Anda di halaman 1dari 11

Nama : Hikia Hanifam Muslima

NIM : 201111016
Kelas : 3A-KGE
Tugas-1
EPHAK

1. Jelaskan pengertian hukum, subjek hukum, objek hukum dan penemuan hukum.
a) Pengertian hukum
Beberapa para ahli berpendapat bahwa hukum adalah sesuatu hal yang sulit
didefinisikan, sehingga tidak bisa diseragamkan menjadi satu definisi saja, karena
cakupan hukum itu sangat luas dan setiap orang memiliki sudut pandangan atau
persepsi yang berbeda-beda terkait hukum. Walaupun demikian, beberapa ahli
hukum telah memberikan pandangannya mengenai definisi hukum, seperti yang
dijelaskan oleh Fence (2015) dalam buku Ilmu Hukum antara lain:
1. E. Utrecht Utrecht
Sebagaimana dikutip oleh C.S.T Kansil (1989: 38), memberikan batasan
hukum sebagai berikut: “hukum itu adalah himpunan peraturan-peraturan
(perintah-perintah dan larangan-larangan) yang mengurus tata tertib suatu
masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu”.
2. M.H. Tirtaatmidjaja
Menurutnya hukum ialah “semua aturan (norma) yang harus dituruti dalam
tingkah laku tindakan-tindakan dalam pergaulan hidup dengan ancaman mesti
mengganti kerugian jika melanggar aturan-aturan itu akan membahayakan diri
sendiri atau harta, umpamanya orang akan kehilangan kemerdekaannya,
didenda dan sebagainya” (C.S.T Kansil, 1989: 38).
3. J.C.T Simorangkir dan W. Sastropranoto
Defenisi hukum sebagai berikut: “hukum itu ialah peraturan-peraturan
yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam
lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib,
pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat diambilnya
tindakan, yaitu dengan hukuman tertentu” (C.S.T Kansil, 1989: 38).
Dari beberapa pendapat diatas, saya dapat menyimpulkan bahwa hukum
adalah sebuah aturan (baik dibuat oleh badan resmi yang berwenang maupun
berasal dari norma atau nilai-nilai setempat) yang bersifat memaksa sehingga
harus diikuti atau ditaati oleh suatu masyarakat, jika melanggar maka didalam
hukum juga mengatur adanya sanksi atau hukuman.
b) Subjek hukum
Menurut Said Sampara dkk, dalam (Fence, 2015) subjek hukum adalah segala
sesuatu yang dapat menjadi pendukung hak dan kewajiban. Sederhananya subjek
hukum adalah pendukung hak dan kewajiban. Subyek hukum ini terdiri dari
1. Manusia (natuurlijke person)
2. Badan hukum (rechtpersoon)
c) Objek hukum

Menurut C.S.T Kansil, dalam (Fence, 2015) Obyek hukum ialah segala
sesuatu yang berhubungan guna bagi subyek hukum dan yang dapat menjadi obyek
sesuatu perhubungan hukum. Pengertian yang hampir sama didefinisikan oleh Said
Sampara dkk, dalam (Fence, 2015) yang menjelaskan bahwa objek hukum adalah
segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum serta yang dapat menjadi objek
dalam suatu perhubungan hukum.

d) Penemuan hukum
Menurut Mertokusumo dalam (Fence, 2015) penemuan hukum adalah
proses pembentukan hukum oleh hakim atau aparat hukum lainnya yang ditugaskan
untuk penerapan peraturan hukum umum pada peristiwa hukum kongkrit.
Jadi dalam hal ini, hakim atau apparat hukum lainnya adalah pihak yang
melakukan penemuan hukum, ketika menjatuhkan putusan suatu kasus seorang
hakim tidak boleh menangguhkan atau menolaknya dengan alasan hukumannya
tidak lengkap atau tidak jelas.
Oleh karena itu, saat Undang-Undang dianggap tidak lengkap atau tidak
jelas dalam memutuskan suatu perkara maka saat itulah hakim harus mencari dan
menemukan hukumnya (Rechtsviding). Dari hasil penemuan hukum tersebut jika
nantinya terjadi kembali kasus yang sama maka hakim bisa menjadikan penemuan
hukum sebelumnya menjadi referensi dalam pemutusan perkara.
2. Jelaskan perbedaan sistem hukum civil law dan common law, serta berikan contoh
negara yang menganutnya. (buat dalam bentuk tabel)

Perbedaan dari sistem hukum civil law dan common law berdasarkan penjelasan dari N. Qamar (2010) dalam buku
Perbandingan Sistem Hukum dan Peradilan Civil Law System dan Common Law System, serta Fence (2015) dalam buku
Pengantar Ilmu Hukum dapat dilihat pada tabel berikut:

No Perbedaan Civil Law Common Law


(Eropa Kontinental) (Aglo Saxon)
1 Sejarah Berasal dari tradisi tradisi Roman Germania yang pada Berdasarkan tradisi, costum dan berkembang dari
Perkembangan dan saat itu kerajaan Romawi (450 SM) membuat kumpulan preseden yang dipergunakan oleh hakim untuk
Penyebarannya peraturan tertulis yang pertama dan disebut “Twelve menyelesaikan masalah.
Tables of Rome”, kemudian sistem ini menyebar hingga
dilakukan kodifikasi pada abad ke- 6 oleh Kaisar
Yustinus. Dilanjutkan oleh Eropa ketika memiliki
pemerintahan sendiri. Hukum ini digunakan sebagai dasar
hukum dari hukum nasional masing-masing negara.
2 Karakteritik - Undang-undang menjadi rujukan hukum yang utama - Yurisprudensi sebagai sumber hukum utama
karena hakim tidak terikat dengan preseden atau - Hakim terikat pada yang disebut stare decisis
doktrin yang berarti hakim terikat untuk menerapkan
- Adanya sistem kodifikasi putusan yang diputuskan oleh peradilan
- Sistem peradilan bersifat inkuisitorial terdahulu dalam kasus yang serupa
No Perbedaan Civil Law Common Law
(Eropa Kontinental) (Aglo Saxon)
- Adanya Adversary system dalam proses
peradilan
3 Sistem Peraturan Hukum tertulis (kodifikasi), Ada pemisahan secara tegas Didominasi oleh hukum tidak tertulis atau hukum
dan jelas antara hukum publik dengan hukum privat kebiasaan melalui putusan hakim. Tidak ada
pemisahan yang tegas dan jelas antara hukum
publik dan privat
4 Penggolongan Terdapat dua jenis bidang hukum yaitu hukum publik dan • Hukum public hampir sama dengan
hukum privat. civil law.
• Hukum publik mengatur mengatur kekuasaan dan • Hukum privat merupakan merupakan kaidah
wewenang penguasa penguasa serta hubungan hukum tentang hak milik (law of property),
hubungan antara masyarakat dengan Negara. hukum tentang orang (law of person),
Hukum publik mencakup hukum tata Negara, hukum perjanjian perjanjian (law of
hukum administrasi negara dan hukum pidana. contract ) dan hukum tentang perbuatan
• Hukum privat adalah peraturan peraturan hukum melawan hukum (law of torts) yang tercantum
yang mengatur mengatur antara hubungan didalam peraturan peraturan tertulis tertulis
individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. dan putusan putusan hakim.
Hukum privat mencakup hukum perdata,
hukum perdata, hukum sipil, dan hukum dagang.
5 Wilayah Berlaku Prancis, Jerman, Belanda, Italia, Amerika Latin, Inggris, Amerika Serikat, Canada, Amerika
Indonesia, dll Utara, Australia, dll
No Perbedaan Civil Law Common Law
(Eropa Kontinental) (Aglo Saxon)
6 Sistem Peradilan - Hakim bertugas untuk memeriksa kasus, - Hakim hanya memeriksa perkara dan
menentukan kesalahan, serta menerapkan hukumnya bertindak seolah-olah seperti wasit dan
dan menjatuhkan putusan. menilai bukti yang diajukan. Sedangkan untuk
- Hakim tidak terikat oleh putusan putusan hakim menjatuhkan putusan dan menetapkan
sebelumnya kesalahan di diserahkan kepada juri.
- Hakim terikat pada putusan putusan hakim
sebelumnya dalam perkara perkara yang
sama melalui asas the binding of precedent
adversary

3. Jelaskan perbedaan hukum privat dan hukum publik, serta berikan contohnya.(buat dalam bentuk tabel)

Keterangan Hukum Publik Hukum Privat


Definisi Suatu Hukum dimana mengatur hubungan antara Suatu Hukum yang mengatur hubungan antara individu satu
warga negara di negara tertentu, dengan titik terhadap individu yang lain, dimana hal ini berfokuskan pada
beratnya adalah kepentingan umum. kepentingan perorangan (individu dengan masyrakat)
Pelaksanaanya Penegakkan hukum dilakukan oleh negara. Penegakkan hukumnya dilakukukan tergantung kepada
individu.
Cara Hukum pidana hanya mengenal penafsiran otentik, Memperboleh untuk mengadakan berbagai interpretasi
Menafasirkan yaitu dengan menafsirkan menurut arti kata dalam terhadap undang-undang Hukum Perdata
undang-undang pidana.
Materi atau Fokus terhadap masalah kemaslahatan ataupun Cendrung fokus terhadap masalah hubungan pribadi ataupun
Fokus Kajian manfaat. individu
Ruang 1. Hukum Tata Negara 1. Hukum Perdata
Lingkup/Cakupan 2. Hukum Administrasi Negara 2. Hukum dagang.
3. Hukum Pidana
4. Hukum Internasional
Tuntutan Tuntutan diberikan oleh jaksa. Tuntutan diberikan oleh pihak yang menggugat atau
penggugat.
Dalam Hal Tidak dapat ditarik kembali kecuali untuk delik Sebelum ada putusan hakim, pihak-pihak yang bersangkutan
Penarikan tertentu (delik aduan) boleh menarik kembali perkaranya.
Kembali Perkara
Jenis Sanksi Pada acara pidana, terdakwa yang terbukti Pada acara perdata, tergugat yang terbukti kesalahannya
kesalahannya dapat dipidana mati, penjara, kurungan dihukum denda atau hukuman kurungan sebagai pengganti
atau denda, dan mungkin dengan pidana tambahan denda.
seperti dicabut hak-hak tertentu, dll.
Pertahanan Dipertahankan oleh negara serta pemerintah dimana Dipertahankan oleh individu serta pemerintah dimana bersifat
Hukum bersifat aktif. pasif.
Alat Bukti Pada acara pidana hanya dikenal 4 alat bukti (kecuali Pada acara perdata sumpah merupakan alat pembuktian
sumpah) (Terdapat 5 alat bukti, yaitu: tulisan, saksi, persangkaan,
pengakuan dan sumpah)
Dalam hal Hukum acara pidana mengatur cara-cara mengadili Hukum acara perdata mengatur cara-cara mengadili perkara-
Mengadili perkara pidana di muka pengadilan pidana oleh perkara di muka pengadilan perdata oleh hakim-hakim perdata.
hakim-hakim pidana.
Pemeriksaan Bandingan perkara pidana disebut revisi. Bandingan perkara perdata dari PN ke PT disebut Appel.
Tingkat Banding
Contoh Kasus • Contoh Kasus Hukum Tata Negara: Sengketa • Contoh Kasus Hukum Perdata
Pemilu
1. Masalah Warisan
• Contoh Kasus Hukum Administrasi Negara:
2. Utang Piutang
Penyalahgunaan kekuasaan pejabat yang
bertentangan dengan asas umum (Korupsi) 3. Wanprestasi
4. Kepemilikan Barang
• Contoh Kasus Hukum Pidana
5. Pelanggaran Hak Paten
1. Pencurian 6. Perebutan Hak Asuh Anak
2. Perampokan 7. Pencemaran Nama Baik
3. Pembunuhan 8. Perceraian
4. Korupsi 9. Dll
5. Pemalsuan dokumen
6. Penipuan • Contoh Kasus Hukum Dagang
7. Pelecehan seksuaL
1. Pelanggaran hak rahasia dagang
8. Dll
• Contoh Kasus Hukum Internasional : 2. Pelanggaran hak merk dagang
Sengketa batas wilayah antar dua negara
atau lebih
4. Buat gambar/diagram yang menerangkan mengenai lembaga peradilan yang ada di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Danastri, Putri. 2022. 10 Contoh Kasus Pidana di Indonesia Apa Saja?. Artikel.
.https://kids.grid.id/read/473549670/10-contoh-kasus-hukum-pidana-yang-ada-di-indonesia-
apa-saja?page=all
Fence, M. Wantu. 2015. Pengantar Ilmu Hukum. Penerbit Revevia Cendekia: Gorontalo.
https://adoc.pub/bukuajar-pengantar-ilmu-hukum-dr-fence-m-wantu-shmh-r.html
Qamar, N. 2010. Perbadingan Sistem Hukum dan Peradilan Civil Law System dan Common Law
system. Penerbit Pustaka Refleksi: Makassar.
https://www.researchgate.net/publication/333448805_Perbandingan_Sistem_Hukum_dan_P
eradilan_Civil_Law_System_Common_Law_System
Rizal, Abu.“Lembaga Peradilan Indonesia (Peradilan Umum dan Khsusus)”. Youtube Video, 1:37.
. https://www.youtube.com/watch?v=DBjWuHnxVmk
Wahyuni, Willa. 2022. Hukum Administrasi Negara dan yang erring Terjadi di Dalamnnya.
Artikel.
https://www.hukumonline.com/berita/a/pengertian-hukum-administrasi-negara-
lt620e0581b6aa0?page=2

Anda mungkin juga menyukai