Anda di halaman 1dari 10

Analisis Rahasia di Balik Buku Keajaiban Matematika karya Yan Djoko Pietono

Iqbal Dhiafakri

Universitas Negeri Jakarta

Abstrak
Fenomena phobia matematika merupakan realitas yang banyak dihadapi dunia pendidikan. Bermula
dari anggapan bahwa matematika sebagai pelajaran yang sulit, tidak menarik/enggan belajar, rasa
takut hingga menderita phobia matematika. Mencintai matematika merupakan keputusan yang
bijaksana, karena matematika merupakan pondasi sains dan teknologi yang cukup beralasan untuk
dipelajari. Untuk itu penyajian pelajaran matematika perlu dikemas dengan bentuk dan cara yang
menarik agar kesan menakutkan dapat sirna dari anggapan peserta didik. Salah satu diantara metode
penyajian yang dapat menarik minat peserta didik adalah dengan menggunakan permainan maupun
tebak-tebakan. Dalam buku Rahasia di balik buku keajaiban matematika ini berisi tentang berbagai
kegiatan yang akan membuat peserta didik lebih tertarik dalam belajar matematika dengan berbagai
permainan dan tebak-tebakan yang ada di dalam buku ini. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode penelitian analisis isi/analisis konsep isi. Teknik pengumpulan
data dengan melakukan analisis pada Rahasia di Balik Buku Keajaiban Matematika, menemuka
rahasia yang yang ada pada buku keajaiban matematika, mendeskripsikan keajaiban yang dimaksud
dalam judul buku ini, dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian Berdasarkan hasil analisis buku
rahasia di balik buku keajaiban matematika karya dari Yan Djoko Pietono merupakan buku yang
menarik untuk dijadikan sebagai sumber bacaan peserta didik dari berbagai umur.

Kata kunci : Buku matematika, keajaiban, Rahasia

Abstract
The phenomenon of math phobia is a reality that is often faced by the world of education. Starting
from the assumption that mathematics is a difficult subject, uninteresting/reluctant to learn, fear to
suffer from a math phobia. Loving mathematics is a wise decision, because mathematics is the
foundation of science and technology that is quite reasonable to learn. For this reason, the presentation
of mathematics lessons needs to be packaged in interesting forms and ways so that the scary
impression can disappear from the students' assumptions. One of the presentation methods that can
attract the interest of students is to use games or guesswork. In the book The Secret behind this book
of mathematical miracles contains various activities that will make students more interested in
learning mathematics with various games and guesses in this book. In this study, the researcher used a
qualitative approach with content analysis research methods/content concept analysis. Data collection
techniques by analyzing the Secret Behind the Magic of Mathematics Book, discovering the secrets in
the book of mathematical miracles, describing the magic referred to in the title of this book, and
drawing conclusions from the results of the study Based on the results of the analysis of the secret
book behind the book of mathematical miracles by from Yan Djoko Pietono is an interesting book to
be used as a reading resource for students of various ages.

Key words : Math book, Magic, Secret


PENDAHULUAN

Sebagai salah satu disiplin ilmu, matematika merupakan landasan bagi ilmu eksakta
maupun ilmu sosial. Fisika dan ekonomi makro merupakan bidang-bidang yang
“menggunakan” matematika sebagai salah satu alat pemecahan masalahnya. Peranan
matematika ternyata tidak hanya terbatas antar disiplin ilmu yang bersifat teoritis saja, bidang-
bidang semacam bisnis, keuangan maupun kesehatan merupakan bidang yang mendapat
sumbangan langsung dari matematika. Ironis, di sekolah-sekolah menengah ditengarahi
adanya indikasi matematika phobia, pelajaran yang sulit dan terkesan menakutkan.

Phobia matematika, merupakan realitas yang banyak dihadapi dunia pendidikan.


Bermula dari anggapan bahwa matematika sebagai pelajaran yang sulit, tidak menarik/enggan
belajar, rasa takut hingga menderita matematika phobia. Disamping itu untuk beberapa
peserta didik, kecemasan matematika mencerminkan ketakutan umum dari gagalnya tes,
sedangkan untuk orang lain, itu merupakan spesifk matematika serta respons afektif. Tidak
sedikit anak yang kurang menyukai pelajaran matematika, bahkan pelajaran matematika
dianggap pelajaran yang sulit dan menjadi momok bagi siswa.

Banyak faktor yang menyebabkan matematika dianggap pelajaran sulit, diantaranya


adalah karakteristik materi matematika yang bersifat abstrak, logis, sistematis, dan penuh
dengan lambang-lambang dan rumus yang membingungkan. Selain itu, pengalaman belajar
matematika bersama guru yang tidak menyenangkan, turut membentuk sikap negatif siswa
terhadap pelajaran matematika. Jika siswa awalnya sudah beranggapan bahwa matematika itu
sulit, jelas akan mempengaruhi penguasaan didalam mempelajari matematika karena
sebelumnya sudah ada kecemasan didalam diri siswa.

Lebih lanjut, Anita menemukan bahwa setiap peningkatan skor kecemasan matematika
berupa kecemasan terhadap pembelajaran matematika, berdampak pada kecemasan terhadap
ujian matematika dan kecemasan terhadap perhitungan numerikal, akibatnya skor kemampuan
koneksi matematis peserta didik dan sebaliknya mengalami penurunan.

Namun para pendidik tidak perlu galau dan cemas, beberapa hasil penelitian juga telah
menunjukkan bahwa phobia matematika dapat memiliki pengaruh langsung dan tidak
langsung terhadap prestasi belajar matematika peserta didik. Seperti hasil penelitian yang
dikemukakan oleh Ahmad bahwa phobia matematika, self-efficacy, Adversity Quotient dan
motivasi berprestasi dapat memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap prestasi
belajar matematika peserta didik. Lebih lanjut, Syarien menjelaskan bahwa indikasi tersebut
hanya merupakan “tak kenal maka tak sayang” saja. Karena matematika belum dikemas
dalam bentuk yang menarik. Oleh karena itu menjadi tugas pendidik untuk mengemas
matematika agar memiliki daya tarik bagi peserta didik untuk mempelajarinya.

Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari materi matematika itu sendiri, persoalan


teknis pengajarannya dan sikap pendidik yang kurang mendukung. Dalam dunia pendidikan
phobia matematika juga dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: (1) Takut dalam
hitungan, (2) Susah menghafal, (3) Takut maju di depan kelas, (4) Takut dalam Ujian
Nasional dan (5) Takut Orang tuanya dipanggil. Salah satu sifat matematika adalah obyek
yang abstrak8. Obyek matematika yang relatif abstrak sering kali merupakan salah satu
penyebab mengapa matematika dijauhi peserta didik. Tidak semua peserta didik dapat “ber-
enjoy” dengan memikirkan hal-hal abstrak. Misalnya, sesuatu yang sulit dibayangkan
mengapa bilangan negatif bila dikalikan dengan bilangan negatif akan menghasilkan bilangan
positif.

Bagaimana peserta didik membayangkan pembuktian “hipotesis” tersebut. Mungkin


bagi peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir ekstra hebat persoalan tersebut justru
menantang untuk ditekuni. Tetapi bagi peserta didik yang daya berpikirnya “pas-pasan”,
tampaknya daya pikir yang pas-pasan inilah kebanyakan yang dialami oleh peserta didik kita,
maka tidak aneh banyak peserta didik yang “takut” dengan matematika. Padahal bukankah
keabstrakan model demikian itu mau tidak mau harus dikuasai oleh semua peserta didik.

Sebagai contoh lagi, mengukur luas sebidang tanah yang tidak beraturan. Cara
mengukurnya harus menurunkan rumus dari suatu rumus kalkulus (khususnya
antiturunan/integral). Bagaimana tidak sulit?. Celakanya (atau untungnya), matematika tidak
dapat dipisahkan dari disiplin ilmu eksakta dan sosial, dan bahasa sekalipun (contohnya
pemakaian rumus teori paruh senyawa untuk mengetahui waktu pisah bahasa). Akibatnya,
peserta didik yang “takut” akan kesulitan matematika justru harus berhadapan sungguh-
sungguh dengan sosok yang “lebih menakutkan”

Tuntunan berpikir sistematis sebenarnya juga merupakan penyebab suburnya mitos


ketakutan pada matematika. Syarien mengisyaratkan bahwa seseorang yang belajar
matematika “diharuskan” mampu berpikir sistematis, yaitu berpikir yang menuntut peserta
didik agar mampu menyederhanakan masalah-masalah yang rumit dan menyelesaikan
masalah tersebut dengan baik. Selanjutnya dengan berpikir lateral peserta didik akan mahir
memilah-milahkan persoalan atas beberapa bagian yang lebih sederhana, menyelesaikannya,
dan membentuk solusi umum. Barangkali berpikir sistematis ini hanya persoalan habitual
belaka, namun justru cara berpikir sistematis ini baru dibiasakan oleh keluarga-keluarga
ekslusif yang berpendidikan tinggi.

Tuntutan berpikir sistematis dalam mempelajari matematika sangatlah beralasan, sebab


pengajaran matematika pada umumnya menggunakan jalan pengajaran spiral, artinya urutan
materinya saling bersambung dan terkait seperti spiral/pegas, dan bilamana di salah satu
prinsip tidak dikuasainya maka prinsip berikutnya tidak akan bisa dikuasai dengan baik.
Inilah mungkin yang menyebabkan peserta didik menjadi phobiasebagai akibat tidak
dikuasainya prinsip awal (prasyarat) hingga bertumpuk-tumpuk ketidak pahamannya,
sehingga semakin berat beban yang harus dikuasainya.

Padahal matematika sebenarnya adalah suatu pelajaran yang unik dan menarik jika kita
mau memahaminya dengan baik. Dan tanpa kita sadari, di kehidupan kita sehari - hari ini
tidak luput dari yang namanya matematika. Ada suatu buku yang membahas tentang
keajaiban matematika, buku ini ditulis oleh Yan Djoko Pietono. Di buku ini banyak
memberikan rahasia - rahasia yang belum kita ketahui nih. Bisa juga untuk dijadikan
permainan bersama teman, bermain sekaligus belajar. Dalam buku keajaiban matematika,
membahas banyak tentang keajaiban - keajaiban matematika. Kekuatan pada matematika akan
kemampuan eliminasi dengan menyenangkan oleh buku ini. Penuh dengan trik- trik
mendemonstrasikan di depan khalayak seperti pesulap untuk menebak angka-angka yang
menakjubkan dan luar biasa.

Selain itu, dalam buku ini juga diajarkan tentang fast calculate method, yaitu sebuah
metode mengitung cepat dalam menyelsaikan soal-soal matematika. Penulis juga memberikan
kita tips dan trik dalam berhitung maupun bermain matematika, serta membongkar rahasia -
rahasia matematika yang selama ini kita belum ketahui dengan memberikan pengetahuan
yang bisa kita pelajari. Materi disampaikan sesederhana mungkin sehingga cukup mudah
dipahami oleh pembaca.

Melalui penelitian ini, penulis berharap agar peserta didik tidak lagi menjadikan
matematika sebagai suatu pelajaran yang mengerikan untuk di pelajari. Mempelajari
matematika bukanlah hal yang sulit dan berat apabila kita mempelajarinya dengan cara yang
asik dan menarik. Sebab matematika tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari.
Ada banyak hal dalam kehidupan yang sangat berelevansi dengan matematika.
METODE

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode


penelitian analisis isi/analisis konsep isi. Menurut Ratna (dalam Sulaeman dan Goziyah,
2019:186) isi dalam metode analisis isi terdiri atas dua macam, yaitu isi laten dan isi
komunikasi. Isi laten adalah isi yang terkandung dalam dokumen dan naskah, sedangkan isi
komunikasi adalah pesan yang terkandung sebagai akibat komunikasi yang terjadi. Sumber
data penelitian ini menggunakan Buku yang ditulis oleh Yan Djoko Pietono yang berjudul
Rahasia di Balik Buku Keajaiban Matematika. Teknik pengumpulan data dengan melakukan
analisis pada Rahasia di Balik Buku Keajaiban Matematika, menemuka rahasia yang ada
pada buku keajaiban matematika, mendeskripsikan keajaiban yang dimaksud dalam judul
buku ini, dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian (Sulaeman dan Goziyah, 2019: 186).
Zuchdi (dalam Sulaeman dan Goziyah, 2018: 186) mengemukakan secara procedural, metode
analisis isi terdiri dari empat langkah utama, yaitu pengadaan data, reduksi data, inferensi dan
analisis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Mencintai matematika merupakan keputusan yang bijaksana, karena matematika


merupakan pondasi sains dan teknologi yang cukup beralasan untuk dipelajarinya. Untuk itu
penyajian pelajaran matematika perlu dikemas dengan bentuk dan cara yang menarik agar
kesan menakutkan dapat sirna dari anggapan peserta didik. Ada hal menarik yang
diungkapkan Novikasari bahwa matematika adalah kekuatan dan menjadi kekuatan dalam
kehidupan dan efeknya, matematika adalah jalan keluar mereka. Hal ini menjadi salah satu
indikator yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menetapkan beberapa kekuatan
matematika.

Hal yang dapat menjadi kekuatan atau daya tarik dalam matematika adalah berhitung.
Hal tersebut didukung dari beberapa hasil penelitian (Frengky11, Yatini, dkk12). Yatini, dkk
mengungkapkan bahwa berhitung melalui media gambar merupakan daya tarik tersendiri bagi
anak. Frengky menemukan dalam hasil penelitiannya bahwa matematika dipahami oleh
peserta didik sebagai pelajaran untuk belajar berhitung dalam hal ini berupa penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian. Pemaknaan ini mendukung pemahaman peserta didik
bahwa jika mereka dapat melakukan perhitungan maka mereka telah berhasil dalam pelajaran
matematika.
Pelajaran matematika menurut sebagian peserta didik merupakan pelajaran yang
menarik. Dengan adanya daya tarik tersendiri tersebut, peserta didik menjelaskan ketertarikan
mereka terhadap mata pelajaran yang umumnya ditakuti oleh peserta didik pada umumnya.
Peserta didik tertarik belajar matematika karena mereka mempunyai cita‐cita yang
mengharuskan mereka terampil dalam matematika. Oleh karena itu, penting untuk
mengaitkan matematika dengan cita‐cita yang diinginkan peserta didik. Disamping itu peserta
didik juga tertarik belajar matematika dikarenakan mereka suka berhitung, belajar matematika
dapat menjadi pandai, serta matematika merupakan pelajaran yang bervariasi tingkat
kesukarannya, terkadang ada bagian yang mudah dan terkadang juga ada bagian sulit. Dengan
demikian daya tarik pelajaran matematika di mata peserta didik sangat beragam, dan telah
diketahui bahwa pelajaran matematika sesungguh‐nya menarik bagi peserta didik.

Dalam buku karya Yan Djoko Pietono yang berjudul “Rahasia di Balik Buku Keajaiban
Matematika” ini sangat menarik karena di dalamnya terdapat rahasia-raasia yang akan
membuat seseorang yang merasa kesulitan dalam mengerjakan soal akan menjadi lebih
mudah setelah membaca buku ini. Selain itu di buku ini juga berisi tentang sulap matematika
yang mana akan membuat siswa menjadi lebih kreatif dalam belajar matematika dan akan
lebih mempermudah siswa dalam memahami konsep matematika.

Buku ini membagi materi bacaan menjadi 4 bagian. Bagian yang pertama yaitu
mengenai materi “Menebak Rahasia Dibalik Pikiran”, materi yang kedua yaitu materi tentang
“Sulap Matematika” selanjutnya materi yang ketiga yaitu mengenai “Rahasia Menghitung
Cepat” kemudian bagian terakhir dari bagia buku ini yaitu penulis mengejak pembaca untuk
bermain tebak-tebaka seputar matematika.

. Dalam bagian pertama, penulis membagi menjadi beberapa bagian rahasia dalam
matematika yang apa kenyataanya cukup mudah dan tidak sesulit yang banyak dibayangkan
oleh anak-anak dalam belajar matematika. Pada bagian ini penulis membagi lagi menjadi
beberapa sub judul, yang pertama yaitu "Rahasia menebak angka perhitungan orang". Agar
bisa menebaknya, kita harus mengetahui rumusnya terlebih dahulu, yaitu angka yang kita
pikirkan dikalikan dengan "n", ditambah kemudian dibagi dengan angka yang dipikirkan,
hasilnya pasti n+1. Meskipun kita memikirkan angka yang berbeda, jawabannya akan tetap
sama dengan menerapkan rumus ini.

Sub judul yang kedua yaitu Yang kedua mengenai "Menebak angka yang dipikirkan
oramg lain". Bagaimana bisa? Rumusnya itu dengan meminta teman menentukan angka,
kemudian mengalikan angkanya dengan 3, kemudian ditambah dengan 9, hasilnya dibagi 3,
dan yang terakhir hasil dikurangi 2. Menebak jawaban dengan menanyakan berapa hasil
hitungan itu kemudian dikurangi dengan 1. Dengan cara ini kita bisa menebak angka yang
dipikirkam teman kita.

Sub judul yang ketiga, "rahasia menebak tanggal dan bulan lahir". Disusul yang ke
empat "rahasia menebak hari ulang tahun dengan lengkap (tanggal, bulan, tahun). Dilengkapi
kembali dengan menebak tanggal lahir, bulan, tahun, dan umur pada poin kelima. Selanjutnya
ada rahasia menebak angka 2 digit, nomor sepatu dan celana, jumlah anak atau saudara,
Nomor hp kita, dan rahasia menebak angka 0, rahasia kurang 1(-1), angka 2, angka ditambah
3, angka dibagi 4, rahasia angka 5, 8, 15, dan masih ada banyak lagi rahasianya.

Lalu pada bagian berikutnya yaitu bagian kedua yaitu membahas tentang bermain sulap
layaknya ahli pesulap nih. bab ini membeberkan rahasianya, mulai dari rahasia menebak
benda yng dipegang orang lain, rahasia korek api, menebak tanggal lahir dan bulan lahir juga
dengan kartu ajaib, Dan yang terkahir yaitu rahasia demo angka Joe Sandy (Juara 1 lomba
sulap di televisi). Berikut contoh dari sulap yang menebak tanggal lahir dan bulan lahir
dengan kartu ajaib.

Cara permainan sulap:

Langkah 1: Tanyakan kepada orang yang akan di tebak, mau ditebak tanggal lahirnya
dulu atau bulan lahirnya dulu? Sebab kartu ajaib ini hanya bias menebak satu persatu tanggal
lahirnya saja atau bulan lahirnya saja.

Langkah2: Jika minta yang ditebak tanggal lahirya dulu. Tunjukkan kartu ajaib satu
persatu dan tanyakan kepadanya, adakah angka tanggal lahir Anda pada kartu NO. 1? Jika ada
maka tetap pegang tapi jika angkanya tidaka da di kartu, singkirkan kartunya. Lalu tunjukkan
lagi kartu kedua. Tanyakan ada tidak agka tanggal lahirnya, jika ada tetap pegang kartunya
dan tidak ada singkirkan kartunya. Begitu seterusnya. Lalu anda mulai menebaknya dengan
melihat kartu yang masih anda pegang dimana angka tanggal lahir orang tersebut.

Cara menebaknya: Jumlahkan angka-angka yang ada di sudut paling kiri atas sesuai
jumlah kartu yag masih dipegang (lihat angka merah di pojok kiri kartu atas, itulah rahasianya
membaca tanggal lahir maupun bulan lahir seseorang). Begitu pula cara menebak bulan lahir
seseorang dengan cara yang sama seperti di atas. Hanya kartu yang ada angka tanggal lahir
atau bulan lahir saja yang and abaca da jumlahkan angka di pojok kiri atas sesuai kartu yang
tidak tersingkir.

Kemudian melanjutkan ke bagian yang ketiga. Mari kita lanjutkan ke bab selanjutnya,
yaitu bab 3. Pada bab ketiga ini bakal sangat bermanfaat dan berguna bagi kita nih. Karena di
bab ini, membocorkan rahasia - rahasia berhitung loh. Ternyata ada menghitung cepat untuk
kuadrat bilangan berakhiran 5, kuadrat bilangan berakhiran 1, kuadrat bilangan awalan 5
(khusus bilangan puluhan), menghitung cepat untuk pengurangan kuadrat selisih satu angka,
menjumlahkan angka - angk tanpa menyimpan, hitung cepat untuk perkalian, menghitung
cepat perkalian dengan garis simpul, kuadrat ratusan, menghitung persen (%), menghitung
kuadrat dengan pendekatan seratus (100), kuadrat puluhan, perhitungan perkalian dengan
pendekatan angka 100 dan 50, menghitung cepat soal - soal, ada soal bilangan aritmatika,
himpunan, Menghitung sisi segitiga yang tidak diketahui, luas tembereng, volume tabung,
luas kulit bola, mencari tinggi balok, dan yang terakhir menghitung banyaknya mobil yang
terparkir.

Berikut contoh menghitung cepat untuk kuadrat bilangan berakhiran 5

Contoh:

452 = …

Penyelesaian:

Langkah 1: Perhatikan angka depan adalah 4. Setelah angka 4 adalah angka 5, lalu
kedua angka tersebut dikalikan (4 x 5 = 20).

Langkah 2: Perhatikan angka belakang adalah 5. Angka belakang di kuadratkan (5 2 =


25).
Hasilnya: Digabungkan

Skema:

Lalu bagian terakhir dari buku ini yaitu tentang bermain tebak-tebakan, terdapat 4 soal
yang menjelaskan tentang penulisan persamaan yang salah dan pembenarannya, serta
menghubungkan titik - titik.

Berikut contoh tebak tebakan mengenai persamaan yang salah.

1 + 1 + 7 = 148

Ini adalah persamaan yang salah, bagaimana supaya persamaan angka ini menjadi benar.

Intruksi: Tambahkan tanda garis horizontal (-), atau garis vertical (l), atau garis miring
(/) pada salah satu angka-angka atau tanda (+) di atas, sehingga persamaan
angka-angka tersebut benar.

Jawaban: Tambahkan garis miring (/) pada tanda + antara 1 + 1 / + 1 + 7 = 148.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis buku rahasia di balik buku keajaiban matematika karya dari Yan
Djoko Pietono merupakan buku yang menarik untuk dijadikan sebagai sumber bacaan peserta
didik dari berbagai umur. Bahasa yang digunakan pun sangat mudah dipahami. Di dalamnya
penulis menjelaskan dengan detail mengenai instruksinya, langkah-langkah yang harus
dilakukan, contoh dan juga skema gambar atau tabel yang relevan dengan materi. Buku ini
terbagi menjadi empat bagian.bagian yang pertama yaitu mengenai menebak rahasia di balik
pikiran, bagian yang kedua yaitu mengenai sulap matematika, bagian yang ketiga yaitu
mengenai rahasia menghitung cepat dan bagian terakhir yaitu mengenai tebak-tebakan
matematika. Dalam buku ini juga penulis memberikan gambar sebagai ilustrasi yang akan
sangat membantu pembaca untuk memahami maksud dari isi buku tersebut.

REFERENSI

Ahmad, St. Rahmah Sami. 2016. Pengaruh Math Phobia, Self-Efficacy, Adversity Quotient
dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP. Jurnal
Riset Pendidikan Matematika, 3(2): 259-272.

Anita, Ika Wahyu. 2014. Pengaruh Kecemasan Matematika (Mathematics Anxiety) Terhadap
Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP. Infinity, 3(1):125.

Kurniawati, Lailia. 2017. Alternatif Solusi dalam Mengatasi Fobia pada Pembelajaran
Matematika Melalui Bimbingan Khusus di SMPN 1 Papar Tahun 2016-2017. Artikel
Skripisi Universitas Nusantara Pgri Kediri. 1-8.

Sappaile, Baso Intang. 2012. Menumbuhkan Motivasi Belajar Matematika Peserta Didik
Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1):63-74.

Syarien, Syafrinal.1991. Adanya Gejala ‘Matematika Phobia’. Hasil Konferensi Nasional


Matematika IV di Universitas Indonesia. Bandung: Harian Pikiran Rakyat tanggal 15
Juli 1991. http://muhmasruri-burhanunnes.blogspot.co.id/2014/01/kiat-kiat-mengatasi-
phobia-dalam.html, diunduh tanggal 28 November 2017

Sriyanto, HJ, 2011, Rahasia Sulap Matematika, Selingkar Rumah Idea Pustaka : Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai