Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS STRUKTUR “DARA NANTE”

CERITA RAKYAT KABUPATEN SANGGAU BERDASARKAN TEORI


STRUKTUR NARATIF MARANDA

(guna memenuhi mata kuliah Pengajaran Sastra)

Dosen Pengampu:
Dr. A. Totok Priyadi, M.Pd.

Disusun oleh:

Marsiana Anggelina
NIM F2161201012

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Sastra Nusantara merupakan sastra kepulauan, dimana sastra ada sejak
indonesia belum lahir. Disebut Sastra Nusantara karena sastra tersebut lahir atau
ada sebelum 1928.  Berdasarkan hal tersebut  maka dari sekian banyak pulau dan
wilayah tentunya memiliki sebuah karya sastra yang menjadi warisan sekaligus
kekayaan serta kebanggaan bagi wilayah tersebut dan khususnya indonesia.
Seperti halnya dengan Provinsi Kalimanta Barat, khususnya Kabupaten Sanggau.
Beberapa diantaranya seperti cerita rakyat dari Kabupaten Sanggau. Cerita rakyat
merupakan cerita yang diperkenalkan kepada masyarakat sekitar dari mulut
kemulut, meskipun terdapat cerita rakyat yang berbentuk tulisan tetapi pada
dasarnya tulisan tersebut juga di peroleh dari cerita dari mulut-kemulut karena
cerita rakyat tidak diketahui penciptanya.
Cerita rakyat memiliki struktur cerita yang dapat dikaji lebih dalam untuk
mengetahui kandungan cerita tersebut. Selain itu cerita rakyat memiliki nilainilai
yang dalam masyarakat dipatuhi serta diamalkan sebagai pedoman maupun gaya
hidup. Nilai tersebut dapat diketahui setelah struktur ceritatersebut diketahui. Hal
lain yang perlu untuk dikaji adalah bagaimana masyarakat mematuhi wejangan
yang terkandung dari cerita rakyat tersebut di tengah majunya perkembangan
jaman. Keuntungan lain yang dapat diperoleh adalah bertambahnya wawasan
tentang khasanah sastra daerah terutama dalam bentuk cerita rakyat. Selain itu
nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat dapat menjadi media pembelajaran
kehidupan untuk masyarakat dan pendidikan.
Pada makalah ini akan dibahas tentang cerita rakyat dari Kabupaten
Sanggau yang berjudul “Dara Nante” yang akan dianalisis berdasarkan Teori
Struktur Naratif Maranda.
B.     Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan di bahas pada makalah ini yakni ada dua sebagai
berikut: Bagaimanakah struktur “Dara Nante” cerita rakyat Kabupaten Sanggau
berdasarkan Teori Struktur Naratif Maranda?
C.    Tujuan
Adapun tujuan dari penyusun makalah ini adalah sebagai berikut: Untuk
mengetahui struktur “Dara Nante” cerita rakyat Kabupaten Sanggau berdasarkan
Teori Struktur Naratif Maranda

D.    Metode
Metode yang digunakan dalam penganalisisan cerita rakyat ini menggunakan
Metode Deskriptif. Metode deskripsi adalah suatu metode dalam penelitian status
kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Whitney (1960) berpendapat, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan
interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam
masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi
tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-
pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh
dari suatu fenomena.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Struktur “Dara Nante” Cerita Rakyat Kabupaten Sanggau Berdasarkan


Teori Struktur Naratif
1.      Ringkasan Cerita
Cerita orang-orang zaman dulu,asal mula kerajaan Sanggau adalah
keturunan DaraNante. sementara Dara Nante itu bukan orang Sanggau asli. Dara
anak yang rajin,sopan dan tidak sombong. dia dikenal dengan anak yang pandai
bergaul semua orang kampung sangat suka dengannya. Dara memiliki rambut
yang lebat dan hitam sepinggang,ia suka sekali menyanggul rambutnya. walaupun
begitu ia masih saja terlihat cantik seperti seorang putri. pada suatu hari terdengar
berita yang tidak enak didengar di kampung ongkal. yaitu Dara anak Pak tua telah
hamil dengan tidak memiliki suami,tentunya orang tua Dara terkrjut mendengar
berita itu,karena selama ini Dara dikenal sebagai anak yang baik sudah mencoret
nama baik mereka dihadapan orang kampung.
Karena seringnya ditegur orang yang lewat,maka nama yang awalnya Dara
menjadi Dara Nante yang artinya Dara yang nunggu seseirang. tidak terasa sudah
8 tahun umur anak Dara Nante.semua orang tidak lupa dengan apa yang dikatakna
dukun. terutama Dara Nante yang tidak sabar ingin tahu siapa suaminya.dan
bagaimana ia bisa hamil. hari yang sudah ditentuka telah tiba, orang kampung
berkumpul di balai adat. pada hari itu banyak orang kampung bongkal tidak pergi
ke uma sabab mereka semua mau tahu siapa suami darai Dara Nante. Acara
dimulai dengan bedukun. lalu pak dukun bertanya dengan ujang yang duduk
bersila dengan ibunya diatas tikar kodo. "nang, kamu tahu siapa ayah kamu dan
dimana dia tinggal?"tanya pak dukun. "aku ajom tau siapa ayah saya,tapi kalau
mereka ingin tahu siapa ayah saya, caranya mudah sekali. tolong carikan saya
tangui. nanti kalau tangui ini saya lempar, kepala siapa yang akan di tungkup oleh
tangui ini maka itulah ayah saya.
Sudah dua hari dua malam rombongan Dara Nante dalam perjalanan,
hingga sampailah mereka pada sebuah desa,yhaitu Desa entabai. di desa ini
tanggui itu berputar-putar dan jatuh ketanah. mereka berfikir sejenak bahwa
mungkin orang yang mereka cari ada di desa ini. kemudian tanggui itu dilempar
lagi oleh si ujang dan berputar-putar menuju kearah hulu kampung tersebut.
setelah berputar beberapa kilometer kearah hulu, tanggui itu lalu jatuh menutupi
kepala Babai Cinga yang sedang mencangkul. Sedikit diceritakan latar belakang
kehidupan Babai Cinga. Babai Cinga memiliki beberapa orang saudara. ia berasal
dari dsa Emtaai. ia mengidap penyakit kulit berupa lepra atau kuru yang sangat
menjijikan. melihat keadaan Babai Cinga yang begitu menjijikan,masyarakat
kampung Entabai merasa resah dan takut kalau-kalau penyakit itu akan menular
kepada mereka. akhirnya atas kesepakatan bersama Babai Cinga diasingkan
kesebuah daerah yang tidak ada penduduknya. sekarang desa itu bernama desa
nanga jeri. didesa inilah Babai Cinga hidup sendirian. ia membangun pondok dan
bercocok tanam sebagaimana hidup orang suku dayak pada waktu itu. dalam
pengasingannya itulah akhirnya Babai CInga ditemukan oleh rombongan Dara
Nante dan anaknya,dan akhirnya Babai Cinga dibawa oleh rombongan tersebut
berangkat kembali ke Desa Bongkal. sesampainya di desa Bongkal, mereka
disambut oleh masyarakat kampung yang ingin mengetahui siapa suami Dara
Nante dan bagaimana rupa wajahnya. tetapi alangkah terkejut dan jijiknya orang
kampung, terlebih-lebih orang tua Dara Nante melihatang yang memakai tanggui
yang dibawa oleh pemuda kampung."beginikah suami anakkku? alangkah
malangnya nasib anakku,"keluh Ibu Da ra Nante. setelah termangu beberapa saat,
ketua adat mempersilahkan Babai Cinga untuk naik ke rumah dan berkumpul
kembali di balai adat. mkemudian ketua adat mempersilahkan Pak Dukun untuk
bertanya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan orang yang dihadapan
mereka itu. "sispa namamu, nak?" tanya pak dukun . "nama saya Babai cinga,"
kamu berasak dari kampung mana dan apakah tanggui telah menyungkup
kepalamu?"yanta pak dukun lagi. "saya berasal dari kampung entabai dan tanggui
ini telah menyungkup kepala sayaketika saya sedang mencangkul dikebun,"jawab
Babai Cinga seadanya dengan masih diliputi perasaan bingung dengan keadaan
disekelilingnya. belum habis rasa bingungnya itu kemudian pak dukun berbicara
lagi."{bagaimana Dara Nante,apakah kamu mau menerima Babai Cinga ini
menjadi suamimu?" tanya pak dukun sambil menunjukkan jarinya kearah Babai
Cinga yang sedang duduk dalam kebingungan. "sesuai dengan janji dan hasil
berdukun,maka saya terima Babai Cinga menjadi suami saya walau bagaimana
pun keadaannya, tegas Dara Nante sambil memandang babai cinga tanpa
memperlihatkan perasaan jijik. mendengar jawaban dara nante,penduduk
kampung bongakl gempar,apalagi babai cinga bingungnya semakin menjadi-jadi
sehingga akhirnya ia pun bertanya"apa yang sebenarnya terjadi disini?". melihat
babai cinga bingung,pak dukun pun bercerita tentang hal yang menimpa dara
nante, mengapa dia dibawa kemari untuk dijadikan suami dara nante. mendengar
penjelasan pak dukun,babai cinga semakin bingung. bagaimana mungkin ia
ditempat perasingan yang jauh dihulu desa entabai dapat membuat dara nante
menjadi hamil. inilah yang perlu diketahui oleh semua orang,bagaimana dara
nante bisa hamil oleh babai cinga. Mulailah 'pak dukun bercerita, babai cinga di
perasinagnnya selalu menanam mentimun dan mentimun itu selalu berbuah
dengan lebatnya sehingga merambat sampai ketepi sungai dan dihulunyababai
cinga membangun sebuah jamban. tanpa disadari salah satu dari buah mentimun
yang bergelantungan mengenai air sungai,setiap babai cinga buang air kecil, selau
saja mengenai buah mentimun itu. lama kelamaan buah mentimun itu lepas dari
tangkainya dan kemudian hanyut ke daerah tempat dara nante tinggal.dan
ditemukan oleh dra nante. kemudian mentimun itu di makan oleh dara nante
akhirnya dara nante pun menjadi hamil.demikian akhir cerita pak dukun dan untuk
mempertegas ceritanya maka bertanyalah pak dukun" apakah benar kamu ada
menanam buah mentimun ditempat pengasinagnmu?"tanya pada babai cinga.
'benar pak dukun",jawab babai cinga dengan perasaan sedikit lega karena
kebingungannya itu sedikit terjawab."dara nante coba kamu ingat-ingat ,apakah
benar delapan tahun yang lalu kamu menemukan dan memakan buah mentimun
yang hanyut dari hulu sungai?"tanya pak dukun lagi. dara nante yang duduk
berdampingan dengan si ujang,menjawab'benar pak dukun,waktu itu kamisedang
mandi beramai-ramai diungai,tiba-tiba saya melihat buah mentimun yang
hanyut,kemudian saya ambil dan saya makan buah mentimun itu".jadi jelaslah
sudah semua permasalahannya. untuk selanjutnya kita serahkan saja kepada kedua
orang tua dara nante dan babai cinga. atas saran dari ketua adat maka ditentukan
hari pernikahan merek ayaitu dua hari setelah hari ini. pada hari yang ditentukan
semua warga kampung bingkal hadir pada upacara pernikahan itu. setelah pesta
pernikahan usai dan tamu-tamu pun sudah pulang kecuali pak dukun,ketua adat
dan beberapa pemuka masyarakat lainnya diminta untuk tinggal sebentar oleh
orang tua dara nante. mereka meminta bantuan mengenai satu hal lagi yaitu
mengenai penyakit babai cinga. ayah dara nante bertanya pada pak dukun,apakah
penyakit babai cinga dapat diobati?" mendengar pertanyaan ayah dara nante, pak
dukun tersenyum dan menjawab,"jangan khawatir pak tua,penyaki tbabai cinga
akan disembuhkan oleh dara nante sendiri sebab ini bukan penyakit biasa
melainkan penyakit kutukan. kutukan itu akan hilang apanila ada orang yang
menyayanginya. siapa yang telah mengutuknya,pak dukun?"tanya ibu dara nante
keheranan. siapapun yang mengutuknya kita tidak perlu tahu, itu rahasia babai
cinga.untuk menyembuhkannya, setiap babai cinga mandi suruh dara nante
menggosok seluruh badannya dengan sabut kelapa,"jawab pak dukun sambil
memberi penjelasan pada orang tua dara nante. maka di bawalah babai cinga
mandi kesungai di bantu dara nante dengan menggosokkan badan suaminya. dan
keanehan pun terjadi, setiap badan babai cinga di celupkan ke air sedikit demi
sedikit kuru (kudis) yang menempel di tubuhnya hilang. dara nante pun heran
melihat keajaiban itu, untuk menjawab keheranan itu ketika suaminya
mencelupkan badannya ke air,ia pun ikut menyelam dan dilihatnya penyakit kuru
suaminya dimakan ikan-ikan kecil bergaris merah yang oleh penduduk setempat
dinamakan ikan korak. melihat kejadian itu,dara nante bersumpah bahwa semua
keturunannya tidak boleh memakan ikan korak tersenut karena jasa ikan korak
inilah babai cinga sembuh dari penyakitnya dan kulitnya dpat kembali normal
seperti sedia kala. setelah babai cinga memiliki beberapa orang anak,mereka pun
pindah kesebuah desa yang mereka bangun sendiri yaitu SANGGAU namanya.

2.      Analisis Kisah Putri Daranante


Cerita Dara Nante merupakan cerita yang disampaikan dari mulut-kemulut,
biasanya cerita disampaikan kepada orang tua kepada anaknya sebagai suatu
pengisi waktu senggang antara orangtua dan anak, tetapi ada juga cerita yang telah
dibukukan agar generasi muda sanggau mengetahui cerita yang berasal dari
wilayahnya. Kini Dara Nante digunakan sebagai nama keraton sanggau yang
letaknya ada di muara kantu.
Yang akan dianalisis dari cerita rakyat di atas :
         Unsur intrinsik
         Penokohan
         Amanat
         Sipnosis
a)      Unsur intrinsik
  Tema                      : kesalahpahaman terhadap Daranante
  Alur                       : campuran
  Sudut pandang      : Orang ketiga
  Latar                       
o   Tempat                  : Kabupaten Sanggau
o   Waktu                    : Dari hari ke hari
o   Suasana                 : Menegangkan
  Tokoh :
Dara Nante
Babay Cinga
Ayah Dara Nante
Ibu Dara Nante
Anak Dara Nante
Dukun
Kepala Adat
b)      Penokohan
Dara Nante, jujur, dan selalu sabar menghadapi masalah-masalah;
Babay Cinga, tabah dan sabar menghadapi masalahnya;
Ayah Dara Nante, jujur dan bersemangat membangun kehidupan;
Ibu Dara Nante, pengertian, penyabar dan sayang terhadap putrinya;
Anak Dara Nante, ceria;
Dukun, Ahli, dalam pekerjaan dan dapat mencairkan suasana;
Ketua Adat, selalu menaati aturan.
c)      Amanat
Sabarlah menghadapi cobaan hidup, karena pasti tuhan telah merencanakan
jalan keluar untuk kita.
3. Alur Cerita
a. Dara anak yang rajin,sopan dan tidak sombong.
- Dia dikenal dengan anak yang pandai bergaul semua orang kampung
sangat suka dengannya.
- Dara memiliki rambut yang lebat dan hitam sepinggang,ia suka sekali
menyanggul rambutnya.
- Walaupun begitu ia masih saja terlihat cantik seperti seorang putri.
b. Terdengar berita yang tidak enak didengar di kampung
- Dara anak Pak tua telah hamil dengan tidak memiliki suami
- Dara dikenal sebagai anak yang baik sudah mencoret nama baik mereka
dihadapan orang kampung.
- Karena seringnya ditegur orang yang lewat,maka nama yang awalnya Dara
menjadi Dara Nante yang artinya Dara yang nunggu seseirang.
c. Tidak sabar ingin tahu siapa suaminya dan bagaimana ia bisa hamil.
- Orang kampung berkumpul di balai adat.
- Pada hari itu banyak orang kampung bongkal tidak pergi ke uma sabab
mereka semua mau tahu siapa suami darai Dara Nante.
- Tolong carikan saya tangui. nanti kalau tangui ini saya lempar, kepala
siapa yang akan di tungkup oleh tangui ini maka itulah ayah saya.
d. Suami Dara Nante dan bagaimana rupa wajahnya.
- Alangkah terkejut dan jijiknya orang kampung, terlebih-lebih orang tua
Dara Nante melihatang yang memakai tanggui yang dibawa oleh pemuda
kampung.
e. Warga kampung bingkal hadir pada upacara pernikahan.
- Pesta pernikahan usai dan tamu-tamu pun sudah pulang kecuali pak
dukun,ketua adat dan beberapa pemuka masyarakat lainnya diminta untuk
tinggal sebentar oleh orang tua dara nante.
f.Babai Cinga rupanya dikutuk.
- Siapa yang telah mengutuknya,pak dukun?"tanya ibu dara nante
keheranan.
- Maka di bawalah babai cinga mandi kesungai di bantu dara nante dengan
menggosokkan badan suaminya.
g. Keanehan pun terjadi, setiap badan babai cinga di celupkan ke air sedikit demi
sedikit kuru (kudis) yang menempel di tubuhnya hilang.

Struktur Alur
a : Dara
a1 : Hamil
a2 : Mencari suami
b : Rupa Suami
c : Pernhikahan
c1 : Kutukan Suami
c2 : Kutukan hilang

Fungsi
x : Serakah 2 saudara
x1 : menetap di kampung darat
x2 : kehamilan anak (Dara)
x3 : Dara berusaha mencari suami
y : di sidang untuk mencari suami
y1 : bertemu suami yang buruk rupa
y2 : menikah dengan suami
y3 : suami bebas dari kutukan
y4 : bahagia

4.      Rumus Alur
N = a (a1)x3 :: x : {(c)y + (c1) (a1)} : (c1)y,y1 : (a1)y2 :: (b) : (a1 + c1)y2 :: (a1)y3 : (a1)x3 - 1 :
(c1 + a2)y3 : (a2)x1 : (c1 + a2)y4 :: (c1 + a2)x2 :: c2

5.      Penjelasan Rumus
Berawal dari cerita seorang putri yang tiba-tiba saja membuat riuh warga desa
karena kehamilannya. Putri tersebut juga tidak mengetahui penyebab
kehamilannya, karena ia tak perhah berhubungan dengan pria manapun.
Karena hal itu menurut kepercayaan ,semua warga desa hendak
menghukumnya karena jika tidak akan timbul masalah di kampung tersebut.
Sampai akhirnya dipanggil seorang dukun untuk melihat siapa sebenarnya
suami putri tersebut. Hasilnya, harus menunggu anak dari kandungan tersebut
berusia delapan tahun barilah bisa mengetahui ayah siapa ayahnya.

6.      Tokoh dan Sifat Tokoh


a. Dara Nante, jujur, dan selalu sabar menghadapi masalah-masalah;
b. Babay Cinga, tabah dan sabar menghadapi masalahnya;
c. Ayah Dara Nante, jujur dan bersemangat membangun kehidupan;
d. Ibu Dara Nante, pengertian, penyabar dan sayang terhadap putrinya;
e. Anak Dara Nante, ceria;
f. Dukun, Ahli, dalam pekerjaan dan dapat mencairkan suasana;
g. Ketua Adat, selalu menaati aturan.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Cerita rakyat merupalan warisan budaya kita dan merupakan suatu Sastra
Nusantara yang diturunkan gari generasi ke generasi, dari zaman ke zaman. Perlu
adanya kesadaran bagi diri kita untuk terus mengingat serta melestarikannya agar
generasi kita kita yang selanjudnya mengetahui pula cerita yang ada di daerahnya.
Dengan begitu maka Sastra Nusantara terutama yang ada di daerah kita dapat
terus di ingan oleh masyarakatnya.
Dasar yang perlu kita tanamkan yaitu kemauan bagi diri kita untuk
mengingatnya; kemauan kita untuk membagikannya kepada anak cucu kita, baik
sebagai pelipur lara ataupun sebagai hiburan semata. Hal itu akan berguna bagi
pengetahuan anak cucu kita tentang daerah asalnya, daerah dimana tempat ia
dilahirkan.

B.     Saran
Untuk para generasi penerus, jangan segan untuk berbagi karya Sastra
Nusantara kepada generasi penerus kita, untuk menjaga kelestariannya hingga
sastra tersebut akan tetap ada hingga generasi generasi berikutnya.
Untuk para pendidik juga perlu untuk mengingat dan mengetahui warisan
Sastra Nusantara, agar dapat mambagikannya kepada peserta didik kita. 
Lampiran:

CERITA RAKYAT KABUPATEN SANGGAU KALIMANTAN BARAT

"PUTRI DARA NANTE"

Cerita orang-orang zaman dulu,asal mula kerajaan Sanggau adalah keturunan


DaraNante. sementara Dara Nante itu bukan orang Sanggau asli. orang dulu di
negeri johor,malaysia ada kerajaan yang rajanya itu mempunyai 2 orang anak
laki-laki. waktu raja meninggal dunia kedua anaknya diberi daerah kekuasaan
yang wilayahnya sangat besar. karena si abang serakah dan tama', maka ia ingin
berkuasa terhadap semua daerah kerajaan yang ditinggali oleh almarhum ayahnya.
tetapi adiknya tidak mau mendengarkan pendapat abangnya karena tidak sesuai
dengan pesan sang ayah kepada mereka. karena sang adik tidak mau
mendengarkan pendapat sang abang akhirnya terjadilah perang diantara mereka.
ketika peperangan rupanya sang adik mengalami kekalahan, lalu dengan
rombongan mereka yang masih hidup lari menggunakan kapal dan berlayar
hingga mereka menemukan kampung darat. kampung darat adalah kampung
bongkal tempat rombongan sang adik singgah,mereka singgah harus melalui
persetujuan orang kampung dan ketua adat. perlu diketahi bahwa sang adik dari
kerajaan johor itu adalah ayah DaraNante. dalam pelarian, ayah DaraNante tidak
lagi dipanggil Raja tapi cukup di panggil Pak tua dan istrinya Bu Tua sedangkan
anaknya DaraNante. kehidupan sehari-hari kini tidak seperti yang dulu
lagi,sekarang kehidupan mereka bertolak belakang dengan yang dulu.mereka
hidup bersama orang-orsng kampung asli. dengan ditolong orang-orang yang ikut
lari.dara disuruh memasak oleh Ibu dan Ayahnya,mencuci pakaian,dan mengemas
rumah. Dara anak yang rajin,sopan dan tidak sombing. dia dikenal dengan anak
yang pandai bergaul semua orang kampung sangat suka dengannya. Dara
memiliki rambut yang lebat dan hitam sepinggang,ia suka sekali menyanggul
rambutnya. walaupun begitu ia masih saja terlihat cantik seperti seorang putri.
pada suatu hari terdengar berita yang tidak enak didengar di kampung ongkal.
yaitu Dara anak Pak tua telah hamil dengan tidak memiliki suami,tentunya orang
tua Dara terkrjut mendengar berita itu,karena selama ini Dara dikenal sebagai
anak yang baik sudah mencoret nama baik mereka dihadapan orang kampung.
bemacam-macam hinaan, cemohan, dan kata-kata yang kurang sedap selalu
terdengar dari orang kampun. tapi Dara tak menghiraukan dengan semua itu,sebab
dia sendiri tidak tau  apa yang terjadi dengan dirinya. orang tuanya telah berusaha
berbicara dengan Dara agar mau mengakui siapa yang telah menghamilinya.
setelah ditanya, Dara tetap saja menjawab tidak tau siapa yang telah
menghamilinya. menurut kpercayaan,orang yang hamil tidak ada suami adalah hal
yang tabu dan melanggar hukum adat. kalau tidak cepat-cepat diselesaikan
akanmembawa mala petaka dikampung,sebab orang kampung takut disumpah
tuhan. semua orang kampung meminta ketua adat dan pemuka kampong cepat
menyelesaikan masalh ini. urang tua Dara baru saja pulang dari uma, kemudian
datang orang yang disuruh ketua adat, menyuruh mereka ke Balai Adat malam ini
dengan Dara untuk bercerita sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan anak
gadisnya. malam harinya Dara disidang dengan bermacam-macam pertanyaan
diajukan yang menyangkut masalah kandungannya. tapi jawaban yang keluar dari
mulutnya sama dengan  jawaban yang di berikan ke orang tuanya. tapi orng tua
Dara tidak dapat menerima keputusan,sebab kita semua tidak tau apakah benar
anak gadisnya tidak memiliki bukti yang jelas. bisa saja anak gadisnya itu
mengidap penyakit. maka ayah Dara mengadakan acara berdukun, usul ayah Dara
diterima dan hukuman yang dijatuhkan ke Dara di cabut dulu.upacara berdukun di
adakan pada malam pagi. dalam upacara nya nanti, dukun minta disiapkan
lilin,utan, cermin,bokong,beras perotih, daun sabang tiga lembar yang sudah
diikat dengan kain merah hitam,kain merah hitam untuk ikat kepala,tikar
kodo,perabun,danlain-lain. semua ramuan di masukkan dalam bokong dan daun
sabang disimpan di atas tepung yang fungsinya untuk mengibas-ngibas tubuh
Dara,dan tikar kodo digulung kemudian Dara masuk kedalamnya. malam yang
ditentukan sudah tiba,semua orang kampung bongkal pada datang semua dan
berkumpul dibalai adat. ada juga ketua adat, pemuka masyarakat, dukun,Dara
bersama orang tuanya. upacara dimulai,Dara disuruh duduk dengna mata tertutupi
dengan kain merah hitam,kemudian ditutupi dengan tikar kodo yang sudah
digulung. asap perabun ditengah ruang tempat berkumpulnya orang
kampung.mulut dukun komat-kamit membaca mantra untuk memanggil imai
dengan  menari-nari lalu duduk bersila dengan muka seram karena sudah
termasuk imai yang dipanggil melalui mantra-mantra yang dibaca. mata yang
tadinya terpejam lalu perlahan dibuka dan dukun meminta satu orang
membukakan gulungan tikar dan dukun mengambil daun sabang lalu dicelupkan
ketepung tawar,kemudian di percik-percikkan ke tubuh Dara. cermin dibaringkan
lalu dukun bilang kalau dara memang hamil,untuk melihat siapa suaminya tunggu
pada saat anaknya sudah lahir. "kenapa begitu Kek?"tanya ketua adat. sebab dia
hamil begini bukanlah kemauannya sendiri, semuanya diluar kesadaran dan ini
merupakam kemauan tuhan. pada saat anakny beerusia 8 tahun baru akan
ketahuan siapa ayah dari anak dara. nanati kalau anaknya sendiri akan
menunjukkan siapa ayahnya. jadi hukuman yang dijatuhkan ke Dara dicabut dulu
sebab kalau tidak,maka kita yang akan kena bala. hari berganti minggu dan
minggu berganti bulan kandungan Dara sudah semakin membesar. tinggal
menunggu hari kelahiran saja dan menunggu anaknya berusia 8 tahun, Dara suka
duduk melamun didepan rumah seperti ada yang ditunggu. karena sukanya
melamun dia sering ditegur orang yang lalu lalang melewati halaman rumahnya.
"apa yang kau tunggu,setiap hari duduk melamun begitu?"."endak,aku lagi
melihat anakku yang lagi bermain." sahut dara. karena seringnya ditegur orang
yang lewat,maka nama yang awalnya Dara menjadi Dara Nante yang artinya Dara
yang nunggu seseirang. tidak terasa sudah 8 tahun umur anak Dara Nante.semua
orang tidak lupa dengan apa yang dikatakna dukun. terutama Dara Nante yang
tidak sabar ingin tahu siapa suaminya.dan bagaimana ia bisa hamil. hari yang
sudah ditentuka telah tiba, orang kampung berkumpul di balai adat. pada hari itu
banyak orang kampung bongkal tidak pergi ke uma sabab mereka semua mau tahu
siapa suami darai Dara Nante. Acara dimulai dengan bedukun. lalu pak dukun
bertanya dengan ujang yang duduk bersila dengan ibunya diatas tikar kodo. "nang,
kamu tahu siapa ayah kamu dan dimana dia tinggal?"tanya pak dukun. "aku ajom
tau siapa ayah saya,tapi kalau mereka ingin tahu siapa ayah saya, caranya mudah
sekali. tolong carikan saya tangui. nanti kalau tangui ini saya lempar, kepala siapa
yang akan di tungkup oleh tangui ini maka itulah ayah saya. sebenarnya dukun
sudah tau apa yang akan dikatakan ujang, tapi untuk memestikan orang kampung
birkanlah ujang sendiri yang bilang caranya. pak dukun mengambil tangi
kemudian rambut ujang di potong 3 helai dan diselipkan ditangui bagian
bawah."mengapa rambut ujang diselipkan disini pak dukun?"tanya Dara Nante,
rambut ini  nantinya yang akan mencari dari mana ia berasal. kemudian tanggui
itu dilemparkan oleh si ujang dan berputar-putar keangkasa menuju kearah
hulu.melihat arah tanggui, maka ketua adat segera memerintahkan para pemuda
kampung untuk menyiapkan peralatan dan mengikujti arah tnggui itu. dengan rasa
persaudaraan dan gotong royong yang tinggi,para pemuda kampung segera
menyiapkan perahu beserta perlengkapannya dan segera mengikujti kemana arah
tanggui itu. sudah dua hari dua malam rombongan Dara Nante dalam perjalanan,
hingga sampailah mereka pada sebuah desa,yhaitu Desa entabai. di desa ini
tanggui itu berputar-putar dan jatuh ketanah. mereka berfikir sejenak bahwa
mungkin orang yang mereka cari ada di desa ini. kemudian tanggui itu dilempar
lagi oleh si ujang dan berputar-putar menuju kearah hulu kampung tersebut.
setelah berputar beberapa kilometer kearah hulu, tanggui itu lalu jatuh menutupi
kepala Babai Cinga yang sedang mencangkul. Sedikit diceritakan latar belakang
kehidupan Babai Cinga. Babai Cinga memiliki beberapa orang saudara. ia berasal
dari dsa Emtaai. ia mengidap penyakit kulit berupa lepra atau kuru yang sangat
menjijikan. melihat keadaan Babai Cinga yang begitu menjijikan,masyarakat
kampung Entabai merasa resah dan takut kalau-kalau penyakit itu akan menular
kepada mereka. akhirnya atas kesepakatan bersama Babai Cinga diasingkan
kesebuah daerah yang tidak ada penduduknya. sekarang desa itu bernama desa
nanga jeri. didesa inilah Babai Cinga hidup sendirian. ia membangun pondok dan
bercocok tanam sebagaimana hidup orang suku dayak pada waktu itu. dalam
pengasingannya itulah akhirnya Babai CInga ditemukan oleh rombongan Dara
Nante dan anaknya,dan akhirnya Babai Cinga dibawa oleh rombongan tersebut
berangkat kembali ke Desa Bongkal. sesampainya di desa Bongkal, mereka
disambut oleh masyarakat kampung yang ingin mengetahui siapa suami Dara
Nante dan bagaimana rupa wajahnya. tetapi alangkah terkejut dan jijiknya orang
kampung, terlebih-lebih orang tua Dara Nante melihatang yang memakai tanggui
yang dibawa oleh pemuda kampung."beginikah suami anakkku? alangkah
malangnya nasib anakku,"keluh Ibu Da ra Nante. setelah termangu beberapa saat,
ketua adat mempersilahkan Babai Cinga untuk naik ke rumah dan berkumpul
kembali di balai adat. mkemudian ketua adat mempersilahkan Pak Dukun untuk
bertanya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan orang yang dihadapan
mereka itu. "sispa namamu, nak?" tanya pak dukun . "nama saya Babai cinga,"
kamu berasak dari kampung mana dan apakah tanggui telah menyungkup
kepalamu?"yanta pak dukun lagi. "saya berasal dari kampung entabai dan tanggui
ini telah menyungkup kepala sayaketika saya sedang mencangkul dikebun,"jawab
Babai Cinga seadanya dengan masih diliputi perasaan bingung dengan keadaan
disekelilingnya. belum habis rasa bingungnya itu kemudian pak dukun berbicara
lagi."{bagaimana Dara Nante,apakah kamu mau menerima Babai Cinga ini
menjadi suamimu?" tanya pak dukun sambil menunjukkan jarinya kearah Babai
Cinga yang sedang duduk dalam kebingungan. "sesuai dengan janji dan hasil
berdukun,maka saya terima Babai Cinga menjadi suami saya walau bagaimana
pun keadaannya, tegas Dara Nante sambil memandang babai cinga tanpa
memperlihatkan perasaan jijik. mendengar jawaban dara nante,penduduk
kampung bongakl gempar,apalagi babai cinga bingungnya semakin menjadi-jadi
sehingga akhirnya ia pun bertanya"apa yang sebenarnya terjadi disini?". melihat
babai cinga bingung,pak dukun pun bercerita tentang hal yang menimpa dara
nante, mengapa dia dibawa kemari untuk dijadikan suami dara nante. mendengar
penjelasan pak dukun,babai cinga semakin bingung. bagaimana mungkin ia
ditempat perasingan yang jauh dihulu desa entabai dapat membuat dara nante
menjadi hamil. inilah yang perlu diketahui oleh semua orang,bagaimana dara
nante bisa hamil oleh babai cinga. Mulailah 'pak dukun bercerita, babai cinga di
perasinagnnya selalu menanam mentimun dan mentimun itu selalu berbuah
dengan lebatnya sehingga merambat sampai ketepi sungai dan dihulunyababai
cinga membangun sebuah jamban. tanpa disadari salah satu dari buah mentimun
yang bergelantungan mengenai air sungai,setiap babai cinga buang air kecil, selau
saja mengenai buah mentimun itu. lama kelamaan buah mentimun itu lepas dari
tangkainya dan kemudian hanyut ke daerah tempat dara nante tinggal.dan
ditemukan oleh dra nante. kemudian mentimun itu di makan oleh dara nante
akhirnya dara nante pun menjadi hamil.demikian akhir cerita pak dukun dan untuk
mempertegas ceritanya maka bertanyalah pak dukun" apakah benar kamu ada
menanam buah mentimun ditempat pengasinagnmu?"tanya pada babai cinga.
'benar pak dukun",jawab babai cinga dengan perasaan sedikit lega karena
kebingungannya itu sedikit terjawab."dara nante coba kamu ingat-ingat ,apakah
benar delapan tahun yang lalu kamu menemukan dan memakan buah mentimun
yang hanyut dari hulu sungai?"tanya pak dukun lagi. dara nante yang duduk
berdampingan dengan si ujang,menjawab'benar pak dukun,waktu itu kamisedang
mandi beramai-ramai diungai,tiba-tiba saya melihat buah mentimun yang
hanyut,kemudian saya ambil dan saya makan buah mentimun itu".jadi jelaslah
sudah semua permasalahannya. untuk selanjutnya kita serahkan saja kepada kedua
orang tua dara nante dan babai cinga. atas saran dari ketua adat maka ditentukan
hari pernikahan merek ayaitu dua hari setelah hari ini. pada hari yang ditentukan
semua warga kampung bingkal hadir pada upacara pernikahan itu. setelah pesta
pernikahan usai dan tamu-tamu pun sudah pulang kecuali pak dukun,ketua adat
dan beberapa pemuka masyarakat lainnya diminta untuk tinggal sebentar oleh
orang tua dara nante. mereka meminta bantuan mengenai satu hal lagi yaitu
mengenai penyakit babai cinga. ayah dara nante bertanya pada pak dukun,apakah
penyakit babai cinga dapat diobati?" mendengar pertanyaan ayah dara nante, pak
dukun tersenyum dan menjawab,"jangan khawatir pak tua,penyaki tbabai cinga
akan disembuhkan oleh dara nante sendiri sebab ini bukan penyakit biasa
melainkan penyakit kutukan. kutukan itu akan hilang apanila ada orang yang
menyayanginya. siapa yang telah mengutuknya,pak dukun?"tanya ibu dara nante
keheranan. siapapun yang mengutuknya kita tidak perlu tahu, itu rahasia babai
cinga.untuk menyembuhkannya, setiap babai cinga mandi suruh dara nante
menggosok seluruh badannya dengan sabut kelapa,"jawab pak dukun sambil
memberi penjelasan pada orang tua dara nante. maka di bawalah babai cinga
mandi kesungai di bantu dara nante dengan menggosokkan badan suaminya. dan
keanehan pun terjadi, setiap badan babai cinga di celupkan ke air sedikit demi
sedikit kuru (kudis) yang menempel di tubuhnya hilang. dara nante pun heran
melihat keajaiban itu, untuk menjawab keheranan itu ketika suaminya
mencelupkan badannya ke air,ia pun ikut menyelam dan dilihatnya penyakit kuru
suaminya dimakan ikan-ikan kecil bergaris merah yang oleh penduduk setempat
dinamakan ikan korak. melihat kejadian itu,dara nante bersumpah bahwa semua
keturunannya tidak boleh memakan ikan korak tersenut karena jasa ikan korak
inilah babai cinga sembuh dari penyakitnya dan kulitnya dpat kembali normal
seperti sedia kala. setelah babai cinga memiliki beberapa orang anak,mereka pun
pindah kesebuah desa yang mereka bangun sendiri yaitu SANGGAU namanya.
"DARA NANTE"

Stories of the ancients, the origin of royal descent Sanggau is DaraNante. Dara


Nante while it's not the original Sanggau. the first in the country johor, malaysia
no king kingdom that has 2 sons. when the king died of her two children by local
authority area is very large. because the greedy and the elder brother of all ', he
wants power over all the kingdoms areas inhabited by his late father. but her sister
did not want to listen to what his brother for being incompatible with a message to
their father. because the brother did not want to listen to what her brother finally
there was war between them.when the war was apparently the brother suffered
defeat, and with their surviving entourage fled by boat and sail until they find a
village land. inland hometown Bongkal village where the group is the brother
stopped, they stopped to go through the approval of the village and traditional
leaders. need to know do that the brother of the Johor royal father DaraNante. on
the run, DaraNante father no longer be called king but enough in calling old man
and his wife Mrs. Tua while DaraNante. everyday life now is not like it used to
be, now lives in contrast to that dulu.mereka orsng lives with the original
village. with helped people who participated lari.dara told by mother and father
cook, wash clothes, and pack the house. Dara child diligent, polite and not
sombing. he is known to the child jaunty everyone loves her hometown. Dara has
a fuller head of hair and a black waist, she loves wearing her hair. even so she still
looks as pretty as a princess. One day, the news is not pleasant to hear in the
village ongkal. namely child Dara old man had been pregnant with no husband, of
course, parents Dara terkrjut heard the news, because during the Dara is known as
a good child already crossed out the names of those in front of the
villagers. bemacam kinds of insults, cemohan, and the words unsavory always
heard from people kampun. but Dara ignored all that, because he himself did not
know what was happening to him. his parents had tried to speak with Dara to want
to admit who had impregnated her. after being asked, anyway Dara answered did
not know who had impregnated her. according to Fiduciary, those who are
pregnant no husband is taboo and violate customary law. if not quickly resolved
akanmembawa mala disastrous kampong, because villagers are afraid sworn
god. all the villagers ask indigenous leader and village leaders quickly complete
this masalh. Dara old urang just come back from uma, then came those who told
traditional leaders, telling them to Balai Adat tonight with Dara to actually tell
what was happening with her daughter. The next night Dara tried on various
questions posed regarding the abortion issue. but the answer of his mouth together
with the answer that is given to the parents. but orng old Dara can not accept the
decision, because we all do not know whether her daughter did not have clear
evidence. could have been her daughter's disease. the father held a berdukun Dara,
Dara's father accepted the proposal and sentence to Dara pull dulu.upacara
berdukun held on the eve of the morning. in his later ceremonies, shamans'm
prepared waxes, utan, mirrors, buttocks, rice perotih, leaves sabang three pieces
that have been tied with red cloth black, dark red fabric for headbands, mats kodo,
perabun, danlain other. all the ingredients to add to the buttocks and leaves sabang
kept on flour functions to wagging body of Dara, and kodo mat rolled and then
Dara entrance into it. determined evening has arrived, everyone in the village
Bongkal come and gather all the customs hall. there are also traditional leaders,
community leaders, shamans, Dara with her parents. the ceremony begins, Dara
told to sit dengna red eyes covered with black cloth, and then covered with the
rolled mat kodo. perabun smoke amid the gathering space where shamans
kampung.mulut uttering a spell to summon Imai with dancing and sat cross-
legged with spooky because the face is included Imai called through spells are
read. eyes that had been closed and then slowly opened and shamans ask one
person to open the roll mats and shamans take a leaf is dipped ketepung sabang
bargaining, then sprinkling splashed into the body of Dara. then laid mirror
shamans say that the virgin is pregnant, waiting to see who her husband when her
son was born. "Why is that Grandpa?" asked traditional leaders. because she is
pregnant this way is not his own accord, everything beyond this awareness and
willingness merupakam god. when anakny beerusia 8 new year will be discovered
who the father of the virgin. nanati that his own son would show who the father
is. so the sentences handed down to Dara removed first because if not, then we
will hit reinforcements. days turned into weeks and weeks turned into months
womb Dara was getting bigger. just waiting for the birth of her child alone and
waited 8 years old, sitting daydreaming Dara Like front of the house as there are
awaited. because he often rebuked dreamy joy of people passing through the
courtyard of his house. "What are you waiting for, every day sitting daydreaming
so?". 'endak, I no longer see my son play again. " dara said. because often
reprimanded passers-by, the name you originally become Dara Dara Dara Nante
which means that waiting seseirang. do not feel already 8 years of age the child
Dara Nante.semua people do not forget what dikatakna shaman. especially Dara
Nante who can not wait to know who suaminya.dan how she could get
pregnant. ditentuka day already has arrived, the villagers gathered in the customs
hall. On that day a lot of people do not go to the village Bongkal uma sabab they
all want to know who darai husband Dara Nante. The event began with
bedukun. then pack shaman asked ujang sitting cross-legged on a mat with his
mother kodo. "nang, you know who your father and where he lives?" asked pack
shaman. "I ajom know who my father, but if they want to know who my father
was, how easy all. please get me Tangui. later if Tangui I'm throwing, whose head
will be in tungkup by Tangui this then that's my dad. actually shaman already
know what to say sonny, but for memestikan villagers birkanlah ujang yourself
said how. pak shamans take tangi then the hair ujang in cut 3 strands and tuck
ditangui bottom. "why hair ujang tuck here pack a shaman?" asked Dara Nante,
this hair will eventually seek from which it originated. then Tanggui it is cast by
the ujang and swirling keangkasa moving towards hulu.melihat directions
Tanggui, the indigenous leader immediately ordered the youth village to prepare
the equipment and mengikujti directions tnggui it. flavor brotherhood and mutual
cooperation are high, the village youth to prepare the boat and equipment and
immediately mengikujti where the direction Tanggui it. it has been two days and
two nights Dara Nante entourage on the way, until they arrived at a village,
Village yhaitu entabai. in this village Tanggui circled and fell onto the
ground. they think for a moment that maybe the person they are looking for in this
village. then Tanggui was thrown again by the ujang and swirling toward the
upstream towards the village. after spinning a few kilometers towards upstream,
Tanggui it then fell over head Babai Cinga who was hoeing. Slightly told Babai
Cinga life background. Babai Cinga has several brothers. he comes from dsa
Emtaai. she suffered from skin diseases such as leprosy or kuru very
disgusting. Babai Cinga see the state that is so disgusting, villagers Entabai feel
anxious and afraid that the disease would spread to them. ended by mutual
agreement Babai Cinga exiled kesebuah an unpopulated area. Now the village was
named village nanga hesitant. Babai Cinga this village live alone. he built the
lodge and farming as the Dayak people living at that time. in exile that ended
CInga Babai found by Dara Nante and his entourage, and finally Babai Cinga
carried by the convoy set off back to the village Bongkal. Bongkal when they
arrived in the village, they were greeted by villagers who wanted to know who the
Dara Nante husband and how she looked. but it would be shocked and her disgust
village, all the more parents taking Dara Nante melihatang Tanggui brought by
the youth village. "anakkku husband this how? how unfortunately the fate of my
son," complained Mrs. Da ra Nante. after a stunned moment, indigenous leader
Babai Cinga invited to go up to the house and reassemble in customs
hall. mkemudian indigenous leader Mr. Shaman invited to ask questions about
things that relate to the person in front of them. "sispa your name, son?" asked
pack shaman. "My name Babai cinga," you berasak from which village and
whether Tanggui have caps the head? "Yanta pack quack again." I come from the
village entabai and Tanggui this caps the head sayaketika I was hoeing in the
garden, "said Babai Cinga roughing with still overwhelmed by feelings confused
by the circumstances around it. has not exhausted her frustration was then pack
shaman spoke again. "{how Dara Nante, whether you want to receive Babai Cinga
this to be your husband?" asked pack shaman as he pointed his finger towards
Babai Cinga sitting in confusion. "according to the promise and the results
berdukun, then I thank Babai Cinga be my husband no matter how the situation is,
emphatically, looking babai Dara Nante cinga without showing disgust. dara nante
heard the answer, the villagers bongakl uproar, especially babai cinga became so
confused that he finally asked "what is really going on here?". babai cinga look
confused, sir shaman told her about things that happened dara nante, why he was
brought here to be a virgin nante husband. hear how Mr. shaman, babai cinga
more confused. how could he place of retreat that far dihulu entabai village can
make dara nante become pregnant. this is what needs to be known by everyone,
how dara nante get pregnant by babai cinga. Start 'pack shaman told, babai cinga
in perasinagnnya always grow cucumbers and cucumber was always bear fruit
with thick so that creeping up the river and dihulunyababai ketepi cinga build a
latrine. unwittingly one of the cucumber fruit overhanging the river water, each
babai cinga urination, obtaining just the cucumber in it. cucumber long run it off
from the stems and then drift into the area where dara nante tinggal.dan found by
dra nante. then the cucumber was eaten by dara dara nante eventually became
hamil.demikian nante ending quack pack and to reinforce the story then ask quack
pack "is it true you is to plant cucumber pengasinagnmu place?" asked the babai
cinga. 'true pack quack ", replied babai cinga feeling a bit relieved because of his
confusion slightly missed." dara nante you try to remember whether it was true
eight years ago you find and eat cucumber fruit drifting from upstream? "asked
pack quack again. dara nante that sit side by side with the sonny, menjawab'benar
pack shaman, then kamisedang bath rollicking diungai, suddenly I saw cucumber
were washed away, and then I take and I ate cucumber was "So it is clear all their
problems. henceforth we give it to both parents and babai cinga dara nante. on the
advice of traditional leaders then determined wedding day brand ayaitu two days
after today. on the appointed day all the villagers bingkal present at the
ceremony. after the wedding is over and the guests had gone home except for the
pack was a shaman, indigenous leader and several other community leaders were
asked to stay for a while by parents dara nante. they ask for help on one more
thing that is hitting cinga babai disease. father dara nante asked pack shaman,
whether the disease babai cinga be treated? "I hear a father dara nante, pack
shaman smiled and replied," do not worry the old man, penyaki tbabai cinga be
cured by dara nante itself because this is not a common disease, but disease
curse. the curse will disappear apanila there are people who love him. who had
condemned it, sir shaman? "asked the mother dara nante astonishment. anyone
who curses we do not need to know, it's a secret babai cinga.untuk healed, every
babai cinga told dara nante bath rub the whole body with coconut husks," said the
quack pack while giving an explanation to parents dara nante. then take a shower
babai cinga the river in the aid dara nante by rubbing her body. and weirdness
ensued, each agency babai cinga in dip into the water little by little kuru (mange)
attached to the body missing. dara nante was surprised to see the magic, to answer
their astonished when her husband's body to dip into the water, he took a dive and
saw her husband kuru disease eat small fish red striped by the locals called fish
Korak. saw it happen, dara nante swear that all his offspring should not eat fish or
fish Korak Korak tersenut for services is babai cinga recovered from his illness
and his skin dpat back to normal as usual. after babai cinga have children, they
moved kesebuah village they built themselves, namely Sanggau name.

Anda mungkin juga menyukai