Anda di halaman 1dari 8

SOAL UTS MIKROBIOLOGI PRODI S2

PENDIDIKAN BIOLOGI
TAKE HOME Di kumpulkan tanggal 25 Nopember 2021 Pukul 21.00 WIB

NAMA : ETI WAHYUNI

NIM : 1120210003

1. Jelaskan hubungan mikrobiologi dengan disiplin ilmu yang lain!


Mikrobiologi merupakan ilmu tentang mikroorganisme yang mencakup bermacam-macam
kelompok organisme mikroskopik yang terdapat sebagai sel tunggal maupun kelompok sel,
termasuk kajian virus yang bersifat mikroskopik meskipun bukan sel.
Dewasa ini kajian mikrobiologi mengalami perkembangan yang pesat. Kajian yang lebih
khusus sebagai perkembangan dari ilmu mikrobiologi dapat dikelompokkan berdasarkan
tujuannya, seperti berdasarkan taksonomi, habitat dan cakupan masalah serta hubungannya
dengan disiplin ilmu lain. Beberapa cabang kajian khusus mikrobiologi berdasarkan tujuan
pengelompokkannya:
1) Pengelompokkan berdasarkan TAKSONOMI, dibagi menjadi 5 yaitu:
a. Virologi, yaitu kajian mikrobiologi tentang virus;
b. Bakteriologi, yaitu kajian mikrobiologi tentang bakteri;
c. Mikologi, yaitu kajian mikrobiologi tentang jamur atau fungi;
d. Algologi/Fikologi, yaitu kajian mikrobiologi tentang alga;
e. Protozoologi, yaitu kajian mikrobiologi tentang protozoa.
2) Pengelompokkan berdasarkan HABITAT, dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Mikrobiologi Tanah, yaitu kajian mikrobiologi tentang kehidupan dan peranan
mikroorganisme di dalam tanah;
b. Mikrobiologi Air, yaitu kajian mikrobiologi tentang kehidupan dan peranan
mikroorganisme di dalam air;
c. Mikrobiologi Rumen, yaitu kajian mikrobiologi tentang kehidupan dan peranan
mikroorganisme di dalam system lambung/usus hewan
3) Pengelompokkan berdasarkan KAITAN ILMU LAIN DAN CAKUPAN MASALAH,
dibagi menjadi 5, yaitu:
a. Ekologi Mikroorganisme, yaitu kajian tentang asosiasi kehidupan antara
mikroorganisme dengan lingkungannya (ekologi);
b. Fisiologi Mikroorganisme, yaitu kajian tentang sifat faal mikroorganime;
c. Genetika Mikroorganisme, yaitu kajian tentang sifat-sifat menurun dan kebakaan
pada mikroorganisme;
d. Mikrobiologi Kesehatan, yaitu kajian tentang sifay dan peranan mikroorganime
dalam bidang Kesehatan (penyakit, epidemologi, vaksinasi, dsb);
e. Mikrobiologi Industri, yaitu kajian tentang sifat dan peranan mikroorganisme dalam
proses industri.

2. Bagaimanakah hukum Postulat Khok?


Postulat Koch atau Postulat Henle-Koch ialah 4 kriterita yang dirumuskan Robert Koch pada
tahun 1884 dan diterbitkan pada 1890. Postulat Koch berkembang pada abad ke-19 sebagai
panduan umum untuk mengidentifikasi patogen yang dapat diisolasikan dengan teknik
tertentu. Menurut Bollard (1993), pada tahun 1880, Koch memanfaatkan kemajuan metoda
laboratorium dan menentukan kriteria yang diperlukan untuk membuktikan bahwa mikroba
spesifik merupakan penyebab penyakit tertentu. Kriteria tersebut dikenal sebagai Postulat
Koch. Terdapat 4 kriteria yang dirumuskan, yaitu:

 Organisme (parasit) harus ditemukan dalam hewan yang sakit, tidak pada yang sehat.
 Organisme harus diisolasi dari hewan sakit dan dibiakkan dalam kultur murni.
 Organisme yang dikulturkan harus menimbulkan penyakit pada hewan yang sehat.
 Organisme tersebut harus diisolasi ulang dari hewan yang dicobakan tersebut

Keempat kriteria harus terpenuhi untuk menentukan sebab-musabab antara parasit dan
penyakit. Menurut Suada dan Suniti (2014), metode Postulat Koch dapat dilakukan untuk
membuktikan suatu patogen menyebabkan penyakit dengan menerapkan isolasi, inokulasi,
reisolasi, dan identifikasi mikroba yang berasosiasi. Setelah diketahui mikroba sebagai
penyebab maka kemudian mikroba tersebut diidentifikasi secara molekuler. Postulat Koch
dapat digunakan dan diterapkan pada berbagai bidang aplikatif  sesuai dengan kebutuhannya
masing-masing. Postulat Koch dapat diterapkan pada berbagai bidang, diantaranya bidang
mikrobiologi, bidang pertanian, bidang peternakan, dan bidang pangan. Contoh penerapan
postulat koch dalam bidang pertanian yaitu ketika terdapat serangn oleh patogen pada
pertanaman agroforestry, kemudian dalam bidang mikrobiologi dapat digunakan untuk
mengetahui peranan mikroba sebagai penyebab penyakit yang diterangkan jelas dengan
postulat tertentu (Saleh dan Nasir 2003).

3. Jelaskan 3 macam media untuk pertumbuhan bakteri!


Media pertumbuhan bakteri berdasarkan fungsinya menurut Capuccino (2013) :
1) Media Selektif Media selektif mengisolasi kelompok bakteri spesifik dan menghambat
pertumbuhan bakteri lainnya. Contoh media selektif, yaitu agar feniletil alcohol, agar
Kristal violet, agar NaCl 75%.
2) Media Diferensial Media selektif dapat membedakan kelompok bakteri yang berkaitan
secara morfologis dan biokimia. Media ini dapat menghasilkan perubahan karakteristik
pada pertumbuhan bakteri dan/atau media di sekeliling koloni. Contoh media diferensial,
yaitu agar garam mannitol, agar MacConkey, agar Eosin-Metilen Biru (Levine).
3) Media Diperkaya Media ini telah ditambahkan dengan bahan-bahan bernutrisi tinggi,
seperti darah, serum, atau ekstak khamir, untuk tujuan kultuvasi organisme selektif.
Contoh dari media diperkaya yaitu, agar darah.

Media biakan bakteri berdasarkan sifat bentuknya menurut Prof. Unus (2005) dapat
dibedakan menjadi :

1) Media Padat Media padat umumnya digunakan untuk menumbuhkan bakteri, ragi, jamur
maupun mikroalge. Jumlah pemadat atau tepung agar ditambahkan tergantung kebutuhan
organisme yang ditumbuhkan. Organisme yang memerlukan kadar air tinggi maka
jumlah tepung agar harus rendah, sedangkan organisme yang memerlukan kadar air yang
rendah maka jumlah harus tinggi.
2) Media Cair Media cair tidak ditambahkan zat pemadat, umumnya dipergunakan untuk
mikroalge dan juga bakteri dan ragi.
3) Media Semi Padat-Cair Media ini umumnya diperlukan untuk pertumbuhan organisme
yang memerlukan kandungan air dan hidup anaerobik maupun fakultatif dengan
penambahan zat pemadat hanya 50% atau kurang dari yang seharusnya.
4. Jelaskan perbedaan bakteri gram negative dan gram positif!

Perbedaan Relatif
Ciri
Gram Positif Gram Negatif
Struktur dinding sel 1. Tebal (15 – 80 nm); 1. Tipis (10 – 15 nm);
2. Berlapis tunggal (mono). 2. Berlapis tiga (multi).
Komposisi dinding sel 1. Kandungan lipid rendah 1. Kandungan lipid rendah
(1% - 4%); (11% - 22%);
2. Peptidoglikan ada sebagai 2. Peptidoglikan ada di
lapisan tunggal. dalam lapisan kaku
sebelah dalam; jumlahnya
sedikit;
3. Tidak ada asam tekoat.
Kerentanan terhadap Lebih rentan Kurang rentan
penisislin
Pertumbuhan dihambat oleh Pertumbuhan dihambat Pertumbuhan tidak begitu
zat-zat warna dasar, misalnya dengan nyata dihambat
ungu kristal
Persyaratan nutrisi Relatif rumit pada banyak Relatif sederhana
spesies
Resistensi terhadap gangguan Lebih resisten Kurang resisten
fisik
(Pelczar, 2006)

Karakteristik Gram Positif Gram Negatif


Rekasi warna Biru keunguan Merah
Lapisan peptidoglikan Multi lapis Selapis
dinding sel
Teichoic Acid (WTAs) berlimpah Tidak ditemukan
Ruang Periplasmik Tidak ada Ada
Membran Luar Tidak ada Ada
Kandungan lipopolisakarida Nyaris tidak ada Tinggi
(LPS)
Kandungan lipid dan Rendah Tinggi
lipoprotein
Racun yang dihasilkan Eksotoksin Endotoksin dan eksotoksin
 Perbedaan karakteristik inilah yang akhirnya membuat golongan bakteri gram negatif
lebih patogen dibanding gram positif. Hal ini terutama dikarenakan adanya perbedaan
komponen dinding selnya. Bakteri gram positif adalah bakteri yang memiliki membran
tunggal yang dilapisi peptidoglikan tebal. Sedangkan bakteri gram negatif adalah bakteri
yang dinding selnya terdiri dari lapisan lipopolisakarida atau yang diketahui sebagai
endotoksin.
 Dalam sistem pewarnaan gram, bakteri akan mendapat perlakuan berupa pewarnaan
dinding sel. Bakteri yang tergolong dalam gram positif adalah bakteri yang memiliki
dinding sel multilapis. Berbeda halnya dengan dinding sel bakteri gram negatif yang
hanya terdiri dari satu lapis dan mengandung lipid serta lipoprotein.

 Adanya perbedaan ketebalan dinding sel inilah yang menyebabkan perbedaan dalam
mengikat warna pada saat diberi perlakuan. Pada dasarnya, semua golongan bakteri
menyerap warna dasar yang pertama kali diberikan, namun karena tingkat ketebalan
dinding selnya berbeda maka menyebabkan pengikatan terhadap warna dasar tersebut
menjadi ikut berbeda.
 Bakteri gram positif akan lebih mempertahankan warna dasar karena dinding selnya yang
tebal dan menyerap warna lebih banyak sehingga ketika dilakukan dekolorisasi, maka
warna dasar tetap bertahan. Berbeda dengan bakteri gram negatif yang hanya memiliki
dinding sel selapis, warna dasar yang diberikan akan dengan mudah luntur atau tercuci
saat dilakukan dekolorisasi.

5. Buatlah klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigennya!


Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, bakteri dibagi menjadi aerobik, anaerobik,
anaerobik fakultatif, dan micro-aerophilic.
1) Aerobik, adalah bakteri yang memerlukan oksigen untuk proses metabolisme dan
respirasi seluler. Jenis ini menggunakan oksigen untuk melakukan metabolisme
senyawa seperti karbohidrat dan lemak untuk menghasilkan energi. Jenis ini juga
dapat menghasilkan lebih banyak energi ATP daripada respirasi anaerobik atau
fermentasi, tapi ia rawan terkena stres oksidatif;
2) Anaerobik dibagi menjadi tiga, yaitu anaerobik obligat, anaerobik aerotoleran, dan
anaerobik fakultatif. Anaerobik obligat adalah jenis yang tidak membutuhkan oksigen
untuk pertumbuhannya. Malah, jenis ini bisa mati jika terkena oksigen, walaupun
dengan kadar yang berbeda-beda. Sementara itu, anaerobik aerotoleran adalah jenis
yang tidak membutuhkan oksigen, tapi mampu melindungi diri sendiri dari oksigen.
Bakteri jenis ini menggunakan respirasi anaerob dan fermentasi untuk memproduksi
energi ATP. Ia juga memiliki enzim superoxide dismutase dan peroksidase, tapi tidak
punya enzim katalase. Di lain sisi, anaerobik fakultatif membuat energi ATP dengan
respirasi aerobik jika terdapat oksigen di lingkungannya, tapi bisa berganti menjadi
respirasi anaerobik atau fermentasi jika tidak ada oksigen.
3) Micro-aerophilic adalah jenis yang membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup, tapi
hanya dalam konsentrasi rendah. Bakteri jenis ini memerlukan oksigen karena tidak
mampu melakukan fermentasi ataupun respirasi anaerobik. Tapi, jenis ini akan
teracuni jika terpapar konsentrasi oksigen yang tinggi.

6. Jelaskan cara mengisolasi bakteri sesuai dengan yang anda praktikumkan!


ISOLASI BAKTERI DENGAN MEDIA AGAR
a. Siapkan alat dan bahan yaitu : serbuk agar, gula, air, gelas ukur, timbangan ,
isolasi dobel tips, dan gunting

b. Takar gula 200 gr (6 sdm) dan air 4 gelas (800cc)

c. Campurkan gula dan agar-agar ke dalam panci


d. Aduk sampai merata dan pastikan tidak ada gumpalan
e. Masak sampai mendidih dan teruslah aduk
f. Matikan api setelah mendidih
g. Karena wadah adalah plastik,jadi sterilisasi di lakukan di atas majiccom selama
10 menit dan wadah terkena uap panas

h. Tuang agar ke dalam wadah


i. Beri label pada setiap wadah
j. Tunggu sampai agar mengeras
k. Tempatkan 5 wadah di tempat yang berbeda yaitu di ruang keluarga,
kamar ,mandi, Garasi, teras rumah dan di bawah pohon belimbing masing-masing
selama 1 menit kemudian wadah di tutup kembali sebagai langkah mengisolasi
bakteri.
R.Keluarga Kamar mandi bawah Pohon

Teras Rumah Garasi Mobil belum ada coloni


l. Amati dan foto perubahannya setiap 18 jam sekali
m. Hasil Pengamatan keluar Coloni Bintik-binti

Coloni terbanyak terdapat di kamar mandi , kemudian di garasi dan terakhir yang paling
sedikit berada di ruang keluarga.
7. Apakah perbedaan media sedehana dengan media selektif?
Media sederhana : adalah media yang menyediakan persyaratan pertumbuhan adasar untuk
mikroorganisma yang memungkinkan pertumbuhan secara alami. Misalnya: kaldu nutrisi dan
agar nutrient , sedangkan media selektif adalah
Media Selektif : Media yang memungkinkan satu jenis mikroba tumbuh dengan pesat,
sementara mikroba lainnya mengalami hambatan. Biasanya terdapat bahan-bahan inhibitor
yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba lain yang tidakdi inginkan

8. Jelaskan mekanisme patogenitas bakteri Mycobacterium tuberculosa!


Mycobacterium tuberculosis merupakan jenis kuman berbentuk batang berukuran panjang
1-4 mm dengan tebal 0,3-0,6 mm. 1 Berbentuk batang, bersifat aerob, mudah mati pada air
mendidih (5 menit pada suhu 80OC, dan 20 menit pada suhu 60 dan mudah mati apabila
terkena sinar ultraviolet). 14 Sebagian besar komponen M. tuberculosis adalah berupa lemak
atau lipid kemudian peptidoglikan dan arabinomannan sehingga kuman mampu tahan
terhadap asam sering disebut bakteri tahan asam (BTA) serta sangat tahan terhadap zat kimia
dan faktor fisik. 1,15 Mikroorganisme ini adalah bersifat aerob yakni menyukai daerah yang
banyak oksigen. Oleh karena itu, M. tuberculosis senang tinggal di daerah apeks paru-paru
yang 10 kandungan oksigennya tinggi. Daerah tersebut menjadi tempat kondusif untuk
penyakit tuberkulosis.
Mekanisme patogenitas bakteri Hampir semua kasus, infeksi tuberkulosis didapat
melalui inhalasi partikel kuman yang cukup kecil. Droplet dikeluarkan selama batuk,
tertawa, atau bersin dan jatuh ke tanah, lantai, atau tempat lainnya. Akibat terkena sinar
matahari atau suhu udara yang panas, droplet nuklei tadi menguap. Menguapnya droplet
bakteri ke udara dibantu dengan pergerkan angin akan membuat bakteri tuberkulosis yang
terkandung dalam droplet nuklei terbang ke udara. Apabila bakteri ini terhirup oleh orang
sehat, maka orang tersebut berpotensi terkena infeksi bakteri tuberkulosis. Sebelum infeksi
pulmonari dapat 13 terjadi, organisme yang terhirup terlebih dahulu melawan mekanisme
pertahanan paru dan masuk jaringan paru.13,16.

9. Virus Covid 19 termasuk virus DNA atau RNA?


Virus corona merupakan virus RNA. Virus RNA yaitu strain yang saat bertemu dengan inang
dapat membuat salinan baru yang bisa terus menginfeksi sel lain. “Materi genetik Covid-19
adalah RNA dan asam aminonya terus berubah dan mutasi

10. Bagaimanakan proses peneluaran virus Covid 19?

Virus ini ditularkan melalui kontak langsung dengan percikan dahak dari orang yang terinfeksi
(melalui batuk dan bersin), dan jika menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus. Virus
ini dapat bertahan selama beberapa jam di permukaan, tetapi disinfektan sederhana dapat
membunuhnya. orang yang terinfeksi virus corona akan mengalami gejala yang paling umum
seperti demam, kelelahan dan batuk kering, beberapa juga mengalami gejala lain seperti pilek,
dan sakit tenggorokan. Lansia atau orang yang berusia lanjut dan mereka yang memiliki penyakit
lain seperti jantung dan tekanan darah tinggi berpotensi lebih besar untuk mengalami gejala dan
efek samping yang lebih berat ketika terinfeksi virus corona.

Gejala berat biasanya ditandai dengan gejala demam tinggi hingga kesulitan bernapas sehingga
tindakan medis yang diberikan harus lebih serius. Namun beberapa orang lainnya yang terinfeksi
kemungkinan tidak merasakan gejala-gejala tersebut sehingga sulit untuk membedakan antara
orang yang sehat dan yang sudah terinfeksi

Anda mungkin juga menyukai