Anda di halaman 1dari 5
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CISOMPET JL. Raya Cisompet No. 003 Desa Cisompet Kecamatan Cisompet Kab, Garut Tip. (0262) 513118 E-mail: puskesmascisompet@yanoo. com: 44174 [ : KA] PROGRAM DETEKSI DINI FAKTOR RESIKO PENYAKIT cue /AK MENULAR | KEGIATAN [No Dokume O37/KAK/PKM.CSPT/VI2023 (KAK) | Revisi Ke iE - | Tanggal Terbit 22 Mei 2023 | A. PENDAHULUAN Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, dimana sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di negara yang sedang berkembang (WHO, 2010). Peningkatan kematian akibat PTM di masa mendatang diproyeksikan akan terus terjadi sebesar 15% (44 juta kematian) dengan rentang waktu antara tahun 2010 dan 2020. Konaisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada negara-negara berkembang, Pada awal perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya, Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 menunjukan bahwa 69,6% dari kasus diabetes melitus dan 63,2% dari kasus hipertensi masih belum terdiagnosis. Keadaan ini mengakibatkan penanganan menjadi sulit , terjadi komplikasi bahkan berakibat kematian lebih dini Dalam rukun waktu tahun 1995-2007, kematian akibat PTM mengalami peningkatan dari 41,7% menjadi 59,5%. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan prevalensi penyakit Stroke 12,1 per 1000, Penyakit Jantung Koroner 1,5%, Gagal Jantung 0,3%, Diabetes Melitus 6,9%, Gagal Ginjal 0,2%, Kanker 1,4 per 1000, Penyakit Paru Obstruktif Kronik 3,7% dan Cidera 8,2%, Peningkatan Prevalensi PTM berdampak terhadap peningkatan beban pembiayaan kesehalan yang haru ditanggung Negara dan Masyarakat. Penyandang PTM memerlukan biaya yang realtif mahal, terlebih bila kondisinya berkembang menjadi kronik dan terjadi komplikasi. Terkait dengan perkembangan PTM salah satunya penyakit hipertensi masih tinggi. Berdasarkan data dari WHO tahun 2000, menunjukan sekita 972 juta orang atau 26,4% penduduk dunia menderita hipertensi, dengan perbandingan 50,54% pria dan 49,49% wanita. Jumiah ini cenderung meningkat tiap tahunnya. B, LATAR BELAKANG PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor resikonya, yaity merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan Konsumsi minuman beralkohol. Mencegah dan mengendalikan faktor resiko relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pengobatan PTM. Pengendalian faktor resiko PTM merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi faktor resiko bagi yang belum memiliki faktor resiko, mengembalikan kondisi faktor resiko PTM menjadi normal kembali dan atau mencegah terjadinya PTM bagi yang mempunyai faktor resiko, selanjutnya bagi yang sudah menyandang PTM, pengendalian bertujuan untuk mencegah komplikasi, kecacatan, dan kematian dini serta meningkatkan kualitas hidup. Hipertensi sangat erat hubungannya dengan faktor gaya hidup dan pola makan. Gaya hidup sangat berpengaruh pada bentuk perilaku atau kebiasaan seseorang yang mempunyai pengaruh positif maupun negatit pada kesehatan Hipertensi belum banyak dikelahui sebagai penyakit yang berbahaya, padahal hipertensi termasuk penyakit pembunuh diam-diam, karena penderita hipertensi merasa sehat dan tanpa keluhan berarti sehingga menganggap ringan penyakitnya Sehingga pemeriksaan hipertensi ditemukan ketika dilakukan pemeriksaan rutin / saat pasien datang dengan keluhan lain. Dampak gawatnya hipertensi ketika telah terjadi komplikasi, jadi baru disadari ketika telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung koroner, fungsi ginjal, gangguan fungsi kognitif/stroke. Hipertensi pada dasarnya mengurangi harapan degeneratif yang bisa mengakibatkan kematian. Hipertensi selain mengakibatkan angka kematian yang tinggi juga berdampak kepada mahainya pengobatan dan perawatan yang harus ditanggung para penderitanya. Perlu diingat hipertensi berdampak pula bagi penurunan kualitas hidup. Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan secara rutin dan pengontrolan secara teratur, maka hal ini akan membawa penderita ke dalam kasus-kasus serius bahkan kematian TTekanan darah tinggi yang terus menerus mengakibatkan kerja jantung ekstra keras, akhimya kondisi ini berakibat terjadi kerusakan pembuluh darah jantung, ginjal, otak dan mata (Wolff, 2008). Tidak hanya pengobatan/kuratif melainkan pencegahan lebih dini sebagai upaya preventif dan promotif juga jauh lebih penting. Adanya pemberdayaan keluarga, masyarakat, tenaga Kesehatan serta kerja sama lintas sektoral sangat berperan bagi pencegahan dikembangkan program-program peningkatan layanan Kesehatan PTM diposbindu bagi masyarakat. Yang bersifat promotif dan preventif, seperti kunjungan rumah (home care), Dalam upaya pencegahan terhadap penyakit tidak menular terkait penyakit hipertensi yang lebih dikenal dengan diabetes melitus Puskesmas Cisompet membuat strategi yang berjenjang, dengan mengacu pada Tata Nilai Puskesmas Cisompet yaitu "PRIMA", Proaktif memahami permasalahan kesehatan dengan ‘akurat dan dapat mengambil insiatif terhadap permasalahan kesehatan yang ada, dengan ramah dan perilaku yang baik, menarik budi bahasa, manis tutur kata dan sikapnya terhadap sasaran pelayanan Kesehatan, inovatif selalu memperbaiki disetiap kesenjangan, menjaga mutu dan amanah bekerja sesuai dengan standar operasional prosedur. C. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS 4, Tujuan Umum Terselenggaranya pelayanan kesehatan Skrinning Deteksi Dini Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular (PTM) yang bermutu dan berkesinambungan. 2. Tujuan Khusus a) Terlaksananya kagiatan promotif, preventif tanpa mengesampingkan kuratif dan rehabiltatf. b) Meningkatkan cakupan dan terjaringnya masyarakat yang memiliki faktor resiko penyakit tidak menular ©) Meningkatkan pengetahuan dan keperdulian Masyarakat mengenai penyakit tidak menular d) Melakukan rujukan jika diperlukan D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN Tabel 1. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan [No Kegiatan Pokok cian Kegiatan 7 a. Melakukan Skrinning deteksi = Menyusun jadwal kegiatan upaya dini faktor resiko penyakit tidak pelayanan kesehatan di posbindu | menular di = Melaksanakan Promosi Program | | DesalPosbindu/instansi/poskes | PTM terkait faktor resiko PTM | tren | = Melaksanakan Skrinning PTM | | - Melakukan monitoring dan evaluasi | - Mendokumentasikan hasil kegiatan | b. Melakukan Skrinning deteksi > Menyusun jadwal kegiatan upaya dini faktor resiko penyakit tidak pelayanan kesehatan di Sekolah menular di Sekolah ~ Melaksanakan Promosi Program | PTM terkait faktor resiko PTM - Melaksanakan Skrinning PTM. ~ Melakukan monitoring dan evaluasi - Mendokumentasikan hasil kegiatan E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN No | Kegiatan Pokok | Pelaksana | Lintas Lintas Sektor | Ke Pelayanan | Program Terkait PTM terkait | 1 [a Melakukan |- Menyusun |- KIA |- Petugas Skrinning rencana - PROMKE | kelurahan, deteksi dini pelaksanaan | S Kader, Toma faktor resiko |- Menentukan |- Program | Toga, RT, RW | penyakit tidak | jadwal PTM | menulardi —|- Menentukan Desa/Posbind | tempat ulinstansi/posk |- Menentukan estren sasaran b. Melakukan —|- Melakukan Skrinning pemberitahua deteksi dini nkegiatan faktor resiko | Menuju lokasi Penyakit tidak |- Melakukan | menular di deteksi dini Sekolah faktor resik - Mendokumen ) | tasi kan | kegiatan |- Melakukan pencatatan dan | pelaporan F. SASARAN Masyarakat usia produktif dari mulai usia 15 tahun ke atas G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Untuk mempertancar kegiatan ini dibuat matrik kegiatan sebagai berikut: 2023, T[2[3[4[s[e]7 |e] e [toll No Kegiatan 1 | Skrinning Deteksi [V |v |v |v |v |v |v ]v |v lv vv PTM Di Desa/ posbindu instansi | | | 2 | Skrinning Deteksi || [Vv | | | Dini Faktor Resiko | + Dini Faktor Resiko | | PTM Di Sekolah | | H. MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN Monitoring pelaporan kegiatan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan sesuai dengan jadwal kegiatan, dengan pelaporan hasil yang dicapai pada bulan tersebut. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN 1. Pencatatan pemantauan menggunakan formulir yang sudah ada yaitu : Register PTM dan Formulir skreening di Web 2. Pelaporan kegiatan menggunakan formulir pelaporan yang sudah ada, yaitu Laporan Bulanan PTM dan Website PTM 3. Pencatatan pertemuan dilakukan oleh notulen terhadap semua pelaksanaan kegiatan. 4, Laporan pelaksanaan kegiatan harus disusun pada tiap kegiatan paling lambat 1 minggu setelah kegiatan dilaksanakan. 5, Evaluasi dan tindak lanjut terhadap setiap kegiatan ini dilakukan paling lambat 1 bulan setelah kegiatan dilakukan. Mengetahui Koordinator Pelaksana, kesmas Cisompet Pengelola Program PTM \ 7 7 LS Sheny Setiawan, AMd. eb NIP. F82804405:201412 2 001 NIPPPK. 199305232022212001

Anda mungkin juga menyukai