Makalah Akmenlan - Green Accounting
Makalah Akmenlan - Green Accounting
Disusun Oleh:
Nama : Reinhard Stefanus
NPM : 21522120006
Kelas : A
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia
dan hikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Green Accounting and CSR”. Makalah ini disusun sebagai salah satu
tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen Lanjutan dalam menempuh dan
menyelesaikan Program Pendidikan Profesi Akuntan di Universitas Widyatama
Bandung.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis sangat membuka diri untuk kritik dan saran yang
membangun dalam perbaikan makalah ini. Akhir kata, besar harapan penulis agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis secara pribadi maupun pembaca sekalian
pada umumnya. Atas segala bentuk perhatiannya, Saya mengucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2
B. Fungsi dari Green Accounting
Fungsi Internal
Fungsi ini memungkinkan perusahaan untuk mengatur biaya konservasi
lingkungan dan menganalisa biaya lingkungan beserta manfaatnya, sehingga bisa
meningkatkan efektivitas dan efisiensi aktivitas konservasi lingkungan tersebut
dalam proses pengambilan keputusan.
Fungsi Eksternal
Fungsi ini memungkinkan perusahaan untuk menyampaikan informasi yang
relevan dan handal bagi para stakeholders sehingga mempengaruhi pengambilan
keputusan mereka, seperti bank, pelanggan, mitra bisnis, investor, dan masyarakat
sekitar lingkungan perusahaan.
3
3
Biaya Kegagalan Eksternal Lingkungan (Environmental External Failure
Costs)
Biaya pelaksanaan aktivitas untuk membersihkan limbah yang lepas ke
lingkungan di luar perusahaan. Contohnya biaya pembersihan tumpahan
minyak, biaya penyelesaian klaim kecelakaan kerja.
4
Meningkatkan nilai perusahaan
Pengungkapan informasi aktivitas dan biaya lingkungan akan meningkatkan nilai
perusahaan di mata Investor karena hal tersebut menunjukkan kepedulian
perusahaan terhadap pelestarian lingkungan. Investor perusahaan bisa
mendapatkan informasi dari pengungkapan tersebut dengan lebih mudah dan lebih
cepat sehingga mempermudah pengambilan keputusan. Hal ini juga didorong oleh
fakta bahwa semakin banyak Green Investor dan kebijakan pemerintah untuk
memfasilitasi para Investor tersebut dengan berbagai cara, misalkan Green Bonds.
Selain itu, penerapan Green Accounting dapat mendukung perkembangan
perusahaan dan operasi dari sistem manajemen lingkungan secara keseluruhan.
Sistem seperti ini akan segera menjadi keharusan bagi perusahaan yang bergerak
dalam perdagangan internasional karena adanya persetujuan berlakunya standar
internasional ISO 14001 (ISO 14001 tentang Sistem Manajemen Lingkungan
merupakan sistem manajemen perusahaan yang berfungsi untuk memastikan
bahwa proses yang digunakan dan produk yang dihasilkan telah memenuhi
komitmen terhadap lingkungan, terutama dalam upaya pemenuhan terhadap
peraturan di bidang lingkungan, pencegahan pencemaran dan komitmen terhadap
perbaikan berkelanjutan).
5
memastikan bahwa informasi yang diungkapkan mudah dipahami bagi para
pemangku kepentingan, informasi tersebut harus dibuat sesederhana mungkin.
5
4. Dapat dibuktikan
Data Green Accounting harus mampu diverifikasi dari sudut pandang yang
objektif. Dengan kata lain, laporan keuangan yang dihasilkan yang memasukkan
unsur biaya lingkungan harus dapat dibuktikan. Perusahaan harus mampu
memberikan bukti pelestarian lingkungan melalui biaya yang telah dimanfaatkan
sesuai standar oleh perusahaan.
USD Juta
Uraian 2021 2020 2019
Investasi Sosial
56 31 19
(CSR dan PUMK)
% 80.65% 63.16%
Sumber: Laporan Keberlanjutan PT Pertamina (Persero) tahun 2021
6
Pilar SDG Tahun 2021 (dalam Rp Juta)
Pilar Sosial
SDG 1 : Tanpa Kemiskinan 135,982
SDG 3 : Kesehatan 26,030
SDG 4 : Pendidikan 66,362
SDG 5 : Kesetaraan Gender 1,316
Pilar Ekonomi
SDG 7 : Energi Bersih 4,753
SDG 8 : Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi 335,980
Pilar Lingkungan
SDG 12 : Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab 1,592
SDG 13 : Perubahan Iklim 1,583
SDG 14 : Ekosistem Lautan 1,984
SDG 15 : Ekosistem Daratan 17,460
Sumber: Laporan Tahunan PT Pertamina (Persero) tahun 2021
7
kualitas udara bersih dan mengurangi emisi gas buang. Selain itu, perusahaan
juga melakukan pengelolaan sumur lepas pantai mulai dari tahap pra-
operasional (memastikan semua sumur yang akan dikerjakan mengikuti
prinsip pengeboran yang baik); tahap operasional (monitoring dan
maintenance oleh tim produksi dan tim well integrity); serta tahap pasca-
operasional (monitoring oleh tim produksi / aset dengan mengaci pada
Pedoman Kerja Paska Operasi).
Melindungi keanekaragaman hayati
Tidak sedikit area operasi perusahaan di Indonesia yang berdekatan dengan
wilayah dilindungi yang ditetapkan regulasi nasional. Untuk melindungi
keanekaragaman hayati di wilayah operasi perusahaan, PT Pertamina
(Persero) akan melakukan identifikasi keberadaan spesies endemik maupun
dilindungi sebelum kegiatan operasi dilaksanakan dan memindahkan spesies
tersebut ke kawasan konservasi yang sudah disiapkan yang jauh dari area
operasi perusahaan dengan dibantu BKSDA (Balai Konservasi dan Sumber
Daya Alam) dan juga Dinas Lingkungan Hidup setempat. Perusahaan juga
sering mengadakan kampanye penanaman tumbuhan bakau di lepas pantai
sebagai bentuk komitmen nyata perusahaan akan kepeduliaan mereka pada
lingkungan hidup.
Kesehatan dan keselamatan kerja
Dari sisi Plant, perusahaan tidak henti-hentinya memperkuat inspeksi
peralatan kerja, pemeliharaan fasilitas operasi, hingga pembangunan fasilitas
bersertifikat persetujuan layak operasi (PLO). Dari sisi Procedure, yaitu
penerapan sistem manajemen SUPREME (Sustainability PERTAMINA
Expectations for HSSE Management Excellence) untuk mengintegrasikan
praktik-praktik terbaik / kelas dunia secara terstruktur dan sistematis sehingga
mendukung nilai perusahaan dalam implementasi manajemen risiko
operasional yang unggul. Sedangkan dari sisi People, perusahaan melibatkan
keterlibatan pemimpin senior dalam hal manajemen kepemimpinan serta
mengadakan berbagai pelatihan K3.
Pencegahan insiden skala besar
Untuk mencegah insiden skala besar seperti kebakaran tangki, perusahaan
melakukan investigasi dari insiden terkait dan membuat solusi agar tidak
8
terjadi insiden berikutnya seperti pembangunan penangkal petir (Lightning
Protection
8
System), pemasangan CCTV, mereviu prosedur dan kesiapan peralatan yang
memadai, serta meningkatkan kesiapan tim tanggap darurat dengan
mengadakan pelatihan secara berkala.
Perekrutan, pengembangan dan retensi karyawan
Perusahaan memberikan kesempatan yang luas untuk merekrut talenta terbaik
secara transparan dan mengedepankan kesetaraan. Perusahaan juga
membentuk komunitas perempuan PERTAMINA Tangguh Inspiratif Wibawa
Integritas (PERTIWI) yang memiliki misi untuk menciptakan kesetaraan
gender di lingkungan kerja dan pengembangan karir. Di tahun 2021,
perusahaan merekrut 403 pekerja baru dengan status WNI dan batas usia
minimal adalah 18 tahun sehingga tidak ada pekerja di bawah umur,
menariknya 81 orang (20%) adalah wanita. Tingkat retensi karyawan juga
rendah, yaitu hanya 385 orang (0.85%) dari total pekerja di tahun 2021. Hal
ini didorong oleh remunerasi pekerja baik tetap (Penghargaan Atas
Pengabdian meliputi uang pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja, Uang
Penggantian Hak, dll) maupun pekerja tidak tetap. Program pengembangan
kemampuan karyawan perusahaan melalui e-learning dan mobile learning
yang terdiri dari ratusan modul pembelajaran bersifat teknikal, kepemimpinan,
bisnis dan manajemen yang disusun atas hasil kolaborasi dengan institusi
global. Ada juga transfer pengetahuan melalui coaching lewat program
Functional Program, Leadership Program, dan Corporate Values Program.
Inovasi dan penelitian
Perusahaan melakukan riset terkait pengembangan Hidrogen Hijau di Wilayah
Kerja Panas Bumi Ulubelu yang dikelola PT Pertamina Geothermal Energy
sebagai sumber energi terbarukan yang memiliki kandungan karbon rendah
sehingga lebih ramah lingkungan. Perusahaan juga melakukan kerjasama
dengan Jepang dan ITB dalam proyek pengembangan CCS (Carbon Capture
Storage) sehingga karbon yang ditimbulkan dari proses produksi migas akan
ditangkap dan dimasukkan kembali ke dalam bumi. Perusahaan juga mengajak
kerjasama dengan UGM dalam pemanfaatan mikroalga sebagai bioenergi
mengingat luas lautan mencapai 70% dari wilayah negara Indoensia dan
mikroalga belum dimanfaatkan secara optimal walaupun jumlahnya
melimpah.
9
Keterlibatan dan dampak komunitas
Perusahaan mengadakan berbagai program seperti Program PERTAMINA
Peduli yang menyalurkan bantuan kepada korban bencana alam erupsi
Gunung Semeru dan bantuan vaksinasi COVID-19, Program Beasiswa Sobat
Bumi yang berhasil membiayai 644 mahasiswa di 37 perguruan tinggi, dan
Program E-Mas Bayu (Pengadaan listrik bertenaga surya dan angin) yang
membantu mengaliri listrik bagi 44 rumah tangga di Desa Ujung Alang,
Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Ada juga PUMK (Program Pendanaan
Usaha Mikro) melalui pemberian bantuan modal kerja, pembinaan, dan
bantuan peningkatan akses pemasaran.
Keamanan digital
Perusahaan melakukan transformasi digital dengan membentuk tim Incident
Response yang menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga seperti
Bareskrim Polri dan Badan Siber dan Sandi Negara untuk mempelajari
kelemahan dalam sistem perusahaan jika terjadi serangan siber.
Etika perusahaan
Perusahaan melakukan sosialisasi materi anti-korupsi yang diberikan KPK,
perusahaan juga menyediakan sistem pelaporan dan pelanggaran dalam
perusahaan (Whistleblowing) yang bekerjasama dengan konsultan independen.
10
2. Kang Yendra
Secara teori, berapa alokasi anggaran biaya CSR?
Di Indonesia, landasan hukum yang mengatur CSR ada di Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan Perseroan Terbatas. Namun di peraturan ini, tidak
ada satu pasal yang membahas mengenai standar minimal alokasi
biaya CSR yang perlu disediakan perusahaan. Namun, Saya
mendapat contoh Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur besaran
minimal anggaran TJSL yaitu dalam Perda Kaltim 3/2013 yang
mengatur bahwa pembiayaan pelaksanaan TJSL dialokasikan
minimal sebesar 3% dari keuntungan bersih perusahaan setiap
tahunnya. Saya menyarankan untuk mengetahui besaran minimal
anggaran yang perlu dialokasikan perusahaan dengan mencari tahu
Peraturan Daerah di tempat domisili perusahaan terkait.
3. Teh Lala
Apa saja tantangan paling umum dalam pelaksanaan Green
Accounting?
Kurangnya sumber daya manusia yang berkompeten
Kurangnya kemitraan dengan pemerintah, masih ada pungli,
regulasi yang masih berbelit-belit
Sosialisasi kegiatan yang kurang kepada masyarakat
4. Teh Risca
Hubungan stakeholders dengan perusahaan yang “nakal” terkait
pembuangan limbah ke lingkungan secara sembarangan? Jika
perusahaan diketahui melanggar peraturan dan dikenai sanksi berupa
pemberhentian operasi, maka itu bisa mengganggu bisnis perusahaan
yang akan bermuara pada tekanan dari shareholders misalnya kepada
perusahaan untuk mematuhi dan menjalankan peraturan terkait
lingkungan hidup dengan baik
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Simpulan yang dapat diambil dari contoh implementasi Green Accounting PT
Pertamina (Persero) dalam makalah ini yaitu perusahaan telah berhasil menerapkan
Green Accounting dan CSR dalam upayanya untuk mencapai pertumbuhan bisnis
yang berkelanjutan, perusahaan ini selalu berkomitmen untuk menjaga keseimbangan
dan kelestarian alam, lingkungan, dan masyarakat yang diwujudkan melalui berbagai
program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang mendukung
pengelolaan lingkungan, sosial, dan tata kelola serta upaya pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
B. Daftar Pustaka
Lako, Andreas. 2018. Akuntansi Hijau: Isu, Teori & Aplikasi. Jakarta: Salemba
Empat.
Ningsih, W.F., dan Rachmawati, R. 2017. Implementasi Green Accounting dalam
Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Journal of Applied Business and Economics,
Vol.4, No.2.
Kusumaningtias, Rohmawati. 2013. Green Accounting, Mengapa dan Bagaimana?.
Procedding Seminar Nasional dan Call for Paper Sancall 2013 Surakarta.
PT Pertamina (Persero). 2022. Sustainability Report PT Pertamina (Persero) Tahun
2021. Jakarta.
PT Pertamina (Persero). 2022. Annual Report PT Pertamina (Persero) Tahun 2021.
Jakarta.
12