ASESMEN
ASESMEN
Di Indonesia, ada sekitar 3,22 juta ton sampah plastik yang tak terkelola dengan baik.
Sekitar 0,48 hingga 1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga mencemari
lautan. Hal itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah pencemaran
sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia.
Padahal, jumlah penduduk pesisir Indonesia hampir sama dengan India, yaitu 187 juta
jiwa. Namun, tingkat pencemaran plastik ke laut di India hanya sekitar 0,09—0,24 juta
ton per tahun dan India menempati urutan ke-12 sebagai negara dengan jumlah
pencemaran sampah plastik ke laut terbesar di dunia. Jika dibandingkan dengan India,
dimungkinkan bahwa sistem pengelolaan sampah di Indonesia masih belum optimal.
Tak hanya itu, pencemaran plastik di Indonesia pun diperkirakan akan terus
meningkat. Hal itu dapat terjadi karena saat ini, industri-industri minuman di Indonesia
tumbuh dengan pesat. Padahal, banyak produk minuman yang menggunakan plastik
sekali pakai sebagai packaging. Pertumbuhan industri minuman yang sangat pesat tentu
saja akan menghasilkan pertumbuhan jumlah sampah plastik yang semakin banyak.
Terlebih, saat ini kapasitas pengolahan limbah plastik masih terbilang minim.
Dari berita tersebut, untuk mengurangi tingkat pencemaran plastik, peran apa yang
bisa kamu lakukan sebagai siswa?
A. Membuat minuman berkemasan plastik secara pribadi
B. Membuat aturan mengenai larangan membuang sampah plastik
C. Tidak membuang sampah sembarangan
D. Membuang seluruh plastik yang dimiliki agar tidak menjadi sampah
Nomor 22
sumber: kemdikbud.go.id
Sampah anorganik lebih lama terurai dibandingkan dengan sampah organik.
Waktu dekomposisi popok sekali pakai lebih lama dari plastik, tapi kurang dari kulit
sintetis.
A. 100 tahun
B. 250 tahun
C. 375 tahun
D. 475 tahun
Nomor 23
sumber: kemdikbud.go.id
Seorang siswa membaca tabel dan diagram di atas.
Nomor 24
sumber: kemdikbud.go.id
Pada toko beras tersebut, jenis beras yang paling banyak terjual adalah…
Baca berita di bawah ini dengan seksama, kemudian jawablah pertanyaan yang
terlampir.
Berita: "Pada tanggal 5 Juli 2023, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
melaporkan bahwa Indonesia sedang mengalami musim kemarau yang panjang.
Menurut data yang dirilis, curah hujan di beberapa daerah di Indonesia mengalami
penurunan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini mengakibatkan
kekeringan yang melanda beberapa wilayah, terutama di Pulau Jawa dan Pulau
Sumatera.
Menurut Dr. Andi, seorang ahli meteorologi, penyebab musim kemarau yang panjang ini
adalah adanya fenomena El Nino di Samudra Pasifik. El Nino adalah peristiwa
peningkatan suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur yang
terjadi secara periodik. Fenomena ini mempengaruhi sistem cuaca di sekitarnya,
termasuk Indonesia.
Dampak dari musim kemarau yang panjang ini sangat merugikan sektor pertanian di
Indonesia. Tanaman padi, jagung, dan sayuran mengalami gagal panen akibat
kekurangan air. Banyak petani yang mengalami kerugian ekonomi yang besar karena
hasil panen mereka berkurang drastis.
Dalam kondisi musim kemarau yang panjang, masyarakat juga diimbau untuk
menggunakan air dengan bijak. Mengurangi pemakaian air saat mencuci dan mandi,
serta memperbaiki saluran pipa yang bocor dapat membantu mengurangi pemborosan
air."
Pertanyaan: essay