Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Nama : Eva Nuratifah


NIM : KHGC21153

Data Penyebab Masalah


Pre Op.,
CF femur (S) 1/3 tengah Nyeri
DS: ↓
- Klien mengeluh nyeri Cedera jaringan lunak
pada area patah tulang ↓
- Nyeri meningkat bila area Pelepasan substansi mediator nyeri (enzim
luka bergerak, menurun proteolitik, bradikinin, histamin)
dengan isti-rahat. ↓
DO: Peningkatan rangsangan pada reseptor nyeri
- CF Femur (S) 1/3 tengan perifer
- Edema (+), nyeri tekan ↓
(+), deformitas (+), Respon nyeri
punctio laesa (+)

Data Penyebab Masalah


Intra Op. Insisi jaringan otot dan vaskuler area fraktur -Risiko perdarahan
DS: -- ↓
DO: Terputusnya kontinuitas vaskuler
- Insisi lateral area medial ↓
femur sampai mencapai Risiko perdarahan
tulang. Risiko corpus alienum
- Perdarahan 200 ml

Data Penyebab Masalah


Post Op. - Pola pernapasan
DS: Pengaruh anestetik pasca bedah tidak efektif
DO: ↓
- GCS 1.1.1 Proses pemulihan kesadaran
- Terpasang sungkup ↓
oksigen 4 l/mnt Pusing, letargi, mual, muntah
- TD 100/60 mmHg, ↓
- DN 80, Pola pernapasan tidak efektif
- t 36 0C, Risiko aspirasi
- RR 22 x/mnt Risiko hipotermia

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pre Operasi:
Nyeri b/d spasme otot, gerakan fragmen tulang, edema dan cedera jaringan lunak

Intra Operasi:
Risiko perdarahan b/d cedera vaskuler akibat insisi bedah.

Pasca Operasi:
Pola pernapasan tidak efektif b/d efek anestesi pasca pembedahan

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Diagnosa Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri b/d spasme otot, gerakan Luaran utama : tingkat nyeri Kontrol nyeri :
fragmen tulang, edema dan berkurang bahkan tidak ada 1) Mengenali kapan nyeri terjadi
cedera jaringan lunak Luaran tambahan : fungsi secara konsisten menunjukkan
gastrointestinal berfungsi 2) Menggambarkan faktor
dengan baik , mampu penyebab secara konsisten
mengontrol nyeri , mobilitas fisik menunjukkan
kembali normal, penyembuhan 3) Mengunakn tindakan
TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Nama : Eva Nuratifah


NIM : KHGC21153

luka baik, perfusi miokard pencegahan secara konsisten


berfungsi dengan normal, perfusi menunjukkan
prifer berfungsi baikk pola tidur
terjaga, status kenyamanan 4) Menggunakan
normal, tingkat cedera Tindakan pengurangan nyeri
berkurang. tanpa analgesik
secara konsisten menunjukkan
5) Mengenali apa yang terkait
dengan gejala nyeri secara
konsisten menunjukkan
6) Melaporka nyeri yang
terkontrol secara konsisten
menunjukan

Tingkat nyeri :
1) Nyeri yang dilaporkan tidak
ada
2) Panjangnya episode nyeri
tidak ada
3) Menggosok area yang terkena
tampak tidak ada
4) Mengerang dan menangis
tidak ada
5) Ekspresi nyeri wajah tidak ada
6) Dapat beristirahat
7) Iritabilitas tidak ada
8) Mengerinyit tidak ada
9) Ketegangan otot tidak ada
10) Tekanan darah tidak ada
deviasi dari kisaran norma
Risiko perdarahan b/d cedera Luaran utama : tingkat Observasi :
vaskuler akibat insisi bedah pendarahan menurun a. Identifikasi penyebab
Luaran tambahan : mampu perdarahan,
mengontrol risiko, penyembuhan b. periksa adanya darah
luka, status cairan baik, status pada muntah, sputum,
antepartum, status pascapartum, fesef, urin, ngt, dan
status sirkulasi, tingkat cedera, drainase luka .
tingkat jatuh, tingkat kepatuhan. c. periksa ukuran da
karakteristik hematoma
d. monitor terjadinya
perdarahan sipat dan
jumlah
e. monitor nilah hb dan
hematocrit sebelum dan
setelah kehilangan
darah
f. monitor ttv dan
hemodinamik (tekanan
vena sentral dan
tekanan baji kapiler dan
pulmonal jika ada )
terafetuik :
a. istrihatkan area yang
mengalami pendarahan
b. beri kompres dingin jika
perlu
c. lakukan penekanan atau
balut tekan jika perlu
d. tinggikan yang
mengalami perdarahan
TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Nama : Eva Nuratifah


NIM : KHGC21153

e. pertahan kan akses IV


Kolaborasi :
a. pemberian cairan
b. kolaborasi pemberian
yransfusi jika perlu

Pola pernapasan tidak efektif b/d Luaran utama : pola nafas Observasi :
efek anestesi pasca Luaran tambahan : berat badan , a. monitor frekuensi, irama,
pembedahan keseimbangan asam basa, kedalaman dan upaya
konvervasi energi, status nafas
nerologis, tingkat ansietas, b. monitor pola nafas
tingkat keletihan, tingkat nyeri seperti bradipneu,
takipneu dll
c. monitor kemampuan
batuk efektif
d. monitor sputum
e. monitor sumbatan jalan
nafas
f. palpasi kesimetrisan
ekspansi paru
g. auskultasi bunyi nafas
h. monitor saturasi
i. monitor AGD
j. monitor xsrai torak
Terafeutik :
a. atur interfal pemantauan
respirasi sesuai kondisi
pasien
b. dokumentasikan hasil
pemantaauan
Edukasi :
a. jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
b. informasikan hasil
pemantauan

Referensi :
Buku Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan, Perawat
Persatuan Nasional Indonesia

Anda mungkin juga menyukai