. Biografi Dorothea Elizabeth Orem
1
0

Dorothea Elizabeth Orem adalah salah seorang teoritas keperawatan


dikemukakan. Di amerika Dorothea Elizabeth Orem lahir di Baltimore,
marykand pada tahun 1914 beliau wafat pada tanggal 22juli 2007 di
skidaway. Dorothea Elizabeth Orem adalah anggota subkomite di
unuversitas katolik, ia mengakui kebutuhan untuk melanjutkan
perkembangan knsepualitas keperawatan, ia pertama kali
mempublikasikan ide- idenya dalam keperawatan konsep keperawan pada
tahun 1971.
Dorothea Elizabeth Orem menguraikan teori keperawatan, defisit
perawatan diri teori ilmu keperawatan. Keberhasilan kerja ini dan teori itu
menyajikan didikannya orem sebagai seorang ahli teori termukan praktek
keperawatan dan pendidikam. Dia juga menjabat sebagi ketua dan
konferensi pembangunan keperawatan group pada tahun 1973.
3. Model Keperawatan Orem
Model konsep menurut Dorothea E. Orem yang dikenal dengan
model Self Care memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan
keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan
individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan
mempertahankan kehidupan,kesehatan,kesejahteraan sesuai dengan
keadaan sehat dan sakit.
Model self Care( perawatan Diri ) ini memiliki keyakinan dan nilai
yang ada dalam keperawatan diantaranya dalam pelaksanaan berdasarkan
tindakan atas kemampuan. Self care didasarkan atas kesengajaan serta
dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam
tindakan,setiap manusia menghendaki adanya Self care dan sebagai bagian
dari kebutuhan dasar manusia,seseorang mempunyai hak dan tanggung
jawab dalam perawatan diri sendiri dan orang lain dalam memelihara
kesejahteraan,self care juga merupakan perubahan tingkah laku secara
lambat dan terus menerus didukung atas pengalaman sosial sebagai
1
1

hubungan interpersonal, self care akan meningkatkan harga diri seseorang


dan dapat mempengaruhi dalam perubahan konsep diri.Orem membagi
Kebutuhan Dasar Orem membagi dalam kelompok kebutuhan dasar yang
terdiri dari pemeliharaan dalam pengambilan udara (oksigenasi),
pemeliharaan pengambilan air, pemeliharaan dalam pengambilan
makanan, pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi, pemeliharaan
keseimbangan aktivitas dan istirahat, pemeliharaan dalam keseimbangan
antara kesendirian dan interaksi sosial,kebutuhan akan pencegahan pada
kehidupan manusia dalam keadaan sehat dan kebutuhan dalam
perkembangan kelompok sosial sesuai dengan potensi,pengetahuan dan
keinginan manusia.
4. Teori kepraeatan orem
Teori ini mengacu pada bagaimana memenuhi kebutuhan dan menolong
keperawatannya sendiri, maka timbullah teori orem tentang self care
defisit of nursing dari teori ini orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu:
a. Self care
Teori self care meliputi:
1) Self care agency
Merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan
perawatan diri sendiri yang dapat dipengaruhi oleh usia,
perkembangan,sosio kultural, kesehatan dan lain- lain. Perawatan
diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh
seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai
dengan keadaan dan keberadaannya , keadaan kesehatan
dan kesempurnaan. Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas
yang praktis dari seseorang dalam memelihara kesehatannya
serta mempertahankan kehidupannya.
2) Theurapetic Self Care Demand
1
2

Tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri


sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan
dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan
menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat
3) Self Care Requisites
Kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang
ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang
bersifat universal dan berhubungan dengan proses kehidupan
manusia serta dalam upaya mempertahankan fungsi tubuh.
b. Self care deficit
c. Nursing system
Teori yang membahas begaimana kebutuhan self care pasien dapat
dipenenuhi oleh perawat, pasien atau keduanya. Nursing system
ditentukan/ direncanakan berdasarkan kebutuhan self care dan
kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas self care. Orem
mendefinisikan klarifikasi nursing system:
1) The wholy compensatory system (system bantuan secara penuh)
merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan
bantuan secara penuh pada pasien dikarenakan ketidak
mampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan
secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan,
pengontrolan dan ambulasi serta adanya manipulasi gerakan.
Contoh : pemberian bantuan pada pasien koma.
2) The party compensantory system (system bantuan sebagian)
merupakan system dalam pemberian perawatan diri sendiri secara
sebagian saja dan ditujukan kepada pasien yang memerlukan
bantuan secara minimal. Contoh : perawatan pada pasien post
operasi abdomen dimana pasien tidak memiliki kemampuan untuk
melakukan perawatan luka
1
3

3) The supportive - Educative system merupakan system bantuan


yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan
pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan
perawatan secara mandiri. System ini dilakukan agar pasien
mampu melakukan tindakan keperawatan pada pasien yang
dilakukan pembelajaran. Contoh : pemberian system ini
dapat dilakukan pada pasien yang memerlukan informasi pada
pengaturan kelahiran.
4) Metode bantuan
Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui
lima metode bantuan yang meliputi :
a) Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
b) Mengajarkan klien
c) Mengarahkan klien
d) Mensupport klien
e) Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat
tumbuh dan berkembang.

C. Keyakinan Dan Nilai Nilai Keperawatan Orem


Keyakinan Orem tentang empat konseo utama keperawatan adalah:
1. Klien
individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
memperthankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau
trauma atu koping dan efeknya.
2. Sehat
1
4

Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang


berperan untuk mepertahankan dan meningkatkan integritas structural
fungsi dan perkembangan.
3. Lingkungan
Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self
care dan perawat termasuk didalamnya terapi tidak spesifik
4. Keperawatan
Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan
untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam
mempertahankan self care yang mencakup integritas struktual, fungsi dan
perkembangan.

D. Tujuan Keperawatan Orem


Tujuan keperawatan orem secara umum adala:
1. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat
memenuhinya yang berarti menghilangkan self care defisit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi
tuntutan self care
3. Memungkinkan orang yang berarti ( bermakna) bagi klien untuk
memberikan asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan oleh
karenanya self care defisit ataupun dihilangkan
4. Jika ketiganya diatas tidak tercapai perawat secera langsung dapat
memenuhi kebutuhan kebutuhan self care klien.
1
5

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan adalah pelayanan terhadap manusia yang berpusat pada
kebutuhan untuk mengurus diri, bagaimana mengaturnya secara terus menerus
demi menujang kehidupan dan kesehatan sembuh dari kecelakaan atau
penyakit serta menanggulangi berbagai akibatnya. Teori ini mengacu pada
bagaimana memenuhi kebutuhan dan menolong keperawatannya sendiri,
maka timbullah teori orem tentang self care defisit of nursing dari teori ini
orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu:
 Self care
 Self care deficit
 Nursing system

B. Saran
Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem suatu pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan oleh individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupan, keselamatan dan kesejahteraannya sesuai dengan
keadaan, baik sehat maupun sakit. Pada dasarnya diyakini bahwa semua
manuasia itu mempunyai kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak
untuk mendapatkan kebutuhan iti sendiri, kecuali bila tidak mampu.
1
6

DAFTAR PUSTAKA

Orem, D. E. 2001. Nursing : Concept of practice. (6th Ed.). St. Louis : Mosby
Inc.
Afelya, I., 2014. Penerapan Teori Self-Care Dorothea Orem Pada Asuhan
Keperawatan DM tipe 2 dengan multiple ulkus, CKD ST V, dan Hipoglikemia
berulang di RSUPN cipto mangunkusumo.
Abi dan Irdawati, 2010. Teori Self Care dari Orem dan Pendekatan dalam
Praktek Keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai