Anda di halaman 1dari 8

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH

POLICY BRIEF
NKKP KE – 1

JUDUL
OPTIMALISASI MANAJEMEN OPERASI KEPOLISIAN
GUNA MENDUKUNG PENGAMANAN PEMILU 2024 DI POLRES
TASIKMALAYA KOTA DALAM RANGKA HARKAMTIBMAS

STRATEGI
MENGEMBANGKAN PETUNJUK TEKNIS
MANAJEMEN OPERASI

OLEH :

NAMA : TENDRI WARDI S.Pt, S.I.K, M.H


NO. SERDIK : 202303002230
POKJAR : XVIII (DELAPAN BELAS)
PESERTA DIDIK SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH POLRI
DIKREG KE - 63 T.A. 2023
1

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH

JUDUL
OPTIMALISASI MANAJEMEN OPERASI KEPOLISIAN
GUNA MENDUKUNG PENGAMANAN PEMILU 2024 DI POLRES
TASIKMALAYA KOTA DALAM RANGKA HARKAMTIBMAS

STRATEGI
MENGEMBANGKAN PETUNJUK TEKNIS
MANAJEMEN OPERASI

Abstrak

Tujuan
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
Abstrak ditulis secara singkat dengan jumlah kata maksimal 200 kata.
Abstrak memuat hal-hal pokok yang penting, yakni antara Iain adalah
tujuan/sasaran kebijakan, permasalahan kebijakan, metode analisis
kebijakan, temuan-temuan utama dalam analisis kebijakan dan
rekomendasi kebijakan. Abstrak ditulis dengan huruf Arial ukuran 12
poin dengan jarak 1 spasi, rata kiri dan kanan.
Kata Kunci: kata kunci, maksimal 5 kata/frasa yg dipisahkan dengan
tanda baca titik koma (;)
2

A. ISU KEBIJAKAN
Mendasari pada pasal 1 point 5 undang-undang nomor 2/2022
tentang Polri, memelihara Kamtibmas merupakan kondisi masyarakat
yang ditandai terjaminnya keamanan, ketertiban dan tegaknya hukum,
serta terbinanya ketenteraman, dengan kemampuan membina dan
mengembangkan potensi masyarakat guna menangkal, mencegah
serta menanggulangi berbgaai bentuk pelanggaran hukum dan
gangguan lainnya yang meresahkan masyarakat.
Dahadapkan dengan adanya penyelenggaraan Pemilu serentak
2024 mendatang, baik pemilihan presiden maupun anggota dewan
legisliatif secara langsung pada tingkat Pusat, Provinsi maupun pada
tingkat Kota/Kabupaten, memiliki potensi terhadap terjadinya gangguan
Kamtibmas seperti, konflik horizontal antar pendukung calon atau partai
pada masa kampanye disertai sabotase, perkelahian, perusakan, teror
serta tindak pidana lainnya yang terjadi pada setiap tahapan Pemilu.
Hal ini berkaca pada Pemilu 2019, penyelenggaraan Pemilu masih
diwaranai dengan adanya politik identitas yang memicu terhadap
terjadinya penyebaran berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian
(hate specch) yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung
jawab melalui penggunaan media internet atau media sosial. Selain itu
dalam konstelasi politik di Indonesia, masalah intoleransi juga menjadi
bagian dalam politik identitas seperti warga muslim keberatan jika
nonmuslim menjadi pemimpin pemerintahan pada berbagai tingkat.
Menyikapi kondisi tersebut untuk mendukung pengamanan Pemilu
2024 di Polres Tasikmalaya Kota yang memiliki tugas pokok
memelihara Kamtibmas, menegakan hukum, melindungi dan melayani
masyarakat, telah melakukan berbagai upaya pengamanan salah
satunya melalui kegiatan operasi Kepolisian dengan “sandi operasi
mantap brata 2024”.
Untuk mendukung kegiatan operasi Kepolisian tersebut secara
optimal, maka salah satunya diperlukan kebijakan “Mengembangkan
Petunjuk Teknis Manajemen Operasi”. Adapun yang menjadi
3

permasalahannya adalah “Bagaimana pengembangan petunjuk teknis


manajemen operasi?”.
B. ANALISIS
Polres Tasikmalaya Kota dalam rangka memelihara Kamtibmas
telah melakukan berbagai kegiatan pengamanan termasuk dalam
mendukung Pemilu 2024 yang akan datang, salah satunya melalui
pelaksanaan kegiatan operasi Kepolisian dengan sandi “operasi
mantap brata”, namun dalam pelaksanaan masih belum optimal, hal ini
terlihat dari indeks Harkamtibmas sebagai berikut:
Tabel 1
Indeks capaian Harkamtibmas di Polres Tasikmalaya Kota
TAHUN 2022 % Kenaikan
Sasaran Indikator Realisasi Target Realisasi Capaian dari T.A.
Strategis Kinerja T.A. 2021 2021-2022
( ( (3) (4) (5) (6) (7)
1 2
) )
Keamanan dan Indeks 3,8 3,63 4,50 124% 27
Ketertiban di wilayah Kamtibmas 0 %
hukum Polres
Tasikmalaya Kota
Sumber : LAKIP Polres Tasikmalayan tahun 2022
Melihat data tersebut di atas, bahwa indeks keamanan dan
ketertiban masyarakat belum mencapai target apabila dibandingkan
dengan realisasi Tahun 2021 ke Tahun 2022, maka capaian indeks
keamanan dan ketertiban menunjukkan tren kenaikan sebesar 27%.
Keberhasilan pengelolaan situasi keamanan dan ketertiban ini tentunya
didukung oleh peran dari seluruh satuan fungsi dan Polsek jajaran
Polres Tasikmalaya Kota.
Namun demikian indeks Harkamtibmas tersebut dapat berubah
mengingat adanya perkembangan konstelasi politik nasional pada
rangkat penyelenggaraan Pilkada serentak dan pilpres pada tahun
2024 mendatang yang telah dimulai pada tahun 2022 dengan tahap
pendaaftaran calon. Hal tersebut berpotensi pada meningkatkan iklim
politik yang dapat mengancam situasi kamtibmas di tengah-tengah
masyarakat.
Meningkatnya potensi gangguan Kamtibmas pada Pemilu 2024
mendatang di wilayah Tasikmalaya Kota, hal tersebut terlihat dengan
4

erefleksi pada pelaksanaan Pilpres 2019 silam, yang membawa


polarisasi / pengkubuan di tengah masyarakat yang kemudian
melahirkan berbagai bentuk gangguan nyata terhadap situasi
keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat, dimana pada Pilpres
2019 di Kota Tasikmalaya terdapat permasalahan gangguan keamanan
yang akan diuraikan sebagai berikut:
Tabel 2
Data permasalahan keamanan pada Pilpres 2019 Kota Tasikmalaya
No Jenis permasalahan JML Tindakan ket
1 Perusakan alat peraga 18
Dilimpahkan ke Panwaslu
kampanye
2 Penyebaran berita hoax 24 Ditangani Satreskrim
3 Persekusi 8 Ditangani Satreskrim
4 Money politics / 5
Ditangani Sentra Gakkumdu
sembako
5 Netralitas PPS & 12
Ditangani Sentra Gakkumdu
penyerangan TPU
6 Spanduk SARA 10 Ditangani Bawaslu DKI
7 Gar & laka lantas 28
Ditangani Ditlantas Polda Jabar
selama kampanye
8 Jumlah Golput  1.654.854 pemilih
Sumber : laporan Anev Ops Mantap praja Jaya Polres tasikmalaya Kota

Dari data diatas, menunjukan bahwa dalam pelaksanan Pilpres


2019 lalu masih terjadi berbagai kerawanan kamtibmas, hal tersebut
telah berdampak pada adanya berbagai kerawaian kamtibmas,
terjadinya disintegrasi sosial ditengah-tengah masyarakat yang
berpontesi pada konflik komunal serta terjadinya berbagai tindak
pidana selama pemilu yang dapat berpotensi pada kerugian materil dan
imateril.
Melihat dari data-data tersebut diatas, masih terjadinya kenaikan
gangguan Kamtibmas dan masih terjadinya permasalahan keamanan
pada Pemilu 2019, mengindikasikan bahwa kegiatan operasi kepolisian
dengan sandi mantap brata yang dilaksanakan pada Polres
Tasikmalaya Kota belum optimal. Sehingga untuk itu diperlukan
kebijakan salah satunya dengan “Mengembangkan Petunjuk Teknis
Manajemen Operasi”.
Berdasarkan pada teori manajemen. Menurut Goerge R Terry
(2009:9) mengemukakan bahwa: manajemen merupakan proses
5

membeda-bedakan atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan


dan pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni agar
dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan.

Merujuk pada teori manajemen tersebut, maka untuk


mengembangkan petunjuk teknis manajemen operasi dapat ditinjau
dari aspek perencanan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Perencanaan.
Meningkatkan kualitas penyusunan perencanaan operasi
kepolisian dengan mengacu pada analisis intelijen sehingga
kegiatan operasi dapat tepat sasaran dan akurat sesuai
perkembangan situasi lingkungan strategis.
2. Pengorganisasian
2.1 Membuat buku pedoman tentang manajemen operasi
kepolisian disesuaikan dengan perkembangan lingkungan
strategis dan tantangan tugas dalam pengamanan Pemilu
2024.
2.2 Membuat buku saku tentang petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis operasi kepolisian sebagai pedoman dalam
setiap pelaksanaan tugas personel selama Pemilu 2024.
2.3 Menetapkan pelibatan 2/3 personel dalam pelaksanaan
pengamanan Pemilu disesuaikan dengan tingkat kerawanan
daerah dan TPS.
3. Pelaksanaan
3.1 Meningkatkan pembinaan masyarakat dan seluruh komponen
Pemilu untuk berpartisipasi aktif dalam rangka memelihara
keamanan selama pelaksanaan Pemilu 2024.
3.2 Meningkatkan tindakan preventif kepolisian melaui kegiatan
patroli (patroli siber dan dialogis) dan penjagaan serta cipta
kondisi pada daerah rawan gangguan Kamtibmas termasuk
pada setiap TPS.
6

3.3 Meningkatkan upaya penindakan hukum terhadap setiap


pelanggaran dan tindak pidana yang terjadi selama Pemilu
2024.

4. Pengawasan
Melakukan analisa dan evaluasi terhadap setiap pelaksanaan
kegiatan pengamanan Pemilu 2024 melalui sistem laporan harian,
mingguan dan bulanan untuk terus dilakukan perbaikan.

C. PENUTUP
1. Kesimpulan.
Manajemen operasi Kepolisian guna mendukung
pengamanan Pemilu 2024 di Polres Tasikmalaya Kota, dilihat dari
refleksi operasi kepolisian dengan sandi “operasi mantap brata
2019” pada Pilpres 2019 masih belum sesuai harapan, dengan
indiktor masih terjadinya perusakan alat peraga kampanye;
penyebaran berita hoax; Persekusi; Money politics / sembako;
Netralitas PPS dan penyerangan TPU; Spanduk SARA;
pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas selama kampanye. Maka
oleh karena itu diperlukan optimalisasi manajemen operasi
kepolisian salah satunya dengan kebijakan “mengembangkan
petunjuk teknis manajemen operasi”.

2. Rekomendasi.
Merekomendasikan kepada Kapolda U.p Kabagops agar
membuat sistem pengawasan berbasis teknologi (E-Monev) guna
meningkatkan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan operasi
kepolisian pada pengamanan Pemilu 2024.
7

RUJUKAN:
…………..

Anda mungkin juga menyukai