PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CISOMPET
| SOSIALISASI POSBINDU PTM ]
KERANGKA | No Dokumen OS6/KAKIPKM.CSPT/V/2023__
AeUAN Resi Ke aE
__(KAK) | Tanggal Terbit > | 25 Mei 2023 - |
A. Pendahuluan
Deteksi dini dan pemantauan faktor resiko PTM dalam pengendalian PTM di
masyarakat perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan PTM yang terus meningkat
kejadian nya melalui posbindu PTM. Posbindu PTM merupakan kegiatan yang
melibatkan peran serta masyarakat dalam deteksi dini, pemantauan dan tindaklanjut
dini faktor resiko PTM secara mandiri dan berkesinambungan dan merupakan upaya
kesehatan bersumber Dayat masyarakat (UKBM) dibawah pembinaan puskesmas
Masyarakat diperankan sebagai sasaran kegiatan, target perubahan, agen
pengubah sekaligus sumber daya yang dibekali pengetahuan dan keterampilan
untuk melakukan deteksi dini dan pemantauan faktor resiko PTM dan tindak
lanjutnya
Untuk terbentuknya Posbindu PTM di tingkat masyarakat diperlukan
dukungan dari semua unsur yang ada dimasyarakat yaitu antara lain kepala wilayah,
camat, kepala desa dan tokoh Masyarakat lainnya akan sangat_membantu
terselenggaranya kegiatan UKBM termasuk di dalamnya kegiatan posbindu PTM
untuk memperoleh dukungan diperlukan sosialisasi tentang program posbindu PTM.
kepada unsur unsur penting di dalam masyarakat termasuk tokoh masyarakat
lainnya tersebut
B. Latar Belakang
Saat ini penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama
sebesar 36 juta ( 63 %) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia,
Dimana sekitar 29 juta (80,%,) justru terjadi di negara yang berkembang (WHO
2010) peningkatan kematian akibat PTM dimasa mendatang di proyeksikan akan
terus terjadi sebesar (15%) (44 juta kematian) dengan rentang waktu antara Tahun
2010 & 2020 kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan
yang cenderung tidak sehat terutama pada negara negara yang berkembang, Pada
awal perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda klinissecara khusus sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut akibat
tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya. Riset
kesehatan dasar pada tahun 2013 menunjukkan bahwa 69,6% dari kasus diabetes
militus dan 63,2% dari kasus hipertensi masih belum terdiagnosis keadaan ini
mengakibatkan penanganan menjadi sulit, terjadi komplikasi bahkan Riset
kesehatan dasar tahun 2013 menunjukkan prevalensi penyakit struk 12,1per 1000,
penyakit jantung koroner 1,5%, gagal jantung 0,3%, diabetes melitus 6,9% gagal
ginjal 0,2%, kangker 1,4 per 1000, penyakit paru kronik obstruktif 3,7% dan cidera
8,2%.menurt riset kesehatan dasar tahun 2013, prevalensi merokok 36,3,%, tinggi
lemak 40,7 %, makanan berpenyedap 77,3 % serta gangguan mental emosional
6,0%, obesitas umum 15,4%, dan obesitas sentral 26,6%. Peningkatan prevalensi
PTM berdampak terhadap peningkatan beban . (dibagi menjadi perokok laki-laki dan
perokok perempuan) kurang aktivitas fisik 26,1%, Kurang konsumsi sayur dan buah
93,6 %, asupan makanan yang beresiko PTM seperti makanan manis 53,1%,
makanan asin 26,2 %, makanan tinggi lemak 40,7 %, makanan berpenyedap 77,3 %
serta gangguan mental emosional 6,0%, obesitas umum 15,4%, dan obesitas
sentral 26,6%. Peningkatan prevalensi PTM berdampak terhadap peningkatan
beban.
Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini dan monitoring paktor resiko PTM serta tidaklanjutnya yang
dilaksanakan secara terpadu,rutin dan periodik kegiatan posbindu PTM diharapkan
sikap mawas diri masyarakat terhadap faktor resiko PTM sehingga peningkatan
kasus PTM dapat dicegah sikap mawas dir ini ditujukan dengan adanya perubahan
perilaku masyarakat yang lebih sehat dan memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan tidak hanya pada saat-saat sakit, melainkan juga pada keadaan
sehat.dalam menyenangkan posbindu PTM diperiukan suatu pedoman yang dapat
menjadi panduan bagi penyelenggaraan kegiatan bagi pemangku kepentingan serta
pelaksana di lapangan.
C. Tujuan Umum Dan Tujuan Khusus
41, Tujuan Umum
Terlaksananya kegiatan sosialisasi PTM kepada unsur-unsur kepala wilayah
ditingkat kecamatan, desa dan tokoh masyarakat lainnya yang ada diwilayah
kerja UPT Puskesmas Cisompet
2, Tujuan Khusus
a. Memberikan sosialisasi dan advokasi tentang program Posbindu PTM
kepada unsur-unsur kepala wilayah ditingkat kecamatan dan tokoh
masyarakat lainnya.b. Teridentifikasinya kelompok potensial, lembagalorganisasi yang tersedia
menyelenggarakan Posbindu PTM
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
NO. Kegiatan Pokok ~~ Rincian Kegiatan
‘1 | Sosialisasi tentang Posbindu | a, Perencanaan kegiatan |
|_| PTM kepada lintas sektor Menyususun jadwal
Membuat undangan |
Melaksanakan kegiatan sosialisasi
eanegce
pendokumentasian
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. koordinator pelayanan program PTM merencanakan kegiatan
2. koordinator pelayanan program PTM menyusun jadwal kegiatan
3. koordinator pelayanan program PTM mengajukan pembuatan surat undangan
kepada Ka TU
4, koordinator pelayanan program PTM memberikan surat undangan ke bidan
desa/kapustu untuk di sebarkan ke kepala daerah setempat dan masyarakat
lainnya yang ada diwilayah kerja UPT Puskesmas Cisompet
melaksanakan kegiatan sosialisasi kegiatan Posbindu PTM
Monitoring dan evaluasi kegiatan.
7. Rencana tindak lanjut kegiatan.
F, SASARAN
Kepala daerah setempat dan tokoh masyarakat lainnya yang ada diwilayah
upt puskesmas cisompet
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Bulan Februari 2023
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PELAPORAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dari hasil pelaksanaan kegiatan dilakukan
pada akhir pelaksanaan kegiatan
|. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap bulannya dengan memakai
format pelaporan yang telah ditetapkan Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan
oleh pelaksana kegiatan dengan penanggung jawab UKM.Mengetahui
Koordinator Pelaksana,
Pelayanan PTM.
SS
ny Setiawan, AMd.Kel
NIPPPK.199305232022212001