Anda di halaman 1dari 24

DETEKSI DINI DAN ALUR RUJUKAN KE PUSKESMAS OLEH POSYANDU

Nur Aisiyah Widjaja


Konsultan Nutrisi Anak dan Penyakit Metabolik
Departemen Ilmu Kesehatan Anak RS Dr Soetomo/Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
SURABAYA
KASUS

Nina bayi perempuan usia 7 bulan dibawa ke posyandu untuk penimbangan


berkala. Saat ini BB = 6700 g, PB = 66 cm. Lingkar kepala 42 cm. Berat badan
2 bulan lalu saat usia 5 bulan 6500 g. Menurut ibunya bayi ini lahir normal
dengan BB lahir 3000 g, PB 50 cm. Saat ini anaknya diberi ASI semau anak
dan MPASI bubur halus yang berisi tahu,tempe, dan kaldu berisi wortel atau
bayam, diberikan 3x sehari. Setiap makan 4-5 sendok makan. Pemeriksaan
fisik menunjukkan anak tampak sehat .
Langkah yang harus dikerjakan oleh kader di POSYANDU

1. Menimbang BB, mengukur panjang badan (usia < 2 tahun) atau tinggi badan(usia >2 tahun)
2. Memplot PB/TB menurut umur , BB menurut umur dan BB menurut PB/TB
3. Mengklasifikasikan status gizi berdasarkan tabel WHO 2006 (ada 3 indikator)
interpretasikan hasilnya
4. Bila hasil 3 indikator (BB/U ,PB/U atau TB/U baik atau normal → NILAI WEIGHT FALTERING)
dengan melihat tabel pertambahan berat badan menurut usia di buku KIA /KBM
5. Intervensi spesifik edukasi ASI/MPASI UNTUK BAYI WEIGHT FALTERING
6. Monitoring kenaikan BB setelah intervensi spesifik (edukasi ASI/MPASI) selama 1 minggu
6. Rujuk ke puskesmas bila BB tidak naik sesuai kriteria
ALUR PENEMUAN DI POSYANDU
POSYANDU
BILA ADA WEIGHT FALTERING: Kenaikan berat badan tidak adekuat ( BB naik tidak sesuai, BB
tetap) berdasarkan usia meskipun parameter BB/U, BB/PB atau BB/TB , PB/U atau TB/U
normal (STATUS GIZI BAIK)

Mencari penyebab ASI/MPASI WEIGHT FALTERING BB TURUN, BB KURANG(BB/U <-2SD


tidak adekuat dan dan <-3SD, GIZI KURANG, GIZI BURUK TANPA STUNTED (BB/TB <-2SD
tatalaksana segera KOMPLIKASI (BB/TB <-2SD dan <-3SD ) dan <-3SD) GIZI BURUK
DENGAN KOMPLIKASI
Rujuk ke PUSKESMAS untuk diagnosis Lewat puskesmas
Edukasi managemen ASI(laktasi),edukasi penyebab PENYAKIT/KELAINAN LAIN untuk surat
kecukupan MPASI protein hewani: telur ,ikan oleh dokter puskesmas dan rujukan ke SpA
,ayam, untuk usia 6-11 bulan dan ditambah tatalaksana perbaikan gizi (terapi
suplementasi susu UHT bila usia 12 bln keatas PDK) dan edukasi prot hewani SpA RSUD

1-2 minggu evaluasi BB TETAP ,TIDAK NAIK/TURUN


kenaikan BB DALAM 1-2 MINGGU
CARA MENILAI BB KURANG (UNDERWEIGHT,SEV UNDERWEIGHT),PERAWAKAN PENDEK
(STUNTED,SEV STUNTED), GIZI KURANG DAN GIZI BURUK (WASTED ,SEV WASTED)
BERDASARKAN BUKU KIA BARU
Indikator Pertumbuhan menurut kurva WHO
Z-score PB/U atau TB/U BB/U BB/TB BMI/U
Di atas +3 Obese Obese
(kegemukan) (kegemukan)
Di atas +2 Overweight Overweight
(BB lebih) (BB lebih)
Di atas +1 Possible risk Possible risk
of overweight of overweight
(Berisiko (Berisiko
BB lebih) BB lebih)
Median (nol)

Di bawah -1
Di bawah -2 Perawakan BB kurang Gizi kurang Gizi kurang
pendek (underweight)
Di bawah -3 Perawakan BB sangat Gizi buruk Gizi buruk
sangat pendek kurang (severly
underweight)
BB/U -1SD NORMAL
Arah garis kurva menurun →
weight faltering (bukan melihat
lokasi titik )
PB/U -1SD PERAWAKAN
NORMAL
HA sesuai usia 6 bln
TIDAK BISA UNTUK
DETEKSI DINI
GAGAL TUMBUH

BB/PB = -1 SD STATUS GIZI BAIK


APA TINDAKAN SELANJUTNYA ?
Lihat
Untuk usia < 24 bulan → tiga arah
indikator kurva antropometri kecenderungan
baik pada grafik Kurva

BB naik, BB mendatar BB menurun


tidak sesuai grafik

WASPADA

GAGAL TUMBUH (WEIGHT FALTERING)


APA YANG DIMAKSUD WEIGHT FALTERING ?

Pada anak kasus 1 hanya naik 100 gram setiap bulan


Kenaikan BB harus sesuai angka yang tertera pada kotak merah bila tidak sesuai → weiight faltering
Evaluasi 2 minggu → saat penimbangan didapatkan BB 6700 gram (6,7 kg) → BB tetap
(tidak ada perubahan ) setelah intervensi edukasi di posyandu
MPASI (MAKANAN PENDAMPING ASI) ADEKUAT UNTUK USIA 6-24 BULAN)

Protein (utamakan
Karbohidrat
sumber hewani)

ASI
Jumlah serat =N (usia dalam
tahun) + 5 gram
Buah atau sayur
(hanya diperkenalkan sedikit Lemak (minyak,
saja) santan, margarin, dll)

*Kuadran tidak menggambarkan proporsi

UKK NUTRISI & PENYAKIT METABOLIK 2019


RESEP MPASI PROTEIN HEWANI DALAM BUKU KIA

MASAKAN MPASI BOLEH DITAMBAH GULA DAN GARAM


Tekstur, Frekuensi dan Jumlah makanan
Umur Tekstur Frekuensi Jumlah rata2 /kali

6-8 bln Mulai dgn bubur halus, 2-3x /hari, ASI tetap Mulai dgn 2-3 sdm/x
lembut, cukup kental, sering diberikan. ditingkatkan bertahap
dilanjutkan bertahap Tergantung nafsu sampai ½ mangkok (=
menjadi lebih kasar makannya, dapat 125 ml)
diberikan 1-2x selingan

9-11 bln Makanan yg dicincang 3-4x/hari , ASI tetap ½ mangkok (=125 ml)
halus atau disaring kasar, diberikan.
ditingkatkan semakin kasar Tergantung nafsu
sampai makanan bisa makannya, dapat
dipegang / diambil dgn diberikan 1-2x selingan
tangan

12-23 bln Makanan keluarga, bila 3-4x/hari , ASI tetap ¾ sampai 1 mangkok
perlu masih dicincang atau diberikan. (175-250 ml)
disaring kasar Tergantung nafsu
makannya, dapat
diberikan 1-2x selingan

Note : - Lama makan maksimal 30 menit setiap makan


16
- Bila bayi tidak mendapat ASI bisa diberikan susu formula
Contoh Jadwal Makan usia 6-12 bln
• 06.00 ASI
• 08.00 Makan Pagi (ASI/MP ASI/Makanan Keluarga)
• 10.00 Makanan Selingan (buah atau biskuit)
• 12.00 Makan Siang (ASI/MP ASI/Makanan Keluarga)
• 14.00 ASI dan atau PDK
• 16.00 ASI dan atau PDK
• 18.00 Makan Malam (ASI/MP ASI/Makanan Keluarga)
• 20.00 ASI dan atau PDK
• 22.00 ASI
• 02.00 ASI

Note : Setelah usia 1 tahun ASI diberikan hanya sebagai


minuman sehingga frekuensi pemberian hanya 3-4x/hari
REKOMENDASI ASUPAN GULA TAMBAHAN
Asupan gula dalam bentuk gula tambahan
dibatasi :
▪ Di bawah 10% dari total asupan kalori
harian untuk anak berusia 2-18 tahun
(25 gram = 6 sendok teh peres perhari)
▪ Hingga < 5% total kalori untuk anak di
bawah usia 2 tahun (12,5 gram sehari =2
setengah sendok teh) sehari

• Untuk anak usia 2 hingga 18 tahun


menetapkan bahwa asupan gula harus
kurang dari 25 gram (6 sendok teh) per
harinya
BERBAGAI FAKTA & PERTANYAAN DI MASYARAKAT

Garam
Kebutuhan garam pada anak usia 0-12 bulan adalah
< 1g/hari (< 400 mg Natrium), sedangkan pada anak usia 1 – 3
tahun adalah < 2g/hari (< 800 mg).

Tidak dianjurkan menambahkan garam melebihi kebutuhan


harian.

World Health Organization, 2012 Mis et al for ESPGHAN, 2017

UKK NUTRISI & PENYAKIT METABOLIK


Edukasi kecukupan ASI
ANAMNESA IBU
• BAK 6-8 x perhari
• BAB lebih sering dibandingkan bayi yang mendapat PASI
• Menyusu on demand setiap 2-3 jam (8-12 kali sehari)
• Lama menyusu 10-20 menit setiap payudara
PEMERIKSAAN FISIK CARA MENYUSUI
• Perlekatan pada areola mammae, bibir bawah menggantung
EVALUASI BAYI
• Kenaikan berat badan adekuat
Usia g/hari g/bulan

0 – 3 bulan 25 – 30 750 - 900


4 – 6 bulan 20 600

7 – 9 bulan 15 450

10 – 12 bulan 10 200 - 300


CARA MEMBERSIHKAN DAN STERIL BOTOL SUSU
Berikut ini cara membersihkan botol susu si kecil yang benar:
1.Siapkan air hangat secukupnya.
2.Cuci tangan Anda dengan sabun dan air mengalir selama kurang lebih 20 detik.
3.Pisahkan bagian-bagian botol tersebut dan bilas dengan air mengalir.
4.Masukkan bagian-bagian botol ke dalam air hangat dan rendam selama 10 menit.
5.Gosok dan bilas botol tersebut dengan sabun botol bayi dan alat khusus. Pastikan Anda
menggosok botol tersebut sampai pangkalnya.
6.Pastikan tidak ada susu yang tersisa di seluruh bagian botol.
7.Bilas bagian-bagian botol tersebut dan keringkan dengan handuk bersih.
8. STERIL dengan merebus sampai air mendidih dan dibiarkan 5 menit→ ANGKAT TIRISKAN
BAGAIMANA CARA MONITORING KECUKUPAN PEMBERIAN ASI/MPASI
SETELAH MELAKUKAN EDUKASI (INTERFENSI SPESIFIK) DI POSYANDU ??
1. MENILAI KENAIKAN BERAT BADAN
❑ USIA < 6 BULAN : 150 -200 gram dalam 7 hari atau 300-400 gram dalam 14 hari atau
600 - 800 gram dalam 4 minggu
❑ USIA > 6 BULAN :

2. BILA BERAT BADAN TIDAK NAIK SESUAI KETENTUAN DIATAS → RUJUK PUSKESMAS
22

Anda mungkin juga menyukai