PENGGUNAAN METODE SLOPE ...

(JEMMY WIJAYA, DKK)

PENGGUNAAN METODE SLOPE DEFLECTION PADA STRUKTUR

STATIS TAK TENTU DENGAN KEKAKUAN YANG TIDAK MERATA
DALAM SATU BALOK.
Jemy Wijaya dan Fanywati Itang
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara
e-mail: jemyw@ft.untar.ac.id

ABSTRACT

Slope deflection method is one method that can be used in analyzing the statically indeterminate beam with
beam's difference stiffness EI. Another method that can be used is a method Consistent Deformation, Clayperon
method, Method and Method Cross Matrix. In this paper the Slope Deflection method will be discussed in the
completion of statically indeterminate beam with a difference of the beam's stiffness EI for the completion with
this method is quite simple and not difficult. In the application of the Slope Deflection method, there are some
things that should be known in advance which is round the corner at a point and moment magnitude of the
primary (fixed end moment) at the ends of the beam.

Keywords: slope, fixed end moment

ABSTRAK

Metode Slope Deflection adalah salah satu metode yang bisa dipakai dalam menganalisis struktur balok dengan
kekakuan yang tidak merata. Metode lain yang dapat dipakai adalah metode Consistent Deformation, Metode
Clayperon, Metode Cross dan Metode Matriks. Dalam tulisan ini akan dibahas penggunaan metode Slope
Deflection dalam penyelesaian struktur statis tak tentu dengan kekakuan yang tidak merata karena penyelesaian
dengan metode ini cukup sederhana dan tidak sulit. Pada penggunaan metode Slope Deflection, ada beberapa
hal yang harus diketahui terlebih dahulu yaitu putaran sudut pada suatu titik dan besaran momen primer (fixed
end moment) pada ujung-ujung balok.

Kata kunci: putaran sudut, momen primer

LATAR BELAKANG akan didapat besar reaksi dan gaya-gaya

dalam.
Pada umumnya buku-buku
Mekanika Teknik dalam pembahasan PENDAHULUAN
Metode Slope Deflection hanya membahas
balok yang mempunyai kekakuan EI yang Metode Slope Deflection ini
sama sepanjang balok. Untuk itu awalnya diperkenalkan oleh George A.
diperlukan persamaan untuk penyelesaian Maney pada tahun 1914 [1] yang
konstruksi statis tak tentu dengan merupakan suatu metode dalam
kekakuan EI yang berbeda dalam satu penyelesaian analisis struktur balok
balok. kontinu dan kerangka kaku statis tak tentu.
Penurunan persamaan ini cukup Pada hakekatnya metode ini merupakan
sulit karena harus menurunkan dahulu suatu cara untuk menyelesaikan
besar putaran sudut dan momen-momen persamaan-persamaan serempak didalam
ujung (Fixed End Moment) untuk kondisi metode defleksi (displacement method)
kekakuan EI yang berbeda. dengan ketelitian yang cukup baik.
Dalam satu balok akibat pembebanan yang
diberikan, perhitungan diulang untuk ANALISIS STRUKTUR METODE
kondisi pembebanan dan kekakuan yang SLOPE DEFLECTION
berbeda-beda dalam satu balok. Dari hasil Pada metode Slope Deflection ini
penurunan dan pemakaian persamaan ini ada beberapa anggapan-anggapan yang
harus dipenuhi yaitu [2]:

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 10 NOMOR 2 JULI 2014 93

 PENGGUNAAN METODE SLOPE ... (JEMMY WIJAYA, DKK)
a. Titik hubungan kaku (tidak berubah
sudut).
b. Deformasi/perputaran sudut/perpindah-
an titik hubungan terjadi secara ke-
seluruhan (sudut-sudut antara batang-
batang tetap besarnya setelah mengala-
mi deformasi).
c. Deformasi axial/normal diabaikan.
d. Bahan dianggap linier elastis sehingga
berlaku hukum Hooke dan hukum
superposisi.
e. Dalam perencanaan perhitungan, mula-
mula semua perletakan dianggap
sebagai jepit walaupun perletakan itu
sendi atau rol.
Dalam perhitungan dengan metode Slope
Deflection harus dipatuhi perjanjian tanda
yaitu sebagai berikut [2,3]:
a. Momen ujung (FEM) positif (+), bila
searah jarum jam (momen ujung pada
keadaan freebody).
b. Rotasi/Perputaran sudut positif bila
searah jarum jam.
c. Displacement/perpindahan positif bila
searah jarum jam (sudut yang terbentuk
oleh perpindahan terukur dari sumbu
batang mula-mula ke sumbu batang
baru setelah deformasi), kasus ini
terjadi pada perletakan yang dapat turun
P3 P4 P1
C 2EI A 2EI
P7
q P6
D E
JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 10 NOMOR 2 JULI 2014 94
seperti perletakan pegas atau untuk
portal yang bisa bergoyang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Freebody dan gambar bidang
Momen, Lintang dan Normal.
Analisis freebody dilakukan untuk
menghitung besar reaksi perletakan akibat
beban luar dan momen ujung pada setiap
balok.
Langkah-langkah penyelesaian sebagai
berikut:
a. Nyatakan struktur dalam bentuk batang-
batang yang bebas.
b. Hitung besarnya reaksi perletakan
setiap ujung balok akibat beban luar
dan momen ujung yang telah diperoleh.
c. Jumlahkan semua hasil perhitungan
langkah b. untuk memperoleh besarnya
reaksi perletakan total.
d. Dengan data-data pada langkah b,
hitung Momen maksimum yang terjadi
pada setiap balok.
e. Gambar bidang Momen, Lintang dan
Normal.
Penurunan rumus.
Penurunan rumus metode Slope
Deflection perlu dilakukan untuk balok
dengan kekakuan tidak merata [2].
P2 q
EI B
P5
 PENGGUNAAN METODE SLOPE ... (JEMMY WIJAYA, DKK)

Tinjau bagian balok AB

P1 P2 MA
MAB q θA1 θB1
MBA
2EI EI 2EI EI
L +

θA2 θB2
MB
2EI + EI

P1 P2 q
MFAB
MFBA
2EI EI

Rumus-rumus ini didapat dan telah diturunkan dengan hasil sebagai berikut [4]:

3M A L MAL
θ A1 = ( +) θ B1 = ( -)
16EI 8EI
M BL 5M B L
θ A2 = ( -) θ B2 = ( +)
8EI 16EI
3M A L - 2M BL
θ A total = θ A1 + θ A2 = .........(i)
16EI
- 2 M A L + 5M BL
θ Btotal = θ B1 + θ B2 = ......(ii )
16EI

Dari kedua persamaan di atas diperoleh:

80EI 32EI 32 EI 48 EI
MA = θA + θ MB = θA + θ
11 L 11 L B 11 L 11 L B
Rumus Slope Deflection untuk balok dengan kekakuan tidak merata dalam satu balok.

8EI
M AB = M A + M FAB = (10 θA + 4θ B ) + M FAB
11 L
8EI
M BA = M B + M FBA = (4 θA + 6 θ B ) + M FBA
11 L

Fixed end Moment/Momen primer

Didapat dari hasil penurunan rumus dengan hasil sebagai berikut [4] [5]:

FEMAB P 10
FEMBA FEM AB = - PL
A B 66
2EI EI
1/2 L 1/2 L 7
FEM BA = PL
66
L

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 10 NOMOR 2 JULI 2014 95

 PENGGUNAAN METODE SLOPE ... (JEMMY WIJAYA, DKK)

FEMAB q FEMBA 17 2
FEM AB = - qL
A B 176
2EI EI 13 2
1/2 L 1/2 L FEM BA = qL
176
L

CONTOH SOAL

P1 = 60 KN q = 40 KN/m P2 = 80 KN P3 = 20 KN

A 2 EI F EI B 2 EI G EI C 2 EI H EI D EI E
6.00 6.00 5.00 5.00 4.00 4.00 3.00

8EI 10
M AB = (10θ A + 4θ B ) - (60)(12)
11 (12) 66
= 0.24242 EI θ B - 109.09091
8EI 7
M BA = (4θ A + 6θ B ) + (60)(12)
11(12) 66
= 0.36364 EI θ B + 76.36364
8EI 17
M BC = (10θ B + 4θC ) - (40)(10)2
11 (10) 176
= 0.72727 EI θ B + 0.29091 EI θC - 386.36364
8EI 13
MCB = (4θ B + 6θC ) + (40)(10)2
11 (10) 176
= 0.29091 EI θ B + 0.43636 EI θC + 295.45454

8EI 10
MCD = (10θC + 4θ D ) - (80)(8)
11 (8) 66
= 0.90909 EI θC + 0.36364 EI θ D - 96.9697

8EI 7
M DC = (4θC + 6θ D ) + (80)(8)
11 (8) 66
= 0.36364 EI θC + 0.54545 EI θ D + 67.87879

MDE = 20(3) = 60 kNm

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 10 NOMOR 2 JULI 2014 96

 PENGGUNAAN METODE SLOPE ... (JEMMY WIJAYA, DKK)

Freebody Stuktur

MAB MBA MBC MCB MCD MDC MDE

A E
B C D

Syarat Batas

Titik B: - MBA - MBC = 0 atau MBA + MBC = 0

1.09091 EI θB + 0.29091 EI θC = 310 ..............(1)

Titik C: - MCB - MCD = 0 atau MCB + MCD = 0

0.29091 EI θB + 1.34545 EI θC + 0.36364 EI θD = - 198.48484 ..............(2)

Titik D: - MDC + MDE = 0 atau MDC - MDE = 0

0.36364 EI θC + 0.54545 EI θD = - 7.87879 ................(3)

Untuk memudahkan perhitungan, EI dianggap = 1

(1) 1.09091 θB + 0.29091 θC + 0 θD = 310
(2) 0.29091 θB + 1.34545 θC + 0.36364 θD = -198.48484
(3) 0 θB + 0.36364 θC + 0.54545 θD = - 7.87879

Dengan eliminasi atau metode matriks atau dengan kalkulator program didapat hasil:

355.91493
θB =
EI
269.05626
θC = -
EI
164.92956
θD =
EI
Dan diperoleh besaran momen-momen sebagai berikut:

MAB = - 22.81 kNm

MBA = 205.7885 kNm
M BC = - 205.7885 kNm

MCB = 281.5884 kNm

MCD = - 281.5884 kNm

M DC = 60 kNm

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 10 NOMOR 2 JULI 2014 97

 PENGGUNAAN METODE SLOPE ... (JEMMY WIJAYA, DKK)

Freebody Struktur
P1 = 60 KN q = 40 KN/m P2 = 80 KN P3 = 20 KN
MCB MDC MDE
MAB MBC MCD
MBA
2 EI F 2 EI G 2 EI H

VA VBki VBka VCki VCka VDki VDka

6.00 6.00 5.00 5.00 4.00 4.00 3.00

VA = 14.7518 kN VBki = 45.2482 kN VBka = 192.42 kN

VCki = 207.58 kN VCka = 67.6986 kN

VDki = 12.3014 kN VDka = 20 kN

VA = 14.7518 kN

VB = VBki + VBka = 237.6682 kN

VC = VCki + VCka = 275.2786 kN

VD = VDki + VDCka = 32.3014 kN

X q = 40 kN/m P2 = 80 kN P3 = 20 kN
P1 = 60 kN MB MC MD
MA

2 EI F 2 EI G 2 EI H
VBki VBka VCki VCka VDki VDka=20
VA=14.7518
45.2482 192.42 207.58 67.6986 12.3014

VB=237.6682 VC=275.2786 VD=32.3014

Gaya dalam Mmaks = VBka x - 1/2 qx2 - MBC

= 257.0297 KNm
Balok AB :
MG = 192.42 (5) - 1/2 (40) (5)2
MF = 6VA - MA = 65.7008 KNm - 205.7885
LAF = 14.7518 KN = 256.3115 KNm
LFB = -45.2482 KN
Balok CD :
Balok BC :
LCH = 67.6986 KN
Lx = VBka - qx = 192.42 - 40x = 0 LHD = -12.3014 KN
x = 4.8105 m
MH = - 10.794 KNm
LB = 192.42 KN Balok DE
LC = -207.58 KN
LDE = 20 KN

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 10 NOMOR 2 JULI 2014 98

 PENGGUNAAN METODE SLOPE ... (JEMMY WIJAYA, DKK)

MD = - 60 KNm

P1 = 60 kN q = 40 kN/m P2 = 80 kN P3 = 20 kN

A 2 EI F B 2 EI G EI C 2 EI H EI D EI E
EI
6.00 6.00 5.00 5.00 4.00 4.00 3.00

192.42

67.6986
14.7518 20

L
12.3014
45.2482 4.8105 m

207.58

281.5884
205.7885

22.81 60

M
10.794

65.7008

MMAKS = 257.0297 MG=256.3115

KESIMPULAN 2. Penurunan rumus metode Slope

1. Metode Slope Deflection bisa Deflection perlu dilakukan terlebih
digunakan pada balok dengan kekakuan dahulu jika setiap ada perubahan
yang berbeda dalam satu balok. kekakuan dalam satu balok.
Besaran putaran sudut pada titik ujung
pertemuan harus dicari terlebih dahulu 3. Penyelesaian perhitungan dapat
untuk mendapatkan besar momen menggunakan ilmu matematika yaitu
primer/Fixed End Moment. teori Gauss, cara eliminasi atau bisa
menggunakan kalkulator program.

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 10 NOMOR 2 JULI 2014 99

 PENGGUNAAN METODE SLOPE ... (JEMMY WIJAYA, DKK)

DAFTAR PUSTAKA
[1] Slope Deflection
http://en.wikipedia.org/wiki/slope_d
eflection_method
[2] C.K.Wang, Intermediate Structural
Analysis, Mc Graw Hill International
Book Company,. (1985).
[3] A.Ghali, A.M. Neville Structural
Analysis, A Unified Classical nd
Matrix Approach, London Chapman
and Hall,. (1978).
[4] Fanywati Itang Penggunaan Metode
Clapeyron Pada Balok dengan
Kekakuan yang berbeda" Jurnal
Teknik Universitas Pancasila
Volume 26 Nomor 1. (2013).
[5] Jemy Wijaya, Fanywati Itang
Penggunaan Metode Cross Pada
Balok dengan Kekakuan Tidak
Merata" Jurnal Kajian Teknologi
Volume 9 Nomor 3. (2013).

JURNAL KAJIAN TEKNOLOGI VOL. 10 NOMOR 2 JULI 2014 100