Materi 1 - Kebijakan Pemulihan Pembelajaran - 11 MEI 2022
Materi 1 - Kebijakan Pemulihan Pembelajaran - 11 MEI 2022
Materi 1 - Kebijakan Pemulihan Pembelajaran - 11 MEI 2022
Pemulihan Pembelajaran
Bahan Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka
Tujuan Bimbingan Teknis
Bila perbedaan
Survei pada 18.370 siswa kelas 1-3 SD di 612 sekolah di 20 kab/kota dari 8 provinsi menunjukkan kenaikan hasil
hasilbelajar
belajarituyang
direfleksikan
signifikankeantara
proyeksi learning2013
Kurikulum lossdan
numerasi dan Darurat
Kurikulum literasi, pen
Sebagai bagian dari mitigasi ketertinggalan pembelajaran, satuan
pendidikan diberi opsi untuk menggunakan kurikulum yang
disederhanakan agar dapat berfokus pada penguatan karakter dan
kompetensi mendasar
Kemendikbudristek
Kemendikbudristek menyusun modul Data kualitatif mengkonfirmasi bahwa guru merasa
mengembangkan “Kurikulum
literasi dan numerasi untuk membantu terbantu untuk melihat materi yang esensial, sehingga bisa
Darurat” dengan merancang dan menerapkan pembelajaran yang lebih baik.
menyederhanakan Kompetensi guru menerapkan kurikulum. Juga
Modul literasi-numerasi dari Kemendikbudristek juga
Inti dan Kompetensi Dasar (KI tersedia modul untuk orang tua yang
sering disebutkan sebagai alat bantu yang bermanfaat
dan KD) yang dicapai. dapat digunakan di rumah.
untuk penerapan kurikulum.
Refleksi
Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam pelajaran ditargetkan untuk dipenuh
Struktur kurikulum yang kurang fleksibel, jam Fokus pada materi yang esensial, Capaian Pembelajaran diatur per fase, bukan
pelajaran ditentukan per minggu Memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesu
Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk dapat terus meng
untuk melakukan pembelajaran yang mendalam
dan yang sesuai dengan tahap perkembangan
peserta didik
1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan m
pembelajaran intrakurikuler untuk setiap Alokasi waktu untuk setiap projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak har
mata pelajaran mengacu pada capaian
pembelajaran.
Alokasi pertahun Alokasi Projek TOTAL JP PER * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1 JP=40 menit (minggu) per tahun TAHUN agama/kepercayaan masing-masing.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu)
jenis seni atau
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Tari, dan/atau
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Prakarya). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi 72 (2) 36 108 atau prakarya
Pekerti*
Pendidikan Pancasila 72 (2) 36 108
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau
Prakarya)
Bahasa Indonesia 180 (5) 36 216
Matematika 144 (4) 36 180
*** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun.
IPA 144 (4) 36 180
IPS 108 (3) 36 144 **** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
Bahasa Inggris 108 (3) 36 144 Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan
PJOK 72 (2) 36 108 yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Informatika 72 (2) 36 108
Seni dan Prakarya**: 72 (2) 36 108
o Seni Musik
o Seni Rupa
o Seni Teater
o Seni Tari
o Prakarya
Muatan Lokal*** 72 (2) - 72
Total****: 1044 (29) 360 1404
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMP Kelas IX
1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan
perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi
rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial
budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau
kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB)
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan
pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami
Implementasi Kurikulum
2 Merdeka dapat disesuaikan
dengan kesiapan masing-
masing satuan pendidikan
Penyediaan ● Perangkat ajar (buku teks, contoh-contoh alur tujuan pembelajaran, kurikulum operasional
Jaminan jam
Perangkat ajar: ● sekolah, serta
Perubahan modul
struktur ajarpelajaran
mata dan projek penguatan
tidak profilguru
merugikan Pelajar Pancasila disediakan melalui
mengajar
01
03 buku teks dan bahan
dan tunjangan
platform digital bagi guru. Satuan pendidikan dapat melakukan pengadaan buku teks
● Semua
secara guru yang
mandiri berhak
dengan mendapatkan
BOS/BOP tunjangan
reguler profesi Pemda
atas dukungan ketika menggunakan
dan yayasan
ajar
profesi ● Kurikulum
Buku cetak2013
dapatakan tetap
dibeli mendapatkan
menggunakan danahak tersebutmelalui SIPLah atau cetak mandiri
BOS/BOP
pendukung
guru
Pelatihan mandiri bagi guru dan kepala sekolah melalui micro learning di aplikasi digital Merdeka Mengajar (dapat diun
Menyediakan berbagai narasumber dalam pelatihan Kurikulum Merdeka. Misalnya,
Pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah, dan pemda
dapat diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimpanan (flashdisk) bagi wilayah 3T.
02 Guru membentuk komunitas belajar untuk saling berbagi praktik
uk e-book, baik
video, dalam dll.,
podcast adopsi Kurikulum Merdeka, baik di satuan pe
yang
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar (tidak hanya buku teks) yang
digunakan untuk mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran
Buku teks mata pelajaran Pendidikan Modul ajar Bahasa Indonesia untuk Fase Modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila dan Kewarganegaraan untuk kelas X
D (SMP) Pancasila dengan tema Bhineka Tunggal
Ika untuk Fase A
Dukungan yang dapat diberikan Direktorat Teknis
Krisis pembelajaran merupakan Kurikulum Merdeka melanjutkan Sebagai upaya pemulihan pembelajaran,
masalah yang berkepanjangan di upaya penyederhanaan kurikulum implementasi Kurikulum Merdeka tidak
Indonesia, terjadi bahkan sejak yang diawali dengan Kurikulum diwajibkan.
sebelum pandemi COVID-19, dan Darurat, juga upaya penguatan
diperparah dengan situasi pembelajaran karakter dan kompetensi yang sudah Satuan pendidikan dapat memilih salah satu dari 3
di masa pandemi. dimulai sejak kurikulum sebelumnya. kurikulum: Kurikulum 2013, kurikulum darurat,
atau Kurikulum Merdeka.
Krisis ini ditunjukkan dengan Secara garis besar, kebaruan dari
capaian hasil belajar yang relatif rendah Kurikulum Merdeka adalah adanya: Untuk Kurikulum Merdeka, satuan pendidikan
dibandingkan banyak negara lain, (1) pembelajaran yang lebih mendalam, dapat mengimplementasikannya sesuai kesiapan
serta kesenjangan kualitas belajar tidak terburu-buru, sehingga setiap masing-masing.
yang nyata. peserta didik dapat mencapai kompetensi
minimum; (2) pembelajaran sesuai tahap Pemerintah menyediakan dukungan kebijakan dan
Kurikulum saja tidak cukup untuk capaian peserta didik; dan teknis, termasuk berbagai sumber untuk guru dalam
menjadi jalan keluar masalah (3) pembelajaran melalui projek untuk Platform Merdeka Mengajar.
ketertinggalan pembelajaran (learning penguatan karakter dalam profil pelajar
loss). Namun karena kurikulum Pancasila Pemerintah Daerah diharapkan mendukung dan
mempengaruhi cara pendidik bekerja, memfasilitasi satuan pendidikan untuk menentukan
maka penyesuaian kurikulum perlu pilihan kurikulum, mempelajari Kurikulum
dilakukan bersama upaya-upaya Merdeka, serta dalam proses
lainnya. mengimplementasikannya sesuai filosofi dari
Kurikulum Merdeka ini.
Terima Kasih
Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022