Si Pitung
Si Pitung
4 bahasa
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Lihat riwayat
Perkakas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk film tentang tokoh ini yang diproduksi pada zaman Hindia Belanda, lihat Si
Pitoeng (film 1931).
Si Pitung
Lahir 1866
“
Pitung memang perampok. Mungkin saja Haji Samsudin dipukuli ketika itu. Kalau
menurut istilah sekarang, Pitung itu pengacau, dan dicari oleh Pemerintah. Pitung
memang jahat. Pekerjaannya merampok dan memeras orang-orang kaya. Menurut
kabar, hasil rampokannya dibagikan pada rakyat miskin, tetapi sesungguhnya tidaklah
demikian. Mana ada perampok yang rela membagi hasil rampokannya dengan cuma-
cuma? Menurut kabar, Pitung mendermakan uangnya kepada masjid-masjid. Saat itu
masjid hanya ada di Pekojan, Luar Batang, dan Kampung Sawah. Tidak ada bukti
bahwa Pitung berderma di sana.' ”
Pitung yang menjadi karakter sebagai Robin Hood versi Betawi dikembangkan oleh
Lukman Karmani (Till, 1996). Karmani menulis novel Si Pitung. Dalam novel ini,
dikisahkan bahwa Si Pitung sebagai pahlawan sosial. Menurut Rahmat Ali, 'Pitung
sebagai tokoh kisah Betawi masa lampau memang dikenal sebagai perampok, tetapi
hasil rampokan itu digunakan untuk menolong orang-orang yang menderita. Dia
adalah Robin Hood Indonesia. Walaupun demikian pihak yang berwenang tidak
memberikan toleransi, orang yang bersalah harus tetap diberi hukuman yang
setimpal' (Rahmat Ali 1993:7).
Beragam pro dan kontra menyelubungi legenda Si Pitung, tetapi pada dasarnya
tokoh Si Pitung adalah cerminan pemberontakan sosial yang dilakukan oleh "Orang
Betawi" terhadap penguasa pada saat itu, yaitu Belanda. Apakah hal ini benar atau
tidak, kisah Si Pitung begitu harum didengar dari generasi ke generasi oleh
masyarakat Betawi sebagai tanda pembebasan sosial dari belenggu penjajah. Hal
ini ditunjukkan dari Rancak Pitung di atas bagaimana Si Pitung begitu ditakuti oleh
pemerintah Belanda pada saat itu.
Saya tau orang rumah sakit nyang bilangin Memang waktu itu bangke Pitung diliat uda nyata
Aer keras ucusnya dikeringin Dicitak di kantor, koran kantor berita
Waktu dikubur pulisi pade iringin Ancur rumuk tulang iganya, bekas kena senjata
Jago nama Pitung kuburannya digadangin Nama Pitung suda mati Tuan Hena ke Tomang
bikin pesta
Yang gadangin kuburannya Pitung dari sore
ampe pagi Pesta itu waktu kelewat ramenya
Kalo belon aplusan kaga ada nyang boleh pegi Segala permaenan kaga larangannya
Sebab yang gadangin waktu itu sampe pagi Tuju ari tuju malem pesta permisiannya
Kabarnya jago Pitung dalam kuburan idup lagi Sengaja bikin pesta mau tangkep kawan-kawannya
Yang gali orang rante mengaku paye Nama Pitung mau ditangkep kawan-kawannya
Belencong pacul itu waktu suda sedie
Referensi[sunting | sunting sumber]
1. ^ Lompat ke:a b "Pitung, Si". Encyclopedia of Jakarta. Pemerintah Kota Jakarta. Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2017-09-27. Diakses tanggal 15 Mei 2012.
2. ^ van Till 1996, hlm. 474
3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks
untuk ref bernama mvt462
4. ^ Mencari Kebenaran Sejarah Si Pitung inilahduniakita.net
5. ^ Misteri Rumah Si Pitung megapolitan.kompas.com
6. ^ Pitung Si Diarsipkan 2017-09-27 di Wayback Machine. jakarta.go.id
7. ^ Mencari Sejarah Si Pitung Diarsipkan 2020-11-27 di Wayback Machine. historia.co.id