Anda di halaman 1dari 62

OPTIMALISASI PENULISAN BAHAN AJAR BAGI DOSEN

MELALUI PENYUSUNAN PEDOMAN BAHAN AJAR


POLITEKNIK NEGERI KETAPANG

Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS


Pusat Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Politeknik Negeri Ketapang

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil


GOLONGAN III

Disusun oleh:
Nama : Alfath Desita Jumiar, S.P., M.Si.
NIP : 198312172019032008
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Unit Kerja : Politeknik Negeri Ketapang
Angkatan : XXXIII
Nomor Presensi : 05
Mentor : Adha Panca Wardanu, S.T.P., M.P.
Coach : Dr. Ganefo Ginting, S.T., M.M.

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI

Judul : Optimalisasi Penulisan Bahan Ajar Bagi Dosen


Melalui Penyusunan Pedoman Bahan Ajar
Politeknik Negeri Ketapang
Nama : Alfath Desita Jumiar, S.P., M.Si.
NIP : 198312172019032008
Angkatan : XXXIII
Nomor Presensi : 05
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Unit Kerja : Politeknik Negeri Ketapang

Depok, 13 November 2020

Pembimbing/Coach, Mentor,

Dr. Ganefo Ginting, S.T., M.T. Adha Panca Wardanu, S.T.P., M.P.
NIP 196407101988031001 NIK 161180108049

Penguji/Narasumber,

Ir. Mazea Centia Murni, M.M.Pd.


NIP 196101311988102002

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulilllah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya, melimpahkan
kemudahan dan pertolongan sehingga penulis dapat mengikuti Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III Gelombang 5
Angkatan XXXIII tahun 2020 yang dilaksanakan oleh Pusdiklat Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, serta dapat menyelesaikan laporan aktualisasi
dengan judul “Optimalisasi Penulisan Bahan Ajar Bagi Dosen Melalui
Penyusunan Pedoman Bahan Ajar Politeknik Negeri Ketapang”. Shalawat
serta salam semoga tercurah kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarga dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Laporan aktualisasi ini berisi uraian penerapan nilai-nilai dasar ASN
serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yang telah dipelajari dalam
pelatihan dasar. Laporan aktualisasi ini menjadi langkah awal bagi penulis
dalam melaksanakan tugas di Politeknik Negeri Ketapang, dan
menerapkannya sesuai dengan nilai-nilai dasar ASN, untuk selanjutnya
menginternalisasi ke dalam diri penulis.
Penyusunan laporan aktualisasi ini dapat diselesaikan berkat bantuan
berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan, saran, masukan dan kritik
yang membangun. Untuk itu, penulis mengapresiasi dan mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Endang Kusmana, S.E., M.M., Ak., CA., selaku Direktur Politeknik
Negeri Ketapang yang telah memberikan semangat dan dukungan bagi
seluruh CPNS Politeknik Negeri Ketapang.
2. Ibu Amurwani Dwi Lestariningsih, S.Sos., M.Hum., selaku Kepala Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai (Pusdiklat).
3. Bapak Adha Panca Wardanu, S.T.P., M.P., selaku Wakil Direktur II Bidang
Akademik Politeknik Negeri Ketapang dan sekaligus sebagai mentor yang
telah memberikan arahan serta saran yang membangun.

iii
4. Bapak Dr. Ganefo Ginting, S.T., M.T., selaku coach yang telah
memberikan bimbingan, saran dan kritik yang membangun bagi perbaikan
dan kualitas Rancangan Aktualisasi ini.
5. Seluruh Widyaiswara yang telah menyampaikan materi dan membimbing,
serta memotivasi dalam perkuliahan Diklat Latsar CPNS Golongan III
Gelombang 5 Angkatan XXXIII Tahun 2020.
6. Segenap Panitia dan Satuan Tugas dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pegawai Kemendikbud atas terselenggaranya Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Gelombang 5 Angkatan XXXIII Tahun 2020.
7. Erwin Polma Panggabean, S.IP., suami yang mendukung sepenuhnya,
dan orang tua yang tercinta.
8. Teman-teman seperjuangan Dosen Politeknik Negeri Ketapang yang
saling memberikan dorongan semangat, motivasi, saran dan arahan
selama mengikuti Pendidikan Latsar CPNS ini.
9. Rekan-rekan Pendidikan Latsar Golongan III Gelombang 5 Angkatan
XXXIII yang selalu kooperatif, mengingatkan presensi, tugas, dan
memberikan dorongan semangat selama Pendidikan Latsar CPNS ini.
Penulis menyadari bahwa hasil aktualisasi berupa Pedoman Umum
Bahan Ajar ini masih terdapat banyak kekurangan, sehingga saran dan kritik
yang membangun sangat diharapkan guna perbaikan kedepannya. Semoga
laporan aktualisasi ini memberikan kontribusi positif demi kemajuan institusi,
serta terciptanya karakter ASN yang bermutu, profesional, dan berintegritas
dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN seperti yang diharapkan
oleh pemerintah.

Ketapang, 13 November 2020

Penulis

iv
DAFTAR ISI

COVER ………………………………………………………………………. i

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………….. ii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………... iii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. v

DAFTAR TABEL …………………………………………………………….. vi

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………. vi

BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………… 1

A. Latar Belakang ………………………………………………………. 1


B. Tujuan Aktualisasi ………………………………………...………… 5

BAB II. LAPORAN AKTUALISASI …………………………………......... 7

A. Analisis Dampak Isu Jika Tidak Diselesaikan..…………………… 7


B. Pelaksanaan Aktualisasi ……………….………………………….. 11
C. Pelaksanaan Kegiatan …………………………………………….. 33
D. Kendala dan Strategi Mengatasi …………………………………... 34

BAB III. PENUTUP …………………………………………………………. 36

A. Kesimpulan ………………………………………………………..... 36
B. Saran ………………………………………………………………… 36

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………... 38


LAMPIRAN …………………………………………………………………... 39

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pelaksanaan Aktualisasi …………………………………………… 11


Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ………………………………….. 34
Tabel 3. Kendala dan Strategi Mengatasi ………………………………….. 35

DAFTAR GAMBAR

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah telah mengamanatkan dalam Undang-undang


Nomor 5 Tahun 2014 kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai
penyelenggara negara. Undang-undang tersebut menyebutkan bahwa
ASN adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Dalam
penyelenggaraan negara, ASN melaksanakannya berdasarkan fungsi,
tugas dan peran sesuai aturan perundang-undangan.
Dalam menjalankan fungsinya, ASN sebagai pelaksana kebijakan
publik harus senantiasa menempatkan kepentingan publik, bangsa dan
negara di atas kepentingan lainnya, serta mengedepankan kepentingan
nasional ketimbang kepentingan sektoral dan golongan, memberikan
pelayanan publik secara profesional dan berkualitas sesuai dengan
peraturan/kebijakan yang berlaku. ASN sebagai pelayan publik harus
melayani secara profesional dan berintegritas sesuai etika dan kode etik
ASN, senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminatif, serta memberikan
kepuasan kepada publik. ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa
senantias memiliki kesadaran tinggi dalam menjaga kedaulatan negara,
dan selalu mengupayakan situasi damai demi keutuhan NKRI.
Namun demikian, banyak stigma negatif yang dipandang oleh
sebagian masyarakat Indonesia karena citra yang terlanjur tumbuh
seperti tidak disiplin, mudah disuap, tidak profesional, bahkan berbuat
diluar norma etika dan moral yang diperlihatkan oknum ASN, sehingga
memperburuk citra ASN secara general dan berdampak pada
kredibilitas institusi/lembaga pemerintah. Melihat perkembangan stigma
tersebut, perlu adanya akselerasi perubahan dalam memperbaiki dan
bahkan meningkatkan citra ASN yang berlandaskan pada nilai-nilai
dasar ASN, sehingga citra baik ASN yang pernah atau sudah ada dapat
menjadi role model bagi generasi penerus bangsa.

1
Dalam usaha mewujudkan ASN yang profesional, integritas, dan
bermutu, pemerintah telah mengamanatkannya dalam UU ASN Nomor
5 tahun 2014, dan PP Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen ASN
yaitu terkait pengadaan ASN dan standar-standar yang dibutuhkan. Di
samping itu, dibutuhkan pendidikan dan pelatihan mengenai nilai-nilai
dasar yang perlu diinternalisasikan dalam setiap individu ASN.
Berdasarkan UU ASN bahwa instansi pemerintah wajib memberikan
pendidikan dan pelatihan CPNS dengan masa uji coba satu tahun.
Tujuan utamanya membentuk ASN sebagai penyelenggara negara
yang profesional dan memiliki karakter kepribadian unggul
Pendidikan dan pelatihan CPNS ditindak lanjuti dengan PerLAN
Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Latihan
Dasar Calon PNS. Peraturan tersebut mengatur bahwa seorang calon
ASN atau CPNS wajib mengikuti Latihan Dasar (LatSar) sebagaimana
telah diatur dalam Pasal 8 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil, yaitu pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan
pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang.
Dengan adanya pendidikan dan pelatihan dasar diharapkan
ASN memiliki nilai-nilai dasar yang terkandung dalam nilai akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA),
memiliki daya saing tinggi, serta mampu membangun masyarakat yang
humanis dan beradab sesuai dengan fungsi ASN sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa, serta
menjadi modal bagi ASN dalam merancang suatu rangkaian aktualisasi.
Di sisi lain, dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar,
calon ASN atau CPNS memperoleh pengetahuan mengenai bagaimana
cara memanajemen ASN yang sesuai dengan PP Nomor 11 Tahun
2017 Tentang Manajemen PNS, dalam mewujudkan pelayanan publik

2
yang mampu memberikan kepuasan kepada masyarakat. Selanjutnya
setelah lulus dari pendidikan dan pelatihan para calon ASN atau CPNS
tetap profesional dan berintegritas selama menjalani tugas sebagai
ASN atau PNS.
Pelatihan Dasar CPNS (Latsar) tahun ini tidak dapat
dilaksanakan secara tatap muka klasik, tetapi dilaksanakan dengan
metode daring, dikarenakan adanya wabah Covid-19 di Indonesia,
sehingga tidak memungkinkan untuk bertemu langsung maupun
berkumpul dalam suatu kegiatan penyelenggaraan pemerintahan.
Meskipun demikian, hasil pendidikan dan pelatihan dasar tersebut
dapat menjadi bekal dalam menyusun dokumen laporan aktualisasi nilai
dasar sebagai bukti fisik bahwa penulis telah melaksanakan kegiatan
aktualisasi di lingkungan kerja. Laporan Aktualisasi merupakan hasil
dari pelaksanaan rancangan aktualisasi yang telah dilaksanakan oleh
penulis berupa penerapan nilai-nilai ANEKA melalui habituasi selama
berkegiatan di unit kerja maupun di luar unit kerja, dan akan terus
diterapkan agar diri penulis menjadi ASN yang profesional dan
berintegritas. Selanjutnya laporan tersebut dipresentasikan dihadapan
mentor, coach, dan penguji untuk dapat dipertanggungjawabkan
Pada dunia pendidikan tinggi, dosen harus menerapkan nilai-
nilai dasar ANEKA dalam menjalani peran dan kedudukannya sebagai
ASN dalam pemerintahan. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dosen memiliki tugas pokok
dalam menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Terlaksananya tugas pokok tersebut tentunya akan sangat
berpengaruh terhadap kepuasan publik, yaitu mahasiswa, pimpinan,
maupun masyarakat secara umum. Oleh karena itu, pembahasan isu
yang terjadi pada dosen pun tidak akan terpaut jauh dari masalah
manajemen ASN, whole of government, dan juga pelayanan publik.
Dalam mengatasi permasalahan tersebut, dibutuhkan peran
serta dosen agar tujuan lembaga dapat diwujudkan. Tentunya

3
pelaksanaan tugas dan wewenang tersebut harus berlandaskan nilai-
nilai dasar ANEKA disertai pemahaman terhadap manajemen ASN,
whole of government, dan pelayanan publik. Dengan demikian, dosen
dapat menjalankan tugas dan kewajibannya dengan profesional dan
berintegritas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dosen untuk
mengoptimalkan pelayanan publik kepada mahasiswa dalam
mengembangkan pembelajarannya terhadap mata kuliah tertentu
adalah dengan ketersediaan modul/buku sebagai bahan ajar bagi
mahasiswa. Dengan aktifnya dosen menulis bahan ajar untuk
mahasiswa, hal itu juga sebagai upaya dalam meningkatkan
kompetensi fungsionalnya.
Dengan latar belakang di atas, maka disusun suatu laporan
aktualisasi yang bersumber dari isu kontemporer yang ada di
lingkungan unit kerja, yaitu rendahnya produktivitas dosen dalam
membuat bahan ajar. Berdasarkan isu tersebut disusunlah laporan
aktualisasi dengan judul: “Optimalisasi Penulisan Bahan Ajar Bagi
Dosen Melalui Penyusunan Pedoman Bahan Ajar Politeknik Negeri
Ketapang”. Dari kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan, penulis telah
menyelesaikan isu dan telah melaksanakan gagasan penyelesaian isu
berupa Penyusunan Pedoman Bahan Ajar Bagi Dosen di Politeknik
Negeri Ketapang. Penulis telah menyusun pedoman bahan ajar dengan
melakukan 5 (lima) rangkaian kegiatan dengan beberapa tahapan
dalam setiap kegiatan. Kegiatan tersebut meliputi: (1) melakukan
konsultasi dengan Wadir I Bidang Akademik yang juga sebagai mentor,
dan Kepala Pusat Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu
Pendidikan (P4MP); (2) menelaah materi-materi isi pedoman penulisan
bahan ajar; (3) membuat pedoman penulisan bahan ajar; (4) menguji
keterbacaan (reviu) panduan bahan ajar; dan (5) penetapan dan
sosialisasi pedoman bahan ajar.

4
B. Tujuan Aktualisasi

Aktualisasi merupakan penerjemahan atau penerapan teori ke


dalam praktek, mengubah konsep menjadi konstruk, dan menjadikan
gagasan sebagai kegiatan nyata (realitas). Tujuan kegiatan aktualisasi
dengan judul “Optimalisasi Penulisan Bahan Ajar Bagi Dosen Melalui
Penyusunan Pedoman Umum Bahan Ajar di Politeknik Negeri
Ketapang” adalah:
1. Internalisasi nilai ANEKA pada penulis.
Hasil pembelajaran selama kegiatan latsar tatap muka
secara daring pada Agenda II berupa penanaman nilai-nilai ANEKA
sebagai nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh seorang ASN yang
profesional dan berintegritas yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Selain itu, diri
penulis dibekali materi Agenda III yaitu Manajemen ASN,
Pelayanan Publik, dan Whole of Government yang akan menjadi
pedoman dalam upaya menerapkan secara nyata segala aktivitas
pekerjaan di unit kerja. Proses pembiasaan atau penerapan nilai
ANEKA ini akan menginternalisasi penulis yang selanjutnya
menjadi habituasi, dan dilaporkan dalam bentuk Laporan
Aktualisasi. Harapannya pelaksanaan nilai-nilai ANEKA bukan
sekedar dilaksanakan pada saat kegiatan aktualisasi saja, namun
menjadi karakter yang kuat pada diri penulis sebagai ASN.
2. Memberikan kontribusi positif pada unit kerja dalam menyelesaikan
isu rendahnya produktivitas dosen dalam menulis bahan ajar di
Politeknik Negeri Ketapang.
Keberadaan pedoman bahan ajar di Politeknik Negeri
Ketapang dapat menjadi acuan bagi dosen dan memudahkannya
dalam merancang bahan ajar, sehingga bahan ajar yang disusun
menjadi lebih terarah dan fokus pada capaian kompetensi yang
sesuai kurikulum. Di sisi lain, dengan tersedianya pedoman bahan
ajar merupakan langkah awal institusi melalui P4MP dalam

5
memfasilitasi dosen menulis bahan ajar, sehingga penulisan bahan
ajar menjadi optimal, sistematika penulisan menjadi seragam dan
terstandardisasi, dan dosen akan produktif dalam menulis, serta
proses belajar mengajar dapat berlangsung lebih efektif dan
efisien.
3. Mendukung pengembangan pembelajaran dan komitmen mutu
institusi dengan membuat pedoman penulisan bahan ajar bagi
dosen di Politeknik Negeri Ketapang
Pada dasarnya keberadaan pedoman bahan ajar yang
telah disusun tidak hanya bermanfaat bagi dosen, namun yang
lebih fundamental adalah menjaga keseragaman dan standardisasi
penulisan bahan ajar di Politeknik Negeri Ketapang sebagai
perguruan tinggi pendidikan vokasi. Dengan terstandarnya
penulisan bahan ajar, tentunya akan berdampak pada mutu bahan
ajar dan capaian hasil yang diharapkan, selanjutnya mengarah
pada peningkatan mutu institusi. Dengan demikian, pedoman
bahan ajar tidak hanya menjadi acuan bagi dosen dalam
mengembangkan pembelajaran dan memudahkan proses
penulisan bahan ajar, tetapi juga menjaga komitmen mutu institusi.

6
BAB II
LAPORAN AKTUALISASI

A. Analisis Dampak Isu Jika Tidak Diselesaikan


Isu utama yang diangkat pada kegiatan aktualisasi ini adalah
“rendahnya produktivitas dosen dalam menghasilkan bahan ajar di
Politeknik negeri Ketapang” Dampak yang akan terjadi apabila isu yang
diangkat dalam rancangan aktualisasi tidak dilaksanakan adalah:
1. Tidak adanya standardisasi mutu penulisan bahan ajar.
Salah satu faktor penilaian terhadap mutu penulisan bahan ajar
adalah adanya keseragaman atau standardisasi mengenai sistematika
dan format penulisan bahan ajar, seperti standar marjin, standar huruf,
spasi yang digunakan, standar penulisan, layout, sampul, serta
sistematika isi yang diberlakukan, dan sebagainya. Pedoman bahan
ajar merupakan petunjuk tertulis yang menjadi acuan bagi para dosen
Politeknik Negeri Ketapang dalam menulis dan menyusun bahan ajar,
agar mutu bahan ajar tersaji dengan baik, tidak hanya bermutu secara
substantif, tetapi juga tampilan penyajian yang rapih, sistematis, dan
terjaga konsistensinya.
Apabila tidak tersedia pedoman bahan ajar di Politeknik Negeri
Ketapang (Politap), dikhawatirkan bahan ajar yang ditulis oleh para
dosen tidak memiliki keseragaman atau standardisasi berupa format
maupun sistematika penulisan. Hal ini menjadikan setiap dosen di
Politap menggunakan gaya selingkung masing-masing dalam menulis
bahan ajar, padahal dosen tersebut bernaung pada institusi yang
sama. Jika hal ini tidak difasilitasi oleh institusi, bisa saja terjadi ego
sentris pengetahuan terkait penulisan bahan ajar, kurang terjaga
konsistensi penulisannya, dan secara institusional standar mutu
penulisan bahan ajar menjadi tidak ada.
2. Rendahnya pengembangan pembelajaran mata kuliah
Dosen sebagai subjek menjadi fasilitator utama dalam proses
pembelajaran untuk mewujudkan intelektualitas mahasiswa,

7
disamping fasilitas yang disediakan institusi. Dalam upaya
mewujudkan pengembangan pembelajaran mata kuliah diperlukan
bahan ajar yang formulasi isinya (materi) tersaji secara sistematis.
Bentuk penyajian materi tersebut erat kaitannya dengan sistematika
penulisan yang terdapat dalam pedoman penulisan bahan ajar.
Tidak tersedianya pedoman bahan ajar akan memunculkan
kebingungan dan menyulitkan para dosen dalam menuliskan hal-hal
apa saja yang perlu disampaikan, seperti mengenai materi apa saja
yang sebaiknya perlu mendapat perhatian mahasiswa pada mata
kuliah tersebut atau mengenai bagaimana standar penulisan untuk
bahan ajar yang bermutu, perlu tidaknya diberikan evaluasi terhadap
materi yang telah disampaikan, serta berapa banyak sebaiknya jumlah
halaman bahan ajar menurut standar yang berlaku, dan sebagainya.
Karena tidak adanya pedoman, sehingga tidak ada kejelasan
mengenai hal tersebut, akibatnya bisa saja dosen menjadi tidak
termotivasi untuk menulis bahan ajar, penyampaian materi perkuliahan
pun menjadi tidak terarah dan sistematis, proses pembelajaran
berlangsung tidak efektif dan efisien, sehingga capaian pembelajaran
mahasiswa kurang memuaskan dan pengembangan pembelajaran
terhadap suatu mata kuliah menjadi rendah.
Di sisi lain, apabila ketidaktersediaan pedoman ini dibiarkan dan
berlarut-larut, dosen tidak produktif dalam menulis bahan ajar, dampak
negatif yang terjadi mahasiswa kurang mendapatkan pengalaman
belajar yang baik karena proses belajar mengajar yang baik harus ada
interaksi/komunikasi dua arah antara dosen dengan mahasiswa,
menurunnya kualitas pembelajaran mahasiswa yang disebabkan
dosen kurang mengembangkan kompetensi keilmuannya, rendahnya
kualitas sumber daya manusia di institusi.
3. Rendahnya komitmen mutu institusi
Dalam upaya menyelenggarakan standar nasional pendidikan
tinggi, tindakan yang dapat dilakukan oleh Politeknik Negeri Ketapang
yaitu salah satunya dalam bentuk menjaga komitmen mutu standar

8
pembelajaran, contohnya dengan tketersediaan bahan ajar, baik
berupa buku ajar ataupun modul ajar yang tersusun sesuai dengan
standardisasi yang berlaku atau ditetapkan oleh institusi, yakni dalam
bentuk buku pedoman penulisan bahan ajar.
Apabila dalam menyusun atau menulis bahan ajar tersebut, para
dosen tidak difasilitasi pedoman penulisan bahan ajar, maka
dikhawatirkan tulisan bahan ajar yang dihasilkan akan tidak seragam
dari segi format maupun sistematikanya. Dalam hal ini berarti, Politap
selaku institusi tidak menghadirkan komitment mutu, yang berakibat
pada rendahnya akreditasi institusi.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk untuk menanggulangi
dampak isu tersebut sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Pusat Pengembangan
Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Pendidikan (P4MP) Politeknik
Negeri Ketapang, dan Wakil Direktur Bidang Akademik yang
sekaligus sebagai mentor Penulis.
2. Menelaah materi-materi pedoman penulisan bahan ajar.
3. Menyusun pedoman penulisan bahan ajar.
4. Menguji keterbacaan (riviu) pedoman bahan ajar.
5. Penetapan dan sosialisasi pedoman bahan ajar

9
B. Pelaksanaan Aktualisasi

1. Unit Kerja : Politeknik Negeri Ketapang


2. Isu yang Diangkat : Rendahnya produktivitas dosen dalam menghasilkan bahan ajar.
3. Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Penulisan Bahan Ajar Bagi Dosen Melalui Penyusunan Pedoman
Penulisan Bahan Ajar Politeknik Negeri Ketapang

Tabel 1. Pelaksanaan Aktualisasi

Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata pelatihan Misi Organisasi Organisasi nilai PNS Tidak Diterapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


1. Konsultasi Tahapan: Output: Agenda II:  Kegiatan konsultasi Unggul Dampak jika nilai-nilai dasar
dengan dengan Wadir I (mentor), Konsultasi dilakukan PNS tidak diterapkan:
1. Menyampaikan Hasil perbaikan  Akuntabilitas:
Wakil dan Kepala P4MP dengan
materi tahapan materi tahapan bertanggung jawab,
Direktur I mendukung Visi Politap, mengedepankan, 1. Jika nilai dasar PNS
kegiatan dan pelaksanaan kejelasan target,
(Wadir) yaitu “Menjadkan nilai semangat dan berupa tanggung jawab
jadwal kegiatan kegiatan transparansi
sekaligus Politeknik Unggul di kerja keras, tidak diterapkan maka
aktualisasi yang penyusunan informasi, cermat
sebagai bidang pertanian dan menjaga komitmen penulis akan mendapat
akan dilakukan bahan ajar.
mentor,
untuk didiskusikan  Nasionalisme: pertambangan, baik di mutu, dan kejelasan penilaian buruk/negatif
dan Kepala Menghargai tingkat nasional maupun target. (tidak bisa dipercaya) dari
Bukti Fisik:
P4MP pendapat, religius, internasional”. Dengan ketua P4MP dan Wadir I.
Proses:
 Tangkapan layar berbahasa Indonesia kegiatan ini akan Disiplin
 Penulis menyiapkan percakapan yang baik, kerjasama, terbangun suatu Konsultasi dilakukan 2. Jika nilai dasar PNS
(Tanggal materi dengan Whatsapp kerja keras, amanah, pendekatan emosional dengan memegang berupa kejelasan target
18-22 bekerja keras dan dengan Kepala saling menghormati, antara personal dalam tidak diterapkan, maka
prinsip komitmen
September secara teliti P4MP semangat, percaya manajemen organisasi tidak menghasilkan
2020) membaca kembali diri. yang terbentuk dari orientasi capaian/hasil

11
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata pelatihan Misi Organisasi Organisasi nilai PNS Tidak Diterapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


setiap tahapan  Tangkapan adanya komunikasi dan penyelesaian tugas kegiatan, dan tidak bisa
 Etika Publik:
kegiatan aktualisasi layar koordinasi yang baik dengan segera,dan diukur.
Sopan, santun, jujur,
yang realistis, percakapan dalam upaya bertanggungjawab.
cermat, taat perintah.
efektif, efisien dan Whatsapp memperbaiki dan 3. Jika nilai dasar PNS
menunjukkan dengan Wadir I  Komitmen mutu: meningkatkan budaya berupa transparansi
kejelasan target. mutu berperilaku dan Mandiri informasi tidak diterapkan,
(mentor) Inovasi, efektif,
efisien, berorientasi berpola pikir terbuka dan Konsultasi dilakukan maka dapat menghasilkan
 Menghubungi  Foto pertemuan mutu, profesional. luas, serta terbentuk dengan informasi yang tidak
mentor selaku konsultasi kolaborasi dan mengedepankan tersampaikan secara utuh
Wadir I dan Kepala  Anti Korupsi: kerjasama yang baik di
dengan kepala kode etik dan etika
P4MP dengan Jujur, tepat waktu, dalam unit kerja, 4. Jika nilai dasar PNS
P4MP kesopanan dan
menggunakan kerja keras. sehingga akan terwujud berupa cermat tidak
santun dan
Bahasa Indonesia  Foto pertemuan nilai-nilai unggul diterapkan, maka
dengan baik, yang Agenda III: (keharmonisan, bertanggung jawab menghasilkan output yang
konsultasi
diawali dengan dengan Wadir I  Whole of sinergisitas, saling terhadap pekerjaan tidak berkualitas/mutu
mengucapkan (mentor) Government: menguatkan, cakap yang ditugaskan, dan rendah.
salam, selanjutnya bertindak, dsb). menyelesaikan
Bekerjasama untuk
meminta  Notulensi hasil pekerjaan dengan 5. Jika nilai dasar PNS
kesediaannya memastikan produk  Kegiatan konsultasi berupa menghargai
konsultasi penug percaya diri.
secara sopan yang dihasilkan akan dengan Wadir I (mentor), pendapat tidak diterapkan,
dengan Kepala
dengan memuaskan dan dan Kepala P4MP maka dapat terjadi konflik
P4MP
menanyakan kapan menjawab kebutuhan berkontribusi pada Misi atau situasi yang tidak
institusi kondusif, dan tidak
sekiranya bisa Notulensi hasil ke-4 Politap yaitu
berkonsultasi konsultasi “Menyelenggarakan terwujud kesepakatan
 Manajemen ASN: sistem pengelolaan bersama
dengan Wadir I
 Setelah disepakati, Adanya perencanaan Tridharma Perguruan
(mentor)
saya mengucapkan dan koordinasi untuk Tinggi dengan prinsip tata 6. Jika nilai dasar PNS
terima kasih dan  Foto memastikan kegiatan kelola yang baik”. Karena berupa religius tidak
dengan hormat berjalan dengan tujuan konsultasi adalah diterapkan, maka tindakan
penyerahan
menyampaikan lancar sehingga untuk menjalin komunikasi yang dilakukan tidak sesuai
hasil perbaikan
materi tahapan yang baik antara pimpinan dengan norma-norma atau

12
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata pelatihan Misi Organisasi Organisasi nilai PNS Tidak Diterapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


kegiatan aktualisasi tahapan menghasilkan produk dan bawahan dan/atau etika beragama.
dengan tepat kegiatan sesuai harapan. dengan sesama rekan
waktu, santun, dan aktualisasi kerja, agar tercipta 7. Jika nilai dasar PNS
percaya diri. kepada Wadir I  Pelayanan Publik: koordinasi dan hubungan berupa Berbahasa
Sopan dan santun kerja sama yang baik, Indonesia yang baik tidak
 Menghormati dan  Foto penyerahan sehingga menghasilkan diterapkan, maka akan sulit
menghargai mentor hasil perbaikan produk yang memuaskan dalam berkomunikasi, dan
dan Kepala P4MP tahapan semua pihak. dapat terjadi miskonsepsi.
dengan kegiatan
mendengarkan aktualisasi  Kegiatan konsultasi 8. Jika nilai dasar PNS
penjelasan serta kepada Kepala dengan Wadir I (mentor), berupa kerja sama tidak
arahannya secara P4MP dan Kepala P4MP diterapkan, maka tidak
seksama dan berkontribusi pada misi terwujud kesepakatan
antusias, serta Politap ke- 5 yaitu dalam menghasilkan
bertindak secara “Membentuk suasana output bermuttu.
tanggap dengan akademik yang kondusif
mencatat semua dalam meningkatkan 9. Jika nilai dasar PNS
masukan dengan mutu sumber daya berupa kerja keras tidak
cermat, dan diterapkan, maka kegiatan
manusia dan proses
menghargai aktualisasi tidak dapat
pendapat, pembelajaran yang terselesaikan sesuai
sehingga nantinya mendorong pola waktunya.
menghasilkan pembelajaran seumur
pedoman yang hidup dan tumbuhnya 10. Jika nilai dasar PNS
sesuai dengan jiwa kewirausahaan”. Hal berupa amanah tidak
harapan institusi. ini karena dengan diterapkan, maka
Serta tak lupa mendapatkan penilaian
dilakukannya konsultasi, buruk dari mentor, dan
mengucapkan
terima kasih. rekan kerja yang secara setiap melakukan
struktural menjabati pekerjaan tidak akan
dipercaya lagi.

13
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata pelatihan Misi Organisasi Organisasi nilai PNS Tidak Diterapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


pimpinan dapat
2. Memperbaiki materi mengetahui 11. Jika nilai dasar PNS
tahapan kegiatan permasalahan apa yang berupa saling
dan jadwal kegiatan menghormati tidak
sedang terjadi, dan
aktualisasi diterapkan, maka mentor
berdasarkan mencari solusinya dan rekan sejawat akan
saran/masukan bersama-sama, enggan diajak berdiskusi
mentor dan Kepala menumbuhkan rasa dan akan mendapat
P4MP. menghormati dan penilaian buruk
menghargai, menjaga
Proses: suasana kerja yang baik, 12. Jika nilai dasar semangat
tidak diterapkan, maka
Penulis bekerja dan kondusif dalam
kegiatan yang
keras memperbaiki lingkungan akademik dilaksanakan tidak akan
materi tahapan dan/atau manajemen, selesai.
kegiatan aktualisasi
menjalin kerja sama,
berdasarkan
sehingga meningkatkan 13. Jika nilai dasar PNS
saran/masukan
kualitas SDM baik secara berupa percaya diri tidak
mentor dan Kepala
diterapkan, maka setiap
P4MP dengan penuh etika maupun kinerja.
kegiatan dan tahapan
tanggung jawab,
aktualisasi tidak berjalan
sehingga hasil yang
lancar.
diharapkan akan
lebih jelas, efektif
14. Jika nilai dasar PNS
dan efisien,
berupa sopan tidak
inovatif, dan
diterapkan, maka Wadir I
berorientasi mutu.
(mentor) dan kepala
P4MP akan dengan berat
hati diajak berdiskusi
karena etika yang kurang
baik

14
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata pelatihan Misi Organisasi Organisasi nilai PNS Tidak Diterapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


3. Melaporkan hasil
perbaikan materi 15. Jika nilai dasar PNS
tahapan kegiatan berupa santun tidak
dan jadwal diterapkan, maka atasan
kegiatan enggan memberikan
aktualisasi kepada saran karena etika yang
mentor, dan juga kurang baik.
Kepala P4MP.
16. Jika nilai dasar PNS
Proses: berupa jujur tidak
diterapkan, maka dapat
Penulis menemui
terjadi ketidaksesuaian
mentor dan Kepala
antara kegiatan dengan
P4MP diawali
permasalahan.
dengan
mengucapkan salam
17. Jika nilai dasar PNS
secara sopan dan
berupa cermat tidak
berperilaku santun
diterapkan, maka output
saat menyerahkan
yang dihasilkan tidak akan
hasil perbaikan
bermutu.
tahapan kegiatan
dan jadwal kegiatan
18. Jika nilai dasar PNS
dengan penuh
berupa taat perintah tidak
percaya diri
diterapkan, maka hasil
sehingga
laporan kegiatan dengan
terwujudnya
input dari atasan tidak
transparansi
akan sinkron.
informasi
19. Jika nilai dasar PNS
berupa inovasi tidak
diterapkan, maka tidak

15
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata pelatihan Misi Organisasi Organisasi nilai PNS Tidak Diterapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


akan terjadi perubahan ke
arah yang lebih baik.

20. Jika nilai dasar PNS


berupa efektif tidak
diterapkan, maka kegiatan
yang dilakukan menjadi
tidak menghemat waktu

21. Jika nilai dasar PNS


berupa efisien tidak
diterapkan, maka proses
kegiatan yang dilakuka
menjadi tidak menghemat
biaya.

22. Jika nilai dasar PNS


berupa orientasi mutu
tidak diterapkan, maka
output yang dihasilkan
menjadi tidak rapi, buruk,
dan tidak menjaga
komitmen mutu.

23. Jika nilai dasar PNS


berupa profesional tidak
diterapkan, maka mentor
enggan meluangkan
waktunya untuk diajak
berdiskusi, shg proses
kegiatan tidak akan

16
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata pelatihan Misi Organisasi Organisasi nilai PNS Tidak Diterapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


berlangsung dengan
lancar.

24. Jika nilai dasar PNS


berupa jujur tidak
diterapkan, maka tidak
terjadi akan sinkronisasi
kegiatan dengan output
yang dihasilkan, dan
dapat terjadi
kesalahpahaman.

25. Jika nilai dasar PNS


berupa tepat waktu tidak
diterapkan, maka kegiatan
yang dilakukan tidak akan
selesai sesuai target yang
direncanakan.

26. Jika nilai dasar PNS


berupa kerja keras tidak
diterapkan, maka kegiatan
tidak akan selesai sesuai
waktu yang direncanakan.

27. Jika nilai dasar PNS


berupa bekerjasama
tidak diterapkan, maka
kegiatan yang dilakukan
tidak akan berjalan
dengan lancar.

17
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata pelatihan Misi Organisasi Organisasi nilai PNS Tidak Diterapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

28. Jika nilai dasar PNS


berupa perencanaan dan
koordinasi tidak
diterapkan, maka tidak
akan tercapai target
(output) yang telah
dirancang, serta akan
terjadi kesalahpahaman
dalam berkomunikasi

2. Penelaahan Tahapan: Output: Agenda II:  Kegiatan penelaahan Unggul Dampak jika nilai-nilai dasar
materi materi pedoman Kegiatan penelahaan PNS tidak diterapkan:
1. Mencari referensi Contoh pedoman  Akuntabilitas:
pedoman penulisan bahan ajar materi pedoman
pedoman penulisan bahan Kejelasan informasi, 1. Jika nilai dasar PNS
penulisan mendukung Visi Politap,
penulisan bahan ajar (PPNS) responsif, tanggap. penulisan bahan ajar berupa kejelasan
bahan ajar yaitu “Menjadikan
ajar dari internat dilakukan dengan informasi tidak diterapkan,
dan rekan kerja. Contoh pedoman  Nasionalisme: Politeknik Unggul di
maka mengakibatkan
Kerja keras, gigih, bidang Pertanian dan mengedepankan
penulisan bahan prinsip jujurr, kerja kesalahpahaman.
(Tanggal religius, rela berkorban, Pertambangan, baik di
Proses: ajar (Polnep)
23 – 30 berbahasa Indonesia tingkat nasional maupun keras dan semangat, 2. Jika nilai dasar PNS
September  Penulis dengan internasional”. Kegiatan dan ketelitian dalam berupa responsif tidak
2020) gigih dan kerja
Bukti Fisik:  Etika Publik: ini dilakukan dalam diterapkan, maka output
sopan dan ramah, menjaga komitmen
keras menelusuri  Alamat website upaya mewujudkan yang dihasilkan kurang
mengucapkan salam mutu.
referensi pedoman Politap yang unggul yaitu terjaga komitmen mutunya.
 Tangkapan layar dan terima kasih
penulisan bahan mengedepankan pada Disiplin
percakapan 3. Jika nilai dasar PNS
ajar melalui internet  Komitmen mutu: nilai kebaruan, inovatif, Kegiatan penelaahan berupa tanggap tidak
secara efektif dan pencarian Adanya pengontrolan, kerja keras, berorientasi
materi pedoman diterapkan, maka
efisien, serta referensi melalui efektif, efisien pada mutu.
menghasilkan output yang
cemat agar rekan dosen dari penulisan bahan ajar
perguruan tinggi  Anti Korupsi: menunjukkan sikap kurang bermutu.
referensi yang  Kegiatan penelaahan
lain. Jujur kepatuhan dan 4. Jika nilai dasar PNS
materi pedoman

18
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata pelatihan Misi Organisasi Organisasi nilai PNS Tidak Diterapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


diperoleh sesuai penulisan bahan ajar berkomitmen untuk berupa kerja keras tidak
dengan kebutuhan.  Foto diskusi Agenda III: mendukung Misi Politap memberikan hasil diterapkan, maka kegiatan
dengan rekan ke-2 yaitu yang terbaik dengan yang dilakukan tidak akan
 Mencari dan  Whole of Government:
kerja P4MP “Menyelenggarakan dan selesai.
menanyakan Kerja sama, dan batas waktu yang
bagian mengembangkan
sumber referensi berkoordinasi
penelitian terapan yang telah direncanakan. 5. Jika nilai dasar PNS
penjaminan berupa gigih tidak
dari rekan kerja di
mutu bermanfaat bagi ilmu Mandiri
dalam dan di luar  Manajemen ASN: pengetahuan dan
diterapkan, maka kegiatan
unit kerja apakah Efektif dan efisien Kegiatan penelaahan yang dilakukan tidak
 Notulen hasil teknologi”.
selesai pada waktunya.
memiliki contoh materi pedoman
diskusi Penelaahan terhadap
pedoman penulisan  Pelayanan Publik: sumber referensi penulisan bahan ajar 6. Jika nilai dasar PNS
bahan ajar dengan Sopan, ramah, merupakan salah satu dilakukan dengan berupa religius tidak
sikap yang sopan, mengucapkan terima proses dalam penelitian sikap kerja keras dan diterapkan, maka akan
ramah, dan kasih. dan mengkaji apakah bertanggung jawab mendapat penilaian yang
menjelaskan
referensi tersebut dapat terhadap tugas yang kurang beretika sesuai
tujuannya dengan
digunakan pada kondisi dengan norma-norma yang
berbahasa diberikan dengan
saat ini (keterbaruan) berlaku.
Indonesia yang menyelesaikannya
atau sudah usang.
baik, sehingga secara mandiri. 7. Jika nilai dasar PNS
terjalin kerja sama berupa rela berkorban
yang baik antar tidak diterapkan, maka
kedua belah pihak, kegiatan yang dilakukan
serta tidak lupa tidak berjalan lancar, dan
penulis target (output) tidak
mengucapkan berhasil dicapai sesuai
terima kasih. kebutuhan.

2. Mengkaji dan
8. Jika nilai dasar PNS
mengidentifikasi berupa berbahasa
hasil pencarian Indonesia tidak
referensi.

19
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata pelatihan Misi Organisasi Organisasi nilai PNS Tidak Diterapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


diterapkan, maka akan
Proses: terjadi kesalahpahaman
dalam berkomunikasi.
 Penulis bekerja
keras, cermat, dan 9. Jika nilai dasar PNS
penuh semangat berupa sopan dan ramah
mengkaji apa saja tidak diterapkan, maka
yang perlu menjadi rekan sejawat/mentor
perhatian untuk enggan diajak berdiskusi.
dicantumkan di
10. Jika nilai dasar PNS
dalam pedoman berupa mengucapkan
penulisan bahan salam dan terima kasih
ajar.
tidak diterapkan, maka
mendapatkan penilaian
 Melakukan negatif dari rekan,
koordinasi dengan dianggap tidak memiliki
sesama rekan kerja etika dan norma
di P4MP bagian kesopansantunan.
penjaminan mutu
mengenai penulisan 11. Jika nilai dasar PNS
dengan berupa adanya
mendengarkan pengontrolan tidak
saran dan arahan diterapkan, maka tidak
secara responsif, akan tercapai komitmen
tanggap serta mutupea
mencatat poin-poin
pentingnya agar 12. Jika nilai dasar PNS
koordinasi berjalan berupa efektif tidak
efektif dan efisien. diterapkan, maka kegiatan
yang dilakukan
memerlukann waktu yang

20
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata pelatihan Misi Organisasi Organisasi nilai PNS Tidak Diterapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


lama, dan target
penyelesaian tidak sesuai
dengan rencana.

13. Jika nilai dasar PNS


berupa efisien tidak
diterapkan, maka kegiatan
yang dilakukan
menghasilkan
pemborosan biaya.

14. Jika nilai dasar PNS


berupa jujur tidak
diterapkan, maka tidak
akan terjadi sinkronisasi
antara kegiatan dengan isi
dan output yang
dihasilkan.

15. Jika nilai dasar PNS


berupa bekerja sama
tidak diterapkan, maka
kegiatan yang dilakukan
akan terkoordinasi dan
terlaksana dengan lancar.

16. Jika nilai dasar PNS


berupa berkoordinasi
tidak diterapkan, maka
kegiatan yang dilakukan
tidak terlaksana dengan

21
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata pelatihan Misi Organisasi Organisasi nilai PNS Tidak Diterapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


lancar.
3 Menyusun Tahapan: Output: Agenda II:  Kegiatan menyusun Unggul
Dampak jika nilai-nilai dasar
pedoman pedoman penulisan PNS tidak diterapkan:
1. Menyusun outline Draf Pedoman  Akuntabilitas: Kegiatan menyusun
penulisan bahan ajar berkontribusi
pedoman penulisan Penulisan Bahan Kejelasan target, pedoman penulisan
bahan ajar 1. Jika nilai dasar PNS
bahan ajar Ajar transparansi, tanggap, pada Visi Politap yaitu bahan ajar
berupa kejelasan target
jujur. menjadikan Politeknik memegang kerja
tidak diterapkan, maka
Proses: Bukti Fisik: unggul di Bidang keras dan semangat,
(Tanggal 1- tidak akan menghasilkan
 Nasionalisme: kejelasan informasi
19 Oktober  Sebelum memulai  Tangkapan layar Pertanian dan capaian/output yang jelas.
2020) menghargai pendapat, dan menjaga
kegiatan, penulis percakapan Pertambangan, baik di
saling menghormati, komitmen mutu.
berdoa terlebih dengan mentor Tingkat Nasional 2. Jika nilai dasar PNS
religius, berbahasa berupa transparansi tidak
dahulu agar
Indonesia, percaya diri. maupun Internasional. Disiplin
diberikan  Foto konsultasi Kegiatan menyusun
diterapkan, maka akan
Penyusunan pedoman
kemudahan dan dengan Kepala  Etika Publik: pedoman penulisan
terjadi kesalahpahaman
kelancaran dalam P4MP penulisan bahan ajar ini dalam komunikasi maupun
sopan, jujur, amanah bahan ajar dilakukan
membuat outline. sangat menentukan bertindak.
 Notulensi hasil  Komitmen mutu: kualitas bahan ajar yang
dengan memegang
 Penulis bekerja konsultasi cermat komitmen dalam
3. Jika nilai dasar PNS
akan disusun oleh dosen menyelesaikan tugas
keras menyusun bersama mentor berupa tanggap tidak
pedoman penulisan  Anti korupsi: dan membantu dengan segera, dan
bahan ajar dengan  Notulensi hasil Kerja keras, tepat diterapkan, maka tidak
pembelajaran bertanggung jawab.
memiliki inisiatif dalam
jelas, cermat, serta konsultasi waktu (disiplin) mahasiswa. memperbaiki mutu bekerja.
dengan Kepala Mandiri
bertanggung  Kegiatan menyusun
jawab dan P4MP. Agenda III:
pedoman penulisan
Kegiatan
4. Jika nilai dasar PNS
berkomitmen penyusunan
 Whole of Government: bahan ajar berkontribusi berupa responsif tidak
menyelesaikan pedoman penulisan
koordinasi pada Misi ke-1 Politap diterapkan, maka output
dalam waktu yang bahan ajar dilakukan
yaitu yang dihasilkan kurang
telah  Pelayan Publik: dengan memegang
terjaga komitmen mutunya,
direncanakan, sopan, mengucapkan “Menyelenggarakan kejujuran, dan
dan tidak inovatif
sehingga salam Pendidikan Vokasi di disiplin waktu.
menghasilkan

22
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata pelatihan Misi Organisasi Organisasi nilai PNS Tidak Diterapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


pedoman penulisan bidang pertanian dan 5. Jika nilai dasar PNS
yang sesuai dengan  Manajemen ASN: pertambangan untuk berupa jujur tidak
kebutuhan Disiplin waktu menyiapkan sumber diterapkan, maka tidak ada
mahasiswa, dosen, sinkronisasi antara
daya manusia dalam
dan institusi. kegiatan dengan output
rangka pembangunan yang dihasilkan.
2. Berkonsultasi wilayah dan
dengan Mentor pembangunan nasional”. 6. Jika nilai dasar PNS
dan Kepala P4MP Karena, dengan berupa menghargai
kegiatan ini pendapat tidak diterapkan,
Proses: memudahkan dosen maka akan mengakibatkan
kondisi yang tidak
 Menghubungi dalam memfokuskan
kondusif/konflik, dan tidak
mentor dan Kepala isi/materi apa saja yang menghasilkan
P4MP dengan sebaiknya dimasukkan kesepakatan bersama.
sopan, diawali dalam bahan ajar, agar
dengan
pembelajaran 7. Jika nilai dasar PNS
mengucapkan
mahasiswa lebih efektif berupa saling
salam, dan
dan efisien, sehingga menghormati tidak
mengunakan
diterapkan, maka akan
bahasa Indonesia capaian pembelajaran
mengakibatkan konfilik
dengan baik, dapat terwujud. Dengan
selanjutnya adanya pedoman bahan 8. Jika nilai dasar PNS
meminta berupa religius tidak
ajar yang baik, maka
kesediaannya
akan tercipta diterapkan, maka kegiatan
dengan
keseragaman isi bahan yang dilakukan tidak sesuai
menanyakan kapan
dengan norma atau etika
sekiranya bisa ajar, sehingga
beragama.
berkonsultasi berorientasi pada mutu
kembali, serta tak pembelajaran 9. Jika nilai dasar PNS
mahasiswa. berupa berbahasa

23
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata pelatihan Misi Organisasi Organisasi nilai PNS Tidak Diterapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


lupa mengucapkan Indonesia tidak
terima kasih.  Kegiatan menyusun diterapkan, maka dapat
pedoman penulisan mengakibatkan
 Menyerahkan draf bahan ajar berkontribusi kesalahpahaman dalam
pedoman penulisan pada Misi ke-5 Politap berkomunikasi.
bahan ajar sesuai yaitu “Membentuk
waktu yang telah suasana akademik yang 10. Jika nilai dasar PNS
disepakati dengan kondusif untuk berupa percaya diri tidak
sopan, dan penuh meningkatkan mutu diterapkan, maka setiap
hormat serta sumber daya manusia tahapan kegiatan yang
percaya diri dan dan proses dilakukan tidak akan
optimis. pembelajaran yang berjalan dengan lancar,
mendorong pola
 Menyimak dan output yang
pembelajaran seumur diharapkan tidak akan
pendapat mentor
hidup dan tumbuhnya berhasil dicapai.
dan Kepala P4MP
jiwa kewirausahaan”.
secara seksama,
Karena dengan 11. Jika nilai dasar PNS
dan tanggap
tersedianya pedoman berupa sopan tidak
mencatat apa yang
bahan ajar, diterapkan, maka mentor
kurang dalam
memudahkan para enggan memberikan
penulisan.
dosen untuk saran karena etika yang
menyampaikan kurang baik.
tulisannya secara
sistematis dan runut, 12. Jika nilai dasar PNS
sehingga pembelajaran berupa jujur tidak
mata kuliah tertentu diterapkan, maka akan
akan berlangsung lebih terjadi kesalahpahaman
efektif dan efisien, dan tidak ada sinkronisasi
mahasiswa dapat antara kegiatan dengan
mengembangkan output yang dihasilkan.
pembelajaran dengan

24
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata pelatihan Misi Organisasi Organisasi nilai PNS Tidak Diterapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


lebih mudah, 13. Jika nilai dasar PNS
mendapatkan berupa amanah tidak
pengalaman belajar diterapkan, maka akan
dengan baik, sehingga mendapatkan penilaian
menciptakan suasana negatif dari rekan kerja.
belajar yang kondusif. khususnya mentor.

14. Jika nilai dasar PNS


berupa cermat tidak
diterapkan, maka output
yang hasilkan menjadi
tidak bermutu.

15. Jika nilai dasar PNS


berupa kerja keras tidak
diterapkan, maka tahapan
kegiatan tidak akan
terselesaikan.

16. Jika nilai dasar PNS


berupa tepat waktu
(disiplin) tidak
diterapkan, maka
mendapat penilaian buruk
dari mentor.

17. Jika nilai dasar PNS


berupa sopan tidak
diterapkan, maka rekan
kerja akan enggan
meluangkan waktunya

25
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata pelatihan Misi Organisasi Organisasi nilai PNS Tidak Diterapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


untuk diajak berdiskusi,
dan mendapat penilaian
buruk dari mentor.

18. Jika nilai dasar PNS


berupa mengucapkan
salam tidak diterapkan,
maka tindakan yang
dilakukan tidak sesuai
dengan norma atau etika,
dan mendapat penilaian
negatif dari rekan kerja.
4. Menguji Tahapan: Output: Agenda II:  Kegiatan menguji Unggul Dampak jika nilai-nilai dasar
keterbacaan keterbacaan pedoman Kegiatan menguji PNS tidak diterapkan:
1. Diskusi dan Draf perbaikan  Akuntabilitas:
(reviu) keterbacaan
konsultasi dengan pedoman Jujur, jelas dan penulisan bahan ajar 1. Jika nilai dasar PNS
pedoman pedoman penulisan
mentor, Kepala penulisan bahan transparan. berkontribusi terhadap berupa jujur tidak
penulisan bahan ajar
P4MP, dan rekan ajar yang telah Visi Politap yaitu dipersiapkan dengan diterapkan, maka dapat
bahan ajar
P4MP bagian direviu  Nasionalisme: “Menjadikan Politeknik sikap kerja keras terjadi ketidaksesuai antara
penjaminan mutu menghargai pendapat, isi pedoman dengan tujuan
(Tanggal unggul di bidang dan penuh
di unit kerja. Bukti Fisik: saling menghormati yang ingin dicapai, dan
20-22 pertanian dan semangat, dan tidak konsisten.
Oktober  Tangkapan layar pertambangan, baik di dilakukan menjaga
2020)
Proses:  Etika Publik:
konsultasi
Sopan dan santun, tingkat nasional maupun komitmen mutu. 2. Jika nilai dasar PNS
 Membuat jadwal dengan mentor
berpakaian sopan. internasional. Dengan berupa jelas dan
diskusi dan transparan tidak
konsultasi dengan  Foto diskusi adanya pengujian
cara penulis dengan Kepala  Komitmen mutu: terhadap keterbacaan Disiplin
diterapkan, maka informasi
yang disampaikan tidak
bertemu langsung P4MP dan rekan Evaluasi pedoman penulisan Kegiatan menguji
sesuai dengan output
dan/atau di P4MP bagian bahan ajar akan sangat keterbacaan dihasilkan.
menghubungi rekan menentukan kejelasan isi pedoman penulisan

26
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata pelatihan Misi Organisasi Organisasi nilai PNS Tidak Diterapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


dosen untuk penjaminan  Anti Korupsi: pedoman, kemudahan bahan ajar dilakukan
menanyakan mutu. Kerja keras, Disiplin dalam penyusunan dengan 3. Jika nilai dasar PNS
kesediaan waktu waktu bahan ajar oleh dosen, menunjukkan berupa menghargai
untuk berdiskusi,  Notulensi hasil komitmen dalam pendapat tidak diterapkan,
adanya evaluasi dan
dengan terlebih diskusi dan Agenda III: menyelesaian tugas maka tidak ada
dahulu mengucap konsultasi perbaikan sehingga sesuai jadwal yang kesepakatan yang dapat
salam, berbicara dengan Kepala  Manajeman ASN: menentukan kualitas telah direncanakan, diambil dalam waktu yang
dengan sopan dan P4MP dan rekan Saling bekerjasama, bahan ajar yang akan dan bertanggung relatif singkat.
santun, dan tidak Penjaminan koordinasi, efektif dan disusun oleh dosen. jawab, serta taat
lupa mengucapkan Mutu efisien, beretika melaksanakan 4. Jika nilai dasar PNS
terima kasih.  Kegiatan menguji perintah. berupa saling
 Notulensi hasil  Whole of Government: keterbacaan pedoman menghormati tidak
 Menghadiri diskusi konsultasi Konsultasi dan penulisan bahan ajar Mandiri diterapkan, maka akan
sesuai waktu yang dengan mentor koordinasi dengan berkontribusi pada misi Kegiatan menguji mengakibatkan konflik atau
disepakati, dengan rekan kerja ke-1 Politap yaitu keterbacaan kondisi yang kurang
mengenakan  Form “Menyelenggarakan
pedoman penulisan kondusif.
pakaian yang pengendalian  Pelayanan Publik: bahan ajar dilakukan
sopan, dan mentor Pendidikan Vokasi di dengan prinsip 5. Jika nilai dasar PNS
Sopan dan santun
menyerahkan hasil bidang pertanian dan menjaga kode etik berupa sopan dan santun
penyusunan pertambangan untuk dan etika sopan tidak diterapkan, maka
pedoman penulisan menyiapkan sumber santun, saling atasan, mentor, rekan kerja
bahan ajar dengan daya manusia dalam menghargai dan enggan memberikan saran
hormat, sopan, menghormati, serta karena etika yang kurang
rangka pembangunan
dan percaya diri. belajar mandiri. baik.
wilayah dan
pembangunan nasional”, 6. Jika nilai dasar PNS
 Memaparkan hasil karena dengan adanya berupa berpakaian sopan
penyusunan pengendalian terhadap tidak diterapkan, maka
pedoman penulisan penyusunan pedoman mendapat penilaian negatif
bahan ajar secara bahan ajar, memberi dan tidak sesuai dengan
jelas dan utuh, etika.

27
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata pelatihan Misi Organisasi Organisasi nilai PNS Tidak Diterapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


serta jujur, bersikap kemudahan bagi dosen
tanggap dan dalam membuat acuan 7. Jika nilai dasar PNS
responsif dengan untuk menulis bahan ajar berupa evaluasi tidak
mencatat dan diterapkan, maka tidak
yang berkualitas sesuai
mendengarkan terwujud komitmen mutu
secara seksama dengan kebutuhan
apa yang menjadi mahasiswa, hal ini akan 8. Jika nilai dasar PNS
ketidakjelasan atau mempengaruhi kualitas berupa kerja keras tidak
kekurangan isi penulisan bahan ajar, diterapkan, maka target
pedoman. tercipta keseragaman penyelesaian tidak
sistematika penulisan terrcapai.
2. Memperbaiki hasil
dan kerapian penulisan,
reviu dari mentor, 9. Jika nilai dasar PNS
kepala P4MP, dan sehingga diharapkan berupa disiplin waktu
rekan bagian terwujudnya tidak diterapkan, maka
penjaminan mutu pengembangan mendapat penilaian buruk
pembelajaran dari mentor, dan pekerjaan
Proses: mahasiswa dengan yang dilakukan tidak
selesai pada waktunya.
 Penulis bekerja sesuai harapan
keras memperbaiki bersama.
10. Jika nilai dasar PNS
draf pedoman berupa saling
penulisan bahan bekerjasama tidak
ajar berdasarkan
diterapkan, maka
saran/masukan dari
kegioatan tidak akan
mentor, Kepala
terlaksana dengan lancar.
P4MP, dan rekan
bagian penjaminan
11. Jika nilai dasar PNS
mutu Politap berupa koordinasi tidak
dengan penuh
diterapkan, maka kegiatan
tanggung jawab
yang dilakukan tidak

28
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata pelatihan Misi Organisasi Organisasi nilai PNS Tidak Diterapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


berjalan lancar dan terjadi
kesalahpahaman
persepsi.

12. Jika nilai dasar PNS


berupa efektif dan efisien
tidak diterapkan, maka
akan memerlukan waktu
yang relatif lama dan
biaya meningkat,
sehingga target
penyelesaian output tidak
tepat waktu.

13. Jika nilai dasar PNS


berupa beretika tidak
diterapkan, maka mentor
dan rekan kerja enggan
meluangkan waktunya
untuk berdiskusi, serta
kan mendapatkan
penilaian yang
buruk/negatif.

14. Jika nilai dasar PNS


berupa berkonsultasi
tidak diterapkan, maka
tidak terwujudnya
keselarasan pemikiran.

15. Jika nilai dasar PNS

29
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata pelatihan Misi Organisasi Organisasi nilai PNS Tidak Diterapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


berupa berkoordinasi
tidak diterapkan, maka
akan mengakibatkan
kesalahpahaman dalam
bertindak.
5. Penetapan Tahapan: Output: Agenda II:  Kegiatan penetapan dan Unggul
Dampak jika nilai-nilai dasar
dan sosialisasi pedoman PNS tidak diterapkan:
1. Menyiapkan  Pedoman Kegiatan ini
Sosialisasi  Akuntabilitas: penulisan bahan ajar
pedoman penulisan penulisan bahan menunjukkan
pedoman Kejelasan informasi, 1. Jika nilai dasar PNS
bahan ajar yang ajar yang telah berkontribusi pada Visi komitmen terhadap
penulisan keterbukaan informasi. berupa kejelasan
bahan ajar
akan disahkan disahkan Politap yaitu “Menjadikan perbaikan mutu
informasi tidak diterapkan,
 Nasionalisme: Politeknik unggul di pembelajaran, serta
maka akan mengakibatkan
(Tanggal
Proses:  Daftar hadir Bekerja keras, bidang pertanian dan
memberikan
kesalahpahaman.
kejelasan informasi.
23-26  Penulis bekerja sosialisasi menerima pendapat
pertambangan, baik di
pedoman
Oktober keras menyiapkan  Etika Publik: tingkat nasional maupun Disiplin
2. Jika nilai dasar PNS
2020) penulisan bahan berupa keterbukaan
pedoman penulisan Sopan, ucapan terima internasional”. Karena
ajar Kegiatan ini
bahan ajar yang kasih dan salam informasi tidak diterapkan,
kegiatan ini mengarah dilakukan dengan
akan disahkan. maka akan mengakibatkan
Bukti Fisik:  Komitmen mutu: pada hasil yang sikap penuh
kesimpangsiuran
 Menghubungi Pengesahan dokumen berorientasi pada mutu, tanggung jawab,
 Tangkapan layar dan berkomitmen
informasi.
mentor selaku dan adanya keterbukaan
komunikasi dalam menyelesaian
Wadir I dan Direktur
dengan mentor  Anti Korupsi: informasi kepada setiap 3. Jika nilai dasar PNS
Politap dengan tepat waktu tugas sesuai waktu
jajaran unit kerja berupa bekerja sama tidak
sopan dan santun yang telah
untuk meminta  Surat pengajuan mengenai pedoman dijadwalkan.
diterapkan, maka kegiatan
tidak akan terlaksana
kesediaan waktu permohonan penulisan bahan ajar, dengan lancar.
penyerahan dan penetapan Agenda III: terjalinnya koordinasi
menanyakan teknis pedoman melalui komunikasi yang Mandiri
4. Jika nilai dasar PNS
penulisan bahan Kegiatan ini
pengesahan  Pelayanan publik: baik antar rekan kerja, berupa menerima
pedoman bahan ajar. Komitmen mutu dilakukan dengan
pendapat tidak diterapkan,
saling menghormati dan sikap tanggung

30
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata pelatihan Misi Organisasi Organisasi nilai PNS Tidak Diterapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


ajar, serta tak lupa  Undangan menghargai bagi jawab, kerja keras, maka tidak akan terjadi
penulis Sosialisasi  Whole of Government: terwujudnya dan penuh semangat kesepakatan bersama.
mengucapkan Koordinasi pengembangan dengan
terima kasih.  Foto pembelajaran
mengedepankan 5. Jika nilai dasar PNS
Dokumentasi  Manajemen ASN: kode etik dan etika berupa sopan tidak
mahasiswa, sehingga
 Menyerahkan Sosialisasi Efektif dan efisien sopan santun, saling diterapkan, maka pihak-
pedoman penulis menjadikan Politap menghargai dan pihak yang terlibat didalam
bahan ajar yang  Foto Unggul. menghormati. kegiatan enggan
akan disahkan dokumentasi meluangkan waktunya
dengan hormat dan penetapan  Kegiatan penetapan dan karena etika yang kurang
sopan dalam pedoman bahan sosialisasi pedoman baik.
berbusana, serta ajar penulisan bahan ajar
berperilaku sesuai berkontribusi pada misi 6. Jika nilai dasar PNS
etika dan adab.  Form ke-5 Politap yaitu berupa mengucapkan
pengendalian membentuk suasana terima kasih dan salam
2. Sosialisasi mentor akademik yang kondusif tidak diterapkan, maka
pedoman untuk meningkatkan akan mendapat penilaian
penulisan bahan mutu sumber daya negatif dari rekan kerja,
ajar yang sudah manusia dan proses dan dinilai tidak beretika.
disahkan pembelajaran yang
mendorong pola 7. Jika nilai dasar PNS
Proses: pembelajaran seumur berupa pengesahan
hidup dan tumbuhnya dokumen tidak diterapkan,
 Berkoordinasi maka tidak ada kejelasan
jiwa kewirausahaan,
dengan rekan dalam menjalankan
karena koordinasi dan
administrasi di peraturan, dan tidak
sosialisasi diperlukan
P4MP untuk terwujud komitmen mutu.
untuk menjaga suasana
menyiapkan
yang kondusif dan
undangan dengan 8. Jika nilai dasar PNS
menjaga hubungan baik
mencantumkan berupa tepat waktu
antarunit kerja dengan
maksud dan tujuan tidak diterapkan, maka
manajemen institusi,

31
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata pelatihan Misi Organisasi Organisasi nilai PNS Tidak Diterapkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


serta waktu dan terwujudkan rasa kegiatan yang dilakukan
tempat dengan kenyaman di lingkungan tidak akan selesai pada
jelas. akademik. waktunya.

 Penulis bekerja 9. Jika nilai dasar PNS


keras menyiapkan berupa komitmen mutu
materi secara detail tidak diterapkan, maka
untuk disampaikan tidak terjadi perubahan kea
pada saat rah yang lebih baik.
sosialisasi, agar
berjalan efektif dan 10. Jika nilai dasar PNS
efisien. berupa koordinasi tidak
diterapkan, maka akan
 Memberikan terjadi kesalahpahaman
kesempatan untuk dalam bertindak.
rekan dosen
menanyakan atau
menyampaikan
pendapatnya.
Selanjutnya tidak
lupa mengucapkan
salam dan terima
kasih.

32
C. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan aktualisasi pelaksanaan dimulai tanggal 18 September sampai dengan tanggal 26 Oktober 2020 dengan rincian
kegiatan sebagai berikut:
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
September 2020 Oktober 2020
No Kegiatan Tahapan 18 20 22 24 26 28 30 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26
19 21 23 25 27 29 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
1 Konsultasi 1) Menyampaikan bahan/materi untuk
dengan Wadir I didiskusikan
(mentor) dan 2) Memperbaiki draf tahapan pelaksanaan
Kepala P4MP kegiatan penyusunan penulisan bahan
ajar berdasarkan saran mentor
3) Menyerahkan hasil perbaikan tahapan
dan jadwal kegiatan aktualisasi
2 Penelaahan 1) Mencari referensi pedoman penulisan
materi pedoman bahan ajar dari internet dan rekan kerja
penulisan bahan 2) Mengkaji dan identifikasi hasil pencarian
ajar referensi dari berbagai sumber.
3 Membuat/Menyu 1) Menyusun outline pedoman penulisan
sun pedoman bahan ajar
penulisan bahan 2) Berkonsultasi dengan mentor dan Kepala
ajar P4MP
4 Menguji 1) Diskusi dan konsultasi dengan mentor,
keterbacaan Kepala P4MP, dan rekan dosen di
(reviu) pedoman lingkungan kerja (P4MP), maupun di
penulisan bahan luar lingkungan kerja.
ajar 2) Memperbaiki hasil reviu
5 Penetapan dan 1) Menyiapkan pedoman penulisan bahan
sosialisasi ajar yang akan disahkan
pedoman 2) Sosialisasi pedoman penulisan bahan
penulisan bahan ajar yang sudah disahkan
ajar

33
D. Kendala dan Strategi Mengatasi

Tidak dipungkiri bahwa selama pelaksanaan kegiatan aktualisasi,


penulis menghadapi beberapa kendala di lapangan. Akan tetapi, penulis
berusaha agar kendala tersebut dapat diminimalisasi dan diatasi tanpa
mengurangi proporsi kegiatan yang telah dirancang sebelumnya. Beberapa
strategi pun dilakukan untuk mengatasi kendala yang ada, supaya kegiatan
aktualisasi dapat terealisasi dengan baik sesuai harapan. Adapun kendala dan
strategi tersebut sebagai berikut.

Tabel 3. Kendala dan Strategi Mengatasinya


No Kendala Strategi Mengatasinya
1. Pelaksanaan aktualisasi bersamaan dengan  Memanfaatkan hari libur untuk
proses pembimbingan Tugas Akhir mahasiswa mengerjakan aktualisasi.
yang sudah berlangsung sebelumnya, dan  Mengerjakan apa saja yang bisa
proses belajar mengajar tahun ajaran baru dikerjakan terlebih dahulu walaupun
tidak sesuai urutan pengerjaan
sudah dimulai, sehingga membuat kosentrasi
tahapan kegiatan.
penulis terpecah dan beberapa tahapan
bergeser dari jadwal semula
2. Referensi pedoman bahan ajar untuk  Mengkompilasi berbagai referensi
pendidikan vokasi masih sangat minim. pedoman bahan ajar yang bersumber
dari pendidikan vokasi maupun
akademik.
3. Memerlukan waktu yang cukup lama untuk  Berdiskusi dengan rekan di P4MP.
mempelajari berbagai gaya penulisan (seperti  Mengacu gaya penulisan yang umum
penomoran tabel dan gambar, daftar pustaka, digunakan oleh perguruan tinggi.
cara merujuk referensi dalam teks), dan  Mengkombinasikan berbagai gaya
menentukan gaya mana yang sebaiknya penulisan, namun tidak keluar dari
diadopsi. kaidah atau standar yang ada.
4. Proses pengajuan permohonan pengesahan  Konsultasi dan berkoordinasi dengan
pedoman melalui sistem informasi persuratan mentor dan Wadir I.
memerlukan waktu lebih dari 1 hari.  Koordinasi dengan Kepala P4MP
 Koordinasi dengan Direktur Politap.

35
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Dari hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi Latsar On II, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Penulis telah melaksanakan dan merealisasikan serangkaian kegiatan
aktualisasi sebagai upaya menyelesaikan isu rendahnya produktivitas
dosen dalam menghasilkan bahan ajar di Politeknik Negeri Ketapang yaitu
berupa penyusunan pedoman penulisan bahan ajar bagi dosen di
Politeknik Negeri Ketapang dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar
PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi) serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN,
WoG, Pelayanan Publik) yang diharapkan akan membentuk pribadi ASN
yang professional dan berkarakter.
2. Kegiatan aktualisasi penyusunan pedoman penulisan bahan ajar
dilaksanakan dengan 5 rangkaian kegiatan yaitu konsultasi dengan Kepala
P4MP Politeknik Negeri Ketapang dan Wakil Direktur Bidang Akademik
yang sekaligus sebagai mentor, menelaah materi pedoman penulisan
bahan ajar, menyusun pedoman penulisan bahan ajar, menguji
keterbacaan (riviu) pedoman bahan ajar, penetapan dan sosialisasi
pedoman bahan ajar. Kegiatan tersebut mendapat dukungan positif dari
pimpinan institusi sebagai langkah awal dalam memperbaiki mutu
pembelajaran, dan salah satu upaya institusi guna meningkatkan
komitmen mutu institusi dan pendidikan.

B. Saran
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini, terdapat saran
yang diberikan oleh penulis diantaranya:
1. Saran untuk Pusdiklat CPNS sebaiknya untuk mempermudah peserta
dalam menyusun rancangan aktualisasi dan laporan aktualisasi disediakan

36
buku pedoman penyusunan RA dan LA. Harapannya agar peserta Latsar
dapat membuat terlebih dahulu outline penyusunan RA dan LA, sehingga
dapat menyicil tugas yang diberikan dan menyelesaikan tugas tersebut
dengan lebih cepat dan mudah ditengah waktu pelatihan yang singkat di
masa pandemi ini.
2. Aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di lingkungan kerja harus dipelihara dan
sebisa mungkin ditularkan kepada rekan-rekan kerja agar dalam
melaksanakan tugas dan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa dapat
diimplementasikan tidak hanya oleh penulis tetapi juga seluruh staf di
lingkungan Politeknik Negeri Ketapang.
3. Penyusunan pedoman penulisan bahan ajar bagi dosen di Politeknik
Negeri Ketapang ini merupakan langkah awal untuk mewujudkan
komitmen mutu terkait pengembangan pembelajaran di Politeknik Negeri
Ketapang, dan upaya P4MP dalam menjalankan tugasnya sebagai
fasilitator pengembangan pembelajaran dan penjaminan mutu di Politeknik
Negeri Ketapang. Pada tahap selanjutnya, perlu dilaksanakan keputusan
mengenai waktu untuk pemberlakuan pedoman tersebut sudah dapat
digunakan secara menyeluruh dan konsisten oleh Koordinator
Pengembangan Program Studi (KPPS) dengan diadakannya program
penulisan bahan ajar di Politeknik Negeri Ketapang.

37
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara, 2017. Agenda 1 Sikap dan Perilaku Bela


Negara: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Nilai-Nilai Dasar PNS.
Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara, 2017. Agenda 2 ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi): Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Nilai-Nilai Dasar PNS. Lembaga
Administrasi Negara. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara, 2017. Agenda 3 Kedudukan dan Peran ASN
dalam NKRI (Manajemen ASN, Pelayana Publik, dan Whole of
Government): Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Nilai-Nilai Dasar PNS.
Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Peraturan Menteri Riset, teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 54 Tahun
2016 tentang Tata Nilai, Budaya Kerja, dan Kode Etik Pegawau di
Lingkungan Kementerian Riset, teknologi, dan Pendidikan Tingi.
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil.

38
LAMPIRAN

Bukti Fisik Kegiatan 1. Konsultasi dengan Wadir I (Mentor) dan Kepala


P4MP

Tahapan Kegiatan 1. Menyampaikan materi kegiatan untuk didiskusikan


dengan Mentor sekaligus Wadir I.

39
Tahapan Kegiatan 1. Menyampaikan materi kegiatan untuk didiskusikan
dengan Kepala P4MP

40
Tahapan Kegiatan 1. Perbaikan materi tahapan pelaksanaan kegiatan
penyusunan penulisan bahan ajar berdasarkan saran/masukan mentor

41
Tahapan Kegiatan 1. Melaporkan hasil perbaikan tahapan kegiatan
kepada Wadir I dan selaku mentor.

Tahapan Kegiatan 1. Melaporkan hasil perbaikan tahapan kegiatan atas


kepala P4MP

42
 Notulensi hasil konsultasi dengan Wadir I (mentor)

 Notulensi hasil konsultasi dengan Kepala P4MP

43
 Form Pengendalian Aktualisasi Mentor

Bukti Fisik Kegiatan 2. Menelaah materi pedoman penulisan bahan ajar

44
Tahapan Kegiatan 2. Pencarian referensi pedoman penulisan bahan ajar
dari internet/website

45
Tahapan Kegiatan 2. Pencarian referensi dari rekan dosen di luar unit
kerja.

Tahapan Kegiatan 2. Mengkaji dan identifikasi hasil pencarian referensi.

46
Tahapan Kegiatan 2. Diskusi dengan rekan kerja di P4MP bagian
Penjaminan Mutu

47
 Contoh pedoman bahan ajar dari perguruan tinggi lain

 Notulensi hasil diskusi dengan rekan kerja di P4MP bagian


Penjaminan Mutu

48
Bukti Fisik Kegiatan 3. Menyusun Pedoman Penulisan Bahan Ajar

Tahap Kegiatan 3. Menyusun outline draf pedoman penulisan bahan ajar

Tahapan Kegiatan 3. Konsultasi dengan mentor

49
Tahap Kegiatan 3. Konsultasi dengan kepala P4MP

 Notulensi hasil konsultasi dengan mentor

50
 Notulensi hasil konsultasi dengan Kepala P4MP

Bukti Fisik Kegiatan 4. Menguji keterbacaan (riviu) pedoman penulisan


bahan ajar

51
Tahapan Kegiatan 3. Konsultasi dan diskusi bersama Kepala P4MP dan
rekan P4MP bagian Penjaminan Mutu

 Tangkapan layar percakapan konsultasi dengan mentor

52
 Notulensi hasil diskusi dan konsultasi dengan Kepala P4MP dan
rekan Penjaminan Mutu

 Notulensi hasil konsultasi dengan mentor

53
 Form pengendalian aktualisasi mentor

Bukti Fisik Kegiatan 5. Penetapan dan Sosialisasi pedoman bahan ajar.

 Pedoman bahan ajar yang telah disahkan

54
 Tangkapan layar konsultasi terkait pengajuan penetapan
pedoman bahan ajar

 Surat pengajuan permohonan penetapan bahan ajar

55
 Dokumentasi penetapan pedoman bahan ajar oleh Direktur Polieklnik
Negeri Ketapang

 Undangan sosialisasi pedoman bahan ajar

56
 Berita acara sosialisasi

 Dokumentasi sosialisasi pedoman bahan ajar

57
 Form pengendalian mentor

58

Anda mungkin juga menyukai