Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Agama
Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Agama
Dosen Pengampu
Disusun oleh :
Islam secara etimologi (Bahasa) berarti tunduk, patuh, atau berserah diri.
Adapun menurut syari’at (terminologi), apabila dimutlakkan berada pada dua
pengertian :
1. Apabila disebutkan sendiri tanpa diiringi dengan kata iman, maka pengertian islam
mencakup seluruh agama, baik ushul (pokok) maupun furu’ (cabang), juga seluruh masalah
‘aqidah, ibadah, keyakinan, perkataan dan perbuatan. Jadi pengertian ini menunjukkan
bahwa islam adalah mengakui dengan lisan, meyakini dengan hati dan berserah diri kepada
Allah atas semua yang telah ditentukan dan ditakdirkan, sebagaimana firman Allah
subhanahu wa Ta’ala tentang Nabi Ibrahim Alaihissalam :
‘’ (ingatlah) ketika Rabb-nya berfirman kepadanya (Ibrahim), ‘berserahdirilah !’ dia
menjawabku ‘aku berserah diri kepada Rabb seluruh alam.’’ [Al-Baqarah/2 : 131]
2. Apabila kata Islam disebutkan bersamaan dengan kata iman, maka yang dimaksud
Islam adalah perkataan dan amal-amal lahiriyah yang dengannya terjaga diri dan hartanya,
baik dia meyakini Islam atau tidak. Sedangkan kata iman berkaitan dengan amal hati.
Sebagai mana firman Allah Azza wa Jalla :
“orang-orang arab badui berkata ‘kami telah beriman.’ ‘katakanlah (kepada mereka),
‘kamu belum beriman, tetapi katakanlah, ‘kami telah tunduk (islam), ‘ karena iman belum
masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-nya, dia tidak akan
mengurangi sedikitpun (pahala) amalmu. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha
Penyayang.” [Al-Hujurat/49: 14]
1. Tingkatan Islam
1. Tingkatan pertama
Kelima rukun Islam ini berdasarkan sabna Nabi Muhammad Shallalahu ‘alaihi wa
sallam
2. Tingatan kedua
Definisi iman menurut Ahlus Sunnah mencakup perkataan dan perbuatan, yaitu
meyakini dengan hati, meng-ikrirkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota
badan, dapat bertambah dengan ketaatan dan dapat berkurang dengan sebab perbuatan
dosa dan maksiyat.
3. Tingkat ketiga
Ihsan memiliki satu rukun yaitu engkau beribadah kepada Allah SWT engkah
melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya dia melihatmu. Hal
ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu
anhu dalam kitah jawaban Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Jibril Alaihisallam
ketika ia bertanya tentang ihsan, maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab :
“Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, sesungguhnya
Allah maha melihatmu.”
B. Pengertian Seni
Secara etimologis, kata seni berasal dari Bahasa sansekerta, yaitu sani yang
artinya pemujaan, persembahan, dan pelayanan. Dengan kata lain, seni sangat erat
hubungannya dengan upacara keagamaan yang disebut juga dengan “kesenian”
Secara umum, pengertian seni adalah suatu ekspresi perasaan manusia yang
memiliki unsur keindahan didalamnya dan diungkapkan melalui suatu media yang
sifatnya nyata, baik itu dalam bentuk nada, rupa, gerak, dan syair, serta dapat dirasakan
oleh panca indera manusia. Ada juga yang berpendapat bahwa pengertian seni adalah
semua hal yang diciptakan oleh manusia yang mengandung unsur keindahan dan dapat
mempengaruhi perasaan orang lain.
Pada intinya, seni merupakan hasil aktivitas batin seseorang yang dinyatakan
dalam bentuk karya yang bisa mempengaruhi perasaan manusia.
C. Pengertian Seni Teater
Tater sering disebut sebagai kesenian yang paling lengkap. Karena merupakan
gabungan dari berbagai cabang seni, seperti seni musik dan seni rupa.
Menurut Tato Nuryanto dalam buku apresiasi drama (2017), seni teater
merupakan kegiatan seni yang mengekspektasikan kehidupan masyarakat, mulai dari
konflik hingga percintaan.
Teater kerap dihubungkan dengan drama. Ada yang menyebut teater sebagai
drama, maupun sebaliknya. Padahal ungkapan teater memiliki pemaknaan yang lebih
luas ketimbang drama.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, teater atau theatre adalah seni yang
berkaitan dengan pertunjukan langsung, dimana aksinya telah direncanakan secara
tepat. Istilah teater berasal dari kata theatron dalam Bahasa Yunani, dan theatre dalam
Bahasa inggris. Keduanya berarti pertunjukan atau dunia sandiwara yang
menakjubkan untuk dilihat.
1. Fungsi Teater
Sarana upacara
Media Ekspresi
Seni teater berfokus pada lakon dan dialog. Lewat kesenian ini, para seniman
akan mengekspresikan seninya dalam bentuk gerakan tubuh serta dialog.
Sebagai Hiburan
Sebagai hiburan, teater berfungsi menghibur penonton. Oleh sebab itu, para
seniman harus mempersiapkan pertunjukannya dengan matang agar penonton terhibur.
Apakah seni Islam harus berbicara tentang Islam ? dengan tegas M. Qutub
menafkannya. Kesenian islam tidak harus berupa nasehat langsung atau anjuran berbuat
kebajikan. Bukan juga penampilan abstrak tentang Aqidah, tetapi seni Islam adalah seni
yang menggambarkan wujud tentang “bahasa” yang indah serta sesuai dengan cetusan
fitrah. Seni Islam adalah ekspresi tentang keindahan wujud dari sisi pandangan islam
tentang alam, hidup dan manusia yang mengantar menuju pertemuan sempurna antara
kebenaran dan keindahan.
Kesempurnaan bentuk dan sifat dalam seni Islam selanjutnya dapat diarahkan
menjadi metode dan teknik dalam mempengaruhi audiens. Sebagaimana cerminan surat
An-Nahl ayat 125 yang artinya ‘’ serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan batalah mereka dengan cara yang baik.’’ Demikian
juga ketika seni Islam dibenturkan kepada masalah-masalah yang terkait dengan etis
dan etika dalam berekspresi. Seni mode (citra berpakaian), misalnya Al-Qur’an
menegaskan melalui surat Al-Ahzam ayat 56
E. Seni dalam Islam
Seni dalam pandangan Nabi Muhammad SAW merupakan suatu hal yang
diperbolehkan. Banyak hadis yang menerangkan tentang ketertarikan, penegasan dan
kecenderungan nabi dalam menikmati seni. Keindahan itu sebahagian dari seni. Ini
bermakna islam tidak menolak kesenian sebagai salah satu fitrah manusia semula jadi
anugerah Allah kepada manusia. Seni membawa makna yang halus dan indah. Dari segi
istilah, seni adalah sesuatu yang halus dan indah dan menyenangkan hati serta perasaan
manusia. Konsep kesenian mengikuti perspektif islam ialah membimbing manusia ke
arah tauhid dan pengabdian diri kepada Allah. Seni dibentuk untuk melahirkan manusia
yang benar-benar baik dan beradab. Motif seni bertuju kepada kebaikan dan berakhlak.
Selain itu, seni juga seharusnya lahir dari satu proses pendidikan bersifat dan tidak lari
dari batas-batas syariat.
Seni Islam ialah seni yang bertitik tolak dari akidah Islam dan berpegang kepada
doktrin tauhid yaitu pengesaan Allah dan seterusnya direalisasikan dalam karya-karya
seni. Ia tidak bertolak dari akidah, syarak dan akhlak. Perbedaan di antara seni
Islam dengan seni yang lain ialah niat atau tujuan dan nilai akhlak yang terkandung
didalam sesuatu hasil seni itu. Ini berbeda dengan keseniaan barat yang sering
mengenepikan persoalan akhlak dan kebenaran. Tujuan seni Islam ialah untuk Allah
karena ia memberi kesejahteraan kepada manusia. Dengan ini, seni Islam bukanlah
seni untuk seni dan bukan seni untuk sesuatu tetapi sekiranya pembentukan seni itu
untuk tujuan kemasyarakatan yang mulia,itu adalah bersesuaian dengan seni Islam.
Kesenian Islam dicetuskan dengan niat untuk mendapat keredaan Allah sedangkan
kesenian yang tidak berbentuk Islam diciptakan untuk tujuan takabur, ria, menaikkan
nafsu syahwat, merusakkan nilai syara’ dan akhlak. Karya seni dikehendaki
mengandungi nilai-nilai murni yang melambangkan akhlak, atau paling tidak bersifat
natural yaitu bebas daripada sifat negatif. Jika sekiranya terdapat nilai-nilai negatif
walaupun yang menciptakannya itu beragama Islam, maka ia terkeluar daripada
kategori seni Islam.
Dalam seni, keindahan merupakan unsur penting, sehingga dlam islam nilai
keindahan merupakan nilai yang sangat penting yang sejajar dengan nilai kebenaran
dan kebaikan. Alam yang diciptakan Allah adalah suatu keindahan seperti langit yang
dihiasi bintang-bintang adalah suatu penciptaan tuhan yang dapat dinikmati oleh
manusia sebagai suatu keindahan. Allah SWT meyakinkan manusia tentang ajarannya
dengan menyentuh seluruh totalitas manusia, termasuk menyentuh hati mereka melalui
seni yang ditampilkan di dalam Al- Qur an yaitu melaui kisah-kisah nyata dan
simbolik‟yang dipadu oleh imajinasi melalui gambar-gambar konkrit. Di dalam Islam,
prinsipdari seni adalah ketauhidan, kepatuhan dan keindahan. Syeikh Yusuf
Qardhawi telahmenjelaskan sikap Islam terhadap seni. Jika ruh seni adalah
perasaan terhadapkeindahan maka Al Qur an sendiri telah menyebutkan dalam surat
As-Sajadah ayat 7‟yang artinya “Yang membuat segala sesuatu, yang Dia ciptakan
sebaik- baiknya danyang memulai menciptakan manusia dari tanah”. Rasulullah
saw. juga telahmenjelaskan kepada beberapa sahabat yang mengira bahwa
kecintaan terhadapkeindahan bisa menafikan iman, dan menjadikan pelakunya
terperosok dalamkesombongan, sebagiamana diceritakan sebuah hadist. Rasulullah
bersabda,”Tidak akanmasuk sorga siapa yang di hatinya ada rasa sombog, walau
sebesar biji sawi.” Makaberkatalah seorang lelaki, “Sesungguhnya ada seorang lelaki
menyukai agar baju dansandalnya menjadi bagus.” Maka bersabda Rasulullah saw.,
“Sesungguhnya AllahMaha Indah dan menyukai keindahan.” (HR. Muslim). Seni
yang sahih adalah seniyang bisa mempertemukan secara sempurna antara
keindahan dan al haq, karenakeindahan adalah hakikat dari ciptaan ini, dan
al haq adalah puncak dari segalakeindahan ini. Oleh karena itu Islam membolehkan
penganutnya menikmati keindahan,karena hal itu adalah wasilah untuk melunakkan
hati dan perasaan.
Lingkungan Islam yang lebih terbuka terhadap seni ini adalah para sufi
dan filosof. Banyak para filosof Islam yang benar-benar menguasai musik dan
teorinya,beberapa diantaranya seperti Al-Farabi dan Ibnu Sina, dimana mereka ahli-
ahli teorimusik terkemuka. Beberapa tabib muslim menggunakan musik sebagai
saranapenyembuhan penyakit baik jasmani maupun rohani. Bagi para sufi, seni adalah
jalanuntuk dapat menangkap dimensi interior Islam, dimana seni terkait langsung
denganspriritual. Al-Ghazali sebagai tokoh sufi mengatakan bahwa mendengar
nada-nadavokal dan instrumen yang indah dapat membangkitkan hal-hal dalm kalbu
yang disebutAl-Wujud atau kegembiraan hati.
Prinsip-prinsip seni di dalam Islam adalah sebagai berkut :
seni yang dapat mengangkat martabat insane dan tidak meninggalkan nilai-nilai
kemanusiaan
seni yang dapat mementingkan persoalan akhlak dan kebenaran yang menyentuh
aspek estetika, kemanusiaan dan moral
seni yang dapat menghubungkan keindahan sebagai nilai yang tergantung
kepada seuruh kesahihan Islam itu sendiri, dimana menurut Islam seni yang
mempunyai nilai tertinggi adalah seni yang dapat mendorong kearah ketaqwaan,
kema rufan‟ dan moralitas
Ada beberapa batasan-batasan Islam atau larangan dalam islam terhadap berbagai
seni, seperti seni patung, dimana ada beberapa alasan yang melarang terhadap seni ini,
yaitu :dalam surat AL-Anbiya ayat 21 dimana diuraikan tentang patung-patung yang
disembah oleh ayah Nabi Ibrahim dan kaumnya. Sikap Al-Qur’an terhadap patung-
patung itu bukan sekedar menolaknya, tapi juga menghendaki penghancuran terhadap
patung-patung tersebut. Di sini Allah menginginkan bahwa patung-patung pahatan
hasil manusia tidak dijadikan sebagai suatu sembahan ata usuatu yang menggambarkan
kepada suatu maha pencipta yaitu Tuhan untuk disembah atau berhala.
Selain itu juga ada batasan dalam seni musik, dimana sering kali orang lebih
menyenangi jenis-jenis musik yang terkadang bis membuat kita lalai dan jauh dari
agama, semerti musik rock, yang bernuansa keras, bukan musik-musik yang islami.
Kemudian juga seni bernyanyi, seperti kasus Inul Darastisda dimana seni yang
ditampilkan bukanlah seni bernyanyi melainkan gerakan-gerakan yang fulgar yang bis
mengarah kepada hal-hal yang tidak baik untuk dipertontonkan. Tidak seperti syair-
syair islam yang bisa memberi semangat spiritual kepada yang mendengarnya. Ada
beberapa dalil yang mengatakan bahwa nyanyi itu diharamkan :
Berdasarkan firman-firman Allah yang terdapat dalam beberapa surat di dalam Al-
Qur’an diantaranya surat Luqman ayat 6, An-Najm ayat 56-61, Al-Isra’ ayat 64/
Hadis Aisyah ra Rasulullah Saw bersabda “sesungguhnya Allah mengharamkan
nyanyian-nyanyian dan menjual belikannya, mempelajarinya atau
mendengarkannya.” (HR. Ibnu Abi Dunya dan Ibnu Mardawih)
Selain itu aksi pornografi dan porno aksi adalah batasan yang sangat melanggar
agama. Di satu sisi orang memandang itu adalah suatu bentuk seni, tetapi didalam
islam itu justru mengarah kepada hal hal yang tidak baik, haram untuk di
kembangkan.
G. Problematika seni dalam Islam
Mengkaji seni selalu menemui jalan buntu jika dengan metode pengkajian oleh
perspektif Islam, masih terdapat pro dan kontra di kalangan Islam, yaitu :
Hingga kini belum ada lemabaga apapun yang secara formal dan sistematis
melakukan kajian seni secara komrehensif, filosofis (estetika atau fitsafat seni
islam, yang merumuskan batasan nilai keindahan sesuai dengan ajaran Islam),
teoritik (sejarah, struktur, dan klasifikasi : apakah ada seni Islam ataukah hanya ada
seni muslim), praktik (kajian tentang teknik-teknik perbidang), dan apresiatif (kritik
seni yang mengkaji perkembangan seni Islam dalam hubungannya dengan
perkembangan masyarakat umum) yang mengatasnamakan lembaga seni Islam. Inti
pendirian kelompok ini menyatakan bahwa seni Islam itu tidak ada, dan yang ada
adalah orang islam berseni.
Sebagian umat Islam atau disebut seiman muslim bersemangat berbagi dalil
‘aqliyah’ (rasional) bahwa Alquran sendiri mengandung nilai seni yang amat tinggi
dan demonstrative bahwa musabaqah tilawatis qur’an digelar di mana-mana,
demikian juga seni kaligrafi Islam-arab, maupun naqliyah (teks yang bersumber
dari alquran maupun as-sunnah; Alfaruqi, 1999: v-vi) menjelaskan tentang
keindahan sebagai buah karya seni. Inti pendirian kelompok ini adalah seni
merupakan salah satu dari kandungan atau jangkauan Islam. Dalam bab ini tentu
dinyatakan bahwa seni islam itu ada.
Seni adalah bagian dari kehidupan kita sendiri. Oleh karena itu tujuan kesenian
sama dengan tujuan hidup itu sendiri dan bagi setiap muslim tujuan hidup itu adalah
kebahagiaan material duniawi dan kebahagiaan spiritual serta menjadi Rahmat bagi
segenap alam atas keridhaan Allah.
Pembacaan kitab suci Al-Qur’an sehingga menharuskan tulisan yang bagus dan
penjilidan buku
Oemeliharaan naskah Al-Qur’an telah mengharuskan tulisan yang bagus dan
penjilidan buku.
Naskah-naskah Al-Qur’an telah dihiasi dengan warna
Pembangunan masjid telah mengembangkan ilmu pengetahuan dan kesenian hias
Mimbar didalam masjid telah disiapkan untuk Nabi dengan dihias sedemikin rupa
Seni dapat dibilang sebagai kegiatan menyeimbangkan antara badan dan jiwa
manusia. Dan islam telah mengembangkan suatu keseluruhan yang harmonis
J. Teater di dunia Islam
Teater Tradisional
Teater tradisional adalah teater yang lahir dan berkembang di daerah tertentu
dan perkembangannya sesuai dengan kebudayaan daerah tersebut
Teater Modern
Teater yang pementasannya sudah berangkat dari naskah, mulai ada sejak
tahun 1960-an. Teater modern lazim juga disebut dengan seni drama.