Skripsi Nilam Sari 201801118 Revisi
Skripsi Nilam Sari 201801118 Revisi
SKRIPSI
NILAM SARI
201801118
Keselamatan para pekerja merupakan nilai yang sangat penting bagi perusahaan dan
keberhasilan dalam bidang K3. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu
cara untuk meningkatkan keberhasilan perusahaan, namun dalam praktinya masih banyak
terjadi kecelakaan kerja di perusahaan. Faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja
diakibatkan karena kurangnya Pengetahuan, kedisiplinan dan kesadaran masyarakat.
Mengingat masih terjadinya kecelakaan kerja dan risiko kecelakaan kerja, maka
Pemerintah Republik Indonesia memberlakukan beberapa peraturan perundang-undangan
ketenagakerjaan. Peraturan dan Perundang-undangan untuk melindungi pekerja,
merupakan salah satu langkah dalam menghindari kecelakaan kerja, Bahaya di
lingkungan kerja, penyakit akibat kerja dan perlindungan di tempat kerja adalah
penggunaan APD. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis Hubungan Pengetahuan
Tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Dengan Kepatuhan Penggunaan APD
Pada Tenaga Kerja di PT. Watu Meriba Jaya. Bentuk penelitian ini adalah kuantitatif
dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja di PT. Watu Meriba Jaya. berjumlah 107 orang.
Sampel yang diperlukan adalah sebanyak 52 orang, didapatkan menggunakan rumus
slovin. Analisis data menggunakan uji Chi square, dengan variabel independen tingkat
pengetahuan dan variabel dependen kepatuhan. Hasil analisis univariat Pengetahuan Baik
berjumlah 43 orang (82,7%), dan pengetahuan kurang baik 9 orang (17,3%). Kepatuhan
yang Patuh yaitu sebesar 78,8%, Tidak Patuh sebesar 21,2%. Hasil analisis bivariat
dengan uji Chi Square, menunjukkan hasil p : 0,000 (p value < 0,05). Kesimpulan dari
penelitian ini adalah adanya Hubungan Pengetahuan Tentang Penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD) Dengan Kepatuhan Penggunaan APD Pada Tenaga Kerja di PT. Watu Meriba
Jaya.
SKRIPSI
NILAM SARI
201801118
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Prodi Ilmu Keperawatan
STIKes Widya Nusantara Palu
HALAMAN SAMPUL i
ABSTRACK ii
LEMBAR PERSETUJUAN iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
A. Tinjauan Teoritis 6
B. Kerangka Konsep 23
C. Hipotesis 23
BAB III METODE PENELITIAN 24
A. Desain Penelitian 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian 24
C. Populasi dan Sampel Penelitian 24
D. Variabel Penelitian 25
E. Definisi Operasional 26
F. Instrumen Penelitian 27
G. Teknik Pengumpulan Data 27
H. Analisa Data 28
I. Bagan Alur Penelitian 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASA 31
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 31
B. Hasil Penelitian 31
C. Pembahasan 33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 42
A. Kesimpulan 42
B. Saran 42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
v
8
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Pustaka
2. Jadwal Penelitian
3. Surat Permohonan Pengambilan Data Awal
4. Surat Balasan Pengambilan Data Awal
5. Surat Permohonan Izin Penelitian
6. Permohonan Menjadi Responden
7. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
8. Kuesioner Pengetahuan dan Kepatuhan
9. Lembar Observasi
10. Surat Balasan Selesai Penelitian
11. Master Tabel
12. Hasil Olah Data SPSS
13. Dokumentasi
14. Riwayat Hidup
15. Lembar Bimbingan Proposal/Skripsi
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan para pekerja merupakan nilai yang sangat penting
bagi perusahaan dan keberhasilan dalam bidang K3. Kesehatan dan
keselamatan kerja merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
keberhasilan perusahaan, namun dalam praktinya masih banyak terjadi
kecelakaan kerja di perusahaan. Dalam Undang-Undang Republik
Indonesia No.13 Tahun 2003, mengatur bahwa setiap pekerja atau
buruh berhak atas perlindungan di tempat kerja (pasal 86 ayat 1).
Studi keselamatan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pekerja
dengan mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja
dan mengendalikan bahaya1.
Mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang dapat
mengakibatkan kerugian materi yang signifikan bagi perusahaan, cedera
dan bahkan kematian kepada pekerja, pelaku usaha dan pekerja harus
menyadari bahwa pentingnya penerapan K3. Berkaitan dengan hal itu
perlu ditingkatkan kesadaran pekerja untuk bersedia menerapkan K3
dengan tujuan menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan juga orang
lain di lingkungan sekitar tempat berkerja2.
Dalam keselamatan kerja terdapat tiga indikator, yaitu antara
lain : yang pertama indikator manusia (pekerja) meliputi : fisik, mental,
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Adapun indikator fisik dan mental,
ini dapat dirasakan sebagai gangguan penglihatan atau pendengaran,
reaksi saraf yang lambat, otot yang lemah, jantung atau organ lain yang
lemah, emosi dan kelemahan otot tubuh. Indikator pengetahuan dan
keterampilan dapat dilihat dari kurangnya perhatian terhadap cara kerja
yang aman dan baik, kebiasaan yang salah dan kurangnya pengalaman.
Sikap dapat dilihat sebagai kurang peduli atau perhatian, kurang pilih-
pilih, tidak peduli dengan hasil, dan memiliki hubungan yang buruk
dengan rekan kerja. Metrik lainnya adalah attachment dan mesin,
1
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Konsep Umum Tentang Alat Pelindung Diri (APD)
a. Definisi Alat Pelindung Diri (APD)
Alat pelindung diri (APD) adalah instrumen yang digunakan
oleh pekerja untuk melindungi tubuh atau bagiannya dari potensi
bahaya atau kecelakaan kerja. Secara teknis, APD tidak mampu
melindungi tubuh secara sempurna, tetapi dapat meminimalkan
tingkat keparahan kecelakaan atau ketidaknyamanan. Berkaitan
dengan hal itu, walaupun telah menggunakan APD untuk
mencegah kecelakaan di tempat kerja, tetapi secara teknis
merupakan hal yang paling penting12.
b. Syarat-Syarat Alat Pelindung Diri (APD)
Pemilihan alat pelindung diri (APD) yang cermat dan handal
merupakan persyaratan dasar. Penggunaan APD yang tidak tepat
dapat membahayakan pekerja yang memakainya karena tidak
terlindungi dari potensi bahaya di area yang terpapar. Oleh karena
itu, pemilihan APD harus sesuai dengan regulasi12.
Alat pelindung diri perlu dipilih secara berhati-hati untuk
memenuhi persyaratan yang ditentukan, antara lain13 :
1) Dapat memberikan perlindungan maksimal terhadap bahaya
pekerja
2) Beratnya sekecil mungkin dan tidak menyebabkan
ketidaknyamanan
3) Enak digunakan dan fleksibel saat digunakan
4) Bentuk yang sangat menarik
5) Tahan terhadap penggunaan jangka panjang (awet)
6) Salah dalam pemakaian tidak menyebabkan bahaya
tambahan bagi pemakainya
7) Memenuhi standar peraturan
6
7
6) Pakaian Pelindung
Pakaian pelindung ialah pakaian yang dirancang untuk
melindungi sebagian atau seluruh tubuh dari bahaya suhu panas
atau dingin yang ekstrim, paparan api dan benda panas,
semprotan bahan kimia, cairan dan logam panas, uap panas,
benturan dari mesin, peralatan dan bahan, goresan, radiasi,
hewan, mikro-organisme patogen manusia, tumbuhan dan
lingkungan seperti virus, bakteri dan jamur. Jenis pakaian
pelindung antara lain rompi, celemek (Apron), jaket dan pakaian
pelindung yang menutupi sebagian atau seluruh tubuh14.
Menurut Agustin, rompi pelindung adalah alat pelindung
diri yang dibuat spesial dengan reflektor atau pemantul cahaya.
Banyak digunakan oleh pekerja seperti polisi, penambang,
pengemudi, pekerja gudang, pekerja jalan raya, pekerja taman
dan lain-lain. Salah satu keuntungan memakai rompi adalah
visibilitas dalam gelap, kenyamanan, perlindungan dari air, dan
13
2) Memahami (Comprehention)
Memahami dapat diartikan sebagai kemampuan untuk
dapat menjelaskan objek yang diketahui secara benar dan untuk
menginterpretasikan substansi tersebut secara benar. Orang
yang telah paham pada suatu objek materi harus dapat
menjelaskan, menyimpulkan terhadap objek yang dipelajari.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kecakapan untuk menggunakan
bahan atau materi yang telah dipelajari dalam situasi
sebenarnya. Aplikasi dapat diinterpretasikan sebagai
penggunaan hukum, metode, prinsip dan rumus dalam konteks
maupun situasi lainnya. Contohnya dapat menggunakan rumus
statistik dalam perhitungan hasil penelitian, dapat
menggunakan prinsip-prinsip untuk memecahkan masalah
kesehatan dari kasus yang diberikan.
4) Analisa (Analysis)
Analisis ialah suatu kemampuan dalam menjabarkan
materi atau suatu objek kedalam komponen-kompenen tetapi
masih berada pada satu struktur organisasi dan masih berkaitan
antara satu dengan yang lain. Kemampuan dalam menganalisis
dapat dilihat dalam cara penggunaan kata kerja seperti
membedakan, menggambarkan, mengelompokkan, memisahkan
dan sebagainya.
5) Sintesa (Synthesis)
Sintesa dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menempatkan atau menghubungkan elemen-elemen di dalam
suatu bentuk keseluruhan yang menjadi sesuatu yang baru.
Sintesis dapat diartikan sebagai suatu kemampuan dalam
menyusun perumusan dari perumusan-perumusan yang telah
ada.
15
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan dalam melakukan
validasi atau penilaian terhadap suatu bahan atau objek.
Penilaian-penilaian ini didasarkan pada standar yang telah
ditentukan sendiri atau menggunakan standar-standar yang
telah ada.
Penilaian tingkat pengetahuan menggunakan skala Guttman
dengan dua alternatif jawaban, yaitu18 :
a) Benar : diberikan nilai 1
b) Salah : diberikan nilai 0
Kriteria skor penilaian tingkat pengetahuan dibedakan
kedalam tiga kategori, yaitu sebagai berikut19 :
a) Baik : Jika presentase 76-100% dari jawaban yang benar
b) Cukup : Jika presentase 56-75% dari jawaban yang benar
c) Kurang: Jika presentase <56% dari jawaban yang benar
c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu
antara lain16 :
1) Pendidikan
Suatu upaya untuk mengembangkan kepribadian serta
kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung
seumur hidup merupakan definisi dari pendidikan. Pendidikan
mempengaruhi proses belajar, Orang yang berpendidikan tinggi
akan menerima informasi langsung dari media massa dan dari
orang lain. Semakin banyak informasi yang kami kumpulkan,
semakin banyak informasi kesehatan yang kami miliki.
Pengetahuan dikaitkan dengan pendidikan, dimana pendidikan
tinggi diharapkan dari pendidikan tinggi. Perlu ditegaskan
bahwa seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah
tidak selalu harus menempuh pendidikan formal, tetapi dapat
juga ditempuh dengan pendidikan nonformal. Pengetahuan
16
B. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan suatu bentuk kerangka berpikir
yang dapat digunakan sebagai pendekatan dalam memecahkan masalah.
Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah27 :
Keterangan Gambar :
: Variabel Independent
: Variabel Dependent
: Hubungan
C. Hipotesis
Adapun Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H1 : Ada hubungan pengetahuan tentang penggunaan alat
pelindung diri (APD) dengan kepatuhan penggunaan APD
pada tenaga kerja di Galian C Desa Loli
24
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian analitik
kuantitatif berdasarkan studi Cross Sectional dimana penelitian ini
bertujuan untuk mempelajari variabel Dependent dan Independent serta
pengumpulan data dilakukan sekaligus pada waktu yang sama 27.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan
tentang penggunaan alat pelindung diri (APD) dengan kepatuhan
penggunaan APD pada tenaga kerja di PT. Watu Meriba Jaya..
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan di PT. Watu Meriba Jaya.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada tanggal 2 – 15 Juni 2022
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah sejumlah kelompok subjek yang memiliki
ciri-ciri atau karakteristik sama, yang membedakannya dari kelompok
subjek lain. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja
di PT. Watu Meriba Jaya. berjumlah 107 orang.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian populasi, tentu memiliki ciri-ciri
yang dimiliki hingga dianggap mewakili populasi. Pada penelitian ini,
peneliti menentukan sampel sesuai dengan kriteria inklusi dimana
sampel memenuhi karakteristik umum subjek penelitian dari populasi
target yang dijangkau.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu :
a. Tenaga kerja yang bersedia menjadi responden
b. Tenaga kerja yang bekerja di PT mega beto jaya
c. Tenaga kerja yang bekerja di Desa Loli
24
26
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒2
107
𝑛=
1 + 76 (10%)2
107
=
1 + 76 (0,01)2
107
𝑛=
1,37
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah sebuah karakteristik terukur dan bervariasi yang
ditetapkan oleh peneliti sehingga dapat dipelajari dan membuat
kesimpulan 27. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang
penggunaan alat pelindung diri (APD) yang merupakan variabel
Independent dan kepatuhan penggunaan APD (APD) merupakan variable
Dependent.
27
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah rangkaian yang dijabarkan mengenai
batasan variabel yang dimaksud dan apa yang akan diukur. Definisi
operasional dibuat untuk kebutuhan dalam ketepatan, komunikasi dan
replikasi27. Berikut adalah rangakaian definisi operasional pada
penelitian :
Pengetahuan tentang penggunaan alat pelindung diri (APD)
Definisi : Informasi yang diperoleh pekerja tentang alat
pelindung diri yang dapat diperoleh dari berbagai
media massa dan mengikuti cara penggunaannya
Alat Ukur : Kuesioner
Cara Ukur : Pengisian Kuesioner
Skala Ukur : Ordinal
Hasil Ukur : Jika jawaban responden :
Baik dengan hasil 76-100% dari jawaban yang benar
Cukup dengan hasil 56-75% dari jawaban yang benar
Kurang dengan hasil <56% dari jawaban yang benar
Kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Definisi : Perilaku patuh, taat kepada perintah dan anjuran atau
aturan yang akan menghasilkan perubahan tingkah
laku
Alat Ukur : Kuesioner
Cara Ukur : Pengisian Kuesioner dan dilihat saat meneliti
Skala Ukur : Ordinal
Hasil Ukur : Patuh, jika memakai alat pelindung diri/APD (helm,
rompi, kacamata, sepatu, sarung tangan, masker)
Tidak Patuh, jika tidak memakai satu saja alat
pelindung diri/APD (helm, rompi, kacamata, sepatu,
sarung tangan, masker)
28
F. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti memilih instrument kuesioner
dalam pengumpulan data sesuai variabel, dengan cara memberikan
pertanyaan kepada responden untuk dijawab28. Kuesioner dalam
penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dan reabilitas karena
mengadopsi dari kuesioner penelitian sebelumnya yaitu Maria Fransiska
(2017).
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara atau metode yang
digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam pengumpulan data
penelitian, data diperoleh dari dua jenis yaitu data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang didapatkan langsung oleh peneliti
dengan cara membagikan kuesioner kepada responden di PT. Watu
Meriba Jaya.. Data primer terdiri dari 10 pertanyaan yang berisi
tentang pengetahuan terkait alat pelindung diri (APD), sedangkan
untuk kepatuhan pertanyaan terdiri dari 5 pertanyaan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data tambahan, pelengkap untuk melengkapi
data-data sehingga dapat lebih lanjut diteliti. Data sekunder pada
penelitian ini diperoleh dari pimpinan lapangan PT. Watu Meriba
Jaya..
Setelah data terkumpul, kemudian data akan di olah dengan
beberapa tahap antara lain27 :
1. Editing
Editing merupakan proses dimana data siap untuk keperluan
pengkodean dan ditransfer ke penyimpanan data. Bagian ini dikenal
sebagai pengeditan, tujuannya untuk memastikan kelengkapan,
konsistensi dan keandalan data.
2. Coding
Coding merupakan teknik yang dilakukan untuk mengklasifikasikan
29
jawaban menurut jenisnya. Jawaban yang ada aan diberikan tanda bisa
berupa kode ataupun angka. Selanjutnya akan dimasukkan kedalam
tabel kerja untuk memudahkan dalam pembacaan
3. Tabulating
Tabulating atau tabulasi adalah proses memasukan data-data hasil
penelitian kedalam tabel berdasarkan variabel yang akan diteliti
4. Processing
Processing yaitu data yang telah dikumpullkan kemudia akan
diproses untuk dianalisis.
5. Cleaning
Data yang telah diproses mungkin tidak lengkap, mengandung
duplikat atau terjadi kesalahan. Pembersihan data adalah proses
mencegah dan memperbaiki kesalahan.
H. Analisa Data
Analisa data adalah bagian yang sangat penting untuk
mencapai tujuan yang diharapkan oleh peneliti. Tujuan utama dalam
penelitian ini adalah menjawab pertanyaan peneliti dalam
mengungkapkan fenomena, terdapat dua jenis analisis data yang akan
dipakai pada penelitian ini yaitu :
1. Analisa Univariat
Analisa Univariat merupakan bentuk analisis data yang paling
sederhana, data analisinya hanya memiliki satu variable. Dalam
penelitian ini, Analisa univariat yang peneliti gunakan akan
menghasilkan nilai berdasarkan distribusi frekuensi27.
f
p= ×100 %
n
Keterangan :
P : Presentase
f : Frekuensi Jawaban Responden
n : Jumlah atau keseluruhan responden
30
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat adalah analisa yang digunakan untuk
mengetahui dua variabel yang di duga berhubungan atau berkorelasi.
Untuk mengetahui hubungan variabel independent dan dependent
maka akan dilakukan uji dengan menggunakan uji Chi-square. Uji
Chi-square mempunyai beberapa aturan sebagai berikut27 :
n
X2 = ∑ 2
(Oi−E )
i−1 i
Ei
Keterangan:
X2 : Distribusi chi-square
Oi : Nilai observasi (pengamatan) ke-i
Ei : Nilai ekspektasi ke-i
Persyaratan penggunaan Uji Chi-Square
a. Bila dalam tabel 2x2 dijumpai nilai E (harapan) <5 lebih (20%),
maka uji yang akan digunakan adalah Fisher Exact test untuk
semua variabel ditetapkan signifikan derajat penolakan 5% (p =
0,05)
b. Bila tabel 2x2 tidak dijumpai nilai E (harapan) <5 lebih dari (20%),
maka uji yang dipakai sebaiknya Continuity Correction
c. Bila tabel lebih dari 2x2 maka uji yang digunakan adalah Pearson
Chi- square. Nilai p value <0,05 berarti ada hubungan antara
variabel dependent dan variabel independent. Bila p value >0,05
berarti tidak ada hubungan antara variabel dependent dengan
variabel independent
31
Proposal Penelitian
Analisa Data
Uji Chi-Square
BAB IV
32
31
33
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Jenis kelamin dan
Pendidikan
Tabel 4.1
Distribusi karakteristik responden berdasarkan Usia, Jenis
kelamin dan Pendidikan tenaga kerja di PT. Watu Meriba Jaya
Karakteristik Subjek Frekuensi (f) Persentase (%)
Umur
Dewasa Awal (26 - 35 Tahun) 37 71.2
Dewasa Akhir (36- 45 Tahun) 15 28.8
Jenis Kelamin
Laki-laki 52 100
Perempuan 0 0
Pendidikan
SMA 52 100
Sumber: Data primer 2022
Pada tabel 4.1 menunjukkan distribusi karakteristik responden
berdasarkan usia, terbanyak pada usia Dewasa Awal (26 - 35 Tahun)
yaitu sebesar 71,2%, sedangkan pada usia Dewasa Akhir (36- 45
Tahun) hanya sebesar 28,8%. Distribusi karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin, keseluruhan responden berjenis kelamin
34
2. Analisis Bivariat
a. Hubungan Pengetahuan Tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) Dengan Kepatuhan Penggunaan APD Pada Tenaga Kerja Di
PT. Watu Meriba Jaya
Tabel 4.6 Distribusi Hubungan Pengetahuan Tentang Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) Dengan Kepatuhan Penggunaan APD
Pada Tenaga Kerja Di PT. Watu Meriba Jaya
Kepatuhan
Pengetahuan Patuh Tidak Patuh n P.value
n % n %
Baik 41 78,8 2 3,9 43
0,000
Kurang Baik 0 0,0 9 17,3 9
Jumlah 41 78,8 11 21,2 52 100
Sumber: Data primer 2022
35
pelindung diri (APD) pada pekerja, hal ini terlihat dari p-value < 0,05,
yakni 0,002 sehingga dapat diartikan bahwa terdapat hubungan antara
tingkat pengetahuan dengan tingkat kepatuhan penggunaan alat pelindung
diri (APD) pada pekerja mekanik di area workshop saat bekerja.
Pada hasil penelitian didapatkan pekerja yang kurang patuh terhadap
penggunaan APD yakni, alat pelindung mulut dan hidung dari hasil
observasi diketahui 2 responden yang tidak patuh namun memiliki
pengetahuan yang baik. Ini dikarenakan responden merasa sesak jika
terlalu lama menggunakan masker sehingga sesekali responden
melepaskan masker yang harusnya tetap digunakan. Dari hasil analisis
diatas peneliti berasumsi bahwa hal ini dapat terjadi dikarenakan
kurangnya kemauan pekerja untuk berperilaku sesuai dengan budaya K3.
Bila ditinjau dari lapangan, baik pekerja maupun manajemen perusahaan
kurang melakukan pengawasan dan tindak lanjut yang tegas terhadap
pekerja yang masih berperilaku tidak aman.
Hasil wawancara dengan penanggung jawab perusahaan mengatakan
bahwa, pekerja sudah sering diberikan pelatihan kerja namun
ketidaknyamanan merupakan faktor utama yang menyebabkan prosedur
kerja tidak berlaku. Artinya tingkat kepatuhan pekerja masih kurang
optimal, dan faktor kebiasaan serta kesadaran pekerja itu sendirilah yang
menyebabkan hal ini dapat terjadi. Tingkat pendidikan dan usia pekerja
sangat berpengaruh terhadap kepatuhan pekerja dan membentuk perilaku
secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku pekerja menjadi tidak
aman apabila dilandasi kebiasaan dan belum mengalami peristiwa
kecelakaan. Sedangkan pada aplikasinya sendiri kepatuhan penggunaan
APD pekerja, kerap kali tidak diaplikasikan sesuai dengan bidang ilmunya.
Hubungan antara kepatuhan dengan perilaku aman seharusnya memiliki
nilai kuat, artinya kepatuhan yang tinggi juga akan mempengaruhi perilaku
yang baik dan aman pada saat bekerja.
Hal ini sesuai yang dikemukakan Halimah dari penelitiannya tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku aman yang menyatakan bahwa,
responden yang berumur muda lebih memiliki perilaku yang aman dalam
40
bekerja sebesar 84,8 % dan pekerja dengan usia tua berperilaku aman
sebesar 15,2 %. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Sirait dan Paskarini
tentang analisa perilaku aman pada pekerja, menyatakan bahwa pekerja
konstruksi lebih didominasi oleh usia 21-30 tahun sebesar 76,7 % mampu
berperilaku aman saat bekerja. Artinya, usia muda memiliki tingkat
kepatuhan penggunaan APD yang baik dari pada responden yang berusia
tua. Selain Usia pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang
mempengaruh tingkat pengetahuan dan kepatuhan para pekerja dalam
memakai APD35.
Tingkat pendidikan menurut Suhardjo adalah tahapan pendidikan
yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan
yang akan dicapai dan kemauan yang dikembangkan. Pendidikan
merupakan dasar seseorang untuk mengembangkan diri dan kemampuan
dalam melakukan sesuatu. Sedangkan menurut Sirait dan Paskarini
menyatakan bahwa pendidikan adalah pendidikan formal terakhir yang
ditempuh dan ditamatkan oleh seseorang dalam hidupnya35. Sedangkan
perilaku aman menurut Heinrich adalah tindakan atau perbuatan dari
seseorang atau beberapa orang karyawan yang memperkecil kemungkinan
terjadinya kecelakaan terhadap karyawan. Sedangkan menurut Bird and
Germain, perilaku aman adalah tindakan yang tidak menyebabkan
terjadinya kecelakaan atau insiden (near miss)36.
Berdasarkan hasil tinjauan observasi lapangan didapatkan sebaran
pendidikan pekerja, bahwa rata-rata pekerja memiliki pendidikan SMA.
Hal ini dikarenakan banyak pekerja yang tidak mampu meneruskan
pendidikan perguruan tinggi sehingga dengan kebutuhan ekonomi yang
tinggi harus memaksa untuk bekerja.
Tingkat pendidikan ini erat kaitannya dengan pengetahuan yang
dimiliki oleh masing-masing pekerja. Pada umumnya semakin tinggi
tingkat pendidikan formalnya yang pernah dicapai seseorang, maka
semakin banyak pula pengetahuan yang didapat dan dipelajari oleh orang
tersebut. Menurut Siagian pekerja yang mempunyai latarbelakang
pendidikan tinggi akan mewujudkan motivasi kerja yang berbeda dengan
41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat di
simpulkan sebagai berikut :
1. Tingkat Pengetahuan para pekerja, terbanyak responden memiliki
pengetahuan Baik.
2. Tingkat Kepatuhan para pekerja terbanyak responden memiliki Kepatuhan
yang Patuh.
3. Berdasarkan hasil uji analisis didapatkan adanya Hubungan Pengetahuan
Tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Dengan Kepatuhan
Penggunaan APD Pada Tenaga Kerja Di PT. Watu Meriba Jaya.
B. Saran
1. Bagi Instansi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai
fenomena tentang insiden penggunaan alat pelindung diri (APD) dalam
menjaga Kesehatan dan keselamatan kerja di perusahaan. Untuk penulis
selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut serta
menjadi referensi untuk penelitian sejenis.
2. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
motivasi pekerja dalam menggunakan alat pelindung diri (APD) sehingga
dapat merasakan kenyamanan dalam hal keselamatan kerja.
3. Bagi Tenaga Kerja PT. Watu Meriba Jaya.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan serta
penerapan sasaran keselamatan pekerja, sehingga pekerja dapat memahami
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan keselamatan di
perusahaan sehingga tidak terjadi insiden yang tidak diinginkan.
44
DAFTAR PUSTAKA
A. Data Responden
Petunjuk Pengisian :
1. Semua pertanyaan harus dijawab
2. Berilah tanda checklist (√) pada tempat yang disediakan dan
isilah titik-titik jika ada pertanyaan
3. Bila ada yang tidak dipahami dapat ditanyakan pada peneliti
B. Kuesioner Pengetahuan
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap paling benar
dan apabila ada yang tidak dipahami dapat ditanyakan pada peneliti.
5. Alat pelindung diri (APD) apakah yang wajib digunakan pada saat
bekerja ?
a. Sepatu boot, sarung tangan, helm
b. Sarung tangan , sepatu boot, helm, kacamata , masker
c. Helm, sarung tangan, kacamata, masker, sepatu boot, rompi
7. Bahaya apa yang dapat terjadi jika tidak memakai sepatu boot ?
a. Iritasi kulit
b. Terjatuh
c. Tertusuk benda tajam
C. Kuesioner Kepatuhan
Petunjuk Pengisian :
1. Apakah anda patuh menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
Helm pada saat bekerja ?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
Menggunakan
APD yang dingunakan (beri tanda v bila karyawan menggunakan) APD dengan keterangan
N No
Tanggal lengkap
O responden
Penutup Kepala Sarung
Rompi Kacamata Sepatu masker Ya Tidak
(helm) tangan