Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Neuroendokrin
Neuroendokrin merupakan kelenjar endokrin yang secara struktur dibangun oleh sel-sel
syaraf, sedangkan fungsinya bekerja sebagai kelenjar .Sedangkan Sistem endokrin adalah system
control kelenjar tanpa saluran atau kelenjar buntu yang menghasilkan hormone yang tersirkulasi
di tubuh melalui aliran darah menuju jaringan target untuk Mempengaruhi organ tubuh.Sistem
endokrin dalam kaitannya dengan system syaraf bekerj asama mengontrol dan memadukan fungsi
tubuh.
Neuroendokrin adalah sel saraf dalam system saraf yang membuat menyimpan dan
mengalirkan hormone ke aliran darah yang menuju ke organ target dan mengakibatkan
perubahan-perubahan pada organ target dan akhirnya terjadi perubahan-perubahan pada
metabolisme. Hormon hanya bekerja pada organ-organ target yang mempunyai reseptor.
Macam-macam hormon pada neuroendokrin antara lain ;
1. Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar
ini dapat ditemui dibagian depan leher,sedikit di bawah laring. Kelenjar ini berfungsi untuk
mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein dan mengatur sensitivitas
tubuh terhadap hormone lainnya.
2. Kelenjar paratiroid adalah sebuah kelenjar endokrin di leher yang memproduksi hormone
paratiroid. Hormone kelenjar paratiroid mengakibatkan peningkatan resorpsi kalsium dari
tulang, peningkatan reabsorpsi kalsium di ginjal, peningkatan absorbs kalsium di saluran
cerna oleh vitamin D. namun, peningkatan kadar hormone paratiroid juga mengakibatkan
penurunan kadar fosfat dalam darah, karena hormone ini meningkatkan sekresi fosfat dalam
darah.
3. Kelenjar adrenal adalah kelenjar endokrin berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal.
Kelenjar ini bertanggungjawab pada respon stress pada sintesis kortikosteroid dan
katekolamin, termasuk kortisol dan hormone adrenalin
4. Kelenjar pada pancreas adalah organ aksesoris pada system pencernaan yang memiliki dua
fungsi utama menghasilkan enzim percernaan atau fungsi eksokrin serta menghasilkan
beberapa hormone atau fungsi endokrin. Pancreas terletak pada kuadran kiriatas abdomen
(perut). Beberapa fungsi dari pancreas ;
1. Mengatur gula dalam darah melalui pengeluaran glucagon.

1
2. Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana
mempercepat aliran glukosa kedalam sel pada tubuh, terutama otot.
5. Kelenjar Gonad adalah kelenjar endokrin yang terletak didalam organ kelamin baik wanita
maupun pria yang fungsinya adalah memproduksi sel-sel kelamin dan mengeluarkan
hormone-hormon yang mengendalikan karakteristik seksual sekunder. Letak kelenjar gonad
dan hormone yang diproduksinya adalah sangat berbeda pada pria dan wanita.
6. Kelenjar pineal disebutbadan pineal, epiphysis cerebri, epiphysis, conarium atau mata ketiga
adalah sebuah kelenjar endokrin pada otak vertebrata. Ia memproduksi serotonin turunan dari
melatonin, sebuah hormone yang mempengaruhi modulasi pola bangun atau tidur dan fungsi
musiman. Bentuknya mirip dengan sebuah buah pohon cemara mungil (namanya karenanya),
dan dia terletak dekat dengan pusat otak, diantara dua belahan, terselip disebuah alur di mana
dua badan thalamus bulat bergabung.
7. Kelenjar Timus adalah organ dalam rongga dada bagian atas yang memproses limfosit,
sejenis sel darah putih yang melawan infeksi dalam tubuh. Timus berperan dalam
pengembangan miastenia gravis suatu kondisi di mana sel-sel T menyerang saraf dimana
mereka terhubung ke otot.
8. Hipotalamus terletak dibawah bagian depan otak. Karena berfungsi sebagai penghubung
antara endokrin dan system saraf. Sel-sel saraf memicu sekresi hormon yang mengontrol
kelenjar pituitari. Hipotalamus melepaskan hormone dan menghambat hormone melalui arteri
hypophyseal. Hormon pengikat reseptor spesifik pada hipofisis anterior untuk memicu
pelepasan hormon yang terkait (misalnya, tiroid releasing hormone dari hipotalamus memicu
pelepasan thyroid stimulating hormone oleh hipofisis anterior).
B. Fungsi Neuroendokrin :
1. Penghasil Hormon – Kelenjar endokrin bertugas untuk menghasilkan berbagai macam jenis
hormon yang nantinya akan disalurkan ke darah apabila diperlukan oleh jaringan tubuh
tertentu.
2. Mengontrol Aktivitas – Kelenjar endoktrin bertugas untuk mengontrol aktivitas dari kelenjar
tubuh agar dapat berfungsi dengan normal dan maksimal.
3. Merangsang Aktivitas – Kelenjar endoktrin juga bertugas untuk merangsang aktivitas kelenjar
tubuh untuk kemudian disampaikan ke sistem saraf dan menciptakan suatu efek dari
rangsangan tersebut.
4. Pertumbuhan Jaringan – Kelenjar endoktrin juga mempengaruhi pertumbuhan jaringan pada
manusia agar jaringan tersebut berfungsi maksimal.

2
5. Mengatur Metabolisme – Kelenjar endoktrin juga berfungsi untuk mengatur metabolisme
dalam tubuh, sistem oksidasi tubuh serta bertugas untuk meningkatkan absorpsi glukosa dalam
tubuh dan pada usus halus.
6. Metabolisme Zat – Kelenjar endoktrin bertugas untuk mempengaruhi fungsi metabolisme
lemak, vitamin, metabolisme protein, mineral, air dan hidrat aranga dalam tubuh untuk agar
optimal.
C. Pengertian Hipotalamus
Hipotalamus terletak dibawah bagian depan otak. Karena berfungsi sebagai penghubung
antara endokrin dan system saraf.Sel-selsaraf memicu sekresi hormon yang mengontrol kelenjar
pituitari.Hipotalamus melepaskan hormone dan menghambat hormone melalui arteri
hypophyseal.Hormon pengikat reseptor spesifik pada hipofisis anterior untuk memicu pelepasan
hormon yang terkait (misalnya, tiroid releasing hormone dari hipotalamus memicu pelepasan
thyroid stimulating hormone oleh hipofisis anterior).
Hormon Hipotalamus :
a) ADH (Anti Diuretik Hormon) atau Vasopresin
ADH meningkatkan retensi air dan membantu meningkatkan tekanan darah
b) Oksitosin
Pada wanita menstimulasi kontraksi sel-sel otot polos uterus pada ibu hamil dan persalinan
Menyebabkan keluarnya air susu dari kelenjar mammae ibu hamil.
D. Fungsi Hipothalamus
1. Fungsi Pelepas Hormon
Sebelumnya telah plengdut jelaskan bahwa hipotalamus merupakan pusat fungsi
neuroendokrin, khususnya pada kontrol hipofisis depan (anterior) dimana bertugas mengatur
regulasi berbagai kelenjar endokrin dan organ. Hipotalamus melepas hormon yang diproduksi
pada inti hipotalamus, selanjutnya hormon akan dibawa bersamaan dengan akson menuju
salah satu hipofisis posterior (belakang) yang nantinya akan disimpan disini dan akan dirilis
jika dibutuhkan.
2. Fungsi Stimulasi
Fungsi selanjutnya yaitu pada sistem stimulasi. Hipotalamus mengkoordinasi berbagai
hormon dan pola perilaku sirkadian, termasuk pola kompleks output neuroendrokin,
mekanisme homeostatis kompleks, serta beberapa perilaku penting lainnya.
Oleh karena itu, mampu menerima berbagai sinyal yang berbeda-beda. Sinyal-sinya
ini ada yang dihasilkan secara eksternal dan ada juga yang internal. Gelombang sinyal delta
yang muncul pada talamus maupun korteks akan mempengaruhi sekresi pada pelepasan

3
hormon. Sehingga di satu sisi prolaktin dan GHRH akan terangsang sementara TRH akan
terhambat.fungsi hipotalamus
Pada stimulasi, hipotalamus sangat responsif terhadap:
1. Stress.
2. Input otonom.
3. Rangsangan penciuman, termasuk feromon.
4. Stimulasi suhu, dimana jika tubuh terserang mikroorganisme maka akan merangsang
tubuh untuk meningkatkan suhu tubuh dan mengatur ulang kembali thermostat tubuh ke
atas.
5. Cahaya, lama penyinaran untuk mengatur sirkadian ritme musiman.
6. Rangsangan melalui darah termasuk insulin, angiotensin, ghrelin, leptin, sitokin, hormon
hipofisis, osmolaritas, kosentrasi plasma glukosa dan lain-lain.
7. Steroid, termasuk kortikosteroid dan steroid gonad.
8. Transmisi informasi secara neural dimana berasal dari saluran reproduksi, lambung dan
jantung.
3. Fungsi Kontrol Asupan Makanan
Inti ventromedial merupakan bagian lateral ekstrim dari hipotalamus bertanggung
jawab pada kontrol asupan makanan. Adanya stimulasi pada daerah ini akan menyebabkan
asupan makanan meningkat, sementara jika terjadi luka bilateral maka asupan makanan akan
terhenti.
Pada inti terdapat bagian medial yang berfungsi sebagai pengendali bagian lateral.
Apabila terjadi luka bilateral pada medial dari inti ventromedial maka akan menyebabkan
hyperphagia serta obesitas pada hewan. Luka lebih lanjut dari bagian lateral di ini
ventromedial pada hewan yang sama akan menghentikan asupan makanan secara total.
4. Fungsi Pengontrol Rasa Takut
Zona medial hipotalamus adalah bagian dari sirkuit yang mengontrol fungsi perilaku
termotivasi seperti perilaku defensif. Sebagai contoh seekor tikus laboratorium yang akan
menunjukan perilaku fungsi difensif jika melihat seekor pemangsa seperti kucing, walaupun
mereka tidak pernah terlihat maupun melihat kucing sebelumnya.
5. Fungsi Orientasi Seksual
Menurut DF Swaab, dalam tulisannya di sebuah makalah pada bulan Juli 2008 bahwa
“Penelitian neurobiologis yang berkaitan dengan orientasi seksual pada manusia hanya
sekedar mengumpulkan momentum, tapi bukti sudah menunjukkan bahwa manusia memiliki

4
sejumlah perbedaan otak, tidak hanya dalam kaitannya dengan gender, tapi juga dalam
kaitannya dengan orientasi seksual. ”
Swaab menyatakan bahwa hubungan berorientasi seksual pada laki-laki &
hipotalamus layaknya sebuah jam dengan suprachiasmatic nucleus (SCN). Hipotalamus dari
heteroseksual dan homoseksual mampu merespon esterogen dan testoteron.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem endokrin dan sistem saraf bekerja secara kooperatif untuk mengatur seluruh
aktivitas dalam tubuh hewan, dengan cara menghasilkan hormon yang akan mempengaruhi sel
sasaran. Hormon dapat dihasilkan oleh organ endokrin sejati ataupun oleh sel neurosekretori.
Hormon dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu hormon steroid, hormon peptide dan hormon
turunan tirosin
Hormon mempengaruhi sel target secara spesifik. Pengaruh tersebut berkaitan erta
dengan adanya reseptor hormon pada sel target yang sesuai dengan hormon tertentu. Reseptor
hormon ada yang terdapat di membrane sel juga terdapat di sitoplasma sel.
Sistem endokrin pada invertebrata masih sederhana dan organ endokrin yang dimiliki
pada umumnya berupa organ neuroendokrin, sedangkan sistem endokrin pada vertebrata sangat
kompleks. Organ endokrin yang dimiliki vertebrata umumnya berupa organ endokrin klasik dan
organ endokrin tepi.
Hipotalamus berfungsi sebagai pengatur terpenting dari seluruh hormon-hormon
endokrin. Hipotalamus juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem limfatik, dan
merupakan konektor sinyal dari berbagai bagian otak menuju ke korteks otak besar. Akson dari
berbagai sistem indera berakhir pada hipotalamus (kecuali sistem olfaction) sebelum informasi
tersebut diteruskan ke korteks otak besar Hipotalamus berfungsi sebagai monitoring dan
mengontrol berbagai aktivitas dari tubuh yang sangat banyak.
B. Saran
Sebaiknya penerapan mengenai fungsi endokrin dan hipotalamus di pergunakan sebaik-baiknya
dalam penyelesaian sebuah masalah yang berhubungan dengan system persyarafan.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/111005681/Fungsi-Neuroendokrin#scribd
http://ratnadharma.blogspot.co.id/2013/12/makalah-cara-kerja-hipotalamus.html
https://biologiasyik.wordpress.com/2011/12/16/sistem-endokrin-hormon/
Campbell, et all. 2003. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Diktat Kuliah. 1981. Sistem Endokrin. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia.
Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta : Kanisius.
http://id.wikipedia.org/wiki/endokrin,24 Januari 2011.
http://opensains.wordpress.com/2009/07/27/penyebab-penyakit-endokrin/,24Januari 2011.
http://www.indonesiaindonesia.com/f/11222-hormon-sistem-endokrin/,diakses22 Januari 2011.
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/sistem-endokrin/, diakses 22 Januari2011.

Anda mungkin juga menyukai