Anda di halaman 1dari 17

SUMBER-SUMBER DANA BANK

Makalah :

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Lembaga Keuangan Bank Dan Non Bank

Dosen Pengampu:

Jureid, M.E.I

Disusun Oleh :

1. Saniah Ilma Lubis (22080013)


2. Riski Rahmadani (22080023)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
MANDAILING NATAL
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-
Nya lah kami bisa menyelesaikan makalah yang membahas tentang “Sumber-
Sumber Dana Bank”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya kelak di
yaumil qiyamat.
Dengan selesainya penyusunan makalah ini, kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangsih baik
berupa tenaga atau pun pikiran sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Kami menyadari bahwasannya makalah ini masih sangat jauh
dari sebuah kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak sangatlah kami harapkan demi kesempurrnaan
makalah ini.

Panyabungan, 13 Maret 2023

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................2

A. Pengertian Sumber-Sumber Dana Bank..............................................2


B. Simpanan Giro.....................................................................................4
C. Simpanan Tabungan............................................................................6
D. Simpanan Deposito.............................................................................10

BAB III PENUTUP.......................................................................................13

A. Kesimpulan.........................................................................................13
B. Saran...................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai sebuah lembaga intermediasi keuangan, bank memiliki kegiatan
utama yaitu penghimpunan dan penyaluran dana. Penyaluran dana tentunya baru
akan berjalan jika dananya telah terhimpun. Oleh karena itu, dana merupakan hal
yang paling penting bagi bank maupun lembaga keuangan lainnya. Dana bank
adalah sejumlah uang yang dimiliki atau aktiva lancar yang dikuasai suatu bank
dalam kegiatan operasionalnya dan setiap waktu dapat diuangkan. Lalu darimana
kah dana-dana bank tersebut berasal?, tentu dana yang dimiliki bank tidak hanya
berasal dari bank itu sendiri. Untuk itu makalah ini dibuat, karena kita perlu
mempelajari dari mana saja sumber-sumber dana bank, baik bank konvensional
dan terlebih lagi bank syariah. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi mahasiswa perbankan syariah, dan umumnya untuk seluruh masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari sumber-sumber dana bank?
2. Apakah pengertian simpanan giro?
3. Apakah pengertian simpanan tabungan?
4. Apakah pengertian simpanan deposito?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari sumber-sumber dana bank
2. Untuk mengetahui pengertian simpanan giro
3. Untuk mengetahui pengertian simpanan tabungan
4. Untuk mengetahui pengertian simpanan deposito

1
BAB II
PEMBAHASA
N

A. Pengertian Sumber-Sumber Dana Bank


Sumber-sumber dana bank adalah suatu usaha dimana bank mencari dan
memperoleh dana untuk kegiatan operasinya. Untuk membiayai operasinya, dana
dapat diperoleh dari pinjaman masyarakat dan bisa juga dari modal sendiri, yaitu
dengan mengeluarkan atau menjual saham. Bank memiliki kegiatan, yaitu
memberikan pinjaman dan menghimpun dana. Dengan itu, bank dapat
menghitung selisih bunga sebagai keuntungan yang akan diperoleh. Pencarian
sumber dana bank ini tergantung dari tujuan penggunaan dana yang akan
digunakan untuk apa dan berapa jumlah yang dibutuhkan. Misalnya, tujuan
perolehan dana untuk kegiatan sehari-hari maka sumber dana diperoleh dari
simpanan. Namun, untuk perolehan dana dengan tujuan memperluas investasi
baru atau perluasan usaha, maka sumbernya dari modal sendiri. Jika bank dapat
memperoleh sumber-sumber dana yang diinginkan, maka akan mempengaruhi
perkembangan usaha bank dengan baik.1
1. Jenis-Jenis Sumber Dana Bank
a. Dana yang bersumber dari Bank itu sendiri
Yaitu modal sendiri yang di setor dari pemegang sahamnya. Jika
sahamnya belum terjual sedangkan bank masih membutuhkan pencarian dana,
maka saham tersebut bisa dijual ke pemegang saham yang lama. Selain itu,
perusahaan dapat membeli saham yang baru dan menjual saham baru tersebut
di pasar modal jika tujuannya untuk ekspansi. Adapun pencarian dana dari
dana yang bersumber dari bank itu sendiri :
1) Setoran modal dari pemegang saham
Setoran modal dari pemegang saham lama atau pemegang saham baru.
2) Cadangan bank
Cadangan laba yang setiap tahun dicadangkan oleh bank dan belum
bisa dibagi kepada para pemegang sahamnya.

1
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2010) hal. 29

2
3) Laba bank yang belum dibagi
Laba yang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan.
Keuntungan dari dana yang bersumber dari bank itu sendiri adalah mudah
dalam memperoleh dana yang diinginkan dan tidak perlu membayar bunga
yang relatif besar dibandingkan dengan meminjam ke lembaga lain. Kerugian
dari dana yang bersumber dari bank itu sendiri adalah untuk memperoleh dana
dalam jumlah yang besar akan membutuhkan waktu yang lama.2
b. Dana yang Berasal dari Mayarakat Luas
Merupakan sumber dana terpenting atau sumber paling utama dalam
kegiatan operasi bank. Pencarian dana yang paling mudah dan persyaratannya pun
tidak sulit. Asal bank dapat menyusun strategi untuk menarik minat nasabah
dengan cara menawarkan berbagai jenis simpanan atau pinjaman dengan bunga
dan fasilitas menarik, maka nasabah akan tertarik untuk melakukan simpanan
sesuai dengan tujuannya masing-masing, seperti keuntungan, kemudahan, atau
keamanan uangnya.
c. Dana yang Bersumber dari Lembaga Lain
Merupakan sumber dana tambahan jika perusahaan mengalami kesulitan
dalam pencarian dua sumber dana yang telah dipaparkan sebelumnya. Sumber
dana ini relative lebih mudah pencariannya dan sifatnya hanya sementara waktu.
Sumber dana ini digunakan untuk membiayai transaksi-transaksi tertentu dan
perolehan dananya dapat diperoleh dari :
1) Kredit likuiditas dari Bank Indonesia
Merupakan kredit yang diberikan Bank Indonesia kepada bank-bank
yang mengalami kesulitan dalam membayar kewajibannya.
2) Pinjaman antarbank (call money)
Merupakan pinjaman yang diberikan kepada bank-bank yang
mengalami salah kliring di Lembaga kliring. Pinjaman ini bersifat jangka
pendek dengan bunga yang tinggi.
3) Pinjaman dari bank-bank luar negeri
4) Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
2
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2010) hal. 30

3
Merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh perbankan jika ingin
memperoleh dana jangka pendek dan diperjual-belikan kepada pihak yang
berminat.

B. Simpanan Giro
Simpanan giro adalah simpanan masyarakat dalam rupiah atau valuta
asing pada bank yang transaksinya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek, bilyet giro, kartu ATM, dan cara pembayaran
lainnya.3
Karena sifat penarikannya yang dapat dilakukan setiap saat, artinya adalah
bahwa uang yang disimpan di rekening giro dapat diambil setiap waktu setelah
memenuhi berbagai persyaratan yang ditetapkan misalnya waktu jam kantor,
keabsahan dan kesempurnaan cek serta saldonya yang tersedia, maka sumber dana
dari rekening giro ini merupakan sumber dana jangka pendek yang jumlahnya
relatif lebih dinamis tau berfluktuasi dari waktu ke waktu. Biasanya simpanan giro
ini digunakan untuk kepentingan bisnis, yaitu untuk menampung hasil penerimaan
dan untuk pembayaran dari dan kepada para relasi bisnis.
Penarikan uang direkening giro dapat menggunakan sarana penarikan
yaitu cek dan bilyet giro. Apabila penarikan yang dilakukan secara tunai maka
sarana penarikannya adalah dengan menggunakan cek. Sedangkan untuk
penarikan non tunai adalah dengan menggunakan bilyet giro. Di samping itu jika
kedua penarikan sarana tersebut hilang maka nasabah dapat menggunakan sarana
penarikan lainnya, seperti surat pernyataan atau surat kuasa yang ditandatangani
diatas materai.
1. Pembukaan Giro
Proses pembukaan rekening Giro dilaksanakan bila calon nasabah telah
memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Rekening Giro hanya bisa dibuka bila
seluruh dokumen pembukaan Giro telah lengkap dan disetujui oleh Pemimpin
Seksi Customer Service dan Pemimpin Bagian Pelayanan.

3
Bahsan, Muhammad, 2005, Giro Dan Bilyet Giro Perbankan Indonesia, Jakarta : Raja Grafindo
Persada

4
2. Pengadaan dan Penatausahaan Cek/Bilyet Giro
Untuk tujuan standarisasi dan kontrol, pengadaan Cek/Bilyet Giro
dikoordinir dan disentralisasi di Kantor Pusat. Persediaan blanko Cek/Bilyet Giro
pada Customer Service masing-masing Kantor Cabang harus diberikan dengan
batasan jumlah yang diperkirakan cukup untuk keperluan 1 minggu. Persediaan
Cek/Bilyet Giro pada Customer Service harus dapat diketahui setiap saat, yaitu
dengan cara mengadministrasikan penerimaan dan pengeluaran Cek/Bilyet Giro di
dalam “Buku Register Cek/Bilyet Giro” atau dalam aplikasi yang tersedia dalam
sistem.
3. Saldo Minimum
Setiap nasabah wajib memelihara saldo minimum yang jumlahnya sesuai
dengan ketentuan bank. Apabila terjadi pelanggaran atas ketentuan tersebut, maka
nasabah harus dikenakan denda yang besarnya sesuai dengan ketentuan bank.
Proses pembebanan denda atas rekening yang memiliki saldo di bawah minimal
harus dilakukan pada setiap transaksi.
4. Transaksi Rekening Giro
Setiap transaksi yang dibukukan ke dalam rekening Giro harus memuat
informasi, antara lain: tanggal transaksi, nomor Cek/Bilyet Giro yang ditarik atau
keterangan lainnya, debet atau kredit dan nominal transaksi. Total saldo seluruh
rekening Giro yang ada harus sama dengan saldo perkiraan Giro dalam Neraca
Harian pada hari yang sama. Semua bukti transaksi rekening Giro yang sudah
dibukukan harus diperiksa kembali oleh masing-masing unit kerja bersangkutan
dan dilakukan verifikasi ulang oleh Seksi Akuntansi.
5. Setoran Giro
Setoran awal sekurang-kurangnya adalah sebesar jumlah tertentu sesuai
dengan ketentuan bank, sedangkan penyetoran selanjutnya tanpa batasan nominal
dapat dilakukan secara tunai, pemindahbukuan, transfer dan kliring. Media yang
digunakan untuk transaksi penyetoran secara tunai adalah slip setoran.
6. Penarikan Giro
Media yang digunakan untuk transaksi penarikan adalah penarikan tunai
menggunakan cek. Penarikan non tunai, untuk dikliringkan menggunakan Bilyet

5
Giro/Cross Cek. Untuk pemindahbukuan antar rekening, menggunakan Cross
Cek, Bilyet Giro atau media lainnya sesuai ketentuan bank.
7. Salinan Rekening Giro
Salinan rekening giro (rekening koran) dicetak sebulan sekali untuk
diberikan/dikirim kepada alamat masing-masing nasabah, sesuai dengan
permintaan nasabah yang bersangkutan. Salinan rekening giro juga dapat dicetak
sewaktu-waktu apabila terdapat permintaan dari nasabah. Biaya pencetakan
salinan rekening giro karena permintaan nasabah dibebankan secara langsung
pada hari yang sama.
8. Kehilangan Cek/Bilyet Giro
Dalam hal kehilangan Cek/Bilyet Giro, nasabah harus membuat Surat
Pernyataan Hilang disertai dengan Laporan Kehilangan dari Kepolisian yang
ditujukan kepada Kantor Cabang dimana rekening giro dibuka.
Berdasarkan Surat Pernyataan Hilang tersebut, harus segera dilakukan
pembatalan pembayaran (Stop Payment Order) atau pemblokiran atas Cek/Bilyet
Giro yang dinyatakan hilang, ke dalam sistem. Cek/Bilyet Giro yang telah
diblokir tidak dapat digunakan lagi atau dianggap tidak sah.
9. Penutupan Rekening Giro
Penutupan rekening giro hanya dapat dilakukan pada kantor di mana
rekening giro tersebut dibuka. Penutupan rekening giro dapat dilakukan
berdasarkan permintaan nasabah sendiri, kepentingan bank atau atas perintah
Bank Indonesia secara tertulis. Bank harus membebankan biaya penutupan
rekening giro yang besarnya sesuai dengan ketentuan bank.

C. Simpanan Tabungan
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek,
bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Tabungan
merupakan jenis simpanan yang sangat dikenal oleh masyarakat, karena sejak
sekolah dasar anak-anak sudah dikenalkan dengan tabungan, meskipun masih

6
bersifat menabung di sekolah. Dalam perkembangan zaman, masyarakat saat ini
justru membutuhkan bank sebagai tempat menyimpan uangnya.
Tujuan masyarakat menabung di bank antara lain:
1. Nasabah merasa aman menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan di
bank.
2. Nasabah dapat menarik tabungannya dengan mudah karena bank
memberikan kemudahan dalam hal penarikan, misalnya adanya mesin
ATM yang tersebar di mana-mana.
3. Untuk penghematan, supaya seluruh penghasilannya tidak digunakan
untuk belanja.
Tabungan merupakan salah satu bentuk simpanan yang diperlukan oleh
masyarakat untuk menyimpan uangnya, karena tabungan merupakan jenis
simpanan yang dapat dibuka dengan persyaratan yang sangat mudah. Nasabah
hanya menyediakan fotokopi KTP, SIM, Paspor, dan identitas lainnya untuk dapat
membuka rekening tabungan. Setoran awal rekening tabungan juga rendah,
sehingga terjangkau oleh masyarakat luas.4
1. Sarana Penarikan Tabungan
Dalam melakukan penarikan terhadap rekening tabungan, maka bank
memberikan beberapa sarana yang dapat digunakan untuk menarik rekening
tabungan, antara lain:
a. Buku Tabungan
Buku tabungan merupakan salah satu bukti bahwa nasabah tersebut adalah
nasabah penabung di bank tertentu. Setiap nasabah tabungan akan diberikan buku
tabungan, dan dalam buku tabungan akan diperoleh informasi tentang mutasi
setoran, penarikan, dan pemindahbukuan.
b. Slip Penarikan
Slip penarikan, merupakan formulir yang disediakan oleh bank untuk
kepentingan nasabah yang ingin melakukan penarikan tabungan melalui kantor
bank yang menerbitkan tabungan tersebut.
c. ATM
4
Rianto, N, 2012, Lembaga Keuangan Syariah, Bandung: CV Pustaka Setia

7
ATM (Anjungan Tunai Mandiri) merupakan sejenis kartu plastik yang
fungsinya dapat digunakan menarik dana tunai dari rekening tabungan melalui
mesin ATM yang telah disiapkan oleh bank.
d. Sarana Lainnya
Sarana lain yang disediakan oleh bank misalnya formulir transfer.
Formulir transfer merupakan sarana pemindahbukuan yang disediakan untuk
nasabah dalam melakukan pengiriman uang baik ke bank sendiri maupun ke bank
lain..
2. Akuntansi Tabungan
Akuntansi tabungan merupakan pencatatan untuk semua transaksi yang
terkait dengan tabungan, yang meliputi setoran, penarikan, dan pemindahbukuan.
Perlakukan akuntansi tabungan adalah sebagai berikut :
a. Saldo tabungan dinilai sebesar jumlah kewajiban bank kepada pemilik
tabungan. Saldo tabungan nasabah dicatat dalam kelompok kewajiban,
karena tabungan nasabah merupakan utang bagi bank yang sewaktu-waktu
bank harus membayarnya tanpa perjanjian.
b. Transaksi tabungan diakui sebesar nominal penyetoran atau penarikan
yang dilakukan oleh penabung. Pencatatannya sesuai dengan jumlah yang
disetorkan atau yang ditarik secara tunai.
c. Setoran tabungan yang diterima tunai diakui pada saat uang diterima, dan
setoran kliring diakui pada saat kliring berhasil ditagihkan atau kliring
dinyatakan efektif.
d. Bank memberikan bunga tabungan yang besarnya sesuai dengan kebijakan
bank masing-masing dan jenis tabungan. Pada umumnya bank
memberikan bunga yang diperhitungkan secara harian sesuai dengan saldo
pengendapannya.
3. Pembukaan Tabungan
Pembukaan tabungan merupakan awal nasabah menjadi nasabah tabungan.
Sebelum pembukaan tabungan dilaksanakan, bank akan memberikan formulir
isian yang harus dilengkapi oleh calon nasabah. Setelah formulir diisi lengkap,
maka bank akan membuka rekening tabungan. Nasabah akan melakukan setoran

8
minimal sejumlah uang tertentu sebagai saldo awal rekening tabungan. Setoran
berikutnya juga ditetapkan jumlah minimal setorannya.
4. Setoran Tabungan
Setoran merupakan aktivitas yang dilakukan oleh pemegang tabungan
untuk menambah saldo tabungannya.
a. Setoran Tunai
Setoran tunai merupakan setoran yang dilakukan oleh nasabah secara
langsung ke bank dengan menyetorkan uang tunai kepada bank.
b. Setoran Nontunai
Setoran nontunai merupakan setoran yang dilakukan oleh nasabah atau
pihak lain tidak dengan menyerahkan uang tunai tetapi dengan sarana lain, antara
lain:
1) Pemindahbukuan
Pemindahbukuan merupakan aktivitas yang dilakukan oleh bank atas
perintah nasabah untuk memindahkan dana dari satu rekening ke rekening lain
dalam bank yang sama. Misalnya pemindahan dana dari rekening tabungan ke
rekening giro dan/atau sebaliknya, yaitu pemindahan dana dari rekening giro ke
rekening tabungan atau sama- sama dari rekening tabungan atau rekening giro
akan tetapi, dengan nomor rekening nasabah yang berbeda.
2) Setoran Kliring
Setoran kliring merupakan setoran nontunai yang dilakukan oleh nasabah
dengan menyerahkan warkat (cek, BG) bank lain untuk keuntungan rekening
tabungan. Setoran kliring untuk tabungan dicatat pada saat warkat tersebut telah
dapat ditagihkan kepada bank yang menerbitkan warkat.
3) Transfer masuk
Transfer masuk merupakan kiriman uang dari nasabah yang berasal dari
bank lain untuk keuntungan nasabah bank. Dengan adanya transfer masuk atas
keuntungan rekening tabungan nasabah, maka rekening tabungan nasabah akan
bertambah.
5. Penarikan Tabungan

9
Penarikan tabungan merupakan pengambilan dana yang dilakukan oleh
nasabah. Bank memiliki kebijakan yang berbeda tentang penarikan dana dari
rekening tabungan, baik dilihat dari segi jumlah penarikan maupun frekuensi
penarikan dalam sehari. Penarikan uang dengan nominal besar, meskipun
sebenarnya bank tidak membatasi, akan tetapi nasabah perlu memberitahukan
sebelumnya, karena persediaan uang di bank jumlahnya terbatas.
a. Penarikan Tunai
Penarikan tunai tabungan merupakan penarikan yang dilakukan oleh
nasabah secara tunai. Penarikan tunai dapat dilakukan secara langsung dengan
mengisi slip penarikan yang disediakan oleh bank disertai dengan menunjukkan
buku tabungan kepada teIler.
b. Penarikan Nontunai
Penarikan nontunai merupakan penarikan tabungan yang dilakukan
dengan menggunakan sarana lain yaitu :
1) Pemindahbukuan
Pemindahbukuan merupakan penarikan yang dilakukan oleh nasabah tidak
secara tunai, akan tetapi dengan mendebit rekening tabungannya kemudian
dipindahkan ke rekening lain dalam satu bank yang sama baik dalam cabang yang
sama maupun cabang lain atau dalam jenis rekening yang sama atau jenis
rekening yang berbeda.
2) Transfer Keluar
Transfer merupakan kegiatan memindahkan dana dari satu bank ke bank
lain baik dalam wilayah kliring yang sama ataupun di luar wilayah kliring.
Transfer dapat dilakukan dengan mendebit rekening tabungan nasabah, sehingga
tabungan nasabah akan berkurang. .

D. Simpanan Deposito
Deposito merupakan tempat bagi nasabah untuk melakukan transaksi
dalam bentuk surat-surat berharga. Pemilik deposito disebut deposan. Kepada
setiap deposan akan diberikan imbalan bunga atas depositonya. Bagi bank, bunga
yang diberikan kepada para deposan, merupakan bunga yang tertinggi. Jika

1
dibandingkan dengan simpanan giro atau tabungan. Sehingga deposito oleh
sebagian bank adalah sebagai dana modal.
Keuntungan bank dengan menghimpun dana lewat deposito adalah uang
yang tersimpan bisa lebih lama, mengingat deposito memiliki jangka waktu yang
relatif panjang dan frekuensi penarikan juga jarang. Dengan demikian bank dapat
dengan leluasa untuk menggunakan kredit dana tersebut.
1. Jenis Jenis Deposito
a. Deposito Berjangka
Deposito berjangka merupakan deposito yang diterbitkan menurut
jangka waktu yang tertentu. Jangka waktu deposito biasanya bervariasi mulai
dari 1,2,3,6,12,18 sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan
atas nama baik perorangan maupun lembaga. Artinya didalam bilyet deposito
tercantum nama seseorang atau lembaga.
Deposito berjangka juga memiliki batas minimal yang harus disetor
yang besarnya tergantung bank yang mengeluarkannya. Untuk menarik minat
para deposan biasanya bank menyediakan berbagai insentif tertentu atau
bonus. Insentif diberikan untuk jumlah nominal tertentu biasanya dalam
jumlah yang besar. Insentif dapat berupa, special rate (bunga lebih tinggi dari
bunga yang berlaku umum) maupun insentif lainnya, seperti hadiah atau
cendramata lainnya.
1) Deposito Automatic Roll Over
Deposito berjangka yang berlaku terus secara otomatis walaupun
jangka waktu yang telah ditetapkan sudah habis. Misalnya suatu deposito
berjangka 1 bulan jatuh tempo pada tanggal 8 Oktober 2001, jika pada tanggal
tersebut tidak ditarik oleh deposan, maka bank secara otomatis akan
memperpanjang deposito tersebut untuk sebulan berikutnya, dengan tingkat
bunga yang berlaku pada saat perpanjangan.
2) Deposito Non Automatic Roll Over
Deposito berjangka yang tidak diperpanjang oleh bank jika deposito
tersebut telah jatuh tempo tapi belum dicairkan oleh pemiliknya, walaupun
deposito tetap berada di bank deposan tidak mendapat bunga.

1
b. Sertifikat Deposito
Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 2,3,6,12
bulan. Sertifikat deposito yang diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat.
Artinya didalam sertifikat nama seseorang atau badan hukum tertentu.
Disamping itu sertifikat deposito dapat diperjualbelikan pada pihak lain.
Pencairan bunga sertifkat dapat dilakukan dimuka, tiap bulan atau jatuh
tempo, baik tunai maupun non tunai.
Penerbitan nilai sertifikat depostio sudah tercetak dalam berbagai
nominal dan biasanya dalam jumlah bulat. Sehingga nasabah dapat membeli
dalam lembaran banyak untuk jumlah nominal yang sama.
c. Deposito On Call
Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan paling
lama kurang dari 1 bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah
yang besar misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang bersangkutan).
Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposit on call dan sebelum
deposit on call dicairkan terlebih dahulu 3 hari sebelumnya nasabah sudah
memberitahukan bank penerbit. Besarnya bunga biasanya dihitung per bulan
dan biasanya untuk menentukan bunga dilakukan negosiasi antara nasabah
dengan pihak bank.
2. Penutupan Deposito
Penutupan deposito adalah proses penarikan dana deposito termasuk
bunga depositonya oleh nasabah yang telah jatuh tempo. Pada proses penutupan
deposito ini, nasabah tidak memperpanjang penyimpanan dananya. Proses
penarikan dana deposito yang jatuh tempo bisa dilakukan dengan pembayaran
tunai, pemindahbukuan ke rekening tabungan atau giro di bank tersebut.
Proses penarikan deposito bisa terjadi sebelum jatuh tempo atas
permintaan nasabah karena alasan tertentu, misalnya membutuhkan dana tersebut
untuk keperluan lain. Hal ini pada prinsipnya melanggar perjanjian sebelumnya
sehingga pihak bank dirugikan. Proses penarikan deposito sebelum jatuh tempo
bisa dilakukan tetapi nasabah dikenakan denda atau penalty.

1
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sumber-sumber dana bank adalah suatu usaha dimana bank mencari dan
memperoleh dana untuk kegiatan operasinya. Untuk membiayai operasinya, dana
dapat diperoleh dari pinjaman masyarakat dan bisa juga dari modal sendiri, yaitu
dengan mengeluarkan atau menjual saham. Pencarian sumber dana bank ini
tergantung dari tujuan penggunaan dana, tujuan perolehan dana untuk kegiatan
sehari-hari maka sumber dana diperoleh dari simpanan, tujuan memperluas
investasi baru atau perluasan usaha, maka sumbernya dari modal sendiri.
Simpanan giro adalah simpanan masyarakat dalam rupiah atau valuta
asing pada bank yang transaksinya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek, bilyet giro, kartu ATM, dan cara pembayaran lainnya.
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut
syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro,
dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Dan Deposito merupakan
tempat bagi nasabah untuk melakukan transaksi dalam bentuk surat-surat berharga

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, pemakalah berharap agar kita semua lebih
mengerti dan paham mengenai pembahasan yang dibahas dalam makalah ini.
Mengenai makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, masih terdapat kekurangan-
kekuarangan. Oleh karena itu, pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca agar makalah ini dapat disempurnakan.

1
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, 2010, Pemasaran Bank, Jakarta: Kencana


Bahsan, Muhammad, 2005, Giro Dan Bilyet Giro Perbankan Indonesia, Jakarta :
Raja Grafindo Persada
Ismail, 2011, Perbankan Syariah, Jakarta: Kencana
Rianto, N, 2012, Lembaga Keuangan Syariah, Bandung: CV Pustaka Setia
Mankiw, N.G, 2013, Pengantar Ekonomi Makro, Jakarta: Selemba Empat

Anda mungkin juga menyukai