Anda di halaman 1dari 6

KLIPING PPKN

“ LEMAHNYA SEMANGAT PEMUDA


MASALAH PADA GENERASI MUDA / PEMUDA”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

NAMA : Fitria Febriani


KELAS : VIII A
Guru Pembimbing : Enni Swita S.Pd
1. Masih maraknya tingkat kekerasan di kalangan pemuda

Masih maraknya tingkat kekerasan dikalangan pemuda Kekerasan merupakan tindakan yang
tidak terpuji, kekerasan bisa terjadi dimana saja termasuk di kalangan remaja karena para
remaja salah dalam memilih pergaulan, faktor budaya negatif dari luar, sikap nasionalisme
yang kurang, dan juga penggunaan bahan bahan terlarang yang mau membuat emosi mereka
tidak stabil serta faktor orang tua yang tidak mengarahkan anaknya ke hal yang baik.

2. adanya kecenderungan sikap ketidakjujuran yang makin membudaya

Kebohongan adalah pesan yang disampaikan oleh presentasi lisan atau


tulisan,dengan maksud untuk memberikan informasi yang salah palsu.
Sikap ketidakjujuran sangat banyak dilakukan di masyarakat seperti mencurangi barang yang
di jual, mencontek disaat ulangan, berbohong kepada siapapun, dan lain sebagainya.

3. Berkembangnya rasa tidak hormat kepada orang tua, guru, dan pemimpin

Rasa hormat adalah suatu sikap penghargaan, kekaguman, atau penghormatan kepada
pihak lain. Rasa hormat sangat penting dalam kehidupan sehari hari. Anak-anak biasa
diajarkan untuk menghormati orangtua, saudara, guru, orang dewasa, aturan sekolah,
peraturan lalu lintas, keluarga, dan budaya serta tradisi yang dianut dalam masyarakat. Begitu
pula, penghargaan terhadap perasaan dan hak-hak orang lain, pimpinan, bendera negara,
kebenaran, dan pandangan orang lain sekalipun mungkin berbeda dengan pandangan kita.

4. Sikap rasa curiga dan kebencian satu sama lain

Menurut John E. Farley mengklasifikasikan prasangka ke dalam tiga kategori :


 Prasangka kognitif, merujuk pada apa yang dianggap benar.
 Prasangka afektif, merujuk pada apa yang disukai dan tidak disukai.
 Prasangka konatif, merujuk pada bagaimana kecenderungan seseorang dalam
bertindak.
Sikap yg didasari atas ketidak percayaan antara satu sama lain. Sikap tersebut merupakan
sikap yang selalu di dasari atas rasa amarah yg tidak bisa terkontrol.

5. Penggunaan bahasa indonesia makin memburuk

Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang
terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk
berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan.
Bahasa gaul adalah bahasa khas remaja (kata-kata yang diubah-ubah sedemikian rupa,
sehingga hanya bisa di mengerti di antara mereka) bisa di pahami oleh hamper seluruh remaja
di tanah air yang terjangkau oleh media massa.
6. Berkembang perilaku menyimpang di kalangan pemuda(narkoba,
pornografi,pornoaksi,dan lain lain)

Penyimpangan sosial atau perilaku menyimpang, sadar atau tidak sadar pernah kita
alami atau kita lakukan. Penyimpangan sosial dapat terjadi dimanapun dan dilakukan oleh
siapapun.
7. Kecenderungan mengadopsi nilai-nilai budaya asing

Mengadopsi nilai budaya asing tidaklah salah, namun harus dilakukan dengan bijak.
Salah satu parameter utama yang harus diterapkan adalah menyaring nilai asing
menggunakan kultur dan nilai luhur di Indonesia. Hal ini agar kita tidak kehilanglan akar
identitas kita sebagai sebuah bangsa. Contoh :Generasi mudah saat ini kurang menunjukkan
sikap penghormatan kepada orang yang lebih tua. Hal ini salah satunya didorong oleh budaya
asing ketika generasi muda dapat memanggil orang yang lebih tua dengan nama mereka.

8. Melemahnya idealisme, patriotisme, serta mengendapnya semangat kebangsaan.


Hal yang dapat dilakukan pemuda untuk menguatkan ideologi bangsa yaitu dengan
menerapkan sila-sila yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Di era
globalisasi ini peran Pancasila tentulah sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi
kepribadian bangsa Indonesia, karena dengan adanya globalisasi seakan tidak ada sekat di
antara negara, sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke
masyarakat.

9. Meningkatnya sikap pragmatisme dan hedonism

Pragmatisme adalah sebuah konsep yang mementingkan sisi praktis dibandingkan sisi
manfaat, dengan kata lain pragmatisme lebih mementingkan hasil akhir daripada nilai nilai
moral yang dianut masyarakat atau bisa dibilang bahwa pragmatime menghalalkan segala
cara untuk mencapai tujuan. Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa
kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup.

10. Makin kabur pedoman yang berlaku dan sikap acuh tak acuh terhadap pedoman ajaran
agama

Nilai religius adalah nilai-nilai kehidupan yang mencerminkan tumbuh-kembangnya


kehidupan beragama. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Hormat dan menghormati serta bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut-penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup. Tetapi perbuatan-
perbuatan yang mencerminkan nilai agama seperti diatas semakin kabur akibat pengaruh
globalisasi yang tidak tersaring khususnya pada generasi muda.

Anda mungkin juga menyukai