PTK-01 Laporan Praktikum PHP Roy Gunawan O1219022
PTK-01 Laporan Praktikum PHP Roy Gunawan O1219022
Disusun oleh:
Roy Gunawan
O12119022
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
Penyusunan laporan ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dan dorongan dari
beberapa pihak. Oleh kerena itu, penulis menucapkan terima kasih kepada kedua orang tua
penulis yang selalu memberikan dorongan dan motivasi dalam pengerjaan laporan ini, penulis
juga berterima kasih kepada bapak dan ibu dosen mata kuliah produksi hijauan pakan yang
senantiasa selalu memberikan bimbingan, serta penulis juga berterima kasih kepada temen-temen
Penulis menyadari bahwa laporan yang penulis buat belum sepenuhnya benar, maka dari
itu penulis harap adanya kritik dan saran yang membangaun agar nantinya penulis bisa membuat
laporan yang lebih baik lagi dan dapat berguna untuk orang banyak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
DETAR TABEL.................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 24
4.2 Saran..................................................................................................................... 24
LAMPIRAN.......................................................................................................................26
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil pengamatan jenis tanaman rumput Rumput jari berbulu (Chloris virgata) dan
Rumput belulang (Eleusine indica(L.)).................................................................................17
Tabel 2. Hasil pengamatan jenis tanaman legum Tanaman anting-anting (Acalypha australis) dan
Siratro (Macroptilium atropurpureum).................................................................................21
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
Produksi hijauan pakan ternak merupakan bahan pakan yang diberikan pada ternak
untuk mencukupi kebutuhan nutrisi ternak. Hijauan merupakan bahan makanan utama ternak
ruminanasia karena berfungsi sebagai pengenyang (bulky) dan sebagai sumber karboihidrat,
protein, vitamin dan mineral. untuk memperoleh produksi hijauan yang tinggi, dengan kualitas,
kuantitas serta kontinuitas yang terjamin maka perlu di rancang dan di rencanakan sesuai dengan
kondisi lingkungan klimatologi yang terdapat di daerah dimana sebuah lahan yang akan di
jadikan sebagai lahan pastura untuk memproduksi hijauan pakan ternak dengan hasil yang
optimal dengan media penanaman yang maximal, hal tersebut akan dicapai apabila diikuti
dengan perencanaan yang matang dan teknik budidaya serta pengembangan hijauan yang tepat
dan sesuai dengan keadaan setempat.
Hijauan pakan ternak ini terdiri dari leguminosa (kacang-kacangan), graminae (rumput),
dan tanaman lain. Ketiganya memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri, seperti kadar protein
yang tinggi terdapat dalam legume, sedangkan protin dalam rumput sangat rendah, namun
produksi rumput ini sangat tinggi jika dibandingkan legume, sehingga untuk mendapatkan hasil
yang optimal diperlukan kombinisi. Rumput memiliki peranan penting dalam penyediaan pakan
hijauan bagi ternak ruminansia di Indonesia. Rumput mengandung zat-zat makanan yang
bermanfaat bagi kelangsungan hidup ternak. Hijauan pakan terutama rumput-rumputan
(graminae) telah banyak dibudidayakan, terutama rumput gajah (Pennisetum purpureum) yang
memiliki produksi dan kandungan nutrisi cukup tinggi sehingga mampu memenuhi kebutuhan
ternak.
1
1.2 Tujuan Praktikum
2
BAB 2
METODE PRAKTIKUM
1. Kamera (Handphone)
3. Tanaman rumput
sebagai berikut:
1. Kamera (Handphone)
3. Tanaman legum
berikut:
4) Menguraikan morfologi jenis rumput pakan (meliputi bagian akar, batang, daun,
3
b. Langkah kerja untuk pengamatan morfologi tanaman legum pakan adalah sebagai
berikut:
4) Menguraikan morfologi jenis legum pakan (meliputi bagian akar, batang, daun,
4
BAB 3
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1.1 Hasil Pengamatan Morfologi Tanaman Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)
Rumput teki (Cyperus rotundus L.) adalah salah satu tumbuhan yang lebih dikenal sebagai
gulma karena keberadaannya sering mengganggu pertumbuhan tanaman lain. Rumput ini dapat
tumbuh diberbagai lahan, misalnya persawahan, perkebunan yang memiliki kondisi kering atau
basah, akan tetapi rumput teki biasanya tumbuh di sekitar tanaman pertanian.
5
Morfologi Rumput Teki
Berdasarkan sistem klasifikasinya, morfologi rumput teki dapat dibagi menjadi akar atau
1. Akar / Umbi
Rumput teki mempunyai sistem perakaran berupa akar serabut. Akar jenis ini mempunyai
banyak percabangan yang disertai rambut-rabut halus pada setiap helai akarnya. Pertumbuhan
akar serabut pada rumput teki memanjang dan menyebar secara merata di dalam tanah.
Tidak hanya itu, di tengah-tengah perakaran serabut terdapat akar yang membesar atau
disebut umbi. Sama halnya dengan akar, umbi rumput teki juga tumbuh secara menjalar dan
umumnya pada satu pokok tanaman terdapat beberapa umbi yang berkumpul membentuk
rumpun.
Umbi rumput teki berbentuk kerucut atau menekuk dan bagian pangkalnya membesar
dengan ukuran panjang 1,5 hingga 4,5 cm dan diameter 5 hingga 10 cm. Umbinya berwarna
cokelat dan terdapat rambut-rambut halus. Teksturnya keras dan mengeluarkan aroma khas
yang wangi.
6
2. Batang
Batang rumput teki tidak bisa diidentifikasi secara langsung karena berukuran sangat
kecil dan pendek. Ketinggian batang rumput ini hanya sekitar 10 sampai 75 mm. Batang rumput
teki umumnya berbentuk segitiga dan ada juga yang bentuknya hampir bundar.
Adapun bagian yang tumbuh panjang di atas permukaan tanah sebenarnya merupakan
batang semu. Bagian ini mempunyai panjang kurang lebih 30 cm dengan penampang berukuran
1 hingga 2 mm. Batang ini tumbuh tegak, memiliki rongga kecil di tengahnya, serta bertekstur
lunak.
Daun rumput teki tumbuh di bagian pangkal batang dan membentuk roset. Sepintas daun
ini seperti kelompok daun berpelepah dimana pelepahnya tumbuh di bawah tanah. Dalam satu
pokok rumput teki terdapat jumlah daun sekurang-kurangnya empat helai dan paling banyak
sepuluh helai.
Daun tersebut berbentuk menyerupai pita dimana bagian tepinya rata dengan ukuran
panjang 10 hingga 60 cm dan lebar antara 2 sampai 6 cm. Sistem pertulangan daunnya adalah
tulang sejajar dengan tekstur licin dan bagian ujungnya runcing. Bagian ujung daun berwarna
7
Gambar 4. Daun Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)
4. Bunga
Rumput teki juga mempunyai bunga yang termasuk kelompok bunga majemuk. Dalam
satu pokok tanaman terdapat setidaknya 8 sampai 25 kuntum bunga yang tumbuh secara
berumpun sehingga bentuknya seperti payung. Letak bunga ini berada dibagian paling atas dari
Percabangan yang terbentuk di ujung batang berjumlah tiga sampai sembilan. Pada
bagian inilah bunga rumput teki tumbuh. Meski bunganya terlihat rapuh, tetapi bunga tersebut
tidak mudah rontok. Bunga rumput teki mempunyai warna antara kuning hingga agak
kecokelatan dengan bentuk bulir dan berjumlah setidaknya 40 kuntum pada satu pokok.
Selain bunga, rumput teki juga menghasilkan buah yang berbentuk seperti oval telur.
Buah ini tumbuh secara berselang-seling dan tumpang tindih satu sama lain. Lokasi tumbuhnya
8
adalah merapat ke bagian sumbu. Buah ini berukuran sekitar 1,5 mm dengan warna cokelat
kehitaman. Dalam satu pokok rumput teki mengahsilkan sekitar tiga buah.
6. Biji
Rumput teki juga memiliki biji yang tumbuh secara berselang-seling dan merapat pada
bagian sumbu. Bentuk biji ini mirip oval telur dengan panjang sekitar 3 mm. Warnanya antara
cokelat hingga kemerahan dan mempunyai benang sari serta putik. Jumlah biji dalam satu pokok
Sebagai kelompok gulma, rumput teki mempunyai kemampuan adaptasi pada berbagai
kondisi habitat. Biasanya tanaman ini ditemukan tumbuh liar di kawasan terbuka seperti pinggir
jalan, lapangan, kebun, dan juga lahan pertanian. Oleh sebab itu rumput teki sangat susah untuk
diberantas.
Dengan kemampuan adaptasi tersebut maka rumput teki dapat dijumpai di berbagai
negara di dunia. Mulai dari kawasan dingin di Eropa, lingkungan dengan cuaca panas di Eropa,
wilayah Asia yang mempunyai iklim tropis dan sub-tropis termasuk Indonesia, hingga kawasan
Australia.
9
Gulma ini umumnya dapat tumbuh dengan sangat baik pada wilayah dengan ketinggian
1.000 meter di atas permukaan laut. Sementara itu berdasarkan data yang ada pada International
Union for Conservation of Nature, rumput teki adalah gulma yang mempunyai kondisi
Rumput teki melakukan perbanyakan diri dengan cara vegetatif, yaitu menggunakan
stolon atau geragih. Stolon merupakan pemanjangan batang utama yang bergerak menuju
bagian bawah tanaman, tepatnya dibawah permukaan tanah pada kedalaman sekitar satu meter.
Stolon inilah yang menjadi organ perkembangbiakan rumput teki untuk menghasilkan
individu baru. Karena letaknya yang berada cukup dalam dibawah tanah, maka sulit sekali untuk
membasmi gulma ini. Bahkan seringkali bat ang pokoknya telah mati, tetapi stolon atau
Selain berfungsi sebagai organ perkembangbiakan, stolon juga berperan penting dalam
proses adaptasi fisiologi. Sebab bagian ini mempunyai kemampuan bertahan hidup yang sangat
baik bahkan pada kondisi yang cukup ekstrem karena berada di dalam tanah.
Sumber : Rimbakita.com
Sumber : agrotek.id
3.1.2 Hasil Pengamata Morfologi tanaman Legum Sidaguri (Sida rhombifolia L.)
Tumbuhan sidaguri (Sida rhombifolia L.) merupakan tumbuhan dikotil yang tumbuh liar
di hutan, halaman berumput dan tempat-tempat dengan sinar matahari cerah atau sedikit
terlindung dari cahaya matahari. Tanaman ini tersebar pada daerah tropis di seluruh dunia dari
dataran rendah sampai 1.450 meter diatas permukaan laut. Sidaguri adalah tumbuhan perdu
10
Gambar 7. Sidaguri (Sida rhombifolia L.)
Sistematika/Klasifikasi tanaman sidaguri (Sida rhombifolia L)
sebagai berikut:
Nama daerah
Maluku: saliguri; Sunda: sadagori, sidagori; Jawa: otok-otok, sidaguri; Madura: taghuri;
Sumba:kahindu, dikira; Halmahera utara: hutu gamo, bitumu, digo (Heyne, 1987).
Ekologi penyebaran
Sidaguri merupakan perdu yang tegak, kadang-kadang bercabang kuat, tinggi 0,1 sampai 2,00 m,
dengan batang-batang liat yang sedikit banyak dilapisi bulu-bulu bintang berimpitan, di Jawa
biasa didapati mulai dari dataran rendah hingga ± 1400 m di atas permukaan laut di tempat
yang bersinar matahari ataupun yang sedikit rindang, tidak terlalu lembab, terutama yang
11
Morfologi sidaguri (Sida rhombifolia L)
1. Akar
Akar termasuk akar tunggang yang banyak ditumbuhi bulu-bulu akar halus (Kinho, 2011).
12
Gambar 10. Daun Sidaguri (Sida rhombifolia L.)
4. Bunga
Memiliki bunga berwarna putih kekuning-kuningan dan jika masih kuncup berwarna hijau
berbentuk bulat sampai persegi berukuran 5-7 mm, bunga biasanya muncul di batang atau
pada ketiak daun. Benang sari tumbuh bersamaan membentuk tabung dari dasar bunga.
Mahkota bunga hijau, ujungnya melengkung. Bunga tumbuh dari ketiak daun, mekar
sekitar pukul 12 siang, dan layu tiga jam kemudian.
13
Gambar 12. Biji/buah Sidaguri (Sida rhombifolia L.)
Sumber:eprints.ums.ac.id dan core.ac.uk
Bagian batang
Bagian batang
14
Bagian daun
Bagian daun
15
Bagian akar Bagian akar
Bagian batang
Bagian batang
Bagian biji
16
didataran rendah maupun dataran tinggi. sangat cepat dengan biji-bijinya yang kecil dan
ringan sehingga mudah tertiup oleh angin dan
mudah tumbuh apabila jatuh di daerah yang
terdapat cukup air. Gulma ini sangat dikenal baik
oleh petani di Indonesia karena paling banyak
ditemukan pada kebun atau ladang. Apabila masih
muda, gulma ini sangat mudah untuk dicabut namun
apabila sudah dewasa dan membentuk lingkaran
gulma ini sangat sulit untuk dicabut sehingga harus
dicabut berikut tanahnya.
Sumber:https://pdfcoffee.com/wahyuni-rumput-
belulang-pdf-free.html
Tabel 1. Hasil pengamatan jenis tanaman rumput Rumput jari berbulu (Chloris virgata) dan
Rumput belulang (Eleusine indica(L.))
Akar
Akar
Batang
17
Batang
Daun
Daun Buang
Bunga Biji
18
Siratro (Macroptilium atropurpureum) Siratro (Macroptilium atropurpureum)
Akar Akar
Batang
Batang
Daun Daun
Bunga
Bunga
19
Buah
Buah
Biji
Biji
Deskripsi: Tanaman legum yang saya amati Deskripsi: Siratro merupakan tanaman yang
yaitu Siratro (Macroptilium atropurpureum), berasal dari Amerika tropis, yang tumbuh di
legum ini saya temui di dataran rendah pesisir timur Queensland dan pesisir New
tepatnya merambat di atas tumpukan batu South Wales sebagai tanaman padang rumput.
milik warga dengan kondisi tanah yang Siratro umumnya tumbuh di pinggir jalan dan
cukup kering. daerah yang tidak dimakan ternak. Siratro
awalnya diperkenalkan ke Australia utara
sebagai tanaman pakan ternak tetapi sangat
invasif dan merusak di semak dan sepanjang
tepi sungai. Siratro juga merupakan tanaman
tahunan dengan akar tunggang besar yang
dalam, Batangnya membelit, menjalar, dan
memanjat. Diameter batangnya > 5 mm untuk
yang tua, dan yang muda sekitar 1-2 mm. Daun
berdaun tiga (trifoliate), helai daun memanjang
2-7 x1,5-5 cm, hijau tua dan berbulu halus pada
permukaan atas, bewarna hijau abu. Bunga
berbentuk tabung , panjang 8-9 mm dan lebar
3 mm, bewarna ungu tua dengan merah di
dekat dasar bunga. Buahnya sejenis polongan.
Bijinya berbntuk bulat , cokelat muda sampai
20
hitam dan bulat pipih ukuran 4 x 2,5 x 2
mmdan menghasilkan 75.000 biji/kg.
Sumber:http://
sucirahayusafitri.blogspot.com/2017/02/
macroptili-um-atropurpureum-suci-
rahayu.html
Tabel 2. Hasil pengamatan jenis tanaman legum Tanaman anting-anting (Acalypha australis) dan
Siratro (Macroptilium atropurpureum)
3.5 Pembahasan
Pada praktikum yang dilakukan yaitu tentang pengamatan morfologi rumput
dan legum serta pengenalan jenis tanaman rumput dan legum, dimana pada
pengamatan rumput yang diamati yaitu rumput teki (Cyperus rotundus L.)
Tanaman rumput teki yang diamati ini berada dilahan kosong milik warga dengan kondisi
tanah yang berpasir serta cukup kering, yang dimana rumput ini tidak berkembang terlalu subur
yang dikarenakan kondisi tanah yang ditempatinya.
Rumput teki mempunyai sistem perakaran berupa akar serabut. Akar jenis ini
mempunyai banyak percabangan yang disertai rambut-rabut halus pada setiap helai akarnya.
Pertumbuhan akar serabut pada rumput teki memanjang dan menyebar secara merata di dalam
tanah. Batang rumput ini bisa mencapai panjang kurang lebih 30 cm dengan penampang
berukuran 1 hingga 2 mm. Batang ini tumbuh tegak, memiliki rongga kecil di tengahnya, serta
bertekstur lunak. Daunrumpit ini berbentuk menyerupai pita dimana bagian tepinya rata dengan
ukuran panjang 10 hingga 60 cm dan lebar antara 2 sampai 6 cm. Sistem pertulangan daunnya
adalah tulang sejajar dengan tekstur licin dan bagian ujungnya runcing. Bunga rumput ini
termasuk kelompok bunga majemuk. Dalam satu pokok tanaman terdapat setidaknya 8 sampai
25 kuntum bunga yang tumbuh secara berumpun sehingga bentuknya seperti payung. Letak
bunga ini berada dibagian paling atas dari batang rumput teki yang membentuk percabangan.
Rumput teki melakukan perbanyakan diri dengan cara vegetatif, yaitu menggunakan
stolon atau geragih. Stolo merupakan pemanjangan batang utama yang bergerak menuju bagian
bawah tanaman, tepatnya dibawah permukaan tanah pada kedalaman sekitar satu meter.
21
Stolon inilah yang menjadi organ perkembangbiakan rumput teki untuk menghasilkan
individu baru. Karena letaknya yang berada cukup dalam dibawah tanah, maka sulit sekali untuk
membasmi gulma ini. Bahkan seringkali batang pokoknya telah mati, tetapi stolon atau
geragihnya masih hidup. Selain berfungsi sebagai organ perkembangbiakan, stolon juga berperan
penting dalam proses adaptasi fisiologi. Sebab bagian ini mempunyai kemampuan bertahan
hidup yang sangat baik bahkan pada kondisi yang cukup ekstrem karena berada di dalam tanah.
Pada pengamatan legum yang diamati yaitu tanaman Sidaguri (Sida rhombifolia L.)
Tanaman yang diamati ini berada dilahan kosong milik warga yang merupakan temoat
tengembalaan ternak, tanaman ini tumbuh pada kondisi tanah yang cukup kering dan tidak terlalu
lembab dan berada pada dataran rendah. Tanaman ini memiliki perakaran tunggang dan terdapat
bulu-bulu halus, tinggi tumbuhan dari akar sampai dengan ujung 80-100 cm. Batang berwarna
coklat dengan tekstur halus. Daun tanaman ini merupakan daun tunggal, kedudukan daun
berhadapan berseling. Daun memiliki warna hijau tua dengan tepi bergerigi. Panjang daun 4-10
cm dan lebar 3-4 cm. Bunga tanaman ini berwarna putih kekuning-kuningan dan jika masih
kuncup berwarna hijau berbentuk bulat sampai persegi berukuran 5-7 mm, bunga biasanya
muncul di batang atau pada ketiak daun.
Pada pengamatan pengenalan jenis tanaman rumput dan legum, dimana pada percobaan
ini tanaman yang diamati yaitu Rumput belulang (Eleusine indica(L.)), Rumput jari berbulu
(Chloris virgata), legum Siratro (Macroptilium atropurpureum), dan Tanaman anting-anting
(Acalypha australis). Dimana tanaman ini saya temui dan amati dipinggiran jalan tepatnya dekat
dengan perumahan milik warga yang mana kondisi tanah tempat tanaman ini tumbuh cukup
kering dan berada di dataran rendah.
Klasifikasi tanaman Siratro (Macroptilium atropurpureum)
Kingdom : Plantae
Sub Phylum : Angiospermae
Order : Fabales
Family : Fabaceae
Sub Family : Faboideae
Tribe : Phaseoleae
Subtribe : Phaseolinae
Genus : Macroptilium
22
Species : Macroptilium antropurpureum
Sumber: http://riyahland.blogspot.com/2014/11/taksonomi-tanaman-siratro.html
Klasifikasi Rumput belulang (Eleusine indica(L.))
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Sprematophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Eleusine
Spesies : Eleusine indica (L.) Gaertn
Sumber: https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-rumput-belulang/
23
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada pengamatn ini
terdapat banyak perbandingan yang didapatkan melelui berbagai referensi yang berada di
internet.
Pada pengamatan rumput yang diamati yaitu tanaman rumput teki (Cyperus rotundus L.)
yang diamati ini berada dilahan kosong milik warga dengan kondisi tanah yang berpasir serta
cukup kering, yang dimana rumput ini tidak berkembang terlalu subur yang dikarenakan kondisi
tanah yang ditempatinya.
Pada pengamatan legum yang diamati yaitu tanaman Sidaguri (Sida rhombifolia L.)
Tanaman yang diamati ini berada dilahan kosong milik warga yang merupakan temoat
tengembalaan ternak, tanaman ini tumbuh pada kondisi tanah yang cukup kering dan tidak terlalu
lembab dan berada pada dataran rendah.
Pada pengamatan pengenalan jenis tanaman rumput dan legum, dimana pada percobaan
ini tanaman yang diamati yaitu Rumput belulang (Eleusine indica(L.)), Rumput jari berbulu
(Chloris virgata), legum Siratro (Macroptilium atropurpureum), dan Tanaman anting-anting
(Acalypha australis). Dimana tanaman ini saya temui dan amati dipinggiran jalan tepatnya dekat
dengan perumahan milik warga yang mana kondisi tanah tempat tanaman ini tumbuh cukup
kering dan berada di dataran rendah. Pada pengamatan ini dilakukan pula perbandingan dengan
referensi diinternet yang dimana terdapat perbandingan berupa tinggi tanaman, asal tanaman,
bentuk dan struktur morfologi tanaman.
4.2 Saran
Pada saat melakukan pengamatan usahakan mencari tempat ataupun lokasi yang terdapat
tanaman pakan agar nantinya mudah untuk melakukan pengamatan, dan jika saat melakukan
pengamatan tidak ada pendamping maka bisa menggunakan referensi-referensi yang berupa
24
buku, jurnal maupun internet yang dapat mempermudah dalam mencari pembahasan mengenai
tanaman pakan yang akan diamati.
DAFTAR PUSTAKA
Agrotek. (n.d.). Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Rumput Teki. Retrieved Mei 14, 2021, from
agrotek.id: https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-rumput-teki/
Anonim. (2020, oktober 29). Pakan . Retrieved Mei 20, 2021, from id.wikipedia.org:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pakan
Anonim. (2020, juli 23). Rumput kincir angin. Retrieved Mei 20, 2021, from delphipages.live:
https://delphipages.live/id/ilmu/tanaman/tanaman-berbunga/chloris
Anonim. (2020, 10 19). Rumput Teki – Taksonomi, Morfologi, Dampak Buruk & 11 Manfaat.
Retrieved mei 14, 2020, from rimbakita.com: https://rimbakita.com/rumput-teki/
Anonim. (2020, juli 26). Seleguri. Retrieved Mei 16, 2021, from id.wikipedia.org:
https://id.wikipedia.org/wiki/Seleguri
Dr. drg. Maria Tanumihadja, MDSc; Dr. drg. Indrya Kirana Mattulada, MS; Drg. Nurhayaty
Natsir, Ph.D., Sp. KG (2016, November). Pemanfaatan Akar Sidaguri (Sida rhombifolia
L.) sebagai Obat Sakit . Retrieved Mei 16, 2020, from core.ac.uk:
https://core.ac.uk/download/pdf/83870421.pdf
Rubi77botani. (2017, oktober 27). Anting-anting: Deskripsi, Klasifikasi dan Manfaat Tanaman
Anting-anting (Acalypha australis). Retrieved Mei 20, 2021, from
rubi77botani.wordpress.com: https://rubi77botani.wordpress.com/2017/10/27/anting-
anting/
Safitri, S. R. (2017, februari 8). Macroptilium atropurpureum. Retrieved Mei 20, 2021, from
sucirahayusafitri.blogspot.com: http://sucirahayusafitri.blogspot.com/2017/02/macroptili-
um-atropurpureum-suci-rahayu.html
Wahyuni. (n.d.). Rumput Belulang. Retrieved Mei 20, 2021, from pdfcoffee.com:
https://pdfcoffee.com/wahyuni-rumput-belulang-pdf-free.html
25
LAMPIRAN
26
27