Laporan Praktek Labkon Perancah POLBAN
Laporan Praktek Labkon Perancah POLBAN
Disusun Oleh :
Kelompok 3, Kelas 2A-KGE
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Laporan Konstruksi
Acuan Perancah” tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk memenuhi nilai mata
kuliah Laboratorium Konstruksi Acuan dan Perancah.
Selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
memberikan dorongan, semangat, dan bimbingan. Untuk itu, pada kesempatan ini kami
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dr. Drs. Mujiman, S.T.,.M.T. dan Ujang Ruslan ST., MT. selaku dosen
pembimbing mata kuliah Laboratorium Konstruksi Acuan Perancah yang telah
memberikan bimbingan, motivasi, petunjuk, dan arahan kepada penulis
2. Kedua orang tua, yang telah memberikan kekuatan secara moril maupun materil,
3. Teman-teman seperjuangan di kelas 2A-KGE yang senantiasa memberikan motivasi
dan semangat.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada kami senantiasa mendapat
pahala yang berlipat ganda dari Allah swt. Aamiin.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat
keekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu kami memohon maaf atas
ketidaksempurnannya dan kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang konstruktif
dari pembaca demi sempurnanya laporan ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii 1
BAGIAN 1
PEKERJAAN BOUWPLANK
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada akhir pelajaran ini diharapkan dapat :
1. Menentukan titik duga atau peil suatu bangunan
2. Menetukan letak bangunan
3. Menentukan kesikuan bangunan
4. Membuat papan duga di lapangan
II. PETUNJUK K3
1. Alat ditempatkan pada tempatnya
2. Memakai pakaian kerja dan alat
3. Konsentrasi pada waktu bekerja
4. Bahan-bahan ditempatkan
1
IV. ALAT YANG DIGUNAKAN
2
5 Untuk memaku sebuah benda agar
tertancap dengan kuat (min. 1 buah)
Palu cakar
Kaso
Papan kayu
3
3 Berfungsi untuk melekatkan dua
bahan/benda dengan menebus
Paku keduanya (±100 buah)
Denah
2. Alat dan bahan disiapkan sesuai dengan kebutuhan
4
3. Garis depan bangunan (garis I-II) ditentukan sebagai as bangunan untuk patokan sementara
(Sebagai acuan atau BM pada praktek ini menggunakan kolom bangunan yang sudah ada)
4. Titik I dan II ditentukan dari garis depan bangunan tersebut. Dan jarak disesuaikan
dengan gambar rencana yakni 150 cm dan 270 cm
5. Titik III dan IV ditentukan dengan berpatok pada titik 1 dan II dan jarak disesuaikan
dengan gambar rencana
5
6. Dengan didapatkannya titik I,II,III,IV sebagai patok sementara, kemudian dua buah tiang
bowplank berukuran 5x7x120 cm dipasang pada block beton sebagai dudukan tiang
bowplank
7. Papan duga dipasang pada titik I dengan ketinggian sesuai rencana, atau disesuaikan dengan
kondisi lapangan. Pada praktik ini ketinggian papan duga yang diukur dari dasar sampai As
adalah 90 cm.
6
8. Papan duga pada titik II, III dan IV dipasang dengan ketinggian berpatokkan pada titik I
dengan menggunakan waterpasss selang
9. Benang pada as bangunan terdepan (titik I-II) dipasang, kemudian titik I dan II dipindahkan
kebenang tersebut dengan menggunakan unting-unting sehingga didapat garis depan
bangunan (garis I dan II) yang sebenarnya
10. Untuk menentukan titik III yang sebenarnya, benang dipasang diatas papan duga dari arah
I ke titik III pada benang dengan sesuai jarak pada gambar rencana
11. Titik I ke titik III pada benang diukur dengan jarak sesuai rencana, sehingga didapat titik
III yang sebenarnya
12. Untuk menentukan titik IV yang sebenarnya, lakukan langkah kerja saat menentukan titik
III
7
13. Posisi, sudut dan jarak diperiksa kembali
8
BAGIAN 2
PEKERJAAN KOLOM
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada akhir pelajaran diharapkan dapat :
1. Membuat cetakan dan acuan kolom
2. Menyetel cetakan kolom menjadi tegak lurus
3. Meluruskan kedudukan cetakan kolom yang satu dengan yang lainnya
II. PETUNJUK K3
1. Tempatkan alat pada tempatnya
2. Pakailah pakaian kerja dan alat pengaman atau pelindung yang diperlukan.
3. Konsentrasi pada waktu bekerja
4. Tempatkanlah bahan – bahan pada lokasi tertentu supaya tidak mengganggu
pekerjaan
9
IV. ALAT YANG DIGUNAKAN
No Nama Alat Gambar Fungsi
1 Pensil Untuk memberi tanda atau
patokan (Min. 1 buah)
10
6 Palu cakar Untuk memalu paku pada
benda dan juga memperkuat
hubungan benda dengan
paku.
11
1.1 Kaso 5/7 - 240 Sebanyak 8 buah
cm
12
1.6 Paku Untuk merekatkan 2
bahan dan memberi
patokan. (±250 buah)
13
4. Kedudukan dan as kolom ditentukan dengan mengontrol letak dan ketegakkan dari
acuan kolom tersebut menggunakan unting-unting
5. Cetakan kolom yang telah dirangkai dipasang pada tempatnya atau kedudukannya
14
7. Memasang dua balok pengklam pada sisi dihadapannya dan dirangkai dengan
menggunakan tension nut
8. Memasang lagi pada kedua sisi yang lainnya dengan langkah yang sama
Catatan : Jarak balok pengklam yang terletak disebelah bawah 15-20 cm dan jarak antara balok
80-100 cm
15
9. Letak dari acuan kolom tersebut dikontrol terhadap benang dan untuk ketegakkan atau
vertical dari acuan kolom tersebut dapat menggunakan unting-unting
10. Skoor atau pengangku untuk acuan kolom tersebut dipasang sehingga kedudukannya
dari acuan kolom benar-benar kaku dan kuat
11. Kedudukan, posisi dan kestabilan dari cetakkan kolom diperiksa kembali
16
BAGIAN 3
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada akhir pelajaran diharapkan dapat :
II. PETUNJUK K3
1. Alat-alat ditempatkan pada tempatnya
2. Memakai pakaian kerja dan alat pengaman atau pelindung yang diperlukan
3. Konsentrasi pada waktu bekerja
Konstruksi acuan dan perancah pada lantai, sering juga menggunakan system hory
beam, khususnya pada proyek-proyek yang besar. Sebagai tumpuan dari hory beam adalah
bagian sisis balok, sehingga bagian tersebut harus dirancang cukup kuat dan tidak
menyulitkan di dalam pembongkaran hory beam tersebut.
17
IV. ALAT YANG DIPERLUKAN
2 Berfungsi menentukan
kesikuan (± 10 buah)
Siku-siku
18
7 Waterpass Untuk mengukur dan
Batang menentukan kedataran agar
berada pada posisi yang rata
(min 1 buah)
8
Komponen
Scaffolding
19
jack base dan bagian atasnya
dipasangi joint pin (untuk
membuat tingkat perancah
selanjutnya).
➢ Cross Brace Dua pipa yang saling
bersilangan yang dihubungkan
bagian tengahnya, digunakan
sebagai pengikat antara
masing-masing main frame
sehingga main frame dapat
berdiri tegak. Lock pin
merupakan kelengkapan dari
scaffolding. Komponen ini
berfungsi sebagai pengaman
untuk mengunci cross brace.
➢ Joint Pint salah stau komponen dari
scaffolding yang digunakan
sebagai penyambung antara
main frame.
20
➢ Cross Head untuk mengatur ketinggian
Jack sesuai dengan kebutuhan.
Berfungsinya untuk menahan
gearder dengan aman pada
tempatnya. Berbeda dengan U
head, cross head jack bisa
digunakan untuk menahan dari
empat sisi.
Komponen
Peri Up
12
Besi Peri up
Sebagai rangka peri-up
21
Jack Base Sebagai kaki untuk mengatur
ketinggian sesuai dengan
kebutuhan.
22
bekesting plat lantai sebelum
dan sesudah pengecoran.
23
VI. LANGKAH KERJA
3. Menandai As dan ketinggian balok sesuai pada gambar rencana, pada praktik ini ketinggian
balok adalah 275 cm
4. Scaffolding disetting
a. Dua alas papan berukuran 3/20-400 cm dipasang
24
b. Basejack dipasang
c. Scaffolding (Main frame) dipasang pada jalur as balok yang telah dibuat
25
d. Cross head jack dipasang
26
4. Balok girder sebagai balok penyangga dipasang diatas head jack
6. Cetakan balok dipasang dimulai dari bagian bawah dengan cara dipaku secukupnya,
kemudian pada kedua sisinya disokong atau ditopang dengan menggunakan penyiku
ukuran 30 cm dan 60 cm
27
➢ Dengan Sistem Peri Up
1. Gambar kerja dipelajari dan dipahami
3. Menandai As dan ketinggian balok sesuai pada gambar rencana, pada praktik ini
ketinggian balok adalah 275 cm
4. Peri up disetting
a. Dua alas papan berukuran 3/20-400 cm dipasang
28
b. Basejack dipasang
29
8. Cetakan balok dipasang dimulai dari bagian bawah yaitu dengan multiplek ukuran 1,8/30 -
244 kemudian dipaku secukupnya. Untuk pemasangan kedua sisinya dimulai dari bagian
dalam dengan multiplek ukuran 1,8/40 - 244 cm, lalu dipasang dengan tegak dibantu oleh
siku berukuran 30 x 30 lalu siku tersebut di palu ke balok kayu yang ada di bawah dan
cetakan balok samping yang tegak lurus. Lakukan hal yang sama di ke lima bagian.
9. Cetakan balok samping berukuran 1,8/60 - 244 di sisi luar balok dipasang dengan tegak
dibantu oleh siku berukuran 30 x 50 lalu siku tersebut di paku ke balok kayu yang ada di
bawah dan cetakan balok samping yang tegak lurus. Lakukan hal yang sama di kelima
bagian.
Untuk pemasangan plat lantai,, langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Kaso ukuran 5/7-244 cm dipasang diantara cetakan balok samping sistem scaffolding dan
sistem peri up dan di bagian kedua ujung cetakan balok samping, setelah posisinya pas
kemudian dipaku di kedua sisi. Kaso ini bertujuan tujuan untuk media pemangku cetakan
lantai dan berperan sebagai tumpuan dari penempatan hory beam
30
2. Lima buah hory beam dukuran 235 cm dipasang didalam kedua kaso dengan jarak antar
hory beam adalah 60 cm. Kemudian dipaku untuk mengunci horry beam agar tidak
bergerak.
3. Setiap kedudukan hory beam dipasang baji untuk memudahkan didalam pembongkaran
4. Tiga buah multiplek ukuran 1,8/80-244 cm sebagai cetakan lantai dipasang dan disusun
diatas kaso dan hory beam sehingga multiplek tersebut menutupi seluruh hory beam.
Kemudian dipaku di bagian ujung-ujung kedua sisi
5. Kedudukan, posisi, dan kestabilan dari cetakan balok dan lantai diperiksa kembali
31
LAMPIRAN
32
II. PERINCIAN KEBUTUHAN BAHAN UNTUK SEMUA ITEM PEKERJAAN
Jumlah
No Bahan
Jumlah Ukuran Utuh Sisa Ukuran sisa
4 lembar 1,8 /122 -244 cm 1 lembar 1,8/60-244 cm
1 Multiplek
3 lembar 2 / 122 -244 cm 3 lembar 2/400-244 cm
2 Papan Kayu 3 buah 2 / 20 - 400 cm 1 buah 2/20-300 cm
1 buah 8 /12-34 cm
2 buah 8 /12-155 cm
2 buah 2/12-400cm
3 Balok Kayu 5 buah 8/ 12- 400 cm
1 buah 2/12-204 cm
1 buah 8/12-23 cm
1 buah 8/12-193 cm
1 buah 5/7-35 cm
1 buah 5 / 7-154 cm
4 Kaso 19 batang 5 / 7-400 cm
3 buah 5/7-132 cm
1 buah 5/7 -102 cm
A. Pekerjaan Bouwplank
Kebutuhan :
33
2. Papan sisa dari perkerjaan kolom ukuran 2/20-295 cm (1 buah)→ Dibuat papan
ukuran 2/10-100 cm (2 buah)
34
3. Kaso utuh 5/7-400 cm (1 batang)→ Dibuat kaso 5/7x-120 cm (3 batang)
4. Kaso sisa dari pekerjaan kolom ukuran 5/7-154 cm (3 batang) → Dibuat kaso 5/7-
120 cm (3 batang)
5. Kaso sisa dari pekerjaan balok ukuran 5/7-154 cm (10 batang) → Dibuat kaso
ukuran 5/7-120 cm (10 b batang)
35
SISA BAHAN BOWPLANK
36
B. Pekerjaan Kolom
Kebutuhan :
- Multiplek 1,8/40- 244 cm (4 lembar)
- Kaso 5/7 -244 cm (8 batang)
- Papan 2/10-45 cm (10 buah)
- Papan 2/10-40 cm (10 buah)
- Papan penyokong 2 /15- 10 cm (8 buah)
- Balok kayu 8/12 -60 cm (16 buah)
37
2. Kaso utuh 5/7-400 cm (8 batang) → Dibuat kaso 5/7-244 (8 batang)
38
✓ Dibuat papan penyokong2/10-15 cm (8 buah)
4. Balok kayu utuh 8/12-400 (3 buah) →Dibuat balok 8/12-60 cm (16 buah)
39
Penggunaan : Dapat digunakan untuk kaso 5/7/120 cm (3 batang) dipekerjaaan
bouwplank dan kaso 5/7-50 cm (10 batang) diperkerjaan balok
Sehingga sisa dari bahan ini adalah kaso 5/7-154 cm (1 batang),
kaso 5/7-32 cm (3 batang) dan kaso 5/7-102 cm (1 batang)
40
C. Pekerjaan Balok dan Plat Lantai
Kebutuhan :
- Multiplek 1,8/40 -244 cm (2 lembar)
- Multiplek 1,8/60 - 244 cm (2 lembar)
- Multiplek 1,8/30 - 244 cm (2 lembar)
- Multiplek 2/80 - 244 cm (3 lembar)
- Kaso 5/7 - 244 cm (10 batang)
- Kaso 5/7 – 30 cm (10 batang)
- Kaso 5/7 - 50 cm (10 batang)
- Balok 5/12-400 (3 buah)
1. Sisa Multiplek ukuran 1,8/80 - 244 cm (1 lembar) dari bahan kolom → Dibuat
ukuran 1,8 / 40 - 244 cm (2 lembar)
41
42
3. Multiplek utuh 2/ 122 -244 cm (3 lembar) → Dibuat ukuran 2/ 80 x 244 cm
(3 lembar)
43
4. kaso utuh 5 /7 - 400 cm (10 batang) → Dibuat ukuran 5 /7 - 244 cm ( 10 batang)
44
5. Sisa kaso ukuran 5/7-32 (10 batang) dari pekerjaan balok dan
bowplank → Dibuat kaso ukuran 5x7x30 cm (10 batang)
7. Balok kayu utuh 8/12-400 (3 buah) →Dibuat balok 8/12-92 cm (5 buah) dan
balok 8/12-102 cm (5 buah)
5 cm
92 cm 92 cm 92 cm 92 cm Sisa 23 cm
5 cm
92 cm 102 cm 45
102 cm 102 cm
5 cm
102 cm 102 cm Sisa193 cm
46
SISA BAHAN PEKERJAAN BALOK DAN PLAT LANTAI
1. Multiplek ukuran 1,8 / 60 - 244 cm (1 buah)
2. Multiplek ukuran 2 / 40 - 244 cm (3 buah)
3. Balok ukuran 2/12-400cm (2 buah)
4. Balok ukuran 2/12-204 cm (1 buah)
5. Balok ukuran 8/12-23 cm (1 buah)
6. Balok ukuran 8/12-193 cm (1 buah)
KASO
1. Kaso 5/7 - 35 cm (1 buah)
2. Kaso ukuran 5/7 - 154 cm (1 buah)
3. Kaso ukuran 5/ 7 - 132 cm (3 buah)
4. Kaso ukuran 5/7 - 102 cm (1 buah)
MULTIPLEK
1. Multiplek ukuran 1,8/ 60 -244 cm (1 lembar)
2. Multiplek ukuran 2/ 40 - 244 cm (3 lembara)
PAPAN
1. Papan ukuran 2/20 -95cm (1 buah)
2. Papan ukuran 2/20 -7 cm (1 buah)
3. Papan ukuran 2 /20 - 193 cm (1 buah)
BALOK
1. Balok ukuran 8/12 - 34 cm (2 buah)
2. Balok ukuran 8/12 - 155 cm (1 buah)
3. Balok ukuran 5/12-23 cm (1 buah)
4. Balok ukuran 5/12-193 cm (1 buah)
47
IV. KOMPONEN SCAFFOLDING
1. Supported Scaffolding
Scaffolding yang satu ini disusun dari bawah ke atas menggunakan tiang sebagai penyangga
dan tesedia lantai kerja yang kokoh.
2. Suspended Scaffolding
Jenis ini memiliki Angkor pengaman, tali atau kabel penggantung yang kuat dan sangkat
gantung dengan lantai papan yang dilengkapi pagar pengaman. Scaffolding jenis ini tidak memiliki
penyangga dari bawah dan digerakkan dengan mesin serta harus menggunakan kabel baja.
3. Aerial Lifts
Scaffolding jenis ini biasanya digunakan untuk proyek yang mengharuskan pekerja
mengakses beberapa tingkat untuk pekerjaan konstruksi. Dengan aerial lifts, maka pekerja, material
hingga peralatan kerja bisa dengan mudah dan aman mencapai ketinggian yang diinginkan.
48
1. Jenis-Jenis Komponen Pengikat Scaffolding Pipa Dan Klem
Right Angle Coupler ( clamp mati ), hanya digunakan untuk mengikat pipa horizontal
dengan pipa vertical, tidak diperbolehkan untuk mengikat pipa silang.
Swivel Coupler ( clamp hidup ), hanya digunakan untuk mengikat pipa silang atau
menyambung pipa, tidak diperbolehkan untuk mengikat pipa horizontal dengan pipa vertical.
49
5. Putlog Coupler (Klem Putlog)
Putlog adalah bagian perancah yang persis di bawah working platform, berfungsi
untuk memperkuat working platform agar tidak patah.
Base Plates ( plat dasar ), dipasang diatas timber sole dan dibawah sebagai alas tiang
vertical. Fungsinya adalah untuk menjaga kerusakan pada ujung tiang vertical dan menjaga
agar tiang vertical tidak bergeser dan di pakukan ke timber sole.
50
8. Joint pin
51
3. Komponen Scaffolding Rangka Besi
Jack Base, digunakan untuk landasan tiang vertical apabila dasar dari perancah /
scaffolding tidak rata, karena jack base bisa diajas untuk menaikkan dan menurunkan tiang
vertical.
2. Adjustable Leg
Adjustable Leg digunakan sebagai penyambung tiang vertikal antara kerangka tiang
sebelum dan tiang baru pada scaffolding atau penyambung antara tiang dengan U head yang
disertai dengan pengatur levelnya untuk mengatur ketinggiannya.
52
Sumber gambar : https://indonesian.alibaba.com/product-detail/adjustable-swivel-construction-
scaffolding-galvanized-u-head-jack-base-62400977123.html
3. Adjustable U Head
Adjustable U Head berbentuk seperti huruf U yang berfungsi untuk menopang balok kayu
dan disertai dengan pengatur levelnya untuk mengatur ketinggiannya.
4. U head
U Head berbentuk seperti huruf U yang berfungsi untuk menopang balok kayu maupu
material konstruksi bangunan lainnya.
53
5. Castor
Terletak di dasar scaffolding yang memiliki fungsi yang sama dengan Base plate yaitu
untuk menjaga kerusakan pada ujung tiang vertical. akan tetapi dengan penggunaan castor
ini, kerangka scaffolding dapat berpidah tempat ke tempat lain dengan mudah karena adanya
bantuan roda.
54
Komponen Lainnya :
rail-post-60780192384.html
55
d) Timber Sole / Sole plate ( papan Alas )
Ditempatkan dibawah dari tiang vertical, di bawah base plates atau jack base.
Fungsinya adalah untuk menahan agar tiang vertical tidak ambles pada permukaan yang
lembek, dan juga berfungsi untuk menyalurkan beban pada tiang vertical, tersebar merata
kelandasan yang lebih luas
56
V. KOMPONEN PERI-UP
2. Cross Forkhead
Berfungsi untuk menopang balok girder dan disertai dengan pengatur levelnya untuk
mengatur ketinggiannya.
57
3. Handle Lock
Untuk mengamankan Head dan Base Spindle selama proses perpindahan
4. Base Standar
Untuk perakitan langsung pada base spindle.
58
6. Ledger
7. Horizontal Brace
9. Lockin Pin
Untuk koneksi standar pipa
PT Beton Perkasa Wijaksana. PERI UP Rosett Flex Shoring Tower Instruksi Kerja &
Standar Konfigurasi. Diases dari : https://pdfcoffee.com/qdownload/modul-pelatihan-
praktek-peri-up-shoring-tower-ptbpw-pdf-free.html, tanggal 24 Desember 2021
Hermadi, Didik. 2016. System PERI Formwork & Keunggulannya. Diakses dari:
https://duniabekisting.wordpress.com/
PERI. 2012. PERI UP Rosett Stair Alu 64 with Deck U, Diakses dari :
https://www.peri.ee/dam/jcr:7aee1c00-fb50-401f-9697-f8b2e4ee2b63/peri-up-rosett-
flex-catalogue.pdf, tanggal 24 Desember 2021
60
61