Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

            Salah satu ciri sekolah yang bermutu adalah dapat merespon kepercayaan masyarakat

artinya, bagaimana pihak sekolah mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi putra-

putrinya sehingga menghasilkan anak-anak yang bermutu dalam segala hal. Mengingat

perkembangan dunia IPTEK serta era globalisasi di depan mata maka tujuan untuk

menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat maka pihak sekolah perlu

melakukan pembenahan-pembenahan dalam hal sumber daya manusia yang profesional,

manajemen yang handal, kegiatan belajar-mengajar yang berkualitas, adanya akses terhadap

lembaga pendidikan tinggi baik dalam maupun luar negeri bermutu serta ketersediaan sarana-

prasana yang setaraf dengan pendidikan bertaraf internasional. Tantangan yang semakin ketat

dalam dunia pendidikan khususnya bagi para pelaksana perencanaan dan manajemen,

pengambil kebijakan urusan pendidikan dalam hal ini pemerintah, harus memiliki alat atau

peranti untuk mengevaluasi sampai sejauh mana pembangunan pendidikan terutama kinerja

layanan pendidikan bagi masyarakat dapat tercapai secara optimal. Salah satu strategi

manajerial yang dikembangkan untuk menjamin sebuah organisasi (sekolah) memiliki daya

tahan dan daya hidup dari masa sekarang dan berkelajutan sampai masa yang akan datang

yaitu dengan melakukan analisis SWOT.

            Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor – faktor sistematis untuk

merumuskan strategi sebuah organisasi baik perusahaan bisnis maupun organisasi sosial.

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan

Peluang (opportunities), Namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(weaknessess) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu

berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan, dan kebijakan program – program sebuah

1
organisasi. Dengan demikian perencana strategis (Strategic planner) harus menganalisis

faktor – faktor strategis organisasi (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam

kondisi yang ada saat ini. Model yang paling populer saat ini adalah analisis SWOT.

            Organisasi yang dipilih oleh pemakalah dalam kajian makalah ini adalah SD PLUS

GEMBALA BAIK PONTIANAK. Model analisis SWOT di atas digunakan untuk

menganalisis kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), Opportunity (Kesempatan), dan

Threats (ancaman) dari Sekolah tersebut. Sebagai bahan pertimbangan pemilihan sekolah ini

adalah melihat sejauh mana nilai “PLUS” yang terdapat di sekolah tersebut dan bagaimana

kondisi dan situasi dari sekolah tersebut.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah definisi analisis SWOT?

2. Bagaimana penerapan Visi dan Misi melalui analisis SWOT di SD PLUS GEMBALA

BAIK PONTIANAK?

3. Tujuan

1. Mengetahui definisi analisis SWOT

2. Mengetahui bagaimana penerapan Visi dan Misi melalui analisis SWOT di SD PLUS

GEMBALA BAIK PONTIANAK

4. Manfaat

Sebagai alat dan sarana untuk memberbaiki diri sekolah baik dari segi tenaga

pendidik, siswa dan semua aspek yang berkenaan dengan sekolah agar dapat berkembang

lebih baik kedepannya..

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan),

Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah alat yang digunakan

untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita

dalam memasarkan event kita. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan

kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).

Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

1. S  =   Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi

atau program pada saat ini.

2. W =  Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang  merupakan kelemahan dari

organisasi atau program pada saat ini.

3. O  =    Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang  di

luar  organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi  organisasi di masa depan.

4. T  =  Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari

luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.

Dalam dunia pendidikan analisis ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi

pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan, fungsi

keuangan, fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi pengembangan

iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dan sebagainya dilibatkan.

Maka untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi dan faktor-faktornya dilakukanlah

analisis SWOT (Depdiknas, 2002).

3
            Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap

fungsi dari keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah

ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-

masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap

keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal (Depdiknas,

2002).

2. Visi dan Misi SD PLUS GEMBALA BAIK PONTIANAK

          Langkah awal dalam perumusan strategi (Strategy Formulation) adalah penetapan visi.

Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistic dan ingin diwujudkan

dalam kurun waktu tertentu . Visi harus dapat memberi kepekaan yang kuat tentang area

focus bisnis. Hal ini lebih lanjut diungkapkan oleh Hax dan Majluf dalam Akdon (2007 : 95),

bahwa visi adalah pernyataan yang merupakan sarana untuk:

1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok.

2. Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan stakeholders (sumber

daya manusia organisasi, konsumen/citizen, pihak lain yang terkait).

3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan

perkembangan.

Pernyataan visi perlu diekspresikan dengan baik agar mampu menjadi tema yang

mempersatukan semua unit dalam organisasi, menjadi media komunikasi dan motivasi semua

pihak, serta sebagai sumber kreativitas dan inovasi organisasi.  Kriteria-kriteria pembuatan

visi meliputi:

1. Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan idial masa depan yang ingin

diwujudkan.

2. Visi dapat memberikan arahan mendorong anggota organisasi untuk menunjukkan

kinerja yang baik.

4
3. Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan.

4. Gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa depan yang menarik.

5. Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.

Suatu visi akan menjadi realistik, dapat dipercaya, menyakinkan, serta mengandung

daya tarik, maka dalam proses pembuatannya perlu melibatkan semua stakeholders. Selain

keterlibatan semua pihak, visi perlu secara intensif dikomunikasikan kesemua anggota

organisasi sehingga mereka merasa sebagai pemilik visi tersebut. Selain itu visi dibuat dalam

kalimat yang singkat agar mudah diingat dan dijadikan komitmen

Visi yang telah kita peroleh harus kita terjemahkan kedalam guidelines yang lebih

pragmatis dan kongkrit yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan strategi dan

aktivitas dalam organisasi. Untuk hal itu dibutuhkan misi. Pernyataan dalam misi lebih tajam

dan lebih detail jika dibandingkan dengan visi. Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal

yang harus dicapai oleh organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa yang akan

datang. Pernyataan misi mencerminkan tentang segala sesuatu penjelasan yang akan

ditawarkan yang sangat diperlukan oleh masyarakat untuk pencapaian misi.

            Pernyataan misi memperlihatkan tugas utama yang harus dilakukan organisasi dalam

mencapai tujuan organisasi. Dalam pernyataan misi terkandung definisi yang jelas tentang

pekerjaan atau tugas pokok yang diemban suatu organisasi dan yang diinginkan dalam kurun

waktu tertentu. Pernyataan misi menunjukkan dengan jelas arti penting eksistensi organisasi,

karena misi mewakili alasan dasar untuk berdirinya organisasi. Banyak organisasi gagal

karena pernyataan misi yang dirumuskan hanya memperhatikan kepentingan dirinya sendiri

dan mengabaikan kepentingan masyarakat pelanggan maupun stakeholder. Oleh karena itu,

misi harus jelas menyatakan kepedulian organisasi terhadap kepentingan pelanggan.

Pernyataan misi harus:

5
1. Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh organisasi dan

bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan.

2. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.

3. Mengandung partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang

digeluti organisasi tersebut.

Pernyataan misi yang jelas akan memberi arahan jangka panjang sehingga

memberikan stabilitas manajemen dan kepemimpinan organisasi. Misi berubah apabila

kehendak organisasi berubah atau karena adanya validasi langkah/komponen manajemen

strategik yang lain. Pernyataan misi mencerminkan tentang segala sesuatu untuk mencapai

visi.

Kriteria pembuatan misi meliputi:

1. Penjelasan tentang bisnis/produk atau layanan yang ditawarkan yang sangat

dibutuhkan oleh masyarakat.

2. Harus jelas memiliki sasaran publik yang akan dilayani.

3. Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan memiliki daya saing yang

meyakinkan masyarakat.

4. Penjelasan aspirasi bisnis yang diinginkan pada masa datang juga manfaat dan

keuntungan bagi masyarakat dengan produk dan pelayanan yang tersedia.

      

6
Berikut adalah Visi dan Misi SD PLUS GEMBALA BAIK PONTIANAK

VISI, MISI DAN TUJUAN

Visi, Misi, dan Tujuan adalah :

A. VISI

Visi SD Plus Gembala Baik adalah: Mendidik dan menyiapkan siswa berdasarkan

Pancasila untuk menjadi pribadi yang religius, berkarakter, cerdas, menghargai kebudayaan

daerah, dan unggul dalam berbahasa Inggris menuju ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,

yaitu:

 Menghasilkan siswa yang berpengetahuan dan berprestasi di bidang akademik dan

non akademik.

 Terwujudnya siswa yang aktif, kreatif, inovatif, kritis, dan terampil.

 Terwujudnya siswa yang mandiri, sopan santun, rajin, sederhana, sabar, dan

setiakawan.

 Terwujudnya siswa yang berkepribadian Katolik.

 Terwujudnya suasana kekeluargaan, aman, damai, dan sejahtera.

B. MISI

Untuk mewujudkan visi harus melaksanakan misi sebagai berikut:

1. Religius

 Memberikan pendidikan yang menyelaraskan perkembangan kecerdasan

intelektual, emosional, dan spiritual agar menjadi pribadi utuh yang cerdas,

berkualitas, berbudi pekerti luhur, kritis, demokratis, mandiri, dan beriman.

 Memiliki sikap jujur dan sportif.

7
2. Karakter

 Meningkatkan penguasaan Sains-Teknologi, Seni dan Ketrampilan sehingga

mampu bersaing dan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

 Meningkatkan profesionalisme dan kinerja lembaga pendidikan sesuai

perkembangan zaman.

 Belajar giat, berinisiatif, kreatif dan kompetitif dalam meraih prestasi

akademik dan non-akademik.

 Menciptakan suasana sekolah yang kondusif untuk belajar dan menumbuhkan

semangat kekeluargaan di antara waga sekolah.

3. Cerdas

 Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan sehingga unggul dalam

prestasi akademik dan non akademik.

 Memberikan tambahan jam pelajaran

 Membina bibit unggul untuk persiapan lomba mata pelajaran

 Membina bibit unggul untuk persiapan lomba olimpiade sains

 Membina bibit unggul untuk persiapan lomba keagamaan

 Membina bibit unggul untuk persiapan lomba Olahraga

 Membentuk TIM sukses UN

 Membiasakan siswa berkata dan berbuat sesuai dengan kenyataan

 Membudayakan taat pada aturan agama dan malu melakukan perbuatan dosa

 Membiasakan sejak kecil menanam pohon

 Membudayakan rasa kecintaan terhadap lingkungan alam sekitar

 Membiasakan berperilaku santun termasuk berlalu lintas

8
4. Cinta budaya lokal

 Menghargai dan mencintai kearifan budaya lokal

5. Unggul berbahasa Inggris

 Terampil dan terbiasa berbahasa inggris di lingkungan sekolah, keluarga, dan

masyarakat

C. TUJUAN

Tujuan Sekolah Dasar Plus Gembala Baik adalah mengacu pada tujuan umum

pendidikan dasar, yaitu: meletakkan dasar religius, kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, dankebudayaan lokal serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dengan:

1. Membiasakan siswa untuk menghayati imannya yang terungkap melalui: doa,

ibadat,Misa Kudus, refleksi sikap dan perbuatan setiap hari.

2. Mendukung peningkatan rasa toleransi dan kerukunan antar umat beragama.

3. Meningkatkan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan

dan kemampuan peserta didik.

4. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) dan Pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan

menyenangkan. (PAIKEM)

5. Membekali peserta didik dengan pengetahuan yang memadai agar dapat melanjutkan

ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

6. Membekali semua siswa mampu berbahasa Inggris aktif.

7. Membekali semua siswa mampu mengakses berbagai informasi yang positif melalui

internet.

8. Mendorong peserta didik agar mampu bersaing secara global sehingga dapat hidup

berdampingan dengan masyarakat bangsa lain.

9
9. Menumbuhkan rasa cinta akan budaya setempat.

10. Membiasakan siswa untuk memiliki budi pekerti yang baik, melaksanakan DS7

(Disiplin, Senyum, Salam,Sapa, Sopan-Santun, Sabar dan Syukur).

4. Analisis SWOT Visi dan Misi

            Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran jika

sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang. Tidak terkecuali dalam dunia

pendidikan, di mana menyusun perencanaan sebagai langkah awal akan cukup

diperhitungkan guna mencapai tujuan yang ingin dicapai (Sanjaya, 2009). Analisa ini

menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian

dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.

            Satu hal yang harus diingat  oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT

adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang

sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat

analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang tepat bagi masalah – masalah yang

dihadapi oleh organisasi. Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting

dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu lembaga sehingga mampu

memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun

peluang.

Analisis SWOT adalah bagian dari tahap tahap perencanaan strategis suatu organisasi

yang terdiri dari tiga tahap yaitu : tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap

pengambilan keputusan. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal

dan data internal.

Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar sekolah seperti:

·         Peran masyarakat, Donatur,    Pemerintah, Organisasi lain.

10
Pengambilan data eksternal diambil dari Opportunity (Peluang) dan Threat(Ancaman)

Data internal dapat diperoleh dari dalam sekolah itu sendiri, antara lain:

a. Laporan keuangan sekolah

b. Administrasi sekolah

c. Kegiatan Belajar mengajar

d. Keadaan guru dan siswa

e. Fasilitas dan prasarana sekolah

f. Administrasi guru dan lain lain

Pengambilan data eksternal diambil dari Strength (Kekuatan) dan Weakness(Kelemahan)

1. Strength (Kekuatan)

a. Motivasi guru dan siswa cukup tinggi sehingga mampu mengembangkan metode

pembelajaran yang evektif dan disertai dengan penerapan iman dan takwa sehingga

siswanya cukup antusias dalam merespon setiap pembelajaran.

b. Hubungan yang baik antara guru dengan guru ataupun guru dengan siswa sangat kondusif

baik dalam kegiatan ektrakurikuler ataupun pembelajaran untuk membentuk kwalitas

siswa yang positif

c. Dalam segi pendekatan, metode yang diajarkan  guru yang bervariasi sehingga guru

menggunakan  metode pembelajaran yang bervariasi agar siswa dapat mengembangkan

diri sejalan dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

d. Mempunyai letak geografis yang unik didasari daya dukung yang sangat positif dari

masyarakat sehingga dapat meningkatkan hubungan kerja sama antara sekolah ,

komite, orang tua siswa dan masyarakat

e. Tenaga pengajar yang usianya relatif muda sehingga memiliki kinerja yang tinggi dan

semangat serta secara kependidikannya 8,6 % Lulusan S2, 86,9 % lulusan S1 dan 0,05%

lulusan SMA dalam meningkatkan disiplin semua personal dan meningkatkan 

11
kinerja untuk membentuk siswa menjadi lebih berpengalaman dan mendapatkan ilmu

yang sesuai dengan tingkatannya

f. Kegiatan pembelajaran ekstrakulikuler yang sangat efektip dengan tenaga operasional

yang memadai untuk meningkatkan prestasi siswa sesuai dengan bakat, minat dan

kreativitas.

g. Proses pembelajaran menggunakan Bahasa Inggris khususnya pelajaran Science, Math,

English dan TIK.

h. Fasilitas sekolah yang memadai sehingga menunjang proses pembelajaran di sekolah

seperti perangkat LCD Projector, Speaker, AC, Aula, Lab Komputer, Lab IPA, dan

Perpustakaan.

2. Weakness (Kelemahan)

Kelemahan Internal

1. Sebagian guru masih tenaga honorer sehingga mengajar tidak fokus ke satu tempat.

2. Penghasilan tidak mengalami peningkatan pada tenaga honorer.

3. Jam pelajaran terlalu banyak dan membebani siswa.

4. Buku pelajaran terlalu banyak dan membebani anak.

5. Merekrut tenaga pengajar tidak sesuai dengan jurusan.

6. Tenaga pengajar mendapat pekerjaan diluar tupoksi.

7. Tenaga pengajar menyusun dokumen dengan copy paste.

Kelemahan Eksternal

1. Materi dan kurikulum dari pemerintah berubah-ubah.

2. Tes akhir (Ujian) tidak sesuai dengan keadaan saat belajar disekolah (sistem)

3. Beban administrasi yang terlalu banyak.

12
Strategi

1. Mengangkat tenaga honorer menjadi tenaga tetap sehingga fokus pada satu tempat

saja.

2. Guru honorer mendapat kenaikan gaji secara berkala tiap periode waktu tertentu.

3. Siswa mengurangi bimbingan belajar tambahan yang tidak efisien diluar sekolah.

4. Mengurangi pilihan buku yang digunakan.

5. Merekrut tenaga pengajar sesuai dengan kualifikasi.

6. Memberikan tugas kepada pegawai sesuai dengan tupoksi.

7. Diberikan seminar/pelatihan kepada tenaga pengajar untuk meningkatkan potensi diri.

8. Diharapkan tidak mengubah-ubah materi dan kurikulum.

9. Ujian yang dilaksanakan sesuai dengan materi yang diajarkan di sekolah.

10. Administrasi guru sebaiknya dibuat lebih sederhana.

3. Opportunity (Peluang)

Opportunity adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan

memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.

1. Memiliki kemampuan bertaraf nasional plus, sebagai kunci yang diperlukan dalam

era global.

2. Siswa diharapkan dapat diterima di sekolah yang berkualitas setelah lulus.

3. Dukungan orang tua yang tinggi untuk menyekolahkan anaknya di SD Plus GB.

4. Pelatihan guru pada bidang masing-masing, akan meningkatkan kualitas sehingga

minat dan kepercayaan orang tua untuk menyekolahkan anaknya semakin tinggi.

5. Penggunaan kurikulum EDEXCEL, sekolah semakin memiliki mutu dan bisa bersaing

baik secara nasional maupun internasional.

6. Siswa yang lulus memiliki kemampuan berbahasa Inggris.

13
7. Siswa memiliki pengalaman belajar yang lebih bermanfaat dan dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari – hari.

8. Suasana yang asri dan hijau dapat meningkatkan semangat dan motivasi belajar siswa.

9. Penerapan DS7 akan menjadi ciri khas dari sekolah.

10. Penerapan Pendidikan Karakter menjadikan sekolah semakin dikenal.

4. Threat (Ancaman)

 Banyak lembaga pendidikan setingkat yang letaknya dekat dan favorit serta memadai
baik dari kurikulum, fasilitas, sarana dan prasarana.
 Banyak persaingan lulusan yang terjadi untuk masuk sekolah favorit lainnya.
 Kurikulum yang tidak pasti, sering berubah-berubah
 Maraknya peredaran obat-obat terlarang dalam bentuk jajanan anak
 Maraknya kasus penculikan anak dan berita hoax yang meresahkan.

 Sistem pengamanan yang kurang memadai (minim), petugas keamanan dan lokasi
sekolah terlalu terbuka
 Program-program yang dilaksanakan tidak direncanakan dengan matang.
 Kebijakan pemerintah sering bertolak belakang dengan otonomi sekolah/yayasan.
 Reward dan suport kurang optimal untuk setiap siswa atau guru yang mengikuti
kegiatan atau perlombaan. Dapat menyebabkan terjadinya minim kader atau
kurangnya minat.

14
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Setelah menganalisis SWOT pada VISI dam MISI di sekolah SD PLUS GEMBALA

BAIK PONTIANAK dapat dilihat pada masingi bobot antara  kekuatan dan kelemahan yang

ada sehingga dapat disimpulkan bahwa antara kekuatan dan kelemahan yang dimiliki SD

PLUS GEMBALA BAIK PONTIANAK ini seimbang. Hal ini bisa dijadikan pelajaran untuk

pihak sekolah bahwa kekuatan yang ada kurang begitu dimaksimalkan untuk meminimalisir

kelemahan yang ada. Diharapkan dengan analisis ini sekolah akan terus berusaha dan

meningkatkan kekuatan sekolah dengan seoptimal mungkin agar kelemahan yang ada dapat

teratasi. Begitu juga peluang dalam sarana dan prasarana adalah peluang yang paling besar

yang dimiliki oleh SD PLUS GEMBALA BAIK PONTIANAK walaupun ini peluang ini

masih jauh dari sekali tertinggi tetapi haruslah dimanfaatkan secara maksimal dengan

kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan pihak diluar sekolah, dimana peluang ini

akan memperkecil ancaman . Ancaman ini dapat diminimalisir dengan peluang tersebut

dengan cara tidak hanya infrastruktur saja yang di pehatikan tapi tenaga pengajar yang

mumpuni juga harus di penuhi

2. Saran

            Sekolah SD PLUS GEMBALA BAIK PONTIANAK harus bisa meningkatkan

berbagai prestasi siswanya, sehingga siswa bisa bersaing dengan siswa dari SD - SD lain

yang kwalitasnya di atas SD PLUS GEMBALA BAIK PONTIANAK. Jika prestasi sekolah

ini meningkat maka masyarakat sekitar mempunyai ketertarikan sehingga masyarakat yang

mempunyai anak yang sudah masuk usia  Sekolah Dasar akan mendaftarkan anaknya ke SD

PLUS GEMBALA BAIK PONTIANAK dengan pertimbangan bahwa anaknya kalau sekolah

di SD ini bisa menjadi anak yang berprestasi.

15

Anda mungkin juga menyukai