Anda di halaman 1dari 5

EDUKASI PEMANFAATAN PEKARANGAN DAN GIZI SEIMBANG

MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN


GIZI IBU BALITA

Agnes Marya Hulu1, Ida Nnurhayati2


Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan12
e-mail: 1agnesshulu@gmail.com, 2in260394@gmail.com

ABSTRACT

The role of the yard is very important to produce various types of food as a source of nutrients the body needs
for a healthy life, such as vegetables and fruits and other foods. This situation will certainly affect the
availability of food for families who are not diverse and nutritionally balanced. This study aims to assess the
effect of education on the use of yards and balanced nutrition through the IMUT video (Fish, Maggot, Poultry,
and Plants), which is the Center for Science and Technology, the Ministry of Health Medan's Polytechnic of
Health, on nutritional knowledge in toddler mothers. The research method used was a quasy experiment with a
non-randomized one group pretest-posttest design. This research is a type of quantitative research with an
experimental approach.The results showed that there was a significant difference in terms of increasing
knowledge after the first intervention (p-value = 0.001) and the second intervention (p-value = 0.01). This
research contributes to increasing knowledge about the utilization of the yard and balanced nutrition through
IMUT video.
Keywords: Yard Use, Balanced Nutrition, IMUT, Knowledge.

ABSTRAK

Peranan pekarangan sangat penting untuk menghasilkan berbagai jenis pangan sebagai sumber zat-zat gizi yang
dibutuhkan tubuh untuk hidup sehat, seperti sayuran dan buah- buahan dan pangan lainnya. Keadaan ini tentu
akan berpengaruh terhadap ketersediaan pangan bagi keluarga yang tidak beragam dan bergizi seimbang.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh edukasi pemanfaatan pekarangan dan gizi seimbang melalui
video IMUT (Ikan, Maggot, Unggas, Dan Tanaman) yang merupakan Pusat unggulan IPTEK Poltekkes
Kemenkes Medan terhadap pengetahuan gizi pada ibu balita. Metode penelitian yang digunakan adalah
eksperimen semu (quasy experiment) dengan rancangan non randomized one group pretest-postest design.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimental. Hasil penelitian
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam hal peningkatan pengetahuan sesudah diberikan
intervensi pertama (p-value = 0,001), dan intervensi kedua (p-value = 0,01). Penelitian ini memberikan
kontribusi dalam peningkatan pengetahuan tentang pemanfaatan pekarangan dan gizi seimbang melalui media
video IMUT.
Kata kunci: Pemanfaatan Pekarangan, Gizi Seimbang, IMUT, Pengetahuan

PENDAHULUAN ornamen, pohon berbuah, tanaman sayuran,


herbal, dan medisinal. 1
Latar Belakang Utilisasi pekarangan tergantung pada
kontribusi peran keluarga dalam mengenali
Pekarangan merupakan ruang terbuka peluang, meningkatkan pendapatan, dan
yang mengelilingi bangunan tempat tinggal. memberikan peningkatan nilai tambah bagi
Dengan pemeliharaan yang optimal, keberlangsungan rumah tangga itu sendiri. 2
pekarangan mampu menciptakan lingkungan Pemanfaatan pekarangan yang baik
yang estetis, ergonomis, salubritas, dan akan mendatangkan berbagai manfaat antara
estetika yang dapat meningkatkan lain sebagai lumbung hidup, warung hidup
kesejahteraan sosial. Ruang tersebut memiliki dan apotik hidup. Disebut lumbung hidup
potensi adaptasi fungsional sesuai kehendak dikarenakan sewaktu-waktu dapat
individu, termasuk di antaranya penanaman difungsikan untuk pemenuhan kebutuhan
spesies tumbuhan produktif seperti flora pangan pokok. Disebut juga warung hidup

1
Jurnal Ilmiah Pannmed (Pharmacyst, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dental Hygiene)
Vol. 10 No.1 Januari – April 2019

karna dalam pekarangan terdapat banyak makanan bergizi untuk membentuk


komoditas sayuran yang berguna untuk kebiasaan makan yang baik. Semakin
memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga memiliki pengetahuan gizi yang baik,
dimana sebagian rumah tangga harus seorang individu akan semakin
membelinya dengan uang tunai. Sebagai mempertimbangkan jenis dan kualitas
apotek hidup karena lahan pekarangan makanan yang akan dipilih untuk
ditanami berbagai jenis tanaman obat-obatan dikonsumsi. Kesadaran ini tampaknya lebih
yang sangat bermanfaat dalam nyata di negara-negara maju.5
menyembuhkan penyakit secara tradisional. Tingkat pengetahuan seseorang
Pemanfaatan pekarangan ini dapat mempengaruhi perilaku individu. Semakin
menghindari kerawanan pangan di berbagai tinggi pengetahuan gizi ibu semakin tinggi
daerah. Kurangnya gizi pada balita kesadaran untuk berperan serta dalam
disebabkan sikap atau perilaku ibu yang penyelenggaraan makanan sehingga
menjadi faktor dalam pemilihan makanan terpenuhi kebutuhan zat gizi dalam
yang tidak benar. Pemilihan bahan keluarga.6
makanan, tersedianya jumlah makanan yang Oleh karena itu, ibu balita tetap harus
cukup dan keanekaragaman makanan ini ditingkatkan pengetahuan gizi dan
dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu kesehatanya, mereka dapat memahmi
tentang makanan dan gizinya. Ketidaktahuan kebutuhan gizi yang harus dipenuhi serta
ibu dapat menyebabkan kesalahan pemilihan mampu memilih berbagai bahan makanan
makanan terutama untuk anak balita 3 yang dapat menyumbangkan zat gizi sesuai
Badan kesehatan dunia (WHO) kebutuhan 7
memperkirakan 55% kematian anak di Penyuluhan merupakan salah satu
dunia disebabkan oleh malnutrisi, dan risiko bentuk pemberian edukasi. Penyuluhan
kematian akan meningkat tajam pada anak memiliki definisi yaitu suatu kegiatan
dengan gizi buruk. Prevalensi gizi kurang mendidik sesuatu kepada individu ataupun
nasional sebesar 13%, anak pendek sebesar kelompok, memberi pengetahuan, informasi-
36%, dan anak kurus sebesar 13,6% pada informasi dan berbagai kemampuan agar
balita. Hasil Riskesdas dari tahun 2007 ke dapat membentuk sikap dan perilaku hidup
tahun 2013 menunjukkan fakta yang yang seharusnya. Penyuluhan gizi
memprihatinkan dimana underweight memegang prinsip pemasaran yang bersifat
meningkat dari 18,4% menjadi 19,6%, pengetahuan untuk memperbaiki kesadaran
stunting juga meningkat dari 36,8% menjadi gizi kepada ibu dan menghasilkan perilaku
37,2%, sementara wasting (kurus) menurun peningkatan gizi yang baik.8
dari 13,6% menjadi 12,1% Selanjutnya, asil sisa penguraian sampah oleh
Riskesdas 2013melaporkan bahwa prevalensi maggot digunakan untuk pupuk tanaman
gizi kurang (BB/U) pada balita di Indonesia yang dibudidayakan seperti tanaman sayuran
yaitu 13,9% lebih tinggi jika dibandingkan dan tanaman obat.
dengan tahun 2010 dan 2007 yaitu 13% 4 IMUT merupakan bentuk pemanfaatan
Gizi balita dipengaruhi secara pekarangan dengan budidaya ikan, maggot,
signifikan oleh pengetahuan gizi ibu. Ibu unggas dan tanaman yang hasilnya dapat
yang memiliki pengetahuan gizi yang kurang meningkatkan nilai ekonomi keluarga,
kemungkinan memiliki balita dengan status pemenuhan gizi keluarga yang pada akhirnya
gizi kurang 94% . Oleh sebab itu salah satu dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak
upaya untuk meningkatkan pengetahuan gizi serta mewujudkan green environment 9
pada ibu balita yaitu dengan cara melakukan
edukasi gizi. Edukasi gizi sangat diperlukan
untuk meningkatkan pengetahuan gizi
seseorang, membentuk sikap positif terhadap METODE

2
Ice Ratnalela Siregar DESCRIPTION OF THE RESULT...

Waktu dan Tempat Penelitian penyuluhan media video. Penyuluhan


dilakukan sebanyak 2 kali,yaitu 1 kali sehari
Lokasi penelitian ini dilaksakan di desa
dengan materi yang sama. Lalu dilakukan
Jati Sari, Kecamatan Lubuk Pakam,
dihari berikutnya selama berturut-turut.
Kabupaten Deli Serdang. Waktu penelitian
Lama waktu penyuluhan adalah 15
dimulai pada bulan Mei 2023 sampai pada
menit untuk setiap pertemuan. Jadwal
bulan Juli 2023.
penyuluhan untuk setiap pertemuan diatur
sesuai kesepakatan dengan pihak posyandu.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Pengolahan dan Analisa Data
eksperimen semu (quasy experiment ) dengan
Dalam mengolah data, data identitas
rancangan non-randomized one group pre-
sampel dikumpulkan secara manual
testpost-test design.
menggunakan kuesioner serta data
Populasi dalam penelitian adalah
pengetahuan diperoleh dengan menyebarkan
seluruh ibu balita di Desa JatiSari kecamatan
kuesioner sebelum dan sesudah intervensi
Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang yang
kemudian setelah kuesioner terkumpul maka
tercatat di posyandu berjumlah 77 orang.
peneliti kemudian memeriksa kelengkapan
Jadi jumlah populasi secara keseluruhan
data identitas sampel dan data pretest dan
adalah 77 orang ibu .
postest. Kemudian untuk data pretest dan
Penentuan sampel dilakukan dengan
postest diberikan skor 1 pada setiap jawaban
menggunakan teknik purposive sampling,
benar dan skor 0 p ada jawaban salah. maka
dimana panelis yang terlibat dalam penelitian
pengetahuan dikategorikan menjadi 3.
ini adalah 44 ibu balita dari desa Jati Sari
Kemudian hasil kuesioner dianalisis
Lubuk Pakam. Panelis dipilih berdasarkan
menggunakan rumus skala likert dan dibagi
orangtua yang mempunyai anak balita.
menjadi 3 kategori yaitu baik, cukup, dan
Data dalam dianalisis dengan cara
kurang. Selanjutnya data di entri dikomputer
mencari persentase masing-masing
dan diolah di SPSS menggunakan uji T-Test.
pertanyaan untuk tiap pilihan jawaban. Yaitu
dengan menggunakan skala likert dengan
skor 1 pada setiap jawaban benar dan skor 0 HASIL DAN PEMBAHASAN
pada jawaban salah. maka pengetahuan Usia
dikategorikan menjadi 3. Data yang Usia ibu balita yang paling muda mengikuti
diperoleh dianalisis menggunakan analisis penelitian ini adalah 19 tahun dan usia yang
univariat dan bivariat untuk Untuk melihat paling tua adalah 54 tahun. Distribusi
gambaran dan karakteristik setiap variable frekuensi sampel berdasarkan usia disajikan
independen (bebas) serta variabel dependen pada Tabel 1.
(terikat) dan Untuk melihat pengaruh Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik
penyuluhan tentang pemanfaatan pekarangan Sampel Berdasarkan Usia
dan gizi seimbang terhadap media video Usia N %
terhadap pengetahuan pada ibu balita di desa 11-20 2 4.5%
jati sari. 21-30 21 12.7%
31-40 15 9.0%
Prosedur Penelitian
41-50 4 2.4%
Dalam penelitian ini dilakukan
dengan langkah sebagai berikut. Sebelum 51-60 2 1.2%
melakukan penyuluhan, responden sudah Total 44 100%0
terlebih dahulu diberikan penjelasan
mengenai penelitian yang akan dilakukan. Tabel menunjukkan bahwa frekuensi sampel
Kemudian Melakukan pretest untuk terbanyak berada pada usia 21-30 tahun
mengukur pengetahuan sebelum diberikan yaitu sebanyak 12.7% sedangkan frekuensi

3
Jurnal Ilmiah Pannmed (Pharmacyst, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dental Hygiene)
Vol. 10 No.1 Januari – April 2019

sampel terendah pada usia 51-60 tahun penyuluhan tentang pemanfaatan pekarangan
sebanyak 1.2%. kesimpulannya adalah Ha diterima. Berarti
ada pengaruh penyuluhan tentang
Pendidikan Terakhir pemanfaatan pekarangan pada ibu balita di
Tingkat pendidikan ibu balita tertinggi desa Jati Sari Kecamatan Lubuk Pakam.
adalah SMA. Distribusi frekuensi sampel
berdasarkan tingkat pendidikan disajikan
pada tabel 2. Pengetahuan Ibu Balita Tentang Gizi
Seimbang Sebelum Dan Sesudah
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Diberikan Penyuluhan
Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan Nilai rata-rata pengetahuan responden
Pendidikan N % berdasarkan jawaban sebelum dan sesudah
SD 5 3.0% diberikan penyuluhan adalah sebagai berikut
SMP 5 3.0%
SMA 34 20.5% Tabel 5. Pengetahuan Ibu Balita Tentang
Gizi Seimbang Sebelum Dan Sesudah
Total 44 100.0% Diberikan Penyuluhan
Pengetahu N Mean Standar Sig.
Tabel menunjukkan bahwa sebagian besar an Deviasi
pendidikan ibu balita terbanyak diperoleh
Sebelum 35 0,737 0,2545 0.01
oleh lulusan SMA dengan frekuensi
Sesudah 35 0,909 0,2331
sebanyak 20.5% yang berjumlah 34 orang
0.01
Pengetahuan Ibu Balita Tentang
Pada tabel diketahui nilai rata-rata
Pemanfaatan Pekarangan Sebelum Dan
pengetahuan sebelum dilakukan penyuluhan
Sesudah Diberikan Edukasi
yaitu sebesar 073,714± 0,2545. Sesudah
Dari seluruh responden ibu balita diketahui
diberikan penyuluhan menjadi 0,909 ±
belum pernah mendengar informasi tentang
0,2331. Berdasarkan uji statistik, yaitu uji T-
pemanfaatan pekarangan melalui program
Dependent atau paired sample t-Test dengan
IMUT sebelum dilakukan kegiatan
tingkat signifikan sig. (2-tailed)< 0.05 maka
penyuluhan. Dan setelah diberikan
terdapat perbedaan yang signifikan
penyuluhan diperoleh nilai rata-rata sebagai
pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan
berikut.
penyuluhan tentang gizi seimbang
Tabel 4. Pengetahuan Ibu Balita Tentang
kesimpulannya adalah Ha diterima.
Pemanfaatan Pekarangan Sebelum Dan
Sesudah Diberikan Penyuluhan KESIMPULAN
Pengetahu N Mean Standar Sig.
an Deviasi Pengetahuan ibu balita tentang
Sebelum 35 0,646 0,2715 0.01 pemanfaatan pekarangan sebelum dan
Sesudah 35 0,646 0,2280 0.01 sesudah penyuluhan mengalami peningkatan
yang signifikan yaitu p= 0,001
Dari tabel diatas diketahui nilai rata-rata Pengetahuan ibu balita tentang gizi
pengetahuan sebelum dilakukan penyuluhan seimbang sebelum dan sesudah dilakukan
adalah 0,646 ± 0,275. sesudah diberikan penyuluhan mengalami peningkatan yang
penyuluhan menjadi 0,646 ± 0,2280. signifikan yaitu p= 0,001
Berdasarkan uji statistik, yaitu uji T- Ada pengaruh pemberian penyuluhan
Dependent atau paired sample t-Test dengan pemanfaatan pekarangan dan gizi seimbang
tingkat signifikan sig. (2-tailed) < 0.05 maka terhadap pengetahuan gizi pada ibu balita di
terdapat perbedaan yang signifikan Desa Jati Sari dengan p= 0,001
pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan

4
Ice Ratnalela Siregar DESCRIPTION OF THE RESULT...

DAFTAR PUSTAKA RI. Published online 2020:1-58.

1. Budidaya U, Organik S.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Untuk Budidaya Sayur Organik.
2018;4(01):24-29.
2. Khomah I, Fajarningsih RU. Potensi
dan prospek pemanfaatan lahan
pekarangan terhadap pendapatan
rumah tangga 1,2. :155-161.
3. Tatoareng K, Sangihe KK, Jocom
SG. one . Pangan sandang dan papan
. Ketersediaan pangan yang cukup
menjadi isu nasional untuk
menentaskan kerawanan pangan
dibe. 2017;13(November):373-384.
4. Kesehatan K, Indonesia R.
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia Tahun 2011. Published
online 2011.
5. Kusumaningrum R, Pudjirahaju A.
Konseling gizi terhadap pengetahuan
gizi dan sikap ibu, pola makan serta
tingkat konsumsi energi dan protein
balita gizi kurang. 2018;4(1):53-63.
6. LIda, Martoestrina D, Nurhayati, ny
O. Pengaruh Promosi Kesehatan
Terhadap Peningkatan Pengetahuan
Dan Kadar Hemoglobin Pada
Wanita Usia Subur Di Desa Paluh
Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam.
Wahana Inov. 2015;4(1):80-91.
7. Nasution Z, Nurhayati I, Dwicahyu
AI. Faktor Determinan Yang
Berhubungan Dengan Kejadian
Anemia Pada Remaja Putri Di Smp
Lubukpakam. J Ilm PANNMED
(Pharmacist, Anal Nurse, Nutr
Midwivery, Environ Dent.
2020;15(1):140-145.
doi:10.36911/pannmed.v15i1.666
8. Amanah S. Makna Penyuluhan dan
Transformasi Perilaku Manusia. J
Penyul. 2007;3(1).
doi:10.25015/penyuluhan.v3i1.2152
9. Rokom. Natal M. Si “Imut” Ini Bisa
Atasi Stunting. Kementeri Kesehat

Anda mungkin juga menyukai