Naskah Semhas Print - 092827
Naskah Semhas Print - 092827
SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
Oleh
Rizaldi
NIM 19250046
i
ABSTRAK
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan infrastruktur jalan menjadi faktor penting yang
mendukung berkembangnya ekonomi daerah. Pembangunan infrastruktur
jalan yang merata akan mempermudah dalam proses mobilisasi orang
maupun barang. Dengan tingkat mobilitas yang tinggi, maka lambat laun
akan semakin meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Tingkat mobilitas yang tinggi ini harus didukung dengan
pembangunan dan pengelolaan infrastruktur jalan yang berkeselamatan.
Oleh karena itu, perlu dikakukan penelitian di ruas Jl. Brigjen Katamso
Kabupaten Purworejo untuk mengetahui tingkat keselamatan jalan di ruas
jalan tersebut. Ruas Jl. Brigjen Katamso sendiri merupakan jalan kolektor
sekunder dengan panjang kurang lebih 3 km. Ruas jalan ini menghubungkan
antara jalan lingkar selatan Purworejo dengan pusat kota Purworejo. Ruas
Jl. Brigjen Katamso memiliki peranan yang penting dalam membantu
pertumbuhan ekonomi daerah.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas dalan penelitian ini adalah :
1. Bagaimana tingkat keselamatan berkendara di ruas Jl. Brigjen Katamso
Kabupaten Purworejo?
2. Bagaimana kesesuaian kondisi fisik di lapangan dengan standar teknis
yang berlaku?
C. Batasan Penelitian
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Data kecelakaan dari kepolisian yang digunakan dari tahun 2017 sampai
tahun 2022.
2. Pengukuran dan pengamatan pada aspek geometrik jalan meliputi jarak
pandang henti, jarak pandang menyiap, radius tikungan, lebar lajur lalu
lintas, lebar bahu jalan, superelevasi, kemiringan jalan.
1
2
3
4
jalan raya yang tidak hanya disebabkan oleh faktor kondisi kendaraan
maupun pengemudi, namun disebabkan pula oleh banyak faktor lain.
6. Rambu Lalu Lintas
Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 13 Tahun
2014, rambu lalu lintas adalah bagian perlengkapan jalan yang berupa
lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan yang berfungsi
sebagai peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk bagi pengguna
jalan.
7. Audit keselamatan jalan
Audit keselamatan jalan dapat didefinisikan sebagai
pemeriksaan suatu proyek jalan atau lalu lintas, jalan eksisting atau
baru, oleh suatu tim ahli yang independen, yang melaporkan
kinerja keselamatan dan potensi tabrakan pada lokasi pemeriksaan
tersebut.
B. Tinjauan Pustaka
Penelitian terdahulu yang menjadi dasar pada penelitian ini :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Agus Taufik Mulyono, Berlian Kushari,
dan Hendra Edi Gunawan pada tahun 2009 dengan judul “Audit
Keselamatan Insfrastruktur Jalan (Studi Kasus Jalan Nasional KM 78-
KM 79 Jalur Pantura Jawa, Kabupaten Batang)”. Penelitian
menggunakan metode Audit Keselamatan Jalan (AKJ). Tujuan dari
penelitian ini adalah memaparkan hasil audit keselamatan infrastruktur
jalan secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan data ukur defisiensi
keselamatan jalan di lapangan agar dapat menjadi model evaluasi bagi
auditor jalan. Hasil audit keselamatan jalan nasional antara KM 78-KM
79 jurusan Semarang-Cirebon, di Desa Jrakah Payung, Kecamatan
Subah, Kabupaten Batang, menunjukkan bahwa beberapa bagian dari
fasilitas jalan berada dalam kategori “bahaya” dan atau “sangat bahaya”
yang harus segera diperbaiki untuk memperkecil potensi terjadinya
kecelakaan, yaitu :
5
7
8
Mulai
Studi Literatur
Penentuan Variabel
Pengumpulan Data
Validasi Data
Tidak
Data lengkap
atau
tidak lengkap
Ya
A
Analisis Data
Kesimpulan
Selesai
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Survei dan pengukuran di lapangan dilakukan untuk mendapatkan
data asli lapangan sebagai pembanding terhadap standar teknis yang
berlaku. Survei dan pengukuran dilakukan untuk semua aspek, mulai dari
aspek geometrik jalan, aspek kerusakan perkerasan jalan, sampai aspek
harmonisasi perlengkapan jalan semua dilakukan pendataan.
1. Data Geometrik Jalan
Survei dan pengukuran yang dilakukan di lapangan pada aspek
geometrik jalan didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4
Rekapitulasi Data Badan Jalan
Lebar Lajur Jalan Rata-Rata (m) Lebar Bahu Jalan Rata-Rata (m)
7,85 1,83
Sumber : Data Penelitian
Tabel 5
Data Kemiringan Lajur Jalan
Lokasi Kemiringan Jalan (%)
Pengamatan Kiri Kanan
Titik 1 1,79 1,89
Titik 2 3,43 2,41
Titik 3 1,44 1,68
Titik 4 2,34 1,66
Rata-rata 2,09
Sumber : Data Penelitian
Tabel 6
Rekapitulasi Data Tikungan
Lokasi Radius Tikungan (m) Superelevasi (%)
Tikungan 1 749,02 0,39
Tikungan 2 1073,46 6,57
Tikungan 3 260,31 4,33
Tikungan 4 370,06 9,7
Rata-rata 613,21 5,25
Sumber : Data Penelitian
Data kecepatan sementara diambil selama dua hari, pada hari
minggu dan hari senin. Dua hari yang diambil dalam pengamatan
12
mewakili hari libur dan hari kerja. Pengambilan data dilakukan pada
jalan lurus sebelum maupun sesudah tikungan. Lebih lengkapnya dapat
dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut :
Tabel 7
Rekapitulasi Data Kecepatan Sementara
Kecepatan Rata - Rata Kendaraan (Km/jam)
Arah Kendaraan
Hari Libur Hari Kerja
Dari Bosco 54,06 57,33
Dari SMAN 7 50,31 61,36
Sumber : Data Penelitian
Berdasarkan pada data kecepatan sementara, kemudian dapat
diketahui jarak pandang henti minimum.
Tabel 8
Jarak Pandang Henti Minimum
Jarak Pandang Henti Minimum (m)
Arah Kendaraan
Hari Libur Hari Kerja
Dari Bosco 71,22 78,44
Dari SMAN 7 63,49 87,88
Rata-rata 75,26
Sumber : Data Perhitungan
Berdasarkan data kecepatan sementara, kemudian diketahui
jarak pandang menyiap.
Tabel 9
Jarak Pandang Menyiap
Jarak Pandang Menyiap (m)
Arah Kendaraan
Hari Libur Hari Kerja
Dari Bosco 343,7 366,36
Dari SMAN 7 318,61 395,03
Rata-rata 355,93
Sumber : Data Perhitungan
Tabel 10
Rekapitulasi Geometrik Jalan
Hasil Ukur dan
Aspek Satuan Standar
Pengamatan
Jarak Pandang Henti** m 75 75,26
Jarak Pandang Menyiap** m 350 355,93
Radius Tikungan** m 112 613,21
Lebar Lajur Jalan* m 7 7,85
Lebar Bahu Jalan* m 1 1,83
Superelevasi* % 8 5,25
13
6. Pita Penggaduh
Ketersediaan ada ada ada
Kondisi % 100 75
7. Guardrail
Ketersediaan ada ada tidak ada
*Sumber : Permenhub No. PM 27 Tahun 2018
**Sumber : Data Suvei
B. Analisis Data
1. Geometrik Jalan
Tabel 13
Hasil Ukur dan Pengamatan Lapangan Kondisi Geometrik Jalan terhadap
Defisiensi Keselamatan Infrastruktur Jalan di Lokasi Penelitian
Penyimpangan
Pengamatan dan Fatalitas Korban
Nilai Dampak
Nilai Peluang
Pengamatan
Pengukuran (Orang)***
Standar
Aspek Satuan MD LB LR TL
Jarak Pandang
1. meter 75 75,26 -0,34 1 0 0 0 0 1
Henti**
Jarak Pandang 1
2. meter 350 355,93 -1,69 1 0 0 0 0
Menyiap**
Radius 1
3. meter 112 613,21 -447,51 1 0 0 0 0
Tikungan**
Lebar Lajur 1
4. meter 7 7,85 -12,13 1 0 0 0 0
Jalan*
Lebar Bahu 1
5. meter 1 1,83 -82,71 1 0 0 0 0
Jalan*
6. Superelevasi* % 8 5,25 -34,43 1 0 0 0 0 1
Kemiringan
7. % 2–4 2,09 0 1 0 0 0 0 1
Jalan*
*Sumber : Permen PU No. 5 Tahun 2023
**Sumber : AASHTO’90
***Sumber : Satlantas Polres Purworejo; MD = Meninggal Dunia, LB = Luka
Berat, LR = Luka Ringan, TL = Tidak Luka
Nilai negatif menunjukkan bahwa tidak terjadi penyimpangan standar teknis.
Tabel 14
Hasil Analisis Kondisi Lapangan terhadap Defisiensi Kondisi Geometrik Jalan
Nilai Nilai Nilai Kategori
Aspek
Peluang Dampak Risiko Risiko
15
1. Kecepatan 1 1 1 TB
2. Jarak Pandang Henti 1 1 1 TB
Jarak Pandang TB
3. 1 1 1
Menyiap
4. Radius Tikungan 1 1 1 TB
5. Lebar Lajur Jalan 1 1 1 TB
6. Lebar Bahu Jalan 1 1 1 TB
7. Superelevasi 1 1 1 TB
8. Kemiringan Jalan 1 1 1 TB
Sumber : Data Perhitungan; TB = Tidak Berbahaya, CB = Cukup Berbahaya, B =
Berbahaya, SB = Sangat Berbahaya
2. Kerusakan Perkerasan Jalan
Tabel 15
Hasil Ukur dan Pengamatan Lapangan Kondisi Kerusakan Perkerasan Jalan
terhadapDefisiensi Keselamatan Infrastruktur Jalan di Lokasi Penelitian
Penyimpangan
Nilai Dampak
Nilai Peluang
Pengamatan dan Pengukuran
Pengamatan
(Orang)**
Standar*
Aspek Satuan MD LB LR TL
Tabel 17
Hasil Ukur dan Pengamatan Lapangan Kondisi Harmonisasi Perlengkapan Jalan
terhadap Defisiensi Keselamatan Infrastruktur Jalan di Lokasi Penelitian
Penyimpangan terhadap
Fatalitas Korban
Nilai Dampak
Nilai Peluang
Pengamatan
Standar (%)
(Orang)**
Standar*
Aspek Satuan MD LB LR TL
Rambu
1.
Peringatan
Jumlah buah 19 11 42,1 3 0 0 0 0 1
Rambu
2.
Petunjuk
Jumlah buah 7 6 14,29 2 0 0 0 0 1
Rambu
3.
Larangan
Jumlah buah 2 3 50 3 0 0 0 0 1
4. Marka
Ketersediaan ada ada ada 0 1 0 0 0 0 1
Kondisi % 100 63,89 36,12 2 0 0 0 0 1
Lampu
5.
Penerangan
Ketersediaan ada ada ada 0 1 0 0 0 0 1
Jarak antar
meter 60 68,2 13,67 2 0 0 0 0 1
lampu
6. Pita Penggaduh
Ketersediaan ada ada ada 0 1 0 0 0 0 1
Kondisi % 100 75 25 2 0 0 0 0 1
7. Guardrail
tidak
Ketersediaan ada ada 100 4 0 0 0 0 1
ada
*Sumber : Permenhub No. PM 27 Tahun 2018
**Sumber : Satlantas Polres Purworejo; MD = Meninggal Dunia, LB = Luka Berat,
LR = Luka Ringan, TL = Tidak Luka
Tabel 18
Hasil Analisis Kondisi Lapangan terhadap Defisiensi Kondisi Harmonisasi
Perlengkapan Jalan
Kategori
Aspek Nilai Peluang Nilai Dampak Nilai Risiko
Risiko
17
1. Rambu Peringatan 3 1 3 TB
2. Rambu Petunjuk 2 1 2 TB
3. Rambu Larangan 3 1 3 TB
4. Marka 2 1 2 TB
5. Lampu Penerangan 2 1 2 TB
6. Pita Penggaduh 2 1 2 TB
7. Guardrail 4 1 4 TB
Sumber : Data Perhitungan; TB = Tidak Berbahaya, CB = Cukup Berbahaya, B =
Berbahaya, SB = Sangat Berbahaya
C. Pembahasan
Berdasarkan data anatomi kecelakaan dari Satlantas Polres
Kabupaten Purworejo, pada ruas Jalan Brigjen Katamso telah terjadi 84 kali
kejadian kecelakaan selama tahun 2017 sampai tahun 2022. Pada
keseluruhan kejadian kecelakaan mengakibatkan 13 orang meninggal dunia,
100 orang mengalami luka ringan, serta 67 orang lainnya tidak mengalami
luka. Total korban keseluruhan yang terlibat dalam kecelakaan ada
sebanyak 180 orang
Menurut data anatomi yang didapat dan dari hasil wawancara yang
telah dilakukan, seluruh kejadian kecelakaan yang terjadi di Jalan Brigjen
Katamso disebabkan oleh faktor kelalaian manusia. Faktor penyebab
kecelakaan dari Satlantas sendiri ada 4 kategori penyebab, alam, manusia,
kendaraan, serta jalan. Sehingga dari data anatomi kecelakaan dan hasil
wawancara yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa jalan beserta
infrastruktur pelengkapnya bukan faktor utama penyebab terjadinya
kecelakaan.
Pengukuran dan pengamatan di lapangan yang dilanjutkan analisis
data pada aspek geometrik jalan, dapat diketahui bahwa tidak terjadi
penyimpangan terhadap standar teknis. Pada tabel 13 dapat dilihat bahwa
penyimpangan terhadap standar menunjukkan hasil negatif. Artinya hasil
ukur di lapangan tidak terjadi perbedaan terhadap standar teknis. Pada tabel
13 juga dapat diketahui bahwa tidak ada kecelakaan yang disebabkan oleh
aspek geometrik jalan.
18
19
20
DAFTAR PUSTAKA
Hardiyanto, H.C..2023. Pemeliharaan Jalan Raya Edisi 2. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press
Mayuni, S., dkk. 2017. Evaluasi Keselamatan Infrastruktur Jalan (Studi Kasus Jalan
Trans Kalimantan). Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil dan
Perencanaan (KN-TSP). ISBN 978-602-61059-0-5. Pekanbaru
Mulyono, A.T., dkk. 2009. Audit Keselamatan Infrastruktur Jalan (Studi Kasus
Jalan Nasional KM 78-KM 79 Jalur Pantura Jawa, Kabupaten Batang).
Jurnal Teknik Sipil. Program Studi Teknik Sipil. Universitas Nusa Cendana.
Kupang
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 5 Tahun 2023.
Tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Perencanaan Teknis Jalan. Jakarta
Sujanto, S. dan Mulyono, A.T.. 2010. Inspeksi Keselamatan Jalan di Jalan Lingkar
Selatan Yogyakarta. Jurnal Transportasi. Program Studi Teknik Sipil.
Universitas Katolik Parahyangan. Bandung
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009. Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Jakarta
Wiranto, E., dkk. 2014. Evaluasi Tingkat Kerawanan Kecelakaan pada Ruas Jalan
Boyolali – Ampel KM 29+00 – 34+00. Matriks Teknik Sipil. Program Studi
Teknik Sipil. Universitas Sebelas Maret. Surakart