Anda di halaman 1dari 16

TOKSIK LINGKUNGAN

ETI WAHYUNI
PENGERTIAN TOKSIK

 Toksikologi berasal dari bahasa yunani, yakni


toxicon berarti racun dan logos berarti ilmu.  Racun didefinisikan sebagai zat kimia dengan tingkat
Sehingga, Truhaut (1974 dalam (Irianti et al., 2017) toksisitas tinggi bagi manusia dan makhluk hidup
mendefinisikan toksikologi sebagai ilmu lainnya. Doull dan Bruce (1986) menyatakan bahwa
pengetahuan mengenai substansi beracun (toksik), racun adalah agen penyebab kerusakan dan kematian
yang dapat menyebabkan perubahan atau gangguan pada makhluk hidup apabila terpejan atau terabsorbsi
pada fungsi-fungsi suatu organisme sehingga bisa tubuh.
memberi dampak serius dan berbahaya bagi
organisme target, seperti kematian.
POLUTAN BERDASARKAN SENYAWANYA

Polutan dapat dibedakan berdasarkan : senyawanya,wujudnya, sifatnya, serta sumber


pencemarnya.

polutan fisik, polutan kimia, dan polutan biologis.Contoh ppolutan fisik : pecahan kaca,
sampah plastik, botol, karet ban, besi tua, contoh pencemaran kimiawi gas karbon
monoksida, logam timbal, pestisida, logam merkuri, gas karbondioksida, dan lainnya. Polutan
biologis merupakan polutan berbentuk makhluk hidup yang menimbulkan pencemaran seperti
mikroorganisme bakteri, misalnya E. coli, Entamoeba, dan lainnya (Ramade, 1979).
POLUTAN BERDASARKAN WUJUDNYA

Berdasarkan wujudnya, polutan dibedakan menjadi polutan padat, polutan cair, dan
polutan gas. Polutan padat berupa zat atau bahan padat yang dapat menyebabkan
pencemaran, seperti lumpur padat, debu, asap, sampah plastik, botol, kaca, hingga
makhluk hidup seperti bakteri, jamur, dan virus. Polutan cair adalah zat atau bahan
cair seperti tumpahan minyak dari kapal tanker, zat-zat kima cair, dan lainnya. Serta,
polutan gas adalah berupa zat atau bahan gas seperti karbon monoksida, belerang
dioksida, oksida nitrogen, dan lainnya (Kristianto, 2004)
POLUTAN BERDASARKAN SIFATNYA

 Polutan biodegradable adalah jenis polutan yang


 polutan non-biodegradable bersifat tidak dapat
dapat diuraikan oleh proses alamiah, seperti kertas,
kayu, dedaunan, sisa makanan, bangkai makhluk diuraikan oleh proses alamiah sehingga tetap ada
hidup, dan bahan organik lainnya Polutan jenis ini pada lingkungan dalam jangka waktu lama, seperti
akan berbahaya jika dibuang ke dalam lingkungan air pecahan kaca, kaleng, logam bekas, residu radioaktif,
karena dapat meningkatkan populasi mikroorganisme dan lainnya. Pengelolaan berbagai macam polutan
dalam air hingga menyebabkan kemungkinan ikut secara tepat dapat mengurangi terjadinya pencemaran
berkembangnya bakteri patogen yang berbahaya bagi pada lingkungan, seperti dengan cara memisahkan
manusia (Ambarwati, 2011). jenis-jenis polutan dan mendaur ulang polutan non-
biodegradable (Arya, 2004)
POLUTAN BERDASARKAN SUMBER
PENCEMARANNYA

Dibagi menjadi 2 : yaitu domestic dan industry. Contoh domestic kegiatan


sehari-hari pemukiman penduduk dan pasar meliputi sisa buangan
manusia (tinja), limbah deterjen dan sabun, sisa bahan makanan dan
pembungkus makanan, serta sisa kegiatan pertanian dan
peternakan.sedangkan yang industry contohnya, lumpur padat, abu, asap
dari cerobong pabrik, sisa sarung tangan dan masker, minyak, bahan-
bahan kimia, bahan radioaktif
TOKSIS BERDASARKAN SIFAT FISISNYA

 Bersifat Eksplosif : bahan yang pada suhu dan tekanan


 Bersifat Korosif : asam sulfat dan asam asetat yang standar (25 0
dapat mengakibatkan iritasi pada mata dan kulit  C, 760 mmHg) dapat meledak. Atau melalui reaksi
 Bersifat Radioaktif : radiasi seperti partikel alfa, beta kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan gas dengan
suhu dan tekanan tinggi. . Contoh bahan yang eksplosif
dan gamma, contoh, industri yang memanfaatkan
adalah: 2,4,6 - trinitrotoluene (TNT) dan 2,4
tenaga nuklir.
dinitrotoluena, serta dibenzoilperoksida
 Bersifat Evaporatif : bersifat mudah menguap atau
 Bersifat Reaktif : bersifat reaktif ini adalah apabila
segera dengan cepat bercampur dengan udara. bercampur dengan air, ia akan cepat bereaksi dengan
Biasanya bahan ini pun mudah meledak. mengeluarkan panas dan mudah terbakar. Bahan ini
akan mengeluarkan uap, atau asap yang beracun bagi
makhluk hidup. Contoh bahan ini adalah sianida,
sulfida atau amoniak
TOKSIS BERDASARKAN TERBENTUKNYA

 SUMBER PRIMER Yaitu apabila bahan toksin tersebut keluar langsung dari
sumbernya menuju lingkungan. Contohnya limbah industri yang mengandung
amoniak yang langsung dibuang ke lingkungan.
 SUMBER SEKUNDER
 apabila bahan toksin tersebut telah melalui transformasi di lingkungan terlebih
dahulu.
 SUMBER TERSIER
 toksin sekunder telah melalui transformasi yang kedua kalinya pada lingkungan
TOKSIK BERDASARKAN …..

DAMPAK PADA ORGANISME KERUSAKAN PADA ORGAN


 Fibrosis. Yaitu terbentuknya jaringan ikat secara  Nefrotoksik: berbahaya atau beracun bagi
berlebih pada organisme. nefron/ginjal.
 b. Demam atau terjadinya kenaikan suhu tubuh melebihi  Nepatotoksik: beracun bagi hepar/hati.
biasanya. c. Granuloma. Yaitu terjadi atau terbentuknya
 Neurotoksik: berbahaya dan beracun bagi
peradangan yang kronis pada jaringan organisme.
neuron/saraf.
 d. Kekurangan oksigen (asfiksia). e. Kanker atau
terjadinya pertumbuhan organ yang tidak normal. f.  Hematotoksik: berbahaya dan beracun pada system
Alergi atau terjadinya perubahan tingkat sensitivitas pembentukan darah.
yang berlebihan yang mengganggu kesehatan.  Pneumotoksik: berbahaya dan beracun bagi
 g. Terjadinya mutasi gen dan membentuk mutan pneumon/paru-paru. Klasifikasi
(makhluk yang tidak sama secara genetika dengan
induknya). h. Cacat bawaan lahir akibat teratogen.
BERDASARKAN HIDUP/MATINYA TOKSIK
TOKSIK PADA PANGAN

Bahan tambahan pangan (BTP),


seperti pewarna,,pengawet,
penguat rasa, pemanis, dan
sebagainya. Bahan toksik pada
pangan, juga dapat berasal dari

bahan-bahan berbahaya yang


disalahgunakan seperti formalin
dan pewarna tekstil.
TOKSIK MIKROBA DAN ALGA

 TOKSIK MIKROBA
 TOKSIK ALGA
 Beberapa toksin mikroba paling  spesies cyanobacteria (blue- green
beracun diantaraya toksin tetanus, bacteria), dinoflagelata, dan diatom.
toksin botulinus, dan toksin Toksin oleh organisme air tawar dan air
difteri. laut ini sering terakumulasi pada ikan,
kerang, dan makhluk hidup air lainnya
TOKSIK HEWAN DAN TANAMAN

TOKSIK HEWAN TOKSIK TANAMAN


 Toksin hewan meluas dari berbagai  Toksin tanaman antara lain komponen
enzim, peptida neurotoksik dan sulfur, lipid, fenol, alkaloid, glikosida,
kardiotoksik, protein, hingga molekul dan berbagai senyawa kimia lainnya.
kecil seperti amina, alkaloid, glikosida, contoh, slanine dan chaconine ditemukan
terpen, dan lainnya. toksin alami, pada kentang, karsinogen safrole dan
contohnya adalah toksin tetrodotoxin komponen berkaitan dalam lada hitam,
(TTX) oleh ikan puffer (Sphaeroides serta quinine dan fenol pada banyak
spp). bahan makanan (Hodgson, 2004).
TOKSIK LOGAM BERAT DAN SULFUR DIOKSIDA

SULFUR DIOKSIDA DAN HUJAN


TOKSIK LOGAM BERAT ASAM
 Berat : Hg, Cd, Pb, Cu dan Zn  Sulfurdioksida “SO2” yang dihasilkan akibat pembakaran
bahan bakar fosil di udara akanbereaksi dengan uap air dan
 Sedang : Cr, Ni, dan Co oksigen menghasilkan asam sulfat.
 2 SO2 + H2O + O2 → H2SO
 Ringan : Mn, Fe  Hujan asam “khususnya” asam sulfit dalam tanaman dapat
menghilangkan ion
 magnesium dari cincin tertrapirol pada melekul klorofil
sehingga mengubah klorofil menjadi phaeofitin, suatu
pigmen yang tidak aktif terhadap fotosintesis. Asam sulfit
dapat juga merusak molekul protein, yaitu mengoksidasi
ikatan sulfidanya. Akibat dari hujan asam ini dapat
menyebabkan kerusakan pada tanaman, bahkan kematian.
Kusnoputranto (1996).
HUBUNGAN TOKSITOLOGI DENGAN PENCEMARAN
DAFTAR PUSTAKA

Indang Dewata dan Yun Hendri Danhas. Toksikologi Lingkungan (Konsep &
Aplikatif)/Indang Dewata dan Yun Hendri Danhas.
—Ed. 1, Cet. 1.—Depok: Rajawali Pers, 2021.

Irianti, T., Mada, U. G., Nuranto, S., Mada, U. G., Ugm, S., & Mada, U. G. (2017).
Toksikologi Lingkungan. November 2018.

Anda mungkin juga menyukai