Anda di halaman 1dari 24

KARAKTERISTIK DENDENG JANTUNG PISANG KEPOK

(Musa Paradisiaca) DENGAN PENAMBAHAN IKAN PATIN


(Pangasius sp) DAN AMPAS TAHU

Artikel

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Sarjana Teknik


Program Studi Teknologi Pangan

Oleh:
Aldila Rizka Putri
11.302.0038

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2015
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

KARAKTERISTIK DENDENG JANTUNG PISANG KEPOK


(Musa Paradisiaca) DENGAN PENAMBAHAN IKAN PATIN (Pangasius sp)
DAN AMPAS TAHU

Aldila Rizka Putri 113020038 *)


Prof. Dr. Ir. Wisnu Cahyadi, M.Si. **) , Ir. Hj. Ina Siti Nurminabari, MP. ***)
*)Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Pasundan
**)Pembimbing Utama, ***)Pembimbing Pendamping

ABSTRACT

Banana jerky previously been produced by CV. Bianca with the brand "Denjapi. Denjapi has
been received by the public since 2004 and already has a fixed consumer of various regions. Market
demand continues to increase every year shows that the level of consumption of Denjapi quite high.
But as for the shortage of which is owned by Denjapi ie protein content is quite low. Denjapi quality
would be better if the high fiber content in denjapi accompanied by a high protein content as well.
Therefore there needs to be additional good protein source of animal protein and vegetable protein
sources such as catfish and tofu.
The purpose of this study was to determine and obtain additional concentration of catfish and
pulp out the best in the manufacture of banana kepok jerky based on the characteristics of banana
kepok jerky. The benefits of this research is to increase the economic value of banana kepok who
had only a waste material or trash, sources of new food especially jerky-based banana as an
alternative side dishes/vegetables, boost nutrition of beef jerky banana, reduce environmental
pollution caused by tofu, and the author can know the process of making jerky-based banana is
added to catfish and tofu.
A test results using the hedonic scale showed that the jerky banana the best three are jerky with
treatment a2b3, a3b2 and a3b3. The results of chemical analysis of the protein content of the best
three samples obtained successively equal to 12.3139%; 11.9890%; and 12.2062%. While the
results of chemical analysis at the heart of the best banana ie jerky jerky with treatment a2b3 results
obtained crude fiber content of 4.9%, amounting to 7.1856% fat content, carbohydrate content of
18.5877%, water content of 10.84%, the amount of microbes as 4,3x102 CFU/g, and the longest
shelf life as long as 67 days at a temperature of 15 0C.

PENDAHULUAN vitamin yang bermafaat bagi tubuh


manusia. Sedangkan menurut Novitasari,
Latar Belakang dkk (2013) jantung pisang juga
Jantung pisang merupakan salah satu mengandung serat yang cukup tinggi.
bagian dari tanaman pisang yang masih Kandungan serat dalam jantung pisang
kurang pemanfaatannya, saat ini hanya dapat memperlancar pencernaan serta
diolah sebagai sayur saja. Padahal mengikat lemak dan kolesterol untuk
disamping harga yang murah, jantung dibuang bersama kotoran. Jantung pisang
pisang memiliki banyak manfaat bagi juga dapat menghindarkan kita dari
kesehatan, khususnya bagi yang ingin penyakit jantung dan stroke karena dapat
menjalankan program diet, karena jantung memperlancar sirkulasi darah dan bersifat
pisang mengandung serat tinggi dan hanya antikoagulan (mencegah penggumpalan
sedikit lemak serta rendah proteinnya darah). Menurut Mamuaja dan Aida
(Kusumaningtyas, dkk 2010). Menurut (2013), dalam 100 gram jantung pisang
Apriliani (2013), beberapa jenis jantung terdapat protein sebanyak 1,26 gram dan
pisang mengandung protein, lemak, lemak sebanyak 0,35 gram. Hal ini
karbohidrat, mineral, dan beberapa menunjukkan bahwa kandungan protein

1
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

ada jantung pisang terbilang sangat Sumber protein hewani sangat


rendah. beragam di kalangan masyarakat
Jantung pisang di Indonesia khususnya di Indonesia. Indonesia
jumlahnya melimpah sebanding dengan merupakan negara dengan luas perairan
produksi buah pisang di setiap tahunnya. yang sangat luas, sehingga sumber protein
Jumlah produksi buah pisang pada tahun hewani yang paling melimpah di Indonesia
2012 di provinsi Jawa Barat sendiri yaitu ikan. Pada tahun 2011, produksi ikan
menghasilkan 11.928.602 ton, termasuk di provinsi jawa barat mencapai
buah pisang yang dihasilkan di kabupaten 702.225,36 ton (BPS, 2012). Dari sisi
Purwakarta yaitu sebanyak 865.817 ton. konsumsi, tingkat konsumsi ikan per
Jumlah tersebut mencakup berbagai jenis kapita masyarakat Indonesia tertinggal
pisang yang dapat dimanfaatkan jantung hampir dari semua negara di
pisangnya (BPS, 2014). ASEAN. Tahun 2012 tercatat tingkat
Pemanfaatan jantung pisang yang konsumsi ikan Indonesia sebesar 34,76 kg
diolah menjadi produk pangan selain dapat per kapita dan pada tahun 2013 ditargetkan
meningkatkan nilai gizi jantung pisang meningkat menjadi 35,14 kg per kapita.
juga dapat meningkatkan pendapatan Meski konsumsi ikan Indonesia masih
masyarakat. Produk pangan yang rendah, namun dari tahun ke tahun
dikembangkan dari jantung pisang salah mengalami peningkatan (KKP,
satunya adalah dendeng jantung pisang. 2013). Pemanfaatan ikan sebagai sumber
Dendeng termasuk makanan yang dibuat protein pada Denjapi dapat membantu
dengan cara pengeringan, bersifat plastis upaya tersebut untuk meningkatkan
dan tidak terasa kering. Penggunaan tingkat konsumsi ikan di masyarakat
jantung pisang sebagai bahan baku Indonesia.
pembuatan dendeng merupakan salah satu Ikan patin merupakan salah satu jenis
alternatif bahan baku mengingat harga ikan air tawar yang jumlahnya sangat
daging sapi yang menjadi bahan baku melimpah di Indonesia. Ikan patin
utama pembuatan dendeng sangat tinggi. mengandung protein sebanyak 16,08% dan
Dendeng jantung pisang sebelumya kandungan lemaknya 5,75%. Bila dilihat
sudah diproduksi oleh CV. Bianca dengan dari kandungan komposisi protein dan
merk Denjapi. Denjapi ini sudah lemaknya, ikan patin tergolong ikan
diterima oleh masyarakat sejak tahun 2004 berprotein tinggi dan berlemak sedang
dan sudah memiliki konsumen tetap dari (Rika, 2002). Selain itu ikan patin
berbagai daerah. Permintaan pasar yang memiliki daging yang bewarna putih dan
terus meningkat setiap tahunnya tebal, sangat cocok untuk bahan tambahan
menunjukkan bahwa tingkat konsumsi sumber protein pada pembuatan Denjapi.
masyarakat terhadap Denjapi cukup tinggi. Pada tahun 2006 produksi ikan patin
Namun adapun kekurangan yang dimiliki mencapai 31.490 ton pertahun dan pada
oleh Denjapi yaitu kandungan proteinnya tahun 2012 mengalami peningkatan
yang terbilang cukup rendah. Kualitas menjadi 651.000 ton pertahun (KKP,
Denjapi tentu akan semakin baik jika 2013). Tingginya produksi ikan patin dan
kandungan serat yang tinggi pada denjapi kurangnya tingkat konsumsi ikan patin di
disertai dengan kandungan protein yang masyarakat menjadi peluang untuk
tinggi pula. Maka dari itu perlu ada pemanfaatan ikan patin yang lebih luas.
penambahan sumber protein baik dari Selain ikan patin yang dapat
sumber protein hewani maupun sumber digunakan sebagai sumber protein hewani
protein nabati. Denjapi, ada pun sumber protein nabati
yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan

2
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

Denjapi. Salah satunya yaitu ampas tahu. terhadap karakteristik dendeng jantung
Ampas tahu merupakan limbah pembuatan pisang kepok.
tahu yang masih mengandung protein.
Terdapat laporan bahwa kandungan ampas Kerangka Pemikiran
tahu yaitu protein 8,66% dan lemak 3,79%, Menurut Robby (2008), semakin
maka ampas tahu memungkinkan untuk banyak penggunaan jantung pisang pada
dapat diolah menjadi bahan makanan pembuatan naken balls maka kadar serat
(Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, yang dihasilkan akan semakin tinggi.
2011). Sejalan dengan Abadiyah (2009),
Melihat sifat ampas tahu yang konsentrasi jantung pisang pada dendeng
memiliki banyak kelebihan seperti ikan mas memberikan pengaruh sangat
mengandung protein yang tinggi, banyak nyata. Dendeng ikan mas dengan
mengandung serat, serta murah dan mudah penambahan konsentrasi jantung pisang
didapat, maka dapat dikembangkan suatu kepok yang berbeda berdasarkan nilai
bentuk usaha baru yang memanfaatkan gizinya, konsentrasi terbaik adalah pada
ampas tahu sebagai bahan dasarnya perlakuan 40%, sedangkan berdasarkan uji
dengan tujuan selain sebagai salah satu hedonik adalah pada perlakuan 50%.
upaya mengurangi pencemaran dari Menurut Pradana (2012), penelitian
limbah atau ampas tahu khususnya di yang telah dilakukannya menunjukkan
daerah perairan, tapi juga mampu bahwa perbandingan jantung pisang 60%;
memberikan alternatif gizi sebagai sumber ikan patin 40% serta jantung pisang 50%;
protein yang bermanfaat bagi tubuh ikan patin 50% menjadi formulasi yang
manusia (Ossiris, 2011). Kekurangtahuan terbaik. Menurut Mamuaja dan Aida
masyarakat akan manfaat ampas tahu ini (2013), abon jantung pisang dengan
menjadikan ampas tahu sebagai pakan formulasi 50% jantung pisang dan 50%
ternak atau limbah yang tidak terpakai. ikan layang merupakan formulasi yang
Menurut Ratmaja (2013), saat ini ampas paling disukai oleh panelis, selain itu
tahu kita ketahui dapat dimanfaatkan formulasi ini memiliki kandungan gizi
sebagai kerupuk ampas tahu, kecap ampas yang baik karena sesuai dengan standar
tahu, dan stik ampas tahu. Adapun salah SNI untuk abon. Menurut Gozali (2007),
satu upaya yang akan dikembangkan pada penelitiannya mengenai pengaruh
sebagai pemanfaatan ampas tahu secara subtitusi ikan patin dan suhu pengeringan
lebih luas lagi yaitu dengan menjadikan terhadap karakteristik dendeng giling kulit
ampas tahu sebagai sumber protein dan umbi kayu menunjukan bahwa perlakuan
juga sebagai sumber serat untuk Denjapi. terbaik dari penelitian utama adalah
perlakuan dengan subtitusi ikan patin
Maksud dan Tujuan Penelitian sebanyak 30%.
Maksud dari penelitian ini adalah Menurut Utami (2014), hasil uji
untuk memperbaiki karakteristik produk organoleptik dan hasil analisis kimia
olahan dendeng jantung pisang kepok menunjukan bahwa sosis ampas tahu yang
dengan penambahan ikan patin dan ampas terbaik yaitu sosis ampas tahu dengan
tahu sebagai bahan tambahan bahan baku penambahan ikan patin dan substitusi ikan
pembuatan. sebanyak 20%, serta merupakan sampel
Tujuan dari penelitian ini adalah yang paling banyak disukai dan memiliki
untuk mengetahui dan mendapatkan kadar air sebesar 31,44%, kadar protein
konsentrasi penambahan ikan patin dan sebesar 7,94%, dan kadar lemak sebesar
ampas tahu yang terbaik pada pembuatan 3,82%, uji kesukaan terhadap warna
dendeng berbasis jantung pisang kepok dengan nilai rata-rata sebesar 4,578, aroma

3
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

sebesar 5,022, rasa sebesar 5,578, dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik,
tekstur 4, 956. Universitas Pasundan, yang bertempat di
Menurut Melisa (2011), nuget wortel Jl. Setiabudhi No. 193, Bandung dan
dengan pencampuran tepung ampas tahu dilaksanakan sejak bulan Juli 2015 sampai
30% didapatkan sebagai produk terbaik, dengan bulan September 2015.
karena memenuhi standar mutu SNI dan
dari segi organoleptik juga diterima oleh BAHAN, ALAT, DAN METODE
panelis dengan nilai warna 3,7, aroma 3,5, PENELITIAN
rasa 3,1, tekstur 3,6. Komposisi kimia
nuget dengan nilai kadar air 53.35%, kadar Bahan dan Alat Penelitian
protein 10,06%, kadar lemak 3,59%, kadar
Bahan-bahan yang Digunakan
karbohidrat 31,24%, dan serat kasar Bahan-bahan yang digunakan dalam
6,17%. Menurut Wati (2013), ada pembuatan dendeng jantung pisang adalah
pengaruh penggunaan komposit tepung jantung pisang kepok yang diperoleh dari
ampas tahu dengan presentase yang CV. Bianca yang merupakan
berbeda 25%, 50% dan 75% terhadap penampungan dari perkebunan pisang
kualitas inderawi kue kering lidah kucing daerah Purwakarta, ampas tahu dari pabrik
ditinjau dari aspek warna, aroma, tekstur tahu Cibuntu, ikan patin dan sebagai bahan
dan rasa. Kue kering dari komposit 25% penunjangnya yaitu gula merah, bawang
tepung ampas tahu dinilai paling baik putih, bawang merah, lengkuas, cabai
kualitas inderawi dinilai semua aspek merah kriting, terasi udang, asam jawa,
diantara sampel yang lain. kaldu instan, ketumbar, MSG, garam,
Menurut Abubakar, dkk (2004) pepaya muda, tepung tapioka, dan minyak
penambahan ampas tahu maupun lemak goreng yang diperoleh dari pasar
menunjukkan hasil yang tidak berbeda Gegerkalong.
nyata untuk setiap kombinasi perlakuan. Bahan-bahan kimia yang digunakan
Penggunaan ampas tahu sejumlah 20%, dalam analisis kimia adalah Na2SO4, HgO,
25% dan 30% sebagai bahan pengisi dalam selenium black, H2SO4, aquadest, NaOH,
pembuatan sosis itik relatif masih disukai Na2S2O3, granul seng, lakmus,
panelis. Kombinasi perlakuan dengan taraf phenolphthalein, H2C2O4, CHCl3, alkohol
30% ampas tahu dan 25% lemak ayam 95%, KIO3, KI, luff school, amilum,
dalam pembuatan sosis merupakan toluen, dan N-heksan yang diperoleh dari
kombinasi yang paling baik dan Laboratorium Teknologi Pangan
menghasilkan rata-rata kadar protein Universitas Pasundan Bandung.
sebesar 17,46%, dengan kadar air dan
kadar lemak rata-rata terendah masing-
Alat-alat yang Digunakan
masing 62,86% dan 9,75%. Alat-alat yang digunakan dalam
proses pembuatan dendeng jantung pisang
Hipotesis Penelitian
yaitu meja, panci, kompor, loyang, spatula
Berdasarkan kerangka pemikiran di
kayu, spatula plastik, timbangan, neraca
atas, maka dapat diperoleh suatu hipotesis
digital, plastik sampel, mangkok, wajan,
yaitu diduga bahwa penambahan ikan
pisau, tissue, blender, box makanan, dan
patin dengan ampas tahu berpengaruh
tunnel dryer.
terhadap karakteristik dendeng jantung
Alat-alat yang digunakan dalam
pisang kepok.
analisis kimia adalah timbangan digital,
Waktu dan Tempat Penelitian pipet, labu destilasi, erlenmeyer, corong,
Penelitian ini dilakukan di labu Kjedahl, gelas ukur, gelas kimia,
Laboratorium Penelitian, Jurusan kondensor, buret, kompor, kertas saring,

4
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

bunsen, cawan, batu didih, eksikator, Penelitian Utama


penangas air, dan oven gravimetri. Penelitian utama merupakan lanjutan
dari penelitian pendahuluan, yang terdiri
Metode Penelitian dari rancangan perlakuan, rancangan
Penelitian ini terbagi menjadi dua percobaan, rancangan analisis, dan
bagian yaitu penelitian pendahuluan dan rancangan respon. Formulasi yang telah
penelitian utama. terpilih pada penelitian pendahuluan akan
digunakan pada penelitian utama. Adapun
Penelitian Pendahuluan
tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Penelitian pendahuluan yang
mengetahui sejauh mana pengaruh variasi
dilakukan pada pembuatan dendeng
konsentrasi bahan baku utama yaitu
jantung pisang terdiri dari:
jantung pisang serta variasi konsentrasi
1. Analisis kadar serat kasar pada bahan
bahan tambahan antara ikan patin dan
baku utama yaitu jantung pisang
ampas tahu terhadap karakteristik dendeng
dengan metode gravimetri.
jantung pisang.
2. Menentukan formulasi dendeng
Rancangan perlakuan terdiri dari 2
jantung pisang yang baik serta disukai
faktor. Faktor yang pertama yaitu
oleh panelis, dengan variasi formulasi
konsentrasi jantung pisang (A) yang terdiri
I, II, dan III. Variasi formulasi
dari 3 taraf yaitu a1 = 40%; a2 = 50%; dan
dendeng jantung pisang untuk
a3 = 60%. Faktor kedua yaitu
penelitian pendahuluan dapat dilihat
perbandingan antara konsentrasi ikan patin
pada tabel 1.
dengan konsentrasi ampas tahu (B) terdiri
Ketiga formulasi tersebut dipilih
dari 3 taraf yaitu b1 = 1:1; b2 = 1;2; dan b3
berdasarkan respon organoleptik dengan
= 2:1.
metode uji kesukaan dengan skala hedonik
Model rancangan percobaan yang
yang meliputi warna, rasa, aroma, dan
digunakan dalam pembuatan dendeng
tekstur dendeng jantung pisang kepok.
jantung pisang adalah rancangan faktorial
Tabel 1. Variasi Formulasi Dendeng 3x3 dalam rancangan acak kelompok
Jantung Pisang pada (RAK) dengan 3 kali ulangan, sehingga
Penelitian Pendahuluan diperoleh 27 satuan perlakuan.
Formulasi
Bahan I (%) II III Deskripsi Percobaan
(%) (%) Prosedur penelitian terdiri dari
Jantung Pisang 80 penelitian pendahuluan dan penelitian
Gula Merah 13 12 13 utama. Deskripsi percobaan dari penelitian
Tepung Tapioka 1 2 - ini adalah sebagai berikut :
Garam 0,52 0,52 1,52
Bumbu (Bawang Penelitian Pendahuluan
Putih, Bawang 1. Pendahuluan Analisis Bahan Baku dan
Merah, Bahan Tambahan
Lengkuas, Cabai 1.1. Persiapan Sampel
Merah Kriting, 5,48 Sampel yang akan diuji yaitu bahan
Terasi Udang,
baku utama jantung pisang disiapkan
Asam Jawa,
Kaldu Instan, sebelum dilakukan pengujian. Tahap
Ketumbar, MSG) pertama sampel dibersihkan terlebih
Total 100 100 100 dahulu, jantung pisang dikupas kulit
Sumber: (Putro, 2014) luarnya 3-4 lembar. Setelah dibersihkan
kemudian sampel ditimbang dan

5
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

dipersiapkan kembali untuk dilakukan 2.3. Perebusan


pengujian sesuai prosedur. Perebusan dilakukan selama 1 jam
1.2. Pengujian Sampel dengan suhu 80-900C menggunakan panci
Sampel diuji untuk mengetahui kadar tertutup. Tujuan perebusan yaitu untuk
seratnya dengan menggunakan metode melunakan jantung pisang sehingga
gravimetri. mempermudah proses selanjutnya. Selain
itu perebusan ini berfungsi untuk
2. Penentuan Formulasi mematangkan jantung pisang dan tujuan
2.1. Pengupasan yang paling utama dalam proses perebusan
Pengupasan pada proses pengolahan ini adalah untuk menghilangkan sebagian
dendeng jantung pisang dilakukan untuk besar getah dari jantung pisang.
membuang lapisan bagian luar jantung 2.4. Penghancuran
pisang kurang lebih sebanyak 3 sampai 4 Pada proses penghancuran, jantung
lapisan hingga terlihat bagian berwarna pisang yang telah direbus dihancurkan
kuning, lapisan luar jantung pisang ini dengan menggunakan alat penghancur.
memiliki tekstur yang lebih keras dan Penghancuran ini dilakukan untuk
kotor. Pengupasan dilakukan dengan cara mendapatkan bubur jantung pisang yang
manual yaitu dengan menggunakan pisau. akan diolah menjadi dendeng. Bahan
Pengupasan ini dapat menghilangkan tambahan yang terpilih pun dilakukan
bagian yang tidak diinginkan dan penghancuran pada tahap ini.
diperoleh jantung pisang bagian dalam 2.5. Pemasakan
yang memiliki tingkat kebersihan yang Pemasakan dilakukan untuk
lebih baik, sehingga proses pencucian mencampurkan bumbu dengan bubur
dengan air tidak perlu dilakukan. Bagian jantung pisang, mematangkan adonan
yang hilang ketika pengupasan sebanyak dendeng jantung pisang, menghilangkan
25%. sebagian kadar air karena teruapkan,
2.2. Pemotongan I membunuh mikroba, memperbaiki warna,
Pemotongan I dilakukan untuk dan menambah cita rasa. Pada proses
memperkecil ukuran jantung pisang dan pemasakan ini ditambahkan sedikit
juga untuk mempermudah atau minyak goreng (minyak kelapa sawit).
mempercepat dalam melakukan proses Proses pemasakan diawali dengan
selanjutnya. Pemotongan I ini dilakukan memanaskan minyak goreng lalu
dengan cara manual dengan menggunakan mencampurkan bahan penunjang yang
pisau. Pemotongan dilakukan dengan sebelumnya telah dilakukan proses
teknik horizontal dengan ketebalan 3-4 cm penghancuran. Setelah bahan penunjang
agar mendapatkan ukuran serat jantung matang kemudian jantung pisang dan
pisang yang seragam dan tidak terlalu bahan tambahan yaitu ikan patin dan
halus agar dalam pengolahan selanjutnya ampas tahu pun dicampurkan dan
adonan dapat mudah saling berikatan. dilakukan pemasakan selama 10 menit.
Pemotongan dilakukan sebanyak 3 kali. Pada proses ini menggunakan 3 formulasi
Pemotongan pertama untuk memperkecil yang berbeda.
jantung pisang dengan membentuk 2.6. Pencetakan
lingkaran, pemotongan ke dua dan ketiga Pencetakan dilakukan secara manual
yaitu dari hasil pemotongan berbentuk dengan menggunakan loyang dan spatula,
lingkaran tersebut dipotong menjadi 4 adonan dendeng jantung pisang yang telah
bagian. Pemotongan ke dua dan ke tiga dimasak dicetak dalam loyang yang
dilakukan tidak berdasarkan ukuran sebelumnya dilapisi oleh minyak agar
tertentu. adonan tidak lengket dan mudah dibalik

6
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

dan diambil. Adonan dendeng jantung lapisan hingga terlihat bagian berwarna
pisang dicetak dengan ketebalan 1 cm. kuning, lapisan luar jantung pisang ini
2.7. Pengeringan memiliki tekstur yang lebih keras dan
Pengeringan dendeng jantung pisang kotor. Pengupasan dilakukan dengan cara
dilakukan dengan menggunakan tunnel manual yaitu dengan menggunakan pisau.
dryer selama kurang lebih 2-3 jam dengan Pengupasan ini dapat menghilangkan
suhu 60-700C. bagian yang tidak diinginkan dan
2.8. Pemotongan II diperoleh jantung pisang bagian dalam
Pemotongan II pada proses yang memiliki tingkat kebersihan yang
pembuatan dendeng jantung pisang lebih baik, sehingga proses pencucian
dilakukan untuk memperoleh bentuk dengan air tidak perlu dilakukan. Bagian
dendeng jantung pisang sesuai ukuran yang hilang ketika pengupasan sebanyak
yang diinginkan. Proses pemotongan 25%.
dilakukan secara manual dengan 2. Pemotongan I
menggunakan gunting dan dendeng yang Pemotongan I dilakukan untuk
telah dipotong ditampung pada keranjang memperkecil ukuran jantung pisang dan
plastik. juga untuk mempermudah atau
2.9. Penggorengan mempercepat dalam melakukan proses
Penggorengan pada proses selanjutnya. Pemotongan I ini dilakukan
pembuatan dendeng jantung pisang ini dengan cara manual dengan menggunakan
menggunakan media pemanas minyak pisau. Pemotongan dilakukan dengan
goreng. Pengorengan dilakukan selama teknik horizontal dengan ketebalan 3-4 cm
kurang lebih 1 menit dengan suhu 160- agar mendapatkan ukuran serat jantung
1800C. Penggorengan ini bertujuan untuk pisang yang seragam dan tidak terlalu
mematangkan kembali dendeng jantung halus agar dalam pengolahan selanjutnya
pisang. adonan dapat mudah saling berikatan.
2.10. Pengujian Pemotongan dilakukan sebanyak 3 kali.
Pengujian dilakukan dengan uji Pemotongan pertama untuk memperkecil
organoleptik sehingga dapat menentukan jantung pisang dengan membentuk
formulasi Denjapi yang dipilih oleh lingkaran, pemotongan ke dua dan ketiga
konsumen. Uji kesukaan dengan skala yaitu dari hasil pemotongan berbentuk
hedonik ini dilakukan dengan diwakili lingkaran tersebut dipotong menjadi 4
oleh 20 panelis sebagai penilai. Penilaian bagian. Pemotongan ke dua dan ke tiga
dilakukan terhadap sifat organoleptik dilakukan tidak berdasarkan ukuran
warna, rasa, aroma, dan tekstur dengan tertentu.
skala hedonik. Kriteria skala hedonik 3. Perebusan
dapat dilihat pada tabel 12. Kemudian Perebusan dilakukan selama 1 jam
formulasi sampel terbaik yang terpilih dengan suhu 80-900C menggunakan panci
dengan menggunakan uji kesukaan skala tertutup. Tujuan perebusan yaitu untuk
hedonik selanjutnya akan digunakan pada melunakan jantung pisang sehingga
penelitian utama. mempermudah proses selanjutnya. Selain
itu perebusan ini berfungsi untuk
Prosedur Penelitian Utama mematangkan jantung pisang dan tujuan
1. Pengupasan yang paling utama dalam proses perebusan
Pengupasan pada proses pengolahan ini adalah untuk menghilangkan sebagian
dendeng jantung pisang dilakukan untuk besar getah dari jantung pisang.
membuang lapisan bagian luar jantung
pisang kurang lebih sebanyak 3 sampai 4

7
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

4. Penghancuran dryer selama kurang lebih 2-3 jam dengan


Pada proses penghancuran, jantung suhu 60-700C.
pisang yang telah direbus dihancurkan 8. Pemotongan II
dengan menggunakan alat penghancur. Pemotongan II pada proses
Penghancuran ini dilakukan untuk pembuatan dendeng jantung pisang
mendapatkan bubur jantung pisang yang dilakukan untuk memperoleh bentuk
akan diolah menjadi dendeng. Bahan dendeng jantung pisang sesuai ukuran
tambahan yang terpilih pun dilakukan yang diinginkan. Proses pemotongan
penghancuran pada tahap ini. dilakukan secara manual dengan
5. Pemasakan menggunakan gunting dan dendeng yang
Pemasakan dilakukan untuk telah dipotong ditampung pada keranjang
mencampurkan bumbu dengan bubur plastik.
jantung pisang, mematangkan adonan 9. Penggorengan
dendeng jantung pisang, menghilangkan Penggorengan pada proses
sebagian kadar air karena teruapkan, pembuatan dendeng jantung pisang ini
membunuh mikroba, memperbaiki warna, menggunakan media pemanas minyak
dan menambah cita rasa. Pada proses goreng. Pengorengan dilakukan selama
pemasakan ini ditambahkan sedikit kurang lebih 1 menit dengan suhu 160-
minyak goreng (minyak kelapa sawit). 1800C. Penggorengan ini bertujuan untuk
Proses pemasakan diawali dengan mematangkan kembali dendeng jantung
memanaskan minyak goreng lalu pisang.
mencampurkan bahan penunjang yang 10. Pengujian
sebelumnya telah dilakukan proses Pengujian dilakukan dengan uji
penghancuran. Setelah bahan penunjang organoleptic sehingga dapat menentukan
matang kemudian jantung pisang dan produk Denjapi yang diterima atau tidak
bahan tambahan yaitu ikan patin dan oleh konsumen. Uji kesukaan dengan skala
ampas tahu pun dicampurkan dan hedonik ini dilakukan dengan diwakili
dilakukan pemasakan selama 10 menit. oleh 20 panelis sebagai penilai. Penilaian
Pada proses ini menggunakan formulasi dilakukan terhadap sifat organoleptik
yang telah terpilih di penelitian warna, rasa, aroma, dan tekstur dengan
pendahuluan dan juga dilakukan variasi skala hedonik. Kriteria skala hedonik
konsentrasi bahan baku utama yaitu dapat dilihat pada tabel 12.
jantung pisang serta variasi konsentrasi Hasil sampel terbaik yang terpilih
bahan tambahan antara ikan patin dan dengan menggunakan uji kesukaan skala
ampas tahu. hedonik selanjutnya akan dilakukan
6. Pencetakan analisis kadar protein dengan
Pencetakan dilakukan secara manual menggunakan metode Kjedahl, analisis
dengan menggunakan loyang dan spatula, kadar serat non pangan dengan metode
adonan dendeng jantung pisang yang telah graimetri, analisis kadar serat pangan,
dimasak dicetak dalam loyang yang analisis kadar lemak dengan metode
sebelumnya dilapisi oleh minyak agar soxhlet, kadar karbohidrat dengan metode
adonan tidak lengket dan mudah dibalik Luff Schoorl, dan kadar air dengan metode
dan diambil. Adonan dendeng jantung destilasi.
pisang dicetak dengan ketebalan 1 cm.
7. Pengeringan
Pengeringan dendeng jantung pisang
dilakukan dengan menggunakan tunnel

8
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

HASIL DAN PEMBAHASAN 2. Penentuan Formulasi Dendeng


Jantung Pisang Terbaik
Penelitian Pendahuluan Hasil uji organoleptik terhadap ketiga
Penelitian pendahuluan dilakukan formulasi dendeng jantung pisang
dengan tujuan untuk mengetahui kadar menunjukkan hasil sebagai berikut:
serat non pangan pada bahan baku utama 2.1. Warna
yaitu jantung pisang kepok dengan metode Data hasil perhitungan menunjukkan
gravimetri dan untuk menentukan bahwa formulasi yang digunakan tidak
formulasi dendeng jantung pisang yang berpengaruh nyata terhadap warna
baik serta disukai oleh panelis dengan dendeng jantung pisang.
variasi formulasi I, II, dan III. Variasi
formulasi dendeng jantung pisang untuk Tabel 2. Pengaruh Formulasi Terhadap
penelitian pendahuluan dapat dilihat pada Warna Dendeng Jantung Pisang
tabel 1. Formulasi tersebut diperoleh dari Perlakuan Nilai Taraf
CV. Bianca yang kemudian dilakukan Rata- 5%
variasi pada bahan pengikat yang rata
digunakan yaitu tepung tapioka. Dendeng Formulasi 1 4,75 a
terbaik yang terpilih kemudian dilakukan (F1)
analisis kimia. Formulasi 2 5,10 a
1. Analisis Kadar Serat Kasar Bahan (F2)
Baku Utama Formulasi 3 4,95 a
Hasil analisis kadar serat kasar pada (F3)
bahan baku utama yaitu jantung pisang Keterangan: Nilai rata-rata yang ditandai
kepok diperoleh kandungan kadar serat dengan huruf yang sama menunjukkan tidak
kasar sebesar 9,80%. Jantung pisang berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut
mengandung serat tinggi, sedikit lemak Duncan.
serta rendah proteinnya (Kusumaningtyas
dkk, 2010). Nilai zat serat kasar selalu Perbedaan jumlah bumbu dan bahan
lebih rendah dari serat pangan, kurang pengikat yaitu tepung tapioka yang
lebih hanya seperlima dari seluruh nilai digunakan menghasilkan warna dendeng
serat pangan (Beck, 2011). jantung pisang dari setiap formulasi tidak
Sayuran dan buah-buahan adalah jauh berbeda dan tidak berpengaruh nyata
sumber serat makanan yang paling mudah terhadap warna dendeng jantung pisang.
dijumpai sehari-hari. Sayuran dapat Bahan baku utama yaitu jantung pisang
dikonsumsi dalam bentuk mentah atau memiliki warna yang pucat setelah proses
telah direbus. Sayuran yang melalui proses perebusan, bahan pengikat yaitu tepung
pemasakan jumlah seratnya akan tapioka memiliki warna putih/bening
meningkat. Diketahui bahwa sayuran setelah dilakukan proses pemasakan,
direbus menghasilkan kadar serat makanan sedangkan beberapa bumbu memilki
paling tinggi (6,40%) dan disusul sayuran warna yang lebih gelap. Menurut Rahman
kukus (5,97%). Proses pemasakan akan (2007), Pada pembuatan produk pangan,
menghilangkan beberapa zat gizi sehingga tepung tapioka yang lebih putih biasanya
berat sayuran menjadi lebih kecil lebih diharapkan sebagai bahan baku.
berdasarkan berat keringnya. Pada proses Karena dapat menghasilkan warna putih
pemasakan juga menyebabkan terjadinya yang baik (tidak kusam), sehingga produk
proses pencoklatan yang dalam analisis lebih dapat diterima oleh konsumen dari
gizi terhitung sebagai serat makanan segi organoleptik.
(Sitorus, 2009).

9
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

Menurut penelitian Gozali (2007), jantung pisang. Begitu pula dengan bahan
warna yang khas pada produk olahan baku utama yaitu jantung pisang yang
dendeng yaitu kecokelatan disebabkankan memiliki rasa yang tidak terlalu kuat yaitu
oleh bumbu yang ditambahkan salah sepat agak pahit. Sedangkan rasa dari
satunya gula merah, sehingga warna yang dendeng jantung pisang itu sendiri berasal
dihasilkan dendeng tidak jauh berbeda. dari bumbu-bumbu yang digunakan
Selain itu warna coklat yang timbul pada diantaranya gula merah, garam, serta
produk dendeng dapat pula disebabkan monosodium glutamat yang memiliki
karena adanya reaksi pencoklatan non kemampuan untk menguatkan rasa pada
enzimatis. Pencoklatan tersebut dendeng jantung pisang sehingga
disebabkan pada bahan pangan yang menutupi rasa khas jantung pisang sebagai
mengandung gula pereduksi dari bahan baku utama. Menurut Abadiyah
karbohidrat dan asam amino dari protein (2009), meskipun pada jantung pisang
dengan adanya panas yang dikenal dengan terdapat tanin yang memberikan rasa pahit,
reaksi Maillard yang akan menghasilkan namun proses perebusan dan bumbu yang
warna coklat (Winarno, 2008). Menurut digunakan pada proses pemasakan dapat
Grace (1977) dan Apriliani (2013), tepung mengurangi atau bahkan menghilangkan
tapioka serta jantung pisang mengandung rasa pahit yang terdapat pada jantung
protein dan karbohidrat. Hal ini pisang yang digunakan sebagai bahan baku
memungkinkan terjadinya reaksi maillard utama pebuatan dendeng tersebut.
selama proses pemasakan. 2.3. Aroma
2.2. Rasa Data hasil perhitungan menunjukkan
Data hasil perhitungan menunjukkan bahwa formulasi yang digunakan tidak
bahwa formulasi yang digunakan tidak berpengaruh nyata terhadap aroma
berpengaruh nyata terhadap rasa dendeng dendeng jantung pisang.
jantung pisang.
Tabel 4. Pengaruh Formulasi Terhadap
Tabel 3. Pengaruh Formulasi Terhadap Aroma Dendeng Jantung Pisang
Rasa Dendeng Jantung Pisang Perlakuan Nilai Taraf
Perlakuan Nilai Taraf Rata- 5%
Rata- 5% rata
rata Formulasi 1 a
Formulasi 1 a (F1) 5,10
(F1) 5,30 Formulasi 2 a
Formulasi 2 a (F2) 4,75
(F2) 5,15 Formulasi 3 a
Formulasi 3 a (F3) 4,75
(F3) 4,85 Keterangan: Nilai rata-rata yang ditandai
Keterangan: Nilai rata-rata yang ditandai dengan huruf yang sama menunjukkan tidak
dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut
berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut Duncan.
Duncan.
Bahan utama pembuatan dendeng
Bahan pengikat yang digunakan yaitu jantung pisang yaitu jantung pisang
tepung tapioka memiliki rasa yang tawar, memiliki aroma yang khas setelah
sehingga meskipun jumlah konsentrasi dilakukan pemanasakan, namun aroma
bahan pengikat yang berbeda-beda tidak tersebut tidak terlalu kuat. Begitu pula
akan mempengaruhi rasa dari dendeng dengan tepung tapioka yang digunakan

10
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

sebagai bahan pengikat, tepung tapioka menghasilkan tekstur yang berbeda pula.
yang digunakan tidak berbau. Sehingga Menurut Gozali (2007), tekstur pada
aroma dendeng jantung pisang tidak dendeng dapat disebabkan oleh tepung
dipengaruhi oleh jantung pisang dan tapioka yang ditambahkan sebagai bahan
tepung tapioka, melainkan dipengaruhi pengikat. Sedangkan menurut Lestari
oleh bumbu yang digunakan. Dimana (2010), semakin banyak tepung tapioka
bumbu tersebut memiliki aroma yang lebih yang digunakan akan menghasilkan
kuat. Namun, jumlah bumbu yang tekstur bahan pangan yang semakin keras,
beraroma kuat pada setiap formulasi begitu pun sebaliknya semakin sedikit
dendeng berjumlah sama banyaknya tepung tapioka yang digunakan akan
sehingga menghasilkan aroma yang tidak menghasilkan tekstur bahan pangan yang
jauh berbeda. Menurut Gozali (2007), semakin lunak.
pengunaan ketumbar sebagai salah satu
bumbu pembuatan dendeng sangat 2. Analisis Kimia Dendeng Jantung
mempengaruhi aroma dendeng karena Pisang dengan Formulasi Terbaik
ketumbar memiliki aroma yang sangat Dendeng pisang kepok dengan
khas dan kuat. perlakuan yang terpilih sebagai formulasi
2.4. Tekstur terbaik dilihat dari nilai rata-rata tertinggi
Data hasil perhitungan menunjukkan kemudian dilakukan analisis kimia. Hasil
bahwa formulasi yang digunakan analisis kimia dapat dilihat pada tabel 7.
berpengaruh nyata terhadap tekstur
dendeng jantung pisang. Tabel 6. Hasil Uji Organoleptik
Pendahuluan Terhadap Warna, Rasa,
Tabel 5. Pengaruh Formulasi Terhadap Aroma, dan Tekstur Dendeng Jantung
Tekstur Dendeng Jantung Pisang Pisang
Perlakuan Nilai Taraf Perlakuan Nilai Rata-rata
Rata- 5% F1 4,74
rata F2 4,69
Formulasi 1 b F3 4,61
(F1) 3,80
Formulasi 2 a Tabel 7. Hasil Analisis Kimia Dendeng
(F2) 3,75 Jantung Pisang dengan Formulasi Terbaik
Formulasi 3 b Komponen Jumlah (%)
(F3) 3,90 Protein 11,0249%
Keterangan: Nilai rata-rata yang ditandai Serat 10%
dengan huruf yang berbeda menunjukkan Lemak 5,5227%
berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut
Karbohidrat 18,1013%
Duncan.
Air 10,48%
Jantung pisang yang telah melalui
proses perebusan memiliki tekstur yang Bila dibandingkan dengan kadar serat
lunak, mudah hancur, dan berserat. pada bahan baku utama yaitu jantung
Sedangkan tepung tapioka yang digunakan pisang kepok maka kadar serat jantung
sebagai bahan pengikat dapat membentuk pisang kepok setelah diolah menjadi
tekstur yang lebih kompak setelah dendeng jantung pisang mengalami
dilakukan pemasakan. Penggunaan jumlah kenaikan. Hal ini disebabkan oleh bahan
tepung tapioka untuk setiap formulasi pengikat yang digunakan mengandung
jumlahnya berbeda-beda, sehingga serat begitu dengan beberapa bumbu yang
digunakan salah satunya lengkuas,

11
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

sehingga kadar serat setelah menjadi Kadar air pada sampel dendeng masih
dendeng jantung pisang meningkat. tergolong rendah menurut standar SNI
Sayuran dan buah-buahan adalah yaitu maksimal 12% untuk dendeng mutu
sumber serat makanan yang paling mudah I dan mutu II. Kadar air pada bahan pangan
dijumpai sehari-hari. Sayuran dapat yang dihasilkan dipengaruhi oleh proses
dikonsumsi dalam bentuk mentah atau pengolahan yakni pada tahap
telah direbus. Berdasarkan hasil penelitian, pemasakan/penggorengan, dikarenakan air
diperoleh bahwa sayuran yang melalui yang terdapat dalam bahan menguap atau
proses pemasakan jumlah seratnya akan keluar sewaktu bahan dimasak/digoreng.
meningkat. Dalam penelitian tersebut, Hal ini disebabkan air bebas yang terdapat
diketahui bahwa sayuran direbus dalam bahan langsung diuapkan oleh
menghasilkan kadar serat makanan paling panas wajan dan minyak sebagai media
tinggi (6,40%), disusul sayuran kukus perantara, sehingga sebagian air bebas
(5,97%). Proses pemasakan akan yang terdapat dalam jaringan bahan dapat
menghilangkan beberapa zat gizi sehingga menguap atau berkurang (Winarno, 2008).
berat sayuran menjadi lebih kecil Penambahan garam dan gula juga dapat
berdasarkan berat keringnya. Pada proses menurunkan kadar air dalam bahan
pemasakan juga menyebabkan terjadi nya pangan, karena garam dan gula memiliki
proses pencoklatan yang dalam analisis sifat mengikat air dalam bahan pangan
gizi terhitung sebagai serat makanan (Mamuaja, Aida, 2013).
(Sitorus, 2009). Bahan baku utama pembuatan
Kadar lemak pada dendeng jantung dendeng jantung pisang yaitu jantung
pisang terpilih terbilang rendah. Hal ini pisang kepok yang kandungan proteinnya
diakibatkan dari kandungan lemak dari tidak terlalu tinggi yaitu 1,26% (Apriliani
jantung pisang, bahan pengikat, serta 2013), sehingga menghasilkan protein
beberapa bumbu yang digunakan tidak pada dendeng jantung pisang yan tidak
terlalu tinggi. Menurut Apriliani (2013), terlalu tinggi juga. Menurut Mamuaja dan
jantung pisang kepok hanya mengandung Aida (2013), kandungan protein pada
lemak sebesar 0,35% saja. Sumber lemak suatu olahan pangan dipengaruhi oleh
tertinggi pada dendeng jantung pisang ini kandungan protein bahan baku utama.
yaitu berasal dari minyak goreng yang
digunakan pada proses pemasakan. Penelitian Utama
Karbohidrat pada dendeng jantung Penelitian utama dilakukan dengan
pisang berasal dari bahan baku utama yaitu tujuan untuk mengetahui sejauh mana
jantung pisang, bahan pengikat dan pengaruh variasi konsentrasi jantung
beberapa bumbu yang digunakan. Kadar pisang dan variasi perbandingan antara
karbohidrat jantung pisang kepok hanya konsentrasi ikan patin dan ampas tahu
8,3%. sSdangkan, karbohidrat pada terhadap karakteristik dendeng jantung
dendeng jantung pisang ini lebih tinggi. pisang. Hasil terbaik pertama, kedua, dan
Salah satunya yaitu akibat penambahan ketiga dari uji organoleptik kemudian
bahan pengikat yaitu tepung tapioka yang dilakukan uji. Sedangkan hasil terbaik
mengandung karbohidrat gula merah. pertama dari uji organoleptik kemudian
Berdasarkan syarat mutu gula merah pada dilakukan analisis kadar serat kasar,
syarat mutu gula merah (SNI analisis kadar lemak, analisis kadar
01-3743-1995) disebutkan bahwa karbohidrat, analisis jumlah total
kandungan gula reduksi maksimal 10% bb mirkroba, analisis kadar air dan penentuan
dan sukrosa maksimal 77% bb. umur simpan.

12
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

1. Uji Organoleptik disubtitusi ikan patin menunjukkan hasil


Hasil uji organoleptik terhadap tidak berpengaruh nyata terhadap warna
variasi konsentrasi jantung pisang dan yang dihasilkan. Hal itu karena warna dari
variasi perbandingan antara konsentrasi jantung pisang dan ikan patin tidak
ikan patin dan ampas tahu pada dendeng memiliki warna yang kuat.
jantung pisang menunjukkan hasil sebagai
berikut: Tabel 8. Tabel Dua Arah Interaksi
1.1. Warna Konsentrasi Jantung Pisang dan
Data hasil perhitungan Perbandingan antara Konsentrasi Ikan
menunjukkan bahwa variasi konsentrasi Patin dengan Ampas Tahu Terhadap
jantung pisang dan variasi perbandingan Warna Dendeng Jantung Pisang
antara konsentrasi ikan patin dan ampas Konsentrasi Perbandingan antara
tahu yang digunakan dan interaksinya Jantung Konsentrasi Ikan Patin
tidak berpengaruh nyata terhadap warna Pisang dengan Ampas Tahu (b)
dendeng jantung pisang. (a) b1 b2 b3
Perbedaan konsentrasi jantung (1:1) (1:2) (2:1)
4.6 A 4.24
pisang, ikan patin, dan ampas tahu yang 4.55 A
a1 (40%) a A
digunakan pada setiap perlakuan memiliki a
a
konsentrasi yang berbeda, namun tidak 4.45 4.65
memberikan pengaruh nyata terhadap 4.4 A
a2 (50%) A A
warna dendeng yang dihasilkan. Hal ini a
a a
diakibatkan warna dari jantung pisang, 4.22A 4.7 A 4.52
ikan patin, dan ampas tahu berwarna pucat. a3 (60%) a a A
Sehingga semakin banyak atau sedikitnya a
bahan yang digunakan tidak Keterangan: Huruf kecil dibaca arah
mempengaruhi warna dendeng yang horizontal dan huruf besar dibaca arah vertikal,
dihasilkan. Hal ini dikarenakan salah satu huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda
bumbu dalam pembuatan dendeng yaitu nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut Duncan.
gula merah memiliki warna yang lebih
1.2. Rasa
kuat dan mendominasi yaitu warna
Data hasil perhitungan
kecokelatan. Menurut penelitian Gozali
menunjukkan bahwa variasi konsentrasi
(2007), warna yang khas pada produk
jantung pisang dan variasi perbandingan
olahan dendeng yaitu kecokelatan
antara konsentrasi ikan patin dan ampas
disebabkankan oleh bumbu yang
tahu yang digunakan dan interaksinya
ditambahkan salah satunya gula merah.
tidak berpengaruh nyata terhadap rasa
Selain itu warna coklat yang timbul
dendeng jantung pisang.
pada produk dendeng dapat pula
Rasa jantung pisang, ikan patin dan
disebabkan karena adanya reaksi
ampas tahu sedikit hambar atau tidak
pencoklatan non enzimatis. Pencoklatan
berasa. Meskipun jumlah konsentrasi
tersebut disebabkan pada bahan pangan
jantung pisang dan perbandingan antara
yang mengandung gula pereduksi dari
konsentrasi ikan patin dengan ampas tahu
karbohidrat dan asam amino dari protein
untuk setiap perlakuan berbeda, tetap saja
dengan adanya panas yang dikenal dengan
tidak mempengaruhi mengubah rasa
reaksi Maillard yang akan menghasilkan
tersebut. Sifat bahan seperti ini dapat
warna coklat (Winarno, 2008). Sejalan
dengan mudah dipengaruhi rasanya
dengan penelitian Pradana (2012), rasio
dengan penambahan bumbu. Namun
jantung pisang dan ikan patin dalam
jumlah dan jenis bumbu yang digunakan
pembuatan bakso jantung pisang yang
pada setiap perlakuan tidak memiliki

13
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

perbedaan. Sehingga rasa yang dihasilkan antara konsentrasi ikan patin dan ampas
pun tidak berbeda. Salah satu bumbu tahu yang digunakan dan interaksinya
tersebut adalah monosodium glutamat tidak berpengaruh nyata terhadap aroma
yang mampu menguatkan rasa pada dendeng jantung pisang.
dendeng jantung pisang sehingga Sejalan dengan penelitian Pradana
menutupi rasa yang lain. Adapun rasa pahit (2012), rasio jantung pisang dan ikan patin
pada jantung pisang yang diakibatkan oleh dalam pembuatan bakso menunjukkan
adanya tanin, namun bumbu yang hasil berpengaruh tidak nyata terhadap
digunakan dan proses perebusan dapat aroma yang dihasilkan. Hal ini disebabkan
mengurangi rasa pahit tersebut. Menurut oleh aroma dari jantung pisang dan ikan
Abadiyah (2009), rasa alami dari ikan patin tidak berubah meskipun ada
patin dan ampas tahu akan tertutupi oleh penambahn jumlah. Adapun aroma ikan
bumbu yang digunakan ketika proses patin yaitu amis dan aroma jantung pisang
pemasakan. Sejalan dengan penelitian khas jantung pisang. Begitu pun dengan
Nurholik (1998), cita rasa dapat timbul rasa dari jantung pisang, ampas tahu dan
dalam bahan makanan, disebabkan oleh ikan patin yang digunakan pada proses
adanya komponen-komponen lain yang pembuatan dendeng. Rasa dendeng berasal
ditambahkan ke dalam bahan makanan dari bumbu yang digunakan. Menurut
tersebut seperti gula dan garam. Seperti Sudarmadji (1989), bau yang ditimbulkan
pada dendeng giling ikan substitusi ampas oleh makanan pada umumnya disebabkan
tahu, adanya penambahan gula, garam, oleh adanya penambahan bumbu seperti
serta bumbu yang lain mempunyai bawang putih, ketumbar, merica, lengkuas,
pengaruh terhadap rasa yang ditimbulkan. monosodium glutamat, dan jinten.

Tabel 9. Tabel Dua Arah Interaksi Tabel 10. Tabel Dua Arah Interaksi
Konsentrasi Jantung Pisang dan Konsentrasi Jantung Pisang dan
Perbandingan antara Konsentrasi Ikan Perbandingan antara Konsentrasi Ikan
Patin dengan Ampas Tahu Terhadap Rasa Patin dengan Ampas Tahu Terhadap
Dendeng Jantung Pisang AromaDendeng Jantung Pisang
Konsentrasi Perbandingan antara Konsentrasi Perbandingan antara
Jantung Konsentrasi Ikan Patin Jantung Konsentrasi Ikan Patin
Pisang dengan Ampas Tahu (b) Pisang dengan Ampas Tahu (b)
(a) b1 b2 b3 (a) b1 b2 b3
(1:1) (1:2) (2:1) (1:1) (1:2) (2:1)
4.22 A 4.42 A 4.25 A 4.34 A 4.49 A 4.42 A
a1 (40%) a1 (40%)
a a a a a a
4.34 A 4.12 A 4.67 A 4.37 A 4.54 A 4.57 A
a2 (50%) a2 (50%)
a a a a a a
4.32 A 4.7 A 4.44 A 4.45 A 4.52 A 4.49 A
a3 (60%) a3 (60%)
a a a a a a
Keterangan: Huruf kecil dibaca arah Keterangan: Huruf kecil dibaca arah
horizontal dan huruf besar dibaca arah vertikal, horizontal dan huruf besar dibaca arah vertikal,
huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut Duncan. nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut Duncan.

1.3. Aroma Menurut Gozali (2007), pengunaan


Data hasil perhitungan ketumbar sebagai salah satu bumbu
menunjukkan bahwa variasi konsentrasi pembuatan dendeng sangat mempengaruhi
jantung pisang dan variasi perbandingan aroma dendeng karena ketumbar memiliki

14
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

aroma yang sangat khas. Selain itu mempengaruhi tekstur dendeng jantung
pemasakan dendeng jantung pisang pisang. Karena ikan patin dan ampas tahu
dilakukan pada suhu dan waktu yang sama, memiliki tekstur yang lembut. Sedangkan
sehingga aroma yang dihasilkan ada pun tepung tapioka yang digunakan sebagai
sama. Jumlah konsentrasi jantung pisang bahan pengikat pada dendeng dapat
dan perbandingan antara konsentrasi ikan membentuk tekstur yang lebih kompak
patin dengan ampas tahu pun tidak setelah dilakukan pemasakan. Penggunaan
mempengaruhi, karena aroma yang jumlah tepung tapioka untuk setiap
dihasilkan oleh bumbu lebih kuat perlakuan berjumlah sama banyak,
dibandingkan dengan aroma ikan patin dan sehingga menghasilkan tekstur yang sama
juga ampas tahu. pada setiap perlakuan. Menurut Gozali
1.4. Tekstur (2007), tekstur pada dendeng dapat
Data hasil perhitungan disebabkan oleh tepung tapioka yang
menunjukkan bahwa variasi konsentrasi ditambahkan sebagai bahan pengikat.
jantung pisang dan variasi perbandingan Sedangkan menurut Lestari (2010),
antara konsentrasi ikan patin dan ampas semakin banyak tepung tapioka yang
tahu yang digunakan dan interaksinya digunakan akan menghasilkan tekstur
tidak berpengaruh nyata terhadap tekstur bahan pangan yang semakin keras, begitu
dendeng jantung pisang. pun sebaliknya semakin sedikit tepung
tapioka yang digunakan akan
Tabel 11. Tabel Dua Arah Interaksi menghasilkan tekstur bahan pangan yang
Konsentrasi Jantung Pisang dan semakin lunak.
Perbandingan antara Konsentrasi Ikan 2. Analisis Kimia Dendeng Jantung
Patin dengan Ampas Tahu Terhadap Pisang dengan Konsentrasi Jantung
Tekstur Dendeng Jantung Pisang Pisang dan Perbandingan antara
Konsentrasi Perbandingan antara Konsentrasi Ikan Patin dengan
Jantung Konsentrasi Ikan Patin Ampas Tahu Terbaik
Pisang dengan Ampas Tahu (b) Dendeng jantung pisang yang
(a) b1 b2 b3 menjadi tiga terbaik berdasarkan uji
(1:1) (1:2) (2:1)
organoleptik kemudian dilakukan analisis
3.97 A 3.8 A 4.09 A
a1 (40%) kimia.
a a a
4.2 A 4.1 A 4.35 A Kadar protein pada dendeng jantung
a2 (50%) pisang terbaik mengandung kadar protein
a a a
4.1 A 4.07 A 4A lebih rendah dibandingkan dengan
a3 (60%) dendeng jantung pisang dengan
a a a
Keterangan: Huruf kecil dibaca arah konsentrasi jantung pisang dan
horizontal dan huruf besar dibaca arah vertikal, perbandingan antara konsentrasi ikan patin
huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda dengan ampas tahu terbaik. Hal ini
nyata pada taraf 5% menurut uji lanjut Duncan. diakibatkan oleh kandungan protein pada
ikan patin dan ampas tahu lebih tinggi dari
Jantung pisang yang telah melalui kandungan protein bahan baku utama yaitu
proses perebusan memiliki tekstur yang jantung pisang. Kandungan protein pada
lunak, mudah hancur, dan berserat. Begitu ikan patin sebesar 16,08% (Rika, 2002),
pula dengan ikan patin dan ampas tahu pada ampas tahu sebesar 8,66% (Dinas
yang belum melalui proses pemasakan. Peternakan Provinsi Jawa Timur, 2011),
Konsentrasi jantung pisang dan dan pada jantung psang kepok hanya
perbandingan antara konsentrasi ikan patin 1,26% (Apriliani 2013). Menurut
dengan ampas tahu pun tidak Mamuaja dan Aida (2013), tingginya

15
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

kadar protein suatu bahan pangan erat sendiri hanya sebesar 2,2%
hubungannya dengan kadar protein bahan (Naibaho dkk, 2014).
baku yang digunakan.
Tabel 14. Hasil Analisis Kimia
Tabel 12. Hasil Uji Organoleptik Dendeng Jantung Pisang Terbaik dan
UtamaTerhadap Warna, Rasa, Aroma, Dendeng Jantung Pisang dengan
dan Tekstur Dendeng Jantung Pisang Konsentrasi Jantung Pisang dan
Perlakuan Nilai Rata-rata Perbandingan antara Konsentrasi Ikan
a1b1 4.27 Patin dengan Ampas Tahu Terbaik
a1b2 4.33 Jumlah
a1b3 4.25 Dendeng
a2b1 4.33 Jantung
a2b2 4.30 Pisang dengan
a2b3 4.56 Konsentrasi
a3b1 4.27 Jantung
Dendeng
a3b2 4.50 Pisang dan
Komponen Jantung
a3b3 4.36 Perbandingan
Pisang
antara
Terbaik
Tabel 13. Hasil Analisis Protein Konsentrasi
Dendeng Jantung Pisang dengan Ikan Patin
dengan
Konsentrasi Jantung Pisang dan
Ampas Tahu
Perbandingan antara Konsentrasi Ikan Terbaik
Patin dengan Ampas Tahu Tiga Terbaik Protein 11,0249% 12,3139%
Perlakuan Jumlah Serat 10% 4,9%
Protein (%) Lemak 5,5227% 7,1856%
a 2b 3 12,3139% Karbohidrat 18,1013% 18,5877%
a 3b 2 11,9890% Air 10,48% 10,84%
a 3b 3 12,2062% Jumlah - 4,3x102 CFU/g
Mikroba
Kadar serat pada dendeng jantung
pisang terbaik mengandung kadar serat Sayuran dan buah-buahan adalah
lebih rendah dibandingkan dengan sumber serat makanan yang paling mudah
dendeng jantung pisang dengan dijumpai sehari-hari. Sayuran dapat
konsentrasi jantung pisang dan dikonsumsi dalam bentuk mentah atau
perbandingan antara konsentrasi ikan patin telah direbus. Berdasarkan hasil penelitian
dengan ampas tahu terbaik. Hal ini diperoleh bahwa sayuran yang melalui
diakibatkan oleh kadar serat kasar pada proses pemasakan jumlah seratnya akan
ikan patin tidak lebih tinggi dari kadar meningkat. Dalam penelitian tersebut,
serat kasar pada jantung pisang. Meskipun diketahui bahwa sayuran direbus
kadar serat kasar ampas tahu lebih tinggi menghasilkan kadar serat makanan paling
yaitu 16,53% (Pudjihasuti dalam Tarmidi, tinggi (6,40%), disusul sayuran kukus
2010), namun konsentrasi ikan patin yang (5,97%). Proses pemasakan akan
digunakan lebih banyak jumlahnya. menghilangkan beberapa zat gizi sehingga
Sehinga kadar serat dendeng jantung berat sayuran menjadi lebih kecil
pisang dengan konsentrasi jantung pisang berdasarkan berat keringnya. Pada proses
dan perbandingan antara konsentrasi ikan pemasakan juga menyebabkan terjadi nya
patin dengan ampas tahu terbaik tidak proses pencoklatan yang dalam analisis
menja lebih tinggi, melainkan menurun. gizi terhitung sebagai serat makanan
Dimana kadar serat kasar ikan patin itu (Sitorus, 2009).

16
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

Kadar lemak pada dendeng jantung dengan dendeng jantung pisang dengan
pisang terbaik mengandung kadar lemak konsentrasi jantung pisang dan
lebih rendah dibandingkan dengan perbandingan antara konsentrasi ikan patin
dendeng jantung pisang dengan dengan ampas tahu terbaik. Hal ini
konsentrasi jantung pisang dan menunjukan bahwa penambahan ikan
perbandingan antara konsentrasi ikan patin patin dan ampas tahu memberikan
dengan ampas tahu terbaik. Hal ini pengaruh terhadap dendeng jantung pisang
diakibatkan dari kandungan lemak jantung yaitu dengan meningkatkan kadar
pisang, bumbu-bumbu, dan bahan karbohidratnya. Karbohidrat pada dendeng
pengikat yang digunakan tidak terlalu jantung pisang berasal dari bahan baku
tinggi. Sumber lemak tertinggi berasal dari utama yaitu jantung pisang, ikan patin,
minyak goreng yang digunakan pada ampas tahu, bumbu, dan bahan pengikat.
proses pemasakan. Sedangkan kadar Diketahui bahwa kandungan karbohidrat
lemak dendeng jantung pisang dengan Karbohidrat pada dendeng jantung pisang
konsentrasi jantung pisang dan ini terbilang cukup tinggi. Salah satunya
perbandingan antara konsentrasi ikan patin penyebab meningkanya karbohidrat yaitu
dengan ampas tahu terbaik lebih besar. Hal akibat penambahan gula merah.
ini disebabkan penambahan ikan patin Berdasarkan syarat mutu gula merah pada
yang memiliki kandungan lemak yang syarat mutu gula merah (SNI
cukup tinggi. Menurut Rika (2002), 01-3743-1995) disebutkan bahwa
kandungan lemak pada ikan patin sebesar kandungan gula reduksi maksimal 10%bb
5,75% yang menyebabkan kadar lemak dan sukrosa maksimal 77%bb.
pada dendeng jantung pisang yang hanya Kadar air pada dendeng jantung
0,35% meningkat. Selain lemak dari ikan pisang terbaik mengandung kadar air lebih
patin, lemak dari ampas tahu pun rendah dibandingkan dengan dendeng
mempengaruhi. Kandungan lemak ampas jantung pisang dengan konsentrasi jantung
tahu lebih tinggi dari kandungan lemak pisang dan perbandingan antara
jantung pisang yaitu sebesar 3,79% konsentrasi ikan patin dengan ampas tahu
(Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, terbaik. Peningkatan kadar air ini
2011). diakibatkan oleh penambahan ikan patin
Menurut Mamuaja dan Aida 2013, dan ampad tahu yang memliki kandungan
kadar lemak pada suatu bahan pangan air cukup tinggi. Kandungan air ikan patin
memungkinkan untuk menjadi lebih tinggi mencapai 75,70% (Rika, 2002) dan kadar
dari standar seharusnya, hal ini diduga air ampas tahu mencapai 51,63% (Dinas
karena pada saat penggorengan terjadi Peternakan Provinsi Jawa Timur, 2011).
penyerapan minyak yang tinggi oleh bahan Kadar air pada sampel dendeng masih
dan pada proses pengepresan tidak optimal tergolong rendah menurut standar SNI
sehingga banyak minyak yang masih yaitu maksimal 12%. Kadar air pada bahan
terkandung dalam bahan pangan tersebut. pangan yang dihasilkan dipengaruhi oleh
Menurut Melisa (2011), rendahnya proses pengolahan yakni pada tahap
kandungan lemak pada suatu bahan penggorengan, dikarenakan air yang
pangan diengaruhi oleh ada atau tidaknya terdapat dalam bahan menguap atau keluar
penambahan bahan pangan hewani yang sewaktu bahan digoreng. Hal ini
mengandung lemak lebih tinggi disebabkan air bebas yang terdapat dalam
dbandingkan bahan pangan nabati. bahan langsung diuapkan oleh panas wajan
Kadar karbohidrat pada dendeng dan minyak sebagai media perantara,
jantung pisang terbaik mengandung kadar sehingga sebagian air bebas yang terdapat
karbohidrat lebih rendah dibandingkan dalam jaringan bahan dapat menguap atau

17
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

berkurang (Winarno, 2008). Penambahan dengan ampas tahu terbaik dapat dilihat
garam dan gula juga dapat menurunkan pada tabel berikut ini..
kadar air dalam abon jantung pisang yang
disubtitusi dengan ikan layang, karena Tabel 15. Kadar Air Dendeng Jantung
garam dan gula memiliki sifat mengikat air Pisang dengan Konsentrasi Jantung
dalam bahan pangan (Mamuaja, Aida, Pisang dan Perbandingan antara
2013). Konsentrasi Ikan Patin dengan Ampas
Penentuan kadar air sangat diperlukan Tahu Terbaik pada Penentuan Umur
dalam bidang pangan. Mutu dendeng dapat Simpan
Suhu
ditentukan oleh kadar air yang terkandung Waktu
150C 250C 350C
ke
didalamnya, semakin tinggi kadar air yang (hari)
% ln % % ln % % ln %
Air Air Air Air Air Air
terkandung maka kualitas dendeng 0 10.48 2.359 10.84 2.359 10.84 2.359
semakin buruk. Kadar air yang tinggi 2
4
12.25
12.38
2.505
2.516
12.94
13.37
2.560
2.593
11.05
11.82
2.402
2.470
memungkinkan tumbuhnya 6 14.36 2.664 16.06 2.664 13.72 2.619
8 18.32 2.908 17.33 2.852 16.42 2.798
mikroorganisme pada dendeng. Bila jasad y = 0.1042 + y = 0.1089 + y = 0.1 +
renik ini populasinya meningkat, dapat 0.0085x 0.0081x 0.0069x
r = 0.9288 r = 0.9838 r = 0.9364
menimbulkan masalah antara lain dapat
menentukan taraf mutu bahan makanan, Menurut Penelitian Gultom (2014),
mengakibatkan kerusakan pangan kadar air dendeng lumat ikan patin pada
(Meita 2010). suhu kamar (270C) dan suhu dingin (50C)
Analisis jumlah total mirkroba mengalami peningkatan dan telah
dengan mengunakan metode perhitungan mengalami penolakan. Peningkatan kadar
Total Plate Count (TPC) diperoleh jumlah air dipengaruhi oleh sifat alamiah produk,
mikroba sebanyak 4,3x102 CFU/g. kelembaban lingkungan, sifat penyerapan
Menurut peraturan kepala BPOM (Badan air, dan jumlah mikroorganisme yang ada
Pengawas Obat dan Makanan) Repulik dalam bahan sehingga menyebabkan
Indonesia, batas cemaran mikroba untuk produk menjadi lembek dan sedikit
dendeng daging sapi, daging asap, dan berlendir serta reaksi-reaksi kimia yang
daging yang diolah dengan panas yaitu terjadi dalam bahan (Siswina, 2011).
maksimal 1x105 CFU/g. Berdasarkan hal Menurut Adawiyah (2006), uap air
tersebut maka dendeng jantung pisang akan berpindah dari lingkungan ke produk
dengan konsentrasi jantung pisang dan atau sebaliknya sampai tercapai kondisi
perbandingan antara konsentrasi ikan patin kesetimbangan. Perpindahan uap air ini
dengan ampas tahu terbaik ini memiliki terjadi sebagai akibat perbedaan RH
jumlah total mikroba dibawah batas lingkungan dan produk, dimana uap air
maksimal cemara mikroba pada peraturan akan berpindah dari RH tinggi ke RH
BPOM RI. rendah.
Menurut Fennemena (1996),
3. Penentuan Umur Simpan Dendeng memaparkan adanya hubungan antara
Jantung Pisang dengan Konsentrasi kadar air dalam bahan pangan dengan daya
Jantung Pisang dan Perbandingan antara awetnya. Pengurangan air baik dalam
Konsentrasi Ikan Patin dengan Ampas pengeringan atau penambahan bahan
Tahu Terbaik penguap air bertujuan untuk
Hasil penentuan umur simpan mengawetakan bahan pangan sehingga
dendeng jantung pisang dengan dapat tahan terhadap kerusakan
konsentrasi jantung pisang dan mikrobiologis maupun kerusakan kimiawi.
perbandingan antara konsentrasi ikan patin Kriteria ikatan air dalam aspek daya awet
bahan pangan ditinjau dari kadar air,

18
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

konsentrasi larutan, tekanan osmotic, penurunan mutu menjadi lembab/tidak


kelembaban relative berimbang dan renyah (Robertson, 2010).
aktivitas air. Kadar air dan konsentrasi
larutan hanya sedikit berhubungan dengan Tabel 16. Data Hasil Perhitungan Kadar
sifat-sifat air yang terdapat dalam bahan Air Dendeng Jantung Pisang dengan
pangan dan tidak dapat digunakan sebagai Konsentrasi Jantung Pisang dan
indikator nyata dalam menentukan Perbandingan antara Konsentrasi Ikan
ketahanan simpan. Karenanya lalu muncul Patin dengan Ampas Tahu Terbaik pada
istilah aktivitas air yang digunakan untuk Penentuan Umur Simpan
menjabarkan air yang tidak terikat atau Suhu (0C) Suhu +273 1/T k ln k
bebas dalam suatu sistem yang dapat 15 288 0.003472 -4.7677
0.0085
menunjang reaksi biologis atau kimiawi. 25 298 0.003356 -4.8159
0.0081
Air yang terkandung dalam bahan pangan,
35 308 0.003247 -4.9618
apabila terikat kuat dengan komponen 0.0069
bukan air lebih sukar digunakan baik untuk
aktivitas mikrobiologis maupun aktivitas Umur simpan produk pangan adalah
kimia hidrolik (Syarief dan Halid, 1993). selang waktu antara saat produksi hingga
konsumsi di mana produk berada dalam
kondisi yang memuaskan berdasarkan
4
karakteristik penampakan, rasa, aroma,
tekstur, dan nilai gizi. Umur simpan
ln Penurunan Kadar Air

3 didapatkan dari nilai energi aktivasi


terendah atribut kritis mutu. Penentuan
2
umur simpan tepung pisang goreng
1 menggunakan metode Accelerated Shelf-
Life Testing (ASLT) dengan pendekatan
0 Arrhenius. Prinsip metode ASLT yaitu
0 2 4 6 8
mempercepat kerusakan fisik-kimia
Waktu Penyimpanan produk dengan suhu kemudian ditentukan
umur simpan yang sebenarnya dengan
15 25 35 perhitungan matematis (Wasono, 2014).

Gambar 1. Grafik Hubungan antara


-4.75
Waktu Penyimpanan dan ln Penurunan
0.0032 0.0033 0.0034 0.0035
Kadar Air -4.8

Kadar air dan aktivitas air sangat -4.85


ln k

berpengaruh dalam menentukan masa


-4.9
simpan dari makanan, karena faktor-faktor
ini akan mempengaruhi sifat-sifat fisik -4.95
(kekerasan dan kekeringan) dan sifat-sifat
fisiko-kimia, perubahan-perubahan kimia, -5
1/T
kerusakan mikrobiologis dan perubahan
enzimatis terutama pada makanan yang
tidak diolah (Winarno, 2004). Selama
Gambar 2. Grafik Hubungan antara 1/T
penyimpanan akan terjadinya proses
dan K
penyerapan uap air dari lingkungan yang
menyebabkan produk kering mengalami

19
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

Tabel 17. Hasil Penentuan Umur Simpan dilakukan analisis kadar serat diperoleh
Dendeng Jantung Pisang dengan kadar serat jantung pisang kepok sebesar
Konsentrasi Jantung Pisang dan 9,80%.
Perbandingan antara Konsentrasi Ikan 2. Berdasarkan uji kesukaan dengan skala
Patin dengan Ampas Tahu Terbaik hedonik oleh 20 panelis yang meliputi
Suhu (0C) Umur Simpan (hari) warna, rasa, aroma, dan tekstur maka
15 67 dendeng dengan formulasi F1 terpilih
25 66 menjadi formulasi terbaik yang kemudian
35 64 dianalisis kimia diperoleh kadar protein
sebesar 11,0249%, kadar serat kasar
Dendeng jantung pisang yang sebesar 10%, kadar lemak sebesar
diproduksi oleh CV. Bianca memiliki 5,5227%, kadar karbohidrat sebesar
umur simpan yang mendekati hasil 18,1013%, dan kadar air sebesar 10,48%.
penelitian umur simpan dendeng jantung Sedangkan, berdasarkan hasil
pisang dengan konsentrasi jantung pisang penelitian utama, dapat diambil
dan perbandingan antara konsentrasi ikan kesimpulan sebagai berikut:
patin dengan ampas tahu terbaik ini yaitu 1. Faktor konsentrasi jantung pisang
60 hari jika disimpan di suhu ruang (A), perbandingan antara konsentrasi ikan
(Putro, 2006). Sedangkan menurut patin dengan ampas tahu (B), serta
Gultom (2014), umur simpan dendeng interaksi diantara keduanya (AB) pada
lumat ikan patin dengan pengemas penelitian utama tidak berpengaruh nyata
alumunium foil masing-masing 19 hari terhadap respon organoleptik yaitu warna,
pada suhu 270C dan 26 hari pada suhu 50C. rasa, aroma, dan tekstur.
Jenis pengemas yang digunakan 2. Berdasarkan uji kesukaan dengan
untuk umur simpan dendeng jantung skala hedonik oleh 20 panelis yang
pisang dengan konsentrasi jantung pisang meliputi warna, rasa, aroma, dan tekstur
dan perbandingan antara konsentrasi ikan maka diperoleh dendeng jantung pisang
patin dengan ampas tahu terbaik ini yaitu yang menjadi tiga terbaik yaitu dendeng
plastik polyprophylene untuk pengemas dengan perlakuan a2b3, a3b2, dan a3b3
primer dimana plastik jenis ini mempunyai kemudian dianalisis kadar protein
sifat thermoplastic, tahan lama, tidak diperoleh kadar protein berturut-turut
tembus air, tidak berbau, bening sebesar 12,3139%; 11,9890%; dan
transparan, tahan benturan, dan memiliki 12,2062%; dan Sedangkan dendeng
daya tahan panas hingga 1350C. Plastik jantung pisang terbaik yaitu dendeng
jenis ini sering digunakan untuk dengan perlakuan a2b3 kemudian dilakukan
membungkus produk pangan kering analisis kimia diperoleh kadar serat kasar
(Ossiris, 2013). sebesar 4,9%, kadar lemak sebesar
7,1856%, kadar karbohidrat sebesar
KESIMPULAN DAN SARAN 18,5877%, kadar air sebesar 10,84%,
jumlah mikroba sebanyak 4,3x102 CFU/g,
Kesimpulan dan umur simpan paling lama selama 67
Berdasarkan hasil penelitian hari pada suhu 150C .
pendahuluan, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut: Saran
1. Analisis kadar serat kasar pada bahan Penelitian tentang dendeng jantung
baku utama dendeng jantung pisang kepok pisang masih belum banyak dilakukan,
yaitu jantung pisang kepok dilakukan oleh karena itu saran yang dapat diberikan
dengan metode gravimetri. Setelah pada penelitian selanjutnya yaitu:

20
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

1. Perlu dilakukan analisis serat Badan Standarisasi Nasional,


pangan pada dendeng jantung pisang. Jakarta.
2. Sebaiknya dilakukan penentuan
umur simpan dengan beberapa parameter Badan Standarisasi Nasional. 1995. SNI
mutu dan dengan menggunakan berbagai 01-3743-1995. Gula Merah.
jenis kemasan. Badan Standarisasi Nasional,
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Beck, M.E. 2011. Ilmu Gizi dan Diet,
Abadiyah, S.I. 2009. Pemanfaatan Hubungannya dengan Penyakit-
jantung pisang kepok (Musa Penyakit untuk Perawat & Dokter.
paradisiaca) dengan konsentrasi Yogyakarta : Andi.
yang berbeda terhadap mutu
dendeng ikan mas (Cyprinus Fatemeh, S. R., Saifullah, R., Abbas, F. M.
carpio). Skripsi Fakultas A. and Azhar, M. E., 2012. Total
Perikanan dan Ilmu kelautan phenolics, flavonoids and
Universitas Diponegoro antioxidant activity of banana
Semarang. pulp and peel flours, Influence
of variety and stage of ripeness.
Abubakar, Sugiarto dan Kusningsih. 2004. International Food Research
Pengaruh Penambahn Ampas Journal.
Tahu dan Lemak Terhadap
Kualitas Sosis Itik. Balai Besar Febrina, R. 2012. Pengaruh Tingkat
Penelitian dan Pengembangan Penambahan Nanas (Ananas
Pascapanen Pertanian: Bogor. comosus) dan Lama
Penyimpanan Terhadap
Adrim, 2010. Panduan Penelitian untuk
Tingkat Oksidasi Lemak dan
Ikan Laut. Pusat Penelitian
Perubahan Kualitas Dendeng
Oseanografi: Jakarta. Giling Daging Sapi. Universitas
Hasanudin.
Apriliani, S. W. 2013. Jantung Pisang
Limbah bergizi dan Gozali, Thomas. 2007. Pengaruh
Bermanfaat. Subtitusi Ikan Patin (Pangasius
http://culinaryworld2013.blogspot sp) dan Suhu Pengeringan
.com/2013/04/jantung-pisang-si-
terhadap Karakteristik Denden
limbah-bergizi-dan.html. Diakses Gling Kulit Umbi Kayu
: 20 April 2015. (Manihot esculenta). Universitas
Pasundan: Bandung.
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat.
2012. Jawa Barat dalam Angka. Haryani, 2008. Konservasi Sumber Daya
BPS Provinsi Jawa Barat: Ikan di Indonesia. Departemen
Bandung. Kelautan dan Perikanan: Jakarta,
Indonesia.
Badan Pusat Statistik. 2014. Potensi
Pisang di Jawa Barat. BPS Kusumaningtyas, D. R., W. D. P. Rengga
Provinsi Jawa Barat: Bandung. dan H. Suyitno, 2010.
Pengolahan Limbah Tanaman
Badan Standarisasi Nasional. 1992. SNI
Pisang (Musa paradisiaca)
01-2908-1992. Dendeng Sapi.

21
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

menjadi Dendeng dan Abon http://tetesanpena27.blogspot.com


Jantung Pisang sebagai Peluang /2013/10/pemanfaatan-limbah-
Wirausaha Baru bagi ampas-tahu-untuk.html. Diakses:
Masyarakat Pedesaan. Jurnal 20 April 2015
Penerapan Teknologi dan
Pembelajaran, Volume 8 No. 2. Robby, D., W. Arius dan H. Erwan. 2008.
Formulasi pembuatan naken
Mamuaja, C.F., dan Aida Y., 2013. balls berbahan dasar daging
Karakteristik Gizi Abon ayam dan jantung pisang
Jantung Pisang (Musa p.) sebagai sumber serat pangan.
Dengan Penambahan Ikan Laporan Penelitian Departemen
Layang (Decapterus sp.). Ilmu dan Teknologi Pangan.
Program Studi Ilmu dan Fakultas Teknologi Pertanian.
Teknologi Pangan, Program Pasca Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sarjana, Universitas Sam
Ratulangi, Manado. Program Satuhu, S., Supriyadi, A. 2004. Budi daya,
Studi Teknologi Hasil Pertanian, Pengolahan dan Prospek Pasa
Politeknik Gorontalo. Pisang. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Meita, Cho., 2010. Laporan Air.
https://meitaisme.wordpress.com/t Sitorus, Antonius., 2009. Penyediaan
uu-gaasss/kimia-pangan/laporan- Film Mikrokomposit PVC
air/. Diakses: 22 September 2015. Menggunakan Pemlastis Stearin
dengan Pengisi Pati dan
Ossiris, 2013. Bahan Pengemas Penguat
Makanan Plastik.
https://lordbroken.wordpress.com Utami, K. U., 2014. Kajian Jenis Ikan
/2010/05/10/bahan-pengemas- dan Subtitusi Ikan terhadap
makanan. Diakses: 22 September Karakteristik Sosis Ampas
2015. Tahu. Teknologi Pangan,
Universitas Pasundan: Bandung.
Peristiwadi, 2006. Ikan-ikan Laut
Ekonomis Penting di Indonesia. Wasono, 2014. Pendugaan Umur
LIPI Press: Jakarta, Indonesia. Simpan Tepung Pisang Goreng
Menggunakan Metode
Pradana, Eko. 2012. Evaluasi Mutu Accelerated Shelf Life Testing
Bakso Jantung Pisang dan Ikan dengan Pendekatan Arrhenius.
Patin sebagai Makanan Kaya Universitas Brawijaya: Malang
Serat.
Wati, R. 2013. Pengaruh Penggunaan
Putro, B. E., dan T. Rosita. 2006. Tepung Ampas Tahu sebagai
Membuat Dendeng Rendah Bahan Komposit terhadap
Kolesterol dari Jantung Pisang. Kualitas Kue Kering Lidah
Agro Media Pustaka. Jakarta. Kucing. Universitas Negeri
Semarang: Semarang.
Ratmaja, Putra. 2013. Pemanfaatan
Limbah Ampas Tahu untuk Winarno, F. G. 2008. Kimia Pangan dan
Produk Pangan. Gizi. Bogor: MBrio Press.

22
Aldila Rizka Putri ( 113020038 )
Karakteristik Dendeng Jantung Pisang Kepok dengan Penambahan Ikan Patin dan Ampas Tahu

Zaelani, 2012. Kandungan Gizi pada


Ikan.
http://penyuluhankelautanperikan
an.blogspot.com/2012/06/kandun
gan-gizi-pada-ikan.html. Diakses :
20 April 2015.

23

Anda mungkin juga menyukai