Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok (Musa Paradisiaca) Dengan Penambahan Ikan Patin (Pangasius SP) DAN AMPAS TAHU
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok (Musa Paradisiaca) Dengan Penambahan Ikan Patin (Pangasius SP) DAN AMPAS TAHU
Artikel
Oleh:
Aldila Rizka Putri
11.302.0038
ABSTRACT
Banana jerky previously been produced by CV. Bianca with the brand "Denjapi. Denjapi has
been received by the public since 2004 and already has a fixed consumer of various regions. Market
demand continues to increase every year shows that the level of consumption of Denjapi quite high.
But as for the shortage of which is owned by Denjapi ie protein content is quite low. Denjapi quality
would be better if the high fiber content in denjapi accompanied by a high protein content as well.
Therefore there needs to be additional good protein source of animal protein and vegetable protein
sources such as catfish and tofu.
The purpose of this study was to determine and obtain additional concentration of catfish and
pulp out the best in the manufacture of banana kepok jerky based on the characteristics of banana
kepok jerky. The benefits of this research is to increase the economic value of banana kepok who
had only a waste material or trash, sources of new food especially jerky-based banana as an
alternative side dishes/vegetables, boost nutrition of beef jerky banana, reduce environmental
pollution caused by tofu, and the author can know the process of making jerky-based banana is
added to catfish and tofu.
A test results using the hedonic scale showed that the jerky banana the best three are jerky with
treatment a2b3, a3b2 and a3b3. The results of chemical analysis of the protein content of the best
three samples obtained successively equal to 12.3139%; 11.9890%; and 12.2062%. While the
results of chemical analysis at the heart of the best banana ie jerky jerky with treatment a2b3 results
obtained crude fiber content of 4.9%, amounting to 7.1856% fat content, carbohydrate content of
18.5877%, water content of 10.84%, the amount of microbes as 4,3x102 CFU/g, and the longest
shelf life as long as 67 days at a temperature of 15 0C.
1
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu
2
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu
Denjapi. Salah satunya yaitu ampas tahu. terhadap karakteristik dendeng jantung
Ampas tahu merupakan limbah pembuatan pisang kepok.
tahu yang masih mengandung protein.
Terdapat laporan bahwa kandungan ampas Kerangka Pemikiran
tahu yaitu protein 8,66% dan lemak 3,79%, Menurut Robby (2008), semakin
maka ampas tahu memungkinkan untuk banyak penggunaan jantung pisang pada
dapat diolah menjadi bahan makanan pembuatan naken balls maka kadar serat
(Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, yang dihasilkan akan semakin tinggi.
2011). Sejalan dengan Abadiyah (2009),
Melihat sifat ampas tahu yang konsentrasi jantung pisang pada dendeng
memiliki banyak kelebihan seperti ikan mas memberikan pengaruh sangat
mengandung protein yang tinggi, banyak nyata. Dendeng ikan mas dengan
mengandung serat, serta murah dan mudah penambahan konsentrasi jantung pisang
didapat, maka dapat dikembangkan suatu kepok yang berbeda berdasarkan nilai
bentuk usaha baru yang memanfaatkan gizinya, konsentrasi terbaik adalah pada
ampas tahu sebagai bahan dasarnya perlakuan 40%, sedangkan berdasarkan uji
dengan tujuan selain sebagai salah satu hedonik adalah pada perlakuan 50%.
upaya mengurangi pencemaran dari Menurut Pradana (2012), penelitian
limbah atau ampas tahu khususnya di yang telah dilakukannya menunjukkan
daerah perairan, tapi juga mampu bahwa perbandingan jantung pisang 60%;
memberikan alternatif gizi sebagai sumber ikan patin 40% serta jantung pisang 50%;
protein yang bermanfaat bagi tubuh ikan patin 50% menjadi formulasi yang
manusia (Ossiris, 2011). Kekurangtahuan terbaik. Menurut Mamuaja dan Aida
masyarakat akan manfaat ampas tahu ini (2013), abon jantung pisang dengan
menjadikan ampas tahu sebagai pakan formulasi 50% jantung pisang dan 50%
ternak atau limbah yang tidak terpakai. ikan layang merupakan formulasi yang
Menurut Ratmaja (2013), saat ini ampas paling disukai oleh panelis, selain itu
tahu kita ketahui dapat dimanfaatkan formulasi ini memiliki kandungan gizi
sebagai kerupuk ampas tahu, kecap ampas yang baik karena sesuai dengan standar
tahu, dan stik ampas tahu. Adapun salah SNI untuk abon. Menurut Gozali (2007),
satu upaya yang akan dikembangkan pada penelitiannya mengenai pengaruh
sebagai pemanfaatan ampas tahu secara subtitusi ikan patin dan suhu pengeringan
lebih luas lagi yaitu dengan menjadikan terhadap karakteristik dendeng giling kulit
ampas tahu sebagai sumber protein dan umbi kayu menunjukan bahwa perlakuan
juga sebagai sumber serat untuk Denjapi. terbaik dari penelitian utama adalah
perlakuan dengan subtitusi ikan patin
Maksud dan Tujuan Penelitian sebanyak 30%.
Maksud dari penelitian ini adalah Menurut Utami (2014), hasil uji
untuk memperbaiki karakteristik produk organoleptik dan hasil analisis kimia
olahan dendeng jantung pisang kepok menunjukan bahwa sosis ampas tahu yang
dengan penambahan ikan patin dan ampas terbaik yaitu sosis ampas tahu dengan
tahu sebagai bahan tambahan bahan baku penambahan ikan patin dan substitusi ikan
pembuatan. sebanyak 20%, serta merupakan sampel
Tujuan dari penelitian ini adalah yang paling banyak disukai dan memiliki
untuk mengetahui dan mendapatkan kadar air sebesar 31,44%, kadar protein
konsentrasi penambahan ikan patin dan sebesar 7,94%, dan kadar lemak sebesar
ampas tahu yang terbaik pada pembuatan 3,82%, uji kesukaan terhadap warna
dendeng berbasis jantung pisang kepok dengan nilai rata-rata sebesar 4,578, aroma
3
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu
sebesar 5,022, rasa sebesar 5,578, dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik,
tekstur 4, 956. Universitas Pasundan, yang bertempat di
Menurut Melisa (2011), nuget wortel Jl. Setiabudhi No. 193, Bandung dan
dengan pencampuran tepung ampas tahu dilaksanakan sejak bulan Juli 2015 sampai
30% didapatkan sebagai produk terbaik, dengan bulan September 2015.
karena memenuhi standar mutu SNI dan
dari segi organoleptik juga diterima oleh BAHAN, ALAT, DAN METODE
panelis dengan nilai warna 3,7, aroma 3,5, PENELITIAN
rasa 3,1, tekstur 3,6. Komposisi kimia
nuget dengan nilai kadar air 53.35%, kadar Bahan dan Alat Penelitian
protein 10,06%, kadar lemak 3,59%, kadar
Bahan-bahan yang Digunakan
karbohidrat 31,24%, dan serat kasar Bahan-bahan yang digunakan dalam
6,17%. Menurut Wati (2013), ada pembuatan dendeng jantung pisang adalah
pengaruh penggunaan komposit tepung jantung pisang kepok yang diperoleh dari
ampas tahu dengan presentase yang CV. Bianca yang merupakan
berbeda 25%, 50% dan 75% terhadap penampungan dari perkebunan pisang
kualitas inderawi kue kering lidah kucing daerah Purwakarta, ampas tahu dari pabrik
ditinjau dari aspek warna, aroma, tekstur tahu Cibuntu, ikan patin dan sebagai bahan
dan rasa. Kue kering dari komposit 25% penunjangnya yaitu gula merah, bawang
tepung ampas tahu dinilai paling baik putih, bawang merah, lengkuas, cabai
kualitas inderawi dinilai semua aspek merah kriting, terasi udang, asam jawa,
diantara sampel yang lain. kaldu instan, ketumbar, MSG, garam,
Menurut Abubakar, dkk (2004) pepaya muda, tepung tapioka, dan minyak
penambahan ampas tahu maupun lemak goreng yang diperoleh dari pasar
menunjukkan hasil yang tidak berbeda Gegerkalong.
nyata untuk setiap kombinasi perlakuan. Bahan-bahan kimia yang digunakan
Penggunaan ampas tahu sejumlah 20%, dalam analisis kimia adalah Na2SO4, HgO,
25% dan 30% sebagai bahan pengisi dalam selenium black, H2SO4, aquadest, NaOH,
pembuatan sosis itik relatif masih disukai Na2S2O3, granul seng, lakmus,
panelis. Kombinasi perlakuan dengan taraf phenolphthalein, H2C2O4, CHCl3, alkohol
30% ampas tahu dan 25% lemak ayam 95%, KIO3, KI, luff school, amilum,
dalam pembuatan sosis merupakan toluen, dan N-heksan yang diperoleh dari
kombinasi yang paling baik dan Laboratorium Teknologi Pangan
menghasilkan rata-rata kadar protein Universitas Pasundan Bandung.
sebesar 17,46%, dengan kadar air dan
kadar lemak rata-rata terendah masing-
Alat-alat yang Digunakan
masing 62,86% dan 9,75%. Alat-alat yang digunakan dalam
proses pembuatan dendeng jantung pisang
Hipotesis Penelitian
yaitu meja, panci, kompor, loyang, spatula
Berdasarkan kerangka pemikiran di
kayu, spatula plastik, timbangan, neraca
atas, maka dapat diperoleh suatu hipotesis
digital, plastik sampel, mangkok, wajan,
yaitu diduga bahwa penambahan ikan
pisau, tissue, blender, box makanan, dan
patin dengan ampas tahu berpengaruh
tunnel dryer.
terhadap karakteristik dendeng jantung
Alat-alat yang digunakan dalam
pisang kepok.
analisis kimia adalah timbangan digital,
Waktu dan Tempat Penelitian pipet, labu destilasi, erlenmeyer, corong,
Penelitian ini dilakukan di labu Kjedahl, gelas ukur, gelas kimia,
Laboratorium Penelitian, Jurusan kondensor, buret, kompor, kertas saring,
4
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu
5
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu
6
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu
dan diambil. Adonan dendeng jantung lapisan hingga terlihat bagian berwarna
pisang dicetak dengan ketebalan 1 cm. kuning, lapisan luar jantung pisang ini
2.7. Pengeringan memiliki tekstur yang lebih keras dan
Pengeringan dendeng jantung pisang kotor. Pengupasan dilakukan dengan cara
dilakukan dengan menggunakan tunnel manual yaitu dengan menggunakan pisau.
dryer selama kurang lebih 2-3 jam dengan Pengupasan ini dapat menghilangkan
suhu 60-700C. bagian yang tidak diinginkan dan
2.8. Pemotongan II diperoleh jantung pisang bagian dalam
Pemotongan II pada proses yang memiliki tingkat kebersihan yang
pembuatan dendeng jantung pisang lebih baik, sehingga proses pencucian
dilakukan untuk memperoleh bentuk dengan air tidak perlu dilakukan. Bagian
dendeng jantung pisang sesuai ukuran yang hilang ketika pengupasan sebanyak
yang diinginkan. Proses pemotongan 25%.
dilakukan secara manual dengan 2. Pemotongan I
menggunakan gunting dan dendeng yang Pemotongan I dilakukan untuk
telah dipotong ditampung pada keranjang memperkecil ukuran jantung pisang dan
plastik. juga untuk mempermudah atau
2.9. Penggorengan mempercepat dalam melakukan proses
Penggorengan pada proses selanjutnya. Pemotongan I ini dilakukan
pembuatan dendeng jantung pisang ini dengan cara manual dengan menggunakan
menggunakan media pemanas minyak pisau. Pemotongan dilakukan dengan
goreng. Pengorengan dilakukan selama teknik horizontal dengan ketebalan 3-4 cm
kurang lebih 1 menit dengan suhu 160- agar mendapatkan ukuran serat jantung
1800C. Penggorengan ini bertujuan untuk pisang yang seragam dan tidak terlalu
mematangkan kembali dendeng jantung halus agar dalam pengolahan selanjutnya
pisang. adonan dapat mudah saling berikatan.
2.10. Pengujian Pemotongan dilakukan sebanyak 3 kali.
Pengujian dilakukan dengan uji Pemotongan pertama untuk memperkecil
organoleptik sehingga dapat menentukan jantung pisang dengan membentuk
formulasi Denjapi yang dipilih oleh lingkaran, pemotongan ke dua dan ketiga
konsumen. Uji kesukaan dengan skala yaitu dari hasil pemotongan berbentuk
hedonik ini dilakukan dengan diwakili lingkaran tersebut dipotong menjadi 4
oleh 20 panelis sebagai penilai. Penilaian bagian. Pemotongan ke dua dan ke tiga
dilakukan terhadap sifat organoleptik dilakukan tidak berdasarkan ukuran
warna, rasa, aroma, dan tekstur dengan tertentu.
skala hedonik. Kriteria skala hedonik 3. Perebusan
dapat dilihat pada tabel 12. Kemudian Perebusan dilakukan selama 1 jam
formulasi sampel terbaik yang terpilih dengan suhu 80-900C menggunakan panci
dengan menggunakan uji kesukaan skala tertutup. Tujuan perebusan yaitu untuk
hedonik selanjutnya akan digunakan pada melunakan jantung pisang sehingga
penelitian utama. mempermudah proses selanjutnya. Selain
itu perebusan ini berfungsi untuk
Prosedur Penelitian Utama mematangkan jantung pisang dan tujuan
1. Pengupasan yang paling utama dalam proses perebusan
Pengupasan pada proses pengolahan ini adalah untuk menghilangkan sebagian
dendeng jantung pisang dilakukan untuk besar getah dari jantung pisang.
membuang lapisan bagian luar jantung
pisang kurang lebih sebanyak 3 sampai 4
7
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu
8
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu
9
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu
Menurut penelitian Gozali (2007), jantung pisang. Begitu pula dengan bahan
warna yang khas pada produk olahan baku utama yaitu jantung pisang yang
dendeng yaitu kecokelatan disebabkankan memiliki rasa yang tidak terlalu kuat yaitu
oleh bumbu yang ditambahkan salah sepat agak pahit. Sedangkan rasa dari
satunya gula merah, sehingga warna yang dendeng jantung pisang itu sendiri berasal
dihasilkan dendeng tidak jauh berbeda. dari bumbu-bumbu yang digunakan
Selain itu warna coklat yang timbul pada diantaranya gula merah, garam, serta
produk dendeng dapat pula disebabkan monosodium glutamat yang memiliki
karena adanya reaksi pencoklatan non kemampuan untk menguatkan rasa pada
enzimatis. Pencoklatan tersebut dendeng jantung pisang sehingga
disebabkan pada bahan pangan yang menutupi rasa khas jantung pisang sebagai
mengandung gula pereduksi dari bahan baku utama. Menurut Abadiyah
karbohidrat dan asam amino dari protein (2009), meskipun pada jantung pisang
dengan adanya panas yang dikenal dengan terdapat tanin yang memberikan rasa pahit,
reaksi Maillard yang akan menghasilkan namun proses perebusan dan bumbu yang
warna coklat (Winarno, 2008). Menurut digunakan pada proses pemasakan dapat
Grace (1977) dan Apriliani (2013), tepung mengurangi atau bahkan menghilangkan
tapioka serta jantung pisang mengandung rasa pahit yang terdapat pada jantung
protein dan karbohidrat. Hal ini pisang yang digunakan sebagai bahan baku
memungkinkan terjadinya reaksi maillard utama pebuatan dendeng tersebut.
selama proses pemasakan. 2.3. Aroma
2.2. Rasa Data hasil perhitungan menunjukkan
Data hasil perhitungan menunjukkan bahwa formulasi yang digunakan tidak
bahwa formulasi yang digunakan tidak berpengaruh nyata terhadap aroma
berpengaruh nyata terhadap rasa dendeng dendeng jantung pisang.
jantung pisang.
Tabel 4. Pengaruh Formulasi Terhadap
Tabel 3. Pengaruh Formulasi Terhadap Aroma Dendeng Jantung Pisang
Rasa Dendeng Jantung Pisang Perlakuan Nilai Taraf
Perlakuan Nilai Taraf Rata- 5%
Rata- 5% rata
rata Formulasi 1 a
Formulasi 1 a (F1) 5,10
(F1) 5,30 Formulasi 2 a
Formulasi 2 a (F2) 4,75
(F2) 5,15 Formulasi 3 a
Formulasi 3 a (F3) 4,75
(F3) 4,85 Keterangan: Nilai rata-rata yang ditandai
Keterangan: Nilai rata-rata yang ditandai dengan huruf yang sama menunjukkan tidak
dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut
berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut Duncan.
Duncan.
Bahan utama pembuatan dendeng
Bahan pengikat yang digunakan yaitu jantung pisang yaitu jantung pisang
tepung tapioka memiliki rasa yang tawar, memiliki aroma yang khas setelah
sehingga meskipun jumlah konsentrasi dilakukan pemanasakan, namun aroma
bahan pengikat yang berbeda-beda tidak tersebut tidak terlalu kuat. Begitu pula
akan mempengaruhi rasa dari dendeng dengan tepung tapioka yang digunakan
10
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu
sebagai bahan pengikat, tepung tapioka menghasilkan tekstur yang berbeda pula.
yang digunakan tidak berbau. Sehingga Menurut Gozali (2007), tekstur pada
aroma dendeng jantung pisang tidak dendeng dapat disebabkan oleh tepung
dipengaruhi oleh jantung pisang dan tapioka yang ditambahkan sebagai bahan
tepung tapioka, melainkan dipengaruhi pengikat. Sedangkan menurut Lestari
oleh bumbu yang digunakan. Dimana (2010), semakin banyak tepung tapioka
bumbu tersebut memiliki aroma yang lebih yang digunakan akan menghasilkan
kuat. Namun, jumlah bumbu yang tekstur bahan pangan yang semakin keras,
beraroma kuat pada setiap formulasi begitu pun sebaliknya semakin sedikit
dendeng berjumlah sama banyaknya tepung tapioka yang digunakan akan
sehingga menghasilkan aroma yang tidak menghasilkan tekstur bahan pangan yang
jauh berbeda. Menurut Gozali (2007), semakin lunak.
pengunaan ketumbar sebagai salah satu
bumbu pembuatan dendeng sangat 2. Analisis Kimia Dendeng Jantung
mempengaruhi aroma dendeng karena Pisang dengan Formulasi Terbaik
ketumbar memiliki aroma yang sangat Dendeng pisang kepok dengan
khas dan kuat. perlakuan yang terpilih sebagai formulasi
2.4. Tekstur terbaik dilihat dari nilai rata-rata tertinggi
Data hasil perhitungan menunjukkan kemudian dilakukan analisis kimia. Hasil
bahwa formulasi yang digunakan analisis kimia dapat dilihat pada tabel 7.
berpengaruh nyata terhadap tekstur
dendeng jantung pisang. Tabel 6. Hasil Uji Organoleptik
Pendahuluan Terhadap Warna, Rasa,
Tabel 5. Pengaruh Formulasi Terhadap Aroma, dan Tekstur Dendeng Jantung
Tekstur Dendeng Jantung Pisang Pisang
Perlakuan Nilai Taraf Perlakuan Nilai Rata-rata
Rata- 5% F1 4,74
rata F2 4,69
Formulasi 1 b F3 4,61
(F1) 3,80
Formulasi 2 a Tabel 7. Hasil Analisis Kimia Dendeng
(F2) 3,75 Jantung Pisang dengan Formulasi Terbaik
Formulasi 3 b Komponen Jumlah (%)
(F3) 3,90 Protein 11,0249%
Keterangan: Nilai rata-rata yang ditandai Serat 10%
dengan huruf yang berbeda menunjukkan Lemak 5,5227%
berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut
Karbohidrat 18,1013%
Duncan.
Air 10,48%
Jantung pisang yang telah melalui
proses perebusan memiliki tekstur yang Bila dibandingkan dengan kadar serat
lunak, mudah hancur, dan berserat. pada bahan baku utama yaitu jantung
Sedangkan tepung tapioka yang digunakan pisang kepok maka kadar serat jantung
sebagai bahan pengikat dapat membentuk pisang kepok setelah diolah menjadi
tekstur yang lebih kompak setelah dendeng jantung pisang mengalami
dilakukan pemasakan. Penggunaan jumlah kenaikan. Hal ini disebabkan oleh bahan
tepung tapioka untuk setiap formulasi pengikat yang digunakan mengandung
jumlahnya berbeda-beda, sehingga serat begitu dengan beberapa bumbu yang
digunakan salah satunya lengkuas,
11
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu
sehingga kadar serat setelah menjadi Kadar air pada sampel dendeng masih
dendeng jantung pisang meningkat. tergolong rendah menurut standar SNI
Sayuran dan buah-buahan adalah yaitu maksimal 12% untuk dendeng mutu
sumber serat makanan yang paling mudah I dan mutu II. Kadar air pada bahan pangan
dijumpai sehari-hari. Sayuran dapat yang dihasilkan dipengaruhi oleh proses
dikonsumsi dalam bentuk mentah atau pengolahan yakni pada tahap
telah direbus. Berdasarkan hasil penelitian, pemasakan/penggorengan, dikarenakan air
diperoleh bahwa sayuran yang melalui yang terdapat dalam bahan menguap atau
proses pemasakan jumlah seratnya akan keluar sewaktu bahan dimasak/digoreng.
meningkat. Dalam penelitian tersebut, Hal ini disebabkan air bebas yang terdapat
diketahui bahwa sayuran direbus dalam bahan langsung diuapkan oleh
menghasilkan kadar serat makanan paling panas wajan dan minyak sebagai media
tinggi (6,40%), disusul sayuran kukus perantara, sehingga sebagian air bebas
(5,97%). Proses pemasakan akan yang terdapat dalam jaringan bahan dapat
menghilangkan beberapa zat gizi sehingga menguap atau berkurang (Winarno, 2008).
berat sayuran menjadi lebih kecil Penambahan garam dan gula juga dapat
berdasarkan berat keringnya. Pada proses menurunkan kadar air dalam bahan
pemasakan juga menyebabkan terjadi nya pangan, karena garam dan gula memiliki
proses pencoklatan yang dalam analisis sifat mengikat air dalam bahan pangan
gizi terhitung sebagai serat makanan (Mamuaja, Aida, 2013).
(Sitorus, 2009). Bahan baku utama pembuatan
Kadar lemak pada dendeng jantung dendeng jantung pisang yaitu jantung
pisang terpilih terbilang rendah. Hal ini pisang kepok yang kandungan proteinnya
diakibatkan dari kandungan lemak dari tidak terlalu tinggi yaitu 1,26% (Apriliani
jantung pisang, bahan pengikat, serta 2013), sehingga menghasilkan protein
beberapa bumbu yang digunakan tidak pada dendeng jantung pisang yan tidak
terlalu tinggi. Menurut Apriliani (2013), terlalu tinggi juga. Menurut Mamuaja dan
jantung pisang kepok hanya mengandung Aida (2013), kandungan protein pada
lemak sebesar 0,35% saja. Sumber lemak suatu olahan pangan dipengaruhi oleh
tertinggi pada dendeng jantung pisang ini kandungan protein bahan baku utama.
yaitu berasal dari minyak goreng yang
digunakan pada proses pemasakan. Penelitian Utama
Karbohidrat pada dendeng jantung Penelitian utama dilakukan dengan
pisang berasal dari bahan baku utama yaitu tujuan untuk mengetahui sejauh mana
jantung pisang, bahan pengikat dan pengaruh variasi konsentrasi jantung
beberapa bumbu yang digunakan. Kadar pisang dan variasi perbandingan antara
karbohidrat jantung pisang kepok hanya konsentrasi ikan patin dan ampas tahu
8,3%. sSdangkan, karbohidrat pada terhadap karakteristik dendeng jantung
dendeng jantung pisang ini lebih tinggi. pisang. Hasil terbaik pertama, kedua, dan
Salah satunya yaitu akibat penambahan ketiga dari uji organoleptik kemudian
bahan pengikat yaitu tepung tapioka yang dilakukan uji. Sedangkan hasil terbaik
mengandung karbohidrat gula merah. pertama dari uji organoleptik kemudian
Berdasarkan syarat mutu gula merah pada dilakukan analisis kadar serat kasar,
syarat mutu gula merah (SNI analisis kadar lemak, analisis kadar
01-3743-1995) disebutkan bahwa karbohidrat, analisis jumlah total
kandungan gula reduksi maksimal 10% bb mirkroba, analisis kadar air dan penentuan
dan sukrosa maksimal 77% bb. umur simpan.
12
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu
13
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu
perbedaan. Sehingga rasa yang dihasilkan antara konsentrasi ikan patin dan ampas
pun tidak berbeda. Salah satu bumbu tahu yang digunakan dan interaksinya
tersebut adalah monosodium glutamat tidak berpengaruh nyata terhadap aroma
yang mampu menguatkan rasa pada dendeng jantung pisang.
dendeng jantung pisang sehingga Sejalan dengan penelitian Pradana
menutupi rasa yang lain. Adapun rasa pahit (2012), rasio jantung pisang dan ikan patin
pada jantung pisang yang diakibatkan oleh dalam pembuatan bakso menunjukkan
adanya tanin, namun bumbu yang hasil berpengaruh tidak nyata terhadap
digunakan dan proses perebusan dapat aroma yang dihasilkan. Hal ini disebabkan
mengurangi rasa pahit tersebut. Menurut oleh aroma dari jantung pisang dan ikan
Abadiyah (2009), rasa alami dari ikan patin tidak berubah meskipun ada
patin dan ampas tahu akan tertutupi oleh penambahn jumlah. Adapun aroma ikan
bumbu yang digunakan ketika proses patin yaitu amis dan aroma jantung pisang
pemasakan. Sejalan dengan penelitian khas jantung pisang. Begitu pun dengan
Nurholik (1998), cita rasa dapat timbul rasa dari jantung pisang, ampas tahu dan
dalam bahan makanan, disebabkan oleh ikan patin yang digunakan pada proses
adanya komponen-komponen lain yang pembuatan dendeng. Rasa dendeng berasal
ditambahkan ke dalam bahan makanan dari bumbu yang digunakan. Menurut
tersebut seperti gula dan garam. Seperti Sudarmadji (1989), bau yang ditimbulkan
pada dendeng giling ikan substitusi ampas oleh makanan pada umumnya disebabkan
tahu, adanya penambahan gula, garam, oleh adanya penambahan bumbu seperti
serta bumbu yang lain mempunyai bawang putih, ketumbar, merica, lengkuas,
pengaruh terhadap rasa yang ditimbulkan. monosodium glutamat, dan jinten.
Tabel 9. Tabel Dua Arah Interaksi Tabel 10. Tabel Dua Arah Interaksi
Konsentrasi Jantung Pisang dan Konsentrasi Jantung Pisang dan
Perbandingan antara Konsentrasi Ikan Perbandingan antara Konsentrasi Ikan
Patin dengan Ampas Tahu Terhadap Rasa Patin dengan Ampas Tahu Terhadap
Dendeng Jantung Pisang AromaDendeng Jantung Pisang
Konsentrasi Perbandingan antara Konsentrasi Perbandingan antara
Jantung Konsentrasi Ikan Patin Jantung Konsentrasi Ikan Patin
Pisang dengan Ampas Tahu (b) Pisang dengan Ampas Tahu (b)
(a) b1 b2 b3 (a) b1 b2 b3
(1:1) (1:2) (2:1) (1:1) (1:2) (2:1)
4.22 A 4.42 A 4.25 A 4.34 A 4.49 A 4.42 A
a1 (40%) a1 (40%)
a a a a a a
4.34 A 4.12 A 4.67 A 4.37 A 4.54 A 4.57 A
a2 (50%) a2 (50%)
a a a a a a
4.32 A 4.7 A 4.44 A 4.45 A 4.52 A 4.49 A
a3 (60%) a3 (60%)
a a a a a a
Keterangan: Huruf kecil dibaca arah Keterangan: Huruf kecil dibaca arah
horizontal dan huruf besar dibaca arah vertikal, horizontal dan huruf besar dibaca arah vertikal,
huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut Duncan. nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut Duncan.
14
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu
aroma yang sangat khas. Selain itu mempengaruhi tekstur dendeng jantung
pemasakan dendeng jantung pisang pisang. Karena ikan patin dan ampas tahu
dilakukan pada suhu dan waktu yang sama, memiliki tekstur yang lembut. Sedangkan
sehingga aroma yang dihasilkan ada pun tepung tapioka yang digunakan sebagai
sama. Jumlah konsentrasi jantung pisang bahan pengikat pada dendeng dapat
dan perbandingan antara konsentrasi ikan membentuk tekstur yang lebih kompak
patin dengan ampas tahu pun tidak setelah dilakukan pemasakan. Penggunaan
mempengaruhi, karena aroma yang jumlah tepung tapioka untuk setiap
dihasilkan oleh bumbu lebih kuat perlakuan berjumlah sama banyak,
dibandingkan dengan aroma ikan patin dan sehingga menghasilkan tekstur yang sama
juga ampas tahu. pada setiap perlakuan. Menurut Gozali
1.4. Tekstur (2007), tekstur pada dendeng dapat
Data hasil perhitungan disebabkan oleh tepung tapioka yang
menunjukkan bahwa variasi konsentrasi ditambahkan sebagai bahan pengikat.
jantung pisang dan variasi perbandingan Sedangkan menurut Lestari (2010),
antara konsentrasi ikan patin dan ampas semakin banyak tepung tapioka yang
tahu yang digunakan dan interaksinya digunakan akan menghasilkan tekstur
tidak berpengaruh nyata terhadap tekstur bahan pangan yang semakin keras, begitu
dendeng jantung pisang. pun sebaliknya semakin sedikit tepung
tapioka yang digunakan akan
Tabel 11. Tabel Dua Arah Interaksi menghasilkan tekstur bahan pangan yang
Konsentrasi Jantung Pisang dan semakin lunak.
Perbandingan antara Konsentrasi Ikan 2. Analisis Kimia Dendeng Jantung
Patin dengan Ampas Tahu Terhadap Pisang dengan Konsentrasi Jantung
Tekstur Dendeng Jantung Pisang Pisang dan Perbandingan antara
Konsentrasi Perbandingan antara Konsentrasi Ikan Patin dengan
Jantung Konsentrasi Ikan Patin Ampas Tahu Terbaik
Pisang dengan Ampas Tahu (b) Dendeng jantung pisang yang
(a) b1 b2 b3 menjadi tiga terbaik berdasarkan uji
(1:1) (1:2) (2:1)
organoleptik kemudian dilakukan analisis
3.97 A 3.8 A 4.09 A
a1 (40%) kimia.
a a a
4.2 A 4.1 A 4.35 A Kadar protein pada dendeng jantung
a2 (50%) pisang terbaik mengandung kadar protein
a a a
4.1 A 4.07 A 4A lebih rendah dibandingkan dengan
a3 (60%) dendeng jantung pisang dengan
a a a
Keterangan: Huruf kecil dibaca arah konsentrasi jantung pisang dan
horizontal dan huruf besar dibaca arah vertikal, perbandingan antara konsentrasi ikan patin
huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda dengan ampas tahu terbaik. Hal ini
nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut Duncan. diakibatkan oleh kandungan protein pada
ikan patin dan ampas tahu lebih tinggi dari
Jantung pisang yang telah melalui kandungan protein bahan baku utama yaitu
proses perebusan memiliki tekstur yang jantung pisang. Kandungan protein pada
lunak, mudah hancur, dan berserat. Begitu ikan patin sebesar 16,08% (Rika, 2002),
pula dengan ikan patin dan ampas tahu pada ampas tahu sebesar 8,66% (Dinas
yang belum melalui proses pemasakan. Peternakan Provinsi Jawa Timur, 2011),
Konsentrasi jantung pisang dan dan pada jantung psang kepok hanya
perbandingan antara konsentrasi ikan patin 1,26% (Apriliani 2013). Menurut
dengan ampas tahu pun tidak Mamuaja dan Aida (2013), tingginya
15
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu
kadar protein suatu bahan pangan erat sendiri hanya sebesar 2,2%
hubungannya dengan kadar protein bahan (Naibaho dkk, 2014).
baku yang digunakan.
Tabel 14. Hasil Analisis Kimia
Tabel 12. Hasil Uji Organoleptik Dendeng Jantung Pisang Terbaik dan
UtamaTerhadap Warna, Rasa, Aroma, Dendeng Jantung Pisang dengan
dan Tekstur Dendeng Jantung Pisang Konsentrasi Jantung Pisang dan
Perlakuan Nilai Rata-rata Perbandingan antara Konsentrasi Ikan
a1b1 4.27 Patin dengan Ampas Tahu Terbaik
a1b2 4.33 Jumlah
a1b3 4.25 Dendeng
a2b1 4.33 Jantung
a2b2 4.30 Pisang dengan
a2b3 4.56 Konsentrasi
a3b1 4.27 Jantung
Dendeng
a3b2 4.50 Pisang dan
Komponen Jantung
a3b3 4.36 Perbandingan
Pisang
antara
Terbaik
Tabel 13. Hasil Analisis Protein Konsentrasi
Dendeng Jantung Pisang dengan Ikan Patin
dengan
Konsentrasi Jantung Pisang dan
Ampas Tahu
Perbandingan antara Konsentrasi Ikan Terbaik
Patin dengan Ampas Tahu Tiga Terbaik Protein 11,0249% 12,3139%
Perlakuan Jumlah Serat 10% 4,9%
Protein (%) Lemak 5,5227% 7,1856%
a 2b 3 12,3139% Karbohidrat 18,1013% 18,5877%
a 3b 2 11,9890% Air 10,48% 10,84%
a 3b 3 12,2062% Jumlah - 4,3x102 CFU/g
Mikroba
Kadar serat pada dendeng jantung
pisang terbaik mengandung kadar serat Sayuran dan buah-buahan adalah
lebih rendah dibandingkan dengan sumber serat makanan yang paling mudah
dendeng jantung pisang dengan dijumpai sehari-hari. Sayuran dapat
konsentrasi jantung pisang dan dikonsumsi dalam bentuk mentah atau
perbandingan antara konsentrasi ikan patin telah direbus. Berdasarkan hasil penelitian
dengan ampas tahu terbaik. Hal ini diperoleh bahwa sayuran yang melalui
diakibatkan oleh kadar serat kasar pada proses pemasakan jumlah seratnya akan
ikan patin tidak lebih tinggi dari kadar meningkat. Dalam penelitian tersebut,
serat kasar pada jantung pisang. Meskipun diketahui bahwa sayuran direbus
kadar serat kasar ampas tahu lebih tinggi menghasilkan kadar serat makanan paling
yaitu 16,53% (Pudjihasuti dalam Tarmidi, tinggi (6,40%), disusul sayuran kukus
2010), namun konsentrasi ikan patin yang (5,97%). Proses pemasakan akan
digunakan lebih banyak jumlahnya. menghilangkan beberapa zat gizi sehingga
Sehinga kadar serat dendeng jantung berat sayuran menjadi lebih kecil
pisang dengan konsentrasi jantung pisang berdasarkan berat keringnya. Pada proses
dan perbandingan antara konsentrasi ikan pemasakan juga menyebabkan terjadi nya
patin dengan ampas tahu terbaik tidak proses pencoklatan yang dalam analisis
menja lebih tinggi, melainkan menurun. gizi terhitung sebagai serat makanan
Dimana kadar serat kasar ikan patin itu (Sitorus, 2009).
16
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu
Kadar lemak pada dendeng jantung dengan dendeng jantung pisang dengan
pisang terbaik mengandung kadar lemak konsentrasi jantung pisang dan
lebih rendah dibandingkan dengan perbandingan antara konsentrasi ikan patin
dendeng jantung pisang dengan dengan ampas tahu terbaik. Hal ini
konsentrasi jantung pisang dan menunjukan bahwa penambahan ikan
perbandingan antara konsentrasi ikan patin patin dan ampas tahu memberikan
dengan ampas tahu terbaik. Hal ini pengaruh terhadap dendeng jantung pisang
diakibatkan dari kandungan lemak jantung yaitu dengan meningkatkan kadar
pisang, bumbu-bumbu, dan bahan karbohidratnya. Karbohidrat pada dendeng
pengikat yang digunakan tidak terlalu jantung pisang berasal dari bahan baku
tinggi. Sumber lemak tertinggi berasal dari utama yaitu jantung pisang, ikan patin,
minyak goreng yang digunakan pada ampas tahu, bumbu, dan bahan pengikat.
proses pemasakan. Sedangkan kadar Diketahui bahwa kandungan karbohidrat
lemak dendeng jantung pisang dengan Karbohidrat pada dendeng jantung pisang
konsentrasi jantung pisang dan ini terbilang cukup tinggi. Salah satunya
perbandingan antara konsentrasi ikan patin penyebab meningkanya karbohidrat yaitu
dengan ampas tahu terbaik lebih besar. Hal akibat penambahan gula merah.
ini disebabkan penambahan ikan patin Berdasarkan syarat mutu gula merah pada
yang memiliki kandungan lemak yang syarat mutu gula merah (SNI
cukup tinggi. Menurut Rika (2002), 01-3743-1995) disebutkan bahwa
kandungan lemak pada ikan patin sebesar kandungan gula reduksi maksimal 10%bb
5,75% yang menyebabkan kadar lemak dan sukrosa maksimal 77%bb.
pada dendeng jantung pisang yang hanya Kadar air pada dendeng jantung
0,35% meningkat. Selain lemak dari ikan pisang terbaik mengandung kadar air lebih
patin, lemak dari ampas tahu pun rendah dibandingkan dengan dendeng
mempengaruhi. Kandungan lemak ampas jantung pisang dengan konsentrasi jantung
tahu lebih tinggi dari kandungan lemak pisang dan perbandingan antara
jantung pisang yaitu sebesar 3,79% konsentrasi ikan patin dengan ampas tahu
(Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, terbaik. Peningkatan kadar air ini
2011). diakibatkan oleh penambahan ikan patin
Menurut Mamuaja dan Aida 2013, dan ampad tahu yang memliki kandungan
kadar lemak pada suatu bahan pangan air cukup tinggi. Kandungan air ikan patin
memungkinkan untuk menjadi lebih tinggi mencapai 75,70% (Rika, 2002) dan kadar
dari standar seharusnya, hal ini diduga air ampas tahu mencapai 51,63% (Dinas
karena pada saat penggorengan terjadi Peternakan Provinsi Jawa Timur, 2011).
penyerapan minyak yang tinggi oleh bahan Kadar air pada sampel dendeng masih
dan pada proses pengepresan tidak optimal tergolong rendah menurut standar SNI
sehingga banyak minyak yang masih yaitu maksimal 12%. Kadar air pada bahan
terkandung dalam bahan pangan tersebut. pangan yang dihasilkan dipengaruhi oleh
Menurut Melisa (2011), rendahnya proses pengolahan yakni pada tahap
kandungan lemak pada suatu bahan penggorengan, dikarenakan air yang
pangan diengaruhi oleh ada atau tidaknya terdapat dalam bahan menguap atau keluar
penambahan bahan pangan hewani yang sewaktu bahan digoreng. Hal ini
mengandung lemak lebih tinggi disebabkan air bebas yang terdapat dalam
dbandingkan bahan pangan nabati. bahan langsung diuapkan oleh panas wajan
Kadar karbohidrat pada dendeng dan minyak sebagai media perantara,
jantung pisang terbaik mengandung kadar sehingga sebagian air bebas yang terdapat
karbohidrat lebih rendah dibandingkan dalam jaringan bahan dapat menguap atau
17
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu
berkurang (Winarno, 2008). Penambahan dengan ampas tahu terbaik dapat dilihat
garam dan gula juga dapat menurunkan pada tabel berikut ini..
kadar air dalam abon jantung pisang yang
disubtitusi dengan ikan layang, karena Tabel 15. Kadar Air Dendeng Jantung
garam dan gula memiliki sifat mengikat air Pisang dengan Konsentrasi Jantung
dalam bahan pangan (Mamuaja, Aida, Pisang dan Perbandingan antara
2013). Konsentrasi Ikan Patin dengan Ampas
Penentuan kadar air sangat diperlukan Tahu Terbaik pada Penentuan Umur
dalam bidang pangan. Mutu dendeng dapat Simpan
Suhu
ditentukan oleh kadar air yang terkandung Waktu
150C 250C 350C
ke
didalamnya, semakin tinggi kadar air yang (hari)
% ln % % ln % % ln %
Air Air Air Air Air Air
terkandung maka kualitas dendeng 0 10.48 2.359 10.84 2.359 10.84 2.359
semakin buruk. Kadar air yang tinggi 2
4
12.25
12.38
2.505
2.516
12.94
13.37
2.560
2.593
11.05
11.82
2.402
2.470
memungkinkan tumbuhnya 6 14.36 2.664 16.06 2.664 13.72 2.619
8 18.32 2.908 17.33 2.852 16.42 2.798
mikroorganisme pada dendeng. Bila jasad y = 0.1042 + y = 0.1089 + y = 0.1 +
renik ini populasinya meningkat, dapat 0.0085x 0.0081x 0.0069x
r = 0.9288 r = 0.9838 r = 0.9364
menimbulkan masalah antara lain dapat
menentukan taraf mutu bahan makanan, Menurut Penelitian Gultom (2014),
mengakibatkan kerusakan pangan kadar air dendeng lumat ikan patin pada
(Meita 2010). suhu kamar (270C) dan suhu dingin (50C)
Analisis jumlah total mirkroba mengalami peningkatan dan telah
dengan mengunakan metode perhitungan mengalami penolakan. Peningkatan kadar
Total Plate Count (TPC) diperoleh jumlah air dipengaruhi oleh sifat alamiah produk,
mikroba sebanyak 4,3x102 CFU/g. kelembaban lingkungan, sifat penyerapan
Menurut peraturan kepala BPOM (Badan air, dan jumlah mikroorganisme yang ada
Pengawas Obat dan Makanan) Repulik dalam bahan sehingga menyebabkan
Indonesia, batas cemaran mikroba untuk produk menjadi lembek dan sedikit
dendeng daging sapi, daging asap, dan berlendir serta reaksi-reaksi kimia yang
daging yang diolah dengan panas yaitu terjadi dalam bahan (Siswina, 2011).
maksimal 1x105 CFU/g. Berdasarkan hal Menurut Adawiyah (2006), uap air
tersebut maka dendeng jantung pisang akan berpindah dari lingkungan ke produk
dengan konsentrasi jantung pisang dan atau sebaliknya sampai tercapai kondisi
perbandingan antara konsentrasi ikan patin kesetimbangan. Perpindahan uap air ini
dengan ampas tahu terbaik ini memiliki terjadi sebagai akibat perbedaan RH
jumlah total mikroba dibawah batas lingkungan dan produk, dimana uap air
maksimal cemara mikroba pada peraturan akan berpindah dari RH tinggi ke RH
BPOM RI. rendah.
Menurut Fennemena (1996),
3. Penentuan Umur Simpan Dendeng memaparkan adanya hubungan antara
Jantung Pisang dengan Konsentrasi kadar air dalam bahan pangan dengan daya
Jantung Pisang dan Perbandingan antara awetnya. Pengurangan air baik dalam
Konsentrasi Ikan Patin dengan Ampas pengeringan atau penambahan bahan
Tahu Terbaik penguap air bertujuan untuk
Hasil penentuan umur simpan mengawetakan bahan pangan sehingga
dendeng jantung pisang dengan dapat tahan terhadap kerusakan
konsentrasi jantung pisang dan mikrobiologis maupun kerusakan kimiawi.
perbandingan antara konsentrasi ikan patin Kriteria ikatan air dalam aspek daya awet
bahan pangan ditinjau dari kadar air,
18
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu
19
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu
Tabel 17. Hasil Penentuan Umur Simpan dilakukan analisis kadar serat diperoleh
Dendeng Jantung Pisang dengan kadar serat jantung pisang kepok sebesar
Konsentrasi Jantung Pisang dan 9,80%.
Perbandingan antara Konsentrasi Ikan 2. Berdasarkan uji kesukaan dengan skala
Patin dengan Ampas Tahu Terbaik hedonik oleh 20 panelis yang meliputi
Suhu (0C) Umur Simpan (hari) warna, rasa, aroma, dan tekstur maka
15 67 dendeng dengan formulasi F1 terpilih
25 66 menjadi formulasi terbaik yang kemudian
35 64 dianalisis kimia diperoleh kadar protein
sebesar 11,0249%, kadar serat kasar
Dendeng jantung pisang yang sebesar 10%, kadar lemak sebesar
diproduksi oleh CV. Bianca memiliki 5,5227%, kadar karbohidrat sebesar
umur simpan yang mendekati hasil 18,1013%, dan kadar air sebesar 10,48%.
penelitian umur simpan dendeng jantung Sedangkan, berdasarkan hasil
pisang dengan konsentrasi jantung pisang penelitian utama, dapat diambil
dan perbandingan antara konsentrasi ikan kesimpulan sebagai berikut:
patin dengan ampas tahu terbaik ini yaitu 1. Faktor konsentrasi jantung pisang
60 hari jika disimpan di suhu ruang (A), perbandingan antara konsentrasi ikan
(Putro, 2006). Sedangkan menurut patin dengan ampas tahu (B), serta
Gultom (2014), umur simpan dendeng interaksi diantara keduanya (AB) pada
lumat ikan patin dengan pengemas penelitian utama tidak berpengaruh nyata
alumunium foil masing-masing 19 hari terhadap respon organoleptik yaitu warna,
pada suhu 270C dan 26 hari pada suhu 50C. rasa, aroma, dan tekstur.
Jenis pengemas yang digunakan 2. Berdasarkan uji kesukaan dengan
untuk umur simpan dendeng jantung skala hedonik oleh 20 panelis yang
pisang dengan konsentrasi jantung pisang meliputi warna, rasa, aroma, dan tekstur
dan perbandingan antara konsentrasi ikan maka diperoleh dendeng jantung pisang
patin dengan ampas tahu terbaik ini yaitu yang menjadi tiga terbaik yaitu dendeng
plastik polyprophylene untuk pengemas dengan perlakuan a2b3, a3b2, dan a3b3
primer dimana plastik jenis ini mempunyai kemudian dianalisis kadar protein
sifat thermoplastic, tahan lama, tidak diperoleh kadar protein berturut-turut
tembus air, tidak berbau, bening sebesar 12,3139%; 11,9890%; dan
transparan, tahan benturan, dan memiliki 12,2062%; dan Sedangkan dendeng
daya tahan panas hingga 1350C. Plastik jantung pisang terbaik yaitu dendeng
jenis ini sering digunakan untuk dengan perlakuan a2b3 kemudian dilakukan
membungkus produk pangan kering analisis kimia diperoleh kadar serat kasar
(Ossiris, 2013). sebesar 4,9%, kadar lemak sebesar
7,1856%, kadar karbohidrat sebesar
KESIMPULAN DAN SARAN 18,5877%, kadar air sebesar 10,84%,
jumlah mikroba sebanyak 4,3x102 CFU/g,
Kesimpulan dan umur simpan paling lama selama 67
Berdasarkan hasil penelitian hari pada suhu 150C .
pendahuluan, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut: Saran
1. Analisis kadar serat kasar pada bahan Penelitian tentang dendeng jantung
baku utama dendeng jantung pisang kepok pisang masih belum banyak dilakukan,
yaitu jantung pisang kepok dilakukan oleh karena itu saran yang dapat diberikan
dengan metode gravimetri. Setelah pada penelitian selanjutnya yaitu:
20
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu
21
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu
22
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu
23