Saol Asesmen
Saol Asesmen
Kelas :8 (VIII)
Semester : 1 (Ganjil)
Di Indonesia, ada sekitar 3,22 juta ton sampah plastik yang tak terkelola dengan baik.
Sekitar 0,48 hingga 1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga mencemari
lautan. Hal itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah pencemaran
sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia.
Padahal, jumlah penduduk pesisir Indonesia hampir sama dengan India, yaitu 187 juta
jiwa. Namun, tingkat pencemaran plastik ke laut di India hanya sekitar 0,09—0,24 juta
ton per tahun dan India menempati urutan ke-12 sebagai negara dengan jumlah
pencemaran sampah plastik ke laut terbesar di dunia. Jika dibandingkan dengan India,
dimungkinkan bahwa sistem pengelolaan sampah di Indonesia masih belum optimal.
Tak hanya itu, pencemaran plastik di Indonesia pun diperkirakan akan terus
meningkat. Hal itu dapat terjadi karena saat ini, industri-industri minuman di Indonesia
tumbuh dengan pesat. Padahal, banyak produk minuman yang menggunakan plastik
sekali pakai sebagai packaging. Pertumbuhan industri minuman yang sangat pesat tentu
saja akan menghasilkan pertumbuhan jumlah sampah plastik yang semakin banyak.
Terlebih, saat ini kapasitas pengolahan limbah plastik masih terbilang minim.
Dari berita tersebut, untuk mengurangi tingkat pencemaran plastik, peran apa yang
bisa kamu lakukan sebagai siswa?
JAWABAN: C
Pembahasan:
Sesuai teks di atas, tingkat pencemaran plastik di Indonesia tergolong tinggi karena
pengelolaan sampah plastik yang belum optimal.
Selain itu, pencemaran sampah plastik juga diduga akan terus meningkat karena
banyaknya industri minuman yang menggunakan plastik sebagai kemasan.
Sementara itu, langkah membuat minuman berkemasan plastik secara pribadi justru
dapat menambah jumlah sampah plastik yang ada.
Membuang seluruh plastik yang dimiliki pun akan menambah jumlah sampah plastik
yang ada di lingkungan.
Contoh
sumber: kemdikbud.go.id
Sampah anorganik lebih lama terurai dibandingkan dengan sampah organik.
Waktu dekomposisi popok sekali pakai lebih lama dari plastik, tapi kurang dari kulit
sintetis.
A. 100 tahun
B. 250 tahun
C. 375 tahun
D. 475 tahun
E. 575 tahun
Jawaban: D
Pembahasan:
Contoh
sumber: kemdikbud.go.id
Seorang siswa membaca tabel dan diagram di atas.
Jawaban: B
Pembahasan:
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa waktu dekomposisi kertas tisu adalah 5
minggu dan waktu dekomposisi kantong kertas adalah 8 minggu.
Kemudian diketahui bahwa waktu dekomposisi kulit jeruk adalah 5 bulan dan waktu
dekomposisi sisa apel adalah 2 bulan.
Jika diperhatikan, satuan unit waktu dekomposisi pada diagram A tidak sama dengan
diagram B.
Waktu dekomposisi sampah plastik adalah 400 tahun. Jika diketahui waktu
dekomposisi popok sekali pakai lebih lama dari plastik, waktu dekomposisi popok akan
lebih dari 400 tahun.
Waktu dekomposisi sampah kulit sintetis adalah 500 tahun. Jika diketahui waktu
dekomposisi popok sekali pakai kurang dari kulit sintetis, waktu dekomposisi popok
akan kurang dari 500 tahun.
Jadi, waktu dekomposisi popok berkisar antara 400 tahun sampai 500 tahun. Dengan
jawaban tersebut, nilai yang mendekati adalah pilihan D, yakni 475 tahun.
Contoh
sumber: kemdikbud.go.id
Pada toko beras tersebut, jenis beras yang paling banyak terjual adalah…
Jawaban: Beras Rojolele
Pembahasan:
Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa:
Dengan begitu, jenis beras yang paling banyak terjual adalah beras Rojolele, yakni
sebanyak 650 kg.
***
Kunci Jawaban
Kunci Jawaban
1. B
2. C
3. B
4. B
5. C
6. D
7. A
8. A
9. C
10. C
11. C
12. C
13. B
14. D
15. A
16. D
17. C
18. D
19. D
20. D
Jawaban: 25