Makalah Produksi Prototipe
Makalah Produksi Prototipe
Disusun oleh :
1. Misbakhul Munir 04
2. M. Erzhal Prabowo 07
3. M. Azib Bahtiyar 09
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah PKK dengan judul
makalah prodiksi prototipe produk barang/jasa. Makalah PKK ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah PKK ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah PKK ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah PKK dengan judul makalah produk prototipe produk barang/jasa. Dan manfaatnya
dapat untuk mengispirasi terhadap pembaca dan juga bisa di jadikan sebagai inspirasi bagi
pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ANALISIS
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN ........................................................................ 12
B. SARAN .................................................................................... 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. PERUMUSAN MASALAH
Dalam rangka mempersiapkan produksi massal suatu produk barang atau jasa, perlu
dilakukan perumusan produksi prototipe terlebih dahulu. Berikut adalah tahapan-
tahapan yang perlu dilakukan dalam perumusan produksi prototipe produk barang / jasa:
1. Penentuan Konsep Produk Pada tahap ini, ditentukan konsep produk yang akan
dihasilkan. Konsep produk harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan
pasar yang dituju.
2. Perancangan Desain Produk Setelah konsep produk ditentukan, dilakukan
perancangan desain produk. Desain produk harus mempertimbangkan aspek
estetika, ergonomi, dan fungsionalitas produk.
3. Pembuatan Prototipe Produk Setelah desain produk selesai, dilakukan pembuatan
prototipe produk. Prototipe produk berfungsi sebagai model atau sampel produk
yang akan diproduksi secara massal.
4
4. Uji Coba Prototipe Produk Setelah pembuatan prototipe produk, dilakukan uji coba
prototipe produk untuk mengevaluasi kualitas dan fungsionalitas produk. Uji coba
prototipe produk juga dapat membantu dalam identifikasi kekurangan atau
kelemahan produk.
5. Perbaikan Prototipe Produk Apabila terdapat kekurangan atau kelemahan pada
prototipe produk, dilakukan perbaikan prototipe produk. Perbaikan prototipe produk
dilakukan hingga didapatkan produk yang benar-benar sesuai dengan konsep produk
yang ditentukan.
6. Produksi Massal Produk Setelah prototipe produk selesai dan telah diuji coba serta
diperbaiki, dilakukan produksi massal produk dengan menggunakan teknik produksi
yang telah ditentukan sebelumnya.
Dalam perumusan produksi prototipe produk barang / jasa, perlu diperhatikan
bahwa proses perumusan ini harus dilakukan secara cermat dan terstruktur sehingga
dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan konsumen
dan pasar yang dituju
C. BATASAN MASALAH
Dalam produksi prototipe produk barang/jasa, terdapat beberapa batasan masalah yang perlu
diperhatikan, antara lain:
1. Keterbatasan Teknologi
Bahan baku yang digunakan dalam produksi prototipe produk barang/jasa mungkin
sulit didapatkan atau mahal. Hal ini dapat mempengaruhi biaya produksi dan juga
kualitas produk yang dihasilkan.
5
3. Keterbatasan Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang terlibat dalam produksi prototipe produk barang/jasa mungkin
terbatas. Hal ini dapat mempengaruhi waktu produksi dan juga kualitas produk yang
dihasilkan.
4. Keterbatasan Modal
5. Keterbatasan Waktu
Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian produksi prototipe produksi
barang/jasa adalah:
6
1. Mengidentifikasi dan mengatasi masalah teknis yang mungkin muncul dalam proses
produksi.
2. Memperbaiki desain produk agar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
3. Menentukan biaya produksi yang tepat dan memperkirakan harga jual yang wajar.
4. Menentukan waktu produksi yang tepat dan memastikan ketersediaan bahan baku dan
sumber daya lainnya.
5. Memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang diinginkan dan
dapat bersaing di pasar.
7
BAB II
ANALISIS
Dalam dunia bisnis, penghitungan harga pokok produksi (HPP) sangatlah penting untuk
menentukan harga jual produk barang atau jasa. Begitu juga dengan prototipe produk,
penghitungan HPP harus dilakukan agar dapat menentukan harga jual yang tepat. HPP
prototipe produk bisa dihitung dengan cara sebagai berikut:
1. Biaya Bahan Baku Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli
bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan prototipe produk. Biaya ini meliputi
semua jenis bahan baku yang digunakan dalam proses produksi prototipe.
2. Biaya Tenaga Kerja Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk
membayar upah tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi prototipe. Biaya
ini meliputi gaji karyawan, tunjangan, dan bonus.
3. Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik adalah biaya yang tidak langsung
terkait dengan produksi prototipe, seperti biaya penyusutan peralatan, biaya listrik,
biaya sewa gedung, dan biaya perawatan mesin.
Setelah semua biaya dihitung, HPP dapat dihitung dengan rumus berikut:
HPP = (Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead Pabrik) / Jumlah
Produk. Dengan mengetahui HPP prototipe produk, maka perusahaan dapat menentukan
harga jual produk tersebut dengan memperhitungkan keuntungan yang diinginkan. Semoga
informasi ini bermanfaat bagi Anda dalam mengembangkan bisnis Anda.
8
Manfaat dari perhitungan harga pokok produksi antara lain:
Dengan demikian, perhitungan harga pokok produksi sangat penting bagi perusahaan
dalam mengelola bisnisnya dengan efektif dan efisien.
Harga pokok penjualan (HPP) adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan
suatu produk atau jasa. Dalam produksi prototipe produk barang atau jasa, HPP terdiri dari
beberapa faktor biaya, seperti:
1. Bahan baku: Biaya untuk membeli atau menghasilkan bahan yang digunakan dalam
produksi prototipe.
2. Tenaga kerja: Biaya untuk membayar gaji karyawan yang terlibat dalam produksi
prototipe.
3. Overhead pabrik: Biaya untuk menjaga fasilitas produksi dan peralatan yang
digunakan dalam produksi prototipe.
4. Biaya tak terduga: Biaya yang tidak terduga atau tidak terduga dalam produksi
prototipe.
Untuk menghitung HPP, Anda perlu menambahkan semua biaya ini dan
membaginya dengan jumlah unit produk yang dihasilkan. Ini memberi Anda biaya per
unit, yang kemudian dapat digunakan untuk menentukan harga jual yang diinginkan.
Dengan memperhitungkan HPP secara akurat, Anda dapat menentukan harga jual yang
9
tepat untuk produk atau jasa Anda, sehingga membantu Anda membuat keuntungan
yang lebih besar dan mengoptimalkan produksi prototipe Anda.
10
BAB III
PEMBAHASAN
Kegiatan produksi barang dan jasa merupakan proses pembuatan barang atau jasa
yang dilakukan oleh produsen. Salah satu kegiatan produksi barang dan jasa yang
penting adalah produksi prototipe produk. Produksi prototipe produk adalah kegiatan
pembuatan produk pertama yang akan diuji coba oleh produsen sebelum produk
tersebut diproduksi secara massal. Dalam produksi prototipe produk, produsen akan
membuat beberapa produk untuk diuji coba. Tujuan dari produksi prototipe produk
adalah untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan dari produk yang dibuat sehingga
dapat diperbaiki sebelum diproduksi secara massal. Selain itu, produksi prototipe
produk juga dapat membantu produsen untuk mengetahui apakah produk tersebut
memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
Proses produksi produk jasa dan prototipe produk barang/jasa adalah salah satu
tahap penting dalam pengembangan produk. Tahap ini melibatkan serangkaian aktivitas
yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan
pelanggan. Berikut adalah langkah-langkah dalam proses produksi produk jasa dan
prototipe produk barang/jasa:
11
1. Perencanaan Produksi
2. Desain Produk
Desain produk adalah tahap di mana produk dirancang dan dikembangkan. Tahap ini
melibatkan penentuan spesifikasi produk, termasuk bentuk, ukuran, dan material
yang akan digunakan. Selain itu, desain produk juga melibatkan penentuan fungsi
produk dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
3. Pembuatan Prototipe
Setelah desain produk selesai, langkah selanjutnya adalah membuat prototipe produk.
Prototipe ini digunakan untuk menguji desain produk dan memastikan bahwa produk
tersebut sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
4. Produksi Massal
Setelah prototipe produk berhasil diuji dan disetujui, produksi massal dapat dimulai.
Tahap ini melibatkan pembuatan produk dalam jumlah besar sesuai dengan
permintaan pelanggan. Selama tahap ini, kualitas produk diawasi dan diuji untuk
memastikan bahwa produk yang dihasilkan berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditentukan.
5. Pengiriman Produk
12
C. PENGUJIAN ATAU PEMERIKSAAN PROTOTIPE PRODUK
D. PEMBUATAN PROTOTIPE
13
dilakukan pengujian terhadap produk tersebut. Pengujian dilakukan untuk mengetahui
apakah produk yang dibuat sudah memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Hasil dari pengujian dapat membantu dalam melakukan perbaikan pada produk sebelum
diproduksi secara massal. Pembuatan prototipe produksi prototipe produk barang/jasa
membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar. Namun, tahap ini sangat penting untuk
memastikan bahwa produk yang akan dihasilkan sudah sesuai dengan yang diinginkan dan
dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
14
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
15
2. Menentukan bahan yang tepat: Pilihlah bahan yang tepat untuk produk yang akan
diproduksi. Pertimbangkan faktor seperti kekuatan, daya tahan, dan biaya.
3. Menggunakan teknologi yang tepat: Gunakan teknologi terbaru untuk
memproduksi prototipe produk. Hal ini dapat mempercepat proses produksi dan
menghasilkan produk yang lebih berkualitas.
4. Melakukan uji coba: Setelah prototipe selesai diproduksi, lakukan uji coba untuk
memastikan bahwa produk sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan pelanggan.
5. Menerima umpan balik: Terima umpan balik dari pelanggan dan gunakan informasi
tersebut untuk meningkatkan prototipe produk. Lakukan perbaikan dan modifikasi
jika diperlukan.
6. Evaluasi: Setelah prototipe produk selesai diproduksi, lakukan uji coba untuk
mengevaluasi kinerja produk. Jika ada kekurangan, catat dan lakukan perbaikan
sesuai dengan kebutuhan.
Dengan mengikuti saran-saran di atas, diharapkan prototipe produk yang dihasilkan dapat
berkualitas dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
16