Anda di halaman 1dari 3

KERAJAAN BUDHA DI INDONESIA

Indonesia mengalami banyak fase sejarah yang sangat penting untuk dipelajari. Salah satu
fase itu adalah masa-masa kerajaan bercorak Hindu dan Buddha. Zaman ini berlangsung
sejak abad ke-7 di wilayah Nusantara.

Agama Buddha pertama kali masuk ke wilayah Nusantara pada abad ke-5 Masehi. Agama
yang berasal dari India ini dibawa oleh seorang pengelana dari Negeri Tirai Bambu alias
Tiongkok. Sejak saat itu, agama Buddha berkembang di Nusantara.

Penyebaran agama Buddha ke Nusantara sendiri tidak terlepas dari adanya perubahan rute
pelayaran dagang. Rute dagang yang semula menggunakan jalur darat atau yang biasa disebut
sebagai jalur sutera, beralih menggunakan jalur laut.

Perubahan yang terjadi pada awal abad ke-1 Masehi ini menyebabkan adanya perdagangan
dan pertukaran budaya di sepanjang jalur pelayaran, termasuk di Nusantara.

Berikut adalah beberapa contoh kerajaan Buddha yang pernah ada di Indonesia, seperti yang
dilansir dari Modul Sejarah Indonesia Kemdikbud.

1. KERAJAAN SRIWIJAYA

Kerajaan Buddha pertama adalah Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan maritim yang sering
berpindah-pindah pusat kekuasaan ini adalah kerajaan yang sangat berkuasa pada zamannya.
Wilayah kekuasaannya meliputi Pulau Sumatera, Semenanjung Malaya, hingga Thailand.

Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 Masehi. Sebelum berkembang menjadi kerajaan yang besar,
Sriwijaya adalah kerajaan kecil yang berpusat di Sumatera Selatan. Tapi akhirnya Sriwijaya
memperluas wilayah kekuasaannya dan terus berkembang hingga abad ke-13.

Kerajaan Sriwijaya yang sangat berjaya ini akhirnya mengalami kemunduran pada abad ke-
13 M. Berbagai faktor membuat Kerajaan Sriwijaya akhirnya runtuh. Seperti faktor alam,
politik, ekonomi, dan militer.

2. KERAJAAN KALINGGA

Kerajaan Buddha berikutnya yang pernah berjaya di Nusantara adalah Kerajaan Kalingga.
Faktanya, Kerajaan Kalingga adalah kerajaan Buddha pertama yang berdiri di Pulau Jawa.
Kerajaan Kalingga didirikan oleh Dapunta Syailendra pada abad ke-6 M. Pemimpin
pertamanya bernama Prabu Wasumurti.

Kalingga menjadi salah satu kerajaan yang dipimpin oleh seorang ratu. Hebatnya, pada
kepemimpinannya lah Kerajaan Kalingga mencapai puncak kejayaannya. Ratu yang
memimpin Kerajaan Kalingga adalah Ratu Sima.

Hanya saja, Kerajaan Kalingga tidak begitu lama hadir. Pada tahun 782 M, Kerajaan
Kalingga akhirnya harus takluk dan diambil alih oleh Rakai Mataram dan Rakai Panangkaran
dari Medang.

3. KERAJAAN MATARAM KUNO ATAU MEDANG

Kerajaan yang mengambil alih Kerajaan Kalingga ini diperkirakan memiliki pusat
pemerintahan di sekitar Yogyakarta atau sekitar daerah Kedu. Kerajaan Mataram Kuno ini
berdiri pada sekitar tahun 700 M.

Hanya saja, pada akhirnya pusat pemerintahan dipindahkan ke Madiun, Jawa Tengah.
Beberapa sumber mengatakan, perpindahan pusat kekuasaan ini dikarenakan Gunung Merapi
meletus dengan sangat dahsyat.

Pada awalnya kerajaan ini bercorak Hindu. Tapi sejak Raja Sailendrawangsa memimpin,
Kerajaan Mataram Kuno berubah menjadi kerajaan Buddha. Meskipun mengubah haluan,
kehidupan yang ada di Kerajaan Mataram Kuno tetap rukun dan hidup berdampingan.

Mataram Kuno atau Medang akhirnya runtuh karena serangan dari Kerajaan Sriwijaya pada
sekitar tahun 1000-an M. Raja terakhir yang memimpin kerajaan ini adalah Dharmawangsa
Teguh.

4. KERAJAAN DHARMASRAYA

Kerajaan Buddha yang terakhir dalam daftar ini adalah Kerajaan Dharmasraya. Kerajaan
yang berada di hulu Sungai Batanghari, Pulau Sumatera ini didirikan pada sekitar tahun 1183
M.

Berdirinya Kerajaan Dharmasraya tidak terlepas dari runtuhnya Kerajaan Sriwijaya pada
sekitar tahun 1025 M. Wakaupun namanya jarang didengar, namun Kerajaan Dharmasraya
sempat menguasai berbagai wilayah di Pulau Jawa dan Semenanjung Malaya.
Kejayaan Kerajaan Dharmasraya akhirnya runtuh pada sekitar tahun 1347 M. Keruntuhannya
terjadi pada saat dipimpin Adityawarman. Olehnya, kerajaan diubah menjadi Kerajaan
Malayapura.

Anda mungkin juga menyukai