13042-Full Text
13042-Full Text
SKRIPSI
LISNAWATI
NIM 105731127716
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2021
HALAMAN JUDUL
LISNAWATI
NIM 105731127716
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Fudding dan Ibunda Nurasia, yang telah
memberikan semangat dan doa sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.
2. Saudara saya Sulfiana, Febriadi dan Fadli yang telah memberikan dukungan
3. Bapak dan Ibu dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus dan
MOTTO HIDUP
“jangan batasi doamu dengan menggunakan nalar dan pikiranmu karena yang
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan
salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para
keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
kedua orang tua penulis bapak Fudding dan ibu Nurasia yang senantiasa memberi
harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih. Dan
semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala
pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan
penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada
penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagaI pihak. Begitu pula penghargaan yang
vii
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
3. Bapak Dr. Ismail Badhollahi, SE., M.Si., Ak., CA. CSP, selaku Ketua Program
4. Bapak Dr. Agus Salim HR, SE., MM, selaku penasehat akademik yang
6. Ibu Endang Winarsih, SE., M.Ak, selaku pembimbing II yang telah berkenan
Muhammadiyah Makassar.
10. Terima kasih kepada sahabat dari kelas Akuntansi 16.G yang selalu
11. Semua pihak yang telah membantu peneliti baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam seluruh proses selama berada di Fakultas Ekonomi dan
viii
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para
Lisnawati
ix
ABSTRAK
x
ABSTRACT
The results showed that the Government's Internal Control System had a
positive and significant effect on fraud prevention. The coefficient of determination
test results showed that 88.3% of fraud prevention was affected by the
Implementation of the Government Internal Control System (SPIP) and 11.7% of
fraud prevention was influenced by other variables not included in this research
model. Thus, it can be concluded that the government's internal control system
contributes to minimizing the level of fraud occurring in the management of social
assistance funds in Bone district. Therefore, the better the implementation of the
government's internal control system, the better the prevention of social assistance
funds management will be and have a good impact on government agencies.
Keywords: Implementation of Government Internal Control Systems, Fraud
Prevention, Management of Social Assistance Funds.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL .. .......................................................................................................i
HALAMAN JUDUL..........................................................................................ii
ABSTRAK ......................................................................................................x
ABSTRACK ................................................................................................... xi
C. Tujuan Penelitian...................................................................................8
2. Pengendalian Intern.........................................................................9
xii
4. Pencegahan Fraud ........................................................................ 17
B. Tinjauan Empiris.................................................................................. 25
a. Jenis penelitian.................................................................................... 35
Kabupatenbone ............................................................................. 54
6. Pembahasan .................................................................................... 67
xiii
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 72
A. Kesimpulan ........................................................................................... 72
B. Saran .................................................................................................... 73
BIOGRAFI .................................................................................................... 95
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam upaya untuk memenuhi hak dasar, mengurangi beban hidup, serta
jawab untuk melindungi masyarakat dari risiko risiko sosial yang mungkin timbul.
dari risiko sosial. Bantuan sosial dapat berupa tunjangan uang, pelayanan sosial
atau barang yang diberikan untuk melindungi setiap individu, keluarga dan
komunitas yang paling rentan, sehingga kebutuhan dasar dapat terpenuhi dan
pada tahun 2015, menjadi 9,82% pada tahun 2018, terendah sejak era krisis
moneter pada tahun 1998 silam. Sementara itu indeks pembangunan manusia
naik dari 68,90% pada tahun 2014 menjadi 70,81% pada tahun 2017. Dari data
1
2
sosial (www.mediaIndonesia.com).
Dana bansos yang disediakan pemerintah tidak sedikit dan cenderung terus
sosial pada Januari sampai Juni 2019 sebesar RP 70,49 triliun. Realisasi ini
mencapai 72,63% dari target pagu APBN 2019 sebesar 97,06 triliun. Jika
dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 sebesar RP 45,08 triliun,
angka ini meningkat hingga 56,37%. Dari jumlah dana yang besar tersebut,
penyaluran dana bantuan sosial rawan disalahgunakan dari tujuan awalnya, yaitu
menimbulkan praktek korupsi. Temuan KPK tersebut dibagi ke dalam dua aspek
utama, yaitu regulasi, (tiga temuan) dan tata laksana (tujuh temuan). Ketujuh
temuan pada pada lingkup tata laksana terbagi pada proses penganggaran,
3
andal. SPIP dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan pegawai untuk
memberikan sinyal yang baik kepada masyarakat. SPIP harus dijalankan secara
efektif karena efektifitas SPIP merupakan salah satu kriteria penilaian untuk
memberikan opini laporan keuangan pemerintah oleh BPK (UU No 15 tahun 2004).
dana bantuan sosial yang sangat besar. Menurut G.jack Balogna dan Robert
yang tidak tepat sasaran dalam pemberian bantuan sosial, baik di pemerintah
Kesejahteraan Sosial (DTKS) tahun 2018 terdapat 514 kabupaten/kota hanya ada
yang menyebabkan banyak data yang tidak sepadan, tanpa Nomor Induk
Kependudukan (NIK) yang menjadi syarat bantuan sosial dan terdapat 20 juta
lebih tanpa NIK tapi menjadi KPM, dan sisanya hanya mengesahkan yang ada dan
2018-2019 dilaksanakan pada Kementerian Sosial dan DKI Jakarta, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Nusa Tenggara Timur. BPK menemukan
yang ditetapkan untuk penyaluran bantuan sosial. Hal ini menyebabkan DTKS
yang ditetapkan oleh kemensos sebagai dasar penyaluran program bantuan sosial
menjadi kurang andal dan tidak akurat. (IHPS II 2019 BPK RI).
disebabkan karena sistem pengendalian intern yang tidak memadai dan ketidak
berdasarkan PP Nomor 71 Tahun 2010 dalam kriteria andal, bebas dari pengertian
dan tidak sengaja yang merugikan negara. Pengendalian internal adalah suatu
Bone masih dalam kondisi yang belum optimal. Pertama, penganggaran bansos
yang seharusnya sudah pasti nama penerima dan besarannya, namun tidak
keputusan kepala daerah yang terpisah dengan Peraturan Daerah (Perda) tentang
APBD belum menjadi bagian dari Rencana Kerja Anggaran (RKA). Kedua
sebagian dana bansos masih belum ditetapkan siapa penerimanya, seiring waktu
Selain itu lambatnya penyaluran dana bansos di Kabupaten Bone juga masih
menjadi masalah di tengah masyarakat hal ini disebabkan oleh pemda yang
Pembayaran Langsung (LS). Dalam hal bantuan sosial berupa uang dengan nilai
pengadaan barang dan jasa dalam rangka bantuan sosial berpedoman pada
peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan data dari dinas sosial Kabupaten Bone pada bulan Maret 2020,
sekitar 20.726 orang yang ter data sebagai Jaringan Pengaman Sosial (JPS)
APBD tidak ter cover oleh bantuan sosial tunai kemensos dan bantuan lainnya.
Jumlah anggaran dana JPS yang disiapkan sebesar RP 27 miliar dengan tiga
tahap penyaluran (Fajar.co.id). Hal ini berarti anggaran dana sudah tersedia
masih kurang dirasakan masyarakat, adanya penolakan atau protes dari berbagai
elemen masyarakat dan masih adanya tumpang tindih dalam pembagian bansos
SPIP yang terdiri dari lingkungan pengendalian, penilaian risiko dan aktivitas
laporan keuangan pengelolaan dana bansos. Oleh sebab itu, semakin baik
dana bansos yang dihasilkan akan semakin handal. Dengan adanya pemahaman
yang bagus mengenai SPIP pada pengelolaan dana Bansos maka dapat
beberapa peneliti antara lain Penelitian yang dilakukan Yosua Palentino (2019)
7
fraud.
terdahulu adalah perbedaan mengenai objek penelitian, metode analisis data, dan
pada pengelolaan dana BOS. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan objek
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
KABUPATEN BONE”.
B. Rumusan Masalah
merumuskan masalah yang akan diteliti terkait dengan sub variabel sistem
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
c. Bagi Masyarakat
d. Bagi Mahasiswa
Bansos.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
Menurut Zimbelman dan Albercht (2014: 43), terdapat tiga elemen yang
melakukan fraud yang terjadi pada karyawan dan manajer. Dorongan itu
dengan menganggap bahwa yang telah dilakukan itu sudah biasa untuk
dilakukan orang lain juga, pelaku pun juga akan menganggap dirinya berjasa
2. Pengendalian Internal
9
10
mengamankan aset, mengelola catatan secara detail yang baik untuk melaporkan
aset perusahaan secara akurat dan wajar, memberikan informasi yang akurat dan
diberikan kepada seseorang atau karyawan dari bagian tertentu dari organisasi
secara keseluruhan agar berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan yang telah
ditentukan.
pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang
kebijakan manajemen.
manajemen, dan personil lain dalam sebuah entitas yang bertujuan untuk
pengendalian intern itu sendiri yang menurut Mulyadi (2016: 129) yaitu:
a. Tujuan Operasi
terhadap kerugian.
b. Tujuan Pelaporan
Tujuan ini berkaitan dengan pelaporan keuangan dan non keuangan untuk
yang diakui oleh pembuat standar, atau kebijakan entitas itu sendiri.
c. Tujuan Kepatuhan
:181) adalah:
2. Gangguan
3. Kolusi
internal adalah tentang lingkungan pengendalian, maka dalam hal ini pemerintah
12
dari negara.
pengendalian intern. Menurut Angelina dkk (2017) sistem pengendalian ini sangat
pegawai dapat di minimalisir. Oleh karena itu setiap entitas pemerintah membuat
organisasi.
adalah: “Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara
terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 ini adalah terwujudnya satu sistem
13
praktik yang baik dalam tata kelola (good governance) pada sektor publik.
untuk memberikan keyakinan atau jaminan yang memadai atas tercapainya tujuan
tentang :
dengan jujur dan taat pada peraturan. Untuk mencapai tujuan dari SPIP dimaksud
SPIP tersebut maka akan memberikan manfaat yaitu mendeteksi kesalahan dan
bersangkutan melalui:
sub ini yaitu melihat kesesuaian antara tujuan kegiatan yang dilaksanakan
ditimbulkan mulai dari yang tertinggi sampai dengan risiko yang sangat
rendah.
g. Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian;
j. Dokumentasi yang baik atas SPI serta transaksi dan kejadian penting.
dan pihak lain yang ditentukan. Informasi disajikan dalam suatu bentuk dan
5. Pemantauan ( Monitoring)
Pemantauan harus dapat menilai kualitas kinerja dari waktu ke waktu dan
memastikan bahwa rekomendasi hasil audit dan review lainnya dapat segera
ditindak lanjuti.
lain:
dalam suatu organisasi, dan merupakan soft control dalam penerapan SPIP
ini. Sumber daya manusia yang dimaksudkan adalah SDM yang memiliki
2. Komitmen
3. Ketersediaan Infrastruktur
penyelenggaraan SPIP.
bertingkah laku akan dapat mendorong terciptanya budaya kerja yang selalu
a. Pengertian Fraud
melanggar hukum yang dilakukan secara sengaja untuk tujuan tertentu. Menipu
atau memberikan yang keliru untuk keuntungan pribadi atau kelompok secara
tidak fair, baik secara langsung maupun tidak langsung merugikan pihak lain.
Menurut The Institute of Internal Auditor (IIA) dalam karyono (2013) fraud
adalah sekumpulan tindakan yang tidak diizinkan dan melanggar hukum yang
ditandai dengan adanya unsur kecurangan yang disengaja. Dalam pengertian ini
melanggar hukum (illegal act), yang dilakukan dengan sengaja untuk tujuan
tertentu seperti menipu atau memberikan gambaran keliru kepada pihak-pihak lain
Dari beberapa uraian diatas dapat diketahui bahwa fraud berarti suatu item
(fraudulent).
Menurut SAS 99 (AU 316) yang dikutip oleh Amin Widjaja Tunggal (2014: 9)
terdapat tiga faktor seseorang melakukan kecurangan yang dikenal sebagai fraud
triangle, yaitu:
pressure
opportunity Rationalization
Gambar 2.1
Segitiga Kecurangan (Fraud Triangle)
Sumber : Amin Widjaja Tunggal 2014
1. Pressure (tekanan)
bekerja kurang atau pola hidup yang serba mewah sehingga si pelaku
19
2. Oopportunity (kesempatan)
3. Rationalization (rasionalisasi)
Si pelaku merasa memiliki alasan yang kuat yang menjadi dasar untuk
c. Klasifikasi Fraud
Siti dan Ely (2010: 64) mengklasifikasikan fraud ke dalam dua kelompok
utama, yaitu:
material.
tiga tujuan pokok yaitu keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi
operasi serta kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku (Zabibollah
Pencegahan Fraud yang efektif memiliki lima tujuan, menurut Diaz Priantara
organisasi.
efektif berjalan dan telah memberi sanksi tegas dan tuntas sehingga
pengendalian.
21
sosial merupakan salah satu komponen program jaminan sosial yang menjadi
bentuk realisasi tanggung jawab pemerintah atau pemerintah daerah yang sangat
peduli terhadap kondisi masyarakat yang miskin dan terlantar ditingkat bawah.
tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari
adalah pemberian bantuan yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif
22
layak.
untuk rehabilitas.
23
Sifat dan kriteria bantuan sosial diatur dalam Bab IV Permendagri No. 32
untuk masyarakat.
meliputi:
yang tidak stabil sebagai akibat dari krisis sosial, ekonomi, politik,
minimum;
3. Bantuan sosial berupa uang kepada individu dan/atau keluarga terbagi atas:
a) Selektif
5. Bantuan sosial dapat berupa uang dan atau barang yang diterima langsung
maka seluruh transaksi keuangan pada pemerintah daerah harus akuntabel (dapat
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Permendagri N0. 39 Tahun 2012 diatur
terkait.
2. Bantuan sosial berupa uang dicatat sebagai realisasi jenis belanja bantuan
sosial pada PPKD dalam tahun anggaran berkenaan. Bantuan sosial berupa
barang dicatat sebagai realisasi obyek belanja bantuan sosial pada jenis
barang dan jasa dalam program dan kegiatan pada SKPD terkait.
terhadap bantuan sosial bagi individu dan/atau keluarga yang tidak dapat
direncanakan sebelumnya.
yang belum diserahkan kepada penerima bantuan sosial sampai akhir tahun
pemerintah daerah.
B. Tinjauan Empiris
dalam penelitian ini. Beberapa hasil penelitian dalam bentuk skripsi atau jurnal
Dana Operasional Sekolah (BOS) (Studi pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Andir
dana bantuan operasional sekolah. Metode yang digunakan penelitian ini adalah
berpengaruh terhadap pencegahan fraud pengelolaan dana BOS. Hal ini berarti
menyebabkan pencegahan fraud pengelolaan dana BOS yang semakin baik juga.
Penelitian Ni Kadek dwi Ariastini, Gede Adi Yuniarta, Putu Sukma Kurniawan
dan Whiste blowing System secara parsial dan simultan terhadap Pencegahan
digunakan penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda.
SPIP, Proactive fraud audit, dan whisteblowing system berpengaruh positif secara
parsial dan simultan terhadap pencegahan fraud pada pengelolaan dana BOS di
Kabupaten Klungkung.
pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk
analisis yang digunakan adalah metode explanatory dengan analisis regresi linear
27
parsial maupun simultan berpengaruh negatif terhadap fraud pada SKPD Kota
Bandung. Kontribusi pengaruh dari SPIP dan kompensasi terhadap fraud pada
SKPD Kota Bandung adalah sebesar 53,1% sedangkan 46,9% dipengaruhi oleh
Penelitian Asep Brata Muji dan Endah Nurhawaeny (2018) yang berjudul
yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda.
Cirebon membuktikan adanya hubungan yang cukup kuat (sedang) dan memiliki
signifikan.
digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda. Hasil
Pencegahan Fraud (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Medan). Penelitian ini
digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda. Hasil
Pencegahan Fraud (Studi Kasus pada Kantor Pemerintah Kota Cimahi). Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui SAKD, SPIP dan pencegahan
fraud pada Kantor Pemerintah Kota Cimahi, serta untuk menganalisis dan
29
fraud pada Kantor Pemerintah Kota Cimahi baik parsial dan simultan. Metode yang
secara parsial pada Pemerintah Kota Cimahi sebesar 27,2% dan pengaruh SPIP
terhadap pencegahan fraud secara parsial pada Kantor Pemerintah Kota Cimahi
fraud secara simultan pada Kantor Pemerintah Kota Cimahi sebesar 88,3%.
pada kantor pemerintah kota cimahi cukup baik, sementara pencegahan fraud
Adapun perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti saat ini dan penelitian
sebelumnya terletak pada objek penelitian di mana yang menjadi objek penelitian
dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang ialah pengelolaan dana bantuan
sosial di Kabupaten Bone. Selain itu peneliti hanya menggunakan variabel sistem
Tabel 2.1
pemerintah desa
Kecamatan Baki
8. Mochama Pengaruh sistem Kuantitatif Hasil penelitian
d Rahmat akuntansi menunjukkan bahwa
Armansya keuangan daerah pengaruh SAKD
h, R (SAKD) dan terhadap pencegahan
Muchama sistem fraud secara parsial
d Noch. M pengendalian pada kantor pemerintah
AK. Dan internal kota Cimahi sebesar
Yana pemerintah 27,2% dan pengaruh
Rohdiana (SPIP) terhadap SPIP terhadap
(2019) pencegahan fraud pencegahan fraud
(studi kasus pada secara parsial pada
kantor pemerintah kantor pemerintah kota
kota Cimahi) Cimahi sebesar 61,1%.
Sedangkan pengaruh
SAKD dan SPIP
terhadap pencegahan
fraud secara simultan
pada Kantor Pemerintah
Kota Cimahi sebesar
88,3%
C. Kerangka Konseptual
Sistem Pengendalian
Pencegahan Fraud
Internal Pemerintah
(X) (Y)
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
Dari kerangka konseptual diatas memperlihatkan bahwa pencegahan fraud
yang paling efektif untuk mencegah timbulnya fraud pada pengelolaan dana
intern sesuai dengan PP No. 60 Tahun 2008. Semakin baik pengendalian internal
yang diterapkan, semakin mudah bagi kita untuk mencegah terjadinya fraud,
D. Hipotesis Penelitian
di uji, atau rangkuman kesimpulan teoritis yang diperoleh dari tinjauan pustaka
penelitian, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: “Penerapan
Kabupaten Bone”.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
(Sugiyono, 2018:35-36)
Bone yang berlokasi di Jalan Jeppee, Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone,
sulawesi selatan. Sedangkan waktu dalam penelitian ini direncanakan selama dua
bulan.
35
36
Tabel 3.1
Operasional Variabel
(Karyono, 2013:47)
4. Akuntabel 4. Dinas sosial sebagai
penerima dana bansos
mempertanggungjawabkan
pengelolaan dana kepada
pemerintah dalam bentuk
laporan pertanggungjawaban
setiap akhir tahun.
dalam menguji variabel yaitu lima tingkatan, bergerak dari satu sampai lima.
40
1. Populasi
pegawai yang terdaftar di dinas sosial kabupaten bone. Menurut kepala bagian
2. Sampel
Sugiyono (2017:137) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
non probability sampling, yaitu pengambilan sampel yang memberi peluang atau
kesempatan sama bagi setiap anggota populasi untuk dijadikan sampel (Suliyanto,
populasi dijadikan sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai
cara untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini, yaitu sebagai
berikut:
berhubungan dengan masalah yang diteliti pada buku, majalah, dan jurnal
pembahasan.
1. Observasi
2. Dokumentasi
3. Kuesioner (Angket)
merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber data
(Suliyanto, 2009). Data primer dalam penelitian ini meliputi jawaban responden
melalui penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada seluruh pegawai yang ada
a. Uji Validitas
nilai variabel yang diteliti (Suliyanto, 2009). Uji validitas digunakan untuk
dapat, jika nilai signifikan dibawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah
b. Uji reliabilitas
dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,70 (Latan, dan
Temalagi, 2012).
Untuk melakukan uji asumsi klasik data primer, peneliti melakukan uji
normalitas data. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data dari
model regresi linear memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah jika data terdistribusi normal. Jika data tidak terdistribusi secara normal
maka kesimpulan statistik menjadi tidak valid atau bias. Cara untuk mendeteksi
apakah residual data terdistribusi normal atau tidak dengan melihat grafik normal
probability plot dan uji statistik One Sample Kolmogrov-Smirnov Test. Jika di dapat
nilai signifikan >0,05 maka data terdistribusi normal secara multivariate (Latan dan
Temalagi, 2012).
pemerintah secara parsial terhadap pencegahan fraud. Jika nilai t statistik <
0,05 atau 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka menolak H0, sedangkan jika t statistik > 0,05
regresi digunakan nilai adjusted 𝑅 2 di mana nilainya dapat naik dan turun
Jika dalam uji regresi di dapat nilai adjusted 𝑅 2 negatif, maka nilai tersebut
regresi yang bermanfaat untuk meramal nilai variabel dependen berdasarkan nilai-
dependen dengan dua atau lebih variabel independen baik secara parsial maupun
dependen yaitu pencegahan fraud (Y), maka digunakan analisis regresi linier
Ŷ=a+bX
(∑𝑌)(∑𝑋 2 )−(∑𝑋)(∑𝑋𝑌)
a= 𝑛∑𝑋 2 −(∑𝑋)2
𝑛∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
b= 𝑛∑𝑋 2 −(∑𝑋)2
Keterangan :
ɳ = Banyaknya sampel
adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan bervariasi. Namun nilai Y
juga naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y
bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor
5. Uji Hipotesis
dihasilkan menunjukkan P <0,05 atau 𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka dapat disimpulkan
penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan terhitung sejak 7 Agustus 2020 sampai
dengan 7 Oktober 2020. Keberadaan dinas sosial kabupaten Bone sebagai salah
tahun 1952 yang membawahi 3 Kabupaten yaitu Kabupaten Bone, Soppeng dan
berubah menjadi Jawatan Sosial pada tahun 1945-1969 yang hanya meliputi
wilayah kabupaten Bone saja, setelah itu menjadi Kantor Departemen Sosial
Kabupaten Bone sampai pada tahun 1999, sejalan dengan era Otonomi daerah
OPD yang dibarengi dengan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang
dan pemerintah daerah kabupaten/kota di mana sosial menjadi urusan wajib maka
46
47
Dinas sosial dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyelenggarakan fungsi:
pelaksanaan tugas,
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
48
Kabupaten Bone telah menjalankan dan berusaha mewujudkan visi dam misi
sesuai sesuai dengan visi dan misi pemerintah kabupaten Bone sebagai berikut:
2. Misi
berikut:
masyarakat.
kawasan perdesaan.
kemajuan masyarakat.
berikut:
49
Gambar 4.1
• Pencegahan NAPZA
(OdGJ)
• Karang Taruna
Terpencil
Mandiri (MPM)
• Penyuluhan Sosial
Masalah-masalah Sosial
Lingkungan Sosial
Tabel 4.1
Sumber : Laporan kinerja instansi pemerintah tahun 2019 dinas sosial kabupaten
bone.
dikelola dinas sosial kabupaten bone tahun anggaran 2019 sebesar Rp.
Sedangkan perubahan kondisi sosial yang cepat dan kondisi wilayah yang
cukup luas sehingga memerlukan dana yang cukup dan sumber daya yang
1. Deskripsi Data
fokus pengambilan data dilakukan di empat bidang yaitu: bidang bagian program,
Data yang digunakan yaitu data primer yang yang diperoleh dari penyebaran
kuesioner kemudian data sekunder berupa dokumen yang diberikan oleh dinas
penelitian ini adalah, kuesioner yang dibagikan berjumlah 42 rangkap yang disebar
rangkap.
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
bahwa tingkat pendidikan pegawai di dinas sosial sangat baik, bahkan data
atas data yang telah dikumpulkan yang terdiri atas 2 variabel yaitu sistem
pengendalian internal pemerintah (X) dan pencegahan fraud (Y). Analisis ini
meliputi jumlah penelitian, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean)
Tabel 4.7
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Sistem Pengendalian 39 98,00 125,000 110,7949 7,21176
Internal Pemerintah X
Pencegahan Fraud Y 39 28,00 35,00 31,2308 1,85616
Valid N (listwise) 39
Berdasarkan tabel 4.7 hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa n atau
jumlah data pada variabel sistem pengendalian internal pemerintah (X) yaitu 39
59
dan jumlah data untuk variabel pencegahan fraud (Y) yaitu 39 dan masing-masing
98,00 nilai maksimum 125,00 rata-rata 110,7949 dan standar deviasi 7,21176.
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa nilai mean memiliki nilai
yang lebih besar dari nilai standar deviasi, sehingga dapat diartikan bahwa
data yang normal dan tidak terjadi bias maka dari itu dapat disimpulkan bahwa
2. Pencegahan Fraud
Variabel pencegahan fraud memiliki total nilai nilai minimum 28,00 nilai
maksimum 35,00, rata-rata 31,2308 dan standar deviasi 1,85616. nilai standar
deviasi 1,85616 lebih kecil dari nilai mean 31,2308 sehingga dapat diartikan
bahwa untuk variabel pencegahan fraud memiliki penyebaran data yang normal
dan tidak terjadi bias maka dari itu dapat disimpulkan bahwa data yang
a. Uji Validitas
Tabel 4. 8
R Hitung R Tabel
Item
Variabel (Pearson N (df) 39. Sig. Keterangan
pernyataan
Correlation) 0,05
menunjukkan r hitung yang yang lebih besar dari r tabel (0,2605) sehingga
valid dan data yang dikumpulkan dapat memberikan hasil yang baik.
b. Uji Reliabilitas
Tabel 4. 9
Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (X) ,744 25
Pencegahan Fraud (Y) ,689 7
Cronbach Alpha yang lebih besar dari 0,60 variabel Sistem Pengendalian
62
Internal Pemerintah(X), memiliki nilai Cronbach Alpha 0,744, dan untuk variabel
pencegahan praud (Y) 0,689. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap item
jawaban yang relatif sama. Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan item
hipotesis penelitian, uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus
Ordinary Least squard (OLS). Adapun analisis regresi yang tidak didasarkan
misalnya regresi logistik atau regresi ordinal. Oleh sebab itu sebelum
terlebih dahulu suatu pengujian asumsi klasik atas data yang akan diolah
sebagai berikut:
Tabel 4.10
Tabel Uji Normalitas Data
sOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 39
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,62628526
Most Extreme Differences Absolute ,092
Positive ,092
Negative -,084
Test Statistic ,092
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal.
Gambar 4. 2
Hasil Uji normalitas menggunakan Normal P-P Plot Regresi
64
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukkan
Penelitian ini menggunakan dua variabel yang terdiri atas satu variabel
antar variabel, maka akan diuji dua hipotesis yang telah diajukan sebelumnya
Tabel 4. 11
Coefficientsa
Unstandardized Co Standardized
Efficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4,387 1,585 2,767 ,009
Penerapan Sistem ,242 ,014 ,941 16,971 ,000
Pengendalian Internal
Pemerintahl x
a. Dependent Variable: Pencegahan Fraud y
Berdasarkan tabel 4.11 Hasil uji regresi linear berganda dapat di analisis
Nilai konstanta dengan koefisien regresi pada tabel 4.11 dapat dijelaskan sebagai
berikut:
korelasi (R).
Tabel 4. 12
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 ,941a ,886 ,883 ,63469
(2015) yaitu:
Berdasarkan Tabel 4.12, tampilan output SPPS nilai koefisien korelasi (R)
dengan variabel terikat memiliki hubungan yang sangat kuat sehingga dapat
Pemerintah (x) terhadap pencegahan fraud (Y) memiliki hubungan yang sangat
kuat.
b. Uji T Simultan
Bone yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Jika nilai probability t lebih kecil
dari 0,05 maka hipotesis diterima, sedangkan jika probability t lebih besar dari
Tabel 4. 13
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4,387 1,585 2,767 ,009
Sistem Pengendalian ,242 ,014 ,941 16,971 ,000
Internal Pemerintah x
a. Dependent Variable: Pencegahan Fraud Y
Sumber : olah data primer, SPSS 25
67
0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t-hitung 16,971. Sehingga dapat diartikan
6. Pembahasan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pencegahan fraud. Hal ini berarti
Suryo Irawan (2016) dan Dini Pramesti Putri (2018) yang mengatakan bahwa
Penelitian ini tidak sejalan dengan Gilang Noor Alamsyah (2019) yang
sikap dari pimpinan instansi, sehingga pihak pegawai bisa saja terpicu
penelitian ini juga sejalan dengan Fraud Triangel Theory yang menyatakan
dasarnya hal tersebut berasal dari sikap, perilaku dan tindakan pimpinan dalam
pegawai.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Ni Kadek Dwi Ariastini, Gede Adi
penelitian Dwi Nur Huljanah (2019) bahwa penilaian risiko tidak berpengaruh
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
tindakan fraud.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Asep Brata Muji dan Endah
sasaran instansi akan dapat dicapai termasuk pencegahan fraud. Penelitian ini
dilakukan untuk menilai kinerja para pegawai dengan adanya pemisahan tugas
sesuai fungsi dan tanggung jawab setiap pegawai, sehingga tidak terjadi
adanya rangkap jabatan yang bisa saja menjadi peluang atau kesempatan
Hal ini disebabkan karena adanya beberapa pegawai yang tidak memahami
disajikan dan dilaksanakan secara tepat waktu dan terbuka dengan masyarakat
dan aparat pengawas intern sehingga segala bentuk tindakan korektif dapat
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Yosua Palentino (2019)
signifikan terhadap pencegahan fraud. Penelitian ini juga sejalan dengan Fraud
dan aparat pengawas intern. Penelitian ini berbeda dengan penelitian Dwi Nur
pemantauan yang dilakukan secara rutin oleh pimpinan maka semakin kecil
tingkat terjadinya kecurangan. Penelitian ini juga sejalan dengan Fraud Triangel
belakang dengan penelitian Dwi Nur Huljanah (2019) yang menyatakan bahwa
PENUTUP
A. Kesimpulan
fraud.
pencegahan fraud. Artinya apabila informasi disediakan secara tepat waktu dan
72
73
B. Saran
berkualitas, berikut beberapa masukan yang disarankan oleh peneliti bagi instansi
dengan baik manakah data atau proposal yang layak menerima dana
bantuan sosial agar penyaluran dana bantuan sosial tepat sasaran dan
2. Bagi Operasional
3. Bagi Akademik
a. Dapat menambah atau mencoba variabel lain yang lebih relevan terkait
langsung.
DAFTAR PUSTAKA
75
76
• Pendahuluan
• Nama Responden :
• Usia :
S1 S2 S3
• Jabatan :
• Masa Kerja :
• No. HP :
78
79
• Pernyataan
Centang salah satu pilihan yang dianggap paling tepat, dengan petunjuk
sebagai berikut :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
JAWABAN
NO PERNYATAAN
STS TS N S SS
Lingkungan Pengendalian
Penilaian Risiko
PEMANTAUAN
Pimpinan dinas sosial memilih evaluasi berkelanjutan
23 untuk memastikan bahwa pengendalian internal ada STS TS N S SS
dan berfungsi
Pimpinan dinas sosial mengembangkan dan
24 melakukan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan STS TS N S SS
bahwa pengendalian internal ada dan berfungsi
pimpinan dinas sosial mengevaluasi dan
25 mengkomunikasikan kekurangan pengendalian STS TS N S SS
internal pada pihak yang bertanggung jawab.
Sumber : Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008
82
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
JAWABAN
NO PERNYATAAN
STS TS N S SS
Memberikan sanksi yang tegas kepada
1 STS TS N S SS
mereka/pegawai yang melakukan kecurangan.
Dinas sosial melibatkan masyarakat dalam
2 STS TS N S SS
perencanaan pelaksanaan dan evaluasi program.
Masyarakat memberikan saran dan kritik terhadap
3 pengawasan program dana bantuan sosial yang STS TS N S SS
dilakukan di dinas sosial.
Dinas sosial sebagai penerima dana bantuan
sosial mempertanggungjawabkan pengelolaan
4 STS TS N S SS
dana kepada pemerintah dalam bentuk laporan
pertanggungjawaban setiap akhir tahun.
Pimpinandan pegawai diberikan kesempatan
5 untuk mengajukan kritik saat pemecahan masalah STS TS N S SS
terkait pengelolaan dana bantuan sosial.
Dinas sosial sebagai penerima dana bantuan
6 sosial membuat laporan pelaksanaan program STS TS N S SS
keseluruhan pada akhir periode.
saya percaya kepada pemerintah selaku pihak
pemberi dana bantuan sosial telah melaksanakan
7 STS TS N S SS
tugas dengan sebaik mungkin tanpa melakukan
tindak kecurangan (Fraud).
Sumber : Widiyarta, Herawati dan Atmadja, (2017)
83
Pencegahan Fraud Y
No Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Total
1 5 5 5 5 3 5 4 32
2 5 5 5 5 4 4 4 32
3 5 5 4 4 4 5 5 32
4 4 4 5 4 4 5 4 30
5 5 4 4 5 3 4 4 29
6 5 5 5 5 3 5 5 33
7 5 4 5 5 3 4 5 31
8 5 5 5 5 3 5 5 33
9 5 4 4 4 3 5 4 29
10 4 4 5 4 4 5 4 30
11 5 5 5 5 5 5 5 35
12 5 5 4 4 4 4 5 31
13 4 4 4 5 5 5 4 31
14 4 4 4 4 4 4 4 28
15 5 5 4 4 4 4 4 30
16 5 4 4 5 5 5 4 32
17 5 5 5 5 5 5 5 35
18 4 4 4 4 5 5 5 31
19 4 5 5 5 4 4 4 31
20 4 4 5 5 5 4 4 31
21 5 5 4 4 5 5 4 32
22 5 4 4 4 4 5 5 31
23 5 5 5 5 5 5 5 35
24 5 4 5 5 5 5 5 34
25 5 4 5 4 5 4 5 32
26 4 4 4 5 4 4 5 30
27 4 4 4 5 4 4 5 30
28 5 5 4 4 5 5 5 33
29 4 4 4 5 4 5 5 31
30 5 4 4 5 4 4 4 30
31 5 4 4 4 4 4 4 29
32 5 4 4 4 4 4 4 29
33 4 5 4 5 4 5 4 31
34 4 5 4 4 3 4 4 28
35 4 4 4 5 5 4 4 30
36 4 4 5 4 4 5 4 30
37 5 5 5 5 5 5 5 35
38 5 5 4 4 4 4 5 31
39 4 4 4 5 5 5 4 31
86
92
93
94
BIOGRAFI PENULIS
Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu SD Negeri Inpres 7/83
Malimongeng lulus tahun 2010. SMP Negeri 1 Salomekko lulus tahun 2013, SMA
Negeri 1 Kajuara lulus tahun 2016, dan mulai tahun 2016 mengikuti Program S1
sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini penulis masih terdaftar sebagai
Makassar.
95