Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) ( Asrinah dkk,
2010).
dalam jalan lahir. Persalinan yang normal terjadi pada umur kehamilan cukup
bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala, tanpa
kekuatan sendiri.
luar.
1
2
1) Abortus
pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu dan berat janin lebih dari
500 gram.
2) Persalinan imaturus
kehamilan kurang dari 28 minggu. Atau berat badan janin antara 500
3) Persalinan Prematuritas
42 minggu dan berat janin lebih dari atau sama dengan 2500 gram.
3. Tanda – Tanda Persalinan
menyebabkan :
1) Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi yang
semakin pendek.
bercampur darah).
b. Keregangan otot-otot
Otot rahim akan meregang dengan majunya kehamilan, oleh karena isinya
persalinan.
menimbulkan his.
d. Pengaruh janin
proses persalinan. Oleh karena itu pada anencepalus kehamilan lebih lama
dari biasanya.
e. Teori Prostaglandin
5. Tahapan Persalinan
5) Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar, yaitu
Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus teraba keras
dengan fundus uteri setinggi pusat dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2
terdorong kedalam vagina dan akan lahir spontan atau dengan sedikit
dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri, seluruh proses biasanya
d. Kala IV
Kala IV adalah kala pengawasan selama 1-2 jam setelah bayi dan uri lahir
kontraksi uterus dan terjadinya pendarahan. Ada 7 pokok hal penting yang
harus diperhatikan :
1) Kontraksi uterus
B. Tingkat Kecemasan
1. Pengertian kecemasan
Kecemasan atau ansietas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak
didukung oleh situasi. Ketika merasa cemas, individu merasa tidaknyaman atau
2008).
dan tidak dapat dibenarkan yang sering disertai gejala fisiologis (Riyadi, 2009).
jelas dan menyebar, berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya.
Keadaan emosi ini tidak memiliki objek spesifik kecemasan dialami secara
8
rentang.
2. Teori Kecemasan.
sesuatu di luar dirinya dan meknisme diri yang digunakan dalam mengatasi
a. Teori Psikoanalisis
elemen tersebut, dan fungsi ansietas adalah meningkatkan ego bahwa ada
bahaya.
9
b. Teori Interpersonal
terhadap penolakan saat berhubungan dengan orang lain. Hal ini juga
oleh orang lain atau pun masyarakat akan menyebabkan individu yang
lain, maka ia akan merasa tenang dan tidak cemas. Dengan demikian cemas
c. Teori Perilaku
d. Teori keluarga
yang biasa ditemui dalam suatu keluarga, Adanya tumpang tindih antara
e. Teori biologis
terhadap cemas.
3. Etiologi Cemas
konflik tidak sadar antara ego dan impuls dari id namun ego menahannya
dorongan id. Karena sumber kecemasan yang berada pada ketidak sadaran
inilah penderita GAD acap kali merasa cemas tanpa mengetahui sebabnya .
tersinggung.
berbeda satu sama lain. Manifestasi yang terjadi tergantung pada kematangan
lebih terarah.
cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci, spesifik dan tidak
berfikir tentang hal yang lain, semua perilaku ditunjukan untuk mengurangi
ketegangan
13
kekuatan lain dan adanya keyakinan pada individu yang bersangkutan bahwa
segera ditangani untuk mencapai homeostatis pada diri individu, baik secara
yaitu usaha untuk melindungi diri dari perasaan tidak adekuat. Beberapa ciri
bertahan dari hal-hal yang tidak menyenangkan dan secara tidak langsung
mengatasi masalah
dengan secara sadar. Individu tidak mau memikirkan hal-hal yang kurang
menyenangkan dirinya.
meyenangkan dirinya.
Table 2.1
Tingkat kecemasan (HRS-A)
2. Ketegangan
a. Merasa tegang
b. Terlihat lesu
c. Tidak bisa istirahat tenang
d. Mudah terkejut
e. Mudah menangis
f. Gemetar
g. Gelisah
17
3. Ketakutan
a. Takut gelap
b. Takut orang asing
c. Takut ditinggal sendiri
d. Takut pada kerumunan
orang banyak
4. Gangguan tidur
a. Sukar masuk tidur
b. Terbangun malam hari
c. Tidak tidur nyenyak
d. Bangun dengan lesu
e. Banyak mimpi
5. Gangguan kecerdasan
a. Sukar konsentrasi bila
ditanya
b. Daya ingat menurun
6. Perasaan depresi (murung)
a. Tidak kooperatif
b. Tidak mau bermain
c. Terlihat sedih
d. bangun dini hari
e. Perasaan berubah-ubah
sepanjang hari
7. Gejala somatic/fisik (otot)
a. Merasa sakit dan nyeri di
otot-otot
b. Terlihat kaku
c. Gigi gemerutuk
8. Gejala somatic/fisik (sensorik)
a. Merasa tinitus (telinga
berdengung)
b. Penglihatan kabur
c. Muka anak terlihat merah
atau pucat
9. Gejala kardiovaskuler (jantung
dan pembuluh darah)
a. Denyut jantung cepat
b. Merasa nyeri didada
c. Terlihat lesu lemas
10 Gejala respiratori (pernapasan)
a. Rasa tertekan atau sempit
didada
18
b. Napas pendek/sesak
11 Gejala gastrointestinal
(pencernaan)
a. Merasa sulit menelan
b. Nyeri sebelum dan
sesudah makan
c. Rasa penuh atau kembung
d. Merasa mual
e. Terlihat muntah
f. Buang air besar lembek
g. Susah buang air besar
(konstipasi)
h. Berat badan menurun
12 Gejala urogenital (perkemihan
dan kelamin)
a. Sering buang air kecil
b. Tidak dapat menahan air
seni
13 Gejala autonom
a. Mulut terlihat kering
b. Muka terlihat merah
c. Anak mudah berkeringat
d. Kepala terasa sakit
e. Bulu-bulu terlihat berdiri
Keterangan :
28 – 41 : Kecemasan berat
otak membuat tubuh gemetar, kesulitan bernafas, tubuh menjadi lemah dan
gangguan visual. Tarik ambil dalam – dalam sampai memenuhi paru –paru,
b. Melakukan Relaksasi
pada leher, kepala, rasa nyeri dada. Cara yang dapat ditempuh dengan
melakukan tehnik relaksasi dengan cara duduk atau berbaring, lakukan tehnik
c. Intervensi Kognitif
Bila tubuh dan fikiran dapat merasakan kenyamanan maka fikiran-fikiran positif
yang lebih konstruktif dapat muncul. Ide-ide kreatif dapat dikembangkan dalam
menyelesaikan permasalahan.
d. Pendekatan Agama
kedekatan terhadap Tuhan dan doa yang disampaikan akan memberikan harapan
positif.
e. Pendekatan Keluarga
f. Olahraga
tumpukan stres secara positif. Lakukan olahraga yang tidak memberatkan, dan
Adapun cara pencegahan yang dapat membuat ibu merasa tidak cemas
1) Masase
merupakan hal yang sangat dicemaskan oleh ibu hamil di trimester III sehingga
akan berpengaruh pada psikologis ibu yang ditandai dengan sukar bekonsentrasi
kehadiran mereka membuat kuat dan lebih percaya diri (Maimunah, 2011).
jelas dan menyebar yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak
berdaya. Kecemasan berbeda dengan rasa takut, karakteristik rasa takut adalah
obyek atau sumber yang spesifik dan dapat diidentifikasi serta dapat dijelaskan
oleh individu. Rasa takut terbentuk dari proses kognitif yang melibatkan
22
disebabkan oleh hal yang bersifat fisik dan psikologis ketika individu dapat
tidak di kelola dengan tepat dapat terjadi abnormal. Proses persalinan seringkali
permasalahan psikologis bagi ibu hamil yang salah satunya adalah kecemasan
memiliki gejala cemas berat dan dari 4 responden berusia >35 tahun mayoritas