Anda di halaman 1dari 8

` BAB 3

PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)

BAB STANDAR KRITERIA EP DOKUMEN DATA PENDUKUNG (LINK)


3 1 Penyelenggaraan 1 Penyelenggaraan pelayanan 1 Puskesmas menyediakan informasi yang • SK Payung BAB 3 dan SK lainnya sesuai kebutuhan. https://drive.google.com/drive/folders/1_Cbd1O2A5bFus514F2rcOe
pelayanan klinis mulai klinis mulai dari proses jelas (tarif, jenis layanan, alur layanan, • Pedoman pelayanan pendaftaran, rekam medis dan rujukan
dari proses penerimaan penerimaan pasien dilaksanakan proses • KAK untuk kegiatan.
pasien sampai dengan dengan efektif dan efisien sesuai pendaftaran, proses pelayanan, rujukan) • SOP : SOP Pendaftaran, SOP Penyampaian Informasi, SOP
pemulangan dengan kebutuhan pasien, serta Koordinasi dan Komunikasi Internal
dilaksanakan dengan mempertimbangkan hak dan • Media Informasi sebutkan di SK Payung jenis2nya jangan lupa
memperhatikan kewajiban pasien dan keluarga. MOU Rujukan baik oleh Dinas maupun Puskesmas secara mandiri.
kebutuhan pasien dan • Bukti telusur kegiatan termasuk bukti pengawasan, pengendalian
mutu pelayanan. dan penilaian
Alur

2 Pendaftaran dilakukan sesuai dengan • Dokumen hak dan kewajiban dalam berbagai media.
kebijakan, pedoman, protokol kesehatan • Keselamatan pasien koordinasi dengan BAB 5 (INM).
dan prosedur yang ditetapkan dengan Ada di EP.1.1.21 untuk hak dan kewajiban
menginformasikan hak dan kewajiban
serta memperhatikan keselamatan pasien. • Perlu masuk dalam lampiran SK Payung BAB 3.
3 Persetujuan umum diminta saat pertama • SOP Penyampaian General Consent.
kali pasien masuk rawat jalan (General • Format General Consent.
Consent). • Bukti telusur

4 Pasien/keluarga pasien memperoleh • SOP Informed Consent


informasi mengenai tindakan • Lembar informed consent
medis/pengobatan tertentu yang berisiko
yang akan dilakukan sebelum memberikan
persetujuan atau penolakan (Informed
Consent), termasuk konsekuensi dari
keputusan penolakan tersebut.

5 Tersedia kebijakan dan prosedur yang • SOP Identifikasi hambatan, risiko, kendala dan kebutuhan khusus
mengatur identifikasi dan pemenuhan • Bukti telusur
kebutuhan pasien dengan risiko, kendala,
dan kebutuhan khusus.
2 Pengkajian, Rencana 1 Penapisan (skrining) dan proses 1 Dilakukan penapisan (skrining) dan
Asuhan, dan Pemberian kajian awal dilakukan secara pengkajian awal secara paripurna oleh
Asuhan dilakukan paripurna dan mencakup tenaga yang kompeten untuk • SK Payung BAB 3 dan SK lainnya sesuai kebutuhan.
secara paripurna. berbagai kebutuhan dan harapan mengidentifikasi kebutuhan pelayanan
pasien/keluarga dan mencegah sesuai panduan praktik klinis, termasuk • Pedoman di masing-masing ruang pelayanan.
penularan infeksi. Asuhan pasien penanganan nyeri dan dicatat dalam rekam • KAK untuk kegiatan. https://drive.google.com/drive/folders/1j1J-1E8Z5B3qCPYmNE5HKv
dilaksanakan berdasarkan medik. • SOP: SOP Penapisan (sesuai kebutuhan), SOP Kajian Awal, SOP
rencana asuhan medis, Pelayanan Klinis, SOP Penyakit sesuai Panduan Praktik Klinis.
keperawatan, dan asuhan klinis • Asuhan Keperawatan sesuai standar PPNI terbaru dan asuhan
yang lain dengan memperhatikan kebidanan.
kebutuhan pasien, dan • Bukti telusur kegiatan termasuk hasil pengawanan, pengendalian
berpedoman pada panduan dan penilaian.
praktik klinis. 2 Dalam keadaan tertentu jika tidak tersedia • SK Payung atau SK di Admen
tenaga medis, dapat dilakukan pelimpahan • SOP Pendelegasian Wewenang (koordinasi dengan Admen).
wewenang tertulis kepada perawat dan/ • Bukti telusur kegiatan termasuk hasil pengawanan, pengendalian
atau bidan yang telah mengikuti pelatihan, dan penilaian.
untuk melakukan kajian awal medis dan
pemberian asuhan medis sesuai
kewenangan delegatif yang diberikan.

3 Rencana asuhan dibuat berdasarkan hasil • Mengacu pada EP 1 dituliskan dalan Rekam medis.
pengkajian awal, dilaksanakan dan
dimonitor, serta direvisi berdasarkan hasil
kajian lanjut sesuai dengan perubahan
kebutuhan pasien.

4 Dilakukan asuhan pasien termasuk jika • SK Payung BAB 3


diperlukan asuhan secara kolaboratif • SOP Layanan Terpadu
sesuai rencana asuhan dan panduan praktik • SOP Pengisian Rekam Medis (link dengan standar 3.8)
klinis dan/atau prosedur-prosedur asuhan • Bukti telusur kegiatan termasuk hasil pengawanan, pengendalian
klinis, agar tidak terjadi pengulangan yang dan penilaian dan Rekam Medis
tidak perlu dan tercatat di rekam medis.
(D, W)

5 Dilakukan penyuluhan/pendidikan • SK Payung BAB 3


kesehatan dan evaluasi serta tindaklanjut • SK
SOPPayung BAB 3 termasuk daftar kasus gawat darurat yang bisa
Penyuluhan/pendidikan
bagi pasien dan keluarga dengan metode ditangani di Puskesmas
• Bukti dalam rekam medis termasuk ttd pasien.
yang dapat dipahami oleh pasien dan • Pedoman Triase (kegawatdaruratan) baik umum maupun maternal
keluarga. (D,O) neonatal
• KAK sesuai kegiatan
3 Pelayanan gawat 1 Pasien gawat darurat diberikan 1 Pasien diprioritaskan atas dasar • SOP Kegawatdaruratan termasuk stabilisasi
darurat dilaksanakan prioritas untuk asesmen dan kegawatdaruratan sebagai tahap triase • SOP Rujukan Kegawatdaruratan termasuk stabilisasi
dengan segera sebagai pelayanan sesegera mungkin sesuai dengan kebijakan, pedoman dan • Bukti telusur kegiatan termasuk hasil pengawanan, pengendalian
prioritas pelayanan sebagai bentuk pelaksanaan prosedur yang ditetapkan. dan penilaian https://drive.google.com/drive/folders/1j0_2qyb5gf-2c5d83_IR_Vm
triase.
Prosedur penanganan pasien
gawat darurat disusun berdasar
panduan praktik klinis untuk
penanganan pasien gawat darurat
dengan referensi yang dapat
dipertanggungjawabkan
3 Pelayanan gawat 1 Pasien gawat darurat diberikan
darurat dilaksanakan prioritas untuk asesmen dan
dengan segera sebagai pelayanan sesegera mungkin
prioritas pelayanan sebagai bentuk pelaksanaan
triase.
2 Pasien gawat darurat yang perlu dirujuk ke • Mengacu pada EP 1
Prosedur penanganan pasien
FKRTL, diperiksa dan dilakukan
gawat darurat disusun berdasar
stabilisasi terlebih dahulu sesuai
panduan praktik klinis untuk
kemampuan Puskesmas dan dipastikan
penanganan pasien gawat darurat
dapat diterima di FKRTL sesuai dengan • SK Payung BAB 3 termasuk jenis-jenis anestesi dan teknis
dengan referensi yang dapat anestesi, petugas sesuai kompetensi, dilengkapi SIP semua petugas
kebijakan, pedoman dan prosedur yang
dipertanggungjawabkan klinis
ditetapkan.
4 Pelayanan anestesi lokal 1 Pelayanan anestesi lokal di 1 Pelayanan anestesi lokal dilakukan oleh • Pedoman Anestesi dan tindakan (bisa bergabung dg pedoman
dan tindakan di Puskesmas dilaksanakan sesuai tenaga kesehatan yang kompeten sesuai pelayanan)
Puskesmas dilaksanakan standar dan peraturan perundang- dengan kebijakan dan prosedur. • SOP Pemberian Anestesi
sesuai standar undangan yang berlaku. • Bukti telusur kegiatan termasuk hasil pengawanan, pengendalian
dan penilaian (jangan lupa buku monitoring pemberian anestesi dan
dimasukkan juga kedalam rekam medis). https://drive.google.com/drive/folders/1xlLIGN0wwOuxR7vACC2bU
2 Jenis, dosis dan teknik anestesi lokal dan • Mengacu pada EP 1
pemantauan status fisiologi pasien selama
pemberian anestesi lokal oleh petugas dan
dicatat dalam rekam medis pasien.

5 Terapi gizi dilakukan 1 Pemberian terapi makanan dan 1 Disusun rencana asuhan gizi berdasar
sesuai dengan terapi gizi sesuai dengan status kajian kebutuhan gizi pada pasien sesuai
• SK Payung BAB 3
kebutuhan pasien dan gizi pasien dan konsisten dengan dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan • Pedoman pelayanan gizi
ketentuan peraturan asuhan klinis tersedia secara pasien. • KAK bila ada kegiatan
perundang-undangan reguler. • Asuhan Gizi balita gizi buruk, kurang mendekati buruk, Bumil
KEK, TB, DM, Hipertensi, Dyslipidemia
• SOP Pelayanan Gizi
2 Makanan disiapkan dan disimpan dengan • SK Payung BAB 3
cara yang baku untuk mengurangi risiko • SOP Edukasi pembelian makanan
kontaminasi dan pembusukan. • SOP Penyiapan makanan
• Daftar menu termasuk jadwal pemberian makanan
• Bukti telusur termasuk di Rekam Medis

3 Distribusi dan pemberian makanan • Mengacu pada EP 2


dilakukan sesuai jadwal dan pemesanan
dan didokumentasikan.
4 Pasien dan/ atau keluarga diberi edukasi • Mengacu pada EP 2
tentang pembatasan diit pasien dan
keamanan/kebersihan makanan, bila
keluarga ikut menyediakan makanan bagi
pasien.
5 Proses kolaboratif digunakan untuk • Mengacu pada EP 1
merencanakan, memberikan dan
memantau terapi gizi.
6 Respons pasien terhadap terapi gizi
dipantau dan dicatat dalam rekam • SOP Respon Pasien Terhadap Terapi Gizi
medisnya. • Bukti telusur masukkan kedalam RM
• SK Payung BAB 3 jangan lupa bikin kriteria pemulangan pasien,
6 Pemulangan dan tindak 1 Pemulangan dan tindak lanjut 1 Dokter/dokter gigi, perawat/bidan, dan baik persalinan, kegawatdaruratan maupun rawat jalan
lanjut pasien dilakukan pasien yang bertujuan untuk pemberi asuhan yang lain melaksanakan • Pedoman pelayanan.
sesuai dengan prosedur kelangsungan layanan dipandu pemulangan, rujukan dan asuhan tindak • SOP Pemulangan dan Tindak Lanjut Pasien
yang ditetapkan oleh prosedur yang baku. lanjut sesuai dengan rencana yang disusun • Bukti pelaksanaan kegiatan https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1vmozjY4ZToabN4DQtu
dan kriteria pemulangan.
2 Resume medis diberikan kepada pasien • SOP Pemulangan dan Tindak Lanjut
dan pihak yang bekepentingan saat • Bukti tertulis dalam rekam medis
pemulangan atau rujukan.
7 Rujukan 1 Pelaksanaan rujukan dilakukan 1 Pasien/keluarga pasien memperoleh • SK Payung BAB 3 termasuk kriteria rujukan
sesuai dengan ketentuan informasi rujukan dan memberi • SOP Rujukan (tertulis langkah pasien diharapkan meminta lembar
kebijakan dan prosedur yang persetujuan untuk dilakukan rujukan rujuk balik dari RS yang harus diserahkan kembali ke Puskesmas)
telah ditetapkan dan mengacu berdasarkan kebutuhan pasien dan kriteria • Bukti telusur di rekam medis
pada ketentuan peraturan rujukan untuk menjamin kelangsungan
perundang-undangan. layanan ke fasilitas kesehatan yang lain
https://docs.google.com/document/d/1hah8CLIXJBTO8LGGm5rG3tO
2 Dilakukan komunikasi dengan fasilitas
kesehatan yang menjadi tujuan rujukan
dan tindakan stabilisasi pasien sebelum • SOP Rujukan Kegawatdaruratan
dirujuk sesuai kondisi pasien, indikasi • SOP Rujukan
medis dan kemampuan dan wewenang Jangan lupa tertulis langkah petugas memastikan Kesiapan RS
yang dimiliki agar keselamatan pasien Rujukan
selama pelaksanaan rujukan dapat terjamin
https://docs.google.com/document/d/1ba2nnLKRKZxYbaeCj3kyyn90
3 Dilakukan serah terima pasien yang • SOP Kegawatdaruratan
disertai dengan informasi yang lengkap • Buku monitoring selama rujukan
(SBAR) kepada petugas • TTD serah terima pasien dengan RS Rujukan
https://docs.google.com/document/d/16PV24M1kym3LvY_7xaCDcU
2 Dilakukan tindak lanjut terhadap 1 Dokter/dokter gigi penangggung jawab • SK Payung BAB 3
rujukan balik dari FKRTL pelayanan melakukan kajian ulang kondisi • Pedoman Pasien Rujuk Balik
medis sebelum menindaklanjuti umpan • SOP Pasien Rujuk Balik
balik dari FKRTL sesuai dengan kebijakan • Bukti monitoring PRB
dan prosedur yang ditetapkan.
https://docs.google.com/document/d/1ba2nnLKRKZxYbaeCj3kyyn90
2 Dokter/dokter gigi penanggung jawab • Mengacu EP 1
pelayanan melakukan tindak lanjut
terhadap rekomendasi umpan balik
rujukan sesuai dengan kebijakan dan
prosedur yang ditetapkan.

3 Monitoring dalam proses rujukan balik • Mengacu EP 1


harus di catat dalam form monitoring.
8 Penyelenggaraan Rekam 1 Tata kelola penyelenggaraan 1 Penyelenggaraan rekam medis yang • Dokumen bisa pakai yang instrumen lama (BAB 8 Standar 4
Medis rekam medis dilakukan sesuai meliputi a sampai dengan i termasuk Instrumen 9 BAB)
dengan ketentuan peraturan riwayat alergi obat, dilakukan sesuai Pelajari Permenkes terbaru : Permenkes 24 Tahun 2022
perundang-undangan. dengan kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan
https://drive.google.com/file/d/1xAnM9_8hVUmOcjC8l_To4bIvDXG
8 Penyelenggaraan Rekam 1 Tata kelola penyelenggaraan
Medis rekam medis dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

2 Rekam Medis diisi secara lengkap dan • SOP Pengisian Reklam Medis
dengan tulisan yang terbaca serta harus • Bukti Rekam Medis
dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan
Dokter, Dokter Gigi dan atau Tenaga
Kesehatan yang melaksanakan pelayanan
kesehatan perseorangan, serta apabila ada
kesalahan dalam melakukan pencatatan di
rekam medis dilakukan koreksi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

https://drive.google.com/file/d/1xAnM9_8hVUmOcjC8l_To4bIvDXG
9 Penyelenggaraan 1 Pelayanan laboratorium dikelola 1 Kepala Puskesmas menetapkan nilai • SK Payung BAB 3
Pelayanan sesuai dengan kebijakan dan normal, rentang nilai rujukan untuk setiap • Dokumen bisa menggunakan dokumen BAB 8 Standar
Laboratorium prosedur yang ditetapkan. jenis pemeriksaan yang disediakan, dan 1(Instrumen 9 BAB)
dilaksanakan sesuai nilai kritis pemeriksaan laboratorium
dengan ketentuan
https://drive.google.com/drive/u/1/folders/1Yx6RyAUFU3XSvi0WHv
peraturan perundang-
undangan 2 Reagensia esensial dan bahan lain tersedia
sesuai dengan jenis pelayanan yang
ditetapkan, pelabelan dan
penyimpanannya, termasuk proses untuk
menyatakan jika reagen tidak tersedia

3 Penyelenggaraan pelayanan laboratorium


yang meliputi a sampai dengan i,
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan
prosedur yang ditetapkan.

4 Dilakukan pemantapan mutu internal dan


pemantapan mutu eksternal terhadap
pelayanan laboratorium sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan dan
dilakukan perbaikan jika terjadi
penyimpangan

5 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut


waktu pelaporan hasil pemeriksaan
laboratorium
10 Penyelenggaraan 1 Pelayanan kefarmasian dikelola 1 Tersedia daftar formularium obat • SK Payung BAB 3
Pelayanan kefarmasian sesuai dengan kebijakan dan puskesmas. • Dokumen bisa menggunakan dokumen BAB 8 Standar
dilaksanakan sesuai prosedur yang ditetapkan 2(Instrumen 9 BAB) https://drive.google.com/drive/folders/1zlwV0e5vdXhaBn5-x_UVS1X
dengan ketentuan 2 Dilakukan pengelolaan sediaan farmasi
peraturan perundang- dan bahan medis habis pakai oleh tenaga
undangan. kefarmasian sesuai dengan pedoman dan
prosedur yang telah ditetapkan
dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan.

3 Dilakukan rekonsiliasi obat, dan pelayanan


farmasi klinik oleh tenaga kefarmasian
sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan
4 Dilakukan kajian resep dan pemberian
obat dengan benar pada setiap pelayanan
pemberian obat
5 Dilakukan edukasi pada setiap pasien
tentang indikasi dan cara penggunaan obat

6 Obat emergensi tersedia pada unit-unit


dimana diperlukan, dan dapat diakses
untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat
emergensi, dipantau dan diganti tepat
waktu setelah digunakan atau bila
kadaluarsa

7 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut


ketersediaan obat, kesesuaian peresepan
dengan formularium
https://docs.google.com/document/d/1pcdSrWL_zrlEHGPzeR8ckMhvXRSWePXp/edit?usp=sharing&ouid=117905566707843366051&rtpof=true&sd=true

https://docs.google.com/document/d/1nnDGnw4PaW5XKwx9czCh6KeYNB8nfF-F/edit?usp=sharing&ouid=117905566707843366051&rtpof=true&sd=true

https://docs.google.com/document/d/1JDgFH5BxeIB_i64KYZ6xxLR9TsCwY3sM/edit?usp=sharing&ouid=117905566707843366051&rtpof=true&sd=true
https://docs.google.com/document/d/1HTGpCvzHVfVc-uEW4dlo-PqCsc9CrKBD/edit?usp=sharing&ouid=117905566707843366051&rtpof=true&sd=true

Anda mungkin juga menyukai