Anda di halaman 1dari 107

Pengaruh Pengetahuan Pajak, Moral Pajak, dan

Pengetahuan Tax Amnesty Terhadap Niat Untuk Patuh


Calon Wajib Pajak
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Riau)

PROPOSAL

ANNISA PUSPITA RACHMAN


180301269

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
PEKANBARU
2022

ii
Universitas Muhammadiyah Riau
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..i

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Rumusan Masalah 7

1.3. Tujuan Penelitian 7

1.4 Manfaat Penelitian 8

1.5 Batasan Penelitian 8

1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10

2.1 Landasan Teori 10

2.1.1 Teori Perilaku Terencana (Theory Of Planned Behavior)............ 10

2.2 Pengetahuan Pajak 13

2.2.1 Fungsi Pajak.................................................................................. 15

2.2.2 Jenis Pajak..................................................................................... 16

2.2.3 Sistem Pemungutas Pajak.............................................................. 17

2.2.4 Asas Pemungutan Pajak................................................................ 18

2.2.5 Hambatan Pemungutan Pajak........................................................ 18

2.3 Moral Pajak 18

2.4 Pengetahuan Tax Amnesty 20

2.4.1 Pengertian Tax Amnesty 20

2.4.2 Tujuan dan Asas Tax Amnesty 22

2.4.3 Subjek dan Objek dalam Tax Amnesty 23


2.4.4 Tarif Tax Amnesty 24

2.4.5 Jenis-jenis Tax Amnesty 25

2.5 Pengertian Niat.......................................................................................... 26

2.6 Kepatuhan Wajib Pajak 27

2.6.1 Mahasiswa Sebagai Calon Patuh Wajib Pajak.............................. 28

2.7 Penelitian Terdahulu 29

2.8 Hipotesis.....................................................................................................30

2.8.1 Pengaruh Pengetahuan Pajak Terhadap Niat Patuh Pajak..............30

2.8.2 Pengaruh Moral Pajak Terhadap Niat Patuh Pajak........................31

2.8.3 Pengetahuan Tax Amnesty Terhadap Niat Patuh Pajak..................32

BAB III METODE PENELITIAN 34

3.1 Jenis Penelitian 34

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian 34

3.3 Populasi Dan Sampel Penelitian 34

3.3.1 Populasi 34

3.3.2 Sampel 34

3.4 Teknik Pengumpulan Sampel 35

3.5 Data dan Jenis Data 36

3.6 Teknik Pengumpulan Data 37

3.7 Definisi Operasi Variabel 37

3.7.1 Variabel Dependen 38

3.7.2 Variabel Independen 38

3.8 Skala Pengukuran 39

3.9 Teknik Analisis Data 39

ii
Universitas Muhammadiyah Riau
3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif 39

3.9.2 Uji Asumsi Klasik 39

DAFTAR PUSTAKA 42

iii
Universitas Muhammadiyah Riau
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penerimaan pajak di Indonesia pada tahun 2022 menurut DJP (Direktorat


Jenderal Pajak) Kementerian Keuangan sudah mencapai Rp 679,99 T per 26 Mei
2022 dan sudah mencakup 53,04% dari target yang di tetapkan. Jumlah penerimaan
pajak dari awal tahun hingga Mei 2022 berasal dari penerimaan pajak bulan Januari
2022 yang sebesar Rp 109,1 triliun, bulan Februari 2022 sebesar Rp 90,3 triliun.
Lalu, jumlah penerimaan pajak pada Maret 2022 sebesar Rp 123 triliun, penerimaan
pajak pada April 2022 sebesar Rp 245,2 triliun, serta penerimaan pajak dari awal Mei
2022 hingga 26 Mei 2022 yang sebesar Rp 112,39 triliun. Meski penerimaan pajak
selama 4 bulan di tahun 2022 ini cukup baik, namun dapat dilihat bahwa besaran
jumlah Kepatuhan Wajib Pajak masih belum cukup seimbang dengan besarnya
Wajib Pajak yang terdaftar.

Masih minimnya kepatuhan wajib pajak, kurangnya kesadaran dan niat patuh
atas kewajibannya dalam pajak dapat menyebabkan penerimaan pajak belum dapat
mencapai target dan menjadikan pajak berjalan kurang maksimal. Dari data yang
diolah oleh Kementerian Keuangan di tahun 2021 dimana dapat kita lihat dari tahun
2016 sampai tahun 2020 menunjukkan bahwa pajak belum memenuhi target yang
telah di tentukan.

Tahun Wajib Pajak Jumlah Pelapor SPT Target Realisasi

2016 20,16 juta 12,25 juta 72,5% 61%

2017 16,60 juta 12,04 juta 75% 73%

2018 17,65 juta 12,55 juta 80% 71%

2019 18,33 juta 13,39 juta 85% 73%

2020 19 juta 14,76 juta 80% 78%

Tabel 1.1 Rasio Kepatuhan Wajib Pajak

Sumber: Kementerian Keuangan (2021)

32
64

Pada tabel 1.1 di atas dapat terlihat dengan jelas bahwasannya total atau
jumlah kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPTnya masih lebih sedikit dari
total wajib pajak yang terdaftar, bahkan tidak ada satu pun yang mencapai target atau
pun melebihi target yang telah ditentukan. Hal ini tentu menjadi permasalahan yang
cukup penting bagi negara, karena permasalahan mengenai kepatuhan ini cukup
besar pengaruhnya bagi penerimaan pajak. Kepatuhan dalam membayar dan
melaporkan pajak merupakan suatu hal yang sangat penting menurut Undang-
Undang pajak penghasilan. Kepatuhan wajib pajak juga selalu menjadi kendala
utama dalam peningkatan tax ratio.

Mengacu dalam peristiwa mengenai kepatuhan inilah yang menjadikan


kepatuhan wajib pajak menjadi komponen paling utama yang sangat berpengaruh
terhadap besarnya pendapatan pajak suatu Negara. Oleh karena itu pula, pengetahuan
mengenai perpajakan wajib untuk diketahui, dipelajari, dan dipahami bagi para
Wajib Pajak dan juga para calon Wajib Pajak yaitu mahasiswa atau generasi milenial
saat ini agar dapat menanamkan niat dalam diri sejak dini untuk patuh terhadap
peraturan perpajakan di masa yang akan datang nantinya.

Selain karena masalah kepatuhan, terdapat masalah lain yang kemungkinan


akan rentan terkena atau terjadi pada mahasiswa atau generasi milenial sebagai calon
pajak, yaitu timbulnya potensi free rider. Free rider merupakan tindakan suatu pihak
yang tidak ingin berkontribusi pada pembiayaan dan pembangunan negara tetapi
ingin menikmati berbagai fasilitas dan layanan publik yang di sediakan oleh negara.
Saat ini, free rider juga telah menjadi salah satu penyebab masih rendahnya tax ratio
di Indonesia.

Sangat banyak stigma negatif terkait perpajakan, yang sangat amat rentan
mempengaruhi sikap dan niat para mahasiswa sebagai kaum milenial dan juga calon
wajib pajak. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan agar dapat melihat seberapa
besar pengaruh pemahaman pajak, moral pajak, dan program pengampunan pajak
terhadap niat patuh pajak bagi para calon wajib pajak dan dengan harapan para calon
wajib pajak memiliki niat yang besar untuk menjadi wajib pajak yang selalu taat dan
patuh juga tidak menjadi free rider.

25
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Niat patuh pajak merupakan keinginan manusia dalam bertindak patuh atau
tidak patuh. Niat untuk mematuhi pajak memicu munculnya perilaku patuh pajak.
Niat patuh pajak diartikan sebagai niat atau kemauan untuk patuh melalui kesadaran
yang ditanamkan dalam diri seseorang akan bergunanya kontribusi perpajakan untuk
penerimaan negara dengan menumbuhkan nilai-nilai karakter untuk sadar dan
berpandangan positif terhadap kewajiban perpajakan, tingkat kepatuhan dan
mempertahankan kepatuhan dari wajib pajak merupakan masalah yang cukup serius
untuk diperhatikan bagi para pembuat kebijakan di negara pada saat ini. Bagi para
calon wajib pajak, niat untuk patuh merupakan hal utama sebelum nantinya
menjalani kewajiban sebagai wajib pajak sesungguhnya, karena jika memiliki niat
untuk patuh maka calon wajib pajak akan memiliki ketertarikan dalam mempelajari,
memahami, dan mencari tahu mengenai pajak, peraturan atau pun kewajiban
perpajakan yang akan menjadikan para calon wajib pajak menjadi wajib pajak yang
selalu patuh dan taat menjalankan kewajiban perpajakannya.

Pengetahuan Pajak merupakan suatu hal yang sangat mendasar dan juga wajib
untuk dimiliki bagi para calon wajib pajak, agar disaat mereka menjadi Wajib Pajak
nantinya tidak lagi gagap dan kesulitan akan dunia perpajakan yang kemungkinan
akan mereka jalani dan juga dapat menjadikan mereka Wajib Pajak yang selalu taat
dan patuh dalam melaksanakan kewajibannya. Seperti halnya penelitian yang
dilakukan oleh Mandowally et all., (2020) yang menyatakan bahwa pengetahuan
pajak sangat berpengaruh pada kepatuhan wajib pajak. Namun, terdapat pula
penelitian yang dilakukan oleh Wardani et all., (2022) yang menyatakan bahwa
pengetahuan pajak tidak berpengaruh terhadap niat patuh pajak. Pengetahuan pajak
tidak didukung karena adanya faktor lingkungan. Lingkungan dalam cakupan
perpajakan adalah segenap objek yang mengelilingi manusia dan dapat berdampak
pada orang tersebut, orang lain disekitar mereka, bahkan orang yang tidak dikenal
disekitar mereka. Hal ini menjadi isu terpenting karena jika pengetahuan pajak saja
tidak berpengaruh terhadap niat patuh pajak, maka hal tersebut kemungkinan pula
akan berpengaruh kurang baik terhadap kepatuhan sebagai Wajib Pajak dan
penerimaan pajak nantinya.

Moral pajak menunjukkan motivasi intrinsik ketika menaati dan membayar


pajak sehingga adanya kontribusi secara sukarela pada penyediaan sejumlah barang

26
Universitas Muhammadiyah Riau
64

publik. Jika para wajib pajak ataupun calon wajib pajak memegang moral pajak yang
baik, maka tingkat kepatuhan wajib pajak maupun niat patuh dalam perpajakannya
juga akan meningkat sehingga akan membuat penerimaan pajak akan lebih optimal
lagi dan dapat terciptanya kepatuhan sukarela (voluntary complience) dalam
pembayaran pajak. Kepatuhan wajib pajak tidak hanya dipengaruhi oleh kesempatan
untuk menghindari kewajiban, tarif pajak, atau kemungkinan diketahuinya sebuah
pelanggaran, tetapi juga dipengaruhi oleh kemauan dan niat dari seseorang Wajib
Pajak atau pun calon Wajib Pajak untuk patuh. Kemauan inilah yang dinamakan
dengan moral pajak (tax morale) dimana hal ini lebih menyentuh pada sisi kesadaran
dan niat individu dalam melaksanakan kewajibannya, salah satunya kewajiban
membayar pajak.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fachirainy et al., (2022) menyatakan


bahwa pengaruh moral pajak terhadap kepatuhan wajib pajak generasi muda sebagai
calon wajib pajak berpengaruh positif. Artinya, jika para calon wajib pajak memiliki
moral pajak yang baik, maka kepatuhan dan niat untuk patuh dalam perpajakannya
juga akan baik dan meningkat. Kemudian dalam penelitian yang dilakukan oleh
Wardani et all., (2022) menyatakan bahwa moral pajak atau tax morale tidak
berpengaruh terhadap niat patuh pajak, disebabkan oleh calon wajib pajak belum
mempunyai kewajiban moral untuk memiliki sikap patuh terhadap pajak yang
berhubungan dengan pengambilan keputusan terhadap pajaknya nanti, serta belum
munculnya motivasi dasar dalam diri calon wajib pajak untuk memiliki rasa bangga
apabila menyisihkan penghasilannya untuk membayar pajak.

Tax Amnesty adalah penghapusan pajak yang seharusnya terhutang, tidak


dikenai sanksi pidana dibidang pajak, dengan cara mengungkapkan harta dan
membayar uang tebusan sebagaimana diatur dalam UU No. 11 Tahun 2016 tentang
Pengampunan Pajak (Tax Amnesty). Dikarenakan masih banyaknya masyarakat
sebagai Wajib Pajak yang minim akan pengetahuan, pemahaman, kesadaran, dan
kepatuhan dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya yang menyebabkan
penerimaan pajak dan jumlah kepatuhan wajib pajak menjadi tidak maksimal. Karena
itulah, pemerintah membuat dan mengeluarkan kebijakan Pengampunan Pajak (Tax
Amnesty) dengan harapan wajib pajak dapat lebih patuh terhadap kewajibannya.
Dengan adanya tax amnesty yang dikeluarkan pemerintah ini diharapkan dapat

27
Universitas Muhammadiyah Riau
64

mempercepat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, kemudian membuat sistem


perpajakan yang lebih adil, komprehensif, dan lebih terintegrasi.

Kebijakan tax amnesty atau pengampunan pajak ini memberi peluang kepada
para wajib pajak yang memiliki beberapa permasalahan terkait menunggak hutang
pajak. Hutang pajak disinj meliputi hutang pajak semua harta dan asset baik itu yang
berada di dalam maupun diluar negeri. Tax amnesty tidak hanya harus dipahami oleh
para wajib pajak, namun juga sangat penting untuk dipahami bagi para calon wajib
pajak. Karena tax amnesty diberlakukan tidak hanya di kalangan pengusaha saja,
namun juga bagi seluruh masyarakat termasuk pula kalangan akademisi dan
mahasiswa terutama jika mereka sudah memiliki usaha sampingan selain kuliah.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Pattinaja dan Siloy, 2018) menyimpulkan
bahwa tax amnesty berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.

Untuk membantu meningkatkan penerimaan pajak negara dan kepatuhan


wajib pajak di Indonesia hingga masa mendatang, maka dibutuhkan masyarakat yang
berpotensi sebagai tambahan wajib pajak yang memiliki moral, kesadaran, dan
pengetahuan pajak serta berinisiatif untuk memenuhi sistem perpajakan yang
berlaku. Masyarakat yang memiliki potensi tersebut adalah generasi muda,
khususnya mahasiswa. Mahasiswa sebagai generasi muda merupakan golongan
terdekat yang akan memasuki dunia kerja dan memiliki potensi sebagai calon wajib
pajak dimasa depan (Hindria, 2020; Susila et al., 2016). Di masa yang akan datang,
mahasiswa akan memiliki penghasilan sendiri dan hal ini akan menjadikan mereka
sebagai calon wajib pajak yang akan melapor dan menyetorkab pajak kepada negara.

Bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah mahasiswa di


Indonesia sebanyak 8.956.184 orang pada 2021. Angka ini cukup besar untuk
memperbanyak jumlah wajib pajak di Indonesia khususnya wajib pajak orang pribadi
dan juga memiliki potensi untuk membantu meningkatkan penerimaan pajak dan
tingkat kepatuhan wajib pajak dimasa depan. Dalam penelitian ini, peneliti memilih
mahasiswa sebagai objek penelitian khususnya pada mahasiswa Akuntansi di
Universitas Muhammadiyah Riau untuk dapat memahami tentang pengetahuan
perpajakan, moral dalam pajak, dan juga mengenai adanya program pengampunan
pajak terhadap niat untuk patuh sebagai calon wajib pajak di masa mendatang.

28
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Penelitian dilakukan di Universitas Muhammadiyah Riau karena peneliti


ingin mengetahui dan meneliti seberapa besar tingkat pemahaman mahasiswa jurusan
Akuntansi di Universitas Muhammadiyah Riau tentang perpajakan dan sekaligus
melihat kualitas para mahasiswa Akuntansi di salah satu kampus terbaik yang ada di
Riau. Universitas Muhammadiyah Riau juga merupakan salah satu kampus atau
perguruan tinggi di Pekanbaru yang memiliki Tax Center selain Universitas Islam
Riau, Universitas Riau, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Universitas
Lancang Kuning, IBT Pelita Indonesia, STIE Persada Bunda, dan Politeknik Caltex
Riau. Namun, untuk pelaksanaannya setelah peneliti melakukan survei ke beberapa
sumber, Tax Center Universitas Muhammadiyah Riau masih belum aktif secara
maksimal. Tax Center di Universitas Muhammadiyah Riau hanya aktif disaat
relawan pajak melayani pelaporan SPT saja sedangkan kegiatan yang di peruntukkan
untuk menambahkan bekal pengetahuan mengenai perpajakan terhadap mahasiswa di
Universitas Muhammadiyah Riau seperti di adakannya sosialisasi pajak atau webinar
mengenai pajak belum atau jarang dilaksanakan. Kemungkinan ada rencana untuk
lebih mengaktifkan kegiatan yang akan dilakukan dan diselenggarakan oleh Tax
Center di Universitas Muhammadiyah Riau hanya saja belum terealisasikan. Peneliti
juga melakukan survei awal dengan menyebar kuesioner singkat melalui G-Form
kepada 100 mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau, dan hasilnya
menunjukkan bahwa beberapa mahasiswa masih belum memahami hal-hal yang
berkaitan dengan perpajakan.

Penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian yang dilakukan Wardani,


D. K., dan Rahmadini, F. N., (2022) yang berjudul Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan
Sanksi Pajak Terhadap Niat Untuk Patuh Calon Wajib Pajak. Disini yang
membedakan adalah variabel penelitiannya, peneliti mengganti sanksi pajak dengan
moral pajak karena penelitian mengenai sanksi pajak sudah sangat banyak dilakukan,
lalu peneliti menambahkan variabel lain berupa program pengampunan pajak karena
pengampunan pajak telah menjadi topik utama dibidang perpajakan belakangan ini
dengan adanya PPS (Program Pengungkapan Sukarela) yang telah dilaksanakan pada
bulan Januari 2022 hingga Juni 2022. Kemudian objek penelitian yang digunakan
juga berbeda, peneliti memilih Mahasiswa Akuntansi di Universitas Muhammdiyah
Riau sebagai objek penelitian. Berdasarkan penjelasan singkat diatas maka peneliti

29
Universitas Muhammadiyah Riau
64

tertarik untuk melakukan penelitian terhadap mahasiswa akuntansi yang berjudul


“Pengaruh Pengetahuan Pajak, Moral Pajak, dan Pengetahuan Tax Amnesty
Terhadap Niat Untuk Patuh Calon Wajib Pajak (Studi Kasus Pada Mahasiswa
Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau)”.

1.2 Rumusan Masalah

Adanya penjelasan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan yang menjadi suatu objek dalam penelitian ini, yaitu :

1. Apakah pengetahuan pajak berpengaruh terhadap niat untuk patuh calon wajib
pajak?
2. Apakah pengetahuan moral pajak berpengaruh terhadap niat untuk patuh calon
wajib pajak?
3. Apakah pengetahuan Tax Amnesty berpengaruh terhadap niat untuk patuh calon
wajib pajak?
1.3 Tujuan Penelitian

Dengan memerhatikan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian yang


ingin dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan pajak terhadap niat untuk patuh calon
wajib pajak.
2. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan moral pajak terhadap niat untuk patuh
calon wajib pajak.
3. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan Tax Amnesty terhadap niat untuk patuh
calon wajib pajak.
1.4 Manfaat Penelitian

Terdapat beberapa manfaat yang akan diperoleh dari penelitian yang


dilakukan ini, diantaranya :

1. Manfaat Teoritis

30
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk pengembangan ilmu


pengetahuan di bidang perpajakan dan menjadi suatu tambahan pembahasan
mengenai perpajakan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai pajak khususnya
mengenai pengetahuan pajak, moral pajak, dan program pengampunan pajak,
lalu sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu yang diperoleh saat kuliah.
b. Bagi Pembaca
Penelitian ini dapat sebagai bahan informasi dan dapat dijadikan referensi
bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan pengetahuan
perpajakan, moral pajak, dan program pengampunan pajak.
c. Bagi Kampus
Penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu analisis dan standar pengukuran
terhadap mahasiswa yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan sumber
daya kualitas pengetahuan para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau.
1.5 Batasan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini hanya meneliti mahasiswa jurusan Akuntansi


semester 4 sampai 8 yang berada di Universitas Muhamadiyah Riau.

1.6 Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Pada bab kedua ini berisi tentang berbagai landasan teori, uraian penjelasan,
penelitian terdahulu, hipotesis dan juga kerangka pemikiran.

Bab III Metode Penelitian

31
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Pada bab ketiga ini berisi tentang bagaimana cara dan metode yang digunakan
dalam melakukan penelitian, pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan sampel, data dan jenis data, teknik
pengumpulan data, definisi operasi variabel, skala pengukuran, dan analisis data.

BAB II

32
Universitas Muhammadiyah Riau
64

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)

Teori Perilaku Terencana adalah model berbasis niat (intentions) yang


dikembangkan oleh Ajzen (1991) yang menjelaskan maksud seseorang untuk
melakukan perilaku tertentu. Niat merupakan indikasi seberapa keras seseorang
bersedia untuk mencoba berbagai upaya mereka merencanakan untuk melakukan
perilaku (Ajzen dan Driver, 1992). Teori Perilaku Terencana merupakan teori yang
dibangun untuk memprediksi dan memahami pengaruh sikap dan motivasi pada
perilaku yang bukan di bawah kontrol individu. Teori Perilaku Terencana
menyediakan sebuah kerangka kerja untuk mempelajari sikap individu (attitude)
terhadap perilakunya (behavior). Teori ini menyatakan bahwa faktor utama dari suatu
perilaku individu adalah niat untuk menampilkan perilaku tertentu. Niat untuk
berperilaku tersebut ditentukan oleh :

a) Keyakinan bahwa melakukan perilaku tersebut akan memberikan hasil yang


diinginkan atau tidak diinginkan (sikap atas perilaku)
b) Keyakinan bahwa perilaku tersebut memang dikehendaki oleh orang lain dan dia
terdorong untuk melakukannya (norma subjektif), dan
c) Keyakinan individu mengenai mudah tidaknya perilaku tersebut ditampilkan
(kontrol perilaku persepsian). Keyakinan individu mengenai mudah tidaknya
perilaku tersebut ditampilkan menjadi penting ketika perilaku tidak sepenuhnya
merupakan kemauan sendiri.

Teori ini awalnya dinamai Theory of Reasoned Action (TRA), dikembangkan di


tahun 1967, selanjutnya teori tersebut terus direvisi dan diperluas oleh Icek Ajzen
dan Martin Fishbein. Mulai tahun 1980 teori tersebut digunakan untuk mempelajari
perilaku manusia dan untuk mengembangkan intervensi-intervensi yang lebih
mengena. Pada tahun 1988, hal lain ditambahkan pada model reasoned action yang
sudah ada tersebut dan kemudian dinamai Theory of Planned Behavior (TPB), untuk
mengatasi kekurang dekatan yang ditemukan oleh Ajzen dan Fishbein melalui
penelitian-penelitian mereka dengan menggunakan TRA (Achmat,2010). Teori
perilaku terencana (Theory of Planned Behavior) merupakan teori yang didasarkan

33
Universitas Muhammadiyah Riau
64

pada asumsi bahwa manusia merupakan makhluk rasional yang menggunakan


informasi yang memungkin bagi dirinya secara sistematis. Sebelum melakukan suatu
tindakan, individu akan memikirkan implikasi atau maksud dari tindakannya sebelum
memutuskan untuk melakukan perilaku tersebut atau tidak (Ajzen, 1991:184).

Niat merupakan fungsi dari ketiga determinan dasar yaitu: mencerminkan sikap
pribadi (personal nature), sifat sosial (social in nature), dan berhubungan dengan
masalah kontrol (issues of control) (Ajzen, 2005: 117). Widi dan Bambang (2012)
menyatakan bahwa Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) yang
dikembangkan (Ajzen, 1991) merupakan salah satu teori sikap yang banyak
diaplikasikan dalam beragam perilaku. Teori Perilaku Terencana salah satu model
psikologi sosial yang paling sering digunakan untuk meramalkan perilaku dan
merupakan prediksi perilaku yang baik karena diseimbangkan oleh niat untuk
melaksanakan perilaku. Berdasarkan Theory of Planned Behavior (TPB) Ajzen
(1991), perilaku individu dipengaruhi oleh adanya niat individu itu sendiri
(behavioral intention) terhadap perilaku tertentu. Sedangkan niat untuk berperilaku
dipengaruhi oleh variabel sikap (attitude).

Sikap terhadap kesadaran kepatuhan pajak dibentuk oleh keyakinan para calon
wajib pajak terhadap kepatuhan pajak yang meliputi segala hal yang diketahui oleh
calon wajib pajak, diyakini dan dialami calon wajib pajak mengenai pengetahuan,
pemahaman, dan pelaksanaan peraturan perpajakan yang berlaku. Keyakinan para
calon wajib pajak tentang perilaku kepatuhan pajak ini akan menghasilkan sikap
terhadap kepatuhan pajak yang nantinya akan dapat bersifat positif atau pun negatif,
yang selanjutnya akan membentuk niat patuh calon wajib pajak untuk berperilaku
patuh atau tidak patuh terhadap perpajakan.

Bentuk dari model Theory of Planned Behaviour (TPB) terdapat dalam gambar
berikut ini.

34
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Sikap terhadap
perilaku (Attitude
Towards Behaviour)

Norma Subyektif Niat Perilaku


Perilaku
(Subyective Norm) (Behavioral
(Behavioral)
Intention)
Sumber : (Asadifard, Rahman,

Persepsi Kontrol Aziz, & Hashim, 2015)


Perilaku (Perceived
Gambar 2.1. Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned
Behaviour Control)
Behaviour)

Dari gambar di atas, teori perilaku rencanaan (theory of planned behavioral) dapat


memiliki 2 fitur yaitu :

1. Teori ini mengansumsi bahwa kontrol persepsi perilaku (perceived behavioral


control) mempunyai implikasi motivasional terhadap minat. Orang – orang yang
percaya bahwa mereka tidak mempunyai sumber- sumber daya yang ada atau
tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan perilaku tertentu mungkin tidak
akan membentuk minat berperilaku yang kuat untuk melakukannya walaupun
mereka mempunyai sikap yang positif terhadap perilakunya dan percaya bahwa
orang lain akan menyetujui seandainya mereka melakukan perilaku tersebut.
Dengan demikian diharapkan terjadi hubungan antara kontrol persepsi perilaku
(perceived behavioral control) dengan minat yang tidak dimediasi oleh sikap dan
norma subyektif. Di model ini ditunjukkan dengan panah yang mennghubungkan
kontrol perilaku persepsian ( perceived behavioral control) ke minat.
2. Fitur kedua adalah kemungkinan hubungan langsung antara kontrol persepsi
perilaku (perceived behavioral control) dengan perilaku. Di banyak contoh,
kinerja dari suatu perilaku tergantung tidak hanya pada motivasi untuk
melakukannya tetapi juga kontrol yang cukup terhadap perilaku yang dilakukan.
Dengan demikian. Kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral
control) dapat mempengaruhi perilaku secara tidak langsung lewat minat, dan
juga dapat memprediksi perilaku secara langsung. Di model hubungan langsung
ini ditunjukan dengan panah yang menghubungkan kontrol persepsi perilaku
(perceived behavioral control) langsung ke perilaku (behavior).

35
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Teori perilaku rencanaan mengganggap bahwa teori sebelumnya mengenai


perilaku yang tidak dapat dikendalikan sebelumnya oleh individu melainkan, juga
dipengaruhi oleh faktor mengenai faktor non motivasional yang dianggap sebagai
kesempatan atau sumber daya yang dibutuhkan agar perilaku dapat dilakukan.
Sehingga dalam teorinya, Ajzen menambahkan satu dertiminan lagi, yaitu kontrol
persepsi perilaku mengenai mudah atau sulitnya perilaku yang dilakukan. Oleh
karena itu menurut TPB, intensi dipengaruhi oleh tiga hal yaitu: sikap, norma
subjektif, kontrol perilaku (Asadifard, Rahman, Aziz, & Hashim, 2015).

2.2 Pengetahuan Pajak

Pengetahuan sangat penting dalam membantu wajib pajak maupun calon wajib
pajak untuk dapat melaksanakan kewajibannya, khususnya pengetahuan tentang
pajak. Seorang wajib pajak dikaakan patuh tentunya harus terlebih dahulu
mengetahui apa yang menjadi kewajibannya. Apabila wajib pajak maupun calon
wajib pajak tidak memiliki dasar pengetahuan mengenai perpajakan, maka wajib
pajak dan calon wajib pajak akan mengalami kesulitan dalam mendaftarkan diri,
mengisi surat pemberitahuan (SPT), tidak mengetahui berapa jumlah yang
seharusnya dibayar dan menyetor pajaknya. Sari et all.,(2017) menyatakan
meningkatnya pengetahuan wajib pajak tentang pajak, dapat mempengaruhi tingkap
kepatuhan wajib pajak itu sendiri, hal ini disebabkan wajib pajak tersebut telah
mengetahui konsekuensi yang akan diterima apabila tidak melaksanakan
kewajibannya dengan benar.

Dalam buku yang berjudul “Perpajakan Suatu Pengantar” oleh Ramandey, L.,
(2020) menjelaskan bahwa pembangunan nasional adalah kegiatan yang
berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Untuk dapat
merealisasikan tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan
pembangunan. Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa
atau negara dalam pembiayaan pembangunan yaitu menggali sumber dana yang
berasal dari dalam negeri berupa pajak. Pajak digunakan untuk membiayai
pembangunan yang berguna bagi kepentingan bersama.

36
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Pajak adalah pungutan wajib dari rakyat untuk negara. Setiap uang yang
dibayarkan rakyat akan masuk dalam pos pendapatan negara dari sektor pajak.
Uang pajak digunakan untuk kepentingan umum, bukan untuk kepentingan
pribadi. Pajak merupakan salah satu sumber dana pemerintah untuk mendanai
pembangunan di pusat dan daerah. Pungutan pajak dapat dipaksakan karena
dilaksanakan berdasarkan undang-undang. Menurut Undang-Undang KUP No.28
Tahun 2007 pasal 1 ayat 1, pengertian pajak adalah Kontribusi wajib kepada
negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.

Rochmat Soemitro pernah mengatakan bahwa pajak adalah iuran rakyat


kepada Negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan) dengan
tiada jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang
digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Unsur-unsur yang terdapat
dalam pajak adalah :

1. Iuran dari rakyat kepada Negara. Yang berhak memungut pajak hanyalah
Negara dan iuran tersebut berupa uang bukan barang.
2. Berdasarkan Undang-Undang. Pajak dipungut berdasarkan atau dengan
kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya.
3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari Negara yang secara langsung dapat
ditunjuk dan dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya
kontraprestasi individual oleh pemerintah.
4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara, yaitu pengeluaran-
pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat lain.

Pajak merupakan hal yang sangat penting bagi setiap negara. Semakin banyak
orang yang membayar pajak, maka semakin banyak pula fasilitas dan
insfratruktur yang akan dibangun. Oleh karena itu, pajak adalah ujung tombak
pembangunan bagi negara.

2.2.1 Fungsi dan Jenis Pajak

37
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Pajak memiliki peranan yang signifikan dalam kehidupan bernegara,


khususnya pembangunan. Pajak merupakan sumber pendapatan negara dalam
membiayai seluruh pengeluaran yang dibutuhkan, termasuk pengeluaran untuk
pembangunan. Dalam buku Perpajakan oleh Damanik et all., (2020) pajak
memiliki beberapa fungsi, antara lain :

1. Fungsi Anggaran (Fungsi Budgeter)


Pajak merupakan sumber pemasukan keuangan negara dengan cara
mengumpulkan dana atau uang dari wajib pajak ke kas negara untuk
membiayai pembangunan nasional atau pengeluaran negara lainnya.
2. Fungsi Mengatur (Fungsi Regulasi)
Pajak merupakan alat untuk melaksanakan atau mengatur kebijakan negara
dalam lapangan sosial dan ekonomi. Fungsi mengatur tersebut antara lain :
a. Pajak daapt digunakan untuk menghambat laju inflasi.
b. Pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong ekgiatan ekspor,
seperti pajak ekspor barang.
c. Pajak dapat memberikan proteksi atau perlindungan terhadap barang
produksi dari dalam negeri, contohnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
d. Pajak dapat mengatur dan menarik investasi modal yang membantu
perekonomian agar semakin produktif.

3. Fungsi Pemerataan (Pajak Distribusi)


Pajak dapat digunakan untuk menyesuaikan dan menyeimbangkan antara
pembagian pendapatan dengan kesejahteraan masyarakat.
4. Fungsi Stabilisasi
Pajak dapat digunakan untuk menstabilkan kondisi dan keadaan
perekonomian, seperti untuk mengatasi inflasi, pemerintah menetapkan pajak
yang tinggi, sehingga jumlah uang yang beredar dapat dikurangi. Sedangkan
untuk mengatasi kelesuan ekonomi atau deflasi, pemerintah menurunkan
pajak. Lembaga pemerintah yang mengelola pajak negara di Indonesia adalah
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang berada dibawah Kementerian
Keuangan. Tanggung jawab atas kewajiban membayar pajak berada pada

38
Universitas Muhammadiyah Riau
64

anggota masyarakat sendiri untuk memenuhi kewajiban tersebut, sesuai


dengan sistem self-assessment yang dianut dalam sistem Perpajakan
Indonesia. Self-assesstment berarti wajib pajak menghitung,
memperhitungkan, menyetor, dan melapor kewajiban perpajakannya sendiri.
Jadi tidak memaksa wajib pajak membayar pajak sebesar-besarnya, tapi
sesuai dengan aturan perundang-undangan. DJP sesuai fungsinya
berkewajiban melakukan pembinaan, penyuluhan, pelayanan, serta
pengawasan kepada masyarakat. Dalam melaksanakan fungsinya tersebut,
DJP berusaha sebaik mungkin memberikan pelayanan kepada masyarakat
sesuai visi dan misinya.
2.2.2 Jenis – Jenis Pajak

Jenis pajak banyak ragamnya. Keragaman itu tergantung dari sisi mana kita
melihatnya. Pembagian pajak dapat dilihat dari siapa yang menanggung pajak,
lembaga yang memungut, dan juga sifatnya. Jenis-jenis pajak menurut Putra, I. M
(2020) dalam buku Perpajakan Edisi : Tax Amnesty adalah sebagai berikut :

1. Jenis Pajak Yang Menanggung :


a. Pajak Langsung, merupakan pajak yang dikenakan secara berkala
terhadap seseorang atau badan usaha berdasarkan ketetapan pajak.
b. Pajak Tidak Langsung, merupakan pajak yang dikenakan atas
perbuatan atau peristiwa dan dipungut tanpa surat penetapan pajak
lalu juga bisa dialihkan pada pihak lain.
2. Jenis Pajak Berdasarkan Lembaga Pemungut :
a. Pajak Negara, merupakan pajak yang pemungutanya dilaksanakan
oleh pemerintah pusat. Pajak yang termasuk pajak negara adalah pajak
penghasilan, pajak pertambahan nilai barang dan jasa dari pajak
penjualan atas barang mewah.
b. Pajak Daerah, merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah
daerah, baik oleh daerah tingkat I maupun tingkat II. Pajak daerah
digunakan oleh pemerintah daerah untuk membiayai rumah
tangganya.
3. Jenis Pajak Berdasarkan Sifatnya

39
Universitas Muhammadiyah Riau
64

a. Pajak Subjektif, merupakan pajak yang berpangkal pada subjeknya


(Wajib Pajak). Contohnya : pajak penghasilan, pajak bumi dan
bangunan.
b. Pajak Objektif, merupakan pajak yang dipungut berdasarkan
objeknya tanpa memerhatikan Wajib Pajak. Contohnya : pajak
penjualan dan cukai.
2.2.3 Sistem Pemungutan Pajak
a. Official Assesstment System, yaitu sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang kepada Pemerintah atau fiskus untuk menentukan besarnya pajak
yang terutang oleh Wajib Pajak. Ciri-cirinya adalah :
1. Wewenang untuk menentukan besarya pajak terutang ada pada fiskus.
2. Wajib pajak bersifat pasif.
3. Utang pajak yang timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak
oleh fiskus.
b. Self Assesstment System, yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang pada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besar pajak yang
terutang. Ciri-cirinya adalah wewenang untuk menentukan besarnya pajak
terutang ada pada Wajib Pajak sendiri, Wajjib Pajak aktif, mulai menghitung,
menyetor, dan melaporkan sendiri pajak yang terutang, fiskus hanya
mengawasi dan tidak ikut campur tangan.
c. With Holding System, yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang kepada pihak ketiga, bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang
bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib
Pajak. Ciri-cirinya adalah wewenang menentukan besarnya pajak yang
terutang ada pada pihak ketiga. Perpajakan Edisi: Tax Amnesty oleh Putra, I.
M., (2020).
2.2.4 Asas Pemungutan Pajak
a. Asas Domisili. Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan
Wajib Pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang
berasal dari dalam maupun luar negeri. Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak
Dalam Negeri.

40
Universitas Muhammadiyah Riau
64

b. Asas Sumber. Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang


bersumber di wiliyahnya tanpa memerhatikan tempat tinggal Wajib Pajak.
c. Asas Kebangsaan. Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu
Negara. Perpajakan Edisi: Tax Amnesty oleh Putra, I. M., (2020).
2.2.5 Hambatan Dalam Pemungutan Pajak

Dalam pemungutan pajak, tidak semudah dan semulus yang dibayangkan.


Terdapat 2 kelompok hambatan yang terdapat dalam pemungutan pajak, yaitu :

1. Perlawanan Pasif
Masyarakat enggan (pasif) dalam membaar pajak, yang dapat disebabkan
antara lain :
a. Perkembangan intelektual dan moral masyarakat
b. Sistem perpajakan yang mungkin sulit dipahami oleh masyarakat
c. Sistem kontrol tidak apat dilakukan atau dilaksanakan dengan baik.
2. Perlawanan Aktif
Perlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan yang dilakukan oleh
Wajib Pajak dengan tujuan untuk menghindari pajak. Bentuknya antara lain :
a. Tax Avoidance, usaha meringankan beban pajak dengan tidak
melanggar undang-undang.
b. Tax Evasion, usaha meringankan beban pajak dengan cara melanggar
undang-undang (menggelapkan pajak). Perpajakan Edisi: Tax
Amnesty oleh Putra, I. M., (2020).
2.3 Moral Pajak

Moral pajak merupakan motivasi intrinsik untuk membayar pajak yang


timbul dari kewajiban, moral untuk membayar pajak ataukepercayaan dalam
memberikan kontribusi kepada masyarakat dengan membayar pajak sehingga
berkontribusi secara sukarela pada penyediaan publik. Aspek moral dalam bidang
perpajakan menyangkut dua hal, yaitu:

1) Kewajiban perpajakan merupakan kewajiban moral yang harus ditunaikan


olehsetiap wajib pajak, dan
2) Menyangkut kesadaran moral terkait dengan alokasi atau distribusi dari
penerimaan pajak.

41
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Wajib pajak yang mempunyai kesadaran moral yang baik sebagai


warganegara dalam melaksanakan kewajiban pajaknya berbeda dengan warga
negarayang tidak mempunyai kesadaran moral. Dengan demikian diharapkan
dengan aspek moralitas dari wajib pajak akan meningkatkan kecenderungan dari
wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya.

Pendekatan tax morale merupakan alternatif kebijakan di tengah keterbatasan


pendekatan ekonomi. Otoritas perpajakan di banyak negara memiliki kemampuan
terbatas untuk mengawasi wajib pajak. Hal ini ditandai dengan jumlah wajib
pajak yang diperiksa (audit rate) yang rata-rata di bawah 1% dari total wajib
pajak yang menyampaikan SPT Adi, T., (2018). Untuk itu, kepatuhan pajak
didorong tidak hanya sebagai akibat dari tindakan pengawasan, tetapi juga hasil
dari internalisasi pajak sebagai norma sosial di masyarakat. Dalam penerapannya,
tax morale dipengaruhi tiga faktor utama. Masing-masing adalah aturan moral,
sistem pajak yang adil, dan hubungan wajib pajak dengan pemerintah (Adi, T.,
2018).

Pertama, aturan moral. Tax morale akan semakin baik pada kondisi di mana
masyarakat merasa sangat bersalah apabila tidak membayar pajak. Hal ini antara
lain disebabkan oleh kesadaran bahwa ketidakpatuhan pajak akan menyebabkan
masalah dalam penyediaan kebutuhan publik. Di samping itu, perasaan malu
(shame) apabila ketidakpatuhan tersebut terdeteksi oleh otoritas perpajakan juga
menjadi alasan wajib pajak untuk patuh. Susila et all (2016) menyatakan faktor
ini memiliki keterkaitan dengan ketaatan beragama. Adapun kaitannya dengan
tax morale, semakin seseorang taat beragama maka akan semakin baik tax
morale-nya. Dalam hal ini, ketaatan membayar pajak sebagai suatu bentuk
peraturan merupakan salah satu wujud ketaatan beragama. Selain itu membayar
pajak sebagai wujud tanggung jawab sosial mempunyai kesamaan dengan salah
satu tujuan membayar zakat atau sumbangan wajib keagamaan lainnya sebagai
wujud tanggung jawab sosial umat beragama.

Kedua, sistem pajak yang adil. Faktor ini dipengaruhi oleh besarnya beban
pajak dan manfaat yang dirasakan. Dari sisi beban pajak, aturan pajak seharusnya
menghasilkan beban pajak yang proporsional dengan kemampuan ekonomi wajib

42
Universitas Muhammadiyah Riau
64

pajak. Sementara itu, dari sisi manfaat, perlu adanya keseimbangan antara pajak
yang dibayarkan dan manfaat yang dirasakan. Manfaat itu dapat berupa
ketersediaan fasilitas umum, infrastruktur, layanan kesehatan dan pendidikan.

Ketiga, hubungan dengan pemerintah. Hal ini terkait dengan kepuasan


terhadap pemerintah yang antara lain dipengaruhi oleh perlakuan timbal balik
(reciprocity) dan sistem demokrasi. Dalam hal reciprocity, pemerintah harus
memunculkan trust bahwa uang pajak dimanfaatkan dengan tepat sasaran dan
terjaga akuntabilitasnya. Sementara itu, terkait dengan sistem demokrasi, tax
morale akan lebih tinggi pada negara yang masyarakatnya dapat berpartisipasi
langsung dalam memilih pemimpinnya. Untuk menjadikan pajak sebagai aturan
moral, perlu upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran pajak.
Salah satu caranya adalah membuat keterkaitan antara uang pajak dengan
pemanfaatannya. Informasi ini perlu disebar di tiap tempat pelayanan publik.
Dengan pendekatan ini, membayar pajak tidak hanya dirasakan sebagai tanggung
jawab pribadi. Tetapi juga tanggung jawab sosial sebagai warga negara.

2.4 Pengetahuan Tax Amnesty


2.4.1 Pengertian Tax Amnesty (Pengampunan Pajak)

Tax amnesty atau pengampunan pajak merupakan sebuah program yang


digaungkan oleh Kementerian Keuangan di bawah naungan Direktorat Jenderal
Pajak. Program ini dibentuk karena sebagian masyarakat Indonesia masih belum
dan enggan melaporkan pajaknya. Salah satu yang jadi kendala adalah
masyarakat masih kesulitan menghitung Pajak Penghasilan (PPN). Oleh sebab itu
Kementerian Keuangan mencetuskan Tax Amnesty yang bertujuan untuk
menghapuskan denda keterlambatan pembayaran pajak.

Tax Amnesty adalah penghapusan pajak yang seharusnya dibayar dengan cara
mengungkap harta dan membayar uang tebusan. Hal ini diatur dalam UU No. 11
Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak. Dalam undang-undang ini disebutkan,
wajib pajak hanya perlu mengungkap harta dan membayar tebusan pajak sebagai
pajak pemgampunan sebagai pajak pengampunan atas harta yang selama ini tidak
pernah dilaporkan. Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty ini tidak dikenai sanksi
administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan.

43
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Kewajiban perpajakan yang mendapatkan Pengampunan Pajak terdiri atas


kewajiban Pajak Penghasilan, dan Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. Jadi, Tax Amnesty
adalah sarana bagi pemerintah untuk meningkatkan pendapatan dari pajak serta
kepatuhan wajib pajak. Selain itu Tax Amnesty merupakan kebijakan yang sering
diterapkan banyak negara, tak terkecuali Indonesia. Berikut pengertian Tax
Amnesty menurut para ahli :

a. Menurut Baer dan LeBorgner, mendefinisikan pengampunan pajak sebagai


berikut “a limited-time offer by the government to a specified group of
taxpayers to pay a defined amount, in exchange for forgiveness of a
taxliability (include interest and penalties), relating to a previous tax
period(s), as well as freedom of legal prosecution”.
b. Menurut Jacques Malherbe, mendefinisikan pengampunan pajak sebagai
berikut : “the possibility of paying taxes in exchange for the forgiveness of the
amount of the tax liability (including interest and penalties), the waiver of
criminal tax prosecution, and limitations to audit tax determination for a
period of time”.
Berdasarkan definisi diatas, selain memberikan pengampunan untuk
sanksi administrasi, tax amnesty juga dapat diberikan kepada pelaporan
sukarela data kekayaan wajib pajak yang tidak dilaporkan pada masa
sebelumnya tanpa harus membayar pajak yang mungkin belum dibayarkan.
2.4.2 Tujuan dan Asas Tax Amnesty

Tujuan penyusunan Undang-Undang tentang Pengampunan Pajak adalah


sebagai berikut (Pasal 2 UU No. 11 Tahun 2016) :

a. Mempercepat pertumbuhan dan restrukturisasi ekonomi melalui pengalihan


harta, yang antara lain akan berdampak terhadap peningkatan likuiditas
domestik, perbaikan nilai tukar rupiah, penurunan suku bunga, dan
peningkatan investasi.
b. Mendorong reformasi perpajakan menuju sistem perpajakan yang lebih
berkeadilan serta perluasan basis data perpajakan yang lebih valid,
komprehensif, dan terintegrasi.

44
Universitas Muhammadiyah Riau
64

c. Meningkatkan penerimaan pajak, yang antara lain akan digunakan untuk


pembiayaan pembangunan.

Asas Tax Amnesty

Pengampunan pajak dilaksanakan berdasarkan (Pasal 2 ayat (1) dan


penjelasannya UU Nomor 11 tahun 2016) :

a. Kepastian hukum.
Pelaksanaan pengampunan pajak harus dapat mewujudkan ketertiban dalam
masyarakat melalui jaminan kepastian hukum.
b. Keadilan.
Pelaksanaan pengampunan pajak yang menunjung tinggi keseimbangan hak
dan kewajiban dari setiap pihak yang terlibat.
c. Kemanfaatan.
Seluruh pengaturan kebijakan pengampunan pajak bermanfaat bagi
kepentingan Negara, bangsa, dan masyarakat, khususnya dalam memajukan
kesejahteranaan umum.
d. Kepentingan Nasional.
Pelaksanaan pengampunan pajak mengutamakan kepentingan bangsa Negara
dan masyarakat di atas kepentingan lainnya.
2.4.3 Subjek dan Objek dalam Tax Amnesty
A. Subjek dalam Tax Amnesty

Setiap wajib pajak berhak mendapatkan pengampunan pajak. Akan tetapi,


dalam hal ini hanya Wajib Pajak yang mempunyai Surat Pemberitahuan Tahunan
Pajak Penghasilan baik bagi yang sudah memiliki NPWP maupun yang belum
ber NPWP. Oleh karena itu, untuk Wajib Pajak yang semata-mata hanya
diwajibkan melakukan pemotongan atau pemungutan pajak seperti bendaharawan
pemerintah tidak berhak mendapatkan amnesti pajak. Kemudian, bagi Wajib
Pajak yang belum memiliki NPWP, caranya harus mendaftarkan diri terlebih
dahulu untuk memperoleh NPWP di KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat
tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak yang bersangkutan. Subjek
pengampuan pajak menurut peraturan Direktur Jenderal Pajak (DJP) Nomor
PER-11/PJ/2016, meliputi :

45
Universitas Muhammadiyah Riau
64

a. Wajib Pajak yang mempunyai kewajiban menyampaikan Surat


Pemberitahuan Pajak Penghasilan
b. Orang pribadi seperti petani, nelayan, pensiunan, tenaga kerja Indonesia atau
subjek pajak warisan yang belum terbagi, yang jumlah penghasilannya pada
Tahun Pajak Terakhir dibawah Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dapat
tidak menggunakan haknya uuntuk mengikuti Pengampunan Pajak.
c. Warga Negara Indonesia (WNI) yang tidak bertempat tinggal di Indonesia
lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan dan tidak mempunyai
penghasilan dari Indonesia merupakan Subjek Pajak luar negeri dan dapat
tidak menggunaakan haknya untuk mengikuti pengampunan pajak.

B. Objek dalam Tax Amnesty

Nilai harta yang diungkap dalam Surat Pernyataan untuk tax amnesty meliputi
:

a. Nilai harta yang tidak dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan PPh
Terakhir.
b. Nilai harta tambahan yang belum atau belum seluruhnya dilaporkan dalam
Surat Pemberitahuan Tahunan PPh Terakhir.

Meski demikian, hanya nilaimharta tambahan yang belum atau belum


seluruhnya dilaporkan dalam Surat Pemeberitahuan Tahunan Pajak Penfghasilan
Terakhir yang menjadi objek pengampunan pajak yang wajib dibayarkan uang
tebusannya. Kemudian melalui Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
11/PJ/2016, diatur lebih lanjut harta yang termasuk dalam pengetian harta
tambahan yang terdiri dari :

a. Harta warisan
b. Harta hibahan yang diterima keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus
satu derajat yang belum atau belum seluruhnya dilaporkan dalam Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan.
2.4.4 Tarif Tax Amnesty

46
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Program Pengungkapan Suarela (PPS) atau tax amnesty jilid II telah dimulai
sejak 1 Januari 2022. Program ini akan berjalan selama enam bulan hingga 30
Juni 2022. Program ini terbagi menjadi dua kebijakan, yaitu :

a. Kebijakan pertama berlaku untuk WP orang pribadi dan badan peserta tax
amnesty jilid I. Harta yang dilaporkan dalam kebijakan pertama berupa aset
dari 1 Januari 1985-31 Desember 2015. Tarif PPh final yang berlaku untuk
kebijakan pertama adalah 11% untuk deklarasi harta luar negeri tapi tidak
dialihkan ke Indonesia. Tarif 8% untuk deklarasi aset dalam negeri dan
repatriasi. Kemudian, tarif 6% bagi harta luar negeri yang direpatriasi dan
harta dalam negeri yang dideklarasikan di surat berharga negara (SBN),
hilirisasi SDA, dan energi terbarukan.
b. Kebijakan kedua berlaku untuk WP orang pribadi dan badan yang
berkewajiban perpajakannya belum mengikuti tax amnesty jilid I. Harta yang
dilaporkan 2016 hingga 2020. Dalam kebijakan kedua, tarif PPh final sebesar
18% diberikan untuk deklarasi aset dalam negeri dan repatriasi. Untuk
repatriasi dan deklarasi harta dalam negeri yang diinvestasikan di SBN,
hilirisasi SDA, dan energi terbarukan, tarif yang berlaku sebesar 12%.

Berikut rumus menghitung uang tebusan :


Tebusan = Tarif x Harta Bersih
Harta Bersih : Merupakan selisih antara harta tambahan dengan utang* yang
berkaitan dengan perolehan harta tambahan.
*) utang tersebut belum diungkapkan dalam SPT PPh Terakhir
Tabel 2.1 Tarif Tax Amnesty

Sumber : kaplmr.com
Periode Pengungkapan Harta yang

Penyampaian Dialihkan ke atau berada di Luar Negeri dan tidak


Permohonan NKRI dialihkan ke dalam NKRI

Periode I 2% 4%

Periode II 3% 6%

Periode III 5% 10%

47
Universitas Muhammadiyah Riau
64

2.4.5 Jenis-Jenis Tax Amnesty

Ada beberapa jenis pengampunan pajak atau Tax Amnesty yang disebutkan oleh
yaitu :

1. Filling Amnesty. Pengampunan yang diberikan dengan menghapuskan sanksi


bagi wajib pajak yang terdaftar namun tidak pernah mengisi SPT “non-filers”
pengampunan diberikan jika mereka mau mulai untuk mengisi SPT.
2. Record-Keeping Amnesty. Memberikan penghapusan sanksi untuk kegagalan
dalam memelihara dokumen perpajakan di masa lalu, pengampunan diberikan
jika wajib pajak untuk selanjutnya dapat memelihara dokumen
perpajakannya.
3. Revision Amnesty. Ini merupakan suatu kesempatan untuk memperbaiki SPT
di masa lalu tanpa dikenakan atau diberikan pengurangan sanksi.
Pengampunan ini memungkinkan wajib pajak untuk memperbaiki SPT-nya
yang terdahulu “yang menyebabkan adanya pajak yang masih harus dibayar”
dan membayar pajak yang tidak ” missing” atau belum dibayar “outstanding”,
wajib pajak tidak akan secara otomatis kebal terhadap tindakan pemeriksaan
dan penyidikan.
4. Investigation Amnesty. Pengampunan yang menjanjikan tidak akan
menyelidiki sumber penghasilan yang dilaporkan pada tahun-tahun tertentu
dan terdapat sejumlah uang pengampunan “amnesty fee” yang harus dibayar.
Pengampunan jenis ini juga menjanjikan untuk tidak akan dilakukannya
tindakan penyidikan terhadap sumber penghasilan atau jumlah penghasilan
yang sebenarnya. Pengampunan ini sering dikenal dengan pengampunan yang
erat dengan tindak pencucian “laudering amnesty”.
5. Prosecution Amnesty. Pengampunan yang memberikan penghapusan tindak
pidana bagi wajib pajak yang melanggar undang-undang, sanksi dihapuskan
dengan membayarkan sejumlah kompensasi.
2.5 Pengertian Niat
Pendekatan teoritis yang digunakan untuk menjelaskan niat dalam penelitian
ini adalah teori perilaku terencana (Theory of Planned Behavior) yang merupakan
pengembangan teori tindakan beralasan (Theory of Reasoned Action) yang
dikemukakan oleh Ajzen. Model TPB (Theory of Planned Behavior) yang

48
Universitas Muhammadiyah Riau
64

dikembangkan oleh Ajzen menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi niat


untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Niat adalah suatu keinginan
seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu. Menurut Havelka, niat adalah
kemungkinan subjektif bahwa individu akan melakukan perilaku yang spesifik,
dengan mempertimbangkan tipe dari kepercayaan yang merupakan target
individu dan atribut dari perilaku. Niat merupakan faktor yang mendorong
bagaimana seseorang berkeinginan kuat untuk melakukan usaha suatu perilaku.
Seseorang akan melakukan suatu perilaku (behavior) jika mempunyai keinginan
(behavioral intention) untuk melakukannya.
Niat (intention) didefinisikan sebagai keinginan untuk melakukan perilaku.
Niat erat kaitannya dengan motivasi, yaitu dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan
tujuan tertentu. Niat yang baik akan mendorong timbulnya motivasi untuk
berbuat baik. Tindakan yang baik akan memberikan hasil yang baik pula dan jika
terus diulang akan terinternalisasi dalam diri seseorang sehingga tercipta pribadi
dengan perilaku yang baik, begitu pula sebaliknya. Niat tidak selalu statis dan
dapat berubah seiring dengan berjalannya waktu sehingga dapat disimpulkan
semakin lebar interval waktu semakin mungkin terjadi perubahan pada niat.
Nazar et all (2008) yang dikutip oleh Arini, A. C., (2010:54) niat terdiri dari dua
elemen yaitu niat terhadap perilaku dan kemungkinan akan melakukan perilaku.
Niat terhadap perilaku menunjukkan seberapa jauh seseorang akan melakukan
perilaku di masa yang akan datang. Niat untuk memenuhi kewajiban
perpajakannya merupakan indikator yang layak untuk mengukur tingkat
kepatuhan wajib pajak. Niat memenuhi kewajiban perpajakan seseorang ataupun
badan, menunjukkan adanya kemauan untuk meningkatkan kepatuhan wajib
pajak. Hal tersebut menunjukkan bahwa niat terhadap perilaku berhubungan
dengan perilaku aktual. Sehingga, mengukur niat akan dapat memberikan
indikasi terhadap perilaku calon wajib pajak untuk memenuhi kewajiban
perpajakannya dikemudian hari.
2.6 Kepatuhan Wajib Pajak
Kepatuhan wajib pajak merupakan sebuah tindakan yang mencerminkan
patuh dan sadar terhadap ketertiban dalam kewajiban perpajakan wajib pajak

49
Universitas Muhammadiyah Riau
64

dengan melakukan pembayaran dan pelaporan atas perpajakan masa dan tahunan
dari wajib pajak yang bersangkutan baik untuk kelompok orang atau modal
sendiri sebagai modal usaha sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
Sebagai negara yang menganut sistem self assessment, kepatuhan pajak
menjadi salah satu faktor terpenting dalam penerimaan serta pelaksanaan
kewajiban perpajakan. Pasalnya, dalam sistem self assessment, pemerintah
memberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk menghitung, menyetor, dan
melaporkan sendiri kewajiban perpajakannya.
Kepatuhan pajak (tax compliance) dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku
di mana Wajib Pajak (WP) memenuhi semua kewajiban perpajakan dan
melaksanakan hak perpajakannya. Terdapat dua macam kepatuhan, yakni
kepatuhan formal dan kepatuhan materiil. Kepatuhan formal adalah suatu
perilaku dimana WP berupaya memenuhi kewajiban perpajakan secara formal
sesuai dengan ketentuan formal dalam Undang-Undang perpajakan. Kepatuhan
materiil adalah suatu perilaku dimana WP secara substantif memenuhi semua
keuntungan materiil perpajakan, yakni sesuai isi dan jiwa undang-undang
perpajakan (Nurmantu dalam Cahyonowati 2016).
Pada umumnya, kepatuhan pajak dapat dibagi menjadi dua. Pertama,
kepatuhan secara administratif atau secara formal, yang mencakup sejauh mana
wajib pajak patuh terhadap persyaratan prosedural dan administrasi pajak,
termasuk mengenai syarat pelaporan serta waktu untuk menyampaikan dan
membayar pajak. Kedua, kepatuhan secara teknis atau materiel, yang mengacu
pada perhitungan jumlah beban pajak secara benar. Kepatuhan pajak materiel
juga dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi
ketentuan materiel perpajakan, yaitu sesuai isi dan jiwa undang-undang
perpajakan. Kepatuhan dapat diidentifikasi berdasarkan pada kepatuhan wajib
pajak dalam mendaftarkan diri, kepatuhan wajib pajak untuk melaporkan surat
pemberitahuan (SPT) secara benar, lengkap dan jelas, serta kepatuhan dalam
pembayaran piutang perpajakan. Ketiga indikator kepatuhan pajak ini pula yang
digunakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebagai dasar untuk menganalisis
risiko kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan hasil analisis ini DJP kemudian
menyusun peta kepatuhan guna membuat skema pilihan perlakuan (treatment)

50
Universitas Muhammadiyah Riau
64

untuk wajib pajak berdasarkan perilaku kepatuhan wajib pajak dan kapasitas
sumber daya yang dimiliki.
2.6.1 Mahasiswa Sebagai Calon Patuh Wajib Pajak

Mahasiswa sebagai para calon pembayar pajak memiliki peranan penting bagi
keberhasilan pajak pada masa yang akan datang. Diharapkan mahasiswa sebagai
calon wajib pajak dapat menjadi wajib patuh nantinya. Dengan mengamati
kondisi saat ini, maka urgensi pajak bagi pembangunan yang semakin luntur
ditengah masyarakat Indonesia di masa sekarang tentu saja membuat pemerintah
resah. Masyarakat Indonesia, terutama generasi muda (mahasiswa) masih banyak
yang kurang menyadari betapa penting peran pajak dalam pembangunan
Indonesia yang harus terus berlangsung. Hal ini terjadi karena mereka kurang
memahami bahwa pengertian pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,
yang diatur dalam Pasal 1 Ayat 1 UndangUndang No 28 Tahun 2007 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Mereka beranggapan bahwa di
zaman yang serba modern ini, segala sesuatu harus berdampak secara langsung
dan berguna bagi mereka pada saat itu juga. Di saat seperti inilah,kita sebagai
mahasiswa penggerak utama terciptanya kesadaran pajak bagi masyarakat umum
harus dengan giat mengedukasi para generasi muda (mahasiswa) betapa
pentingnya pajak bagi kemajuan bangsa dan negara. Diharapkan para generasi
muda (mahasiswa) dapat memahami fungsi dan manfaat pajak lebih jauh
sehingga timbul kesadaran membayar pajak sejak dini.

Edukasi perpajakan harus dilakukan kepada generasi muda agar tumbuh


kesadaran pentingnya pajak dalam diri mereka sehingga mereka dapat memberi
pengaruh positif kepada orang-orang di sekitar mereka tentang urgensi membayar
pajak. Bung Karno pernah berkata, "Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan
kucabut semeru dari akarnya, beri Aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan
dunia!" Dari kata-kata Bung Karno tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa
generasi muda mempunyai peran vital dalam keberlangsungan Negara Republik
Indonesia. Para pemuda ialah generasi yang nantinya akan membawa Bangsa

51
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Indonesia di masa depan, menjadi pemimpin, dan penggerak perekonomian


bangsa.

2.7 Penelitian Terdahulu


Dalam melakukan penelitian penulis merujuk kepada beberapa penelitian
terdahulu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

2.2 Tabel Penelitian


No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Dewi Kusuma Pengaruh Hasil penelitian yaitu pengetahuan pajak


Wardani dan Pengetahuan tidak memiliki pengaruh terhadap niat
Fidia Nur Pajak dan Sanksi patuh pajak dan sanksi pajak tidak
Rahmadini, Pajak Terhadap memiliki pengaruh terhadap niat patuh
(2022) Niat Untuk Patuh pajak.
Calon Wajib
Pajak.

2. Ara Faridah Nur Pengaruh Pengetahuan pajak tidak berpengaruh


Sausan Arka Pengetahuan signifikan terhadap kepatuhan wajib
dan Umaimah, Pajak, Moral pajak, sedangkan moral pajak dan sanksi
(2022) Pajak, dan Sanksi pajak berpengaruh secara signifikan
Pajak Terhadap terhadap kepatuhan wajib pajak.
Kepatuhan Calon
Wajib Pajak.

3. Dewi Kusuma Pengaruh Tax Hasilnya yaitu tax morale tidak


Wardani dan Morale Terhadap berpengaruh terhadap niat patuh pajak,
Ayu Wulandari, Niat Untuk Patuh kesadaran pajak tidak dapat memperkuat
(2022) Calon Wajib pengaruh positif tax morale terhadap
Pajak Dengan niat patuh pajak.
Kesadaran Pajak
Sebagai Variabel
Moderasi (Studi
Kasus Pada
Mahasiswa UST
Sebagai Calon
Wajib Pajak).

4. Andralya Kepatuhan Pajak Tax Morale berpengaruh


Fachrainy, Generasi Muda positifsignifikan terhadap kepatuhan

52
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Ratna Hindria Sebagai Calon wajib pajak generasi muda, kesadaran


Dyah Pita Sari, Wajib Pajak membayar pajak berpengaruh positif
dan Ermawati, Potensial. signifikan terhadap kepatuhan wajib
(2021) pajak generasi muda, dan pengetahuan
pajak juga berpengaruh positif
signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak generasi muda.

5. Isnaini Pengaruh Secara parsial pengetahuan perpajakan


Anniswati Pengetahuan berpengaruh positif sighnifikan terhadap
Rosyida, (2018) Perpajakan, kepatuhan wajib pajak, kesadaran
Kesadaran, dan berpengaruh positif signifikan terhadap
Pengetahuan Tax kepatuhan wajib pajak, dan pengetahuan
Amnesty tax amnesty berpengaruh positif
Terhadap signifikan terhadap kepatuhan wajib
Kepatuhan Wajib pajak.
Pajak.

Sumber : Diolah oleh Penulis

2.8 Hipotesis
2.8.1 Pengaruh Pengetahuan Pajak Terhadap Niat Patuh Pajak

Hipotesis pertama yaitu pengaruh pengetahuan pajak terhadap niat patuh


wajib pajak. Pengetahuan perpajakan adalah suatu proses dimana wajib pajak
atau pun calon wajib pajak memahami dan mengetahui tentang perpajakan,
peraturan dan Undang-Undang, kebijakan, serta tata cara perpajakan dan
menerapkannya untuk dapat melakukan kegiatan perpajakan seperti, membayar
pajak, melaporkan SPT, dan sebagainya. Jika seseorang telah memahami dan
mengerti tentang perpajakan maka akan terjadi peningkatan pada kepatuhan
wajib pajak. Behavioral beliefs sebagaimana dalam TPB adalah di mana individu
mempunyai rasa yakin akan konsekuensi dari suatu perilaku positif atau negatif
yang kemudian menjadi penentu dalam pengambilan keputusan seseorang. Lianty
et al., (2017) menyimpulkan bahwa jika responden secara keseluruhan telah
mengetahui kewajiban dan hak-haknya sebagai wajib pajak, telah mengetahui
berapa besar tarif pajak yang dikenakan, mengetahui persyaratan timbul dan
hapusnya utang pajak, dan sebagainya sehingga dapat dikatakan bahwa
pengetahuan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini

53
Universitas Muhammadiyah Riau
64

sesuai dengan penelitian yang dilakukan Mandowally (2020) yang membuktikan


bahwa pengetahuan pajak memiliki pengaruh yang positif terhadap niat patuh
pajak.

Dari penjabaran diatas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :

H1 : Pengetahuan Pajak berpengaruh positif terhadap Niat Patuh pajak

2.8.2 Pengaruh Moral Pajak Terhadap Niat Patuh Pajak

Teori perilaku terencana biasanya disebut dengan teori yang dilandasi pada
asumsi bahwa setiap individu menggunakan informasi yang memungkinakan
bagi individu secara terstruktur sebagai makhluk yang rasional. Teori perilaku
terencana (TPB) ini saling terkait terhadap penelitian mengenai moral pajak
karena perilaku patuh calon wajib pajak pada saat menunaikan kewajibannya
dalam perpajakan disebabkan oleh niat yang timbul dalam diri calon waajib
pajak. Hal ini bersifat signifikan degan moral pajak karena apabila calon wajib
pajak memiliki moral pajak sebagai motivasi dasar dalam berperilaku patuh yang
didasari kemauan, kesadaran, serta kesungguhan yang akan berpengaruh serta
memberikan dorongan untuk para calon wajib pajak senantiasa patuh terhadap
perpajakan. Moral pajak bisa diartikan sebagai motivasi yang timbul diluar faktor
ekonomi yang bekerja mengikuti mata batin seseorang untuk bersikap patuh yang
timbul dari motivasi dasar tiap inidivu. Hal ini juga dikatakan oleh Sani et all.,
(2018) bahwa tindakan patuh dapat disebabkan oleh moral pajak yang dimiliki
individu. Moral pajak memiliki pengaruh positif terhadap niat patuh pajak, hal ini
didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho, W. C., (2019) dan
(Sriniyati, 2020) yang mengungkapkan bahwa moral pajak berpengaruh positif
terhadap kepatuhan pajak.

Dari Penjabaran diatas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :

H2 : Moral Pajak berpengaruh positif terhadap Niat Patuh Pajak

2.8.3 Pengaruh Pengetahuan Tax Amnesty Terhadap Niat Patuh Pajak

Teori perilaku terencana (TPB) ini saling terkait terhadap penelitian mengenai
pemahaman calon pajak mengenai pengetahuan tax amnesty atau pengampunan

54
Universitas Muhammadiyah Riau
64

perpajakan terhadap niat patuh pajak. karena perilaku patuh calon wajib pajak
pada saat menunaikan kewajibannya dalam perpajakan disebabkan oleh niat yang
timbul dalam diri calon waajib pajak. Tujuan dari adanya program pengampunan
pajak (tax amnesty) ialah untuk memberikan tambahan penerimaan pajak dan
kesempatan bagi para wajib pajak yang tidak patuh menjadi patuh. Tax amnesty
diharapkan menghasilkan penerimaan pajak yang selama ini belum dibayarkan
dan meningkatkan kepatuhan serta efektivitas pembayaran karena daftar
kekayaan wajib pajak semakin akurat. Tax amnesty memberikan kesempatan bagi
wajib pajak untuk membersihkan seluruh permasalahan perpajakan atau
pelanggaran pajak yang telah dibuat pada masa lalu yang sekaligus memperbaiki
pelaporan pajak kedepannya sehingga wajib pajak menjadi lebih patuh terhadap
perpajakan. Pengampunan pajak (Tax Amnesty) dijadikan sebagai rangsangan
positif sehingga wajib pajak yang dulunya lalai dan tidak patuh menjadi patuh
dengan mengikuti program pengampunan pajak (tax amnesty) ini. Pada penelitian
yang dilakukan oleh Mulyani, A., (2019) menyimpulkan bahwa tax amnesty
berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

Dari penjabaran diatas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :

H3 : Pengetahuan Tax Amnesty berpengaruh positif terhadap Niat Patuh


Pajak

Berikut adalah kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian ini :

Pengaruh Pengetahuan
Pajak
(H1)

Pengaruh Moral Pajak Niat Patuh Pajak


(H2) (Y1)

Pemahaman
Pengetahuan Tax
Amnesty BAB III
(H3)

55
Universitas Muhammadiyah Riau
64

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
adalah penelitian menggunakan proses data berupa angka yang digunakan sebagai
menyelidiki, menjelaskan serta menginterprestasikan gambaran dari pengaruh sosial
yang tidak dapat diukur atau di gambarkan melalui pendekatan kualitatif (Saryono,
2010).
Deskriptif adalah pendekatan yang digunakan untuk menjelaskan atau
memberi pengertian atas objek yang diuji melalui data yang telah diolah sebagaimana
adanya tanpa melakukan pengertian dan membuat kesimpulan secara umum.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan Universitas Muhammadiyah Riau yang beralamat di
Jalan Tuanku Tambusai, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru
(tepat di sebelah Mall SKA Pekanbaru). Tempat ini dipilih karena sesuai dengan
pembahasan penelitian. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2022.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian


3.3.1 Populasi
Menurut Handayani (2020) populasi adalah totalitas dari setiap elemen yang
akan diteliti yang memiliki ciri sama, bisa berupa individu dari suatu kelompok,
peristiwa, atau sesuatu yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh Mahasiswa Program Studi Akuntansi. Jumlah mahasiswa aktif program studi
Akuntansi di Universitas Muhammadiyah Riau yang diperoleh dari website
Pddikti.kemdikbud.go.id adalah 1306 mahasiswa.
3.3.2 Sampel
Menurut Siyoto sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang
diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Jika
penelitian yang dilakukan sebagian dari populasi maka bisa dikatakan bahwa
penelitian tersebut adalah penelitian sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah
sebanyak 297 mahasiswa.

56
Universitas Muhammadiyah Riau
64

3.4 Teknik Pengumpulan Sampel


Teknik pengumpulan sampel yaitu sampel random sampling. Simple Random
Sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi
yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu Sugiyono (2018). Setiap anggota himpunan bagian memiliki
kemungkinan yang sama untuk dipilih.  
Mengenai jumlah sampel peneliti mengambil Teknik pengambilan sampel
yang merujuk kepada Teknik Ukuran Sampel Krejcie dan Morgan yaitu 297 sampel.
Salah satu penentuannya adalah dengan menggunakan tabel yang di susun oleh
Krejcie dan Morgan sebagaimana dalam Determining Sample Size For Research
Activities, Aducational and Psychological Measurement, 30, 607-610.
Rumusan umum dalam pengambilan ukuran sampel menurut Krejcie dan
Morgan ini sebagai berikut :
Adapun pengukuran sampel tersebut didasarkan dengan rumusan :
2.
{λ N .P.Q}
S= 2 2.
{d (N−1)+ λ P . Q}
dimana :
S = Jumlah sampel
2
λ = Lamda (faktor pengali) dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10%
N = Ppopulasi
P (populasi menyebar normal) = Q = 0,5
d = 0,05

Tabel 3.1

57
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Tabel Ukuran Sampel Krecjie dan Morgan


N S N S N S N S N S

10 10 100 80 280 162 800 260 2800 338

15 14 110 86 290 165 850 265 3000 341

20 19 120 92 300 169 900 269 3500 346

25 24 130 97 320 175 950 274 4000 351

30 28 140 103 340 181 1000 278 4500 354

35 32 150 108 360 186 1100 285 5000 357

40 36 160 113 380 191 1200 291 6000 361

45 40 170 118 400 196 1300 297 7000 364

50 44 180 123 420 201 1400 302 8000 367

55 48 190 127 440 205 1500 306 9000 368

60 52 200 132 460 210 1600 310 10000 370

65 56 210 136 480 214 1700 313 15000 375

70 59 220 140 500 217 1800 317 20000 377

75 63 230 144 550 226 1900 320 30000 379

80 66 240 148 600 234 2000 322 40000 380

85 70 250 152 650 242 2200 327 50000 381

90 73 260 155 700 248 2400 331 75000 382

95 76 270 159 750 254 2600 335 100000 384

Sumber : qhaireenizzati.wordpress.com
3.5 Data dan Jenis Data
Data dalam penelitian ini merupakan data primer yaitu data yang berasal
langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan
langsung dengan permasalahan yang di teliti. Pengambilan data primer menggunakan
kuisioner yang disebar melalui online menggunakan Google Form. Apabila dilihat
dari jenis datanya maka penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang
berbentuk angka atau mempunyai skala numerik (Kuncoro, 2009).
Sumber data primer ini diperoleh langsung dari setiap mahasiswa sebagai
calon wajib pajak. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data-data yang berasal
dari literatur yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

58
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian dilakukan


melalui media kuesioner. Pelaksaan pengumpulan data dengan membagikan
kuesioner secara online dengan menggunakan Google Form pada mahasiswa
akuntansi Universitas Muhammadiyah Riau. Dalam penelitian ini, memberikan
kuesioner kepada responden yang berisi pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan
topik penelitian. Kemudian, responden diminta untuk mengisi setiap butir pernyataan
dalam kuesioner tersebut.
Metode kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara
menggunakan daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk dijawab
dengan memberikan angket. Dalam penelitian ini, memberikan kuesioner kepada
responden yang berisi pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan topik penelitian.
Kemudian, responden diminta untuk mengisi setiap butir pernyataan dalam kuesioner
tersebut.

3.7 Definisi Operasi Variabel


Variabel adalah suatu komponen atau perilaku atau nilai dari orang, obyek
atau kegiatan yang memiliki jenis tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk diuji
dan kemudian di berikan kesimpulan atas penelitian tersebut (Sugiyono, 2013).
Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel dependen (terikat), dan
variabel dependen (bebas). Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah
Niat Patuh Pajak. Variabel independen (bebas) yaitu Pegetahuan Pajak, Moral Pajak,
dan Pengetahuan Tax Amnesty. Indikator-indikator dalam variabel tersebut
dikembangkan menjadi pernyataan-pertanyaan dalam kuesioner dengan
menggunakan skala Likert. Skala Likert yang digunakan memiliki empat pilihan
jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan SangatTidak
Setuju (STS). Defisini Operasional dari variabel-variabel tersebut adalah sebagai
berikut:
3.7.1 Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variable keluaran yang dipengaruhi atau yang
menjadi dampak, karena adanya varibel bebas (Sugiyono, 2013)

Tabel 3.2

59
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Variabel Dependen
Variabel Indikator Skala
Niat Patuh Pajak 1. Kecenderungan Likert
2. Keputusan
(Sumber : Lilis Suryani, 2017)

Sumber : Diolah oleh penulis


3.7.2 Variabel Independen
Variabel Independen adalah variabel bebas yang mempengaruhi atau yang
menjadi penyebab masalah dan munculnya variabel terikat (Sugiyono, 2013).
Tabel 3.3
Variabel Independen
Variabel Independen Indikator Skala
Pengetahuan Pajak 1. Pengetahuan mengenai Likert
ketentuan umum dan
tata cara perpajakan
2. Pengetahuan mengenai
fungsi perpajakan
3. Pengetahuan mengenai
sistem perpajakan di
Indonesia
(Sumber : Titis Wahyu Adi,
2018)
Moral Pajak 1. Melanggar Etika Likert
2. Perasaan Bersalah
3. Prinsip Hidup
4. Melanggar Prosedur
(Sumber : Ahmad Sani, 2017)
Pengetahuan Tax Amnesty 1. Pemahaman Likert
2. Pengaruh pajak di masa
mendatang
(Sumber :Ulfah Kartini,
2018)
Sumber : Diolah oleh Penulis MULAI DARI BAWAH SINI KE BAWAH SUDAH DI UBAH
3.8 Skala Pengukuran
Penyekoran dan pengukuran pada alternatif jawaban menggunakan skala
Likert yang dimodifikasi dengan menghilangkan jawaban di tengah yaitu ragu-ragu,
menjadi skala 1 sampai 4 Hadi (1991) Modifikasi skala Likert menurut Hadi (1991)
dapat dilakukan berdasarkan dua alasan. Pertama, kategori jawaban yang tengah
memiliki makna ganda.
Kategori jawaban yang bermakna ganda ini tidak diharapkan oleh suatu
instrumen. Kedua, tersedianya kategori jawaban di tengah menimbulkan
kencenderungan menjawab ditengah (central tendency effect). Tersedianya jawaban
ditengah akan menghilangkan banyak data penelitian, sehingga mengurangi banyak

60
Universitas Muhammadiyah Riau
64

informasi yang dapat dijaring pada responden.


Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
skala likert. Adapun skala likert yang digunakan adalah sebagai berikut:
Skor 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
Skor 2 = Tidak Setuju (TS)
Skor 3 = Netral (N)
Skor 4 = Setuju (S)
Skor 5 = Sangat Setuju (SS)

3.9 Analisis Statistik Deskriptif


Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi
sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum Sugiyono (2007). Data yang akan dilihat adalah dari rata- rata
(mean), standar deviasi. Nilai maksimal, nilai minimum, dan jumlah data penelitian.

3.9.2 Uji Kualitas Data


3.9.2.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.
Uji validitas dilakukan dengan cara mengorelasikan antara skor item dengan skor
total item (Ghozali, 2013). Teknik analisis yang digunakan adalah koefisien korelasi
Product Moment dari Pearson, dengan kesimpulan tingkat signifikan sebesar 5%,
apabila r hitung > r tabel maka item-item pernyataan pada kuesioner berkorelasi
signifikan terhadap skor total item pernyataan, maka instrumen atau item-item
pernyataan dianggap valid. Sedangkan apabila r hitung < r tabel maka item-item
pernyataan yang ada pada kuesioner tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total
item pernyataan, maka instrumen atau item-item pernyataan dinyatakan tidak valid.

3.9.2.2 Uji Realibilitas


Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi responden dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan. Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen
tersebut menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas diukur dengan uji statistika
Cronbach’s Alpha (α) jika nilai alpha lebih dari 0,6 maka dikatakan reliabel,

61
Universitas Muhammadiyah Riau
64

sedangkan apabila nilai Cronbach’s Alpha kurang dari 0,6 maka pertanyaan pada
variabel tersebut dikatakan tidak reliabel.

3.9.3 Uji Asumsi Klasik


3.9.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui distribusi data
dalam variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang akan
digunakan dalam peneliti keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak normal.
Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai distribusi normal. Pengujian
normalitas dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov yang menguji beda
antara data yang ingin diuji normalitasnya dengan data normal baku jika nilai
signifikansi > 0,05 maka menunjukan data berdistribusi normal dan sebaliknya jika
nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal (Ghozali, 2013).

3.9.3.2 Uji Multikolonieritas


Menurut (Ghozali, 2016) Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen (X). Uji
multikolinearitas ini adalah salah satu model regresi linear berganda, dimana model
regresi yang baik seharusnya tidak ditemukan korelasi antara variabel-variabel
bebasnya. Ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance < 0,1
dan nilai Variance Inflation (VIF) ≥ 10, artinya variabel mengalami multikolinearitas
(Ghozali, 2013).

3.9.3.3 Uji Heteroskedastisitas


Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan sama
atau tidaknya variance dan residual suatu pengamatan dengan pengamatan yang lain.
Heteroskedastisitas dapat diuji menggunakan uji Glesjer dengan syarat pengambilan
keputusan adalah nilai signifikansi dari variabel independen > 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).

3.10 Uji Regresi Linear Berganda

62
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan tujuan untuk


menguji pengaruh variabel Pengetahuan Pajak (X1), Moral Pajak (X2), dan Tax
Amnesty (X3), terhadap Niat Patuh Pajak (Y).
Rumus persamaan regresi berganda secara statistik adalah sebagai berikut:

Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+e

Keterangan:
Y : Pencegahan Kecurangan
a : Konstanta
b1b2b3: Koefisien Regresi
X1 : Pengetahuan Pajak
X2 : Moral Pajak
X3 : Tax Amnesty
e : Error

3.11 Uji Hipotesis


3.11.1 Uji Parsial (Uji-t)
Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (X) secara
partial (masing-masing) terhadap variabel dependen (Y). Kriteria pengujian untuk uji
t yaitu hipotesis diterima apabila nilai signifikansi (sig) < probabilitas 0,05 dan nilai
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔> 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 yang berarti ada pengaruh variabel independen (X) terhadap
variabel dependen (Y). Uji hipotesis ditolak apabila nilai signifikansi (sig)
probabilitas 0,05 dan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔< 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 yang berarti tidak ada pengaruh variabel
independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

3.11.2 Uji Koefisien Determinasi (r2)


Koefisien determinasi berganda digunakan untuk mengukur seberapa besar
pengaruh variabel-variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Apabila
nilai koefisien determinasi semakin besar maka pengaruh variabel independen (X)
terhadap variabel dependen (Y) semakin besar, begitu pun sebaliknya.

63
Universitas Muhammadiyah Riau
64

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Demografi Responden


Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Riau yang beralamat
di Jalan Tuanku Tambusai, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru
(tepat di sebelah Mall SKA Pekanbaru). Teknik Pengumpulan data pada penelitian
ini yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner secara langsung kepada setiap
responden. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu dengan
menggunakan sampel random sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan
pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Jumlah Seluruh Sampelnya
sebanyak 297 mahasiswa/i prodi akuntansi di Universitas Muhammadiyah Riau.
Proses penyebaran dan pengambilan kuesioner dilakukan mulai tanggal 21 Juli 2023
hingga tanggal 6 Agustus 2023. Adapun tingkat pengembalian kuesioner dapat
dilihat pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner
No. Keterangan Jumlah Persentase
1. Kuesioner yang disebar 297 100%
2. Kuesioner yang dikembalikan 244 82%
3. Kuesioner yang tidak kembali 53 18%
4. Kuesioner yang dapat diolah 244 82%
Sumber : Data Primer yang diolah, (2023)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa kuesioner yang disebar yaitu
sebanyak 297 kuesioner atau 100%, kemudian kuesioner yang kembali sebanyak 244
kuesioner atau 82% dari total responden, kemudian kuesioner yang tidak kembali ada
sebanyak 53 kuesioner atau 18% dari total responden hal ini dikarenakan banyaknya
mahasiswa/i yang berada diluar kelas. Dan kuesioner yang dapat diolah yaitu
sebanyak 244 kuesioner atau 82% dari total responden.

4.1.1 Responden BerdasarkanJenis Kelamin

Perbandingan jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada


tabel 4.2 berikut :

35
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1. Laki-laki 161 66%
2. Perempuan 83 34%
Total 244 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, (2023)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden yang telah


berpartisipasi terbanyak dalam pengisian kuesioner ini yaitu responden yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak 161 responden atau 66% dari total responden,
sedangkan responden yang paling sedikit yaitu responden yang berjenis kelamin laki-
laki yaitu sebanyak 83 responden dengan persentase 34% dari total responden.

4.1.2 Responden Berdasarkan Semester

Perbandingan jumlah responden berdasarkan semester dapat dilihat pada tabel


4.3 berikut :

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Semester


No. Semester Frekuensi Persentase
1. 2018 159 65%
2. 2019 53 22%
3. 2020 32 13%
Total 244 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, (2023)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden yang semester 2018
yaitu sebanyak 159 orang atau 65% dari total responden, kemudian responden yang
semester 2019 sebanyak 53 orang atau 22% dari total responden, dan responden yang
semester 2020 ada sebanyak 32 orang atau 13% dari total responden.

4.1.3 Responden Berdasarkan Sudah / belum Mendapatkan Mata Kuliah


Perpajakan

Perbandingan jumlah responden berdasarkan sudah / belum mendapatkan


mata kuliah perpajakan dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut :

36
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Sudah / Belum Mendapatkan Mata Kuliah


Perpajakan
No Sudah / Belum Mendapatkan Mata Kuliah Frekuens Persentas
. Perpajakan i e
1. Sudah 244 100%
2. Belum 0 0%
Total 244 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, (2023)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa seluruhnya responden yang


berpartisipasi sudah mendapatkan mata kuliah perpajakan yaitu sebanyak 244
responden atau 100 % dari total responden, sedangkan yang belum mendapatkan
mata kuliah perpajakan sebanyak 0 responden atau 0% dari total responden.

4.2 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dalam penelitian ini merujuk pada nilai minimum,


maximum, rata-rata (mean) dan standar deviasi (standar deviation) dari seluruh
variabel dalam penelitian ini yaitu Niat Patuh Pajak (Y), Pengetahuan Pajak (X1),
Moral Pajak (X2), dan Tax Amnesty (X3), yang disajikan dalam tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Niat Patuh Pajak 244 11 20 17,07 2,159
Pengetahuan Pajak 244 25 45 38,02 5,865
Moral Pajak 244 15 30 26,11 3,802
Tax Amnesty 244 12 20 18,04 2,239
Valid N (listwise) 244
Sumber : Hasil Pengolahan Data, (2023)

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat dijelaskan hasil statistik deskriptif pada
variabel dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Niat Patuh Pajak (Y)
Berdasarkan pengujian statistik diatas, dapat diketahui bahwa nilai minimum
sebesar 11, nilai maximum 20 dan nilai rata-rata (mean) sebesar 17.07 dengan
standar deviasi sebesar 2.159. Nilai rata-rata dan standar deviasi Niat Patuh Pajak

37
Universitas Muhammadiyah Riau
64

menunjukkan bahwa terdapat penyebaran data yang baik karena nilai rata-rata lebih
besar dari nilai standar deviasinya.
b. Pengetahuan Pajak (X1)
Berdasarkan pengujian statistik diatas, dapat diketahui bahwa nilai minimum
sebesar 25, nilai maximum 45 dan nilai rata-rata (mean) sebesar 38.02 dengan
standar deviasi sebesar 5.865. Nilai rata-rata dan standar deviasi Pengetahuan Pajak
menunjukkan bahwa terdapat penyebaran data yang baik karena nilai rata-rata lebih
besar dari nilai standar deviasinya.
c. Moral Pajak (X2)
Berdasarkan pengujian statistik diatas, dapat diketahui bahwa nilai minimum
sebesar 15, nilai maximum 30 dan nilai rata-rata (mean) sebesar 26.11 dengan
standar deviasi sebesar 3.802. Nilai rata-rata dan standar deviasi Moral Pajak
menunjukkan bahwa terdapat penyebaran data yang baik karena nilai rata-rata lebih
besar dari nilai standar deviasinya.
d. Tax Amnesty (X3)
Berdasarkan pengujian statistik diatas, dapat diketahui bahwa nilai minimum
sebesar 12, nilai maximum 20 dan nilai rata-rata (mean) sebesar 18.04 dengan
standar deviasi sebesar 2.239. Nilai rata-rata dan standar deviasi Tax Amnesty
menunjukkan bahwa terdapat penyebaran data yang baik karena nilai rata-rata lebih
besar dari nilai standar deviasinya.

4.3 Uji Kualitas Data

4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu uji dalam penelitian yang dilakukan untuk
mengukur valid atau tidaknya kuesioner yang digunakan dalam penelitian. Uji
validitas yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu Pearson Product Moment dengan
menggunakan tingkat signifikansi 5%, dimana data pertanyaan pada kuesioner dapat
dikatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel. Dan sebaliknya, jika nilai r hitung < r
tabel maka pertanyaan dikatakan tidak valid. Dengan jumlah responden sebanyak 47
orang, maka nilai r tabel yang digunakan dalam penilitian ini adalah 0,125. Hasil
pengujian validitas dapat dilihat dalam tabel berikut:

38
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas


Variabel Butir Pertanyaan r hitung r table Keterangan
Niat Patuh Pajak Y.1 0,796 0.125 Valid
(Y) Y.2 0,525 0.125 Valid
Y.3 0,851 0.125 Valid
Y.4 0,749 0.125 Valid
Pengetahuan X1.1 0,662 0.125 Valid
Pajak X1.2 0,684 0.125 Valid
X1.3 0,761 0.125 Valid
(X1) X1.4 0,752 0.125 Valid
X1.5 0,773 0.125 Valid
X1.6 0,709 0.125 Valid
X1.7 0,721 0.125 Valid
X1.8 0,672 0.125 Valid
X1.9 0,682 0.125 Valid
Moral Pajak X2.1 0,691 0.125 Valid
(X2) X2.2 0,817 0.125 Valid
X2.3 0,841 0.125 Valid
X2.4 0,798 0.125 Valid
X2.5 0,797 0.125 Valid
X2.6 0,745 0.125 Valid
Tax Amnesty X2.1 0,783 0.125 Valid
(X3) X2.2 0,764 0.125 Valid
X2.3 0,758 0.125 Valid
X2.4 0,762 0.125 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data, (2023)

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa dari uji validitas yang
dilakukan menunjukkan bahwa r hitung > r tabel untuk setiap perrtanyaan. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa untuk setiap pertanyaan pada masing masing variabel
dinyatakan valid dan layak untuk digunakan sebagai data penelitian.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas sendiri digunakan untuk mengetahui konsistensi hasil


kuesioner yang digunakan secara berulang. Untuk uji reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alpha Apabila korelasi > 0,6 maka dapat
dikatakan data itu reliabel , jika = 0,6 maka tingkat reliabelnya dapat dikatakan
cukup, sebaliknya apabila nilai korelasi < 0,6 maka dikatakan item tersebut kurang
reliabel. Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat dalam tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas

39
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Variabel Cronbach’s Alpha Standar Keterangan


Niat Patuh Pajak (Y) 0,704 0,6 Reliabel
Pengetahuan Pajak (X1) 0,870 0,6 Reliabel
Moral Pajak (X2) 0,871 0,6 Reliabel
Tax Amnesty (X3) 0,765 0,6 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data, (2023)

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, dapat disimpulkan bahwa dari uji reliabilitas
yang dilakukan menunjukkan bahwa masing masing variabel baik variabel
independen maupun dependen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki
koefisien Coranbach’s Alpha > 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua
instrument yang digunakan dalam penelitian ini reliabel.

4.4 Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov


untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal. Dapat dikatakan bahwa tingkat
signifikansi data yang berdistribusi normal lebih besar dari 0,05. Hasil pengujian
normalitas dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 244
Normal Parameters a,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,58822421
Most Extreme Differences Absolute ,046
Positive ,046
Negative -,042
Test Statistic ,046
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Sumber : Hasil Pengolahan Data, (2023)

Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa nilai kolmogorov-smirnov


sebesar 0,200. Dengan nilai signifikan 0,200 > 0,05 artinya data dalam penelitian ini
berdistribusi normal.

40
Universitas Muhammadiyah Riau
64

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Untuk menunjukkan ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari


nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF). Multikolinearitas tidak
terjadi apabila tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Hasil pengujian multikoleniaritas
dapat dilihat dalam tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Keterangan

Pengetahuan Pajak (X1) .908 1.101 Tidak ada


multikolinearitas

Moral Pajak (X2) .915 1.093 Tidak ada


multikolinearitas

Tax Amnesty (X3) .962 1.039 Tidak ada


multikolinearitas

a. Dependent Variable: Niat Patuh Pajak

Sumber : Hasil Pengolahan Data, (2023)


Berdasarkan tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa nilai tolerance untuk setiap
variabel independen > 0,10 dan untuk nilai VIF setiap variabel sendiri < 10. Dari
hasil tersebut dapat diartikan bahwa tidak terjadi multikolinearitas dan data dalam
penelitian ini merupakan data yang baik dan layak untuk digunakan.

4.4.3 Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah


model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu penelitian ke
penelitian lainnya. Uji Heteroskedastisitas juga bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya heteroskedastisitas. Jika nilai probabilitas (sig) lebih besar dari 0,05 maka
tidak terjadi heteroskedastisitas. Tes tersebut dapat dilihat pada tabel 4.10 di bawah
ini :

Tabel 4.10 Hasil Uji Heterokedastisitas


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.

41
Universitas Muhammadiyah Riau
64

B Std. Error Beta


1 (Constant) 3,616 ,611 5,916 ,000
Pengetahuan -,027 ,010 -,172 -2,633 ,209
Pajak
Moral Pajak -,039 ,016 -,159 -2,452 ,115
Tax Amnesty -,016 ,026 -,040 -,625 ,533
Sumber : Hasil Pengolahan Data, (2023)
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat nilai signifikansi masing-masing variabel
melebihi nilai signifikansi 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
heteroskedastisitas untuk masing-masing variabel.

4.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda adalah analisis yang dilakukan untuk


penelitian yang memiliki lebih dari satu variabel dalam penelitiannya dan digunakan
mengukur pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada penelitian
ini analisis regresi linear berganda menggunakan program SPSS versi 2.6. Hasil
pengujian analisis regresi linear berganda dapat dilihat dalam tabel 4.11 berikut :
Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,794 1,095
Pengetahuan Pajak ,084 ,018 ,228
Moral Pajak ,236 ,028 ,415
Tax Amnesty ,329 ,047 ,341
Sumber : Hasil Pengolahan Data, (2023)

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, dapat diperoleh persamaan sebagai berikut :


Y=1,794 + 0,084 X1 + 0,236 X2 + 0,329 X3 + e

Keterangan :

42
Universitas Muhammadiyah Riau
64

1. Nilai konstanta (a) sebesar 1,794 memiliki arti jika vaiabel independen
diasumsikan nol (0) maka variabel niat patuh pajak yang merupakan variabel
dependen memiliki nilai sebesar 1,794.

2. Nilai koefisien untuk variabel pengetahuan pajak (X1) adalah sebesar 0,084.
hal ini berarti setiap peningkatan variabel pengetahuan pajak (X1) sebesar 1
satuan maka terjadi peningkatan variabel niat patuh pajak (Y) sebesar 0,084
dengan asumsi variabel lainnya konstan.

3. Nilai koefisien untuk variabel moral pajak (X2) adalah sebesar 0,236 hal ini
berarti setiap peningkatan variabel moral pajak (X2) sebesar 1 satuan maka
akan terjadi peningkatan variabel niat patuh pajak (Y) sebesar 0,236 dengan
asumsi variabel lainnya konstan.

4. Nilai koefisien untuk variabel pengetahuan tax amnesty (X3) adalah sebesar
0,329 hal ini berarti setiap peningkatan variabel pengetahuan tax amnesty
(X3) sebesar 1 satuan maka akan terjadi peningkatan variabel niat patuh pajak
(Y) sebesar 0,329 dengan asumsi variabel lainnya konstan.

4.6 Uji Hipotesis

4.6.1 Uji Parsial (T)

Uji t atau test of significance digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh


variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen bersifat menentukan
(significance) atau tidak, dengan kriteria berdasarkan nilai signifikan < 0,05 maka
variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen dan sebaliknya jika nilai signifikannya > 0,05 maka variabel independen
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji t
ditunjukkan dalam tabel 4.12 berikut :

Tabel 4.12 Hasil Uji Parsial (T)

Coefficientsa

43
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1,794 1,095 1,638 ,103
Pengetahuan ,084 ,018 ,228 4,577 ,000 ,908 1,101
Pajak
Moral Pajak ,236 ,028 ,415 8,355 ,000 ,915 1,093
Tax Amnesty ,329 ,047 ,341 7,054 ,000 ,962 1,039
Sumber : Hasil Pengolahan Data, (2023)

Untuk menguji hipotesis ini dilakukan dengan cara membandingkan t hitung


dengan t tabel dengan ketentuan sebagai berikut :

Ho diterima, jika t hitung < t tabel atau sig t > α (0,05)


H1 diterima, jika t hitung > t tabel atau sig t < α (0,05)

Uji t dalam penelitian ini dilakukan pada tingkat α = 5 % atau 0,05 dengan
persamaan n-k-1: alpha/2 artinya 244-3-1=240. Maka nilai t tabel dengan df 240
alpha 0,05 adalah sebesar 1,651

4.6.1.1 Pengaruh Pengetahuan Pajak Terhadap Niat Patuh Pajak

Dari tabel 4.12 diatas, terlihat bahwa hasil pengolahan data menunjukkan
bahwa t hitung > t tabel yaitu 4,577 > 1,651 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000
yang lebih kecil dari α = 0,05. Dari hasil pengujian terlihat, maka dapat disimpulkan
bahwa Pengetahuan Pajak memiliki pengaruh terhadap Niat Patuh Pajak.

4.6.1.2 Pengaruh Moral Pajak Terhadap Niat Patuh Pajak

Dari tabel 4.12 diatas, terlihat bahwa hasil pengolahan data menunjukkan
bahwa t hitung > t tabel yaitu 8,355 > 1,651 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000
yang lebih kecil dari α = 0,05. Dari hasil pengujian terlihat, maka dapat disimpulkan
bahwa Moral Pajak memiliki pengaruh terhadap Niat Patuh Pajak.

4.6.1.3 Pengaruh Pengetahuan Tax Amnesty Terhadap Niat Patuh Pajak

Dari tabel 4.12 diatas, terlihat bahwa hasil pengolahan data menunjukkan
bahwa t hitung > t tabel yaitu 7,054 > 1,651 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000

44
Universitas Muhammadiyah Riau
64

yang lebih kecil dari α = 0,05. Dari hasil pengujian terlihat, maka dapat disimpulkan
bahwa Pengetahuan Tax Amnesty memiliki pengaruh terhadap Niat Patuh Pajak.

4.6.2 Uji Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh


antara variabel independen dan variabel dependen yang diteliti. Dimana besarnya
atau kecilnya pengaruh akan ditunjukkan dalam bentuk persentase. Hasil pengujian
koefisien determinasi (R2) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut :
Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)

Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 ,677 a
,459 ,452 1,598
a. Predictors: (Constant), Tax Amnesty, Moral Pajak, Pengetahuan Pajak
b. Dependent Variable: Niat Patuh Pajak
Sumber : Hasil Pengolahan Data, (2023)
Berdasarkan tabel 4.13 diatas, dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi
yang ditunjukkan dalam tabel Adjusted R Square sebesar 0,452 atau 45,2%. Artinya
45,2% niat patuh pajak di Universitas Muhammadiyah Riau dipengaruhi oleh
pengetahuan pajak, moral pajak, dan pengetahuan tax amnesty. dan sisanya 54,8 %
niat patuh pajak di Universitas Muhammadiyah Riau dipengaruhi oleh variabel
lainnya yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

4.7 Pembahasan

4.7.1 Pengaruh Pengetahuan Pajak Terhadap Niat Patuh Pajak

Hasil pengujian hipotesis 1 (H1) pada tabel 4.13 terlihat bahwa hasil
pengolahan data menunjukkan bahwa bahwa t hitung > t tabel yaitu 4,577 > 1,651
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05. Dari hasil
pengujian terlihat, maka dapat disimpulkan bahwa Pengetahuan Pajak memiliki
pengaruh terhadap Niat Patuh Pajak di Universitas Muhammadiyah riau

Pengetahuan Pajak merupakan suatu hal yang sangat mendasar dan juga
wajib untuk dimiliki bagi para calon wajib pajak, agar disaat mereka menjadi Wajib

45
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Pajak nantinya tidak lagi gagap dan kesulitan akan dunia perpajakan yang
kemungkinan akan mereka jalani dan juga dapat menjadikan mereka Wajib Pajak
yang selalu taat dan patuh dalam melaksanakan kewajibannya.
Jika dilihat dari hasil kuesioner yang kembali yaitu sebanyak 244 kuesioner
setelah disebarkan di Universitas Muhammadiyah Riau dimana kecenderungan
responden setuju bahwa pengetahuan pajak merupakan salah satu faktor untuk
seseorang akan kepatuhan wajib pajak dimana dengan pengetahuan seperti
mempelajari dan mengetahui mekanisme pembayaran pajak serta pajak berfungsi
untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat maka akan terjadi
peningkatan pada kepatuhan wajib pajak.
Berdasarkan teori perilaku terencana, salah satu faktor pemicu terjadinya
perilaku tertentu yaitu adanya niat. Berkaitan dengan teori perilaku terencana niat
patuh pajak akan timbul apabila setiap wajib pajak mengetahui akan mekanisme
perpajakan serta fungsi dan manfaat dari membayar pajak, maka setiap individu akan
mempunyai rasa yakin akan konsekuensi dari suatu perilaku positif atau negatif yang
kemudian menjadi penentu dalam pengambilan keputusan seseorang sehingga niat
patuh pajak akan timbul. Hasil ini didukung oleh penelitian (Mandowally, 2020),
yang menunjukkan pengetahuan pajak berpengaruh positif terhadap niat patuh pajak.

4.7.2 Pengaruh Moral Pajak Terhadap Niat Patuh Pajak

Hasil pengujian hipotesis 2 (H2) pada tabel 4.13 terlihat bahwa hasil
pengolahan data menunjukkan bahwa t hitung > t tabel yaitu 8,355 > 1,651 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05. Dari hasil pengujian
terlihat, maka dapat disimpulkan bahwa Moral Pajak memiliki pengaruh terhadap
Niat Patuh Pajak di Universitas Muhammadiyah Riau.
Moral pajak merupakan motivasi intrinsik untuk membayar pajak yang
timbul dari kewajiban, moral untuk membayar pajak atau kepercayaan dalam
memberikan kontribusi kepada masyarakat dengan membayar pajak sehingga
berkontribusi secara sukarela pada penyediaan publik. Jika para wajib pajak ataupun
calon wajib pajak memegang moral pajak yang baik, maka tingkat kepatuhan wajib
pajak maupun niat patuh dalam perpajakannya juga akan meningkat sehingga akan
membuat penerimaan pajak akan lebih optimal lagi dan dapat terciptanya kepatuhan
sukarela (voluntary complience) dalam pembayaran pajak.

46
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Jika dilihat dari hasil kuesioner yang kembali yaitu sebanyak 244 kuesioner
setelah disebarkan di Universitas Muhammadiyah Riau dimana kecenderungan
responden setuju bahwa moral pajak merupakan salah satu faktor niat patuh pajak
dimana dengan adanya perasaan cemas apabila tidak melaksanakan kewajiban pajak
sebagaimana mestinya dan ada rasa bersalah di dalam diri seseorang jika tidak
mempelajari bagaimana mekanisme membayar pajak ini akan menciptakan moral
dan rasa niat seseorang itu untuk patuh terhadap pajak tersebut.
Berdasarkan perilaku terencana biasanya disebut dengan teori yang dilandasi
pada asumsi bahwa setiap individu menggunakan informasi yang memungkinakan
bagi individu secara terstruktur sebagai makhluk yang rasional. Teori perilaku
terencana (TPB) ini saling terkait terhadap penelitian mengenai moral pajak karena
perilaku patuh calon wajib pajak pada saat menunaikan kewajibannya dalam
perpajakan disebabkan oleh niat yang timbul dalam diri calon wajib pajak. Hal ini
bersifat signifikan dengan moral pajak karena apabila calon wajib pajak memiliki
moral pajak sebagai motivasi dasar dalam berperilaku patuh yang didasari kemauan,
kesadaran, serta kesungguhan yang akan berpengaruh serta memberikan dorongan
untuk para calon wajib pajak senantiasa patuh terhadap perpajakan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sani,
(2018) menyatakan bahwa tindakan patuh dapat disebabkan oleh moral pajak yang
dimiliki individu. Moral pajak memiliki pengaruh positif terhadap niat patuh pajak,
hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho, (2019) dan
Sriniyati, (2020) yang mengungkapkan bahwa moral pajak berpengaruh positif
terhadap kepatuhan pajak.

4.7.3 Pengaruh Pengetahuan Tax Amnesty Terhadap Niat Patuh Pajak

Hasil pengujian hipotesis 3 (H3) pada tabel 4.13 terlihat bahwa hasil
pengolahan data menunjukkan bahwa t hitung > t tabel yaitu 7,054 > 1,651 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05. Dari hasil pengujian
terlihat, maka dapat disimpulkan bahwa Pengetahuan Tax Amnesty memiliki
pengaruh terhadap Niat Patuh Pajak di Universitas Muhammadiyah Riau.
Tax amnesty merupakan penghapusan pajak yang seharusnya terhutang, tidak
dikenai sanksi pidana dibidang pajak, dengan cara mengungkapkan harta dan
membayar uang tebusan sebagaimana diatur dalam UU No. 11 Tahun 2016 tentang

47
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Pengampunan Pajak (Tax Amnesty). Dikarenakan masih banyaknya masyarakat


sebagai Wajib Pajak yang minim akan pengetahuan, pemahaman, kesadaran, dan
kepatuhan dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya yang menyebabkan
penerimaan pajak dan jumlah kepatuhan wajib pajak menjadi tidak maksimal. Karena
itulah, pemerintah membuat dan mengeluarkan kebijakan Pengampunan Pajak (Tax
Amnesty) dengan harapan wajib pajak dapat lebih patuh terhadap kewajibannya.
Dengan adanya tax amnesty yang dikeluarkan pemerintah ini diharapkan dapat
mempercepat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, kemudian membuat sistem
perpajakan yang lebih adil, komprehensif, dan lebih terintegrasi.
Jika dilihat dari hasil kuesioner yang kembali yaitu sebanyak 244 kuesioner
setelah disebarkan di Universitas Muhammadiyah Riau dimana kecenderungan
responden setuju bahwa pengetahuan tax amnesty merupakan salah satu faktor niat
patuh pajak karena dengan penghapusan pajak yang seharusnya terhutang, tidak
dikenai sanksi pidana dibidang pajak, dengan cara mengungkapkan harta dan
membayar uang tebusan sesuai yang telah ditentukan dan masih banyak nya
masyarakat yang minim akan pengetahuan amnesty pajak dapat menambah
pendapatan negara di waktu yang tepat, mempengaruhi kepatuhan para wajib pajak
di masa mendatang serta mampu mengembalikan uang luar negeri/reptriasi modal
para wajib pajak ini tentunya bakal menjadi langkah awal reformasi pajak di
Indonesia sehingga para wajib pajak akan timbul niat patuh terhadap pajak.
Berdasarkan teori terencana ini saling terkait terhadap penelitian mengenai
pemahaman calon pajak mengenai pengetahuan tax amnesty atau pengampunan
perpajakan terhadap niat patuh pajak. karena perilaku patuh calon wajib pajak pada
saat menunaikan kewajibannya dalam perpajakan disebabkan oleh niat yang timbul
dalam diri calon waajib pajak. Tujuan dari adanya program pengampunan pajak (tax
amnesty) ialah untuk memberikan tambahan penerimaan pajak dan kesempatan bagi
para wajib pajak yang tidak patuh menjadi patuh. Tax amnesty diharapkan
menghasilkan penerimaan pajak yang selama ini belum dibayarkan dan
meningkatkan kepatuhan serta efektivitas pembayaran karena daftar kekayaan wajib
pajak semakin akurat. Tax amnesty memberikan kesempatan bagi wajib pajak untuk
membersihkan seluruh permasalahan perpajakan atau pelanggaran pajak yang telah
dibuat pada masa lalu yang sekaligus memperbaiki pelaporan pajak kedepannya

48
Universitas Muhammadiyah Riau
64

sehingga wajib pajak menjadi lebih patuh terhadap perpajakan. Pengampunan pajak
(Tax Amnesty) dijadikan sebagai rangsangan positif sehingga wajib pajak yang
dulunya lalai dan tidak patuh menjadi patuh dengan mengikuti program
pengampunan pajak (tax amnesty) ini.
Hal ini searah dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh penelitian
Mulyani, (2019) menyimpulkan bahwa tax amnesty berpengaruh positif secara
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

49
Universitas Muhammadiyah Riau
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Kesimpulan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel-variabel yang memperngaruhi


niat patuh pajak. Variabel-variabel yang diujikan dalam penelitian ini yaitu
pengetahuan pajak, moral pajak, dan tax amnesty. Berdasarkan analisis dan pengujian
data dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengetahuan Pajak berpengaruh terhadap Niat Patuh Pajak.
2. Moral Pajak berpengaruh terhadap Niat Patuh Pajak.
3. Tax Amnesty berpengaruh terhadap Niat Patuh Pajak.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Kesadaran peneliti bahwa penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang


meliputi :
1. Penelitian ini hanya mengambil sampel di Universitas Muhammadiyah
RIau.
2. Variabel yang diteliti sebagai faktor yang mempengaruhi niat patuh pajak
hanya terbatas pada pengetahuan pajak, moral pajak, dan tax amnesty.
3. Penelitian ini tidak menambahkan teknik wawancara, sehingga peneliti
tidak bisa memperoleh informasi secara langsung dari responden.
5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disampaikan sebelumnya, saran yang


diberikan yaitu:
1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah sampel dengan memperluas
area penelitian seperti di universitas-universitas lainnya, sehingga hasil
penelitian yang diperoleh dapat menggambarkan keadaan yang lebih nyata.
2. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan menambah
variabel yang lain seperti kesadaran wajib pajak, perilaku sikap, dan lain
sebagainya guna mengetahui kemungkinan faktor-faktor lain juga dapat
mempengaruhi seseorang dalam niat patuh pajak.
64

3. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah teknik wawancara agar hasil


yang didapatkan lebih akurat karena memperoleh secara langsung.

25
Universitas Muhammadiyah Riau
64

DAFTAR PUSTAKA

Adi, T. W. (2018). Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Sanksi Pajak Dan Kesadaran


Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Pada Kpp Pratama
Cilacap Tahun 2018. Universitas Negeri Yogyakarta.

Adi, T. 2018. "Tax Morale dan Kepatuhan Pajak",


Tersedia: https://amp.kontan.co.id/news/tax-morale-dan-kepatuhan-pajak
Diakses pada Senin, 21 Mei 2018 pukul 14.30 WIB

Arini, A. C. (2010). Pengaruh Sikap, Norma Subjektif, Kontrol Perilaku Persepsian,


Persepsi Resiko, dan Pengalaman Terhadap Niat Untuk Bertransaksi Secara
Online. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Brawijaya. Malang.

Arum, Rifda. 2022. Apa Itu Mahasiswa? Ini pengertian dan Peranannya.
Tersedia:https://www.gramedia.com/best-seller/apa-itu-mahasiswa/. Diakses
pada Maret 2022

Cahyonowati, N. 2011. Model Moral Dan Kepatuhan Perpajakan : Wajib Pajak


Orang Pribadi. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia (JAAI), 15(2), 161-
177. Tersedia : https://journal.uii.ac.id/JAAI/article/view/3749

CNN Indonesia 2021. Pengertian, Tujuan, dan Cara Kerja Tax Amnesty.
Tersedia:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210520114324-537
644655/pengertian-tujuan-dan-cara-kerja-tax-amnesty. Diakses pada 20 Mei
2021

Damanik, E. O. P. dan Sriwayanti, E. (2020). Perpajakan. Sumatera Barat: INSAN


CENDEKIA MANDIRI.

Fachirainy, A., Sari, R. H. D. P., & Ermawati. (2022). Kepatuhan Pajak Generasi
Muda Sebagai Calon Wajib Pajak Potensial. PROSIDING BIEMA 2 (2021),
188-204.

Fahmi, D. (2021). PERSEPSI Bagaimana Sejatinya Persepsi Membentuk


Konstruksi Berpikir Kita. Yogyakarta : ANAK HEBAT INDONESIA
Tersedia:https://books.google.co.id/books?
id=1HRHEAAAQBAJ&pg=PA29&hl=id&source=gbs_selected_pages&cad
=2#v=onepage&q&f=false

Hindria, R. (2020). Tax Morale dan Generasi Muda di Indonesia (Studi Kasus di
UPN “Veteran” Jakarta). Prosiding Seminar Nasional Dan Call for Paper
TaxCenterUPN“Veteran”Yogyakarta,115–120.Tersedia :
https://repository.upnvj.ac.id/6211/

26
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Karnadi, A. (2022). Berapa Tarif Tax Amnesty Jilid II?.


Tersedia: https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/berapa-tarif-tax-
amnesty-jilid-ii . Diakses pada 7 Januari 2022

Kurniawan, A. (2022). Pengertian Mahasiswa Menurut Para Ahli Beserta Peran dan
Fungsinya.
Tersedia:https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-mahasiswa/. Diakses
pada 9 Mei 2022

Lianty, R. A. M., & Kurnia, D. W. H. (2017). Pengetahuan Perpajakan, Sosialisasi


Perpajakan, Dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal
Riset Akuntansi Kontemporer (JRAK), 9(2), 55-65. Tersedia :
https://journal.unpas.ac.id/index.php/jrak/article/download/579/326

Mandowally, B. M. F., Allolayuk, T., & Matani, C. D. (2020). Pengaruh Sanksi


Perpajakan, Pelayanan Fiskus Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Empiris Pada Wajib Pajak
Orang Pribadi Yang Terdaftar Di KPP Pratama Jayapura). Jurnal Akuntansi
Dan Keuangan Daerah, 15(1), 46–56.

Mulyani, A. (2019). Pengaruh Tax Amnesty Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak


Dengan Pengetahuan Perpajakan Sebagai Pemoderasi. Jurnal Akuntansi,
8(1).Tersedia:https://jurnal.kwikkiangie.ac.id/index.php/JA/article/
download/580/354/1851

Nugroho, W. C. (2021). Moral Pajak, Sanksi Pajak, Penerapan E-filling dan


Kepatuhan Pajak. E-Jurnal Akuntansi, 31(11), 2882-2894. Tersedia :
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/download/77230/42104/

Online Pajak 2018. Tax Amnesty dan Tujuannya di Indonesia.


Tersedia:https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/tax-amnesty-dan-
tujuannya-di-indonesia

Pattinaja, E. M., & Silooy, R. W. (2018). Pengaruh Sunset Policy , Tax Amnesty Dan
Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Wajib
Pajak Orang Pribadi di KP2KP Masohi). Manis, 2, 25–43.

Putra, Indra M. (2020). PERPAJAKAN Edisi : Tax Amnesty. Yogyakarta: ANAK


HEBAT INDONESIA

Ramandey, L. (2020). Perpajakan, Suatu Pengantar. Yogyakarta : Deepublish

Sani, A., dan Habibie, A. (2017). Pengaruh Moral Wajib Pajak, Sikap Wajib Pajak
dan Norma Subjektif terhadap Kepatuhan Pajak melalui Pemahaman
Akuntansi. Jurnal Ilman, 5(2), 80-96.

27
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Sari, V. A. P., dan Fidiana, F. (2017). Pengaruh Tax Am esty, Pengetahuan


Perpajakan, dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib. Jurnal Ilmu
dan Riset Akuntansi (JIRA), 6(2).

Sriniyati. (2020). Pengaruh Moral Pajak, Sanksi Pajak, dan Kebijakan Pengampunan
Pajak Terhadap Kepatuhan Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal
Akuntansi, Ekonomi, dan Manajemen Bisnis, 8(1), 14-23.
Tersedia:https://jurnal.polibatam.ac.id/index.php/JAEMB/article/view/
1913/1158

Suharyanto, Arby.(2018). Teori Persepsi : Pengertian, Konsep, Penerapan, dan


Kritikannya.
Tersedia:https://www.google.co.id/amp/s/www.hestanto.web.id/penerimaan-
pajak/amp/. Diakses pada 8 Februari 2018

Suryani, Lilis (2017). Pengaruh Sikap, Norma Subjektif, dan Kontrol Perilaku
Persepsian Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Daerah
Istimewa Yogyakarta Dengan Niat Mematuhi Pajak Sebagai Variabel
Pemoderasi. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta

Susila, B., Juniult, P. T., & Hidayat, A. (2016). Wajib Pajak dan Generasi Muda :
Tax Morale Mahasiswa di Indonesia Taxpayers and Young Generation : Tax
Morale of Indonesian College Students Pendahuluan Tinjauan Literatur
Definisi Tax Morale. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan Indonesia, 16(2),
154–172. Tersedia : https://jepi.fe.ui.ac.id/index.php/JEPI/article/view/601

28
Universitas Muhammadiyah Riau
64

LAMPIRAN

KUESIONER PENELITIAN
Yth,

Saudara/i

Di Tempat

Dengan hormat,

Perkenalkan saya Annisa Puspita Rachman Mahasiswa S1 Program Studi


Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Riau. Dalam
rangka menyelesaikan tugas akhir, saat ini saya sedang melakukan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Pengetahuan Pajak, Moral Pajak, dan Pengetahuan Tax
Amnesty Terhadap Niat Untuk Patuh Calon Wajib Pajak”.

Untuk itu saya memohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi daftar kuesion
er untuk kepentingan penelitian ini. Adapun kriteria partisipan yang saya butuhkan,
yaitu:

1. Mahasiswa aktif di Universitas Muhammadiyah Riau angkatan 2018 sampai


dengan 2020.
2. Mahasiswa yang sudah mendapatkan mata kuliah Perpajakan.
Saya sangat mengharapkan kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini. Data yang Saudara/i berikan hanya untuk kepentingan penelitian ini
dan akan sangat terjaga kerahasiaannya. Atas bantuan dan kesediaannya, saya
ucapkan terimakasih.

Hormat Saya,

29
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Annisa Puspita Rachman


Identitas Responden

1. Nama Responden
2. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempan ( Coret yang tidak perlu)
3. Semester : 2018 / 2019 / 2020 (Coret yang tidak perlu)
4. Sudah mendapatkan mata kuliah Perpajakan : Sudah / Belum (Coret yang tidak
perlu)

Petunjuk Pengisian Kuesioner


Berilah tanda silang (X) pada kotak yang tersedia untuk masing-
masing jawaban pernyataan kuesioner sesuai dengan yang saudara
rasakan. Tiap pernyataan hanya boleh ada satu jawaban.

STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju

N = Netral

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

30
Universitas Muhammadiyah Riau
64

A. NIAT PATUH PAJAK


No Pernyataan STS TS N S SS
1. Sebelum saya menjadi Wajib Pajak, saya
cenderung tidak ingin mematuhi pajak
2. Setelah saya menjadi wajib pajak, saya
cenderung ingin mematuhi pajak
3. Sebelum saya menjadi Wajib Pajak, saya
memutuskan bahwa saya akan selalu
membayar pajak
4. Setelah saya menjadi Wajib Pajak saya
memutuskan bahwa saya tidak akan
mematuhi pajak

B. PENGETAHUAN PAJAK
No Pernyataan STS TS N S SS
1. Pajak berfungsi sebagai salah satu sumber
pendapatan negara dan pengatur kebijakan
pemerintah
2. Calon wajib pajak mempelajari dan
mengetahui mekanisme pembayaran
pajak
3. Setiap calon wajib pajak yang sudah memiliki
penghasilan dan sudah memenuhi syarat
menjadi wajib pajak, dapat mendaftarkan diri
sebagai wajib pajak untuk memperoleh
NPWP (Nomor Induk Wajib Pajak)
4. Pajak berfungsi untuk meningkatkan
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
5. Pajak berfungsi sebagai sumber penerimaan

31
Universitas Muhammadiyah Riau
64

negara terbesar
6. Pajak yang disetor digunakan untuk
pembiayaan oleh pemerintah
7. Salah satu sistem perpajakan di Indonesia
yaitu self assessment system ( wajib pajak
diberi wewenang, kepercayaan, tanggung
jawab untuk menghitung, menyetorkan, dan
melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus
dibayar)
8. Saya paham dengan sistem perpajakan yang
digunakan saat ini (menghitung,
memperhitungkan, membayar dan
melaporkan sendiri)
9. Tarif pajak yang berlaku saat ini sudah sesuai

C. MORAL PAJAK
No Pernyataan STS TS N S SS
1. Tanggung jawab pembiayaan
pemeliharaan negara merupakan
tanggung jawab kita bersama
2. Saya akan melanggar prinsip hidup
jika tidak memenuhi kewajiban
perpajakan di saat saya sudah
menjadi wajib pajak nanti
3. Ada perasaan cemas apabila saya tidak
melaksanakan kewajiban pajak sebagaimana
mestinya
4. Saya belajar untuk menghitung, membayar,
dan melaporkan pajak dengan sukarela
5. Ada perasaan bersalah dalam diri saya jika
tidak mempelajari bagaimana mekanisme

32
Universitas Muhammadiyah Riau
64

membayar pajak
6. Tunduk/mengikuti semua hak dan kewajiban
perpajakan merupakan tindakan yang
melanggar etika

D. PENGETAHUAN TAX AMNESTY


No Pernyataan STS TS N S SS
1. Amnesti pajak dapat menambah
pendapatan Negara dalam jangka waktu
yang cepat
2. Amnesti pajak mempengaruhi
kepatuhan para wajib pajak di masa
mendatang
3. Amnesti pajak mampu mengembalikan uang
luar negeri/reptriasi modal para wajib pajak
4. Amnesti pajak adalah langkah awal
reformasi pajak di Indonesia

33
Universitas Muhammadiyah Riau
64

LAMPIRAN TABULASI DATA


Niat Patuh Pajak (Y)
NO Total Y
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4
1 4 4 4 4 16
2 5 5 5 4 19
3 3 4 5 4 16
4 4 5 5 5 19
5 5 5 4 4 18
6 3 5 3 3 14
7 4 3 4 4 15
8 4 4 5 5 18
9 5 3 4 5 17
10 4 5 5 5 19
11 3 3 5 4 15
12 5 5 5 5 20
13 3 4 3 5 15
14 5 3 5 5 18
15 4 5 4 4 17
16 5 5 5 5 20
17 4 4 4 4 16
18 5 5 5 3 18
19 4 5 4 4 17
20 5 4 5 5 19
21 4 4 4 4 16
22 5 4 5 4 18
23 3 3 3 3 12
24 5 4 5 5 19
25 4 4 4 4 16
26 3 3 3 3 12
27 4 5 5 4 18
28 3 4 3 3 13
29 4 5 4 3 16
30 4 4 4 4 16
31 4 5 4 5 18
32 3 5 3 2 13
33 4 5 4 4 17
34 5 5 5 5 20
35 4 5 4 5 18
36 5 4 5 5 19
37 4 3 4 3 14

34
Universitas Muhammadiyah Riau
64

38 4 3 4 5 16
39 5 5 5 5 20
40 4 4 4 4 16
41 4 4 5 4 17
42 5 5 5 5 20
43 4 3 4 5 16
44 5 4 5 5 19
45 4 4 3 3 14
46 3 3 3 3 12
47 5 4 5 5 19
48 4 5 4 4 17
49 5 3 5 5 18
50 4 4 4 5 17
51 5 5 5 4 19
52 5 5 5 5 20
53 4 3 4 4 15
54 5 4 5 5 19
55 4 5 3 3 15
56 5 3 4 5 17
57 4 4 5 5 18
58 4 4 4 4 16
59 5 5 5 5 20
60 5 3 5 5 18
61 5 4 4 4 17
62 5 5 5 5 20
63 3 5 4 5 17
64 4 5 5 4 18
65 5 4 5 5 19
66 4 5 5 5 19
67 4 5 5 4 18
68 3 4 4 3 14
69 5 3 5 5 18
70 4 4 4 4 16
71 4 4 4 5 17
72 5 5 5 4 19
73 4 4 4 5 17
74 5 5 5 4 19
75 3 3 3 3 12
76 4 4 5 5 18
77 5 5 4 4 18
78 5 4 5 5 19
79 3 5 3 4 15

35
Universitas Muhammadiyah Riau
64

80 4 4 5 5 18
81 5 3 4 5 17
82 4 5 5 5 19
83 3 3 3 3 12
84 5 4 5 5 19
85 3 4 4 3 14
86 5 5 5 5 20
87 4 5 4 4 17
88 5 5 5 5 20
89 4 4 4 4 16
90 5 5 5 4 19
91 3 4 3 5 15
92 3 5 5 5 18
93 4 4 4 4 16
94 3 3 2 3 11
95 5 5 5 5 20
96 5 5 5 5 20
97 4 4 4 4 16
98 3 3 5 4 15
99 4 5 5 4 18
100 4 5 4 5 18
101 4 5 4 3 16
102 5 4 4 4 17
103 4 5 5 5 19
104 4 4 3 4 15
105 4 5 4 4 17
106 5 5 5 5 20
107 4 5 4 5 18
108 4 5 5 5 19
109 4 4 4 4 16
110 5 5 5 4 19
111 3 4 5 4 16
112 4 5 5 5 19
113 5 5 4 4 18
114 3 5 3 3 14
115 4 3 4 4 15
116 4 4 5 5 18
117 5 3 4 5 17
118 4 5 5 5 19
119 3 3 5 4 15
120 5 5 5 5 20
121 3 4 3 5 15

36
Universitas Muhammadiyah Riau
64

122 5 3 5 5 18
123 4 5 4 4 17
124 5 5 5 5 20
125 4 4 4 4 16
126 5 5 5 3 18
127 4 5 4 4 17
128 5 4 5 5 19
129 4 4 4 4 16
130 5 4 5 4 18
131 3 3 3 3 12
132 5 4 5 5 19
133 4 4 4 4 16
134 3 3 3 3 12
135 4 5 5 4 18
136 3 4 3 3 13
137 4 5 4 3 16
138 4 4 4 4 16
139 4 5 4 5 18
140 3 5 3 2 13
141 4 5 4 4 17
142 5 5 5 5 20
143 4 5 4 5 18
144 5 4 5 5 19
145 4 3 4 3 14
146 4 3 4 5 16
147 5 5 5 5 20
148 4 4 4 4 16
149 4 4 5 4 17
150 5 5 5 5 20
151 4 3 4 5 16
152 5 4 5 5 19
153 4 4 3 3 14
154 3 3 3 3 12
155 5 4 5 5 19
156 4 5 4 4 17
157 5 3 5 5 18
158 4 4 4 5 17
159 5 5 5 4 19
160 5 5 5 5 20
161 4 3 4 4 15
162 5 4 5 5 19
163 4 5 3 3 15

37
Universitas Muhammadiyah Riau
64

164 5 3 4 5 17
165 4 4 5 5 18
166 4 4 4 4 16
167 5 5 5 5 20
168 5 3 5 5 18
169 5 4 4 4 17
170 5 5 5 5 20
171 3 5 4 5 17
172 4 5 5 4 18
173 5 4 5 5 19
174 4 5 5 5 19
175 4 5 5 4 18
176 3 4 4 3 14
177 5 3 5 5 18
178 4 4 4 4 16
179 4 4 4 5 17
180 5 5 5 4 19
181 4 4 4 5 17
182 5 5 5 4 19
183 3 3 3 3 12
184 4 4 5 5 18
185 5 5 4 4 18
186 5 4 5 5 19
187 3 5 3 4 15
188 4 4 5 5 18
189 5 3 4 5 17
190 4 5 5 5 19
191 3 3 3 3 12
192 5 4 5 5 19
193 3 4 4 3 14
194 5 5 5 5 20
195 4 5 4 4 17
196 5 5 5 5 20
197 4 4 4 4 16
198 5 5 5 4 19
199 3 4 3 5 15
200 3 5 5 5 18
201 4 4 4 4 16
202 5 5 5 4 19
203 3 4 5 4 16
204 4 5 5 5 19
205 5 5 4 4 18

38
Universitas Muhammadiyah Riau
64

206 3 5 3 3 14
207 4 3 4 4 15
208 4 4 5 5 18
209 5 3 4 5 17
210 4 5 5 5 19
211 3 3 5 4 15
212 5 5 5 5 20
213 3 4 3 5 15
214 5 3 5 5 18
215 4 5 4 4 17
216 5 5 5 5 20
217 4 4 4 4 16
218 5 5 5 3 18
219 4 5 4 4 17
220 5 4 5 5 19
221 4 4 4 4 16
222 5 4 5 4 18
223 3 3 3 3 12
224 5 4 5 5 19
225 4 4 4 4 16
226 3 3 3 3 12
227 4 5 5 4 18
228 3 4 3 3 13
229 4 5 4 3 16
230 4 4 4 4 16
231 4 5 4 5 18
232 3 5 3 2 13
233 4 5 4 4 17
234 5 5 5 5 20
235 4 5 4 5 18
236 5 4 5 5 19
237 4 3 4 3 14
238 4 3 4 5 16
239 5 5 5 5 20
240 4 4 4 4 16
241 4 4 5 4 17
242 5 5 5 5 20
243 4 3 4 5 16
244 5 4 5 5 19

Pengetahuan Pajak (X1) Total


NO
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1

39
Universitas Muhammadiyah Riau
64

1 5 4 5 5 5 5 5 4 5 43
2 5 5 5 4 5 5 5 5 4 43
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
7 4 4 4 4 4 4 5 3 1 33
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
9 5 5 5 5 5 3 5 3 5 41
10 4 4 4 4 4 4 5 5 5 39
11 5 5 5 5 5 2 2 2 2 33
12 5 5 4 3 3 5 4 3 3 35
13 4 5 5 5 5 4 5 5 5 43
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
15 3 3 3 3 3 2 3 2 3 25
16 4 5 4 4 4 2 4 3 5 35
17 5 4 4 4 4 3 4 4 4 36
18 5 5 5 5 5 5 5 5 3 43
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
21 5 5 3 3 2 4 4 3 3 32
22 4 4 4 4 3 3 4 5 5 36
23 3 3 4 3 3 3 3 4 3 29
24 3 5 5 5 5 3 3 3 5 37
25 4 5 4 5 5 5 4 4 5 41
26 5 4 5 5 4 4 4 4 3 38
27 3 4 2 3 2 5 5 5 5 34
28 4 5 4 3 2 2 3 5 2 30
29 5 5 5 5 5 3 5 3 3 39
30 5 5 3 3 3 3 5 5 5 37
31 5 5 4 3 3 5 4 5 1 35
32 3 5 4 3 5 5 5 3 3 36
33 4 4 4 5 4 4 4 4 3 36
34 4 5 5 4 4 5 4 4 5 40
35 5 5 5 5 5 5 5 4 4 43
36 5 5 4 4 4 5 4 3 4 38
37 3 3 3 3 3 2 3 2 3 25
38 5 5 5 5 3 3 3 3 3 35
39 3 4 5 4 5 5 5 3 4 38
40 3 4 4 4 4 3 3 4 3 32
41 3 4 3 3 3 3 3 3 3 28
42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

40
Universitas Muhammadiyah Riau
64

43 5 5 5 5 5 5 3 3 3 39
44 5 5 5 5 5 5 5 5 4 44
45 5 5 4 5 4 3 4 4 4 38
46 4 3 4 3 3 3 3 3 3 29
47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
48 3 3 3 3 3 2 3 2 3 25
49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
51 5 5 5 5 5 4 4 4 5 42
52 4 4 4 5 5 4 4 5 4 39
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
54 5 5 5 5 5 1 2 5 5 38
55 4 5 2 2 3 5 3 5 3 32
56 2 4 4 3 4 5 4 3 4 33
57 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
58 5 4 4 5 5 1 5 3 1 33
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
60 3 3 3 3 3 2 3 2 3 25
61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
62 5 4 5 4 5 5 5 4 5 42
63 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
64 4 4 5 4 4 5 5 5 5 41
65 3 4 4 3 3 3 3 3 3 29
66 5 5 5 4 5 5 5 5 5 44
67 5 5 4 3 3 2 5 3 2 32
68 1 4 4 3 2 1 5 5 3 28
69 5 5 5 5 3 2 4 5 4 38
70 5 4 4 4 5 2 3 4 4 35
71 5 5 5 5 3 5 5 5 3 41
72 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
73 5 4 5 5 5 5 5 4 5 43
74 5 5 5 4 5 5 5 5 4 43
75 4 3 3 3 4 3 4 3 3 30
76 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
77 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
78 5 5 5 5 5 5 5 4 5 44
79 4 4 4 4 4 4 5 3 1 33
80 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
81 5 5 5 5 5 3 5 3 5 41
82 4 4 4 4 4 4 5 5 5 39
83 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
84 5 5 4 3 3 5 4 3 3 35

41
Universitas Muhammadiyah Riau
64

85 4 5 5 5 5 4 5 5 5 43
86 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
87 5 5 5 5 3 2 3 2 3 33
88 4 5 4 4 4 2 4 3 5 35
89 5 4 4 4 4 3 4 4 4 36
90 5 5 5 5 5 5 5 5 3 43
91 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
92 5 5 5 5 5 3 4 3 4 39
93 5 5 3 3 5 5 5 5 5 41
94 3 3 3 4 3 3 3 3 3 28
95 4 5 4 5 4 3 4 4 3 36
96 3 5 5 5 5 5 5 5 5 43
97 4 5 4 5 5 5 4 4 5 41
98 5 4 5 5 4 4 4 4 3 38
99 3 3 3 3 3 2 3 2 3 25
10
4 5 4 3 2 2 3 5 2 30
0
10
5 5 5 5 5 3 5 4 4 41
1
10
5 5 3 3 3 5 5 5 5 39
2
10
5 5 4 3 3 5 4 5 5 39
3
10
3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
4
10
4 4 4 5 4 4 5 5 3 38
5
10
4 5 5 4 4 5 4 4 5 40
6
10
5 5 5 5 5 5 5 4 4 43
7
10
5 5 4 4 4 5 4 5 5 41
8
10
5 4 5 5 5 5 5 4 5 43
9
11
5 5 5 4 5 5 5 5 4 43
0
11
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
1
11
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
2
11
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
3
11
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
4

42
Universitas Muhammadiyah Riau
64

11
4 4 4 4 4 4 5 3 1 33
5
11
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
6
11
5 5 5 5 5 3 5 3 5 41
7
11
4 4 4 4 4 4 5 5 5 39
8
11
5 5 5 5 5 2 2 2 2 33
9
12
5 5 4 3 3 5 4 3 3 35
0
12
4 5 5 5 5 4 5 5 5 43
1
12
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
2
12
3 3 3 3 3 2 3 2 3 25
3
12
4 5 4 4 4 2 4 3 5 35
4
12
5 4 4 4 4 3 4 4 4 36
5
12
5 5 5 5 5 5 5 5 3 43
6
12
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
7
12
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
8
12
5 5 3 3 2 4 4 3 3 32
9
13
4 4 4 4 3 3 4 5 5 36
0
13
3 3 4 3 3 3 3 4 3 29
1
13
3 5 5 5 5 3 3 3 5 37
2
13
4 5 4 5 5 5 4 4 5 41
3
13
5 4 5 5 4 4 4 4 3 38
4
13
3 4 2 3 2 5 5 5 5 34
5
13
4 5 4 3 2 2 3 5 2 30
6
13
5 5 5 5 5 3 5 3 3 39
7
13 5 5 3 3 3 3 5 5 5 37

43
Universitas Muhammadiyah Riau
64

8
13
5 5 4 3 3 5 4 5 1 35
9
14
3 5 4 3 5 5 5 3 3 36
0
14
4 4 4 5 4 4 4 4 3 36
1
14
4 5 5 4 4 5 4 4 5 40
2
14
5 5 5 5 5 5 5 4 4 43
3
14
5 5 4 4 4 5 4 3 4 38
4
14
3 3 3 3 3 2 3 2 3 25
5
14
5 5 5 5 3 3 3 3 3 35
6
14
3 4 5 4 5 5 5 3 4 38
7
14
3 4 4 4 4 3 3 4 3 32
8
14
3 4 3 3 3 3 3 3 3 28
9
15
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
0
15
5 5 5 5 5 5 3 3 3 39
1
15
5 5 5 5 5 5 5 5 4 44
2
15
5 5 4 5 4 3 4 4 4 38
3
15
4 3 4 3 3 3 3 3 3 29
4
15
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
5
15
3 3 3 3 3 2 3 2 3 25
6
15
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
7
15
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
8
15
5 5 5 5 5 4 4 4 5 42
9
16
4 4 4 5 5 4 4 5 4 39
0
16
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
1

44
Universitas Muhammadiyah Riau
64

16
5 5 5 5 5 1 2 5 5 38
2
16
4 5 2 2 3 5 3 5 3 32
3
16
2 4 4 3 4 5 4 3 4 33
4
16
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
5
16
5 4 4 5 5 1 5 3 1 33
6
16
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
7
16
3 3 3 3 3 2 3 2 3 25
8
16
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
9
17
5 4 5 4 5 5 5 4 5 42
0
17
4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
1
17
4 4 5 4 4 5 5 5 5 41
2
17
3 4 4 3 3 3 3 3 3 29
3
17
5 5 5 4 5 5 5 5 5 44
4
17
5 5 4 3 3 2 5 3 2 32
5
17
1 4 4 3 2 1 5 5 3 28
6
17
5 5 5 5 3 2 4 5 4 38
7
17
5 4 4 4 5 2 3 4 4 35
8
17
5 5 5 5 3 5 5 5 3 41
9
18
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
0
18
5 4 5 5 5 5 5 4 5 43
1
18
5 5 5 4 5 5 5 5 4 43
2
18
4 3 3 3 4 3 4 3 3 30
3
18
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
4
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

45
Universitas Muhammadiyah Riau
64

5
18
5 5 5 5 5 5 5 4 5 44
6
18
4 4 4 4 4 4 5 3 1 33
7
18
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
8
18
5 5 5 5 5 3 5 3 5 41
9
19
4 4 4 4 4 4 5 5 5 39
0
19
3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
1
19
5 5 4 3 3 5 4 3 3 35
2
19
4 5 5 5 5 4 5 5 5 43
3
19
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
4
19
5 5 5 5 3 2 3 2 3 33
5
19
4 5 4 4 4 2 4 3 5 35
6
19
5 4 4 4 4 3 4 4 4 36
7
19
5 5 5 5 5 5 5 5 3 43
8
19
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
9
20
5 5 5 5 5 3 4 3 4 39
0
20
5 4 5 5 5 5 5 4 5 43
1
20
5 5 5 4 5 5 5 5 4 43
2
20
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
3
20
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
4
20
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
5
20
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
6
20
4 4 4 4 4 4 5 3 1 33
7
20
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
8

46
Universitas Muhammadiyah Riau
64

20
5 5 5 5 5 3 5 3 5 41
9
21
4 4 4 4 4 4 5 5 5 39
0
21
5 5 5 5 5 2 2 2 2 33
1
21
5 5 4 3 3 5 4 3 3 35
2
21
4 5 5 5 5 4 5 5 5 43
3
21
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
4
21
3 3 3 3 3 2 3 2 3 25
5
21
4 5 4 4 4 2 4 3 5 35
6
21
5 4 4 4 4 3 4 4 4 36
7
21
5 5 5 5 5 5 5 5 3 43
8
21
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
9
22
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
0
22
5 5 3 3 2 4 4 3 3 32
1
22
4 4 4 4 3 3 4 5 5 36
2
22
3 3 4 3 3 3 3 4 3 29
3
22
3 5 5 5 5 3 3 3 5 37
4
22
4 5 4 5 5 5 4 4 5 41
5
22
5 4 5 5 4 4 4 4 3 38
6
22
3 4 2 3 2 5 5 5 5 34
7
22
4 5 4 3 2 2 3 5 2 30
8
22
5 5 5 5 5 3 5 3 3 39
9
23
5 5 3 3 3 3 5 5 5 37
0
23
5 5 4 3 3 5 4 5 1 35
1
23 3 5 4 3 5 5 5 3 3 36

47
Universitas Muhammadiyah Riau
64

2
23
4 4 4 5 4 4 4 4 3 36
3
23
4 5 5 4 4 5 4 4 5 40
4
23
5 5 5 5 5 5 5 4 4 43
5
23
5 5 4 4 4 5 4 3 4 38
6
23
3 3 3 3 3 2 3 2 3 25
7
23
5 5 5 5 3 3 3 3 3 35
8
23
3 4 5 4 5 5 5 3 4 38
9
24
3 4 4 4 4 3 3 4 3 32
0
24
3 4 3 3 3 3 3 3 3 28
1
24
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
2
24
5 5 5 5 5 5 3 3 3 39
3
24
5 5 5 5 5 5 5 5 4 44
4

Moral Pajak (X2)


NO Total X2
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6
1 4 4 5 4 5 4 26
2 5 5 5 5 4 5 29
3 5 5 5 4 5 5 29
4 5 5 5 5 5 5 30
5 5 5 5 5 5 5 30
6 4 3 3 3 3 4 20
7 4 4 4 5 5 5 27
8 4 5 5 5 5 5 29
9 3 3 3 3 3 3 18
10 4 4 4 4 5 5 26
11 3 5 5 5 5 5 28
12 5 5 5 5 5 5 30
13 5 5 4 3 3 4 24
14 4 4 4 5 5 5 27
15 5 4 4 5 3 4 25
16 4 5 3 4 4 5 25

48
Universitas Muhammadiyah Riau
64

17 4 5 4 5 4 5 27
18 2 5 5 5 5 5 27
19 5 5 5 5 5 3 28
20 5 5 5 5 5 5 30
21 5 5 5 3 4 3 25
22 4 4 4 5 5 4 26
23 4 4 5 4 5 4 26
24 5 5 5 5 5 3 28
25 4 5 5 4 5 4 27
26 3 3 3 3 3 2 17
27 5 5 5 5 5 5 30
28 3 4 3 5 3 5 23
29 5 5 3 3 5 3 24
30 3 3 5 5 5 5 26
31 5 4 4 5 5 5 28
32 2 1 3 3 3 3 15
33 4 3 4 4 4 4 23
34 4 5 5 5 5 5 29
35 4 4 4 5 5 3 25
36 3 5 4 3 4 5 24
37 4 5 4 5 5 5 28
38 3 3 3 3 3 3 18
39 5 5 5 5 5 5 30
40 4 4 4 4 4 4 24
41 4 5 5 5 5 5 29
42 5 5 5 5 5 5 30
43 5 5 5 3 3 3 24
44 5 5 5 5 5 5 30
45 3 3 3 3 3 3 18
46 3 3 3 3 4 3 19
47 5 5 5 5 5 5 30
48 3 3 3 3 3 3 18
49 5 5 5 5 5 5 30
50 5 5 5 5 5 5 30
51 5 5 5 5 5 5 30
52 5 5 5 4 5 5 29
53 4 4 4 5 4 4 25
54 5 5 5 5 5 5 30
55 3 4 4 5 5 5 26
56 4 4 5 5 4 4 26
57 4 4 4 5 5 4 26
58 4 5 4 5 5 3 26

49
Universitas Muhammadiyah Riau
64

59 4 4 4 4 4 5 25
60 5 5 4 5 5 5 29
61 5 5 5 5 5 5 30
62 5 5 5 5 5 5 30
63 4 4 4 5 5 4 26
64 5 4 5 4 5 4 27
65 3 4 3 3 3 3 19
66 3 5 3 5 5 5 26
67 5 5 5 5 5 5 30
68 5 4 4 5 3 3 24
69 5 5 5 5 5 5 30
70 5 4 5 4 5 4 27
71 5 5 5 5 4 5 29
72 5 5 5 5 5 5 30
73 4 4 5 4 5 4 26
74 5 5 5 5 4 5 29
75 3 4 3 4 3 3 20
76 5 5 5 5 5 5 30
77 5 5 5 5 5 5 30
78 4 3 3 3 3 4 20
79 4 4 4 5 5 5 27
80 4 5 5 5 5 5 29
81 3 3 3 3 3 3 18
82 4 4 4 4 5 5 26
83 3 3 3 3 4 3 19
84 5 5 5 5 5 5 30
85 5 5 4 3 3 4 24
86 4 4 4 5 5 5 27
87 5 4 4 5 3 4 25
88 5 5 5 5 5 5 30
89 4 5 4 5 4 5 27
90 3 3 3 3 3 3 18
91 5 5 5 5 5 3 28
92 4 5 5 5 5 5 29
93 5 5 5 5 5 5 30
94 4 4 4 5 5 4 26
95 4 4 5 4 5 4 26
96 5 5 5 5 5 5 30
97 4 5 5 4 5 4 27
98 4 4 5 4 4 4 25
99 5 5 5 5 5 4 29
100 5 4 5 5 4 5 28

50
Universitas Muhammadiyah Riau
64

101 5 5 5 5 5 5 30
102 3 3 5 5 5 5 26
103 5 4 4 5 5 5 28
104 3 3 3 3 3 3 18
105 4 3 4 4 4 4 23
106 4 5 5 5 5 5 29
107 4 4 4 5 5 3 25
108 3 5 4 3 5 5 25
109 4 4 5 4 5 4 26
110 5 5 5 5 4 5 29
111 5 5 5 4 5 5 29
112 5 5 5 5 5 5 30
113 5 5 5 5 5 5 30
114 4 3 3 3 3 4 20
115 4 4 4 5 5 5 27
116 4 5 5 5 5 5 29
117 3 3 3 3 3 3 18
118 4 4 4 4 5 5 26
119 3 5 5 5 5 5 28
120 5 5 5 5 5 5 30
121 5 5 4 3 3 4 24
122 4 4 4 5 5 5 27
123 5 4 4 5 3 4 25
124 4 5 3 4 4 5 25
125 4 5 4 5 4 5 27
126 2 5 5 5 5 5 27
127 5 5 5 5 5 3 28
128 5 5 5 5 5 5 30
129 5 5 5 3 4 3 25
130 4 4 4 5 5 4 26
131 4 4 5 4 5 4 26
132 5 5 5 5 5 3 28
133 4 5 5 4 5 4 27
134 3 3 3 3 3 2 17
135 5 5 5 5 5 5 30
136 3 4 3 5 3 5 23
137 5 5 3 3 5 3 24
138 3 3 5 5 5 5 26
139 5 4 4 5 5 5 28
140 2 1 3 3 3 3 15
141 4 3 4 4 4 4 23
142 4 5 5 5 5 5 29

51
Universitas Muhammadiyah Riau
64

143 4 4 4 5 5 3 25
144 3 5 4 3 4 5 24
145 4 5 4 5 5 5 28
146 3 3 3 3 3 3 18
147 5 5 5 5 5 5 30
148 4 4 4 4 4 4 24
149 4 5 5 5 5 5 29
150 5 5 5 5 5 5 30
151 5 5 5 3 3 3 24
152 5 5 5 5 5 5 30
153 3 3 3 3 3 3 18
154 3 3 3 3 4 3 19
155 5 5 5 5 5 5 30
156 3 3 3 3 3 3 18
157 5 5 5 5 5 5 30
158 5 5 5 5 5 5 30
159 5 5 5 5 5 5 30
160 5 5 5 4 5 5 29
161 4 4 4 5 4 4 25
162 5 5 5 5 5 5 30
163 3 4 4 5 5 5 26
164 4 4 5 5 4 4 26
165 4 4 4 5 5 4 26
166 4 5 4 5 5 3 26
167 4 4 4 4 4 5 25
168 5 5 4 5 5 5 29
169 5 5 5 5 5 5 30
170 5 5 5 5 5 5 30
171 4 4 4 5 5 4 26
172 5 4 5 4 5 4 27
173 3 4 3 3 3 3 19
174 3 5 3 5 5 5 26
175 5 5 5 5 5 5 30
176 5 4 4 5 3 3 24
177 5 5 5 5 5 5 30
178 5 4 5 4 5 4 27
179 5 5 5 5 4 5 29
180 5 5 5 5 5 5 30
181 4 4 5 4 5 4 26
182 5 5 5 5 4 5 29
183 3 4 3 4 3 3 20
184 5 5 5 5 5 5 30

52
Universitas Muhammadiyah Riau
64

185 5 5 5 5 5 5 30
186 4 3 3 3 3 4 20
187 4 4 4 5 5 5 27
188 4 5 5 5 5 5 29
189 3 3 3 3 3 3 18
190 4 4 4 4 5 5 26
191 3 3 3 3 4 3 19
192 5 5 5 5 5 5 30
193 5 5 4 3 3 4 24
194 4 4 4 5 5 5 27
195 5 4 4 5 3 4 25
196 5 5 5 5 5 5 30
197 4 5 4 5 4 5 27
198 3 3 3 3 3 3 18
199 5 5 5 5 5 3 28
200 4 5 5 5 5 5 29
201 4 4 5 4 5 4 26
202 5 5 5 5 4 5 29
203 5 5 5 4 5 5 29
204 5 5 5 5 5 5 30
205 5 5 5 5 5 5 30
206 4 3 3 3 3 4 20
207 4 4 4 5 5 5 27
208 4 5 5 5 5 5 29
209 3 3 3 3 3 3 18
210 4 4 4 4 5 5 26
211 3 5 5 5 5 5 28
212 5 5 5 5 5 5 30
213 5 5 4 3 3 4 24
214 4 4 4 5 5 5 27
215 5 4 4 5 3 4 25
216 4 5 3 4 4 5 25
217 4 5 4 5 4 5 27
218 2 5 5 5 5 5 27
219 5 5 5 5 5 3 28
220 5 5 5 5 5 5 30
221 5 5 5 3 4 3 25
222 4 4 4 5 5 4 26
223 4 4 5 4 5 4 26
224 5 5 5 5 5 3 28
225 4 5 5 4 5 4 27
226 3 3 3 3 3 2 17

53
Universitas Muhammadiyah Riau
64

227 5 5 5 5 5 5 30
228 3 4 3 5 3 5 23
229 5 5 3 3 5 3 24
230 3 3 5 5 5 5 26
231 5 4 4 5 5 5 28
232 2 1 3 3 3 3 15
233 4 3 4 4 4 4 23
234 4 5 5 5 5 5 29
235 4 4 4 5 5 3 25
236 3 5 4 3 4 5 24
237 4 5 4 5 5 5 28
238 3 3 3 3 3 3 18
239 5 5 5 5 5 5 30
240 4 4 4 4 4 4 24
241 4 5 5 5 5 5 29
242 5 5 5 5 5 5 30
243 5 5 5 3 3 3 24
244 5 5 5 5 5 5 30

Tax Amnesty (X3)


NO Total X3
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4
1 5 5 5 4 19
2 5 5 5 5 20
3 3 5 4 5 17
4 4 5 5 5 19
5 5 5 4 4 18
6 3 3 3 3 12
7 3 4 3 3 13
8 5 5 5 5 20
9 4 5 5 5 19
10 5 5 5 5 20
11 5 5 5 5 20
12 5 5 5 5 20
13 4 5 4 4 17
14 5 3 3 5 16
15 5 5 4 4 18
16 5 5 5 5 20
17 5 5 3 5 18
18 4 4 4 4 16
19 5 5 5 5 20
20 5 5 5 5 20

54
Universitas Muhammadiyah Riau
64

21 5 5 5 5 20
22 4 5 5 5 19
23 3 3 3 4 13
24 5 5 5 5 20
25 3 5 5 5 18
26 3 5 4 3 15
27 3 3 3 3 12
28 5 5 4 5 19
29 5 5 5 3 18
30 3 3 5 5 16
31 5 5 5 5 20
32 5 4 5 4 18
33 4 4 5 5 18
34 5 5 5 5 20
35 5 5 5 5 20
36 4 4 5 5 18
37 3 5 5 3 16
38 5 5 5 5 20
39 3 4 4 4 15
40 4 4 4 3 15
41 4 5 4 5 18
42 5 5 5 5 20
43 5 5 5 5 20
44 5 5 5 5 20
45 3 3 4 4 14
46 3 4 3 4 14
47 5 5 5 5 20
48 5 5 4 5 19
49 5 5 5 5 20
50 5 5 3 5 18
51 5 5 4 5 19
52 4 5 5 4 18
53 4 4 4 4 16
54 5 5 5 5 20
55 5 3 5 5 18
56 5 4 5 4 18
57 3 3 3 3 12
58 3 3 3 3 12
59 5 5 4 5 19
60 4 5 5 4 18
61 5 4 4 5 18
62 5 4 4 3 16

55
Universitas Muhammadiyah Riau
64

63 5 5 4 4 18
64 5 4 5 5 19
65 5 5 5 5 20
66 4 5 4 4 17
67 5 5 3 5 18
68 4 5 4 4 17
69 5 5 5 5 20
70 4 4 5 5 18
71 5 4 3 5 17
72 5 5 5 5 20
73 5 5 5 4 19
74 5 5 5 5 20
75 3 5 4 5 17
76 4 5 5 5 19
77 5 5 4 4 18
78 5 5 5 5 20
79 5 5 5 5 20
80 5 5 5 5 20
81 4 5 5 5 19
82 5 5 5 5 20
83 5 5 5 5 20
84 5 5 5 5 20
85 4 5 4 4 17
86 5 3 3 5 16
87 5 5 4 4 18
88 5 5 5 5 20
89 5 5 3 5 18
90 5 5 5 5 20
91 5 5 5 5 20
92 5 5 5 4 19
93 5 5 5 5 20
94 3 3 3 3 12
95 5 5 5 5 20
96 5 5 5 5 20
97 3 5 5 5 18
98 3 5 4 3 15
99 3 5 5 4 17
100 5 5 4 5 19
101 3 3 3 3 12
102 3 3 5 5 16
103 5 5 5 5 20
104 5 4 5 4 18

56
Universitas Muhammadiyah Riau
64

105 5 5 5 5 20
106 5 5 5 5 20
107 5 5 5 4 19
108 4 5 5 5 19
109 5 5 5 4 19
110 5 5 5 5 20
111 3 5 4 5 17
112 4 5 5 5 19
113 5 5 4 4 18
114 3 3 3 3 12
115 3 4 3 3 13
116 5 5 5 5 20
117 4 5 5 5 19
118 5 5 5 5 20
119 5 5 5 5 20
120 5 5 5 5 20
121 4 5 4 4 17
122 5 3 3 5 16
123 5 5 4 4 18
124 5 5 5 5 20
125 5 5 3 5 18
126 4 4 4 4 16
127 5 5 5 5 20
128 5 5 5 5 20
129 5 5 5 5 20
130 4 5 5 5 19
131 3 3 3 4 13
132 5 5 5 5 20
133 3 5 5 5 18
134 3 5 4 3 15
135 3 3 3 3 12
136 5 5 4 5 19
137 5 5 5 3 18
138 3 3 5 5 16
139 5 5 5 5 20
140 5 4 5 4 18
141 4 4 5 5 18
142 5 5 5 5 20
143 5 5 5 5 20
144 4 4 5 5 18
145 3 5 5 3 16
146 5 5 5 5 20

57
Universitas Muhammadiyah Riau
64

147 3 4 4 4 15
148 4 4 4 3 15
149 4 5 4 5 18
150 5 5 5 5 20
151 5 5 5 5 20
152 5 5 5 5 20
153 3 3 4 4 14
154 3 4 3 4 14
155 5 5 5 5 20
156 5 5 4 5 19
157 5 5 5 5 20
158 5 5 3 5 18
159 5 5 4 5 19
160 4 5 5 4 18
161 4 4 4 4 16
162 5 5 5 5 20
163 5 3 5 5 18
164 5 4 5 4 18
165 3 3 3 3 12
166 3 3 3 3 12
167 5 5 4 5 19
168 4 5 5 4 18
169 5 4 4 5 18
170 5 4 4 3 16
171 5 5 4 4 18
172 5 4 5 5 19
173 5 5 5 5 20
174 4 5 4 4 17
175 5 5 3 5 18
176 4 5 4 4 17
177 5 5 5 5 20
178 4 4 5 5 18
179 5 4 3 5 17
180 5 5 5 5 20
181 5 5 5 4 19
182 5 5 5 5 20
183 3 5 4 5 17
184 4 5 5 5 19
185 5 5 4 4 18
186 5 5 5 5 20
187 5 5 5 5 20
188 5 5 5 5 20

58
Universitas Muhammadiyah Riau
64

189 4 5 5 5 19
190 5 5 5 5 20
191 5 5 5 5 20
192 5 5 5 5 20
193 4 5 4 4 17
194 5 3 3 5 16
195 5 5 4 4 18
196 5 5 5 5 20
197 5 5 3 5 18
198 5 5 5 5 20
199 5 5 5 5 20
200 5 5 5 4 19
201 5 5 5 4 19
202 5 5 5 5 20
203 3 5 4 5 17
204 4 5 5 5 19
205 5 5 4 4 18
206 3 3 3 3 12
207 3 4 3 3 13
208 5 5 5 5 20
209 4 5 5 5 19
210 5 5 5 5 20
211 5 5 5 5 20
212 5 5 5 5 20
213 4 5 4 4 17
214 5 3 3 5 16
215 5 5 4 4 18
216 5 5 5 5 20
217 5 5 3 5 18
218 4 4 4 4 16
219 5 5 5 5 20
220 5 5 5 5 20
221 5 5 5 5 20
222 4 5 5 5 19
223 3 3 3 4 13
224 5 5 5 5 20
225 3 5 5 5 18
226 3 5 4 3 15
227 3 3 3 3 12
228 5 5 4 5 19
229 5 5 5 3 18
230 3 3 5 5 16

59
Universitas Muhammadiyah Riau
64

231 5 5 5 5 20
232 5 4 5 4 18
233 4 4 5 5 18
234 5 5 5 5 20
235 5 5 5 5 20
236 4 4 5 5 18
237 3 5 5 3 16
238 5 5 5 5 20
239 3 4 4 4 15
240 4 4 4 3 15
241 4 5 4 5 18
242 5 5 5 5 20
243 5 5 5 5 20
244 5 5 5 5 20

60
Universitas Muhammadiyah Riau
64

LAMPIRAN SPSS

1. Validitas dan Reabilitas


a. Niat Patuh Pajak (Y)
Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 TOTAL.Y
Y.1 Pearson Correlation 1 ,185 **
,643 **
,513 **
,796**
Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244
Y.2 Pearson Correlation ,185 **
1 ,263 **
,071 ,525**
Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,268 ,000
N 244 244 244 244 244
Y.3 Pearson Correlation ,643 **
,263 **
1 ,591 **
,851**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244
Y.4 Pearson Correlation ,513** ,071 ,591** 1 ,749**
Sig. (2-tailed) ,000 ,268 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244
TOTAL.Y Pearson Correlation ,796 **
,525 **
,851 **
,749 **
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,704 ,708 4

b. Pengetahuan Pajak (X1)


Correlations
TOTAL.
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1

61
Universitas Muhammadiyah Riau
64

X1.1 Pearson 1 ,618** ,536** ,551** ,444** ,353** ,361** ,335** ,240** ,662**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244 244 244 244 244 244
X1.2 Pearson ,618**
1 ,554 **
,480**
,415 **
,404 **
,381**
,411 **
,348 **
,684**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244 244 244 244 244 244
X1.3 Pearson ,536**
,554**
1 ,808**
,719 **
,360 **
,399**
,326 **
,371 **
,761**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244 244 244 244 244 244
X1.4 Pearson ,551**
,480**
,808 **
1 ,756 **
,279 **
,376**
,315 **
,420 **
,752**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244 244 244 244 244 244
X1.5 Pearson ,444** ,415** ,719** ,756** 1 ,446** ,472** ,266** ,478** ,773**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244 244 244 244 244 244
X1.6 Pearson ,353**
,404**
,360 **
,279**
,446 **
1 ,599**
,505 **
,399 **
,709**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244 244 244 244 244 244
X1.7 Pearson ,361**
,381**
,399 **
,376**
,472 **
,599 **
1 ,547 **
,434 **
,721**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244 244 244 244 244 244
X1.8 Pearson ,335**
,411**
,326 **
,315**
,266 **
,505 **
,547**
1 ,494 **
,672**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244 244 244 244 244 244
X1.9 Pearson ,240** ,348** ,371** ,420** ,478** ,399** ,434** ,494** 1 ,682**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244 244 244 244 244 244
TOTAL. Pearson ,662**
,684**
,761 **
,752**
,773 **
,709 **
,721**
,672 **
,682 **
1
X1 Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244 244 244 244 244 244

62
Universitas Muhammadiyah Riau
64

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,870 ,880 9

c. Moral Pajak (X2)


Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 TOTAL.X2
X2.1 Pearson Correlation 1 ,620**
,587 **
,390 **
,355 **
,289 **
,691**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244 244 244
X2.2 Pearson Correlation ,620** 1 ,648** ,502** ,537** ,518** ,817**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244 244 244
X2.3 Pearson Correlation ,587** ,648** 1 ,578** ,657** ,493** ,841**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244 244 244
X2.4 Pearson Correlation ,390 **
,502**
,578 **
1 ,646 **
,622 **
,798**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244 244 244
X2.5 Pearson Correlation ,355 **
,537**
,657 **
,646 **
1 ,550 **
,797**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244 244 244
X2.6 Pearson Correlation ,289** ,518** ,493** ,622** ,550** 1 ,745**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244 244 244
TOTAL.X2 Pearson Correlation ,691** ,817** ,841** ,798** ,797** ,745** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244 244 244
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics

63
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,871 ,872 6

d. Tax Amnesty (X3)


Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 TOTAL.X3
X3.1 Pearson Correlation 1 ,478 **
,376 **
,509 **
,783**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244
X3.2 Pearson Correlation ,478 **
1 ,506 **
,390 **
,764**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244
X3.3 Pearson Correlation ,376** ,506** 1 ,449** ,758**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244
X3.4 Pearson Correlation ,509 **
,390 **
,449 **
1 ,762**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244
TOTAL.X3 Pearson Correlation ,783 **
,764 **
,758 **
,762 **
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 244 244 244 244 244
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,765 ,767 4

2. Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Niat Patuh Pajak 244 11 20 17,07 2,159
Pengetahuan Pajak 244 25 45 38,02 5,865
Moral Pajak 244 15 30 26,11 3,802
Tax Amnesty 244 12 20 18,04 2,239

64
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Valid N (listwise) 244

3. Asumsi Klasik

a. Normalitas Data

65
Universitas Muhammadiyah Riau
64

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 244
Normal Parameters a,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,58822421
Most Extreme Differences Absolute ,046
Positive ,046
Negative -,042
Test Statistic ,046
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

b. Multikolinearitas

Coefficientsa

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

66
Universitas Muhammadiyah Riau
64

1 (Constant)

Pengetahuan Pajak ,908 1,101

Moral Pajak ,915 1,093

Tax Amnesty ,962 1,039

a. Dependent Variable: Niat Patuh Pajak

c. Heteroskedastisitas

 Heteroskedastisitas Scatterplot

 Heteroskedastisitas Glejser

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 3,616 ,611 5,916 ,000
Pengetahuan Pajak -,027 ,010 -,172 -2,633 ,209
Moral Pajak -,039 ,016 -,159 -2,452 ,115
Tax Amnesty -,016 ,026 -,040 -,625 ,533
a. Dependent Variable: abs_res

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,794 1,095

67
Universitas Muhammadiyah Riau
64

Pengetahuan Pajak ,084 ,018 ,228


Moral Pajak ,236 ,028 ,415
Tax Amnesty ,329 ,047 ,341
a. Dependent Variable: Niat Patuh Pajak

5. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis Parsial (T)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1,794 1,095 1,638 ,103
Pengetahuan Pajak ,084 ,018 ,228 4,577 ,000 ,908 1,101
Moral Pajak ,236 ,028 ,415 8,355 ,000 ,915 1,093
Tax Amnesty ,329 ,047 ,341 7,054 ,000 ,962 1,039
a. Dependent Variable: Niat Patuh Pajak

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,677a ,459 ,452 1,598
a. Predictors: (Constant), Tax Amnesty, Moral Pajak, Pengetahuan
Pajak
b. Dependent Variable: Niat Patuh Pajak

68
Universitas Muhammadiyah Riau

Anda mungkin juga menyukai