Anda di halaman 1dari 10

BIOTEKNOLOGI

“APLIKASI BIOTEKNOLOGI DI BIDANG KEDOKTERAN”

Disusun oleh :

Prasuci Rotinsulu 19101102027

Febrianus Arnold 19101102014

Yuslin R. Palimbong 19101102017

Destika L. Pareken 19101102046

Riska R. 18101102046

PROGRAM STUDY BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah S.W.T. karena
dengan rahmat dan karuniaNya kami bisa menyelesaikan makalah “Aplikasi Bioteknologi
di Bidang Kedokteran” ini dengan tepat waktu.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas kuliah yang diberikan oleh dosen
pengampuh mata kuliah untuk memenuhi syarat mata kuliah.

Penulis menyadari banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan
kritik diharapkan untuk penulisan makalah yang lebih baik lagi.

Manado, 13 Mei 2022

i
DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar.......................................................................................................................i

Daftar isi.................................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan...............................................................................................................1

1.1 Latar belakang .................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1

1.3 Tujuan..............................................................................................................................1

BAB II Pembahasan...............................................................................................................2

2.1 Sejarah Bioteknologi di Bidang Kedokteran...................................................................2

2.2 Aplikasi Bioteknologi di Bidang Kedokteran..................................................................3

BAB III Penutup....................................................................................................................6

3.1 Kesimpulan......................................................................................................................6

Daftar Pustaka........................................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bioteknologi adalah cabang biologi terapan yang berhubungan dengan disiplin ilmu
mikrobiologi, biokimia, genetika, dan biologi monokular. Definisi bioteknologi klasik
atau konvensional adalah teknologi yang menggunakan agen hayati atau komponennya
untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Sedangkan jika dilihat secara modern, bioteknologi adalah pemanfaatan agen
hayati atau komponen yang direkayasa secara in vitro untuk menghasilkan barang dan jasa
dalam skala industri.
Penerapan bioteknologi umumnya mencakup produksi sel atau biomassa dan
transformasi atau modifikasi kimia yang diinginkan. Transformasi kimia dapat dibagi
menjadi dua subbagian, yaitu:
a. Pembentukan produk akhir yang diinginkan, misalnya enzim antibiotik, asam organik
dan steroid.
b. Penguraian residu produksi, seperti pembuangan limbah, pembuangan limbah industri
atau tumpahan minyak.

Dewasa ini penerapan bioteknologi sangat penting di berbagai bidang, misalnya di


bidang pengolahan makanan, farmasi, obat-obatan, pengolahan limbah dan pertambangan,
dan bidang kedokteran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah Bioteknologi di bidang kedokteran ?
2. Bagaimana aplikasi Bioteknologi di bidang kedokteran ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah Bioteknologi di bidang kedokteran.
2. Mengetahui aplikasi Bioteknologi di bidang Kedokteran.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bioteknologi di Bidang Kedokteran

Penggunaan bioteknologi dalam kehidupan sendiri sejatinya telah dimulai sejak


berabad-abad yang lalu, lebih dari 6.000 tahun lalu, bahkan. Dimulai dari membuat roti,
hingga bir, dimulai dari bidang pertanian hingga kedokteran.

Bioteknologi di bidang kedokteran juga semakin maju dengan penggunaan


biomolekuler untuk kebutuhan manusia. Bioteknologi modern dalam bidang kedokteran
berperan penting dalam diagnosis, pengobatan, dan rekayasa genetik. Pemanfaatan
bioteknologi di bidang kedokteran antara lain rekayasa genetika, pembuatan hormon
insulin, kloning, pembuatan antibiotik, pembuatan vaksin, teknologi plasmid, rekombinasi
DNA, fusi sel atau hibridoma, antibodi monoklonal, sel punca, dan lain-lain. Tidak dapat
disangkal bahwaperkembangan biologi sel saat ini telah memberikan banyak manfaat
dalam dunia kedokteran modern.

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran (Iptekdok)


pada awal milenium ketiga, selain sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia, masih
menyisakan terlalu banyak masalah bioetika. Menurut Bone (1996), setidaknya ada
beberapa isu bioetika dalam bioteknologi kedokteran, yaitu: kematian, inseminasi buatan,
kontraksi rahim, aborsi, transplantasi, dan rekayasa genetika manusia.

Hingga awal milenium ke-3, perkembangan bioteknologi di bidang medis, yang


merupakan proses biologis organisme yang digunakan oleh dan untuk kepentingan
manusia di bidang medis, telah berkembang pesat. Terlepas dari aspek negatif penggunaan
bioteknologi di bidang medis, masyarakat internasional mengakui bahwa bioteknologi
telah mampu meningkatkan kesejahteraan manusia di bidang medis. Untuk itu,
masyarakat global di era milenium ketiga sangat berharap bioteknologi di bidang medis
dapat berkembang lebih cepat untuk memprediksi masalah kesehatan yang semakin
kompleks di masa mendatang.

Perkembangan bioteknologi di bidang kedokteran untuk meningkatkan derajat


kesehatan manusia telah mencapai keberhasilan yang spektakuler, antara lain

a. teknologi produksi obat dan vaksin


b. teknologi tabung reaksi pembuahan
c. teknologi implantasi
2
d. rekayasa genetika

2.2 Aplikasi Bioteknologi di Bidang Kedokteran


a. Antibiotik
Antibiotik adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang
membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain. Antibiotik
diklasifikasikan menjadi 4 kelompok utama, yaitu penisilin, tetrasiklin, sefalosporin,
dan eritromisin.
Penisilin dapat menghentikan infeksi bakteri yang seringkali sangat berbahaya.
Sefalosporin merupakan senyawa lain yang dapat membunuh bakteri yang resisten
(kebal) terhadap penisilin. Misalnya, sefalosporin digunakan untuk melawan
staphylococcus (bakteri yang menyebabkan pneumonia). Streptomisin bekerja dengan
menghalangi pembentukan protein pada bakteri. Antibiotik yang dihasilkan oleh jamur
Streptomyces griseus ditemukan oleh Selman Waksman (1944). Streptomisin
digunakan untuk mengobati tuberkulosis (TB).
Antibiotik di atas dapat menyebabkan resistensi (resistensi) harus mendorong para
ahli untuk meneliti antibiotik baru, mungkin menggunakan rekayasa genetika untuk
membuat antibiotik yang dimodifikasi. Sebuah teknik yang dikenal sebagai "Sel
Gabungan" menunjukkan harapan besar dalam memperoleh jumlah antibiotik yang
lebih baik.

b. Vaksin
Vaksin biasanya mengandung virus atau mikroorganisme yang dilemahkan atau
tidak aktif, yang bila diberikan kepada manusia, menginduksi pembentukan antibodi.
Kini, melalui rekayasa genetika, dimungkinkan untuk memperoleh mikroorganisme
dengan antigenisitas dan patogenisitas tinggi sehingga dapat menghasilkan antibodi
(kualitas) yang tinggi terhadap mikroorganisme tersebut.
Dengan bioteknologi, kita juga bisa memperbanyak mikroorganisme dalam waktu
singkat demi produksi vaksin. Misalnya vak sin polio, saat ini kita tidak perlu
menggunakan ginjal monyet sebagai media kultur, tetapi sekarang telah
dikembangkan metode kultur sel (jaringan) untuk menumbuhkannya.
Vaksinasi merupakan cara terbaik dan termurah, dibandingkan dengan cara
pencegahan penyakit menular lainnya. Namun, masih banyak penyakit virus
berbahaya yang belum ada obat untuk melawannya, tidak ada vaksin yang efektif dan

3
murah. Vaksinasi juga berguna untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh parasit
seperti malaria (menggunakan plasmodium yang dilemahkan).

c. Teknologi transplantasi
Dalam dunia medis, transplantasi dapat dipahami sebagai upaya memindahkan
bagian tubuh dari satu tempat ke tempat lain. Berdasarkan hubungan umum antara
pendonor (donor) dan penerima (recipient), ada 3 jenis implan, yaitu:
 Transplantasi otomatis, yaitu transplantasi di mana donor dan penerima berasal
dari individu yang sama, hampir selalu tidak menghasilkan reaksi penolakan.
 Allotransplantasi adalah transplantasi di mana donor dan resipien adalah dua
individu berjenis kelamin sama, yaitu tipe orang yang sama. Golongan ini
mencakup : a) transplantasi dimana donor dan resipien adalah kembar identic,
sehingga transplantasi ini hampir selalu tidak menimbulkan reaksi penolakan; b)
implant dimana donor dan resipien adalah saudara kandung atau satu orang tua; c)
transplantasi di dimana donor dan penerima adalah dua orang yang tidak
berhubungan, meningkatkan kemungkinan bahwa transplantasi selalu
menyebabkan penolakan.
 Xenotransplantasi adalah transplantasi di mana penerima dan donor adalah dua
individu yang berbeda. Misalnya, transplantasi jaringan atau organ dari hewan ke
manusia.

d. Teknologi rekayasa genetika manusia

Teknologi rekayasa genetika manusia juga berkembang pesat, tidak hanya dalam
hal upaya terapi gen, tetapi juga dalam upaya modifikasi genetik sel sperma dan sel
telur. Dalam konteks terapi gen, meskipun banyak publisitas seputar terapi
penggantian gen, implementasinya jauh dari yang diharapkan. Kendala utama untuk
menerapkan terapi gen adalah pengenalan gen ke dalam sel manusia, tidak ada metode
konklusif. Jika gen yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia tidak berfungsi, maka
tidak ada terapi tidak akan tercapai, begitu pula sebaliknya jika gen menjadi terlalu
aktif dan merangsang sel untuk membuat protein tertentu dalam jumlah berlebihan,
yang dapat menyebabkan kerusakan.

Di sisi lain, keberhasilan teknologi gen manusia juga dapat membantu spesialis
untuk memproduksi insulin (sangat berguna bagi penderita diabetes mellitus
tergantung insulin, DMTI) di pankreas babi dan sapi. lalu buka ritsletingnya. Namun,
4
penggunaan insulin hormon hewan pada manusia dapat menyebabkan hipersensitivitas
atau resistensi insulin. Baru-baru ini, hormon insulin telah dapat dihasilkan melalui
pembiakan mikroorganisme dalam skala laboratorium.

e. Antibodi monoklonal
Antibodi merupakan protein yang dihasilkan oleh sel limfosit B atau sel & sebagai
reaksi tubuh untuk melawan antigen (benda asing) yang masuk ke dalam tubuh.
Antibodi monoklonal dihasilkan melalui fusi atau penggabungan antara sel
limfosit B dan sel mieloma sehingga menghasilkan sel hibridoma. Pada umumnya,
antibodi monoklonal yang dihasilkan berfungsi untuk mengatasi penyakit kanker.
Contoh antibodi monoklonal yang telah digunakan untuk mengobati pasien kanker
adalah trastuzumab (untuk kanker payudara), rituksimab (untuk kanker limfoma) dan
sebagainya.

f. Interferon

Arti dari Interferon adalah sel yang berada di tubuh manusia yang dapat
menghasilkan senyawa kimia. Senyawa kimia tersebut dapat menyerang dan
membunuh virus penyakit. Interferon ini berfungsi untuk melawan infeksi dan
meningkatkan sistem kekebalan pada tubuh. Produksi interferon dilakukan melalui
rekayasa genetik.

5
BAB III

3.1 Kesimpulan
Bioteknologi di bidang kedokteran berkembang sangat pesat dengan penggunaan
biomolekuler untuk kebutuhan manusia. Penggunaan Bioteknologi di bidang kedokteran
antara lain :
a. teknologi produksi antibiotik
b. teknologi produksi vaksin
c. teknologi transplantasi
d. teknologi rekayasa genetika
e. antibodi monoklonal
f. interferon

6
DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto, M.A.K. 2001. Bioteknologi Kedokteran Sebuah Kajian Bioetika. Jurnal Ilmiah Bestari,
XIV, 31(24-32).

Bone E. 1996. Bioteknologi dan Bioetika, Penerbit Kanisius, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai