Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK

BARANG ATAU JASA


Guru Pembimbing: Feriawan., S.Pd, M.T.

Disusun oleh :
1. Misbakhul Munir 04
2. M. Erzhal Prabowo 07
3. M. Azib Bahtiyar 09

YAYASAN ISLAM “SUNAN RAHMAT” TULUNGAGUNG


SMK “SORE” TULUNGAGUNG
TEKNIK KOMPUTER & JARINGAN
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami

panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,

dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah PKK dengan judul

makalah prodiksi prototipe produk barang/jasa. Makalah PKK ini telah kami susun dengan

maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar

pembuatan makalah PKK ini.

Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan makalah PKK ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari

sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata

bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari

pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah PKK ini. Akhir kata kami berharap semoga

makalah PKK dengan judul makalah produk prototipe produk barang/jasa. Dan manfaatnya

dapat untuk mengispirasi terhadap pembaca dan juga bisa di jadikan sebagai inspirasi bagi

pembaca.

Tulungagung, 11 Mei 2023


Hormat Kami

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ...................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 4


B. Perumusan Masalahan ............................................................ 4
C. Batasan Masalah ...................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6

BAB II ANALISIS

A. Harga Pokok Produksi .............................................................. 7


B. Perhitungan dan Manfaat Perhitungan

Harga Pokok Produksi ............................................................. 7

C. Harga Pokok Penjualan ............................................................ 8

BAB III PEMBAHASAN

A. Kegiatan Memproduksi Barang dan Jasa ................................. 9


B. Proses Produksi Produk Jasa .................................................... 9
C. Pengujian Atau Pemeriksaan Prototipe Produk ....................... 10
D. Pembuatan Prototipe ................................................................ 11

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN ........................................................................ 12
B. SARAN .................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Prototipe produk barang/jasa adalah suatu model awal yang dibuat sebagai
reprsentasi dari produk yang akan di produksi secara masal. Tujuan dari pembuatan
prototipe adalah untuk menguji desain dan fungsi produk sebelum di produksi secara
masal. Namun, seringkali terjadi masalah pada prototipe produk barang atau jasa yang
di buat. Masalah tersebut dapat berkaitan dengan desain yang tidak optimal, bahan baku
yang tidak sesuai, kesalahan dalam proses produksi. Masalah pada prototipe dapat
mengakibatkan produk akhir yang di hasilkan tidak berkualitas atau bahkan tidak dapat
di produksi sama sekali. Oleh karena itu, sangat penting bagi produsen untuk
memastikan bahwa prototipe produk barang atau jasa sudah melalui uji coba yang
memadai dan telah di identifikasi dan di perbaiki semua masalah yang ada sebelum
produk tersebut di produksi secara masal.

B. PERUMUSAN MASALAH

Dalam rangka mempersiapkan produksi massal suatu produk barang atau jasa, perlu
dilakukan perumusan produksi prototipe terlebih dahulu. Berikut adalah tahapan-
tahapan yang perlu dilakukan dalam perumusan produksi prototipe produk barang / jasa:

1. Penentuan Konsep Produk Pada tahap ini, ditentukan konsep produk yang akan
dihasilkan. Konsep produk harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan
pasar yang dituju.
2. Perancangan Desain Produk Setelah konsep produk ditentukan, dilakukan
perancangan desain produk. Desain produk harus mempertimbangkan aspek
estetika, ergonomi, dan fungsionalitas produk.
3. Pembuatan Prototipe Produk Setelah desain produk selesai, dilakukan pembuatan
prototipe produk. Prototipe produk berfungsi sebagai model atau sampel produk
yang akan diproduksi secara massal.

4
4. Uji Coba Prototipe Produk Setelah pembuatan prototipe produk, dilakukan uji coba
prototipe produk untuk mengevaluasi kualitas dan fungsionalitas produk. Uji coba
prototipe produk juga dapat membantu dalam identifikasi kekurangan atau
kelemahan produk.
5. Perbaikan Prototipe Produk Apabila terdapat kekurangan atau kelemahan pada
prototipe produk, dilakukan perbaikan prototipe produk. Perbaikan prototipe produk
dilakukan hingga didapatkan produk yang benar-benar sesuai dengan konsep produk
yang ditentukan.
6. Produksi Massal Produk Setelah prototipe produk selesai dan telah diuji coba serta
diperbaiki, dilakukan produksi massal produk dengan menggunakan teknik produksi
yang telah ditentukan sebelumnya.
Dalam perumusan produksi prototipe produk barang / jasa, perlu diperhatikan
bahwa proses perumusan ini harus dilakukan secara cermat dan terstruktur sehingga
dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan konsumen
dan pasar yang dituju

C. BATASAN MASALAH

Dalam produksi prototipe produk barang/jasa, terdapat beberapa batasan masalah yang perlu
diperhatikan, antara lain:

1. Keterbatasan Teknologi

Teknologi yang digunakan dalam produksi prototipe produk barang/jasa mungkin


terbatas. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan dan juga
waktu produksi.

2. Keterbatasan Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan dalam produksi prototipe produk barang/jasa mungkin
sulit didapatkan atau mahal. Hal ini dapat mempengaruhi biaya produksi dan juga
kualitas produk yang dihasilkan.

5
3. Keterbatasan Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang terlibat dalam produksi prototipe produk barang/jasa mungkin
terbatas. Hal ini dapat mempengaruhi waktu produksi dan juga kualitas produk yang
dihasilkan.

4. Keterbatasan Modal

Modal yang diperlukan untuk produksi prototipe produk barang/jasa mungkin


terbatas. Hal ini dapat mempengaruhi biaya produksi dan juga kualitas produk yang
dihasilkan.

5. Keterbatasan Waktu

Waktu yang tersedia untuk produksi prototipe produk barang/jasa mungkin


terbatas. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan dan juga
biaya produksi.

Dalam mengatasi batasan masalah tersebut, perlu dilakukan perencanaan dan


pengelolaan yang baik agar produksi prototipe produk barang/jasa dapat berjalan
dengan efektif dan efisien.

D. TUJUAN PRODUKSI PROTOTIPE

Penelitian produksi prototipe produksi barang/jasa dilakukan dengan tujuan untuk


menghasilkan model awal atau contoh produk yang diinginkan sebelum melakukan
produksi massal. Dalam penelitian ini, dilakukan uji coba dan evaluasi terhadap prototipe
produksi barang atau jasa untuk memastikan bahwa produk tersebut memenuhi standar
kualitas yang diinginkan dan dapat diproduksi secara efektif dan efisien.

Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian produksi prototipe produksi
barang/jasa adalah:

6
1. Mengidentifikasi dan mengatasi masalah teknis yang mungkin muncul dalam proses
produksi.
2. Memperbaiki desain produk agar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
3. Menentukan biaya produksi yang tepat dan memperkirakan harga jual yang wajar.
4. Menentukan waktu produksi yang tepat dan memastikan ketersediaan bahan baku dan
sumber daya lainnya.
5. Memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang diinginkan dan
dapat bersaing di pasar.

Dengan melakukan penelitian produksi prototipe produksi barang/jasa, diharapkan dapat


menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan konsumen serta
meningkatkan daya saing produk di pasar.

7
BAB II
ANALISIS

A. HARGA POKOK PRODUKSI

Dalam dunia bisnis, penghitungan harga pokok produksi (HPP) sangatlah penting untuk
menentukan harga jual produk barang atau jasa. Begitu juga dengan prototipe produk,
penghitungan HPP harus dilakukan agar dapat menentukan harga jual yang tepat. HPP
prototipe produk bisa dihitung dengan cara sebagai berikut:

1. Biaya Bahan Baku Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli
bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan prototipe produk. Biaya ini meliputi
semua jenis bahan baku yang digunakan dalam proses produksi prototipe.
2. Biaya Tenaga Kerja Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk
membayar upah tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi prototipe. Biaya
ini meliputi gaji karyawan, tunjangan, dan bonus.
3. Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik adalah biaya yang tidak langsung
terkait dengan produksi prototipe, seperti biaya penyusutan peralatan, biaya listrik,
biaya sewa gedung, dan biaya perawatan mesin.

Setelah semua biaya dihitung, HPP dapat dihitung dengan rumus berikut:

HPP = (Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead Pabrik) / Jumlah
Produk. Dengan mengetahui HPP prototipe produk, maka perusahaan dapat menentukan
harga jual produk tersebut dengan memperhitungkan keuntungan yang diinginkan. Semoga
informasi ini bermanfaat bagi Anda dalam mengembangkan bisnis Anda.

B. TUJUAN DAN MAFFAT PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI

Perhitungan harga pokok produksi merupakan suatu proses penghitungan biaya


produksi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan dalam menghasilkan suatu produk.
Tujuan dari perhitungan harga pokok produksi adalah untuk mengetahui besarnya biaya
produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Dengan mengetahui besarnya biaya produksi,
perusahaan dapat menentukan harga jual yang tepat untuk produk mereka.

8
Manfaat dari perhitungan harga pokok produksi antara lain:

1. Membantu perusahaan dalam menentukan harga jual yang tepat. Dengan


mengetahui besarnya biaya produksi, perusahaan dapat menentukan harga jual yang
tidak terlalu tinggi atau rendah sehingga dapat bersaing di pasar.
2. Membantu perusahaan dalam mengukur efisiensi operasionalnya. Dengan
mengetahui besarnya biaya produksi, perusahaan dapat mengevaluasi kinerja
operasionalnya dan melakukan perbaikan pada proses produksi yang belum efisien.
3. Membantu perusahaan dalam mengambil keputusan investasi. Dengan mengetahui
besarnya biaya produksi, perusahaan dapat memperkirakan keuntungan yang di
dapatkan.

Dengan demikian, perhitungan harga pokok produksi sangat penting bagi perusahaan
dalam mengelola bisnisnya dengan efektif dan efisien.

C. HARGA POKOK PENJUALAN

Harga pokok penjualan (HPP) adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan
suatu produk atau jasa. Dalam produksi prototipe produk barang atau jasa, HPP terdiri dari
beberapa faktor biaya, seperti:

1. Bahan baku: Biaya untuk membeli atau menghasilkan bahan yang digunakan dalam
produksi prototipe.
2. Tenaga kerja: Biaya untuk membayar gaji karyawan yang terlibat dalam produksi
prototipe.
3. Overhead pabrik: Biaya untuk menjaga fasilitas produksi dan peralatan yang
digunakan dalam produksi prototipe.
4. Biaya tak terduga: Biaya yang tidak terduga atau tidak terduga dalam produksi
prototipe.

Untuk menghitung HPP, Anda perlu menambahkan semua biaya ini dan
membaginya dengan jumlah unit produk yang dihasilkan. Ini memberi Anda biaya per
unit, yang kemudian dapat digunakan untuk menentukan harga jual yang diinginkan.
Dengan memperhitungkan HPP secara akurat, Anda dapat menentukan harga jual yang

9
tepat untuk produk atau jasa Anda, sehingga membantu Anda membuat keuntungan
yang lebih besar dan mengoptimalkan produksi prototipe Anda.

10
BAB III
PEMBAHASAN

A. KEGIATAN MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA

Kegiatan produksi barang dan jasa merupakan proses pembuatan barang atau jasa
yang dilakukan oleh produsen. Salah satu kegiatan produksi barang dan jasa yang
penting adalah produksi prototipe produk. Produksi prototipe produk adalah kegiatan
pembuatan produk pertama yang akan diuji coba oleh produsen sebelum produk
tersebut diproduksi secara massal. Dalam produksi prototipe produk, produsen akan
membuat beberapa produk untuk diuji coba. Tujuan dari produksi prototipe produk
adalah untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan dari produk yang dibuat sehingga
dapat diperbaiki sebelum diproduksi secara massal. Selain itu, produksi prototipe
produk juga dapat membantu produsen untuk mengetahui apakah produk tersebut
memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

Dalam produksi prototipe produk, produsen harus memperhatikan beberapa hal


seperti bahan baku yang digunakan, proses produksi yang efisien, dan biaya produksi
yang terjangkau. Produsen juga harus memperhatikan permintaan pasar terhadap
produk yang dibuat sehingga produk yang dihasilkan dapat laku di pasar. Dalam
produksi prototipe produk, produsen juga dapat mengajak masyarakat atau konsumen
untuk mencoba produk yang dibuat dan memberikan masukan atau kritik yang dapat
membantu produsen untuk memperbaiki produk yang dibuat. Dengan melakukan
produksi prototipe produk dengan baik, produsen dapat menghasilkan produk yang
berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

B. PROSES PRODUKSI PRODUK JASA

Proses produksi produk jasa dan prototipe produk barang/jasa adalah salah satu
tahap penting dalam pengembangan produk. Tahap ini melibatkan serangkaian aktivitas
yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan
pelanggan. Berikut adalah langkah-langkah dalam proses produksi produk jasa dan
prototipe produk barang/jasa:

11
1. Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi dilakukan untuk menentukan strategi produksi yang tepat,


termasuk menentukan sumber daya manusia, bahan baku, dan peralatan yang
diperlukan untuk produksi. Selain itu, perencanaan produksi juga melibatkan
penentuan jadwal produksi dan estimasi biaya produksi.

2. Desain Produk

Desain produk adalah tahap di mana produk dirancang dan dikembangkan. Tahap ini
melibatkan penentuan spesifikasi produk, termasuk bentuk, ukuran, dan material
yang akan digunakan. Selain itu, desain produk juga melibatkan penentuan fungsi
produk dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

3. Pembuatan Prototipe

Setelah desain produk selesai, langkah selanjutnya adalah membuat prototipe produk.
Prototipe ini digunakan untuk menguji desain produk dan memastikan bahwa produk
tersebut sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

4. Produksi Massal

Setelah prototipe produk berhasil diuji dan disetujui, produksi massal dapat dimulai.
Tahap ini melibatkan pembuatan produk dalam jumlah besar sesuai dengan
permintaan pelanggan. Selama tahap ini, kualitas produk diawasi dan diuji untuk
memastikan bahwa produk yang dihasilkan berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditentukan.

5. Pengiriman Produk

Setelah produk diproduksi, tahap terakhir adalah pengiriman produk kepada


pelanggan. Tahap ini melibatkan pengemasan produk, pengiriman produk ke alamat
pelanggan, dan pengecekan ulang produk sebelum pengiriman. Dengan mengikuti
langkah-langkah dalam proses produksi produk jasa dan prototipe produk barang/jasa,
diharapkan produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggan dengan baik.

12
C. PENGUJIAN ATAU PEMERIKSAAN PROTOTIPE PRODUK

Dalam pengembangan produk, pengujiand an pemeriksaan produksi prototipe


produk barang/jasa sangat penting untuk menjamin kualitas dan kesesuaian produk yang
dihasilkan dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Proses pengujian dan pemeriksaan
produksi prototipe produk barang/jasa harus dilakukan secara sistematis dan terkontrol
untuk mengidentifikasi cacat dan masalah yang mungkin terjadi pada produk sebelum
dipasarkan. Langkah-langkah pengujiand an pemeriksaan produksi prototipe produk
barang/jasa meliputi:

1. Identifikasi spesifikasi produk Spesifikasi produk harus diketahui dengan jelas


sebelum pengujian dan pemeriksaan produksi prototipe produk barang/jasa
dilakukan. Spesifikasi produk mencakup semua fitur, fungsi, dan kinerja yang
diharapkan dari produk.
2. Penyiapan lingkungan pengujian Lingkungan pengujian harus disiapkan dengan
baik untuk memastikan bahwa produk diuji dalam kondisi yang sesuai
3. Pelaksanaan pengujian dan pemeriksaan Pengujian dan pemeriksaan dilakukan
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Hasil pengujian dan pemeriksaan
dicatat dan dianalisis untuk mengidentifikasi cacat dan masalah yang mungkin
terjadi pada produk.
4. Perbaikan dan pengujian ulang Jika ditemukan cacat atau masalah pada produk,
perbaikan dilakukan dan produk diuji ulang untuk memastikan bahwa masalah telah
teratasi dan produk memenuhi spesifikasi yang ditetapkan.

D. PEMBUATAN PROTOTIPE

Dalam proses pengembangan produk, pembuatan prototipe produksi prototipe


produk barang/jasa merupakan tahap yang sangat penting. Tahap ini dilakukan untuk
menguji dan mengevaluasi produk yang telah dirancang sebelum diproduksi secara massal.
Proses pembuatan prototipe produksi dimulai dengan membuat desain prototipe yang akan
dibuat. Setelah desain selesai, maka langkah selanjutnya adalah membuat prototype
tersebut dengan menggunakan bahan-bahan yang akan digunakan pada produk akhir.
Dalam tahap ini, seringkali ditemukan beberapa masalah atau kesalahan yang perlu diatasi
sebelum produk diproduksi secara massal. Setelah prototipe produksi selesai dibuat, maka

13
dilakukan pengujian terhadap produk tersebut. Pengujian dilakukan untuk mengetahui
apakah produk yang dibuat sudah memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Hasil dari pengujian dapat membantu dalam melakukan perbaikan pada produk sebelum
diproduksi secara massal. Pembuatan prototipe produksi prototipe produk barang/jasa
membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar. Namun, tahap ini sangat penting untuk
memastikan bahwa produk yang akan dihasilkan sudah sesuai dengan yang diinginkan dan
dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

14
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah melakukan penelitian dan pembahasan mengenai produksi prototipe produk


barang/jasa, kami dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pentingnya produksi prototipe dalam pengembangan produk. Dengan dibuatnya


prototipe, akan memudahkan perusahaan dalam mengevaluasi ide produk dan
melakukan perbaikan sebelum produk akhir diproduksi secara massal.
2. Proses produksi prototipe membutuhkan biaya dan waktu yang cukup besar. Oleh
karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan kembali apakah produksi
prototipe benar-benar diperlukan atau tidak.
3. Pemilihan material yang tepat dalam produksi prototipe sangat penting. Material
yang digunakan harus mampu merepresentasikan produk akhir dan memudahkan
evaluasi kualitas produk.
4. Produksi prototipe juga membutuhkan tenaga ahli dan peralatan khusus. Perusahaan
harus memastikan bahwa mereka memiliki sumber daya yang memadai untuk
melakukan produksi prototipe.

Dalam kesimpulannya, produksi prototipe adalah langkah penting dalam


pengembangan produk. Namun, perusahaan harus mempertimbangkan biaya dan
waktu yang diperlukan serta memastikan bahwa mereka memiliki sumber daya
yang cukup untuk melakukan produksi prototipe dengan tepat.

B. SARAN

Untuk memproduksi prototipe produk barang/jasa yang berkualitas, berikut adalah


beberapa saran yang dapat diikuti:

1. Memahami kebutuhan pelanggan: Sebelum memulai produksi, pastikan untuk


memahami kebutuhan pelanggan dengan baik. Lakukan riset pasar dan wawancara
dengan calon pelanggan untuk memperoleh informasi yang lebih detail tentang
produk yang mereka inginkan.

15
2. Menentukan bahan yang tepat: Pilihlah bahan yang tepat untuk produk yang akan
diproduksi. Pertimbangkan faktor seperti kekuatan, daya tahan, dan biaya.
3. Menggunakan teknologi yang tepat: Gunakan teknologi terbaru untuk
memproduksi prototipe produk. Hal ini dapat mempercepat proses produksi dan
menghasilkan produk yang lebih berkualitas.
4. Melakukan uji coba: Setelah prototipe selesai diproduksi, lakukan uji coba untuk
memastikan bahwa produk sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan pelanggan.
5. Menerima umpan balik: Terima umpan balik dari pelanggan dan gunakan informasi
tersebut untuk meningkatkan prototipe produk. Lakukan perbaikan dan modifikasi
jika diperlukan.
6. Evaluasi: Setelah prototipe produk selesai diproduksi, lakukan uji coba untuk
mengevaluasi kinerja produk. Jika ada kekurangan, catat dan lakukan perbaikan
sesuai dengan kebutuhan.

Dengan mengikuti saran-saran di atas, diharapkan prototipe produk yang dihasilkan dapat
berkualitas dan memenuhi kebutuhan pelanggan.

16

Anda mungkin juga menyukai