Manajemen Farmasi Distribusi (PBF) - Kuliah1 (Ruang B906) - 04jul2023 13.30 - 15.10
Manajemen Farmasi Distribusi (PBF) - Kuliah1 (Ruang B906) - 04jul2023 13.30 - 15.10
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
TOPIK BAHASAN
PENGANTAR
1 Apoteker/Farmasis.
MANAJEMEN
2 Manajemen Distribusi Farmasi.
DISTRIBUSI
3 Distribusi secara umum.
CDOB
5 Cara Distribusi Obat yang Baik
1. PENGANTAR
Apoteker
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai
Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker
Permenkes No. 14 tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha Dan
Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Sektor Kesehatan
Apoteker/Farmasis
Tantangan dan Peluang
03 Communicator 04 Manager
07 Teacher 08 Researcher
Agent of positive
09 Pharmapreneur 10
change
3. DISTRIBUSI
Distribusi Umum
o Bahan Obat adalah bahan baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat
yang digunakan dalam pengolahan obat dengan standar dan mutu sebagai
bahan baku farmasi termasuk baku pembanding.
Pedagang Besar Farmasi
o Principal utama adalah industri farmasi dan produk yang didistribusikan adalah
komoditi khusus (obat & bahan baku obat)
o Pelaporan secara rutin dan berkala kepada Dinas Kesehatan dan BBPOM/BPOM
o Prasarana (bangunan dan peralatan) diatur dan dikelola sesuai dengan CDOB
Pedagang Besar Farmasi
Peraturan Pengelolaan khusus dan Pelaporan :
▪ Per KBPOM No 40 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengelolaan Prekursor
▪ PMK Nomor 3 Tahun 2015 tentang Peredaran, Penyimpanan,
Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika
▪ Per KBPOM No 7 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan OOT
▪ Per BPOM No 28 Tahun 2018 tentang Pedoman pengelolaan OOT
▪ Per KBPOM No 10 Tahun 2019 tentang Pengelolaan OOT
▪ SE POM PW. 01.10.3.34.12.20 tanggal 23 Desember 2020
▪ Kep KBPOM No. HK. 02.02.1.2.11.20.1126 Tahun 2020 tentang EUA
▪ SE BPOM No. PW. 01.10.3.34.07.21.08 Tahun 2021
Perijinan PBF
▪ PMK No. 14 thn 2021 ttg Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada
Penyelenggaraan Perijinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan
▪ PP No 5 thn 2021 ttg Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
▪ PP No 24 thn 2018 ttg Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik
▪ Permenkes No 1148 thn 2011 ttg Pedagang Besar Farmasi_PMK No 34 thn 2014_
PMK No 30 thn 2017
▪ PMK No 26 thn 2018 ttg Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara
Elektronik Sektor Kesehatan
▪ Per BPOM No 26 thn 2018 ttg Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara
Elektronik Sektor Obat dan Makanan
CDOB
CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK
Definisi CDOB
DIREKTUR KOMISARIS
APOTEKER
27
Poin2 CDOB
✓ Bangunan dan peralatan : luas, denah, penguasaan kantor dan gudang,
keamanan, pest control, suhu dan kelembaban, alur penerimaan dan
pengeluaran terpisah, kalibrasi, sistem komputer
✓ Operasional : menjamin kepastian keamanan dan mutu obat dan/atau
bahan obat dalam proses pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan
penyaluran dengan penanganan yang tepat
✓ Inspeksi diri : audit internal terhadap kepatuhan pelaksanaan CDOB,
termasuk juga audit terhadap pihak ketiga yang terikat kontrak
✓ Keluhan, Obat dan/atau Bahan Obat kembalian, diduga palsu dan
penarikan kembali : dibuat SOP penanganan keluhan pelanggan, retur,
recall dan diduga palsu
Poin2 CDOB
➢ Kurangnya komitmen
– Pimpinan organisasi : paradigma tentang kualitas vs penyediaan sumber daya terbatas.
– Karyawan : tidak paham benefit SMM/CDOB vs beban kerja, komitmen terbatas, tidak konsisten, resistant, paradigma
SMM/CDOB = banyak administrasi = menambah pekerjaan, kualitas = tanggung jawab QA dept.
➢ Pembentukan Budaya Sadar Kualitas
– Waktu, tenaga dan usaha keras terus menerus
– Manajemen perubahan untuk implementasi.
➢ Kesalahan penyusunan bisnis proses
– Titik-titik kritikal tidak teridentifikasi → proses tidak efektif dan efisien.
➢ Tantangan pembuatan dokumen
– Kemampuan menyusun SOP
– Integrasi proses
– Verifikasi dan validasi dokumen vs kesibukan rutin Apoteker
– Jumlah dokumen tidak terkendali
➢ Pemahaman tentang perbaikan berkesinambungan yang terbatas : rendahnya prioritas implementasi perbaikan
berkesinambungan dan proses CAPA.
The journey of a thousand miles begins
with a single step