Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sectio Caesarea
1. Pengertian
melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan sayatan rahim
dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram (Prawirohardjo, 2009).
melahirkan janin melalui sayatan dinding perut (abdomen) dan dinding rahim
kelahiran lewat jalan lahir merupakan indikasi absolute untuk sectio caesarea.
Diantaranya adalah panggul sempit yang sangat berat dan neoplasma yang
tetapi dengan keadaan tertentu membuat kelahiran lewat sectio caesarea akan
lebih aman bagi ibu, anak ataupun keduanya. Faktor-faktor yang menyebabkan
11
12
caesarea juga.
6) Abruptio plasenta
8) Diabetes maternal
bradikardi berat atau takikardi. Namun gawat janin tidak menjadi indikasi
kejang pada rahim dapat mengakibatkan gangguan pada plasenta dan tali
pusar yaitu aliran darah dan oksigen kepada janin menjadi terganggu.
kematian janin.
2) Ukuran Janin, berat bayi lahir sekitar 4000 gram atau lebih (giant baby),
(diabetes mellitus). Bayi yang lahir dengan ukuran yang besar dapat
normal karena sifatnya masih seperti bayi prematur yang tidak bisa
5) Insufisiensi plasenta
dari ibu Rh (-) yang menjadi peka dan bila induksi dan persalinan
7) Post mortem caesarean yaitu dilakukan pada ibu yang baru saja
3. Persiapan Praoperasi
luas. Dalam persiapan ini perawat berada pada posisi untuk membantu pasien
Perawat mengalami dilema etik jika klien memiliki informasi yang salah
apa yang aka terjadi sebelum dan sesudah operasi” atau ”Jelaskan apa yang
prosefur rutin pada masa preoperatif dan pasca operatif. Apabila klien
b. Persiapan diet
cairan tidak diperbolehkan 4 jam sebelum bedah, sebab makanan atau cairan
c. Persiapan kulit
Latihan kaki yang dianjurkan antara lain latihan memompa otot, latihan
cara membengkokan lutut kaki rata pada tempat tidur, kemudian meluruskan
kaki pada tempat tidur, mengangkat tumit, melipat lutut rata pada tempat
dilakukan dengan cara menekan otot pantat, kemudian coba gerakan kaki ke
tepi tempat tidur, lalu istirahat dan ulangi sebanyak 5 kali. Latihan
melatih duduk di sisi tempat tidur atau dengan cara menggeser pasien ke sisi
tempat tidur, melatih duduk diawali tidur Fowler, kemudian duduk tegak
f. Persiapan psikososial
suatu reaksi emosional tertentu oleh pasien, apakah reaksi itu jelas atau
yang dapat dianggap pasien sebagai suatu ancaman terhadap perannya dalam
hidup, integritas tubuh, atau bahkan kehidupan itu sendiri. Sudah diketahui
dialami pasien.
18
a. Izin Keluarga
Pihak rumah sakit memberikan surat yang harus ditanda tangani oleh
b. Anastesi
general biasanya diberikan jika anestesi spinal atau epidural tidak mungkin
diberikan, baik karena alasan teknis maupun karena dianggap tidak aman.
masker wajah selama tiga sampai empat menit sebelum obat diberikan
c. Disterilkan
d. Pemasangan Alat
e. Pembedahan
f. Mengambil Plasenta
g. Menjahit
tekanan darah. Beberapa wanita merasakan sakit kepala yang parah setelah
operasi caesar dengan anestesi spinal, sementara ada pula yang merasakan sakit
pusing ; kerongkongan terasa kering dan sakit. Selain itu, pasien mungkin juga
akan mengalami rasa mual yang hebat dan muntah. Jika obat bius yang
Efek-efek samping itu dapat hilang dalam waktu 24 sampai 48 jam setelah
persalinan
Selain itu Resiko Operasi Sectio Caesarea banyak dan serius, sehingga
jauh lebih berbahaya dibanding persalinan normal, dan yang harus memikul
resiko itu tidak hanya ibu tetapi bayi juga. Berikut ini ada beberapa resiko
luka jadi lebih parah. Bukan tak mungkin dilakukan jahit ulang.
21
dengan cepat.
c. Pembatasan kehamilan
hanya boleh melahirkan tiga kali. Kini dengan teknik operasi yang lebih
baik, sang ibu memang boleh melahirkan lebih dari satu bahkan sampai lima
Ada tujuh lapis jahitan yang dibuat saat operasi caesar, yaitu jahitan
pada kulit, lapisan lemak, sarung otot, otot perut, lapisan dalam perut,
lapisan luar rahim dan rahim. Jahitan rahim ini bisa sobek pada persalinan
terjadinya sobekan.
e. Masalah pernafasan
pemberian analgetik.
Pasien post sectio caesarea pada umumnya membutuhkan 3 liter cairan untuk
berkisar dari pengeluaran darah yang tidak diketahui sampai efek antidiuretik
Kateter pada umumnya dilepas dalam waktu 12 jam setelah operasi atau 24
e. Mobilisasi.
Pada sebagian besar kasus, satu hari setelah pembedahan pasien seyogyanya
dapat turun dari tempat tidur dengan bantuan paling sedikit 2 kali. Pada hari
Selain itu ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian khusus setelah
b. Tiga hari setelah operasi, perban biasanya diganti dengan perban yang tahan
air sehingga ibu dapat mandi. Sebelumnya, karena bekas jahitan tidak boleh
kena air, biasanya cukup diseka saja badannya dengan air hangat.
dalam belum kering sehingga masih terasa sakit (Cendika dan Indarwati,
2010).
a. Mobilisasi
Untuk mencegah komplikasi post operasi sectio caesarea ibu harus segera
24
penyembuhan tersebut.
penyembuhan luka.
d. Status nutrisi
menurunkan kekuatan luka dan kolagen. Jumlah vitamin A dan C zat besi
dan lemak yang tepat. Penyembuhan luka membutuhkan dua kali lipat
kebutuhan protein dan karbohidrat dari biasanya untuk segala usia. Diet
luka seperti asam amino (daging, ikan dan susu), energi sel (biji-bijian,
daging dan ikan, zinc (makanan laut, jamur, kacang kedelai, bunga
matahari), bahan mineral (makanan laut dan kacang dari biji-bijian), air.
e. Usia
penyembuhan luka.
g. Luka infeksi
hanya berdampak pada proses penyembuhan tetapi dapat juga pada kondisi
pengobatan.
B. Mobilisasi Dini
pergerakan, posisi atau adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa
jam melahirkan dengan persalinan sesarea. Adapun tujuan mobilisasi pada post
kekhawatiran kalau tubuh digerakkan pada posisi tertentu pasca operasi akan
mempengaruhi luka operasi yang masih belum sembuh yang baru saja selesai
pergerakan badan sedini mungkin. Asalkan rasa nyeri dapat ditahan dan
dan tentu ini akan mengurangi waktu rawat di rumah sakit, menekan
pasca operasi sectio caesarea harus tirah baring dulu. Mobilisasi dini yang bisa
6-10 jam, ibu diharuskan untuk dapat miring ke kiri dan ke kanan. Setelah 24
jam ibu dianjurkan untuk mulai belajar untuk duduk (Sumantri , 2010).
2. Manfaat mobilisasi
a. Peningkatan suhu tubuh karena adanya involusi uterus yang tidak baik
sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan dan menyebabkan infeksi dan
b. Perdarahan yang abnormal, dengan mobilisasi dini kontraksi uterus akan baik
sehingga fundus uteri keras, maka resiko perdarahan yang abnormal dapat
yang terbuka.
c. Involusi uterus yang tidak baik, tidak dilakukan mobilisasi secara dini akan
4. Prosedur mobilisasi
dengan telapak kaki satu demi satu. Gerakan itu seperti sedang
menggambar sebuah lingkaran dengan ibu jari kaki ibu ke satu arah, lalu
dengan cara menarik jari-jari kaki ibu ke arah betis, lalu balikkan ujung
2) Bernafas dalam-dalam
bagian dada atas dan tarik nafas. Arahkan nafas itu ke arah tangan ibu,
c) Cobalah untuk bernafas lebih dalam sehingga mencapai perut. Hal ini
dalam lagi beberapa kali. Ulangi sebanyak tiga atau empat kali.
3) Duduk tegak
akan tertarik dan terasa sangat tidak nyaman, namun teruslah berusaha
b) Tekanlah sebuah bantal dengan ketat di atas bekas luka ibu untuk
5) Berjalan
Saat berjalan usahakan kepala tetap tegak, bernafas lewat mulut. Teruslah
7) Menarik perut
8) Saat menyusui
beberapa detik lalu lemaskan. Lakukan 5 sampai 10 kali setiap kali ibu
Menyusui.
32
1) Menekuk pelvis
2) Meluncurkan kaki
3) Sentakan pinggul
jari-jari kaki.
b) Dorong pinggul pada sisi yang sama dengan kaki yang tertekuk ke
arah bahu, lalu lemaskan. Dorong kaki menjauhi tubuh dengan lurus.
4) Menggulingkan lutut
5) Posisi jembatan
sehari.
6) Posisi merangkak
b) Tekan tangan dan kaki di tempat tidur, dan cobalah untuk melakukan
terdorong ke arah bahu. Jika melakukan gerakan ini dengan benar, ibu
oleh bidan
rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya
maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus –Organisme –
b. Operant response atau instrumental respons, yakni respons yang timbul dan
kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus
tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk
tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh
(organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan
36
sehat
Tindakan atau perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri (self treatment)
mobilisasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor sperti menurut Green dalam
dasar atau motivasi bagi perilaku. Termasuk dalam faktor ini adalah
perundangan.
tergantung pada tujuan dan jenis program. Termasuk dalam faktor ini antara
Apakah penguat positif ataukah negatif bergantung pada sikap dan perilaku
orang lain yang berkaitan, yang sebagian diantaranya lebih kuat daripada
C. Konsep pengetahuan
1. Pengertian
manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang
penglihatan (mata).
perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yaitu:
obyek tersebut.
responden.
e. Adopsi (Adoption) yaitu dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
3. Tingkatan-tingkatan Pengetahuan
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan hanya sebagai recal (memangggil) memori yang telah ada
b. Memahami (comprehension)
Memahami sesuatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak
c. Aplikasi (Application)
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis (Synthesis)
yang dimiliki.
f. Evaluasi (Evaluation)
a. Pendidikan
terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri
b. Pekerjaan
c. Umur
pisik dan psikologis (mental). Secara garis besar pertumbuhan fisik secara
perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Ini
terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis dan mental,
d. Minat
Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan
e. Pengalaman
sikap positif.
f. Kebudayaan
g. Informasi
tulisan.
D. Motivasi
1. Pengertian
perubahan pada diri seseorang yang tampak pada gejala kejiwaan, perasaan dan
(Triwibowo, 2013).
b. Rasa aman : menghindari bahaya dan bebas dari rasa takut atau ancaman.
faktor, yaitu:
a. Faktor internal
b. Faktor eksternal
4. Pengukuran Motivasi
scale menurut Hidayat (2012) dalam pengukuran dengan rating scale responden
pernah dengan rentan nilai 5,4,3,2,1 dan pertanyaan negatif selalu, sering,
kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak
disengaja dan ini dilakukan setelah orang melakukan kontak atau pengamatan
terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng daripada prilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Mubarak,
2012).
dan perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada
Post Operasi SC
perilaku ini timul karena adanya dorongan faktor internal dan faktor eksternal.
Perilaku dipandang sebagai reaksi atau respons terhadap stimulus. Motivasi atau
kepentingan atau tujuan yang ingin dicapai. Karena tanpa ada dorongan tadi
tidak akan ada suatu kekuatan yang menagrahkan individu pada suatu
(need), dalam arti kebutuhan memangkitkan dorongan dan dorongan ini pada
2013).
dilakukan orang untuk memenuhi kebutuhan yang belum tercapai. Motivasi itu
timbul karena adanya suatu kebutuhan atau keinginan yang harus dipenuhi.
Keinginan itu akan mendorong individu untuk melakukan suatu tindakan, agar
G. Kerangka Teori
Faktor Predisposisi:
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Motivasi
4. Keyakinan
5. Keinginan
Faktor pemungkin:
1. Ketrampilan,
2. Sumber daya Perilaku bidan dalam
pribadi tindakan mobilisasi dini pada
3. Komunitas. pasien post section caesarea
4. Tersedianya sarana
5. Kebijakan
6. Peraturan
Faktor penguat:
1. Pendidikan
2. Pengalaman