Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL SEMINAR

SEMINAR TENAGA PROFESI FARMASI DALAM


WAWASAN KEBANGSAAN MENANGKAL INFORMASI
HOAX DI BIDANG KESEHATAN

PENGURUS CABANG
PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
2022 – 2027
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya
sehingga kita semua dapat menjalankan semua aktivitas kita dengan lancar.
Sehubungan dengan telah dilaksanakannya Muscab I PC PAFI OKU dengan
ditetapkannya Ketua PC PAFI OKU terpilih masa bakti 2022 - 2027. Dan Sejak dikukuhkannya
Pengurus Cabang PAFI periode 2022 – 2027, maka seluruh jajaran pengurus dan anggota
bertekad untuk dapat berkontribusi dalam perjuangan pembangunan Negara terutama di
Kabupaten Ogan komering Ulu.
Berdasarkan visi dan misi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) untuk
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, anggotanya perlu dilakukan revitalisasi seirama
dengan arus globalisasi, meningkatnya iptek khususnya dibidang kefarmasian dan suasana
kompetitif tenaga kesehatan termasuk Tenaga Teknis Kefarmasian di era Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA).
Dalam hal penyebaran berita hoaks kesehatan semakin masif ketika masa pandemi
Covid-19 berlangsung. Kementerian Komunikasi dan Informatika mengidentifikasi sebaran
5,221 hoaks antara tahun 2020 s/d 2021 dengan Facebook sebagai media sosial yang paling
sering digunakan untuk menyebarkan hoaks. Lebih memprihatinkan lagi, hampir seperlima dari
berita hoaks ini berimplikasi pidana. Hal ini berarti tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh
berita hoaks serius.
Keberadaan berita hoaks sangat meresahkan masyarakat. Masyarakat berada dalam
posisi yang rentan perpecahan, instabilitas dan gangguan kesehatan dikarenakan berita
bohong yang disebarluaskan melalui media sosial. Dalam posisi ini, tenaga kesehatan
khususnya Tenaga Teknis Kefarmasian memegang kendali dalam menangkal penyebaran
misinformasi dan berita hoaks di masyarakat. Bahkan jika ditelusur lebih dalam, mencegah
masyarakat untuk jatuh ke dalam berita hoaks yang merugikan kesehatan merupakan bentuk
tanggungjawab moral Tenaga Teknis Kefarmasian juga. .
Tenaga Teknis Kefarmasian sebagai ujung tombak terdepan dalam pelayanan
kefarmasian merupakan salahsatu aset tenaga kesehatan yang mempunyai sumbangsih dan
daya ungkit yang strategis dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan, dituntut untuk selalu
siap dan memiliki kompetensi sesuai dengan standar pofesi Tenaga Teknis Kefarmasian.
Tenaga Teknis Kefarmasian selama ini menempati posisi strategis di masyarakat
sebagai tenaga kesehatan yang terpercaya dan mudah diakses masyarakat. Keberadaan
apotek sebagai tempat praktek profesi Tenaga Teknis Kefarmasian selama ini menjadi wahana
untuk menyebarluaskan informasi dan edukasi terkait masalah kesehatan dan kefarmasian.
Namun demikian, belum ada studi yang mengangkat potensi Tenaga Teknis Kefarmasian
dalam menangani penyebaran berita hoaks di media sosial. Sehingga sebagai pihak yang
berperan penting dalam menangkal penyebaran misinformasi dan berita hoaks seputar isu
kefarmasian.

B. DASAR PENYELENGGARAAN
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 573/MENKES/SK/I/2008 tanggal
30 Juni 2008 tentang Standar Profesi Asisten Apoteker
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 51 / 2009 tanggal 1 September 2009
tentang Pekerjaan Kefarmasian
3. Undang- undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Pendidikan Wawasan Kebangsaan
5. Undang- undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan

C. JUDUL SEMINAR
Menyelenggarakan Seminar Kefarmasian Tema : “Seminar Tenaga Profesi Farmasi Dalam
Wawasan Kebangsaan Menangkal Informasi Hoax Di Bidang Kesehatan”
BAB II
RUANG LINGKUP PROGRAM

A. ORGANISASI PENYELENGGARA
PAFI adalah organisasi yang menghimpun tenaga ahli farmasi profesi
Asisten Apoteker (AA) seluruh Indonesia, sekarang disebut Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK)
dan Asisten Tenaga Teknis Kefarmasian.. Enam bulan setelah Proklamasi Negara Republik
Indonesia, dibentuklah secara nasional PAFI. Yaitu tepatnya pada tanggal 13 Februari 1946
di Hotel Merdeka Jogyakarta dan sebagai anggota pendiri yang berjasa diangkatlah Ketua PAFI
pertama, Bpk. Zainal abidin.
Pada awal kemerdekaan terjadi peperangan dengan Pasukan Belanda yang bertujuan
ingin merebut kembali tanah jajahan mereka. Sebagai Ketua PAFI pertama Bpk. Zainal Abidin
bersama Bpk. Kasio mendapat tugas untuk memindahkan perbekalan farmasi dan mesin-mesin
yang berada di Manggarai (Jakarta) ke Jogjakarta, Tawangmangu dan Ambarwinangun dengan
menggunakan sarana tranportasi kereta api. Bpk. Zainal Abidin dan teman-teman Asisten
Apoteker lainnya pun akhirnya berhasil memindahkan perbekalan farmasi dan mesin-mesin
tersebut, yang kemudian diberikan kepada para pejuang Republik Indonesia yang
membutuhkannya.
PAFI merupakan organisasi farmasi tertua di Indonesia, bahkan Profesi Asisten
Apoteker lebih dahulu muncul keberadaannya daripada profesi apoteker. Hal ini disebabkan
karena pada masa pemerintahan Kolonial Belanda, hanya pendidikan Asisten Apoteker yang
mampu dijalankan, bahkan rintisannya harus dididik langsung di Negeri Belanda.
PAFI Cabang OKU merupakan perpanjangan dari organisasi PAFI Pusat dengan
ketua pertama adalah Drs. Mustofa Kamal, Apt. MKM. Dan saat ini untuk periode 2022 – 202 7
merupakan periode kedua untuk ketua PC PAFI OKU yaitu Ibu Emelia Fitriani, A.md. Farm.,
S.Si.
B. SASARAN
Adapun yang menjadi sasaran kegiatan program ini adalah Tenaga Teknis Kefarmasian
yang terdaftar di PC. PAFI OKU dan berdomisili di wilayah Ogan Komering Ulu.
C. TEMPAT PELAKSANAAN
Kegiatan seminar ini akan dilaksanakan di Hotel The Zuri Baturaja yang beralamat Jl. Dr.
Sutomo no. 88 Kelurahan Sukajadi Kec. Baturaja Timur OKU. 32126
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN

A. TAHAP PERSIAPAN
Penyebaran misinformasi dan berita bohong (hoaks) sangat masif di masyarakat
terutama melalui media sosial. Menurut hasil survey yang dilakukan Masyarakat Telematika
Indonesia (MASTEL) pada tahun 2019 menunjukkan bahwa 87,5% (n = 1,116) responden
mendapatkan berita hoaks melalui media sosial. Hoaks di bidang kesehatan merupakan
salah satu jenis hoaks yang paling banyak menyebar dan menduduki posisi tertinggi ketiga
setelah hoaks di bidang sosial politik dan SARA.
Keberadaan berita hoaks sangat meresahkan masyarakat. Masyarakat berada
dalam posisi yang rentan perpecahan, instabilitas dan gangguan kesehatan dikarenakan
berita bohong yang disebarluaskan melalui media sosial. Dalam posisi ini, tenaga
kesehatan khususnya Tenaga Teksnis Kefarmasian memegang kendali dalam menangkal
penyebaran misinformasi dan berita hoaks di masyarakat. Bahkan jika ditelusur lebih
dalam, mencegah masyarakat untuk jatuh ke dalam berita hoaks yang merugikan
kesehatan merupakan bentuk tanggung jawab moral Tenaga Teknis Kefarmasian.
Kualitas tenaga kesehatan juga masih perlu ditingkatkan. Saat ini, misalnya, dapat
dilihat dari masih banyaknya puskesmas yang tidak mempunyai tenaga kefarmasian .
Akibatnya banyak puskesmas, terutama di daerah terpencil yang hanya dilayani oleh
perawat atau tenaga kesehatan lainnya. Berbagai kajian (Bappenas, 2004; BPS dan OCR
Macro, 2003) juga menunjukkan bahwa sebagian masyarakat mempunyai persepsi bahwa
tenaga kesehatan belum sepenuhnya memberikan kepuasan bagi pasien, misalnya tenaga
farmasi yang dianggap kurang ramah, terbatasnya informasi kesehatan yang diberikan
kepada pasien, atau lamanya waktu tunggu. Bahkan akhir-akhir ini sering muncul keluhan
dan pengaduan masyarakat atas dugaan terjadinya peredaran obat tanpa pengawasan
tenaga kefarmasian yang berwenang.
Untuk membantu pemerintah meningkatkan SDM Tenaga Kesehatan dan
khususnya Tenaga Kefarmasian dalam tupoksinya maka PC PAFI OKU menyusun
proposal ini
B. PROSES PEMBELAJARAN
Seminar ini dilaksanakan selama 1 hari dengan lama waktu pembelajaran 3 x 120
menit.

C. PROSES EVALUASI
Evaluasi dilakukan di sarana Tenaga Teknis Kefarmasian melakukan praktiknya, mencakup
seluruh hasil pelaksanaan seminar apakah telah dilaksanakan oleh masing-masing
peserta.

Anda mungkin juga menyukai