Askep Anak Perina - Arina-1
Askep Anak Perina - Arina-1
Oleh:
Arina Pramudita
220170100011012
Kelompok 2B/Kelas SAP RSSA
2023
DEPARTEMEN KEPERAWATAN ANAK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1. Identitas klien
Nama : By. Ny. T No. Register : 111565789
Usia : 26 hari Tanggal Masuk : 9-02-2023
Jenis kelamin : Laki-laki Tanggal Pengkajian : 7-03-2023
Alamat : Kutobedah 6/6 Malang
Sumber informasi : Rekam medis
Nama orang tua (ibu dan ayah) : Ny. T/Tn. A
Usia orang tua (ibu dan ayah) : 24 tahun/26 tahun
Pekerjaan (ibu dan ayah) : Ibu rumah tangga/Helper RS. Persada
Pendidikan (ibu dan ayah) : SMP/SMP
Agama (ibu dan ayah) : Islam
Suku : Jawa
4. SKRINING NYERI
FLACC SCALE (Anak-anak <3 tahun dan atau belum bisa bicara)
Hasil
Skor
skor
Wajah Tidak ada ekspresi yang khusus (seperti senyum) 0 0
Diare kronik (lebih dari 2 minggu) Kelainan anatomi daerah mulut yang
(Tersangka) penyakit jantung bawaan menyebabkan kesulitan makan
(Tersangka) Infeksi Human (musal: bibir sumbing)
Immnunodeficiency Virus (HIV) Trauma
(Tersangka) kanker Kelainan metabolik bawaan (inborn
Penyakit hati kronik error metabolism)
Penyakit ginjal kronik Retardasi mental
TB Paru Keterlambatan perkembangan
Luka Bakar luas Rencana / pasca operasi mayor
Lain-lain (berdasarkan pertimbangan (missal: laparotomi, torakotomi)
dokter) Terpasang stoma
Intepretasi skor:
Resiko rendah :0
Resiko sedang : 1-3
Resiko berat : 4-5
Sudah dibaca dan diketahui oleh dietician / diberitahukan pada dokter
ya
tidak
9. Riwayat keluarga
Genogram:
Keterangan:
: laki-laki : tinggal satu rumah : Pasien
: perempuan : garis pernikahan : meninggal
: garis keturunan
2. BAK
Jenis Rumah Rumah Sakit
Frekuensi Belum pernah Tidak terkaji, BAK via diapers
Warna/bau Belum pernah Kuning jernih/bau khas
Kesulitan Belum pernah Tidak ada
Upaya menangani Belum pernah Tidak ada
2. Tidur malam
Jenis Rumah Rumah Sakit
Lama tidur Belum pernah Banyak tidur
Kenyamanan setelah tidur Belum pernah Tidak terkaji
Kebiasaan sebelum tidur Belum pernah Tidak terkaji
Kesulitan Belum pernah Tidak terkaji
Upaya mengatasi Belum pernah Tidak terkaji
21. Terapi
O2 CPAP PEEP 7cmH2O FiO2 21%
IVFD Plug
Injeksi cloxacillin 3 x 50mg (H-2)
Injeksi fluconazole 1 x 7mg (tiap 48 jam)
Injeksi paracetamol 4 x 10mg (k/p)
Ketokonazole cream ue (untuk diaper rash)
Tranfusi TC 3 x 15cc selang 24 jam
Diit: ASIP via OGT 8 x 25cc
Identifikasi kebutuhan dasar yang mengalami gangguan dan lakukan pengelompokan data
berdasarkan subkategori diagnosis keperawatan.
Kategori dan Subkategori Data Subjektif dan Objektif
Fisiologis Respirasi DS: -
DO:
RR=55x/menit
SpO2=98%
Terpasang O2 CPAP PEEP 7cmH2O FiO2
21%
Klien tampak sesak
Tampak penggunaan otot bantu pernapasan
Sirkulasi DS: -
DO:
HR=147x/menit
Suhu=38oC
Tranfusi TC 3 x 15cc selang 24 jam
Lekosit = 11.950
Trombosit = 15.000
Nutrisi dan Cairan DS: -
DO:
Diit ASIP 8 X 25cc via OGT
Natrim (Na)=136 mmol/L
Albumin = 2,08 gr/dl
Eliminasi DS: -
DO:
Ketokonazole cream ue (untuk diaper rash)
Aktivitas dan Klien banyak tidur
Istirahat
Neurosensori Kesadaran compos mentis, GCS 456
Reproduksi dan Tidak terkaji
Seksualitas
Psikologis Nyeri dan Tidak terkaji
Kenyamanan
Integritas Ego Tidak terkaji
Pertumbuhan dan Tidak terkaji
Perkembangan
Perilaku Kebersihan Diri Tergantung perawat
Penyuluhan dan Tidak terkaji
Pembelajaran
Relasional Interaksi Sosial Tidak terkaji
Lingkungan Keamanan dan Proteksi Tidak terkaji
ANALISIS DATA
Masalah
Data subjektif dan Objektif Analisis Data
Keperawatan
DS: Sepsis neonatus Hipertermia
Tidak tersedia ↓
D.0130
Septikemia
DO: ↓
Fagositosis oleh makrofag
KU tampak sakit berat ↓
Suhu : 38’C Memproduksi sitokin
↓
Akral hangat Merangsang hipotalamus
↓
Peningkatan suhu tubuh
↓
Hipertermia
Diagnosis
No Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan
Keperawatan
1 Pola napas tidak SLKI: Pola napas membaik SIKI: Pemantauan respirasi (I. 01014)
efektif (L.01004) Observasi:
berhubungan Setelah dilakukan tindakan Monitor frekuensi, irama, kedalaman
dengan imaturitas keperawatan selama 3x24 dan upaya napas
neurologis jam, diharapkan pola napas Monitor pola napas (seperti
dibuktikan membaik dengan kriteria bradypnea, takipnea, hiperventilasi,
dengan sesak hasil: kussmaul, Cheyne-stokes, biot,
napas, Dispnea menurun ataksik)
penggunaan otot Penggunaan otot bantu Monitor kemampuan batuk efektif
bantu napas menurun Monitor adanya produksi sputum
pernapasan, fase Pemanjangan fase Monitor adanya sumbatan jalan napas
ekspirasi ekspirasi menurun Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
memanjang Frekuensi napas Auskultasi bunyi napas
membaik Monitor saturasi oksigen
Kedalaman napas Monitor nilai analisa gas darah
membaik Monitor hasil x-ray thoraks
Terapeutik:
Atur interval pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika
perlu.
2 Hipertermia SLKI: Termoregulasi SIKI: Regulasi Temperatur (I. 14578)
berhubungan membaik Observasi:
dengan infeksi (L.14134) Monitor suhu tubuh bayi sampai stabil
dibuktikan Setelah dilakukan tindakan (36,5 – 37,5°C)
dengan suhu keperawatan 3x24 jam Monitor suhu tubuh anak tiap 2 jam,
tubuh 38°C. diharapkan termoregulasi jika perlu
membaik dengan kriteria Monitor tekanan darah, frekuensi
hasil: pernapasan dan nadi
1. Menggigil menurun Monitor warna dan suhu kulit
2. Suhu tubuh membaik Monitor dan catat tanda dan gejala
3. Suhu kulit membaik hipotermia atau hipertermia
Terapeutik
Pasang alat pemantau suhu kontinu,
jika perlu
Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi
yang adekuat
Bedong bayi segera setelah lahir untuk
mencegah kehilangan panas
Masukkan bayi BBLR ke dalam plastic
segera setelah lahir (mis: bahan
polyethylene, polyurethane)
Gunakan topi bayi untuk mencegah
kehilangan panas pada bayi baru lahir
Tempatkan bayi baru lahir di bawah
radiant warmer
Pertahankan kelembaban incubator
50% atau lebih untuk mengurangi
kehilangan panas karena proses
evaporasi
Atur suhu incubator sesuai kebutuhan
Hangatkan terlebih dahulu bahan-
bahan yang akan kontak dengan bayi
(mis: selimut, kain bedongan,
stetoskop)
Hindari meletakkan bayi di dekat
jendela terbuka atau di area aliran
pendingin ruangan atau kipas angin
Gunakan matras penghangat, selimut
hangat, dan penghangat ruangan
untuk menaikkan suhu tubuh, jika
perlu
Gunakan Kasur pendingin, water
circulating blankets, ice pack, atau gel
pad dan intravascular cooling
cathetherization untuk menurunkan
suhu tubuh
Sesuaikan suhu lingkungan dengan
kebutuhan pasien
Edukasi
Jelaskan cara pencegahan heat
exhaustion dan heat stroke
Jelaskan cara pencegahan hipotermi
karena terpapar udara dingin
Demonstrasikan Teknik perawatan
metode kanguru (PMK) untuk bayi
BBLR
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antipiretik, jika
perlu
3 Risiko infeksi SLKI: Tingkat Infeksi SIKI: Pencegahan Infeksi (I. 14539)
dibuktikan Menurun Observasi:
dengan (L.14137) Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
ketidakadekuata Setelah dilakukan tindakan dan sistemik
n pertahanan keperawatan 3x24 jam Terapeutik
tubuh primer diharapkan tingkat infeksi Batasi jumlah pengunjung
menurun dengan kriteria Berikan perawatan kulit pada area
hasil: edema
1. Demam menurun Cuci tangan sebelum dan sesudah
2. Kadar sel darah putih kontak dengan pasien dan lingkungan
membaik pasien
Pertahankan teknik aseptic pada
Observasi: pasien berisiko tinggi
Monitor tanda dan Edukasi
gejala infeksi lokal dan Jelaskan tanda dan gejala infeksi
sistemik Ajarkan cara mencuci tangan dengan
Terapeutik benar
Batasi jumlah Ajarkan etika batuk
pengunjung Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
Berikan perawatan kulit atau luka operasi
pada area edema Anjurkan meningkatkan asupan
Cuci tangan sebelum nutrisi
dan sesudah kontak Anjurkan meningkatkan asupan cairan
dengan pasien danKolaborasi
lingkungan pasien Kolaborasi pemberian imunisasi, jika
Pertahankan teknik perlu
aseptic pada pasien
berisiko tinggi
Edukasi
Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
Ajarkan etika batuk
Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka atau luka
operasi
Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
IMPLEMENTASI
No Tanggal/ Tanda
Implementasi Keperawatan Evaluasi
Dx Jam Tangan
1 07/03/2023 1. Memonitor frekuensi, irama, S:
14.00-21.00 kedalaman dan upaya napas Tidak tersedia
2. Memonitor pola napas (seperti O:
bradypnea, takipnea, KU tampak sakit berat
hiperventilasi, kussmaul, Tampak sesak napas
Cheyne-stokes, biot, ataksik) Tampak penggunaan
3. Memonitor adanya produksi otot bantu pernapasan
sputum RR = 60 x/menit
4. Memonitor adanya sumbatan
SpO2=98%
jalan napas
Terpasang O2 CPAP
PEEP 7cmH2O FiO2
21%
Fase ekspirasi
memanjang
Jalan napas paten
Tidak ada produksi
sputum
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
2 07/03/2023 1. Memonitor suhu tubuh bayi S:
14.00-21.00 sampai stabil (36,5 – 37,5°C) Tidak tersedia
2. Memonitor suhu tubuh anak
tiap 2 jam, jika perlu O:
3. Memonitor frekuensi KU tampak sakit berat
pernapasan dan HR Suhu : 36,8’C
4. Memonitor warna dan suhu HR : 148 x/menit
RR : 60x/menit
kulit
Akral hangat
5. Memonitor dan catat tanda
Warna kulit merah muda
dan gejala hipotermia atau
Klien terpasang alat
hipertermia pemantau suhu kontinu
6. Memasang alat pemantau suhu
kontinu, A:
7. Memberikan injeksi Masalah teratasi sebagian
paracetamol 10mg
P:
Lanjutkan intervensi
3 07/03/2023 1. Memonitor tanda dan gejala S:
14.00-21.00 infeksi lokal dan sistemik Tidak tersedia
2. Membatasi jumlah O:
pengunjung Preterm UK 28-30
3. Memberikan perawatan kulit minggu
pada area edema BBLSR / KMK
4. Mencuci tangan sebelum dan Leukosit 11.900
S = 36,7’C
sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan pasien
A:
5. Mempertahankan teknik
Masalah teratasi sebagian
aseptic pada pasien berisiko
P:
tinggi
Lanjutkan intervensi
6. Menjelaskan tanda dan gejala
infeksi
7. Mengajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
FORMAT CATATAN PERKEMBANGAN HARI 2
S O A P I E
Tidak KU tampak sakit Pola napas tidak Setelah dilakukan tindakan Jam 14.00-20.00 S:
tersedia berat efektif keperawatan selama 3x24 jam, 1. Mempalpasi Tidak tersedia
Tampak sesak berhubungan diharapkan pola napas membaik kesimetrisan O:
napas dengan dengan kriteria hasil: ekspansi paru KU tampak sakit
Tampak imaturitas Dispnea menurun 2. Mengauskultasi berat
penggunaan otot neurologis Penggunaan otot bantu bunyi napas Tampak sesak
bantu pernapasan dibuktikan napas menurun 3. Memonitor napas
RR = 60 x/menit dengan sesak Pemanjangan fase ekspirasi saturasi oksigen Tampak
SpO2=98% napas, menurun 4. Monitor hasil x-ray penggunaan otot
penggunaan otot Frekuensi napas membaik thoraks bantu pernapasan
Terpasang O2
bantu Kedalaman napas membaik 5. Mengatur interval RR = 58 x/menit
CPAP PEEP
pernapasan, fase pemantauan
7cmH2O FiO2 SpO2=98%
ekspirasi Observasi: respirasi sesuai
21% Terpasang O2
memanjang Monitor frekuensi, irama, kondisi pasien
Fase ekspirasi CPAP PEEP
kedalaman dan upaya napas
memanjang
Monitor pola napas (seperti 7cmH2O FiO2
Jalan napas paten
bradypnea, takipnea,
Tidak ada 21%
hiperventilasi, kussmaul,
produksi sputum Fase ekspirasi
Cheyne-stokes, biot, ataksik)
Monitor kemampuan batuk memanjang
efektif
Jalan napas paten
Monitor adanya produksi
sputum Tidak ada
Monitor adanya sumbatan produksi sputum
jalan napas A:
Palpasi kesimetrisan ekspansi Masalah teratasi
paru sebagian
Auskultasi bunyi napas P:
Monitor saturasi oksigen Lanjutkan intervensi
Monitor nilai analisa gas
darah
Monitor hasil x-ray thoraks
Terapeutik:
Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi
pasien
Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu.
Tidak tersedia KU tampak sakit Hipertermia Setelah dilakukan tindakan Jam 14.00-20.00 S:
berat berhubungan keperawatan 3x24 jam 1. Membedong bayi Tidak tersedia
Suhu : 36,8’C dengan infeksi diharapkan termoregulasi 2. Menggunakan
Akral hangat dibuktikan membaik dengan kriteria hasil: topi bayi untuk O:
Warna kulit merah dengan suhu 1. Menggigil menurun mencegah KU tampak sakit
muda tubuh 38°C. 2. Suhu tubuh membaik kehilangan panas berat
Klien terpasang alat 3. Suhu kulit membaik pada bayi baru Suhu : 36,5’C
pemantau suhu Akral hangat
lahir
kontinu Warna kulit
Observasi: 3. Menempatkan
merah muda
Monitor suhu tubuh bayi bayi baru lahir di
Klien terpasang
sampai stabil (36,5 – 37,5°C) bawah radiant alat pemantau
Monitor suhu tubuh anak warmer suhu kontinu
tiap 2 jam, jika perlu 4. Mempertahankan
Monitor tekanan darah, kelembaban A:
frekuensi pernapasan dan incubator 50% Masalah teratasi
nadi atau lebih untuk sebagian
Monitor warna dan suhu mengurangi
kulit kehilangan panas P:
Monitor dan catat tanda dan karena proses Lanjutkan intervensi
gejala hipotermia atau evaporasi
hipertermia 5. Mengatur suhu
Terapeutik incubator sesuai
Pasang alat pemantau suhu kebutuhan
kontinu, jika perlu 6. Menghangatkan
Tingkatkan asupan cairan terlebih dahulu
dan nutrisi yang adekuat bahan-bahan yang
Bedong bayi segera setelah akan kontak
lahir untuk mencegah dengan bayi (mis:
kehilangan panas selimut, kain
Masukkan bayi BBLR ke bedongan,
dalam plastic segera setelah stetoskop)
lahir (mis: bahan 7. Menghindari
polyethylene, polyurethane) meletakkan bayi
Gunakan topi bayi untuk di dekat jendela
mencegah kehilangan panas terbuka atau di
pada bayi baru lahir area aliran
Tempatkan bayi baru lahir di pendingin
bawah radiant warmer ruangan atau
Pertahankan kelembaban kipas angin
incubator 50% atau lebih 8. Menggunakan
untuk mengurangi matras
kehilangan panas karena penghangat,
proses evaporasi selimut hangat,
Atur suhu incubator sesuai dan penghangat
kebutuhan ruangan untuk
Hangatkan terlebih dahulu menaikkan suhu
bahan-bahan yang akan tubuh, jika perlu
kontak dengan bayi (mis:
selimut, kain bedongan,
stetoskop)
Hindari meletakkan bayi di
dekat jendela terbuka atau di
area aliran pendingin
ruangan atau kipas angin
Gunakan matras penghangat,
selimut hangat, dan
penghangat ruangan untuk
menaikkan suhu tubuh, jika
perlu
Gunakan Kasur pendingin,
water circulating blankets, ice
pack, atau gel pad dan
intravascular cooling
cathetherization untuk
menurunkan suhu tubuh
Sesuaikan suhu lingkungan
dengan kebutuhan pasien
Edukasi
Jelaskan cara pencegahan
heat exhaustion dan heat
stroke
Jelaskan cara pencegahan
hipotermi karena terpapar
udara dingin
Demonstrasikan Teknik
perawatan metode kanguru
(PMK) untuk bayi BBLR
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
antipiretik, jika perlu
Tidak tersedia Preterm UK 28-30 Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Memonitor tanda S:
minggu dibuktikan keperawatan 3x24 jam dan gejala infeksi Tidak tersedia
BBLSR / KMK dengan diharapkan tingkat infeksi lokal dan sistemik
Leukosit 11.900 ketidakadekuatan menurun dengan kriteria hasil: 2. Membatasi jumlah O:
S = 36,8’C
pertahanan tubuh 1. Demam menurun pengunjung Preterm UK 28-
primer 2. Kadar sel darah putih membaik 3. Memberikan 30 minggu
perawatan kulit BBLSR / KMK
Observasi: Leukosit 11.900
pada area edema
Monitor tanda dan gejala 4. Mencuci S = 36,5’C
tangan
infeksi lokal dan sistemik sebelum dan
Terapeutik A:
sesudah kontak
Batasi jumlah pengunjung Masalah teratasi
dengan pasien dan
Berikan perawatan kulit pada sebagian
lingkungan pasien
area edema
Cuci tangan sebelum dan 5. Mempertahankan P:
sesudah kontak dengan pasien teknik aseptic pada
Lanjutkan intervensi
dan lingkungan pasien pasien berisiko
Pertahankan teknik aseptic tinggi
pada pasien berisiko tinggi 6. Menjelaskan tanda
Edukasi dan gejala infeksi
Jelaskan tanda dan gejala 7. Mengajarkan cara
infeksi mencuci tangan
Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
dengan benar
8. Mengajarkan etika
Ajarkan etika batuk
batuk
Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka atau luka operasi 9. Mengajarkan cara
Anjurkan meningkatkan memeriksa kondisi
asupan nutrisi luka atau luka
Anjurkan meningkatkan operasi
asupan cairan 10. Menganjurkan
Kolaborasi meningkatkan
Kolaborasi pemberian asupan nutrisi
imunisasi, jika perlu 11. Menganjurkan
meningkatkan
asupan cairan
S O A P I E
Tidak KU tampak sakit Pola napas tidak Setelah dilakukan tindakan Jam 14.00-21.00 S:
tersedia berat efektif keperawatan selama 3x24 jam, 1. Memonitor pola Tidak tersedia
Tampak sesak berhubungan diharapkan pola napas napas (seperti O:
napas dengan membaik dengan kriteria hasil: bradypnea, takipnea, KU tampak sakit
Tampak imaturitas Dispnea menurun hiperventilasi, berat
penggunaan otot neurologis Penggunaan otot bantu kussmaul, Cheyne- Tampak sesak
bantu pernapasan dibuktikan napas menurun stokes, biot, ataksik) napas
RR = 55 x/menit dengan sesak Pemanjangan fase ekspirasi 2. Memonitor adanya Tampak
SpO2=98% napas, menurun sumbatan jalan penggunaan otot
penggunaan otot Frekuensi napas membaik napas bantu pernapasan
Terpasang O2
bantu Kedalaman napas membaik 3. Mendokumentasikan RR = 55 x/menit
CPAP PEEP pernapasan, fase hasil pemantauan SpO2=98%
7cmH2O FiO2 ekspirasi Observasi: 4. Menjelaskan tujuan Terpasang O2
21% memanjang Monitor frekuensi, irama, dan prosedur CPAP PEEP
kedalaman dan upaya napas pemantauan
Fase ekspirasi 7cmH2O FiO2
Monitor pola napas (seperti 5. Menginformasikan
memanjang bradypnea, takipnea, hasil pemantauan, 21%
Jalan napas paten hiperventilasi, kussmaul, jika perlu. Fase ekspirasi
Tidak ada Cheyne-stokes, biot, ataksik) memanjang
produksi sputum Monitor kemampuan batuk Jalan napas paten
efektif Tidak ada
Monitor adanya produksi produksi sputum
sputum A:
Monitor adanya sumbatan Masalah teratasi
jalan napas sebagian
Palpasi kesimetrisan P:
ekspansi paru
Auskultasi bunyi napas Lanjutkan intervensi
Monitor saturasi oksigen
Monitor nilai analisa gas
darah
Monitor hasil x-ray thoraks
Terapeutik:
Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi
pasien
Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu.
Tidak tersedia KU tampak sakit Hipertermia Setelah dilakukan tindakan Jam 14.00-21.00 S:
berat berhubungan keperawatan 3x24 jam 1. Memonitor suhu Tidak tersedia
Suhu : 36,7’C dengan infeksi diharapkan termoregulasi tubuh bayi
Akral hangat dibuktikan membaik dengan kriteria hasil: sampai stabil O:
Warna kulit merah dengan suhu 1. Menggigil menurun (36,5 – 37,5°C) KU tampak sakit
muda tubuh 38°C. 2. Suhu tubuh membaik 2. Memonitor suhu berat
Klien terpasang alat 3. Suhu kulit membaik tubuh anak tiap 2 Suhu : 36,8’C
pemantau suhu Akral hangat
jam, jika perlu
kontinu Warna kulit merah
Observasi: 3. Memonitor
muda
Monitor suhu tubuh bayi frekuensi
Klien terpasang alat
sampai stabil (36,5 – 37,5°C) pernapasan dan pemantau suhu
Monitor suhu tubuh anak HR kontinu
tiap 2 jam, jika perlu 4. Memonitor warna
Monitor tekanan darah, dan suhu kulit A:
frekuensi pernapasan dan 5. Memasang alat Masalah teratasi
nadi pemantau suhu sebagian
Monitor warna dan suhu kontinu, jika
kulit perlu P:
Monitor dan catat tanda dan 6. Menempatkan Lanjutkan intervensi
gejala hipotermia atau bayi baru lahir di
hipertermia bawah radiant
warmer
Terapeutik
7. Mempertahankan
Pasang alat pemantau suhu
kelembaban
kontinu, jika perlu
incubator 50%
Tingkatkan asupan cairan
atau lebih untuk
dan nutrisi yang adekuat
mengurangi
Bedong bayi segera setelah
kehilangan panas
lahir untuk mencegah
karena proses
kehilangan panas
evaporasi
Masukkan bayi BBLR ke
8. Mengatur suhu
dalam plastic segera setelah
incubator sesuai
lahir (mis: bahan
kebutuhan
polyethylene, polyurethane)
9. Menyesuaikan
Gunakan topi bayi untuk
suhu lingkungan
mencegah kehilangan panas
dengan
pada bayi baru lahir
kebutuhan pasien
Tempatkan bayi baru lahir di
10. Memberikan
bawah radiant warmer
injeksi
Pertahankan kelembaban
paracetamol
incubator 50% atau lebih
10mg
untuk mengurangi
kehilangan panas karena
proses evaporasi
Atur suhu incubator sesuai
kebutuhan
Hangatkan terlebih dahulu
bahan-bahan yang akan
kontak dengan bayi (mis:
selimut, kain bedongan,
stetoskop)
Hindari meletakkan bayi di
dekat jendela terbuka atau di
area aliran pendingin
ruangan atau kipas angin
Gunakan matras
penghangat, selimut hangat,
dan penghangat ruangan
untuk menaikkan suhu
tubuh, jika perlu
Gunakan Kasur pendingin,
water circulating blankets,
ice pack, atau gel pad dan
intravascular cooling
cathetherization untuk
menurunkan suhu tubuh
Sesuaikan suhu lingkungan
dengan kebutuhan pasien
Edukasi
Jelaskan cara pencegahan
heat exhaustion dan heat
stroke
Jelaskan cara pencegahan
hipotermi karena terpapar
udara dingin
Demonstrasikan Teknik
perawatan metode kanguru
(PMK) untuk bayi BBLR
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
antipiretik, jika perlu
Tidak tersedia Preterm UK 28-30 Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Memonitor tanda dan S:
minggu dibuktikan keperawatan 3x24 jam gejala infeksi lokal Tidak tersedia
BBLSR / KMK dengan diharapkan tingkat infeksi dan sistemik
Leukosit 11.900 ketidakadekuatan menurun dengan kriteria hasil: 2. Membatasi jumlah O:
S = 36,8’C pertahanan tubuh 1. Demam menurun pengunjung Preterm UK 28-30
primer 2. Kadar sel darah putih 3. Memberikan minggu
membaik perawatan kulit pada BBLSR / KMK
area edema Leukosit 11.900
S = 36,8’C
Pencegahan Infeksi 4. Mencuci tangan
Observasi: sebelum dan sesudah
A:
Monitor tanda dan gejala kontak dengan pasien
Masalah teratasi
infeksi lokal dan sistemik dan lingkungan
sebagian
Terapeutik pasien
Batasi jumlah pengunjung 5. Mempertahankan
P:
Berikan perawatan kulit teknik aseptic pada
Lanjutkan intervensi
pada area edema pasien berisiko tinggi
Cuci tangan sebelum dan 6. Menjelaskan tanda
sesudah kontak dengan dan gejala infeksi
pasien dan lingkungan 7. Mengajarkan cara
pasien mencuci tangan
Pertahankan teknik aseptic dengan benar
pada pasien berisiko tinggi 8. Mengajarkan etika
Edukasi batuk
Jelaskan tanda dan gejala 9. Mengajarkan cara
infeksi memeriksa kondisi
Ajarkan cara mencuci tangan luka atau luka operasi
dengan benar 10. Menganjurkan
Ajarkan etika batuk meningkatkan asupan
Ajarkan cara memeriksa nutrisi
kondisi luka atau luka 11. Menganjurkan
operasi meningkatkan asupan
Anjurkan meningkatkan cairan
asupan nutrisi
Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika
perluKolaborasi pemberian
pelunak tinja, jika perlu