{3} BPJS Kesehatan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Nomor 2056/X!-03/0823, Mataram, 14 Agustus 2023
Hal Penyampaian Keputusan Menteri Kesehatan
Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pelayanan Kebidanan dan Neonatal
Yth. Direktur/ Pimpinan Fasilitas Kesehatan Mitra
BPJS Kesehatan Cabang Mataram
di
Tempat
Pertama-tama kami ucapkan terima kasih atas kerja sama yang baik dalam
penyelenggaraan Program JKN-KIS. Berkenaan dengan telah terbitnya Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/1511/2023 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pelayanan Kebidanan dan Neonatal dalam rangka Implementasi Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 3 Tahun 2023 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam
Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan, bersama ini disampaikan hal-hal sebagai
berikut
1. Keputusan Menteri Kesehatan tersebut merupakan acuan teknis dalam penjaminan dan
pembayaran pelayanan kesehatan kebidanan dan neonatal dan diberlakukan sejak
terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2023.
2. Poin-poin penting dalam Kepmenkes tersebut mencakup:
a. Pelayanan kesehatan masa hamil
1) Pemeriksaan kehamilan/ante natal care (ANC) pertama (trimester |) dan kelima
(trimester II!) dilakukan oleh dokter beserta pemeriksaan 10T dan USG.
2) Dalam hal tidak ada dokter atau tidak ada sarana pemeriksaan USG dalam area
yang masih terjangkau, ANC pertama dan kelima dapat dilakukan oleh dokter atau
bidan tanpa pemeriksaan USG.
3) Pemeriksaan USG skrining obstetri dilakukan oleh dokter dengan kompetensi
a) lulusan 2012 ke atas sebagai bagian dari kompetensi 4A dokter umum sesuai
SKDI 2012
b) lulusan sebelum 2012 diperoleh dari pendidikan, pelatihan, workshop, atau
orientasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, dinas kesehatan,
organisasi profesi, balai pelatihan kesehatan, atau fasilitas pelayanan
kesehatan.
b. Pelayanan Persalinan
1) Pelayanan persalinan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dengan
Pemenuhan sarana prasarana, tenaga kesehatan, dan standar pelayanan mengacu
pada Permenkes Nomor 21 Tahun 2021 dan ketentuan standar tarif pelayanan
kesehatan dalam program Jaminan Kesehatan sebagaimana telah diatur dalam
Permenkes Nomor 3 Tahun 2023.
2) Tenaga kesehatan sebagai tim pelayanan persalinan dapat diberikan oleh
a) 3 (tiga) tenaga kesehatan:
- dokter, bidan, dan perawat; atau
~ dokter dan 2 (dua) bidan
Penolong utama persalinan adalah dokter sedangkan tenaga kesehatan
pendamping penolong persalinan adalah bidan dan/atau perawat.
b) 2 (dua) tenaga kesehatan:
- bidan dan bidan; atau
- bidan dan perawat
Penolong utama persalinan adalah bidan sedangkan tenaga kesehatan
pendamping penolong persalinan adalah bidan dan/atau perawat.
Kontor Cabang Mataram:
JI Bung Karo - Mataram 83238
Tip. 0870) 40727, 638913 Fax. (0970) 623704
E-mail: kemataram@bpjs-kesehatan god
Web : www bps-kesohatan.g018~ 3) Surat Izin Praktek (SIP) tim pelayanan persalinan:
a) Penolong utama di FKTP tempat persalinan
b) Tenaga kesehatan pendamping penolong persalinan di tempat persalinan atau
fasiitas pelayanan kesehatan lain tetapi memiliki perjanjian kerja sama dengan
FTP tempat persalinan.
4) Keterangan penolong utama persalinan dan pendamping penolong persalinan
dilakukan pencatatan oleh FKTP dalam rekam medis pasien baik elektronik
maupun manual
5) Bila pelayanan persalinan dengan tindakan emergensi dasar di FKTP PONED
dilaksanakan kurang dari 2 (dua) hari, maka tarif pelayanan dibayarkan sesual
dengan tarif pelayanan persalinan NON PONED.
c. Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
1) Pelayanan persalinan di FKTP maupun FKRTL mulai tanggal 2 September 2023,
yang dapat dibayarkan oleh BPJS Kesehatan adalah pelayanan persalinan
dengan pengambilan sampel SHK untuk bayi yang lahir pada persaiinan tersebut.
2) Pengecualian pembayaran pelayanan persalinan tanpa pengambilan sampel
SHK dalam kondisi:
a) bayi tidak dimungkinkan untuk diambil sampel SHK dibuktikan dengan surat
keterangan dokter atau tenaga kesehatan yang merawat; atau
b) pada daerah dengan akses sulit (interval waktu antara pengambilan sampel
hingga sampai di laboratorium rujukan lebih dari 14 hari), bencana, dan/atau
dengan sumber daya terbatas (tidak memiliki dokter atau bidan atau perawat
atau Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) dibuktikan dengan surat
keterangan dari kepala dinas kesehatan setempat.
Surat keterangan sebagaimana huruf b) di atas dapat diterbitkan oleh Dinas
Kesehatan Provinsi atau Kabupaten/Kota.
Demikian yang dapat kami sampaikan, untuk menjadi pedoman bersama dalam
penyelenggaraan Program JKN-KIS. Atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan
terima kasin.
Ws/ap/PK01